• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

5.2. Analisa Deskriptif

5.2.1.Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Sosiodemografi (Umur dan Jenis Kelamin)

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan sosiodemografi (umur dan jenis kelamin) rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Sosiodemografi Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Sosiodemografi f % 1 Umur >4 minggu - <1tahun 26 23,6 1-3 tahun 63 57,3 >3-5 tahun 21 19,1 Total 110 100,0 2 Jenis Kelamin Laki-laki 63 57,3 Perempuan 47 42,7 Total 110 100,0

Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan umur tertinggi adalah kelompok umur 1 -3 tahun yaitu 63 penderita (57,3%) dan umur terendah adalah kelompok umur >3 -5 tahun yaitu 21 penderita (19,1%). Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan jenis

kelamin tertinggi adalah laki-laki 57,3% dan terendah perempuan 42,7% dengan sex ratio 57,3% : 42,7% = 1,3.

5.2.2. Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Berat Badan Lahir

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan berat badan lahir rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.2.Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Berat Badan Lahir Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

No Status Berat Badan Lahir f %

1 Tercatat 92 83,6

2 Tidak Tercatat 18 16,4

Total 110 100,0

Berat Badan Lahir Tercatat

1 <2500 gram 5 5,4

2 ≥2500 gram 87 94,6

Total 92 100,0

Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan berat badan lahir yang tercatat tertinggi adalah ≥2500 gram yaitu 87 penderita (94,6%) dan terendah <2500 gram yaitu 5 penderita (5,4%).

5.2.3. Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Status Gizi Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan status gizi rawat inap diRSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Status Gizi Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Status Gizi f % 1 Gizi lebih 1 0,9 2 Gizi baik 94 85,5 3 Gizi kurang 13 11,8 4 Gizi buruk 2 1,8 Total 110 100,0

Dari tabel 5.3. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan status gizi tertinggi adalah gizi baik yaitu 94 penderita (85,5% ) dan terendah adalah gizi lebih yaitu 1 penderita (0,9% ).

5.2.4. Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Status Riwayat Kejang Demam Sebelumnya

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan status riwayat kejang demam sebelumnya rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Status Riwayat Kejang Demam Sebelumnya Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

No Status Riwayat Kejang Demam Sebelumnya f %

1 Tercatat 79 71,8

2 Tidak tercatat 31 28,2

Total 110 100,0

Status Riwayat Kejang Demam Sebelumnya Tercatat

1 Ada 30 38,0

2 Tidak Ada 49 62,0

Total 79 100,0

Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan status riwayat kejang demam sebelumnya yang tercatat tertinggi adalah tidak ada yaitu 49 penderita (62,0%).

5.2.5. Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Riwayat Kejang Demam Sebelumnya

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan riwayat kejang demam sebelumnya rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.5.Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Riwayat Kejang Demam Sebelumnya Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

No Riwayat Kejang Demam Sebelumnya f %

1 1 kali 17 56,7

2 2-3kali 10 33,3

3 >3 kali 3 10,0

Total 30 100,0

Dari tabel 5.5. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan riwayat kejang demam sebelumnya tertinggi 1 kali yaitu 17 penderita (56,7%) dan terendah >3 kali yaitu 3 penderita (10,0%).

5.2.6. Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Penyakit yang Menyertai

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan penyakit yang menyertai rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Penyakit yang Menyertai Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

No Status Penyakit yang Menyertai f %

1 Tercatat 97 88,2

2 Tidak Tercatat 13 11,8

Total 110 100,0

Penyakit yang Menyertai Tercatat

1 Tonsilofaringitis 36 37,1 2 Gastroenteritis 21 21,6 3 ISPA 30 30,9 4 Pneumonia 4 4,1 5 Lainnya 6 6,2 Total 97 100,0

Dari tabel 5.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan penyakit yang menyertai yang tercatat tertinggi adalah Tonsilofaringitis yaitu 36 penderita (37,1%) dan terendah pneumonia yaitu 4 penderita (4,1%).

5.2.7.Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Tinggi Demam

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan tinggi demam rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.7. Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Tinggi Demam Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011 No Tinggi Demam f % 1 > 36oC - 38 oC 44 40,0 2 > 38oC - 39 oC 45 40,9 3 > 39 oC - 40 oC 14 12,7 4 > 40 oC 7 6,4 Total 110 100,0

Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan tinggi demam tertinggi adalah > 38oC - 39 oC yaitu 45 penderita (40,9%) dan terendah > 40oC yaitu 7 penderita (6,4%).

5.2.8. Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Rawat Inap Berdasarkan Klasifikasi Kejang Demam

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan klasifikasi kejang demam rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Klasifikasi Kejang Demam Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

No Klasifikasi Kejang Demam f %

1 Kejang Demam Sederhana 65 59,1

2 Kejang Demam Kompleks 45 40,9

Total 110 100,0

Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan klasifikasi kejang demam tertinggi adalah kejang demam sederhana yaitu 64 penderita (59,1%).

5.2.9. Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan penatalaksanaan medis rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.9.Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

No Penatalaksanaan Medis f %

1 Obat-obatan + Lab 90 81,8

2 Obat-obatan + Lab + Radiologis 20 18,2

Total 110 100,0

Dari tabel 5.9. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi adalah Obat-obatan + Lab yaitu 90 penderita (81,8%).

5.2.10. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kejang Demam pada Balita

Tabel 5.10. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Kejang Demam pada Balita Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

Lama Rawatan Rata-rata (Hari)

Mean 4

Standar Deviasi (SD) 1,822

Coefisien of Variation 3,321

Minimum 1

Maksimum 10

Dari tabel 5.10. dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita kejang demam pada balita di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 adalah 4 hari, SD= 1,822 hari dan nilai dari Coefisien of Variation 3,321% < 10% yang menunjukkan lama rawatan penderita kejang demam pada balita tidak bervariasi. Minimum lama rawatan 1 hari dan maksimum 10 hari.

5.2.11. Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Sumber Biaya

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan sumber biaya rawa t inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Sumber Biaya Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

No Sumber Biaya f %

1 Biaya Sendiri 65 59,1

2 Asuransi Kesehatan (ASKES) 5 4,5

3 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)

40 36,4

Total 110 100,0

Dari tabel 5.11. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan sumber biaya tertinggi adalah biaya sendiri yaitu 65 pendrita (59,1%) dan terendah Askes yaitu 5 penderita (4,5%).

5.2.12. Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan keadaan sewaktu pulang rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2010-2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Penderita Kejang Demam pada Balita Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Rawat Inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010-2011

No Keadaan Sewaktu Pulang f %

1 Pulang Sembuh 55 50,0

2 Pulang Berobat Jalan (PBJ) 26 23,6

3 Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) 28 25,5

4 Pulang Meninggal 1 0,9

Total 110 100,0

Dari tabel 5.12. dapat dilihat bahwa proporsi penderita kejang demam pada balita berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah pulang sembuh yaitu 55 penderita (50,0%) dan terendah pulang meninggal 1 penderita (0,9%), maka diperoleh CFR (Case Fatality Rate) 0,9%.

Dokumen terkait