• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perpangkatan dan penarikan akar berbasis metode Montessori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perpangkatan dan penarikan akar berbasis metode Montessori"

Copied!
290
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD MATERI PERPANGKATAN DAN PENARIKAN AKAR BERBASIS METODE MONTESSORI SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Rusyadi Adi Wibowo NIM: 111134189. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD MATERI PERPANGKATAN DAN PENARIKAN AKAR BERBASIS METODE MONTESSORI. Oleh: Rusyadi Adi Wibowo NIM: 111134189. Telah disetujui oleh:. PembimbingI. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd.. Tanggal 5 Januari 2015. Pembimbing II. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A.. ii. Tanggal 5 Januari 2015.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD MATERI PERPANGKATAN DAN PENARIKAN AKAR BERBASIS METODE MONTESSORI Dipersiapkan dan ditulis oleh: Rusyadi Adi Wibowo NIM: 111134189. Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 26 Januari 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap. Tanda Tangan. Ketua. : G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A.. ………………. Sekretaris. : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.. ………………. Anggota. : Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd.. ………………. Anggota. : Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A.. ………………. Anggota. :Th. Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum.. ………………. Yogyakarta, 26 Januari 2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,. Rohandi, Ph.D. iii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Pujian syukur atas selesainya tugas akhir skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan ini. Kebahagiaan yang tak terkira atas segala perjuangan dan kerja keras untuk menyelesaikan satu tugas untuk menyelesaikan tugas yang lainnya. Banyak pihak telah berperan dalam penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, dengan sukacita skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus Putra Roh Kudus, Bunda Maria atas cinta kasih dan berkat yang berlimpah, yang dapat saya rasakan sampai saat ini. 2. Maria Montessori atas pemikiran tentang pendidikan untuk anak yang saangat luar biasa, yang dapat membuka mata dan memberikan inspirasi bagi saya, serta banyak orang dibelahan dunia ini. 3. Fx. Riyadi dan Y.Suimiyati, kedua orang tua yang terkasih dalam Nama Tuhan, yang memberikan kasih yang sangat luar biasa, dorongan dan harapan untuk saya dalam segala hal. Kesetiaan dan keterbukaan kedua orang tua saya memberikan inspirasi untuk melangkah kedepan. 4. Kedua kakak saya, Agustina Erma Pratiwi dan Ony Surya Saputra yang memberikan damai sukacita dan kegembiraan yang begitu hebat yang merasuk dalam diri saya, dalam keadaan apapun. 5. Renanda Christya Anggita yang selalu memberi semangat dan selalu menemani dalam perjuangan bersama dalam mencapai harapan ini. 6. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD. 8. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD. 9. Dosen pembimbing, Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. dan Elisabeth Desiana Mayasari, S.Pd., M.A. yang senangtiasa selalu membimbing dalam penyusunan skripsi. 10. Para dosen dan sekretariat PGSD yang sudah memberikan banyak pengetahuan, inspirasi dan pengalaman yang begitu besar untuk saya. 11. Bu Elga yang memberikan inspirasi bagi saya untuk mengenal dan memahami lebih dalam mengenai Montessori. 12. Keluarga besar SD BOPKRI Gondolayu yang telah bersedia dan bekerjasama dalam proses penyelesaian skripsi ini. 13. Keluarga besar SD Kanisius Wirobrajan yang telah bersedia dan bekerjasama dalam proses penyelesaian skripsi ini. 14. Bapak Muhibat yang telah bersedia untuk bekerjasama selama pembuatan alat peraga. 15. Teman-teman satu kelas A yang selalu memberikan pengalaman berharga, sukacita, dan kebersamaan didalam berproses dari semester 2 sampai semester 7 yang luarbiasa ini. 16. Arfian Indra Maulana yang memberikan banyak inspirasi hidup untuk selalu berjuang dalam keterbatasan demi mengapai harapan yang lebih besar. 17. Teman-teman Montessori Club yang memberikan pengalaman dan semangat dalam semua proses.. v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. Teman-teman satu payung yang memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi ini. 19. Teman-teman satu angkatan PGSD 2011 yang bersama-sama berjuang dalam menyelesaikan segala kegiatan, proses dan kurikulum yang baru dalam prodi ini. 20. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah turutandil dalam perjalanan hidup saya khususnya selama proses penyelesaian skripsi ini semoga selalu mendapat berkat dari Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus. Amin.. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN MOTTO. “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberikan engkau damai sejahtera” (Bilangan 6 : 24-26). Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu ialah Kasihlah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22 : 37-39). vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 26 Januari 2015 Peneliti,. Rusyadi Adi Wibowo. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:. Nama. : Rusyadi Adi Wibowo. Nomor Mahasiswa. : 111134189. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:. PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD MATERI PERPANGKATAN DAN PENARIKAN AKAR BERBASIS METODE MONTESSORI. beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Yogyakarta, 26 Januari 2015 Yang menyatakan,. Rusyadi Adi Wibowo. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. Wibowo, Rusyadi Adi. (2015). Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Materi Perpangkatan dan Penarikan Akar Berbasis Metode Montessori.Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.. Proses siswa dalam mengembangkan segala aspek yang dimilikinya dapat melalui pendidikan. Pendidikan akan membantu siswa dalam mengembangkan segala potensi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses yang terjadi akan dipengaruhi banyak faktor, seperti penggunaan alat peraga, metode, dan lingkungan belajar. Proses pendidikan dalam pembelajaran yang terjadi harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Langkah untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan penggunaan alat peraga. Alat peraga yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan terdapat dilingkungan sekitar. Metode Montessori merupakan metode belajar yang menggunakan alat peraga. Alat peraga disesuaikan dengan perkembangan anak dan materi yang akan dipelajari. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat peraga pembelajaran matematika SD materi perpangkatan dan penarikan akar berbasis Montessori. Metode yang digunakan dalam pengembangan alat peraga adlaah metode Montessori, dengan ciri-ciri auto-correction,auto-education, menarik, bergradasi, dan kontekstual. Tahapan penelitian dalam pengembangan alat peraga sampai uji coba lapangan terbatas.Pengembangan alat peraga dalam penelitian ini, yaitu (1) potensi masalah, (2) perencanaan, (3) pengembangan desain, (4) validasi produk, dan (5) uji coba lapangan terbatas. Hasil dari penelitian adalah prototipe alat peraga papan perpangkatan dan penarikan akar. Hasil pengembangan alat peraga berupa prototipe papan perpangkatan dan penarikan akar di uji kelayakannya oleh ahli pembelajaran montessori, ahli pembelajaran matematika, guru dan enam siswa. Hasil dari penelitian ini adalah (1) alat peraga memiliki ciri auto-correction, auto-education, menarik, bergradasi, dan kontekstual, (2) uji kelayakan produk dengan rerata 3,89 dengan kategori “sangat baik”. Hasil tes menunjukkan pretest memiliki rerata sebesar 58,89 dan posttest sebesar 95,84. Dengan demikian, alat peraga mempunyai ciri alat peraga yang sesuai dan memiliki kualitas setelah uji kelayakan yang sudah dilakukan dalam penelitian. Kata kunci: Penelitian dan Pengembangan, Metode Montessori, Matematika, Alat Peraga, Perpangkatan dan Penarikan Akar. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. Wibowo, Rusyadi Adi. (2015). Developing mathematic material for square and rootsbased on Montessori Method. A thesis. Yogyakarta:Elementary Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University.. The process of students in all of the aspects that they have can developed by education. Education will help students in developing all the potentials to achieve the goals it is hoped. A process that happens will be influenced by many factors, such as using of learning media, method, and learning environment. The process of education in learning that happens must be adjusted with the level of child development. The step to help students in the process of learning can be done with the use of learning media. Learning media adapted to the needs of students and there are in the surrounding environment. Montessori method is a method of learning which use learning media. Learning media adapted to children development and the material will be studied. The kind of research that used in this research was Research and Development (R&D). This research aims to develop mathematicslearning media for primary schoolin squareand roots of a Montessori based. The methods used in the development of the props are the Montessori method, with a distinctive autocorrection, auto-education, engaging, contextual, and graded. The stage of research in the development of learning media to the trial of the field limited. Development of props in this study, are (1) the potential problems of planning, (2) planning, (3) development of design, (4) product validation and (5) a limited field trials. The results of research is the prototype algebraic board and square roots. The results from the development of learning media is the prototype squareand rootsboardin a test of its feasibility by the learning Montessori, the learning mathematics, teachers and six students. The result of this research are (1) the auto-correction having the characteristics of props, auto-education, interesting, graded, and contextual, (2) feasibility study any products was 3.89 with the category of very good. Test results show pretest was of 58,89 and posttest 95,84. Thus, visual aids have features props appropriate and having the quality of proper test after things had been done by in research.. Key word: Research and Development, Montessori Method, Mathematic, Learning Media, Square and roots.. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya, saya diberikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Ketepatan waktu tersebut memang saya sadari bukan berasal dari kami sendiri. Pembuatan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran Matematika SD Materi Perpangkatan dan Penarikan Akar Berbasis Metode Montessori”. Dalam kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang sekiranya membantu kami dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu: 1.. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu memberikan rahmat kesehatan dan kelancaran selama menyelesaikan skripsi ini.. 2.. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.. 3.. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD.. 4.. