• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alternatif pemecahan yang dapat dilakukan

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 39-46)

Berdasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan bahwa tuk 3 dan 4 tercapai sebagian. Sehingga rencana tindak lanjut untuk keluarga yaitu dengan terus membuat jadwal harian dan membuat masakan sesuai dengan menu yang telah disusun. Selain itu keluarga juga harus meningkatkan motivasi untuk tidak selalu menuruti kemauan an.S untuk jajan. Keluarga juga harus memotivasi an.S agar mau menghabiskan makanannya dan juga mengurangi jajannya. Alternatif lain yang dapat dilakukan agar anak mau menghabiskan makanannya dan mau merubah perilaku jajan nya yaitu keluarga bisa mencoba menu-menu baru dan unik tapi terjangkau. Contohnya dengan membuat nuggets dari bahan dasar tempe atau sayur, hal ini pernah dilakukan oleh mahasiswa residensi spesialis keperawatan komunitas di RW 03.

5.1 Kesimpulan

Tumbuh berkembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantiítas yang baik serta benar. Nutrisi kurang pada An.S disebabkan karena asupan makan yang kurang. Selain itu juga disebabkan karena pola asuh orang tua yang kurang tepat.

Intervensi yang diberikan merupakan intervensi keluarga yang terdiri dari TUK 1 sampai TUK 5. Intervensi unggulan yang diberikan yaitu penyusunan menu seimbang dan modifikasi perilaku. Intervensi ini menjadi unggulan karena salah satu penyebab gizi kurang pada An.S yaitu karena kurang variasi makanan yang diberikan dirumah.

Setelah implementasi dilakukan selama 8x kunjungan, terdapat peningkatan porsi makan yang dihabiskan oleh an.S. namun kebiasaan jajan pada an.S belum dapat dirubah. Selain itu juga belum terdapat peningkatan berat badan pada an.S setelah diberikan intervensi.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yaitu: 5.2.1 Keluarga

Keluarga lebih mengoptimalkan dalam pemberian nutrisi yang cukup bagi anak usia sekolah dengan memberikan menu makan yang bervariasi dengan nilai gizi seimbang.

5.2.2 Puskesmas / Perawat Komunitas

Meningkatkan upaya pencegahan terjadinya masalah gizi kurang pada anak usia sekolah, diantaranya dengan pembinaan dan pemberdayaan keluarga yang memiliki resiko gizi kurang pada anak. Pemberdayaan dan pembinaan keluarga ini dapat dilakukan oleh puskesmas setempat dengan melibatkan perawat komunitas dengan memberikan pendidikan kesehatan terkait gizi seimbang.

Achadi, E., et al. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Departemen. Gizi

Kesmas DKM-UI. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Allender, J. A & Spradley, B.W (2005). Community health nursing: promoting

and protecting the public’s health. 7th Ed. Philadelphia: Lippincott

Williams & Wilkins.

Almatsier, S. (2004). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Astuti, F.D., Sulistyowati, T.F. (2012). Hubungan tingkat pendidikan ibu dan

tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi anak prasekolah dan sekolah dasar di kecamatan godean. Jurnal KESMAS. Yogyakarta :

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan.

Bahabol, M. (2013). Hubungan asupan makan dengan status gizi anak sekolah

dasar (Studi kasus siswa SD kelas v kecamatan Dekai suku Momuna Kabupaten Yahukimo) propinsi Papua. Tugas akhir. Program Studi Ilmu

Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya.

Bapenas (2006). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010. Juni 22, 2013. http://ntt-academia.org/Pangantt/RAN-Pangan-Nutrisi-Bahasa.pdf. CDC. (2008). Community Health and Program Services (CHAPS): Health

Disparities Among Racial/Ethnic Populations. Atlanta: U.S. Department of

Health and Human Services.

Depkes. (2006). pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di Puskesmas. Direktoorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisan Medik. Jakarta: Depkes.

Depkes. (2007). Riskesdas 2007. Juni 22, 2013. http://www.balitbangkes.go.id. Depkes. (2010). Kepmenkes RI NOMOR: 1995/MENKES/SK/XII/2010. Standar

antropometri penilaian status gizi anak.

Dinas Kominfo Kota Depok. (2013). Profil kota depok. Juli 03, 2013. www.depok.go.id

Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat. (2002). Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes RI

Effendy, N. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.

Friedman, M., Bowden, V.R., Jones, E.G. (2003). Family nursing: research,

theory & pravtice. 4thEd. Ner Jersey: Person Education Inc.

Herlina. (2012). Rancangan perencanaan asuhan keperawatan pada anak usia

sekolah dengn risiko gizi kurang di Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis, Kota Depok. Program Magister Keperawatan, Kekhususan

Keperawatan Komunitas. FIK UI

Hurlock, E.B. (2002). Psikologi perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan (Istiwidayanti dan Soedjarwo, Penerjemah). Jakarta :

Penerbit Erlangga.

Judarwanto, W. (2006). Perilaku makan anak sekolah. Jakarta : PICKY EATERS CLINIC (Klinik Khusus Kesulitan Makan Pada Anak). 20 Juni 2013 http://gizi.depkes.go.id/makalah/download/perilaku%20makan%20anak% 20sekolah.pdf.

Kemenkes. (2010). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan penelitian dan pengembangan kesehatan Kemenkes RI.

Kompas (2011). Gizi Anak Usia Sekolah Memprihatinkan. Artikel kesehatan anak..

Diunduh 1 juli 2013 melalui

http://health.kompas.com/read/2011/01/25/0416225/Gizi.Anak.Usia.Sekolah.Memprih atinkan.

Lowe, C. F., Horne, P.J., Tapper, K., Bowdery, M., & Egerton, C. (2004). Effects of peer modelling and rewards based intervention to increase fruit and vegetable comsumption in children. European journal of crinical nutrition, 58, 510-522.

Mubarak, W.I., Santoso, B.A., Rozikin, K., Patonah, S. (2005). Buku ajar ilmu

keperawatan komunitas : Teori dan aplikasi dalam praktik. Jakarta :

Sagung Seto.

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2006). Fundamental keperawatan konsep, proses, dan

praktik (Edisi 4). Jakarta : EGC.

Saifah, A (2011). Hubungan peran keluarga, guru, teman sebaya dan media

massa dengan perilaku gizi anak usia sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas Mabelopura Kota Palu. Tesis. Program Pascasarjana FIK UI.

Schroeder, D.G. ( 2001). Malnutrition, Edited Samba R.D., and Bluem M.W.L.,

Nutrition and Health in Development countries. Tatawa New Jersey:

Humania Press.

Stanhope, M. & J. Lancaster. (2004). Community health nursing: Process and

Sunarjo, D. (2012). Kesulitan makan pada anak. 20 Juni 2013 http://rsud.patikab.go.id/v2/download/KESULITAN%20MAKAN%20PA DA%20ANAK.pdf

Supariasa, dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.

Syafiq, A, (2008). Tinjauan Atas Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini. Jakarta : Mercy Corp.

Wong,D.L., et all. (2009). Wong buku ajar keperawatan pediatrik (Edisi 6). (Agus Sutarna, Neti Juniarti, dan Kuncara, Penerjemah ). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

LAPORAN LENGKAP KASUS KELOLAAN UTAMA

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 39-46)

Dokumen terkait