• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Data

Dalam dokumen ASUHAN KEPERAWATAN GG SISTEM PENCERNAAN (Halaman 86-97)

BAB III TINJAUAN KASUS

3.3 Analisa Data

.

SIGN AND SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1. DS:

- Pasien mengatakan sudah 3 minggu ini BAB nya selalu berlendir dan berdarah, - Pasien mengatakan 1 minggu

terakhir ini BAB nya darah segar

- Pasien mengatakan nyeri saat BAB dan mengalami

konstipasi DO:

- KU: Klien tampak sakit sedang - TTV 140/90 mmHg, N: 100 x / menit, suhu 37,40 C , RR : 20 x / menit, - Hb : 10 g/dl - Colonoscopy: berbentuk sirkuler dan anuler dan penyempitan lumen usus dan striktura menonjol dan mengisi. Gangguan gastrointestinal ( polip ) Resiko Perdarahan 2. DS :

- Pasien mengeluh nyeri di

Cedera fisiologis

daerah perut bagian kiri bawah DO:

- Pasien tampak merintih kesakitan dan memonyongkan bibirnya saat menarik napas - Pasien tampak berkeringat - Bibir pasien tampak kering - Pasien melindungi perutnya saat

hendak diperiksa perawat - Pasien menyebut Skala nyeri: 7

saat dijelaskan dan ditanya skala nyeri rentang 0 – 10. - TD: 140/90 mmHg, - N: 100 x / menit (inflamasi colon oleh colon) 3. DS:

- Pasien mengatakan sudah 1 bulan ini BB klien turun (BB awal 75 kg)

- Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan karena merasa mual dan terkadang muntah - Keluarga pasien mengatakan,

makanan pasien tidak habis, hanya habis 2 sendok

DO:

- KU: Klien tampak sakit sedang

- Pasien terlihat conjungtiva anemis

- Terdapat sariawan di bibir - Turgor kulit jelek

- Distensi abdomen - Hb : 10 g / dl Mual dan muntah Ketidakseimbanga n nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

- Albumin serum : 2,2 gr/dl - BB: 48 kg

4. DS:

- Keluarga pasien mengatakan BAB terakhir 7 hari yang lalu dan sebelumnya kurang lebih satu bulan terakhir sudah sering menglami kesulitan BAB

- Pasien mengatakan kadang juga mengalami kembung (distensi abdomen)

- Pasien mengatakan nyeri tekan pada abdomen

- Keluarga mengatakan pasien lebih senang makan daging, ayam dan jarang makan sayur DO:

- Perut pasien terlihat

membesar dan terdapat distensi.

- Colonoscopy: berbentuk sirkuler dan anuler dan penyempitan lumen usus dan striktura menonjol dan mengisi. Penyempitan lumen usus, striktur dan ketidakcukupa n asupan serat. Konstipasi 3.4 Diagnosa Keperawatan

1. Resiko perdarahan dengan faktor resiko gangguan gastrointestinal 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen obstrusi usus

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah

4. Konstipasi berhubungan dengan penyempitan lumen, striktur dan ketidakcukupan serat 3.5 Intervensi Keperawatan No . Diagnosa Keperawatan

NOC, KH NIC (Intervensi)

1. Resiko Perdarahan dengan faktor resiko gangguan gastrointestinal ( polip ) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ... X …. jam Perdarahan yang pernah terjadi tidak terulang dengan

Kriteria Hasil:

 BAB pasien tidak berdarah

 Pasien tidak mengalami

konstipasi dan tidak merasa nyeri saat BAB

 Pasien tidak merasa lemah

 TTV tetap dalam batas normal  Hb : 13 g/dl

 Tidak terdapat tanda anemis pada

konjungtiva

NIC:

 Monitor adanya darah saat BAB

 Monitor adanya tanda tanda perdarahan saluran cerna bagian bawah : darah segar, darah merah hati

 Monitor tanda tanda kurang darah, misalnya anemia dan Hb di bawah normal

 Monitor TTV

 Pertahankan bedrest jika perdarahan aktif

 Anjurkan pasien perbanyak minum air putih untuk menghindari terjadinya konstipasi sebagai factor pemicu terjadinyan perdarahan.  Kolaborasi tindakan

kemoterapi.