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.. 5.. Drs.Haniek Sri Pratini, M.Pd dan Elisabeth Desiana Mayasari, M.A yang telah membantu selama pendampingi penyusunan hingga menyelesaikan skrpsi ini.. 6.. Ester Markis Sarwo Rini, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta yang dengan tangan terbuka telah bekerjasama aktif dan memberikan ijin penelitian di sekolah.. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7.. Listina Sri Kirnowati, S.Pd selaku Guru kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta yang telah mengijinkan, membantu, berdiskusi secara aktif selama proses penelitian.. 8.. Siswa kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta yang dengan sangat aktif dan antusias memberikan perhatian dan waktu kepada peneliti.. 9.. Keluarga besar SD BOPKRI Gondolayu yang telah bersedia bekerjasama sebagai tempat uji terbatas.. 10. Keluarga besar SD Kanisius Wirobrajan. 11. Kedua orang tua saya, yang telah memberikan dukungan materi maupun moril. 12. Bapak Muhibat yang telah bersedia untuk bekerjasama selama pembuatan alat peraga. 13. Teman-teman bimbingan skripsi Montessori. 14. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuan, dukungan, dan doanya selama ini. Dalam penyelesaian skripsi ini ada beberapa kendala baik dari faktor dalam diri maupun dari luar. Namun, kendala tersebut tidak menjadi hambatan dalam diri kami melainkan menjadi semangat untuk terus maju dan menyelesaikannya tepat waktu. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca baik dalam hal isi maupun inspirasi untuk lebih baik lagi. Penulis meminta maaf apabila dalam penyajian ada beberapa kesalahan baik dalam sistematika penyajian, isi,. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dan sebagainya, dan penulis meminta kritik dan saran agar skripsi yang akan datang jauh lebih baik daripada yang sekarang demi kemajuan pendidikan anak.. Penulis,. Rusyadi Adi Wibowo. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL …………………………………………………........ .. i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN………………………......... ........................ iv. HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... viii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... ix. ABSTRAK ....................................................................................................... x. ABSTRACT ...................................................................................................... xi. KATA PENGANTAR..................................................................................... xii. DAFTAR ISI.................................................................................................... xv. DAFTAR TABEL ........................................................................................... xx. DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xxii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xxiv BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1. 1.1. Latar Belakang Peneliti .................................................................... 1. 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 7. 1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................. 8. 1.4. Manfaat Penelitian............................................................................ 8. 1.5. Spesifikasi Produk yang dikembangkan........................................... 9. 1.6. Definisi Operasional ......................................................................... 13. BAB 2. LANDASAN TEORI ...................................................................... 15. 2.1. Kajian Pustaka .................................................................................. 15. 2.1.1. Belajar............................................................................................... 15. 2.1.2. Pembelajaran .................................................................................... 16. 2.1.3. Matematika ....................................................................................... 17. 2.1.4. Perpangkatan dan Penarikan Akar.................................................... 19. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 2.1.4.1. Perpangkatan .................................................................................... 19. 2.1.4.2. Penarikan Akar ................................................................................. 20. 2.1.5. Metode Montessori ........................................................................... 21. 2.1.5.1. Sejarah Montessori ........................................................................... 22. 2.1.5.2. Prinsip-prinsip dalam Pembelajaran Montessori .............................. 23. 2.1.6. Perkembangan Anak......................................................................... 26. 2.1.7. Alat Peraga ....................................................................................... 31. 2.1.7.1. Alat Peraga Matematika ................................................................... 32. 2.1.7.2. Ciri-ciri Alat Peraga Montessori....................................................... 33. 2.1.7.3. Manfaat Alat Peraga ......................................................................... 35. 2.2. Penelitian Yang Relevan .................................................................. 36. 2.2.1. Penelitian tentang Metode Montessori ............................................. 36. 2.2.2. Penelitian tentang Alat Peraga.......................................................... 38. 2.3. Kerangka Berfikir ............................................................................. 40. BAB 3. METODE PENELITIAN .............................................................. 43. 3.1. Jenis Penelitian ................................................................................. 43. 3.2. Setting Penelitian.............................................................................. 44. 3.2.1. Objek Penelitian ............................................................................... 44. 3.2.2. Subjek Penelitian ............................................................................ 44. 3.2.3. Lokasi Penelitian .............................................................................. 45. 3.2.4. Waktu Penelitian .............................................................................. 45. 3.3. Rancangan Penelitian ....................................................................... 46. 3.4. Prosedur Pengembangan .................................................................. 50. 3.5. Instrumen Penelitian ......................................................................... 54. 3.5.1. Instrumen Analisis Kebutuhan ......................................................... 54. 3.5.2. Instrumen Validasi Produk ............................................................... 56. 3.5.3. Instrumen Uji Coba Lapangan Terbatas ........................................... 58. 3.6. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 60. 3.6.1. Jenis Data.......................................................................................... 61. 3.6.2. Kuesioner.......................................................................................... 61. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 3.6.3. Observasi .......................................................................................... 62. 3.6.4. Wawancara ....................................................................................... 62. 3.6.5. Triangulasi ........................................................................................ 63. 3.6.6. Validasi Produk ................................................................................ 64. 3.6.7. Uji Coba Lapangan Terbatas ............................................................ 64. 3.7. Teknik Analisis Data ........................................................................ 65. 3.7.1. Analisis Data Kuantitatif .................................................................. 65. 3.7.3. Analisis Data Kualitatif .................................................................... 67. BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................... 70. 4.1. Hasil Penelitian.......................................................................... 70. 4.1.1. Potensi Masalah......................................................................... 70. 4.1.1.1. Identifikasi Permasalahan.......................................................... 70. 4.1.1.1.1. Hasil Wawancara....................................................................... 71. 4.1.1.1.2. Hasil Observasi.......................................................................... 73. 4.1.1.2. Analisis Kebutuhan ................................................................... 74. 4.1.1.2.1. Pembuatan Instrumen Analisis Kebutuhan ............................... 75. 4.1.1.2.1.1. Hasil Uji Keterbacaan Instrumen Analisis Kebutuhan.............. 75. 4.1.1.2.1.2. Hasil Uji Validasi Pedoman Wawancara dan Lembar Observasi...................................................................... 4.1.1.2.1.3. 77. Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ....................................................................... 79. 4.1.1.2.1.3.1 Hasil Validasi oleh Ahli Pembelajaran Matematika ................. 79. 4.1.1.2.1.3.2 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa................................................ 81. 4.1.1.2.1.3.3 Hasil Validasi oleh Guru ........................................................... 83. 4.1.1.2.1.3.4 Hasil Keterbacaan oleh Siswa ................................................... 83. 4.1.1.2.1.3.5 Hasil Rekapitulasi Uji Keterbacaan Analisis Kebutuhan Siswa ....................................................................... 84. Hasil Uji Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ........... 85. 4.1.1.2.1.4.1 Hasil Validasi oleh Ahli Matematika ........................................ 85. 4.1.1.2.1.4.2 Hasil Validasi oleh Ahli Bahasa................................................ 87. 4.1.1.2.1.4. xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 4.1.1.2.1.4.3 Hasil Validasi oleh Guru ........................................................... 89. 4.1.1.2.1.4.4 Rekapitulasi Uji Validasi Analisis Kebutuhan Guru................. 89. 4.1.1.2.2. Hasil Penyebaran Analisis Kebutuhan ...................................... 90. 4.1.1.2.2.1. Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa .............................. 90. 4.1.1.2.2.2. Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ............................... 94. 4.1.2. Perencanaan ............................................................................... 97. 4.1.2.1. Instrumen Tes ............................................................................ 97. 4.1.2.1.1. Uji Validasi Isi oleh Ahli Matematika....................................... 97. 4.1.2.1.2. Uji Validasi Isi oleh Guru.......................................................... 98. 4.1.2.1.3. Uji Keterbacaan Siswa .............................................................. 99. 4.1.2.1.4. Hasil Uji Empiris...................................................................... 