• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alat Yang Digunakan a. Excavator Backhoe PC-200

Dalam dokumen LAPORAN KP ANTAM.pdf (Halaman 45-54)

HASIL PENGAMATAN DAN KEGIATAN

4.3 Perencanaan Produksi

4.4.1 Alat Yang Digunakan a. Excavator Backhoe PC-200

Excavator yang digunakan adalah komatsu PC-200 dengan tipe tracks dengan FF sebesar 1,05. Excavator jenis ini sangat cocok digunakan di daerah pomalaa karena ukurannya yang tidak terlalu besar sehingga mobilisasi excavator tergolong mudah. Selain hal tersebut kondisi tanah yang lembek juga menguntungkan untuk alat berat yang tidak terlalu besar.

Sumber : Mine Production PT. ANTAM Tbk UBPN Sultra

Foto 4.6 Komatsu PC-200

Pekerjaan yang dapat dilakukan PC-200 diantaranya adalah : Development

D1 : Land Clearing

D2 : Stripping/Mengangkut OB atau Top Soil D3 : Memelihara Jalan akses

D4 : Memelihara paritan atau Pond/ Check Dam D5 : Membentuk Bench atau Lereng

D6 : Menimbun atau Merapikan suatu lokasi dengan OB/ Top soil/Boulder D7 : Memindahkan bijih/OB/TS dari tumpukan X ke lokasi lain

D8 : Perjalanan/memindahkan alat berat ke lokasi lain D9 : Merapikan tumpukan Bijih di stockyard

Kerja Praktek PT. Antam Tbk. UBPN Sultra tahun 2014

46

D10 : Memecah/Menggali/Memuat boulder ke DT

D11 : Mixing Ore

D12 : Pengambilan Conto SM D13 : Membuat jalan akses

D14 : Membuat Paritan/Pond/Check Dam Produksi

P1 : Menambang Bijih

b. Excavator Hydraulic Rock Breaker (PC-200 Breaker)

Terkadang dalam zona saprolit ditemukan boulder besar yang dapat menghambat kinerja Excavator Backhoe maupun Dumptruck. Maka Excavator PC-200 HRB digunakan untuk memecah batuan keras agar dapat dengan mudah diangkut ke Dumptruck.

Sumber : Mine Production PT. ANTAM Tbk UBPN Sultra

Foto 4.7

Komatsu Excavator PC - 200 HRB c. Bulldozer

Bulldozer yang digunakan adalah Komatsu tipe D85E-SS untuk kegiatan supporting dan produksi, adapun kegiatanya seperti :

Produksi

P1 : Menambang bijih Development

D1 : Land Clearing

D2 : Stripping/Mengangkut OB atau Top Soil D3 : Memelihara Jalan akses

Kerja Praktek PT. Antam Tbk. UBPN Sultra tahun 2014

47

D5 : Membentuk Bench atau Lereng

D6 : Menimbun atau Merapikan suatu lokasi dengan OB/ Top soil/Boulder D7 : Memindahkan bijih/OB/TS dari tumpukan X ke lokasi lain

D9 : Merapikan tumpukan Bijih di stockyard D13 : Membuat jalan akses

Sumber : Mine Production PT. ANTAM Tbk UBPN Sultra

Foto 4.8

Komatsu tipe D85E-SS d. Dump Truck (DT)

DT yang digunakan oleh PT. Antam adalah jenis Rigid Dump Truck. DT yang digunakan tergolong kecil karena kapasitas baknya kurang dari 25 ton. DT yang digunakan PT. Sarana Jaya Sultra selaku Kontraktor adalah Hino tipe FM260TI. Dalam satu siklus biasanya DT dapat mengangkut 12-13 bucket pada Excavator backhoe dengan berat rata-rata 18 - 20 ton dengan kecepatan rata – rata 40 Km/Jam.

Pekerjaan yang biasa dilakukan oleh DT seperti : Production

P1 : Menambang bijih Development

Kerja Praktek PT. Antam Tbk. UBPN Sultra tahun 2014

48

Sumber : Mine Production PT. ANTAM Tbk UBPN Sultra

Foto 4.9

Dump Truck Hino tipe FM260TI e. Motor grader

Alat ini berfungsi untuk memelihara jalan tambang dan jalan produksi yang tidak dilakukan pengerasan seperti jalan – jalan di dekat front.

