• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Analisa Perkembangan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di KPP Medan Barat

Perkembangan Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dalam hal ini penulis akan menganalisa suatu data mengenai data wajib pajak terdaftar dan bagaimana tingkat kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama medan Barat dan wajib efektif adalah wajib pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berupa memenuhi kewajiban menyampaikan SPT pph masa atau tahunannya sebagaimana mestinya sesuai peraturan perundang-undangan perpajakannya.

Jumlah Wajib Pajak orang pribadi yang terdaftar, SPT yang masuk dan tingkat kepatuhannya dapat dilihat pada table dibawah ini :

No. Tahun Pajak Jumlah WP Terdaftar SPT % Kepatuhan Masuk 1 2010 22.242 7.400 33.27% 2 2011 22.597 8.063 35.68% 3 2012 23.836 7.824 32.82%

Dari tabel diatas dapat kita lihat bagaimana kesadaran atau kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat dari tahun 2010 sampai 2012. Ternyata Wajib Pajak yang terdaftar di tahun 2010 sebesar 22.242, jumlah wajib pajak tahun 2011 sebesar 22.597 sedangkan tahun 2012 jumlah wajib pajak sebesar 23.836 . Jumlah Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang masuk tahun 2010 sebesar 7400, tahun 2011 sebesar 8.063 Surat Pemberitahuan (SPT) sedangkan tahun 2012 sebesar 7824 Surat Pemberritahuan (SPT), dari data ini dapat disimpulkan bahwa jumlah Wajib Pajak setiap tahun meningkat tetapi tidak diiringi dengan nilai persentase kepatuhannya. Pada Tahun 2010 nilai persentase kepatuhan sebesar 33,27% dengan jumlah Wajib pajak yang terdaftar sebesar 22.242. Di Tahun 2011 jumlah Wajib pajak meningkat menjadi 22.597 dengan nilai persentase kepatuhan sebesar 35,68% sedangkan pada Tahun 2012 jumlah Wajib pajak meningkat menjadi 23.836 tetapi nilai persentase kepatuhannya menurun menjadi 32,82%.

Analisa tabel 4.1

B. Laporan / statistik wajib pajak yang menyampaikan SPT Tahunan

Sumber : Seksi Pusat Data dan Informasi KPP Pratama Medan Barat.

NO Jenis Tahun Pajak % Pertumbuhan

SPT 2010 2011 2012 2010-2011 2011-2012

1 Nihil 5,214 5,829 5,350 11,79% -8.21%

2 Kurang Bayar 2,171 2,222 2,478 2,34% 11,52%

3 Lebih Bayar 15 12 14 -20% 16,66%

Data diatas merupakan data SPT Tahunan Orang Pribadi pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 berdasarkan SPT nihil, Kurang bayar dan lebih bayar.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan wajib pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Orang Pribadi

Ketidakpatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi merupakan ketidakpatuhan yang ditimbulkan dari individu yang termasuk dalam kategori wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakaannya. (1) kepatuhan dalam penyerahan SPT (2) kepatuhan dalam hal pembayaran (payment compliance), dan (3) kepatuhan dalam pelaporan (reporting compliance).Hal ini timbul diakibatan karena :

1. Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat

Hal ini disebabkan tingkat pengetahuan masyarakat tentang perpajakan masih begitu rendah, sehingga wajib pajak tidak ingin untuk mendaftarkan kewajibannya dalam mendaftarkan pajaknya.

2. Tidak ada data wajib pajak

Rendahnya kepatuhan wajib pajak dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi yang paling utama adalah karena tidak adanya data tentang wajib pajak yang dapat digunakan untuk mengetahui kepatuhannya. Salah satu kesulitan yang mendasar dalam penetapan pajak yang terutang sesungguhnya adalah tidak adanya data dan informasi yang lengkap dan terpercaya mengenai wajib pajak. Sehingga timbul

kecenderungan wajib pajak dengan sengaja menyembunyikan informasi tentang perilaku ketidakpatuhannya.

3. Wajib Pajak menutupi kegiatan usahanya

Masih sedikitnya informasi yang semestinya disebarkan dan dapat diterima masyarakat mengenai peranan pajak sebagai sumber penerimaan negara dan segi-segi positif lainnya sehingga wajib pajak tidak transparan atas usaha yang dijalaninya akibatnya fiskus tidak dapat menetapkan seberapa besarnya pajak yang seharusnya dikenakan.

4. Adanya anggapan masyarakat bahwa timbal balik (kontra prestasi) pajak tidak bisa dinikmati secara langsung, bahkan wujud pembangunan sarana prasana belum merata, meluas, apalagi menyentuh pelosok tanah air.

5. Adanya anggapan masyarakat bahwa tidak ada keterbukaan pemerintah terhadap penggunaan uang pajak.

6. Kurangnya petugas pelaksanaan pendataan

Kurangnya petugas pelaksanaan pendataan juga merupakan factor timbulnya ketidakpatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPTnya sehingga pembinaan terhadap wajib pajak yang dilakukan oleh petugas pelaksanaan atau fiskus tidak dapat berjalan dengan baik.

D. Upaya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Orang Pribadi (SPT PPh OP)

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat berupaya membangun kepatuhan wajib pajak kegiatan hal ini sangat berkorelasi secara signifikan dalam pencapaian target penerimaan pajak. Akan tetapi dukungan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan. Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak antara lain :

1. Sesuai dengan Peraturan Perpajakan yaitu Surat Edaran Dirjen Pajak SE-07/PJ/2013 tentang pelayanan sehubungan dengan penyampaian surat pemberitahuan pajak penghasilan (SPT Tahun PPh). Upaya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Orang Pribadi adalah memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada wajib pajak sebagai pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan dalam bidang perpajakan.

2. Menjelaskan kepada wajib pajak kapan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilannya tepat waktu sehingga wajib pajak tidak dikenakan sanksi perpajakan.

3. Kepatuhan wajib pajak dapat diukur dari pemahaman terhadap semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir dengan lengkap

dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar, membayar dan melaporkan pajak yang terutang tepat pada waktunya.

4. Adanya kerjasama yang baik antara petugas pajak atau fiskus dengan wajib pajak, sehingga pelaksanaan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Orang Pribadi dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

5. Penerapan sanksi perpajakan baik administrasi dan pidana (kurungan atau penjara) mendorong kepatuhan wajib pajak. Namun penerapan sanksi harus konsisten dan berlaku terhadap semua wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakan. Wajib pajak memenuhi kewajiban pembayaran pajak bila uang pajak nantinya diperuntukkan untuk membiayai pemerintahan yang bersih dan berwibawa dalam pembangunan. Penerapan perlakuan perpajakan yang adil terhadap wajib pajak mendorong kepatuhan wajib pajak.

6. Database yang lengkap dan akurat mendorong kepatuhan wajib pajak karena database menyediakan data dan informasi mengenai seluk beluk usaha wajib pajak termasuk kepatuhan pembayaran dan pelaporan pajaknya baik dalam menyampaikan SPT tahunannya secara akurat. Sehingga hal tersebut mendorong kepatuhan sukarela karena wajib pajak tidak dapat menghindar dari kewajiban perpajakannya. Selain itu, database sangat membantu fiskus untuk dapat mengenali usaha dan perilaku wajib pajak.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait