• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2 Deskripsi Objek Penelitian

4.2.5 Allco Pomade

Gambar 4.4 Logo Allco Pomade

Sumber : Allco Pomade (2016)

Berawal dari ketertarikannya memakai pomade, pemiliki mulai membuat usaha sampingan yaitu kaka pomade. Kaka pomade seperti halnya supermarket yang menjual berbagai macam merk pomade mulai dari produksi dalam dan luar negeri. Saat itu, pemilik masih menjadi agen yang mengambil barang dari distributor untuk dijual kembali. Melihat tinggiinya minat beli konsumen terhadap produk pomade di kaka pomade, kemudian pemilik berfikir untuk menciptakan merk pomade produksi sendiri dan menjadi distributor resmi sebuah produk. Tak butuh waktu lama, pemilik akhirnya memproduksi allco pomade.

Tabel 4.6

Jenis-jenis Produk dan Harga di Allco Pomade

Produk Ukuran Harga

Pomade all variant 50 gram Rp. 50.000 Pomade all variant 120 gram Rp. 130.000 Sumber : Allco Pomade (2016)

Allco pomade resmi didirikan pada tahun 2015. Pemilik menyadari bahwa pemasaran pomade harus menggunakan srategi yang tepat. Apalagi sekarang banyak merk pomade yang sudah lebih dulu terkenal. Maka itu, pemilik memilih menerapkan e-commerce dalam bisnisnya.

“E-Commerce itu kan modalnya kepercayaan. Gimana caranya konsumen percaya kalo allco pomade itu bagus. Sekarang kami juga memposisikan diri jadi distributor dan berkat pemasaran dari e-commerce ini kami uda punya 7 agen di seluruh wilayah Indonesia” (wawancara pada 2 juni 2016)

Dengan menerapkan e-commerce kini agen allco pomade sudah tersebar di 7 wilayah di Indonesia yaitu Medan, Surabaya, Padang, Pekanbaru, Riau, Sibolga, Jambi, Kisaran dan Palembang. Omzet penjualan pun meningkat lebih dari 100% dengan pendapatan 9 sampai 10 juta per bulan.

Untuk melayani pembelian eceran, pemilik membuat akun line @ yang di kelola oleh admin. Sedangkan untuk pembelian dalam jumlah besar, pemilik memilih untuk menggunakan aplikasi bbm. Serta untuk melayani pertanyaan seputar keagenan pemilik membuat e-mail khusus allco pomade.

4.2.6 Macaronirin

Gambar 4.5 Logo Maccaronirin

Sumber : Maccaronirin (2016)

Berawal dari hobi dibidang tata boga, ririn selaku pemilik macaronirin mulai serius menekuni usaha makanan ringan rumahan. Dengan modal seadanya, pada tahun 2012 ririn mulai membuka usaha yang fokus awalnya hanya menjual macaroni panggang atau biasa disebut macaroni schotel saja. Promosi yang dilakukan hanya sebatas menawarkan kepada saudara dan teman-teman terdekat. Ririn juga sering mengikuti event-event yang diadakan oleh dinas umkm kota medan untuk mempromosikan produknya. Sejak itu, usaha macaronirin mulai dikenal secara luas.

Macaronirin terus berinovasi dalam hal menarik konsumen. Salah satunya adalah dengan menambah variasi menu yang ditawarkan. Harga yang relatif murah dengan kualitas produk yang baik menjadi keunggulan produk maccaronirin pada saat

itu. Pesanan tidak hanya datang dari orang-orang terdekat saja, tetapi sudah sampai pada kantor-kantor yang sedang mengadakan acara.

Tabel 4.7

Jenis-jenis Produk dan Harga di Maccaronirin

Produk Harga Produk Harga

Maccaroni Schotel small Rp. 25.000 Beef lasagna medium Rp. 80.000 Maccaroni Schotel oval Rp. 55.000 Puding Roti + toping Rp. 15.000 – Rp. 18.000 Maccaroni Schotel medium Rp. 70.000 Tortilla Bolognaise Rp. 15.0000 Beef lasagna small Rp. 30.000 Tortilla Barbeque Rp. 25.000 Beef lasagna oval Rp. 65.000

Sumber : Maccaronirin (2016)

Pada tahun 2013, macaronirin mulai menerapkan e-commerce dalam usaha meningkatkan volume penjualannya. Dimulai dengan membuat akun bbm khusus maccaronirin dan mengundang pelanggan nya bergabung dalam grup bbm. Kemudian membuat akun instagram khusus maccaronirin serta akun line.

