• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

3.5 Alpha Croncbach

Keterangan:

rtt = koefisien reliabilitas

n = banyaknya butir soal ∑s2

= jumlah kuadran S dari masing-masing item St 2 = kuadran dari S total keseluruhan item

62 Penghitungan reliabilitas instrument tersebut menggunakan program IBM SPSS 20 for Windows. Kualifikasi reliabilitas dari Masidjo (1995: 209) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Nilai Keterangan

0.91 – 1.00 Sangat tinggi 0.71 – 0.90 Tinggi 0.41 – 0.70 Sedang 0.21 – 0.40 Rendah Negatif – 0.20 Sangat rendah

Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Reliabilitas

Melalui tabel diatas dapat diketahui bahwa reliabilitas soal yang dibuat oleh peneliti akan masuk pada tinggak kualifikasi yang mana. Pada penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan metode perhitungan reliabilitas internal

concictency. Perhitungan tersebut digunakan untuk menghitung instrumen soal tes yang akan digunakan dalam penelitian ini. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 20 for windows. Langkah perhitungan reliabilitas soal dengan SPSS 20 for windows, yaitu klik analyze-scale-reability analysis, kemudian masukkan semua item kecuali item total. Pilih modelnya yang ingin digunakan, ada “alpha” atau “split half”, kemudian klik“ok”.

63

3.7 Jadwal Penelitian

Peneliti memperkirakan penelitian dilakukan selama delapan bulan. Berikut jadwal penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

No Kegiatan Bulan ke- Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Analisis kebutuhan 2 Perancangan produk 3 Pengembangan produk 4 Penyusunan instrumen 5 Validasi instrumen 6 Validasi produk 7 Implementasi 8 Analisis data 9 Penyempurnaan skripsi 10 Penandatanganan dekan 11 Penggandaan skripsi

64

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab hasil penelitian dan pembahasan ini berisi tentang pembahasan dan penjabaran dari rumusan masalah dan pertanyaan penelitian. Pada pembahasan semua data akan dibahas secara lebih terperinci.

4.1 Hasil Penelitian

Pada bagian hasil penelitian, akan dijabarkan hal-hal yang telah dilakukan dalam proses penelitian pengembangan. Hal-hal tersebut mengacu pada rumusan masalah dan pertanyaan penelitian.

4.1.1 Rumusan Masalah

Tahap awal yang dilakukan peneliti pengembangan adalah mengidentifikasi permasalahan terkait dengan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Kemudian ditemukan ada kesulitan guru dan siswa yang terjadi di pembelajaran Matematika kelas 1 pada materi waktu. Berdasarkan hasil wawancara guru dan siswa yang telah di lakukan di 4 sekolah, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru dan siswa membutuhkan suatu alat yang dapat membantu dalam pembelajaran Matematika untuk lebih mendalami materi waktu di kelas 1. Materi yang diajarkan akan lebih mudah tersampaikan bila bersifat kontekstual atau melalui benda nyata yang ada di sekeliling siswa dan guru. Maka, dipilih suatu model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran siswa berdasarkan permasalahan yang ada di sekolah yaitu Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Nantinya pendekatan PMRI ini akan digunakan untuk menjadi dasar pembuatan buku guru dan buku siswa.

65 Penelitian pengembangan ini memiliki dua rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut bertanya mengenai proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas 1 materi waktu dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dan kualitas buku guru dan buku siswa kelas 1 materi waktu dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.

4.1.1.1 Proses Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa

Proses pengembangan buku guru dan buku siswa menggunakan lima tahap prosedur pengembangan model Borg and Gall dalam Sugiyono (2015: 409) yang telah dimodifikasi yaitu, potensi masalah, desain produk, validasi produk, instrumen penelitian, dan uji coba terbatas.

Pada tahap pertama peneliti mencari potensi dan masalah melalui wawancara. Wawancara dilakukan kepada 4 guru dan 4 siswa di empat sekolah dasar yang berada di Sleman Timur. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran matematika, kurikulum, perencanaan pembelajaran matematika, metode yang digunakan, pemanfaatan media, dan kesulitan materi. Hasil wawancara yang telah diperoleh digunakan peneliti sebagai analisis kebutuhan.