100. 4.1.2.2. Kuesioner Kelayakan Produk ................................................... 103. 4.1.2.2.1. Hasil Uji Kelayakan Kuesioner Produk Ahli ........................... 103. 4.1.2.2.1.1. Hasil Uji Keterbacaan oleh Ahli Bahasa .................................. 103. 4.1.2.2.2. Hasil Uji Kuesioner Validasi Produk Siswa............................. 104. 4.1.2.2.2.1. Hasil Uji Keterbacaan oleh Ahli Bahasa .................................. 104. 4.1.2.2.2.2. Hasil Uji Keterbacaan oleh Guru ............................................. 105. 4.1.2.2.2.3. Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa ............................................ 105. 4.1.3. Pengembangan Desain.............................................................. 106. 4.1.3.1. Konsep Pengembangan Alat Peraga......................................... 106. 4.1.3.1.1. Desain Alat Peraga ................................................................... 107. 4.1.3.1.2. Desain Album Alat Peraga ....................................................... 109. 4.1.3.2. Pembuatan Alat Peraga dan Album.......................................... 110. 4.1.3.2.1. Pembuatan Produk .................................................................. 110. 4.3.2.2. Pembuatan Album Alat Peraga ................................................ 114. 4.1.4. Validasi Produk ........................................................................ 115. 4.1.4.1. Validasi Alat Peraga ................................................................. 115. 4.1.4.1.1. Hasil Validasi Produk oleh Ahli Pembelajaran Montessori ..... 115. 4.1.4.1.2. Hasil Validasi Produk oleh Ahli Pembelajaran Matematika.... 116. 4.1.4.1.3. Hasil Validasi Produk oleh Guru.............................................. 116 xviii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman 4.1.4.2. Analisis I................................................................................... 117. 4.1.4.2.1. Hasil Rekapitulasi Validasi Produk Ahli dan Guru.................. 117. 4.1.5. Uji Coba Lapangan Terbatas .................................................... 117. 4.1.5.1. Pretest....................................................................................... 118. 4.1.5.2. Uji Coba Lapangan Terbatas .................................................... 119. 4.1.5.3. Posttest ..................................................................................... 119. 4.1.5.4. Analisis II ................................................................................. 120. 4.1.5.4.1. Hasil Pretest dan Posttest.......................................................... 120. 4.1.5.4.2. Uji Kuesioner Kelayakan Produk oleh Siswa .......................... 122. 4.1.5.4.3. Hasil Uji Kuesioner Kelayakan Produk oleh Guru .................. 122. 4.1.5.4.3. Hasil Rekapitulasi Uji Kelayakan Produk ................................ 123. 4.1.5.5. Revisi Produk ........................................................................... 123. 4.1.5.6. Prototipe Alat Peraga................................................................ 124. 4.2. Pembahasan .............................................................................. 126. BAB 5. PENUTUP ............................................................................... 129. 5.1. Kesimpulan............................................................................... 129. 5.2. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 130. 5.3. Saran ......................................................................................... 131. DAFTAR REFRENSI.................................................................................... 132 LAMPIRAN CURRICULLUM VITAE. xix.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan ...................................... 55. Tabel 3.2. Kisi-kisi kuesioner validasi produk ........................................... 57. Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen tes............................................................... 59. Tabel 3.4. Penskoran instrumen tes ............................................................ 66. Tabel 3.5. Konversi data............................................................................. 68. Tabel 3.6. Pengkategorian skor rerata hasil berdasarkan hasil validasi ahli ....................................................................... 68. Tabel 4.1. Kisi-kisi pertanyaan wawancara kepala sekolah ....................... 71. Tabel 4.2. Kisi-kisi pertanyaan wawancara guru ....................................... 72. Tabel 4.3. Kisi-kisi pertanyaan wawancara siswa ...................................... 73. Tabel 4.4. Kisi-kisi observasi ..................................................................... 74. Tabel 4.5. Konversi kategori skor .............................................................. 77. Tabel 4.6. hasil validasi pedoman wawancara ........................................... 77. Tabel 4.7. Hasil validasi lembar observasi ................................................. 78. Tabel 4.8. Skor validasi oleh ahli pembelajaran matematika ..................... 79. Tabel 4.9. Komentar validasi analisis kebutuhan siswa oleh ahli matematika.................................................................. 80. Tabel 4.10. Skor validasi oleh ahli pembelajaran bahasa............................. 81. Tabel 4.11. Komentar validasi analisis kebutuhan siswa oleh ahli bahasa ................................................................................. 82. Tabel 4.12. Skor validasi oleh guru .............................................................. 83. Tabel 4.13. Uji keterbacaan oleh siswa ........................................................ 84. Tabel 4.14. Rekapitulasi keseluruhan analisis kebutuhan siswa ................ 84. Tabel 4.15. Uji validasi oleh ahli matematika .............................................. 85. Tabel 4.16. Komentar validasi analisis kebutuhan guru oleh ahli matematika ......................................................................... 86. Tabel 4.17. Uji keterbacaan oleh ahli bahasa ............................................... 87. Tabel 4.18. Komentar keterbacaan analisis kebutuhan guru oleh ahli bahasa ........................................................................ xx. 88.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman Tabel 4.19. Uji validasi keterbacaan oleh guru ............................................ 89. Tabel 4.20. Rekapitulasi keseluruhan analisis kebutuhan siswa .................. 90. Tabel 4.21. Rekapitulasi analisis kebutuhan siswa....................................... 90. Tabel 4.22. Rekapitulasi analisis kebutuhan guru ........................................ 94. Tabel 4.23. Validasi instrumen tes oleh ahli matematika............................. 98. Tabel 4.24. Hasil uji validasi oleh guru........................................................ 98. Tabel 4.25. Hasil uji keterbacaan siswa ....................................................... 99. Tabel 4.26. Hasil rekapitulasi keseluruhan validasi instrumen tes.............. 100. Tabel 4.27. Hasil uji validitas empiris tes ................................................... 101. Tabel 4.28. Reliability statistic .................................................................... 102. Tabel 4.29. Kisi-kisi soal............................................................................. 102. Tabel 4.30. Hasil kuesioner validasi produk ahli ........................................ 104. Tabel 4.31. Hasil uji validasi kuesioner kelayakan produk oleh ahli bahasa ........................................................................ 104. Tabel 4.32. Hasil uji validasi kuesioner kelayakan produk oleh guru......... 105. Tabel 4.33. Hasil uji keterbacaan kuesioner kelayakan produk siswa............................................................................. 105. Tabel 4.34. Penggolongan kartu soal........................................................... 113. Tabel 4.35. Hasil validasi produk oleh ahli pembelajaran montessori........ 115. Tabel 4.36. Hasil validasi produk oleh ahli pembelajaran matematika....... 116. Tabel 4.37. Hasil produk oleh guru ............................................................. 116. Tabel 4.38. Hasil rekapituasi validasi keseluruhan ..................................... 117. Tabel 4.39. Hasil kenaikan pretest dan posttest .......................................... 121. Tabel 4.40. Hasil kelayakan produk oleh siswa .......................................... 122. Tabel 4.41. Hasil kelayakan produk oleh guru ............................................ 122. Tabel 4.42. Rekapitulasi uji kelayakan produk ........................................... 123. Tabel 4.43. Revisi alat peraga berdasarkan uji coba lapangan terbatas ...... 124. Tabel 4.44. Komponen prototipe alat peraga pembelajaran matematika SD materi perpangkatan dan penarikan akar berbasis metode montessori.................................................................... 125 xxi.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Desain papan utama................................................................... 10. Gambar 1.2. Desain kotak pasak .................................................................... 11. Gambar 1.3. Desain pasak .............................................................................. 12. Gambar 1.4. Desain mangkok ........................................................................ 12. Gambar 1.5. Desain kotak kartu soal ............................................................. 13. Gambar 2.1. Bagan penelitian yang relevan................................................... 40. Gambar 3.1. Bagan model pengembangan Borg dan Gall (1983: 775) ......... 46. Gambar 3.2. Bagan langkah penelitian dan pengembangan (Sugiyono, 2010: 409) ............................................................... Gambar 3.3. 49. Bagan tahap perkembangan alat peraga papan perpangkatan dan penarikan akar.................................... 51. Gambar 3.4. Bagan triangulasi sumber data................................................... 63. Gambar 3.5. Rumus presentase jawaban siswa.............................................. 65. Gambar 3.6. Rumus nilai akhir ...................................................................... 66. Gambar 3.7. Rumus rerata keseluruhan siswa............................................... 66. Gambar 3.8. Rumus presentase kenaikan pretest dan posttest....................... 67. Gambar 4.1. Rumus jarak interval pada klasifikasi........................................ 76. Gambar 4.2. Binomial cube........................................................................... 107. Gambar 4.3. Algebraic peg board montessori .............................................. 107. Gambar 4.4. Desain alat peraga..................................................................... 108. Gambar 4.5. Desain album alat peraga.......................................................... 109. Gambar 4.6. Papan perpangkatan dan penarikan akar .................................. 111. Gambar 4.7. Papan utama.............................................................................. 