• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.7 Alat Peraga

Alat peraga adalah peralatan yang digunakan seorang pengajar ketika mengajar untuk memperjelas dan mempermudah materi pelajaran yang disampaikan pada siswa. Alat merupakan benda yang digunakan untuk mengerjakan suatu hal dengan tujuan tertentu, sedangkan peraga merupakan alat yang digunakan sebagai media pengajaran untuk memperagakan sebagian dari pelajaran yang berlangsung (KKBI, 2008). Sejalan dengan pengertian sebelumnya, alat peraga merupakan alat yang mengungkapkan fakta, konsep, prinsip, prosedur tertentu sehingga terlihat lebih konkret untuk membantu penyampaian materi kepada siswa (Rohandi, 2003). Menurut Asyhar (2012: 11) menyatakan bahwa alat peraga adalah alat atau bahan yang digunakan pengajar untuk mambantu siswa dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, serta memberikan daya tarik untuk belajar. Menurut Ruseffendi dan Pramudjono di dalam Sundayana (2014: 7) mendefinisikan alat peraga merupakan alat yang berwujud konkret, yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangjan konsep matematika. Pemilihan alat peraga perlu dipertimbangkan faktor tujuan pembelajaran, pembelajar, ketersediaan, ketepatgunaan, biaya, mutu teknis dan kemampuan SDM (Anitah, 2010: 98). Berdasarkan teori yang berkaitan dengan alat peraga, dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat yang digunakan untuk membantu penyampaian materi agar lebih konkret pada proses pembelajaran.

2.1.7.1 Alat Peraga Matematika

Menurut Ali dalam Sundayana (2014: 7) alat peraga merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengambarkan secara nyata untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat membantu mendorong proses belajar. Alat peraga matematika merupakan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran matematika untuk mempermudah siswa dalam memahami materi.

Alat peraga yang baik tentu saja ada kriterianya, kriteria alat peraga Matematika menurut Ruseffendi dalam Sundayana (2014: 18) antara lain:

1. Tahan lama, bahan yang digunakan kuat untuk waktu yang lama 2. Bentuk dan warnanya menarik, adanya daya tarik untuk siswa 3. Sederhana dan mudah dikelola, simpel atau tidak rumit

4. Ukuran sesuai, pemilihan ukuran disesuaikan dengan perkembangan fisik anak

5. Menyajikan konsep matematika yang baik dalam bentuk real 6. Sesuai dengan konsep dalam matematika

7. Dapat memperjelas konsep matematika yang akan ditanamkan atau dikembangkan, bukan sebaliknya.

8. Peragaan dapat menjadi dasar untuk tumbuhnya bagi anak menuju konsep berfikir abstrak.

9. Alat peraga membantu siswa untuk belajar aktif dan mandiri 10. Jika memungkinkan alat peraga dapat bermanfaat lebih dari satu.

Karakteristik alat peraga Montessori adalah menarik, bergradasi, memiliki kendali kesalahan, dan memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri tanpa banyak intervensi dari guru (Lillard, 1997: 11). Penggunaan alat peraga Matematika Montessori bertujuan membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam memahami konsep-konsep dalam Matematika, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa anak dapat menemukan konsep baru menggunakan alat peraga yang digunakan.

2.1.7.2 Ciri-ciri Alat Peraga Montessori

Alat peraga yang digunakan pada metode Montessori mempunyai peranan yang penting dalam tahap perkembangan siswa. Alat peraga tersebut akan membantu siswa dalam memahami suatu materi. Jean Piaget mengemukakan bahwa siswa menemukan, membentuk dan mengembangkan dirinya sendiri pengetahuan atau pemahaman dimiliki siswa (Susanto, 2013: 191). Montessori merumuskan lima ciri utama alat peraga yang baik (Montessori, 2002: 169-175), yaitu:

1. Memiliki unsur keindahan (menarik)

Alat yang digunakan dalam pembelajaran memiliki keindahan dari segi warna yang menarik. Alat peraga Montessori di buat untuk menarik perhatian agar memiliki keinginan untuk memegang dan merasakan alat tersebut. Alat yang mengandung unsur kecerahan pada warnanya akan menarik siswa untuk melihat, menyentuh dan mempelajarinya. Selain itu, alat tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingg ketertarikan siswa sesuai dengan kebutuhan mereka.

2. Memiliki gradasi

Gradasi pada alat peraga Montessori merupakan tahapan dari suatu rangsangan. Alat peraga mempunyai ukuran yang jelas dan dapat diamati oleh siswa. Gradasi alat akan membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berlogika dalam menyelesaikan masalah. Gradasi dalam alat peraga mempunyai tingkatan tahapan yang teratur dalam penggunaan alat peraga, sehingga langkah-langkah yang dilakukan siswa juga mengalami teraturan. Gradasi pada alat peraga terdapat pada warna, penggunaan dengan penekanan alat peraga dan penggunaan alat peraga itu sendiri.

3. Memiliki nilai kemandirian (auto education)

Alat peraga Montessori sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak agar siswa dalam menggunakannya dapat dilakukan secara mendiri. Alat peraga yang sesuai dengan memperhatikan ukuran dan bentuk, agar siswa dapat mengambil, membawa dan bekerja tanpa bantuan orang lain. Dengan demikian, siswa dapat memahami materi dengan penggunaan alat peraga. 4. Memiliki nilai pengendali kesalahan (auto correction)

Tujuan alat peraga Montessori memiliki pengendali kesalahan agar siswa mengetahui ketepatan dan kebenaran dalam kegiatan yang dilakukan dengan alat peraga. Penggunaan alat peraga yang dilakukan sendiri dan tanpa ada intervensi dari orang lain, siswa dapat mengetahui kebenarannya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa akan dapat mengetahui ketepatan dan kebenaran dari langkah maupun hasil yang diperolehnya, jika salah siswa akan mengulanginya kembali hingga benar.

5. Kontekstual

Montessori memanfaatkan benda-benda di lingkungan sekitar untuk menjadi alat bantu belajar. Penggunaan benda yang mudah ditemukan dan digunakan untuk memberikan pengalaman berharga untuk anak-anak. Benda sederhana yang dapat ditemukan disekitar mereka memberikan suatu kedekatan dengan lingkungan (Magini, 2013: 46-62).

Ciri-ciri alat peraga yang dikembangkan oleh Montessori tersebut terbukti mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi siswa. Melihat respon siswa saat belajar dengan menggunakan alat peraga berbasis metode Montessori tersebut, maka peneliti memandang penggunaan alat peraga Montessori dengan menggunakan ciri-ciri di atas dapat membantu pencapaian kemampuan matematis siswa yaitu kemampuan berhitung. Berdasarkan teori diatas, maka kesimpulan dari alat peraga Montessori adalah alat peraga yang memiliki ciri menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction, dan kontekstual.

2.1.7.3 Manfaat Alat Peraga

Menurut Arsyad (2010: 26-27) menyebutkan lima manfaat dari penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran, yaitu dapat: (1) memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar proses belajar; (2) meningkatkan perhatian dan motivasi belajar anak serta memacu terjadinya interaksi langsung dengan lingkungan; (3) memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya; (4) mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu; dan (5) memberi kesamaan pengalaman bagi siswa terhadap lingkungan. Menurut Munadi (2010: 37-38) mengatakan

bahwa fungsi dari alat peraga merupakan sumber belajar bagi siswa untuk mengetahui konsep pembelajaran hingga batasan-batasan tertentu. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa alat peraga mempunyai dampak yang besar bagi siswa untuk memperjelas. meningkatkan, mengembangkan kemandirian, membantu, memberikan pengalaman untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.

Dokumen terkait