 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian makanan yang banyak mengandung vit K, misalnya alpukat atau bayam sekitar 100 gram perhari (89 mcg) dari kebutuhan total sekitar 90 – 120 mcg perhari)  Dokumentasikan warna

jumlah dan karakteristik feses. 2. Nyeri akut berhubungan  Setalah dilakukan tindakan NIC

dengan agen injury biologis

keperawatan selama 3 X 24 jam klien tidak merasa nyeri dengan Kriteria Hasil :

- Pasien tidak mengeluh nyeri

- Pasien tidak merintih kesakitan dan

memonyongkan bibirnya saat menarik napas - Tidak ada perilaku

melindungi perutnya saat hendak diperiksa perawat

- Pasien mengatakan Skala nyeri: 0.  N: 80 x / menit

 Awasi TTV

 Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan, mis : napas yang tidak teratur, bibir yang dicucutkan, bibir yang kering.  Tunjukan sikap empati

melalui komunikasi terapeutik.

 Anjurkan keluarga untuk melakukan usapan / pijatan ringan pada punggung klien.

 Hindarkan pasien dari hal hal yang memperberat nyeri, mis: kebisingan.  Bantu pasien pada

memberi posisi yang nyaman menurut pasien  Jika memungkin lakukan

hypnocaring  Kolaborasi pemberian analgetik  Tingkatkan istirahat 3. Ketidakseimbanga n nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah Setelah dilakukan tindakan perawatan selama …..3 X …… jam kekurangan nutrisi pasien tidak semakin memburuk dengan

Kriteria Hasil : - Berat badan klien

dapat dipertahankan atau > 48 kg

- Pasien menyatakan adanya keinginan makan

- Pasien tidak merasa mual dan muntah - Pasien dapat mengabiskan porsi makanan yang diberikan - Konjungtiva tidak NIC : Nutrition Management  Kaji adanya mual dan

muntah

 Sajikan makanan dalam keadaan hangat.

 Monitoring adanya anemia  Monitoring berat badan

klien

 Monitoring turgor kulit pasien

 Anjurkan pasien untuk melakukan oral hygiene sebelum dan sesudah makan dengan air hangat  Anjurkan keluarga untuk

memberi makanan / minuman kesukaan pasien selama tidak ada

kontraindikasi.  Berikan tetesan

boraxglisern pada sariawan  Jelaskan tentang

anemis

- Tidak terdapat sariawan

- Turgor kulit baik (kenyal)

- Tidak adanya distensi abdomen - Hb : 13 g/dl - Albumin serum 3,8 – 5,0 g/dl - CRT >3 dtk. - pasien

 Kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian makanan untuk penigkatan Hb dan albumin  Kolaborasi pemberian cairan parenteral 4. Konstipasi berhubungan dengan penyempitan lumen dan striktur

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama………

kontipasi pasien dapat teratasi Kriteria Hasil:

❖ Pasien dapat BAB

❖ Tidak terdapat distensi abdomen

❖ Bebas dari

ketidaknyamanan dan konstipasi

❖ Bentuk feses lunak

NIC :

Constipation management

● Monitor tanda dan gejala konstipasi

● Monitor bising usus

● Monitor feses: frekuensi, konsistensi dan volume

● Anjurkan klien konsumsi sayur dan buah, mis: sayur dan apel

● Anjurkan klien minum air putih hangat atau jus buah

● Kolaborasikan pemberian laksatif

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Salah satu organ sistem pencernaan adalah kolon (usus besar) dan rektum yang merupakan bagian akhir dari sistem pencernaan dan berfungsi untuk menyelesaikan proses absorpsi, memproduksi beberapa vitamin, pembentukan feses, dan mengeluarkan feses dari tubuh. Kolon dapat berubah fungsinya jika mengalami gangguan, contohnya terdapat sel kanker.

Pada kasus kanker kolon, masalah keperawatan yang dapat diangkat adalah konstipasi, diare, nyeri akut, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dan ansietas.