Pada tahap kedua yaitu desain produk. Desain produk dilakukan peneliti setelah mendapatkan data dari analisis kebutuhan. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menentukan SK dan KD yang akan digunakan dilanjutkan dengan menentukan indikator. Setelah itu menentukan kegiatan belajar yang akan di terapkan di buku sesuai dengan 5 karakteristik yang ada di

66 PMRI. Langkah selanjutnya adalah mencari sumber belajar berupa materi dan gambar-gambar yang akan digunakan untuk produk buku guru dan buku siswa.

Pada tahap ketiga yaitu validasi produk. Setelah produk sudah jadi peneliti melakukan validasi produk dengan memberikan lembar kuisioner penilaian yang akan disini oleh ahli PMRI. Dalam penelitian ini validasi produk dilakukan dilakukan oleh dua validator ahli yaitu validasi ahli pembelajaran PMRI I yang dilakukan oleh dosen Matematika dan validasi pembelajaran PMRI 2 yang dilakukan oleh guru SD. Peneliti juga melakukan validasi produk dengan melakukaan uji keterbacaan dengan siswa. Setelah melakukan validasi dengan para ahli dan uji keterbacaan siswa peneliti mendapatkan analisis I yang kemudian dijadikan peneliti sebagai acuan untuk melakukan revisi.

Pada tahap keempat yaitu Instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan tes. Tes awal yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melakukan uji empiris yang dilaksanakan di kelas II dengan siswa berjumlah 30. Hasil dari tes dalam uji empiris tersebut digunakan peneliti untuk diketahui validitas dan reliabilitas soal tersebut. Apabila tes yang dalam uji empiris tersebut belum memenuhi syarat yang diharapkan peneliti maka dilakukan revisi dan melakukan uji coba tes empiris lagi sehingga instrumen siap untuk digunakan. Instrumen penelelitian yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan tes. Tes selanjutnya yang dilakukan peneliti ada 2 macam yaitu tes yang dilakukan sebelum dilakukan uji coba produk (pretest) dan tes yang dilakukan setelah dilakukan uji coba produk (posttest).

67 Tahapan yang kelima yaitu uji coba terbatas. Uji coba produk dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 15 Desember 2016. Uji coba terbatas dilaksanakan di kelas IA SD Kanisius Sengkan yang berjumlah 30 siswa, namun peneliti hanya mengambil 5 siswa yang digunakan sebagai sampel uji coba. Sebelum melaksanakan uji coba terbatas, diawal pembelajaran siswa diberikan instrumen tes (pretest) untuk mendapatkan data awal sebelum dilakukan uji coba terbatas. Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas dan diakhir pembelajaran diberikan instrumen tes (posttest). Pretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui dampak dari produk yang dikembangkan oleh peneliti sehingga didapatkan analisis II untuk dijadikan acuan dalam melakuan revisi produk.

Diagram 4.1 Tahap Kegiatan Pengembangan Buku Guru dan Buku Siswa

Potensi dan masalah

Desain Produk

Desain produk

Validasi produk

Instrumen Penelitian

68

4.1.2 Pertanyaan Penelitian

4.1.2.1 Situasi Pembelajaran di Kelas

Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara 4 guru dan 4 siswa dari 4 SD yang berbeda di kawasan Sleman Timur. SD tersebut yaitu SD Kanisius Eksperimental Mangunan, SD Kanisius Demangan Baru, SDN Deresan, dan SD Kanisius Sengkan. Berdasarkan situasi belajar yang dijelaskan oleh guru dan siswa dalam wawancara, peneliti memilih siswa kelas I sebagai subjek dalam penelitian ini dengan materi waktu. Berikut adalah tabel hasil wawancara.

No Nama SD Hasil Wawancara

Guru Siswa

1 SD Kanisius

Demangan Baru

P: Sejauh ini, bagaimana cara bapak/ibu mengajar Matematika di kelas?

G: “Saya mengajarnya dengan

menjelaskan materi secara lisan dan tertulis. Nah setelah itu siswa diberi latihan soal yang dibuat sendiri oleh saya. Media yang sering digunakan biasanya gambar. Buku yang digunakan di kelas adalah buku teks

pelajaran dari Kanisius.”

