• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa dan Evaluasi Terahadap Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban pada Perusahaan

TOPIK PENELITIAN

3.2 Analisa dan Evaluasi Terahadap Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban pada Perusahaan

Dalam suatu investasi, manajer pusat investasi memiliki pengawasan atas pendapatan dan biaya serta jumlah, yang diinvestasikan pada aktiva-aktiva. Manajer pusat investasi bertanggungjawab bukan hanya atas laba, tetapi bertanggungjawab atas hubungan antara laba dengan jumlah yang diinvestasikan pada aktiva dalam pusat investasi. Kebijaksanaan investasi merupakan kebijaksanaan investasi jangka panjang. Oleh karena itu, kebijkasanaan untuk melakukan investasi biasanya datang dari manajemen tingkat atas dan langsung berada dibawah pengawasan tingkat atas tersebut.

Pada PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau (PIKITRING SUAR), usulan anggaran investasi diajukan dalam bentuk proyek-proyek berdasarkan kebutuhan

masing-masing satuan adminitrasi. Tiap-tiap proyek disusun berdasarkan sasaran fungsional, yang berarti bahwa proyek tersebut harus dapat berfungsi segera setelah selesai yang berarti bahwa proyek tersebut harus dapat berfungsi segera setelah selesai dilaksanakan. Untuk membatasi jumlah proyek pada usulan anggaran investasi pengusaha yang diajukan, disusun dengan satu anggaran gabungan adminitrasi, yaitu:

1. Sambungan-sambungan baru dan perubahan daya yang masing-masing biaya investasinya kurang dari satu juta rupiah.

2. Pengadaan kendaraan bermotor dan alat-alat mobil.

3. Pengadaan perlengkapan umum.

Anggaran investasi untuk PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau (PIKITRING SUAR) tidak langsung secara otomatis dapat diterbitkan oleh direksi walaupun pemerintah telah mensyahkan annggaran tersebut. Surat Kuasa (SKI) baru dapat diterbitkan setelah dana untuk keperluan betul-betul telah tersedia.

Bagian-bagian yang telah terlihat dalam pusat investasi adalah seksi anggaran konstruksi. Sedangkan seksi anggaran perusahaan, perusahaan menyusun rencana anggaran operasi dan usulan anggaran investasi pengusahaan bersama unit dan bidang yang bersangkutan. Seksi-seksi

tersebut membuat laporan berkala kepada bagian anggran. Biaya anggran tersebut berada dibawah naungan deputi pimpinan bagian keuangan.

Seorang manajer pusat biaya terutama bertanggungjawab atas produksi suatu barang atau jasa. Oleh karena perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangkitan, pendistribusian, dan pengusahaan tenaga listrik, maka manajer pusat biaya hanya bertanggungjawab pada biaya pengeluaran untuk kegiatan operasi perusahaan dan tidak bertanggungjawab atas pendapatan dan investasi.

Bidang-bidang yang termasuk pusat biaya dalam perusahaan ini adalah:

1. Bidang Pengusahaan, yang bertanggungjawab pada bagian teknis. Bagian terdiri dari:

a. Bagian pemasaran

b. Bagian perbekalan pengusahaan

c. Bagian fasilitas teknis, yang mencangkup telekomunikasi dan teleinformasi

2. Bidang SDM dan adminitrasi

Pembagian biaya operasi berdasarkan jenis atau objek pengeluran biaya tersebut adalah biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk keperluan-keperluan berikut, yaitu:

A. Biaya pembelian tenaga listrik

Biaya ini merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk pembelian tenaga listrik dari pihak ketiga. Anggran biaya ini direncanakan berdasarkan jumlah Kwh yang akan dibeli dengan tingkat harga atau tarif per Kwh tertentu. Biaya pembelian tenaga listrik ini terjadi pada bidang pengusahaan dan disusun oleh bagian anggaran operasi seperti: 1. Pembelian