Motor Grader yang digunakan adalah Komatsu Time GD 505 dan GD 03. f. Mobil Penyiram Debu

saat terik matahari bijih di front menjadi debu dan mengganggu penglihatan serta pernafasan. Hal tersebut dapat mengurangi produktivitas operator alat berat, maka tiap beberapa jam sekali dilakukan penyiraman air agar menghilangkan debu yang mengganggu. Alat yang digunakan adalah Watertank Hino tipe FM260TI.

Sumber : Mine Production PT. ANTAM Tbk UBPN Sultra

Foto 4.10

Kerja Praktek PT. Antam Tbk. UBPN Sultra tahun 2014

49

4.4.2 Bukit Ranger dan Humvee

Sumber : Mine Production PT. ANTAM Tbk UBPN Sultra

Foto 4.11 Lansekap Bukit Ranger

Bukit Ranger dan Humvee merupakan beberapa bukit yang terletak di daerah tambang utara. Setiap front tambang terdapat shift foreman atau pengawas, checker yang bekerja untuk mengawasi serta mencatat equipment time sheet, dan operator yang bekerja mengoperasikan alat berat. Operator tersebut bekerja sesuai rencana yang telah diberikan oleh shift foreman untuk melakukan kegiatan produksi atau development Kedua bukit ini dilakukan penambangan secara bergantian. Terdapat 2 unit Bulldozer Komatsu tipe D85E-SS, 2 unit Excavator tipe PC-200 dan 3 unit Dumptruck Hino tipe FM260TI yang digunakan untuk kegiatan development. Selagi dilakukan development di bukit Humvee untuk mempersiapkan produksi, produksi dilakukan di bukit Ranger dan sebaliknya.

Untuk bukit Ranger luas seluruh bukitnya adalah 7,8767 Ha dan untuk bukit Humvee mempunyai luas sebesar 6,3251 Ha. Kedua bukit ini mempunyai target produksi harian sebesar 1.700 ton/hari dengan kadar ore >1,8%. Sedangkan untuk kadar dibawah 1,5% ditimbun di wastedump. Untuk kegiatan produksi pada kedua bukit ini digunakan 1 unit Excavator tipe PC-200 dan 5 unit Dumptruck Hino tipe FM260TI. 1 siklus yang dilakukan oleh DT di kedua bukit ini adalah Loading – Hauling (full loaded) – Timbangan isi - Transito (dumping) – Timbangan kosong – Front.

Kerja Praktek PT. Antam Tbk. UBPN Sultra tahun 2014

50

Sumber : Global Positioning System

Gambar 4.3

Sketsa Perjalanan Siklus Dump Truck Bukit Humvee

Kendala yang biasa ditemukan pada bukit Ranger adalah air tanah. Apabila pit yang di gali sudah terlalu dalam biasanya muncul air tanah yang dapat mengganggu produktivitas. Namun kondisi tanah serta batuan yang terdapat di bukit ini memiliki porositas yang baik sehingga PT. Antam memutuskan tidak menggunakan Pompa untuk mengatasi hal tersebut. Air yang tergenang kemudian dibiarkan karena akan menyerap dengan sendirinya.

Selain hal tersebut pada saat periode Kerja Praktek salah satu timbangan yang dimiliki PT. Antam mengalami kerusakan. Hal tersebut mengakibatkan dalam setiap siklusnya terdapat waktu tunggu sekitar 2-3 menit.

Sumber : Mine Production PT. ANTAM Tbk UBPN Sultra

Foto 4.12

Kondisi Air Salah Satu Pit di Bukit Ranger Ket. Gambar :

(1) Front kerja (2) Timbangan

Kerja Praktek PT. Antam Tbk. UBPN Sultra tahun 2014

51

4.4.3 Bukit Cherokee

Bukit cherokee memiliki luas sebesar 12,138 Ha juga terletak di daerah tambang utara, letak bukit ini tidak jauh dari bukit Ranger. Target produksi bukit adalah 1700 ton/hari. Berebeda dengan bukit sebelumnya. Kondisi air tidak menjadi masalah pada bukit ini. Pada bukit alat yang digunakan untuk kegiatan produksi adalah 1 unit Excavator tipe PC-200 dan 7 unit Dumptruck Hino tipe FM260TI. 1 siklus yang dilakukan oleh DT di bukit ini adalah Loading – Hauling (full loaded) – Timbangan isi - Transito (dumping) – Timbangan kosong – Front.