111. Gambar 4.8. Kotak pasak .............................................................................. 112. Gambar 4.9. Mangkok................................................................................... 112. Gambar 4.10 Pasak......................................................................................... 113 Gambar 4.11 Kotak kartu soal........................................................................ 113 Gambar 4.12 Diagram hasil pretest................................................................ 118 Gambar 4.13 Diagram hasil postest ............................................................... 120 xxii.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman Gambar 4.14 Diagram perbandingan hasil pretest dan posttest..................... 121 Gambar 4.15 Prototipe alat peraga pembelajaran matematika sd materi perpangkatan dan penarikan akar berbasis metode montessori................................................................................. 124. xxiii.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Instrumen Analisis Kebutuhan ............................................. [ 1] Lampiran 1.1 Kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan ..................................... [ 1] Lampiran 1.2 Kisi-kisi wawancara analisis kebutuhan................................... [ 1] Lampiran 1.3 Kisi-kisi lembar observasi ........................................................ [ 2] Lampiran 1.4 Hasil uji validasi pedoman wawancara analisis kebutuhan guru oleh ahli ............................................ [ 3] Lampiran 1.5 Hasil uji validasi lembar observasi analisis kebutuhan oleh ahli...................................................... [ 5] Lampiran 1.6 Hasil ujivalidasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli .......................................................... [ 7] Lampiran 1.7 Hasil uji validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli......................................................... [14] Lampiran 1.8 Hasil uji keterbacaan kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh siswa...................................................... [20] Lampiran 1.9 Lembar wawancara kepala sekolah .......................................... [26] Lampiran 1.10Lembar wawancara guru .......................................................... [28] Lampiran 1.11Lembar wawancara siswa......................................................... [30] Lampiran 1.12Lembar observasi...................................................................... [31] Lampiran 1.13Lembar kuesioner analisis kebutuhan guru .............................. [33] Lampiran 1.14Lembar kuesioner analisis kebutuhan siswa............................. [36] Lampiran 2 Hasil Analisis Kebutuhan ...................................................... [39] Lampiran 2.1 Transkrip wawancara kepala sekolah ....................................... [39] Lampiran 2.2 Transkrip wawancara guru ....................................................... [45] Lampiran 2.3 Transkrip wawancara siswa...................................................... [46] Lampiran 2.4 Hasil observasi.......................................................................... [47] Lampiran 2.5 Hasil kuesioner analisis kebutuhan guru .................................. [48] Lampiran 2.6 Hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa................................. [51] Lampiran 3 Validasi Instrumen Tes .......................................................... [53] Lampiran 3.1 Kisi-kisi instrumen tes sebelum validasi .................................. [53] xxiv.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Halaman Lampiran 3.2 Kisi-kisi instrumen tes setelah validasi .................................... [54] Lampiran 3.3 Hasil validasi instrumen tes...................................................... [55] Lampiran 3.4 Hasil uji keterbacaan instrumen tes oleh siswa ........................ [57] Lampiran 3.5 Hasil uji empiris pada instrumen tes ........................................ [65] Lampiran 3.6 Hasil perhitungan imb spss 20 for windows untuk instrumen tes................................................................... [67] Lampiran 3.7 Instrumen tes untuk pretest dan posttest .................................. [72] Lampiran 4 Hasil Pretest dan Posttest........................................................ [75] Lampiran 4.1 Hasil pretest siswa.................................................................... [75] Lampiran 4.2 Hasil posttest siswa................................................................... [78] Lampiran 5 Kelayakan Produk.................................................................. [81] Lampiran 5.1 Kesioner uji kelayakan produk oleh ahli dan guru ................... [81] Lampiran 5.2 Kuesioner uji validasi produk oleh siswa................................. [85] Lampiran 5.3 Hasil validasi produk oleh ahli ................................................. [87] Lampiran 5.4 Hasil validasi album oleh ahli .................................................. [91] Lampiran 5.5 Kuesioner kelayakan produk guru............................................ [93] Lampiran 5.6 Kuesioner kelayakan produk siswa .......................................... [97] Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ......................................................... [99] Lampiran 6.1 Album papan perpangkatan dan penarikan akar ...................... [99] Lampiran 6.2 Desain papan penjumlahan dan penarikan akar ....................... [122] Lampiran 6.3 Foto uji coba lapangan terbatas ................................................ [124] Lampiran 6.4 Surat izin penelitian.................................................................. [125] Lampiran 6.5 Surat keterangan telah melakukan penelitian ........................... [126]. xxv.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 1 PENDAHULUAN. Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, dan definisi operasional.. 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan (Trianto, 2009: 1). Menurut GBHN 1988 (Tirtaraharja, 2008: 36), pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa. Pendidikan akan mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Masyarakat akan menjadi berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, diri (individualism) dan sosial, kognitif, afektif, dan psikomotor, serta segi serba keterhubungan manusia dengan. 1.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. dirinya (konsentrasi), dengan lingkungan sosial dan alamnya (horizontal), dan dengan Tuhannya (vertikal). Pendidikan bertujuan mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Trianto, 2014: 1). Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat dibutuhkan bagi siswa untuk mengembangkan berbagai aspek yang terhubung dengan dirinya, masyarakat, negara, dan Tuhan. Pendidikan. di. Indonesia. masih. perlu. banyak. perbaikan. dalam. pelaksanaannya. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia memiliki pendidikan yang rendah, terbukti peringkat Indonesia masih menduduki peringkat 36 dari 49 negara (The Word Bank, 2011: 65). Sekolah Dasar menjadi dasar bagi siswa dalam mengembangkan berbagai potensi yang mereka miliki untuk melanjutkan dijenjang berikutnya masih kurang optimal pelaksanaannya. Sekolah dasar adalah tempat bagi siswa untuk mengembangkan berbagai kemampuan seperti baca, tulis, hitung, mental, sosial, dan spiritual (Susanto, 2013: 72). Siswa yang berkembang dipengaruhi oleh lingkungan atau tempat untuk belajar, karena itu merupakan faktor yang penting dalam proses pembelajaran (Lillard, 2005: 29). Pelaksanan proses pembelajaran dipengaruhi oleh lingkungan siswa dalam belajar. Hasil yang diperoleh siswa didalam lingkungan belajarnya akan berpengaruh pada pendidikannya, sehingga dibutuhkan lingkungan yang tepat untuk mendukung proses belajar siswa..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Menurut Tirtaraharja (2008: 248), menyebutkan bahwa pendidikan selalu menghadapi masalah, karena terdapat kesenjangan antara sesuatu yang diharapkan dengan hasil yang dapat dicapai dari proses pendidikan. Beberapa masalah aktual pendidikan meliputi masalah-masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru, pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan teknologi pendidikan. Dominannya proses pembelajaran konvesional dan pembelajaran masih cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif (Trianto, 2004: 1). Padahal yang menjadi tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal (Tirtaraharja, 2008: 41). Pendapat di atas didukung oleh John Dewey dalam Tirtaraharja (2008:43) yang menyebutkan bahwa hal utama dalam pendidikan adalah kegiatan siswa itu sendiri. Pembelajaran dirancang bukan sebuah transfer pengetahuan, melainkan kegiatan untuk siswa yang menjadi subjek belajar (Susanto, 2013: 188). Pengalaman siswa dalam melakukan proses belajar lebih diutamakan dalam proses pembelajaran. Proses. pembelajaran. ini. yang. menjadi. perhatian. untuk. dapat. mengembangkan kemampuan siswa. Pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan kepada siswa dalam kondisi, tempat, dan waktu dengan menggunakan alat tertentu (Tirtaraharja, 2008: 38). Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran dapat memberikan siswa. berupa pengalaman belajar.. Pada. pembelajaran Matematika SD, keterampilan berhitung merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Berhitung merupakan aktivitas mengerjakan hitungan seperti menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagi (KBBI,.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. 2008: 527). Penggunaan alat peraga dalam matematika sangat membantu siswa dalam pemahaman konsep materi dalam pembelajaran. Lingkungan dan alat peraga yang menjadi perhatian dalam proses pembelajaran. Menurut Montessori (2002: 172-174), lingkungan belajar bagi siswa sangat penting. Penggunaan alat peraga dalam lingkungan tersebut menjadi bagian yang mendukung. Alat peraga yang digunakan Montessori juga memperhatikan beberapa aspek untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep. Bergradasi, menarik, auto-correction, auto-education dan kontekstual menjadi ciri dari alat peraga Montessori. Ciri alat peraga tersebut disesuaikan dengan perkembangan siswa, perkembangan sesuai dengan pendapat Piaget dalam Ormrod (2008: 40) yang menyebutkan bahwa siswa adalah pembelajar yang aktif dan termotivasi serta mengkonsturksi pengetahuan berdasarkan pengalaman. Siswa memiliki ketertarikan dan secara aktif mempunyai keinginan untuk memahaminya. Menurut Gutek (2013: 31-33), didalam pendidikan Montessori mempunyai prinsip keleluasaan dalam bergerak, kebebasan dalam memilih, adanya ketertarikan atau minat, minat intrinsik, belajar bersama teman sebaya, belajar sesuai konteks, dan gaya interaksi guru terhadap anak. Dukungan dari alat peraga di lingkungan belajar akan mengoptimalkan perkembangan kemampuan siswa. Hal itu didukung dengan adanya pendapat dari Hurlock (1980: 1213) tentang kesempatan yang didapatkan anak dalam setiap pengalaman belajar sehingga banyak konsep yang akan dipahaminya. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran di Sekolah Dasar masih belum menjadi pilihan untuk digunakan oleh guru dan siswa. Berdasarkan.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. observasi yang dilakukan peneliti dibeberapa Sekolah Dasar pada saat program yang dilaksanakan PGSD dari semester 1-7, peneliti menemukan bahwa masih banyak guru yang belum optimal dalam penggunaan alat peraga, bahkan tidak menggunakan alat peraga yang sudah tersedia di sekolah. Program yang dilaksanakan PGSD, meliputi. bimbingan belajar, program. pengakraban. lingkungan SD 1 dan 2, serta Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Yogyakarta. Alat peraga yang banyak tersedia di sekolah, mayoritas merupakan alat peraga untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti peta, globe, kerangka manusia, KIT, dan alat peraga lainnya. Penggunaan alat peraga tersebutpun dapat dikatakan sangat jarang dan hampir tidak terpakai. Di beberapa sekolah, masih banyak yang belum memiliki alat peraga untuk proses pembelajaran. Selain itu, peneliti belum menemukan penelitian mengenai kualitas alat peraga yang ada. Dengan demikian, alat peraga tersebut belum dapat dipertanggungjawabkan untuk memenuhi kebutuhan dan tingkat perkembangan anak. Berdasarkan obervasi peneliti di SD BOPKRI Gondolayu, peneliti juga belum menemukan adanya penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran Matematika. Guru masih menggunakan metode yang belum mengaktifkan siswa, sehingga siswa tidak mengetahui kesalahannya sendiri. Wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru kelas V, bahwa guru tidak dapat menggunakan alat peraga karena tidak adanya alat peraga yang sesuai dengan materi yang dipelajari. Minimnya alat peraga matematika juga menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Berdasarkan beberapa hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. membutuhkan alat peraga untuk memahami suatu konsep materi matematika dalam proses pembelajaran. Siswa dapat menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman dan konsep dasarnya. Alat peraga disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan tidak lepas dari tujuan yang akan dicapai. Mengenai konsep angka, siswa dapat menyelesaikan masalah dengan bantuan media pembelajaran yang konkret (Hergenhahn, 2009: 318). Pernyataan tersebut didukung oleh Munadi (2010: 193), bahwa siswa sekolah dasar membutuhkan alat peraga primer sebagai alat bantu dalam proses belajarnya. Alat peraga yang digunakan dapat memanfaatkan bendabenda disekitar agar dapat diproduksi dengan mudah. Pemanfaatan ini dapat digunakan dalam upaya memberikan lingkungan yang mendukung untuk siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kurnia (2014) dalam pemanfaatan alat peraga didalam proses pembelajaran matematika. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga membantu siswa dalam pemahaman konsep matematika. Berkaitan dengan uraian diatas, peneliti terdorong untuk mengembangkan alat peraga matematika dengan materi perpangkatan dan penarikan akar. Metode yang. akan. digunakan. adalah. metode. montessori.. Metode. Montessori. menggunakan alat peraga untuk mempermudah siswa dalam memahami konsepkonsep dasar. Konsep dasar itu meliputi ciri-ciri auto-correction, auto-education, menarik, bergradasi, dan kontekstual. Peneliti berharap dapat membantu siswa dengan pengembangan alat peraga Montessori yang menggunakan konsep dasar tersebut. Penggunaan konsep dasar tersebut akan membantu siswa dalam.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. melakukan pemahaman konsep perpangkatan dan penarikan akar. Produk yang dihasilkan berbentuk prototipe karena produk hanya diuji hingga lingkup lapangan terbatas. Penelitian ini dibatasi pada pengembangan alat peraga berbasis Montessori untuk melatih kemampuan berhitung matematika kelas V, pada kompetensi dasar mengenal konsep perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat dua dan bilangan pangkat tiga sederhana. Alat peraga ini digunakan untuk materi perpangkatan dan penarikan akar. Lokasi penelitian bertempat di SD BOPKRI Gondolayu, Jalan Jenderal Sudirman 24, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 55232.. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat. dirumuskan adalah sebagai berikut: 1.2.1 Bagaimana ciri-ciri spesifik alat peraga Matematika berbasis metode Montessori yang dikembangkan berupa papan perpangkatan dan penarikan akar untuk bilangan pangkat dua sederhana di kelas V? 1.2.2 Bagaimana kualitas alat peraga Matematika berbasis metode Montessori yang dikembangkan berupa papan perpangkatan dan penarikan akar untuk bilangan pangkat dua sederhana di kelas V?.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai adalah: 1.3.1 Mengembangkan alat peraga Matematika berbasis metode Montessori berupa papan perpangkatan dan penarikan akar yang memiliki ciri autocorrection, auto-education, menarik, bergradasi, dan kontekstual untuk bilangan pangkat dua sederhana di kelas V. 1.3.2 Mengetahui kualitas alat peraga Matematika berbasis metode Montessori berupa papan perpangkatan dan penarikan akar untuk bilangan pangkat dua sederhana di kelas V.. 1.4. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:. 1.4.1 Siswa 1.4.1.1 Memberikan pengalaman kepada siswa untuk lebih mudah memahami materi tentang perpangkatan dan penarikan akar dengan menggunakan metode Montessori. 1.4.1.2 Memberikan pengalaman keterampilan kepada siswa untuk berkembang dengan adanya penggunaan alat peraga. 1.4.2 Guru 1.4.2.1 Memberikan informasi tentang alat peraga yang dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi perpangkatan dan penarikan akar.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. 1.4.2.2 Memberikan refrensi kepada guru mengenai kreasi dan inovasi dalam proses pembelajaran dengan metode Montessori berupa penggunaan alat peraga. 1.4.2.3 Mengetahui langkah-langkah pengembangan alat peraga untuk kebutuhan siswa. 1.4.3. Sekolah. 1.4.3.1 Memberikan refrensi kepada sekolah tentang pembelajaran menggunakan metode Montessori. 1.4.3.2 Mampu untuk mengembangkan alat peraga yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 1.4.3.3 Mampu untuk mengembangkan mutu pendidikan dengan penggunaan metode Montessori. 1.4.4 Peneliti 1.4.4.1 Mendapatkan pengalaman dalam pengembangan alat peraga menggunakan metode Montessori pada mata pelajaran matematika. 1.4.5 Calon guru 1.4.5.1 Memberikan inspirasi dalam pengembangan alat peraga dengan metode Montessori.. 1.5 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa papan perpangkatan dan penarikan akar beserta albumnya. Alat peraga papan perpangkatan dan penarikan akar berfungsi untuk membantu siswa dalam memahami materi.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. perpangkatan dan penarikan akar bilangan pangkat dua sederhana. Alat peraga ini terdiri dari papan utama, kotak pasak, mangkok, pasak, kotak kartu soal dan kartu soal. Papan utama berbentuk persegi panjang dengan lubang di dalamnya. Lubang-lubang pada papan utama berdiameter 3 mm. Komponen selanjutnya adalah kotak pasak dengan tutup. Terdapat ruangan pada kotak pasak tersebut yang meliputi (1) ruang pasak berwana hijau, (2) ruang untuk pasak berwarna biru, (3) ruang pasak berwarna merah dan (4) tempat mangkok. Mangkok tersebut berjumlah 6 buah dengan berwana hijau, biru dan merah. Komponen selanjutnya adalah kotak kartu soal. Kotak kartu soal berfungsi sebagai tempat kartu soal. Kartu soal digunakan untuk memberikan latiahan soal pada proses penggunaan alat peraga. Desain dari alat peraga papan perpangkatan dan penarikan akar adalah sebagai berikut.. Gambar 1.1 Desain Papan Utama Papan utama berbentuk persegi panjang memiliki ukuran 476 mm x 398 mm. Papan tersebut terbuat dari perpaduan antara kayu pinus dan MDF. Di dalam papan terdapat 1080 lubang yang tersusun secara vertikal dan horisontal. Jumlah satu deret lubang yang membujur secara horisontal sebanyak 36 lubang,.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. sedangkan secara vertikal sebanyak 30 lubang. Lubang tersebut berfungsi untuk tempat pasak yang akan ditancapkan di lubang. Papan utama terdiri dari area kerja dan area hasil dengan pola yang berwarna hijau, biru serta merah. Pola tersebut berfungsi untuk (1) nilai tempat, (2) rumus konsep pangkat dan akar, dan (3) pengendali kesalahan. Area kerja berfungsi untuk melakukan operasi hitung perpangkatan dan penarikan akar, sedangkan area hasil berfungsi untuk mengetahui hasil dari operasi hitung yang dilakukan.. Gambar 1.2 Desain Kotak Pasak Komponen kedua yaitu kotak pasak yang memiliki ukuran 280 mm x 250 mm. Kotak pasak memiliki 4 ruangan yang berfungsi sebagai tempat pasak dan mangkok. Pasak yang digunakan memiliki diameter 8 mm dan panjang 18 mm. Warna pasak terdiri dari hijau, biru dan merah dengan nilai tempat yang berbeda-.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. beda. Hijau bernilai satuan, biru bernilai puluhan dan merah bernilai ratusan. Jumlah pasak berwana hijau sebanyak 300 buah, biru sebanyak 250 buah dan merah sebanyak 250 buah.. Gambar 1.3 Desain Pasak Mangkok yang digunakan memiliki ukuran diameter atas 58 mm, diameter bawah 39 mm dan tinggi 31 mm. Jumlah mangkok sebanyak 6 buah, terdiri dari 2 mangkung hijau, 2 mangkok biru dan 2 mangkok merah. Bahan dari pasak yaitu perpaduan dari plastik dan bambu.. Gambar 1.4 Desain Mangkok.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. Kartu soal terdiri dari soal perpangkatan dan penarikan akar. Ukuran kartu soal 105 mm x 75 mm. Kartu soal berwarna putih dengan warna hijau, biru dan merah pada angka. Perbedaan warna pada angka untuk membedakan nilai satuan, puluhan dan ratusan.. Gambar 1.5 Desain Kotak Kartu Soal Menurut tingkat kesulitannya, masing-masing operasi memiliki 4 tahapan. Penanda tahapan dan operasi hitung pada kartu terletak di ujung kartu. Selain itu, album alat peraga merupakan petunjuk bagi penggunaan alat perga papan perpangkatan dan penarikan akar. Bahan dari kartu berjenis kertas ivory 230.. 1.6 Definisi Operasional 1.6.1 Metode Montessori merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Maria Montessori 1.6.2 Metode Montessori merupakan metode belajar menggunakan alat peraga dengan menekankan pada kebebasan dan kemandirian anak yang bertanggungjawab..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. 1.6.3 Alat peraga adalah alat yang digunakan untuk membantu penyampaian materi agar lebih konkret pada proses pembelajaran. 1.6.4 Alat peraga Montessori adalah alat peraga yang memiliki ciri menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction, dan kontekstual. 1.6.5 Belajar merupakan sebuah proses berkembangnya perilaku siswa dalam menjalani pengalaman dan latihan eduktif untuk mencapai tujuan. 1.6.6 Pembelajaran merupakan suatu proses belajar untuk mencapai perubahan dengan adanya tujuan, materi, metode dan evalusi sebagai sistem keseluruhan yang berkaitan satu dengan yang lain, melalui interaksi secara langsung dan tidak langsung. 1.6.7 Perpangkatan adalah mengalikan suatu bilangan (asli) dengan bilangan itu sendiri beberapa kali sebanyak yang ditunjukkan oleh bilangan (asli) itu. 1.6.8 Penarikan akar adalah proses mencari bilangan apabila dipangkatkan sama dengan bilangan yang diketahui..

