• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

B. Hasil Penelitian

3. Analisa Bivariat

a. Hubungan Teknik menyusui dengan Kelancaran ASI Tabel 4.7

Hubungan Teknik menyusui dengan Kelancaran ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar Tahun 2013

No Teknik Menyusui Kelancaran ASI Jumlah p Value Kurang Lancar Lancar f % f % f % 1 2 Kurang Baik Baik 11 5 57,9 19,2 8 21 42,1 80,8 19 26 100 100 0,018 Total 16 35,6 29 64,4 45 100

Sumber : Data primer (di olah tahun 2013)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa responden yang teknik menyusuinya kurang baik terdapat 11 orang responden (57,9%) yang ASInya kurang lancar, dan responden yang teknik menyusuinya baik terdapat 21 orang responden (80,8%) yang lancarnya ASI. Selanjutnya berdasarkan uji chi square pada  = 0,018 didapatkan p < 0,05 dengan demikian dapat dilihat bahwa ada hubungan yang bermakna antara teknik menyusui dengan kelancaran ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar

C. Pembahasan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang teknik menyusuinya kurang baik terdapat 11 orang responden (57,9%) yang ASInya kurang lancar, dan responden yang teknik menyusuinya baik terdapat 21 orang responden (80,8%) yang lancarnya ASI. Selanjutnya berdasarkan uji chi square pada  = 0,018 didapatkan p < 0,05 dengan demikian dapat dilihat bahwa ada hubungan yang bermakna antara teknik menyusui dengan kelancaran ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.

Perlekatan menyusu (Latch on) adalah menempelnya mulut bayi di payudara ibu. Untuk itu diperlukan posisi yang memperhatikan letak tubuh bayi secara keseluruhan terhadap tubuh ibu. Hal ini akan sangat membantu bayi menelan ASI dengan mudah dan jumlah yang cukup, dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI sesuai kebutuhan bayi. Perlekatan yang benar juga menghindari luka pada puting, karena pada perlekatan yang benar, puting tidak akan bergesekan dengan langit-langit bayi yang keras, melainkan jatuh di tengah rongga tenggorokan bayi, sehingga tidak akan tergesek dan tidak akan luka. Oleh karena itu perlekatan menyusu dapat dikatakan adalah jantungnya proses menyusui (Sulytiawati, 2009).

Produksi ASI merupakan hasil perangsangan payudara oleh hormon prolaktin. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofise anterior yang ada yang berada di dasar otak. Bila bayi mengisap ASI maka ASI akan dikeluarkan dari gudang ASI yang disebut sinus laktiferus. Proses pengisapan akan merangsang ujung saraf disekitar payudara untuk membawa pesan ke kelenjar hifofise anterior untuk memproduksi hormone prolaktin. Prolaktin kemudian akan dialirkan ke kelenjar payudara untuk merangsang pembuatan ASI. Hal ini disebut dengan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Zakiah (2011) dengan judul Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Pasca Persalinan Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta Dan Rsud Banjasari Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan hubungan IMD dengan kelancaran produksi ASI, pada hari pertama ada hubungan signifikan (p = 0,036; OR = 12,000), pada hari kedua tidak ada hubungan yang signifikan (p = 0,142; OR = 6,667), pada hari ketiga tidak ada hubungan yang signifikan (p = 0,790; OR = -), dan dilihat dari faktor ibu ada hubungan yang signifikan (p = 0,049; OR = 10,667).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Michram (2013) dengan judul hubungan emosi dan frekuensi menyusui terhadap kelancaran ASI pada ibu menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara emosi dengan kelancaran ASI (p = 0,019) dan ada hubungan antara frekuensi menyusui dengan kelancaran ASI (p = 0,000).

Menurut asumsi peneliti ada hubungan antara teknik menyusui dengan kelancaran asi, hal ini dikarenakan bahwa posisi dan pelekatan bayi pada saat menyusui sangat menentukan kelancaran ASI, apabila posisis dan pelekatan tidak baik maka proses pengeluaran ASI tidak lancar, sedangkan menyusui yang dijadwal dapat mempengaruhi proses kelancaran ASI.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari 45 orang responden terdapat 26 orang (57,8%) yang melakukan teknik menyusui dengan baik di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.

2. Dari 45 orang responden terdapat 29 orang (64,4%) yang lancarnya ASI ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.

3. Ada hubungan antara teknik menyusui dengan kelancaran ASI di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar (p value = 0,018).

B. Saran

1. Bagi ibu menyusui

Diharapkan untuk lebih mengetahui bagaimana tehnik menyusui yang benar dengan kelancaran ASI pada ibu menyusui.

2. Bagi Petugas Puskesmas

Diharapkan untuk lebih meningkatkan penyuluhan konseling menyusui kepada ibu-ibu yang melahirkan tentang teknik menyusui yang benar untuk meningkatkan kelancaran produksi ASI.

Barker, 2003. Cultural Studies. Teori & Praktik. Penerjemah: Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Bonny Danuatmadja, 2003. 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta: Puspa Swara. Depkes RI, 2003. Penatalaksanaan ASI Eksklusif Pada Ibu Post Partum,

Departeman Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Djamaludin, dkk, 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Wahyu Media. Jakarta

Gartner L.M., Eidelman A.I. 2005. Breastfeeding and the use of human milk. Pediatrics,

Hanyow, 2008. ASI Eksklusif Terjemahan, New Jersey. Khasanah, 2011. ASI atau Susu Formula Ya? Flash Book

Kristiyanasari, 2009. ASI:Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika

Machfoedz, 2009. Pendidikan Kesehatan Bagiandari Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Fitramaya.

Notoatmodjo,2005 Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo,2003 Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Novianti, 2009. Menuyusui Itu Indah. Yogyakarta : Octopus

Novak & Broom, 2001. Maternal and Child Health Nursing. Missiouri: Mosby, Inc.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.

Perinasia, 2003. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta : Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatologi Indonesia.

Pudjiadi, 2000. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit FK UI. Hal. 197.

Prasetyono, 2009. ASI Eksklusif Pengenalan,Praktik dan Kemanfaatan kemanfaatannya. Yogyakarta: Diva Press.

Ransjo-Arvidson (2001). Agar ASI Lancar Dimasa Menyusui. 01 Juni 20013 asi.blogsome.com

Riyanti, 2007. Seri diktat kuliah psikologi umum 2. Depok: Universitas Gunadarma

Roesli, 2005. ASI Eksklusif, Tarsito, Bandung

Roesli, 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Argriwidya

Soetjiningsih, 2002. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.

Soetjiningsih, 2006. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. EGC

Sulystyawati, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas, Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Sri purwanti, H. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif: Buku saku untuk bidan, Jakarta: EGC

Singarimbun, 2008. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia

Winkjosastro, 2002. Ilmu Kandungan, Edisi 2. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirorahardjo

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma IV Kebidanan U‟Budiyah

Banda Aceh

Oleh

MONA LISMAYSARAH

Dokumen terkait