Sumber : Mine Production PT. ANTAM Tbk UBPN Sultra

Foto 4.13

Lansekap Bukit Cherokee

Walaupun jumlah alat yang dipakai berbeda, namun target produksi yang diberikan pada bukit ini sama dengan bukit sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan akses ke bukit ini yang tidak mudah jarak yang jauh dari timbangan maupun stockyard transito menjadi kendala pada bukit ini. Endapan bahan galian yang terdapat pad bukit cherokee mempunyai sedikit boulder atau batuan keras, Hal tersebut menandakan daerah ini pelapukannya merata dan baik pada zona saprolitnya. Keadaan seperti itu bisa disebabkan oleh topografi dan kondisi air tanah yang membantu pelapukan. Pada daerah ini cenderung landai sehingga air bergerak lambat dalam membantu pelapukan pada batuan dasar dan zona saprolit.

Kerja Praktek PT. Antam Tbk. UBPN Sultra tahun 2014

52

Sumber : Global Positioning System

Gambar 4.4

Sketsa Perjalanan Siklus Dump Truck Bukit Cherokee 4.4.4 Bukit Triton

Bukit ini terletak pada tanjung leppe wilayah tambang selatan daerah ini terpisah dari dua bukit sebelumnya. Karakteristik endapan bahan galian pada bukit ini berbeda dengan daerah tambang utara. Pada daerah ini karakteristik endapan bahan galiannya bongkah-bongkah batuan besar (saprock).

Luas bukit ini adalah 20,5316 Ha dengan Luas bukaan tambang sebesar 11,4105 Ha.

Sumber : Mine Production PT. ANTAM Tbk UBPN Sultra

Foto 4.14

Boulder di Daerah Bukit Triton Ket. Gambar :

(1) Front kerja (2)Timbangan (3) Stockyard

Kerja Praktek PT. Antam Tbk. UBPN Sultra tahun 2014

53

Target produksi di di bukit Triton adalah 1.500 ton/hari. Ore yang telah ditambang sementara ditampung di stockyard dan kemudian diangkut ke pelabuhan untuk dilakukan pengapalan. Ore yang didapat dari bukit triton diangkut ke pabrik menggunakan tongkang yang dilakukan per 5000 ton ore. Penambangan di bukit ini sangat bergantung kepada visualisasi ore oleh operator, pengawas, dan sampling karena data bor terdahulu sudah tidak representatif.

Sumber : Global Positioning System

Gambar 4.5

Sketsa Perjalanan Siklus Dump Truck Bukit Triton

Penambangan pada setiap titik di bukit ini dibatasi hingga 10 siklus dumptruck saja untuk menghindari ketidakyakinan sumberdaya yang terdapat karena acuan penambangan di bukit ini hanya mengandalkan data SM dan Face Sampling.

Karena tidak adanya sarana timbangan, maka untuk menghindari ketidaksesuaian data, untuk 1 siklus dumptruck biasa hanya di isi 10 bucket excavator saja PT. Antam sudah memiliki acuan dan kalibrasi untuk tambang selatan bahwa 1 bucket excavator = 1,54 ton ore.

Keberadaan excavator HRB sangat penting di bukit ini terkadang Breaker menyiapkan ore yang akan diangkut oleh excavator backhoe. Karena posisi bukit yang bersebelahan dengan laut menyebabkan angin yang berada di bukit ini juga besar dan membuat banyak debu. Maka dari itu penyiraman di bukit ini sering dilakukan.

Ket. Gambar : (1) Front kerja (2) Stockyard

Kerja Praktek PT. Antam Tbk. UBPN Sultra tahun 2014

54

Bukit Triton sebenarnya merupakan Existing mining karena dulunya sudah pernah ada yang melakukan kegiatan penambangan. Dalam hal ini sebenarnya PT. Antam menambang ore yang dahulu tidak memenuhi COG dan disimpan karena dianggap waste. Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan di daerah ini sudah jarang ditemukan zona limonit dan saprolit.

Ore yang terdapat pada bukit ini mempunyai kelebihan pada kandungan basicity yang tinggi, sehingga ore dari bukit ini sering dijadikan campuran dengan ore yang berasal dari pomalaa (Tambang Utara). Basicity adalah perbandingan unsur basa dalam hal ini (CaO + MgO) dengan unsur asam (SiO2).

Dalam dokumen LAPORAN KP ANTAM.pdf (Halaman 45-54)

Dokumen terkait