P : Menurut bapak/ibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa?

G : “Kalau untuk materi waktu,

siswa bingung membayangkan lamanya waktu melakukan

kegiatan.”

P : Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?

G : “Saya selalu memberikan

latihanuntuk mengulangi materi.

P : Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran

Matematika di kelas?

S : “Ada banyak, masih susah

ngitung jadi misalnya belajar

jam juga susah.”

P: Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu terapkan?

S : “Mengerjakan yang banyak gambarnya.”

2 SD Kanisius

Eksperimental Mangunan

P: Sejauh ini, bagaimana cara bapak/ibu mengajar Matematika di kelas?

G : “Biasanya saya mengajar

dengan cara menjelaskan materi secara lisan, tertulis dan

P : Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran

Matematika di kelas?

S : “Susah, belum pandai

69 permainan. Setelah itu siswa

diberi latihan soal yang dibuat sendiri oleh saya. Media yang sering digunakan adalah

gambar. Untuk buku, buku yang digunakan ketika mengajar adalah buku buatan SDKE

Mangunan.”

P : Menurut bapak/ibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa?

G : “Ada beberapa, misalnya

tentang pengurangan, kemudian tentang materi waktu. Kadang siswa bingung dalam

membayangkan lamanya waktu

kegiatan.”

P : Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?

G : “Diberi soal latihan supaya bisa. “

P : Apakah ada materi yang sulit?

S : “Baca jam dinding. Masih susah mudeng jarumnya.”

P: Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu terapkan?

S : “Belajar buku yang ada gambarnya bu.”

3 SDN Deresan P: Sejauh ini, bagaimana cara

bapak/ibu mengajar Matematika di kelas?

G : “Kalau di sini itu proses

pembelajaran matematika di kelas belum menggunakan media. Saya jarang

menggunakan media mbak, ya hanya menggunakan buku siswa saja karena buku guru belum ada

yang revisi terbarunya”.

P : Menurut bapak/ibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa?

G : “Ya ada, misalnya untuk

materi waktu saya merasa sulit

dalam menerangkan kepada

siswa karena waktu sebuah kegiatan itu relatif, Jika ada perbandingan waktunya akan lebih jelas untuk membedakan waktu mana yang lebih lama dan waktu yang lebih singkat,

seperti itu mbak”.

P : Bagaimana cara mengatasi

P : Menurut kamu, bagaimana kegiatan pembelajaran

Matematika di kelas?

S : “Kadang asik kadang nggak suka.”

P : Meurut kamu adakah materi yang sulit?

S : “Kadang aku bingung

waktu punya jawaban yang beda dari teman karena kegiatan yang mereka lakukan memiliki lama waktu yang

beda.”

P: Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu terapkan?

S : “Belajar di rumah sama ibu.”

70 kesulitan tersebut?

G : “Ya kadang saya bawa jam,

atau nunjuk jam dinding kelas. Kalau nggak ya saya kasih soal

gitu bat belajar di rumah.”

4 SD Kanisius

Sengkan

P: Sejauh ini, bagaimana cara bapak/ibu mengajar ?

G : “Saya menjelaskan materi

secara lisan dan tertulis. Sering juga memakai media untuk membantu siswa dalam melakukan pembelajaran di kelas. Untuk buku, yang kami gunkan adalah buku teks pelajaran dari Kanisius dan dari

penerbit lain.”

P : Menurut bapak/ibu adakah materi yang sulit diajarkan kepada siswa?

G : “Ada mbak, materi yang sulit dipahami siswa itu bagian

membaca letak jarum jam.”

P : Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?

G : B”mencoba membuat media.”

P : Menurut kamu, bagaimana

kegiatan pembelajaran

Matematika di kelas?

S : “Bagus.”

P: Apakah kamu punya

kesulitan?

S : “Tidak ada.”

P: Sudah paham materi waktu?

S : Nggak susah, guru pake gambar dan njelasin dengan

praktek langsung

menggunakan jam.”

P: Bagaimana cara belajar Matematika yang kamu terapkan?

S : “Latihan soal terus.”