2. Dari pihak ketiga

3. Sewa diesel

B. Biaya bahan bakar dan minyak pelumas

Biaya ini adalah pengeluaran yang dilakakukan oleh perusahaan untuk pengadaan bahan bakar bagi keperluan operasi, baik untuk persediaan maupun untuk pemakaian langsung, termasuk juga biaya pengangkutan dari gudang ke tempat penjual, sampai gudang PLN yang terjadi pada kegiatan operasi perusahaan. Besarnya anggaran direncanakan berdasarkan kebutuhan baik untuk pemakaian maupun untuk persediaan. Adapun termasuk kedalam biaya ini adalah:

2. Gas alam

3. Batu bara

4. Panas bumi

5. Penggunaan arus air PEMDA setempat

C. Biaya pemeliharaan

Biaya ini adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan pemeliharaan mesin-mesin pembangkit, kendaraan bermotor, pemakaian material pemeliharaan, serta seluruh pekerjaan–pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga (jasa borongan) yang terjadi pada satuan adminitrasi, yaitu:

1. Material (fungsi pembangkit sampai distribusi)

a. Pembangkit PLTA

b. Pembangkit PLTU

c. Pembangkit PLTD

d. Pembangkit PLTGU

e. Sistem transmisi

f. Sistem teleinformasi data

2. Jasa borongan (fungsi tata usaha langganan sampai dengan pendidikan latihan)

a. Tata usaha langganan

b. Tata usaha

c. Gudang dan persediaan

d. Bengkel

e. Laboratorium

f. Jasa teknik

g. Wisma dan perumnas

h. Telekomunikasi

i. Rupa jasa umum

D. Biaya pegawai

Seluruh biaya ini dikeluarkan oleh perusahaan untuk keperluan pegawai baik untuk pegawai tetap maupun pegawai harian yang terjadi dalam bidang kepegawaian dan adminitrasi. Anggaran biaya pegawai ini disusun berdasarkan keadaan masa lalu disertai dengan penyesuaian-penyesuaian atas kebijakan pimpinan terhadap:

2. Upah

3. Beban pajak

4. Tunjangan jabatan

5. Tunjangan operasional

6. Uang lembur

7. Biaya pegawai lainnya:

a. Cuti tahunan dan cuti lembur

b. Biaya peserta latihan

c. Perawatan kesehatan

d. Rupa-rupa pegawai

e. Uang makan lembur

f. Biaya diklat

g. Asuransi

E. Biaya umum dan adminitrasi

Biaya ini meliputi biaya-biaya untuk keperluan yang terjadi di kantor PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau (PIKITRING SUAR), yaitu:

1. Honorium dan biaya

2. Pemakaian perkakas dan perlengkapan

3. Biaya pengolahan data dan penagihan

4. Rupa-rupa biaya dan servis kecil

5. Hansip dan keamanan

6. Konsumsi

7. Perjalanan dinas

8. Pos telegram dan telepon

9. Sewa gedung atau tanah

10. Alat keperluan kantor

11. Barang cetakan

12. Biaya bank

13. Rupa-rupa pajak

14. Iuran, abodemen, iklan

15. Lain-lain

Penyusutan aktiva tetap dihitung berdasarkan manfaat aktiva tetap yang bersangkutan yang digunakan pada PT. PLN (Persero) Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau (PIKITRING SUAR). Biaya-biaya yang tergolong dalam biaya penyusutan ini adalah: 1. Bangunan fasilitas tenaga listrik

2. Alat fasilitas tenaga listrik

3. Peralatan

4. Kendaraan

5. Amortisasi biaya survey yang ditangguhkan

6. Amortisasi biaya pemeliharaan yang ditangguhkan

7. Lain-lain yang ditangguhkan

G. Biaya lain-lain

Biaya-biaya yang harus di perhitungkan selain biaya diatas digolongkan sebagai biaya lain-lain. Hasil yang diperoleh diluar operasi digolongkan kedalam perkiraan-perkiraan hasil lain-lain. Pada perhitungan laba-rugi perusahaan, kedua perkiraan ini digabung menjadi biaya dan hasil diluar operasi yang merupakan pengurangan atau penambahan laba-rugi operasi. Biaya-biaya ini teridri dari:

2. Biaya

3. Bunga pinjaman

4. Subsidi pemerintah

5. Laba-rugi akibat selisih kurs

3.3 Analisa dan Evaluasi Terhadap Laporan Pusat

Dokumen terkait