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB 2 LANDASAN TEORI. Uraian dalam bab ini akan membahas tentang landasan teori yang terdiri dari tiga bagian, yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan dan kerangka berfikir.. 2.1. Kajian Pustaka Bab ini akan memaparkan tentang belajar, pembelajaran, matematika,. perpangkatan dan penarikan akar, metode Montessori, perkembangan anak, dan alat peraga. Berikut ini merupakan penjelasan dari bagian-bagian yang terdapat pada bab ini. 2.1.1 Belajar Belajar merupakan suatu proses di mana terdapat perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman (Dahar, 1989: 11). Belajar merupakan kebutuhan untuk mengupayakan diri sehingga terjadi dorongan untuk menuju tujuan tertentu (Semiawan, 2008: 1). Belajar adalah proses pertumbuhan yang dihasilkan dari hubungan antara stimulus dan respons dimana sebuah proses, dimana guru melihat perkembangan siswa dalam menjalani pengalaman edukatif untuk mencapai tujuan (Tasrial dan Daryanto, 2012: 45,54). Menurut Suyono dan Hariyanto (2011: 13), belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang positif menuju kebaikan akibat pengalaman. Pendapat mengenai belajar ini juga didukung dengan adanya pendapat bahwa belajar merupakan perubahan. 15.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. perilaku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. (Hamalik, 2005: 154). Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang terjadi dalam diri seseorang sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan (Rusman, 2010: 134). Pengertian belajar dari beberapa pendapat tersebut. dapat. disimpulkan. bahwa. belajar. merupakan. sebuah. proses. berkembangnya perilaku siswa dalam menjalani pengalaman dan latihan edukatif untuk mencapai tujuan.. 2.1.2 Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses belajar yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak (Semiawan, 2008: 6-7). Pembelajaran adalah suatu proses untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan yang dilakukan oleh individu, sebagai hasil pengalaman dalam interasi dengan lingkungan (Surya, 2004: 7). Pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri berbagai komponen yang meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang di dalamnya terdapat suatu proses interaksi secara langsung dan tidak langsung antara guru dan siswa, interaksi tersebut meliputi tatap muka maupun penggunaan media (Rusman, 2013: 1,134). Berdasarkan pengertian pembelajaran dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses belajar untuk mencapai perubahan dengan adanya tujuan, materi, metode dan evaluasi sebagai sistem.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. keseluruhan yang berkaitan satu dengan yang lain, melalui interaksi secara langsung dan tidak langsung.. 2.1.3 Matematika Menurut Depdiknas dalam Susanto (2013: 184-185) matematika berasal dari bahasa latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedangkan dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti. Matematika mempunyai bahasa dan aturan yang baik, sehingga sistem dan struktur, serta penalaran terdefinisi dengan baik. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir, berargumentasi, penyelesaian. masalah,. dan. memberikan. dukungan. perkembangan. ilmu. pengetahuan. Pembelajaran matematika merupakan proses belajar yang diterima siswa melalui serangkaian kegiatan yang direncanakan dengan berbagai pertimbangan sehingga anak memperoleh kompetensi atau kemampuan tentang bahan pembelajaran matematika yang dipelajari (Muhsetyo, 2008). Matematika adalah ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan yang logis (Walle, 2008: 13). Menurut Susanto (2013: 186-187) pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang dibangun guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa, sehingga terjadi peningkatan. kemampuan.. Proses. ini. akan. meningkatkan. kemampuan. mengkontruksi dan berpikir siswa untuk penguasaan yang baik pada materi matematika. Pada pembelajaran matematika SD, keterampilan berhitung merupakan keterampilam dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Berhitung.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. merupakan aktivitas mengerjakan hitungan seperti menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagi (KBBI, 2008: 527). Dalam arti luas, keterampilan berhitung merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan. sehari-hari,. artinya. semua. aktivitas. manusia. membutuhkan. kemampuan ini (Aisyah, 2007: 6). Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa keterampilan berhitung sangat penting bagi siswa SD. Proses pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan berhitung dapat dilakukan. dengan. mengurangkan,. beberapa. mengalikan,. cara, dan. misal. membilang,. membagi.. menjumlahkan,. Keterampilan. berhitung. dikembangkan dengan tujuan agar siswa dapat memiliki kemampuan (1) berpikir logis dan sistematis sejak dini, (2) menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat, (3) memiliki ketelitian dan konsentrasi tinggi, serta (4) memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan. Menurut Heruman (2008: 1-2) proses berpikir dalam pembelajaran matematika terkait dengan objek harus bersifat konkret, sehingga untuk yang bersifat abstrak siswa memerlukan alat bantu berupa alat peraga yang dapat memperjelas pemahamannya. Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1), matematika termasuk dalam kelompok mata pelajaran. ilmu pengetahuan dan teknologi. Kelompok mata. pelajaran ini dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri. Matematika merupakan ilmu universal.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia (Depdiknas, 2008: 134). Tujuan dari mata pelajaran Matematika adalah untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama (Depdiknas, 2008: 135). Dengan demikian, matematika memiliki kedudukan yang penting dalam struktur kurikulum pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar.. 2.1.4 Perpangkatan dan penarikan akar 2.1.4.1 Perpangkatan Ada beberapa pola yang terdapat pada matematika karena matematika adalah sebuah cara untuk mendiskripsikan kejadian di bumi. Salah satu pola tersebut yaitu perpangkatan. Perpangkatan merupakan pengulangan berpola dari suatu angka (Kennedy, 2008: 359). Menurut KBBI (2005: 823), Perpangkatan berasal dari kata “pangkat” dengan imbuhan per-an. Pangkat sendiri mempunyai arti eksponen. Perpangkatan atau memangkatkan berarti mengalikan suatu bilangan (asli) dengan bilangan itu sendiri beberapa kali sebanyak yang ditunjukkan oleh bilangan (asli) itu . Misal 3 pangkat 2 adalah 3 x 3. Selain itu, pangkat dua dapat disebut juga kuadrat. Bilangan kuadrat mempunyai pola yang teratur seperti pola pada bentuk persegi. Konsep inilah yang menjadi dasar perpangkatan yaitu konsep mencari luas persegi (Sani, 2007 : 20-28)..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. 1 2 1 12. 3. 4. 2 22. 3 32. 4 42. Gambar 3.1 Konsep gambar persegi dalam perpangkatan dan penarikan akar Konsep untuk mencari luas persegi yaitu sisi kali sisi. Kedua sisi pada masing-masing persegi memiliki panjang yang sama. Konsep ini berkaitan dengan perpangkatan yang memiliki konsep sama yaitu mengalikan bilangan itu sendiri yang sama besarnya. 2.1.4.2 Penarikan Akar Penarikan akar terdiri dari dua kata yaitu penarikan dan akar. Penarikan mempunyai makna proses, cara, perbuatan menarik. Akar adalah mencari (mengeluarkan) bilangan apabila dipangkatkan sama dengan bilangan yang diketahui (KBBI, 2005: 1145). Bilangan tersebut diperoleh dari suatu bilangan yang diuraikan dengan pemangkatannya. Pada akar pangkat dua konsep yang digunakan adalah operasi kebalikan dari kuadrat atau pangkat dua suatu bilangan (Sani, 2007: 30-39). Akar merupakan suatu operasi aljabar yang biasanya dinyatakan dengan simbol √ , misal √ =. (akar a sama dengan b) berarti b2 = a, jadi √9 = 3; √. = c (akar pangkat n dari a sama dengan c) berarti cn = a jadi √625 = 5 (KBBI,.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. 2005: 19). Kesimpulannya dari penarikan akar adalah proses mencari bilangan apabila dipangkatkan sama dengan bilangan yang diketahui.. 2.1.5 Metode Montessori Menurut Lillard (2013: 179), montessori memberikan banyak unsur dalam pembelajarannya, seperti pembelajaran yang menyenangkan, keteraturan yang terstruktur, menggunakan benda-benda kecil ataupun yang ada disekitar untuk belajar, pembelajaran individual, kebebasan untuk memilih, keterliatan teman (keperdulian), menyenangkan. Pembelajaran yang dilakukan yaitu siswa bekerja menggunakan alat peraga. Metode Montessori merupakan metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Maria Montessori. Metode Montessori memanfaatkan panca indera untuk mempelajari suatu hal dengan menggunakan alat peraga, alat peraga tesebut akan membawa anak pada konsep abstrak, berlanjut dari konsep abstrak anak dapat berpikir ke moralitas (Montessori, 2002: 41). Metode Montessori jarang menggunakan buku teks, tingkatan, ujian, hukuman, penghargaan maupun pekerjaan rumah. Berbeda dengan metode tradisional, metode Montessori berfokus pada kerja sama serta pertumbuhan pribadi anak. Anak akan mendapat deskripsi dari aktivitas kesehariaannya, deskripsi itulah yang akan menjadi laporan untuk orang tua siswa. Pengamatan oleh direktris dilakukan secara individu sehingga lebih mendalam ketika menganalisis sehingga dapat merencanakan langkah selanjutnya untuk membantu siswa mengembangkan kemampuannya yang dirasa masih lemah. Metode Montessori menekankan pada proses belajar. yang dilaksanakan dengan.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. lingkungan yang tertata dan terstruktur (Gutek, 2013: 25). Lingkungan ini akan menjadi tempat untuk siswa berkembang secara bebas dengan kemampuan yang dimilikinya (Gutek, 2013: 76). Menurut Magini (2013: 49-54) mengemukakan bahwa lingkungan belajar anak adalah dasar yang harus diciptakan untuk menemukan konsentrasi, kebebasan, kemandirian, rasa hormat dan dihargai. Dengan demikian, metode Montessori menekanan penggunaan alat peraga dan lingkungan yang mendukung terjadinya pembelajaran. 2.1.5.1 Sejarah Montessori Ketertarikan Montessori terhadap dunia pendidikan dimulai ketika dia menjadi asisten dokter di salah satu klinik psikiatri. Montessori adalah dokter wanita yang mengembangkan sebuah inovasi pembelajaran. Kekhawatiran Montessori akan perpecahan masyarakat modern antara orang kaya dan miskin menghasilkan pemikiran ini. Montessori menyakini bahwa pendidikan usia dini akan berpengaruh pada pendidikan selanjutnya. Kondisi ini yang membuat Montessori tergerak untuk menghasilkan reformasi sosial di dunia pendidikan. House of Children (Casa dei Bambini) adalah sekolah pertama yang didirikan Montessori dan dibuka pada tanggal 6 januari 1907. Casa dei Bambini atau Rumah Anak-Anak terletak di perumahan petak besar di Via dei MArsi 58 distrik San Lorenzo. Sekolah tersebut mempunyai lima puluh anak, usia tiga sampai tujuh tahun. Fungsi utama dari sekolah tersebut adalah sebagai tempat pendidikan anak-anak (Gutek, 2013: 22-23). Sekolah tersebut menerapkan metode khusus yang dirancang langsung oleh Montessori. Metode pendidikan yang diterapkan oleh Montessori terinspirasi.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. dari penemuan Edward Séguin (1812-1881) dan Jean Marc Gaspard Itard (17751838) tentang keberhasilannya membimbing anak-anak berkebutuhan khusus secara mental maupun fisik. Montessori melakukan penelitian selama 2 tahun di Casa dei Bambini pada anak usia 3-6 tahun yang hidup di lingkungan kumuh. Metode Montessori berbasis pada sensori anak yang percaya bahwa anak belajar manipulasi sebuah objek. Konsentrasi yang muncul dalam kegiatan belajar merupakan indikasi belajar menurut Montessori. Konsep ini merupakan sesuatu yang dihasilkan ketika siswa mampu menaruh perhatiannya pada sesuatu yang dipelajari untuk diolah oleh struktur kognitif (Margini, 2013: 49-50). Selain konsentrasi hal yang ditekankan Montessori adalah kebebasan anak. Anak dibebaskan untuk melakukan aktivitas dan kegiatan yang diinginkannya, tetapi dalam situasi ini terdapat batasannya. Batasan dalam kebebasan anak dikontrol melalui lingkungannya (Hainstock, 1997: 80-82). 2.1.5.2 Prinsip-prinsip dalam Pembelajaran Montessori Dalam. pembelajaran. Montessori. menggunakan. delapan. prinsip,. sebagaimana yang dikemukakan oleh Lillard (2005: 30-33), yaitu: 1.. Keleluasaan dalam beraktivitas Anak-anak dalam kelas Montessori bebas untuk berpindah tempat guna mengerjakan tugas mereka. Anak-anak mendapat keleluasaan untuk bergerak bebas bekerja di meja maupun di lantai dengan beralaskan karpet kecil (Lillard, 2005:78)..