Melalui wawancara yang dilakukan, pemilik menuturkan bahwa semenjak membuka akun instagram, omzet meningkat sampai dua kali lipat dikarenakan jumlah pesanan mulai meningkat pula.

„‟Pesanan gak cuma datang dari orang-orang sekitar medan tapi sampai dijadikan oleh-oleh untuk teman yang akan pergi ke luar kota. Bahkan pesanan pernah datang dari aceh dan jakarta, tetapi karena kemasan yang

belum aman dan takut basi, kami belum berani kirim ke luar kota”. (wawancara pada 7 mei 2016)

Dengan adanya akun line dan bbm kini maccaronirin dapat menerima orderan kapan saja. Konsumen yang ingin memesan dapat menghubungi via chat line atau bbm dan akan di kerjakan keesokan harinya. Untuk memudahkan distribusi pesanan dan menjaga kualitas produk tetap baik, maccaronirin juga bekerjasama dengan agen delivery medan untuk mengantar pesanan konsumen sampai di tujuan.

4.2.7 061 Store

Gambar 4.6 Logo 061 Store

061 Store merupakan salah satu toko yang menjual kebutuhan sandang pria. Didirikan pada awal tahun 2015 dengan konsep toko sederhana yang terletak persis di halaman rumah pemilik. Produk yang ditawarkan bervariasi, mulai dari baju, kemeja, tas, sepatu, hingga kebutuhan pria yang popular saat ini, pomade.

Letak toko yang terletak di dalam komplek perumahan dan kurang strategis di pahami pemilik sebagai hambatan dalam menjual produk. Konsumen yang datang hanya berasal dari sekitar area toko. Untuk itu, pemilik segera beralih membuat toko online di instagram atau dengan kata lain pemilik mulai menerapkan e-commerce dalam menjalankan usahanya. Instagram dianggap bisa mempromosikan produk 061 store, karena menurut pemilik instagram dapat menampilkan foto-foto produk secara jelas lengkap dengan informasi produk tersebut.

Tabel 4.8

Jenis-jenis Produk dan Harga di 061 Store

Produk Harga Sepatu Rp 195.000 Kemeja Rp 125.000 Celana Rp 140.000 Tas Rp 70.000 Pomade Rp 70.000 Kaos Rp 80.000 Sumber : 061 Store (2016)

Melalui instagram, pemilik secara rutin mengupload foto yang terlebih dahulu diedit pencahayaannya agar terlihat lebih menarik. Juga disertai dengan informasi mengenai produk, seperti harga, ukuran, warna dan lain-lain. Pemilik juga menginformasikan format pemesanan untuk memudahkan konsumen dalam memesan barang. Pemesanan barang di lakukan melalui line dan bbm.

Dalam wawancara, pemilik mengakui bahwa manfaat terbesar e-commerce bagi 061 Store adalah konsumen dapat membeli produk tanpa harus mendatangi toko secara langsung. Hanya dengan melihat produk saja konsumen dapat melakukan pembelian dengan mudah. Dalam segi persaingan dengan usaha sejenis, pemilik mengaku dapat lebih menunjukan keberadaan tokonya.

4.2.8 Molen Arab

Gambar 4.7 Logo Molen Arab

Usaha molen arab mulai dirintis sejak tahun 2013, dengan modal 2,5 juta. Usaha ini berawal dari kesulitan pemilik untuk membayar uang kontrakan rumah kemudian berfikir untuk mencari penghasilan sendiri walaupun saat itu pemilik masih berstatus sebagai mahasiswa. Moleh arab merupakan olahan pisang modern yang diselimuti adonan tepung.

Resep yang digunakan didapat dari internet yang kemudian dimodifikasi oleh pemilik. Pemilik mengakui sempat gagal sampai 5 kali tapi karena usaha pantang menyerah akhirnya jadilah resep molen arab seperti sekarang ini. Rasanya sama seperti molen pisang biasanya yang membedakan hanyalah ukurannya yang lebih besar dan rasa yang bevariasi.

Awalnya pemilik hanya membawa 50 potong molen yang rencananya akan dijual kepada teman-teman kampus. Ternyata respon konsumen sangat bagus, hanay dalam satu jam molen arab telah habis terjual. Dari hanya 50 potong molen diproduksi setiap harinya, kemudian berkembang menjadi 400 potong. Hingga saat ini kapasitas produksi mencapai 2000 potong perharinya.

