• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Analisa dan Evaluas

D. Upaya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat berupaya membangun kepatuhan wajib pajak kegiatan hal ini sangat berkorelasi secara signifikan dalam pencapaian target penerimaan pajak. Akan tetapi dukungan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan. Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak antara lain :

1. Sesuai dengan Peraturan Perpajakan yaitu Surat Edaran Dirjen Pajak SE- 07/PJ/2013 tentang pelayanan sehubungan dengan penyampaian surat pemberitahuan pajak penghasilan (SPT Tahun PPh). Upaya dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Orang Pribadi adalah memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan kepada wajib pajak sebagai pelanggan sehingga meningkatkan kepatuhan dalam bidang perpajakan.

2. Menjelaskan kepada wajib pajak kapan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilannya tepat waktu sehingga wajib pajak tidak dikenakan sanksi perpajakan.

3. Kepatuhan wajib pajak dapat diukur dari pemahaman terhadap semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir dengan lengkap

dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar, membayar dan melaporkan pajak yang terutang tepat pada waktunya.

4. Adanya kerjasama yang baik antara petugas pajak atau fiskus dengan wajib pajak, sehingga pelaksanaan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Orang Pribadi dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

5. Penerapan sanksi perpajakan baik administrasi dan pidana (kurungan atau penjara) mendorong kepatuhan wajib pajak. Namun penerapan sanksi harus konsisten dan berlaku terhadap semua wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban perpajakan. Wajib pajak memenuhi kewajiban pembayaran pajak bila uang pajak nantinya diperuntukkan untuk membiayai pemerintahan yang bersih dan berwibawa dalam pembangunan. Penerapan perlakuan perpajakan yang adil terhadap wajib pajak mendorong kepatuhan wajib pajak.

6. Database yang lengkap dan akurat mendorong kepatuhan wajib pajak karena database menyediakan data dan informasi mengenai seluk beluk usaha wajib pajak termasuk kepatuhan pembayaran dan pelaporan pajaknya baik dalam menyampaikan SPT tahunannya secara akurat. Sehingga hal tersebut mendorong kepatuhan sukarela karena wajib pajak tidak dapat menghindar dari kewajiban perpajakannya. Selain itu, database sangat membantu fiskus untuk dapat mengenali usaha dan perilaku wajib pajak.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulkan bahwa :

1. Analisa Tingkat kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (SPT PPh OP) yaitu untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dalam menyampaikaan Surat Pemberitahuan tahunannya dapat dilakukan dengan kualitas pelayanan harus ditingkatkan oleh aparat pajak. Penyampaian Surat Pemberitahuan pajak Penghasilan Orang Pribadi merupakan sistem dari tatacara perpajakan dalam menyampaikan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

2. Analisa Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat

Pemberitahuan Pajak Penghasilan Orang pribadi menggunakan data SPT orang pribadi terdaftar dari tahun 2010 sampai 2012. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan pajaknya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

3. Berdasarkan Pencapaian target peningkatan pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yaitu Rendahnya jumlah wajib

pajak yang terdaftar menunjukkan bahwa kepatuhan wajib pajak belum optimal di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat.

B. SARAN

Dalam hal ini penulis mengemukakan uraian dan menarik kesimpulan dari data yang ada, pada kesempatan ini penulis mencoba mengemukakan beberapa saran, yaitu :

1. Perlunya melakukan hubungan komunikasi yang baik, memahami kebutuhan wajib pajak, tersedianya fasilitas fisik termasuk sarana komunikasi yang memadai, dan pegawai yang cakap dalam tugasnya, serta adanya pendataan wajib pajak secara lengkap dengan penyampaian informasi yang jelas terhadap wajib pajak. Sehingga Realisasi penerimaan pajak terpenuhi sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan tingginya tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan teroptimalisasi

2. Perlunya pemahaman wajib pajak terhadap semua ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan dalam mengisi formulir dengan lengkap dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar, membayar dan melaporkan pajak yang terutang tepat pada waktunya. Untuk itu adanya database yang lengkap juga dapat membantu pendataan wajib pajak guna dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.

3. Direktorat Jenderal Pajak sebaiknya harus lebih tegas dalam menerapkan sanksi administrasi dan sanki pidana bagi wajib pajak yang tidak menanggapi secara positif tentang kewajiban perpajakannya.Selain itu lebih meningkatkan penyuluhan kepada wajib pajak dan membuat kerja sama dengan pihak lain untuk seputar perpajakan ataupun membuat penanyangan iklan yang lebih imtensif lagi agar mampu menggugah hati wajib pajak untuk menyampaikan Surat pemberitahuan pajaknya. Memberikan penyuluhan atau sosialisasi dari pemerintah secara jelas mengenai setiap perubahan perundang-undangan perpajakan. Hal ini harus lebih ditingkatkan lagi agar jumlah wajib pajak yang terdaftar dengan jumlah wajib pajak yang melaporkan Surat Pemberitahuannya dapat teroptimalisasi dengan baik, sehingga dengan demikian penerimaan pajak akan semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Devano Sony,Rahayu Kurnia Siti.2006. Perpajakan Konsep, teori dan isi. Keancana Jakarta.

Direktorat Jenderal Pajak. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007

Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-443/PMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 tentang organisasi dan tata usaha Direktorat Jenderal Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-34/PJ/2010 Tanggal 27 juli 2010 tentang bukti formulir SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Waluyo, 2010, Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta

http://lite.ortax.org/mod=aturan&id_topik=pph&id_jenis=7100&tahun=2013&nomor =&q=&cols=isi&hlm=1&page=show&id=15225

Dokumen terkait