Tabel 4.1 Hasil wawancara analisis kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara guru, 4 guru mengalami kesulitan pada materi matematika khususnya materi waktu. Ada yang sulit menjelaskan kepada anak tentang letak jarum jam pada jam analog. Ada juga yang aktifitasnya hanyalah mengerjakan soal. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, 3 dari 4 siswa mengatakan mereka sulit belajar, dan ada kesulitan dalam belajar materi waktu. Masih belum paham bila ditanya tentang letak jarum pada jam analog.

Berdasarkan hasil wawancara guru dengan siswa, peneliti menyimpulkan kebutuhan pembelajaran yang dapat membantu dalam penyusunan produk. Kebutuhan tersebut meliputi:

71 a. Guru hanya mengandalkan buku dari Kanisius dan dari penerbit lain, tetapi guru sering menggunakan buku dari Kanisius sebagai acuan utamanya. Maka dari itu dalam proses pembelajaran sehari- hari, guru membutuhkan buku pelajaran yang dapat menarik rasa ingin tahu siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran dan dilengkapi dengan buku guru sebagai buku panduan agar pelaksanaan proses belajar dapat berlajan dengan lancar.

b. Guru tidak menggunakan media ketika menyampiakan materi kepada siswa. Sehingga materi yang disampaikan kepada siswa hanya diterima secara abstrak. Maka dari itu pembelajaran membutuhkan media yang dekat dengan siswa dan terdapat dalam kehidupan sehari – hari.

c. Siswa cenderung bosan apabila guru hanya menjelaskan materi saja dan kemudian memberikan soal latihan. Maka dari itu kelas membutuhkan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dan berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga interaktivitas baik siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa dapat terjalin.

4.1.2.2 Prosedur Pengembangan Produk

Peneliti melakukan perancangan produk sebelum mengembangkan produk yang akan diujicobakan. Rancangan produk mengacu pada pendekatan, karakteristik PMRI, materi mengenai waktu di kelas I, tampilan output buku, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Berdasarkan Kurikulum 2006, Kompetensi Dasar untuk materi waktu kelas I adalah memahami perbedaan pagi siang malam, membaca jam analog, menentukan waktu lama suatu kejadian

72 berlangsung, membandingkan lama suatu peristiwa. Setelah itu peneliti merancang cover buku yang didalamnya berisi judul, materi, dan kelas buku yang akan dikembangkan. Peneliti melakukan 2 kali perancangan cover buku. Dilakukan revisi terhadap design cover karena dirasa warnanya kurang menarik untuk siswa kelas I. Berikut adalah gambar cover buku rancangan peneliti.

Gambar 4.1 Cover buku guru sebelum direvisi Gambar 4.2 Cover buku guru setelah direvisi

Gambar 4.3 Cover buku siswa sebelum direvisi Gambar 4.4 Cover buku siswa setelah direvisi

Perancangan cover dilakukan selama dua kali karena cover pertama warnanya dirasa kurang menarik bagi siswa SD kelas I. Cover juga kurang merepresentatifkan pendekatan PMRI. Halaman berikutnya adalah kata pengantar.

73 Pada buku siswa dan buku guru ini kata pengantar terdiri dari judul, isi kata pengantar, tanggal pembuatan dan nama penulis.

Gambar 4.5 Halaman kata pengantar

Setelah halaman kata pengantar, terdapat halaman petunjuk penggunaan buku. Halaman petunjuk penggunaan buku pada buku guru dan buku siswa dibuat berbeda menurut subjek yang dituju. Petunjuk penggunaan buku juga diberikan berdasarkan komponen yang perlu diperhatikan pada masing-masing buku.

Gambar 4.6 Petunjuk penggunaan buku siswa Gambar 4.7 Petunjuk

74 Komponen selanjutnya adalah daftar isi. Daftar isi terdiri dari urutan nama dan halaman isi buku. Buku guru dan buku siswa memiliki halaman yang sama. Ini bertujuan agar guru dan siswa mudah mempelajari dan menggunakan buku.

Gambar 4.8 Daftar isi

Pada isi materi buku, materi pertama yang siswa pelajari adalah menentukan pagi, siang dan malam, kemudian ada soal latihan mengenai materi menentukan pagi, siang dan malam, yaitu latihan 1 dan latihan 2. Rangkaian ini dibuat sesuai tahapan PMRI yaitu konkret, semi konkret, kemudian abstrak.