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.. 24. Kemerdekaan dalam memilih Montessori menekankan bahwa anak-anak bertumbuh sesuai pilihannya dan kontrol lingkungan mereka. Anak diberi kebebasan dalam memilih sendiri apa yang mau dipelajari, seberapa lama akan beraktivitas, dan dengan siapa akan bekerja.. 3.. Pentingnya minat Montessori menyadari betapa penting mengembangkan minat anak. Ia merancang materi yang membuat anak-anak ingin ikut berinteraksi. Montessori mengajarkan guru-guru di sekolah Montessori untuk memberikan pelajaran dengan cara yang dapat menginspirasi anak-anak, contohnya dengan menunjukkan informasi secukupnya untuk memancing keingintahuan anak-anak. Sekolah Montessori juga menyoroti minat unik setiap anak-anak.. 4.. Pentingnya motivasi intrinsik dengan menghapus hadiah dan hukuman Penghargaan dan penghukuman tidak dikenal di ruang kelas Montessori. Jika anak diberi perhatian yang cukup, anak akan bekerja secara serius dengan cara mereka sendiri. Anak-anak akan melakukan pekerjaan mereka karena dorongan dari dalam dirinya untuk menyempurnakan kemampuan mereka.. 5.. Pentingnya kolaborasi dengan teman sebaya Melalui kolaborasi dengan teman sebaya, anak dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang lainnya. Anak-anak dapat menemukan pemecahan masalah dalam berbagai hal, mendapat pengetahuan yang lebih banyak tentang kerja sama, meningkatkan motivasi dan.

