BAB VII. GAMBAR HASIL PERANCANGAN
gbr 5. 18 Analisa Pencapaian
5.2. Analisa Bangunan
5.2.1. Analisa Bentuk Bangunan
Analisa bentuk bangunan adalah suatu penganalisaan terhadap karakter maupun visualisasi yang akan ditampilkan pada bangunan. Bentuk merupakan penghubung ruang dalam dengan lingkungan luar bangunan. Bentuk terdiri atas elemen-elemen seperti ukuran, warna, tekstur, posisi, orientasi, dan massa. Semua elemen ini bertujuan untuk mewujudkan citra dan tampilan bentuk bangunan.
Jenis bentuk yang dapat diterapkan dalam rancangan, sebagai berikut :
a. Segitiga, bentuk yang dapat menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cenderung jatuh ke salah satu sisinya.
b. Bujur sangkar, bentuk yang menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar. Seperti segitiga, bujur sangkar bila berdiri pada salah Tanggapan:
Kebisingan dapat di atasi dengan buffer vegetasi maupun dari desain bangunan itu sendiri. Jarak bangunan terhadap sumber kebisingan perlu diperhatikan.
satu sisinya tampak stabil dan dinamis bila berdiri pada salah satu sudutnya.
c. Lingkaran, bentuk yang terpusat. Berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya atau unsur menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat.
Kriteria tampilan bentuk bangunan sebagai berikut :
a. Landmark, menciptakan tampilan baru dalam lingkungan tapak.
b. Filosofi, massa yang mewakili simbol-simbol musik . c. Tema, simbolis yang bersifat metafora campuran.
d. Wujud karakter yang mengundang, mendidik, sederhana, jujur, dan kuat.
Tabel 5. 11 Bentuk dasar Bangunan
Kriteria
Bentuk Dasar Bangunan
Kesesuaian Bentuk denah terhadap site
Baik Baik Kurang Baik
Orientasi Bangunan Baik,
Orientasi Jelas
Baik, Orientasi ke Segala Arah
Tidak Jelas
Efisiensi Ruang Efisien Kurang Efisien Tidak Efisien
Efisiensi Struktur dan Konstruksi Bangunan
Lebih Mudah Cukup Sulit Mudah
Kesan yang Ingin Dicapai
Baik Baik Kurang Baik
Ekonomi Bangunan Lebih Hemat Hemat Tidak Ekonomis
KELUARAN: Berdasarkan faktor-faktor di atas adanya penggabungan beberapa bentuk sesuai dengan analisa lingkungannya, yaitu penggabungan antara bentuk persegi, lingkaran, dan segitiga dengan pertimbangan kelebihan dan kekurangannya.
5.2.2. Orientasi dan View
Dalam perencanaan sebuah studio animasi yang juga ditujukan pada publik, sudut pandang terhadap penampilan bangunan sangat penting. Hal ini akan mempengaruhi penampilan kemampuan komunikasi dengan pengunjung.
Penentuan sudut dipengaruhi oleh : • Jarak pandang pengunjung
• Jarak antar bangunan dan bentukan massa
Penentuan orientasi tapak dan bangunan dipertimbangkan terhadap :
• Lokasi tapak perencanaan
• Aktifitas yang berlaku dalam bangunan • Simbol yang ingin disampaikan
5.2.3. Sirkulasi dan Penzoningan. Sirkulasi
Sirkulasi adalah suatu pencapaian yang dilakukan manusia untuk mencapai fungsi-fungsi yang diinginkan di dalam bangunan. Ditinjau dari sistem bangunan, sirkulasi dibedakan atas sirkulasi horizontal dan vertikal. Sirkulasi horizontal dilakukan di dalam satu lantai sedangkan yang vertikal dilakukan untuk mencapai dari lantai ke lantai lainnya. Untuk sirkulasi pada produksi animasi, sirkulasi tergantung pada proses dan fungsi masing-masing ruang. Sedangkan sirkulasi pameran/galeri untuk publik , sirkulasi bergantung pada tata letak ruang dan objek pameran.
Objek Gambar Keterangan
Linear Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan
yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Di samping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, berbentuk putaran (loop)
Radial Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat, mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang
jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.
Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan- jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan.
Tabel 5.12 Jenis-jenis Sirkulasi
Elevator a. Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai
b. Waktu tempuh lebih singkat
c. Dapat menempuh lebih dari satu lantai sekaligus
d. Kapasitas orang bergantung pada ukuran, jumlah, dan kecepatan lift.
Eskalator a. Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain
b. Waktu tempuh relatif singkat c. Orientasi jelas
Tangga a. Pencapaian terbatas
b. Waktu tempuh relatif lama
c. Alternatif pencapaian pada saat darurat
d. Memerlukan tenaga
(sumber: bentuk, ruang dan tatanan: F.D.K. Ching dan Data Arsitek 1: E. Neufert)
Kriteria sirkulasi bangunan sebagai berikut :
• Sirkulasi untuk karyawan dan pengunjung dibedakan.
• Untuk pameran , sirkulasi diharapkan searah dari ruang ke ruang
• Jelas dan mudah pencapaiannya • Aman dan nyaman untuk pengunjung. 5.2.4. Analisa Kegiatan
Kapasitas Pengunjung
Penghuni bangunan dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok pengelola dan servis, kelompok pekerja studio dan pengunjung.
a. Pengelola
Terdiri dari staf pengelola bangunan yaitu: Kepala pengelola beserta staff, staff keuangan, staff Humas, Staff Marketing,
staff perlengkapan, staff pengelolaan (maintenance) dan servis. Staff pengelola juga mengatur kegiatan-kegiatan publik di dalam bangunan seperti kegiatan pameran, cinema maupun Festival Film Animasi.
b. Studio Produksi
Berdasarkan pengolahan data dalam pembuatan sebuah produksi film animasi panjang diperlukan:
- Pra-produksi = 50 orang - Produksi = 130 orang - Pasca Produksi= 35 orang
c. Pengunjung
Berdasarkan data jumlah penduduk Kota Medan tahun 200622
Berdasarkan Jenis Kelamin:
yaitu berjumlah 2.067.288 jiwa, dengan perincian:
o Laki-Laki : 1.027.607 Jiwa
o Perempuan : 1.039.681 Jiwa
Berdasarkan Kelompok Usia:
o 0-4 tahun : 200 572 jiwa o 5-9 tahun :199 221 jiwa o 10-14 tahun : 205 650 jiwa o 15-19 tahun : 242 160 jiwa o 20-24 tahun : 241 638 jiwa o 25-29 tahun : 212 128 jiwa o 30-34 tahun : 179 976 jiwa o 35-39 tahun : 147 613 jiwa o 40-44 tahun : 124 989 jiwa o 45-49 tahun : 94 150 jiwa o 50-54 tahun : 64 780 jiwa o 55-59 tahun : 52 026 jiwa o 60-64 tahun : 41 911 jiwa o 65+ tahun : 60 490 jiwa 22
Medan dalam Angka 2007
Sasaran pengunjung Bangunan (Bisnis, pendidikan dan hiburan)
o Sasaran pengunjung bangunan yaitu penduduk dengan kelompok usia sekolah dan produktif, yaitu kelompok usia 5- 19 tahun (sekolah) dan 20-49 tahun (produktif), jumlah keseluruhan: 647 031+ 1 000 494= 1 647 525 jiwa
o Kelompok pengunjung di asumsikan untuk menengah ke atas yaitu 60% dari kelompok sasaran pengunjung, yaitu: 60% x 1 647 525 = 988 515 jiwa
o Asumsi peminat animasi dan teknologi komputer yaitu 45% dari asumsi jumlah pengunjung, yaitu: 45% x 988 515 = 444 831 Jiwa
Jumlah Pengunjung per-hari: 444 831/365hari= 1 219 orang
Analisa Kegiatan di dalam Ruang a. Festival Film Animasi Indonesia
Diadakan 2 tahun sekali, sejak tahun 2001. Festival Film animasi bertujuan untuk memperkenalkan animasi dalam dan luar negeri sekaligus menjadi ajang penghargaan terhadap karya-karya animasi anak bangsa. Kegiatan yang ada di dalam Festival Film animasi Indonesia meliputi pemutaran film animasi, penjurian film animasi, diskusi, pameran, serta workshop.
b. Pameran atau Galeri
Merupakan tempat dipamerkannya karya-karya animator baik dalam bentuk 2 dimensi maupun melalui media