75

Gambar 4.10 Latihan 1

Gambar 4.11 Latihan 2

Materi selanjutnya adalah menentukan lama suatu peristiwa. Materi ini bertujuan agar siswa mampu memperkirakan dan membandingkan dari dua peristiwa, manakan peristiwa yang membutuhkan waktu lebih lama atau lebih sebentar. Peristiwa yang digunakan dalam buku adalah peristiwa yang biasa siswa lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

76

Gambar 4.12 Menentukan lama suatu peristiwa

Gambar 4.13 Latihan menentukan lama suatu peristiwa

77

Gambar 4.15 Kegiatan belajar 2

Gambar 4.16 Kegiatan belajar 3

78 Materi selanjutnya adalah tentang membaca jam analog. Di dalam materi ini dijabarkan mengenai cara membaca jam analog mulai dari ukuran jarum hingga fungsinya. Penyusun juga memberikan contoh jam analog yang biasa siswa temui dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 4.18 Membaca waktu pada jam analog

79

Gambar 4.20 Kegiatan belajar 6

Materi berikutnya adalah tentang membaca jam digital. Di dalam materi ini dijabarkan mengenai cara membaca jam digital. Siswa dapat melihat apa pengertian dari angka pada jam digital yang diikuti dengan latihan soal mengenai cara membaca jam digital.

80

Gambar 4.22 Kegiatan belajar 7

Karakteristik PMRI diantaranya ada interaktivitas dan kontribusi siswa. Di dalam buku guru dan buku siswa ini dibuat suatu aktifitas siswa yang mendukung karakteristik PMRI tersebut. Siswa diminta untuk membuat jam analog karton bersama teman sekelompoknya yang kemudian akan digunakan untuk membaca jam bersama-sama.

81

4.1.2.3 Kualitas Produk

Pada penelitian pengembangan ini, peneliti melihat kualitas produk yang dikembangkan dengan menggunakan data dari instrumen validasi buku. Instrumen validasi buku diberikan kepada 2 validator, yaitu dosen Matematika dan guru SD yang pernah menggunakan PMRI sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana. Berikut adalah data yang diperoleh dari validasi.

No Pernyataan AHLI

A.Tujuan dan Pendekatan 1 2

1 Pembelajaran dalam buku guru dibuat menarik. 4 4 2 Buku guru dibuat sesuai dengan karakteristik PMRI. 4 5 3 Buku guru memberikan kesempatan guru untuk menggunakan

konteks yang nyata dalam mengajar. 4 4

4 Buku guru membantu guru berpikir kreatif. 4 5

B.Cover

1 Gambar sesuai dengan materi 4 4

2 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo,

dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi). 4 5 3 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan) 4 5 4 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang

dan tulisan lainnya. 4 4

5 Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat

tentang materi isi buku. 4 4

6 Cover menarik. 4 5

C.ISI

1 Komponen dalam buku guru lengkap (cover, kata pengantar,

petunjuk penggunaan buku, daftar isi, daftar pustaka). 4 5 2 Materi buku sesuai dengan judul buku. 4 5 3 Petunjuk pada buku guru jelas dan mudah dipahami. 4 5 4 Alat dan bahan yang digunakan dalam setiap kegiatan mudah

disiapkan oleh guru. 4 4

5 Materi disusun secara runtut. 4 5

6 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan konteks. 5 5 7 Buku memuat karakteristik PMRI: Penggunaan model. 5 5 8 Buku memuat karakteristik PMRI: Konstruksi siswa. 4 5 9 Buku memuat karakteristik PMRI: Interaktivitas. 4 5 10 Buku memuat karakteristik PMRI: Keterkaitan. 4 4

D.BAHASA

1 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 4 4 2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 4 5 3 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang

82

4 Ukuran dan bentuk huruf menarik. 4 5

Skor Total 98 111

Rerata 4,26 4,82

Tabel 4.2 Data instrumen validasi buku guru

Aspek pertama dari instrumen validasi buku guru adalah tujuan dan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan buku yaitu PMRI. Dalam tujuan dan pendekatan, validator memberikan skor empat pada pembelajran dalam buku guru yang dibuat menarik. Menurut validator, buku guru sudah sesuai dengan karakteristik PMRI. Buku guru memberikan kesempatan guru untuk memberikan konteks yang nyata dalam mengajar. Buku guru juga sudah membantu guru untuk berpikir kreatif. Kedua validator memberikan skor yang baik. Tidak ada catatan yang diberikan kepada peneliti.