4.2 Saran

Setelah penulisan makalah ini, kami mengharapkan masyarakat pada umumnya dan mahasiswa keperawatan pada khususnya mengetahui lebih dalam tentang kanker kolon. Sedangkan bagi perawat, diharapkan hendaknya lebih memahami konsep kanker kolon, burts abdomen, dan bulimia nervosa sehingga dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien kanker kolon secara komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, S. M., & Hill, A. G. (2009). Smoking is a major risk factor for wound dehiscence after midline abdominal incision; case-control study. ANZ Journal of Surgery, 79(4), 247–250. https://doi.org/10.1111/j.1445- 2197.2009.04854.x

Airlangga, Saktya. 2011. Asuhan keperawatan pada burst abdomen. http://saktyairlangga.wordpress.com/2011/11/27/asuhan-keperawatan-burst- abdomen/. (diakses pada tanggal 13 April 2017)

Alodokter. (2016). Gangguan pencernaan - Gejala, penyebab dan mengobati -

Alodokter. Retrieved May 5, 2017, from

http://www.alodokter.com/gangguan-pencernaan

Alodokter.com: Bulimia. 2015. Diakses online pada

http://www.alodokter.com/bulimia, 24 April 2017.

American Cancer Society, 2014. Colorectal Cancer Facts & Figures 2014-2016. Atlanta: American Cancer Society.

American Psychiatric Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5®). Arlington, VA, American Psychiatric Association

American Psychiatric Association. (2014). DSM-5 | Eating Disorders Victoria. Anil Haripriya, V. D. P. S. V. B. H. (2015). Burst Abdomen : A Post-operative

Morbidity. International Journal of Scientific Study, 3(6), 177. https://doi.org/10.17354/ijss/2015/417

Bender, T. W. (2017). What is new in Rome IV. Bulletin of the Evangelical Theological Society, 23(2), 151–163. Retrieved from http://aaron.swbts.edu/login?=http://search.ebscohost.com/login.aspx?

direct=true&db=rfh&AN=ATLA0000666700&site=ehost-live

Black Joyce M, Hawks Jane Hokanson. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan Edisi 8. Singapore: Elsevier

Bulechek, Gloria M., [et al.]. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC), Sixth Edition. United States of America: Mosby Elsevier

Corwin, E. J., 2007. Handbook of Pathophysiology 3rd Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Devita, V. T., Lawrence, T. S. & Rosenberg, S. A., 2015. Cancer Principles & Practice of Oncology. Philadelphia: Wolters Kluwer Health.

Drossman, D. A. (2006). The Functional Gastrointestinal Disorders and the Rome

III Process. Gastroenterology, 130(5), 1377–1390.

https://doi.org/10.1053/j.gastro.2006.03.008

FKM-UI, 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Fleming, M., Ravula, S., Tatishchev, S. F., & Wang, H. L. (2012). Colorectal carcinoma: Pathologic aspects. Journal of Gastrointestinal Oncology, 3(3), 153–173. https://doi.org/10.3978/j.issn.2078-6891.2012.030

Frank, G. K. W. (2015). Advances from neuroimaging studies in eating disorders. CNS Spectrums, 20, 391–400. doi:10.1017/S1092852915000012 Gabrielle H. van Ramshorst, Jeroen Nieuwenhuizen, Wim C. J. Hop, Pauline

Arends, J. B., & Lange, Johannes Jeekel, J. F. (2010). Abdominal Wound Dehiscence in Adults: Development and Validation of a Risk Model. World Journal Surgical, 34, 20–27.

Complication. The Internet Journal of Surgery, Volume 20(1), 1–9.

Goyal, R., Sandhu, H. P. S., Kumar, A., Kosey, S., & Mehra, N. (2015). Surveillance Method for Surgical Site Infection. Indian Journal of Pharmacy Practice, 8(2), 54–60. https://doi.org/10.5530/ijopp.8.2.2

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). 2014. NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions & Classification, 2015-2017, Tenth Edition. Oxford: Wiley Blackwell

Indrawaty, S., Sosialine, E., Umar, F., Pahlemy, H., & Andrajati, R. (2011). Pedoman Interpretasi Data Klinik. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 1.

Jamil, M. A. (2013). Gambaran Distribusi Kasus-kasus Emergency Pembedahan Digestif bagi Dewasa di RSUPHAM Tahun The Distribution of Emergency Cases in Digestive Surgery for Adults in RSUPHAM on. Gambaran Distribusi Kasus-Kasus Emergency E-Journal FK USU, 1(1). Retrieved from http://download.portalgaruda.org/article.php?article=51347&val=4098 Kasper, D. L. et al. penyunt., 2015. Harrison's Principles of Internal Medicine.

19th penyunt. New York: McGraw-Hill Education.

Kemenkes RI. 2012. “SITUASI PENYAKIT KANKER.” http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin- kanker.pdf (April 10, 2017).