Tabel 4.9

Jenis-jenis Produk dan Harga Molen Arab

Produk Harga

Molen Arab original Rp. 4.000

Molen Arab coklat Rp. 5.000

Molen Arab keju Rp. 6.000

Molen Arab durian Rp. 6.000

Molen Arab kacang Rp. 6.000

Sumber : Molen Arab (2016)

Target pasar utama molen arab pada awalnya adalah mahasiswa USU. Penjualan dilakukan dengan system reseller. Molen arab di jual di beberapa fakultas di USU dengan ciri khas penjualnya membawa keranjang dengan logo molen arab.

Pada awal kemunculannya pemilik memang sudah berfikir untuk menerapkan e-commerce dengan membuat akun web, facebook, instagram dan twitter, tetapi hanya sebagai identitas saja. kemudian pada tahun 2015, ketika krisis ekonomi mulai mempengaruhi daya beli mahasiswa, pemilik mulai berfikir cara baru untuk

mengembangkan usahanya.

“Pas tahun 2015 itu omset kami menurun drastis, bisa dibilang sampai minus karena mahasiswa lebih milih beli makan (nasi) daripada beli snack. Disitulah kami berfikir untuk serius menggunakan e-commerce. Dan ga sampe 3 bulan, usaha kami mulai naik lagi dan kerugian tertutupi” (wawancara pada 9 juni 2016)

Pemilik mengakui setelah menerapkan e-commerce omset yang diperoleh meningkat hingga 100%. Tampilan web diperbaharui, Instagram, twitter dan facebook dikelola secara rutin, akun bbm dan line kini sudah dikelola oleh admin yang sengaja direkrut untuk menerima pesanan. Kini pesanan molen arab tidak hanya

datang dari kalangan mahasiswa USU saja, tetapi juga warga kota medan. Bahkan, orang-orang dari luar kota yang berkunjung ke medan menyempatkan diri untuk membeli molen arab sebagai buah tangan.

“Ada orderan dari luar medan tapi kami gak berani kirim karena molen arab ini kan gorengan. Memang gak basi tapi rasanya udah pasti berubah, jadi kami batasi pemesanan cuma dari daerah medan aja untuk sekarang ini.” (wawancara pada 9 juni 2016)

4.2.9 Rittykett_

Gambar 4.8 Logo Rittykett

Rittykett merupakan singkatan dari 3 produk terlaris yaitu risol, roti, dan kroket. Usaha ini berawal dari hobby ibu dari pemilik yang senang membuat kue untuk acara arisan keluarga. Karena rasanya yang enak dan bentuknya yang menarik, akhirnya banyak pesanan yang datang dari orang-orang terdekat. Dari sinilah pemilik mencoba untuk serius dalam mengelola usaha toko kuenya.

Pada tahun 2013 rittykett mulai di buka tepat didepan rumah si pemilik dengan hanya menjual 4 jenis kue tetap yaitu risol, roti goreng isi ayam, kue sus dan kroket. Respon dari masyarakat sekitar ternyata cukup bagus terbukti dengan makin banyaknya pesanan untuk acara-acara kecil seperti acara ulang tahun, arisan, buka puasa dan lain-lain.

Tabel 4.10

Jenis-jenis Produk dan Harga di Rittykett

Produk Harga Produk Harga

Risol Rogut Ayam Rp. 2.000 Pie Buah Rp. 3.500

Risol Ayam Rp. 2.000 Dadar Gula Putih Rp. 1.500

Risol Burger Rp. 3.000 Dadar Gula Merah Rp. 1.500

Risol mayones Rp. 4.000 Dadar Vla Rp. 1.500

Risol sayur/jagung Rp. 1.500 Lapis Rp. 1.500

Kroket kentang ayam Rp. 2.000 Putu Ayu Rp. 1.500

Kroket ketan ayam Rp. 2.500 Klepon/malaka Rp. 1.500 Roti Goreng isi Ayam Rp. 2.000 Onde-onde Rp. 2.500

Roti Gulung Sosis Rp. 3.500 Angku/kueku Rp. 3.000

Lemper ayam Rp. 2.500 Brownis Kukus Rp. 2.500

Semar Mendem Rp. 3.000 Brownis Panggang Rp. 2.500

Sus Coklat Rp. 2.500 Bika Ambon Rp. 3.000

Elair Rp. 3.000 Bolu Kukus Rp. 3.000

Pie Susu Rp. 2.500 Donat mini toping kacang/seres/coklat

Rp. 2.000

Sumber : Rittykett (2016)

Melihat respon yang positif, pemilik mulai memasarkan produknya melalui penggunaan e-commerce. Dimulai dengan membuat akun instagram dan facebook. Kemudian untuk memudahkan konsumen mengenali produknya, pemilik memberikan logo pada kotak kue dengan mencantumkan akun media sosialnya.