Apek kedua adalah cover. Validator memberikan skor empat mengenai kesesuaian materi. Komposisi unsur tata letak mendapatkan skor empat koma lima. Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat mengenai materi isi buku. Validator satu memberikan nilai yang cukup baik begitu pula dengan ahli dua. Catatan dari validator satu adalah gambar akan lebih baik bila lebih disesuaikan dengan materi. Kurangi gambar yang tidak ada hubungannya dengan materi.

Aspek ketiga adalah isi buku. Skor yang diperoleh dari validator sangat baik. Tidak ada catatan dari ahli. Buku yang disusun sudah memuat karakteristik PMRI. Aspek yang keempat adalah mengenai bahasa. Kedua ahli tidak memberikan catatan khusus mengenai bahasa yang digunakan.

83 Berdasarkan semua aspek, buku guru mendapatkan skor 98 dari validator satu dan 111 dari validator dua. Rerata dari skor masing-masing ahli kemudain diakumulasikan untuk mendapatkan rerata total. Rerata total buku guru adalah 4,54. Maka buku guru masuk dalam kategori baik dan layak untuk diujicobakan dengan revisi sesuai saran.

No Pernyataan AHLI

A.COVER 1 2

1 Gambar sesuai dengan materi 4 5

2 Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo,

dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi). 4 4 3 Memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan). 4 4 4 Ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang

dan tulisan lainnya. 4 5

5 Judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat

tentang materi isi buku. 4 5

6 Cover menarik perhatian siswa untuk belajar. 4 5

B.ISI BUKU SISWA

1 Menggunakan konteks yang nyata dan relevan dengan siswa

(karakteristik 1). 4 4

2 Menggunakan model yang membantu siswa untuk memahami

materi (karakteristik 2). 4 5

3 Memberikan kesempatan siswa untuk berkontribusi dalam

pembelajaran (karakteristik 3). 4 5

4 Terdapat interaktifitas antara guru dan siswa maupun siswa

dengan siswa dalam beraktivitas (karakteristik 4). 4 4 5 Terdapat keterkaitan dengan materi lain (karakteristik 5). 4 5

C.KONSISTENSI

1 Penempatan unsur tata letak judul, sub judul, ilustrasi, pada

awal setiap bab konsisten. 4 5

2 Tata letak gambar tepat dan tidak mengganggu. 4 4 3 Bidang cetak dan margin proporsional. 4 5 4 Jenis dan ukuran huruf pada kalimat konsisten dan sesuai

untuk anak. 4 4

D.BAHASA

1 Kalimat yang digunakan singkat dan jelas. 4 4 2 Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 4 4 3 Bahasa yang digunakan sesuai dengan ejaan yang

disempurnakan (EYD). 4 4

4 Bahasa tidak mengandung makna ganda. 4 4

E.GAMBAR

1 Menarik perhatian siswa untuk belajar. 5 4

84

3 Warna gambar memiliki kekontrasan yang sesuai. 4 4

4 Ukuran gambar tepat. 4 4

Skor Total 93 102

Rerata 4,04 4,43

Tabel 4.3 data instrumen validasi buku siswa

Aspek pertama dari instrumen validasi buku siswa cover atau halaman depan buku. Gambar sesuai dengan materi, komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dan lain-lain seimbang dan seirama dengan tata letak isi), memiliki kekontrasan yang baik (pewarnaan halaman depan), ukuran judul lebih dominan dibandingkan nama pengarang dan tulisan lainnya, judul dapat memberikan informasi secara cepat dan tepat tentang materi isi buku, dan cover menarik perhatian siswa untuk belajar.Skor yang didapatkan dari validator cukup baik. Rata-rata validator memberikan skor empat. Tidak ada komentar

Dokumen terkait