Gambar

Gambar 1.1 Desain Papan Utama
Gambar 1.3 Desain Pasak
Gambar 3.2 Bagan penelitian yang relevan
Gambar 3.1 Bagan model pengembangan Borg dan Gall (1983: 775) Model pengembangan Brog and Gall di dalam Borg (1983: 774-878) dan Ali  (2014: 113-120),  langkah  pertama melakukan  pengumpulan  dan review berbagai hasil riset dan informasi terkait produk ya
+7

Referensi

Dokumen terkait

0 Sistem Informasi Penggajian 1 Pemeliharaan File Master 2 Pemeliharaan File Transaksi 3 Cetak Laporan 1.1 File Master Karyawan 1.2 File Master Absensi 2.1 File Transaksi Penggajian

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengembangkan software Jotaped sebagai media untuk meningkatkan pelayanan wisatawan di Propinsi Daerah I stimewa Yogyakarta khususnya

• Mencari informasi melalui studi pustaka untuk menemukan teori tentang hubungan antara besar gaya listrik, besar muatan listrik, dan jarak antara benda bermuatan listrik..

Keterkaitan ergonomi organisasi dengan motivasi kerja yaitu organisasi sebagai wadah bagi para pegawai melakukan aktivitas pekerjaan dapat menjadi pendorong atau penarik bagi

Sedangkan CAR di BPR BKK Ungaran awal merger minus 2,03 persen hal tersebut terjadi karena modal habis untuk menutup kerugian karena kredit macet dan kekurangan PPAP, tetapi

Simulasi sistem antar modem konfigurasi yang ditunjukkan pada jika dikondisikan pada kondisi ad hoc , jika node 1 akan menghubungi node 3 yang tidak dalam

Konsep yang digunakan pada perancangan bangunan Sekolah Tinggi Bahasa Asing di Kabupaten Bandung Barat ini dengan menerapkan Arsitektur Tropis, yang bertujuan untuk

dalam proses mereka belajar guru lebih sering mengisi apa yang ada dalam kognitif dan murid kurang mengetahui akan pentingnya sebuah aplikasi, padahal dalam mata