Khan, S., Verma, A. K., Ahmad, S. M., & Ahmad, R. (2010). Analyzing intra- abdominal pressures and outcomes in patients undergoing emergency laparotomy. Journal of Emergencies, Trauma and Shock, 3(4), 318–325. https://doi.org/10.4103/0974-2700.70747

Kumar, V., Abbas, A. K. & Aster, J. C., 2008. Buku Ajar Patologi Robbins. Jakarta: EGC.

Kumalasari, Arief Mutaqqin. 2011. Gangguan Gastrointestinal. Jakarta: Salemba Medika

LeMone Priscilla, Burke Karen. 2008. Medical Surgical Nursing Critical Thinking in Client Care. United States of America: Pearson

Lewis, S. L., Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M. & Bucher, L., 2011. Medical- Surgical Nursing: Assessment and Management of Clinical Problems. 9th penyunt. St. Louis: Elsevier Mosby, Inc.

Matytsina MD, PhD, Lyubov, Donald E Greydanus MD, Dr HC, Irina V Babenko-Sorocopud MD, and Laura Matytsina MD. 2014. “Anorexia Nervosa in Adolescence: Current Concepts of Medical and Psychological Assessment and Management.” International Journal of Child and

Adolescent Health 7(3): 167–81.

https://search.proquest.com/docview/1626548167?accountid=31533.

Menita, Sherli. 2010. Bulimia Nervosa. Diakses online pada http://www.bulimia- nervosa.com, 17 April 2016

Med Solutions. (2015). Abdomen imaging guidelines © 2009. ABDOMEN IMAGING GUIDELINES.

Moorhead, Sue., [et al.]. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC): measurement of health outcomes, Fifth Edition. United States of America: Mosby Elsevier

Murali Krishna, D. M., Kumar, D. K. S., & Prasad, D. G. L. (2016). A Nested Case Control Study of the Abdominal Wound Dehiscence in a Rural Hospital in South India. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences, 15(9), 31–48. https://doi.org/10.9790/0853-1509043148

Novell, Richard (et.al.). 2013. Kirk’s General Surgical Operations: Sixth Edition. China: Churchill Livingstone Elsevier. https://books.google.co.id/books? id=XKhUglrLFvsC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false (diakses pada tanggal 13 April 2017).

Nurarif, A. H. & Kusuma, H., 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Mediaction Publishing. Perry, & Potter. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses,

dan praktik. Jakarta: EGC.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2015. Situasi Penyakit Kanker, Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Reel, Justine J. 2013. Eating Disorders: An Encyclopedia of Causes, Treatment,

Sadock, Benjamin J. 2010. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2. Jakarta : EGC

Sjamsuhidajat, R. & Jong, W. d., 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L. & Cheever, K. H., 2010. Brunner &

Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing 12th Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : CV. Sagung Seto

Soni, Pradeep (et.al.). 2015. Burst Abdomen: A Post-operative Morbidity. International Journal of Scientific Study. 10.17354/ijss/2015/417.

http://www.ijss-sn.com/uploads/2/0/1/5/20153321/ijss_sep_oa38_2015.pdf (diakses pada tanggal 13 April 2017).

Tita Puspita Ningrum, C. I. (2016). GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN WOUND DEHISCENCE MENURUT VARIABEL ROTTERDAM DI RSUD KOTA BANDUNG. Jurnal Ilmu Keperawatan, IV(2), 111–115. Tortora, G. J. & Derrickson, B., 2014. Principles of Anatomy and Physiology.

USA: John Wiley and Son Inc.

Wael Lotfy. (2009). Burst Abdomen : Is It a Preventable Complication ? Original Article Burst Abdomen : Is It a Preventable Complication ?, (December), 131.

WHO. (2016). ICD-10 Version:2016. Retrieved May 5, 2017, from http://apps.who.int/classifications/icd10/browse/2016/en#/XI

Wildes JE, Marcus MD, et all. 2010. The Treatment of Eating Disorders A clinical Handbook. New York: The Guilford Press

World Health Organization (WHO). (2011). ICD-10 Transition. Family Practice

Management, 18, 39. Retrieved from

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22184833

Yao, K., Bae, L., & Yew, W. (2013). Post-operative wound management. Australian Family Physician, 42, 867–870. Retrieved from http://www.racgp.org.au/afp/2013/december/post-operative-wound-

Dalam dokumen ASUHAN KEPERAWATAN GG SISTEM PENCERNAAN (Halaman 86-97)

Dokumen terkait