Dalam wawancara yang dilakukan, pemilik mengaku jumlah pelanggannya terus bertambah sejak menerapkan e-commerce. Pesanan mulai datang dari berbagai macam kalangan, mulai dari acara seminar, sidang, acara pembukaan kantor, pernikahan dan lain-lain. Pesanan yang datang tidak hanya dari masayarakat sekitar medan saja, tetapi juga dari luar kota.

Kalau untuk pesanan dari luar kota saya kirim risol mentah jadi tinggal goreng saja. Biasanya mereka tau rittykett_ dari kawannya juga yang tinggal di medan dan udah pernah rasa jadi mau beli lagi”(wawancara pada 18 mei 2016)

4.2.10 Barnes Food

Gambar 4.9 Logo Barnes Food

Sumber : Barnes Food (2016)

Barnes food merupakan usaha di bidang kuliner. Awalnya barnes food bernama barnes tumpeng yang khusus menjual aneka tumpeng. Tetapi seiring berjalannya waktu barnesfood juga menjual kue tradisional, maka pemilik mengganti nama usahanya menjadi barnes food. Menurut pemilik, barnes food berarti pekerja keras dalam bahasa primbon jawa.

Pemilik mengakui bahwa awalnya sama sekali tidak memiliki keahlian dan pengalaman membuat tumpeng. Satu waktu, organisasi yang diikuti pemilik menantangnya untuk membuat tumpeng ulang tahun., langsung saja pemilik berani dan mencoba membuat tumpeng seadanya. Ternyata hasilnya tidak mengecawakan

dan mendapat sambutan positif dari orang-orang sekitarnya. Hal itulah yang menjadi latar belakang berdirinya barnes food.

Tabel 4.11

Jenis-jenis Produk dan Harga di Barnes Food

Produk Harga Produk Harga

Mini Tumpeng 1 orang Rp. 35.000 Midi Tumpeng 7 orang Rp. 250.000 Mini Tumpeng 2 orang Rp. 80.000 Midi Tumpeng 8 orang Rp. 285.000 Mini Tumpeng 3 orang Rp. 100.000 Midi Tumpeng 9 orang Rp. 320.000 Mini Tumpeng 4 orang Rp. 135.000 Midi Tumpeng 10 orang Rp. 350.000 Midi Tumpeng 5 orang Rp. 180.000 Big Size Tumpeng Tampah Rp. 550.000 Midi Tumpeng 6 orang Rp. 210.000

Sumber : Barnes Food (2016)

Pemilik barnes food menyadari bahwa bisnis tumpeng dan kue tradisional sudah banyak di lakoni para pesaingnya. Tetapi itu tidak menyurutkan langkah pemilik barnes food untuk terus mengembangkan usahanya. Pada akhir tahun 2014 pemilik mulai menggunakan e-commerce dalam usahanya. Dimulai dengan mempromosikan produk tumpeng di facebook pribadinya kemudian membuka akun khusus barnes food di facebook dan instagram.

awalnya saya upload foto-foto tumpeng pesanan orang di facebook saya. Karena kan facebook saya sudah punya banyak teman dan banyak yang nanya akhirnya saya bikin akun khusus barnesfood di instagram dengan email yang sama jadi kawan di facebook bisa langsung add saya di instagram.

Untuk menerima pesanan dan mempermudah hubungan komunikasi dengan konsumen, pemilik barnes food juga membuat akun bbm dan line. Proses pengantaran produk sampai ke konsumen dilakukan sendiri oleh pemilik, tetapi terkadang juga mengandalkan ojek online (go-jek).

“Line @ itu sangat membantu sekali kak. Dalam sekali klik konsumen bisa lihat menu dan harga. Jadi konsumen tinggal pilih, gak perlu nanya harga lagi. Trus kalo ada informasi kayak buat menu baru bisa langsung di share dari line @ dan konsumen bisa langsung dapat informasinya”

4.3 Penyajian Data

4.3.1 Motif yang Mendorong Pelaku Usaha kecil dan Menengah dalam

Dokumen terkait