• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

C. Analisa Hasil Pengukuran Lingkungan Kerja

1. Penerangan

Berdasarkan pengukuran intensitas penerangan yang telah dilakukan didapatkan rerata intensitas penerangan shift pagi 179,44 ± 16,60, rerata intensitas penerangan shift sore 152 ± 4,0, dan rerata

commit to user

intensitas penerangan shift malam adalah 206,78 ± 2,33. Intensitas penerangan tersebut telah sesuai dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat-syarat kesehatan, kebersihan, dan penerangan di tempat kerja. Peraturan tersebut menyatakan bahwa penerangan yang cukup untuk pekerjaan yang membedakan barang-barang kecil secara sepintas lalu paling sedikit mempunyai intensitas penerangan 100 luxs.

Menurut Suma’mur dalam Tarwaka (2004) penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan tenaga kerja dapat melihat objek- objek yang dikerjakan dengan jelas, cepat, dan tanpa upaya-upaya yang tidak perlu.

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji ANOVA, untuk

Test of Homogenity of Variances diketahui bahwa nilai signifikansi =

0,864, sehingga signifikansi > 0,05. Hal ini berarti varian dalam kelompok homogen. Sehingga asumsi untuk menggunakan uji ANOVA telah terpenuhi yaitu varians dalam kelompok yang sama.

Nilai signifikansi yang didapat dari hasil uji ANOVA adalah 0,745, dimana signifikansi > 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan intensitas penerangan yang signifikan antara ketiga shift kerja (shift pagi, shift sore,

dan shift malam).

Berdasarkan hasil uji ANOVA (Pos Hoc Tests) diketahui bahwa nilai signifikansi perbedaan intensitas penerangan pada shift pagi dan shift sore adalah 0,787 (> 0,05), nilai signifikansi perbedaan intensitas

commit to user

penerangan pada shift pagi dan shift malam adalah 1,0 (> 0,05), dan signifikansi perbedaan intensitas penerangan pada shift sore dan shift malam adalah 0,780 (> 0,05). Tidak terdapat perbedaan intensitas penerangan yang signifikan antara shift pagi dengan sore, shift pagi dengan

shift malam dan shift sore dengan shift malam. Jadi intensitas penerangan

memberikan pengaruh yang sama dalam penelitian, meskipun demikian intensitas penerangan masuk dalam variabel yang tidak terkendali.

2. Kebisingan

Berdasarkan pengukuran kebisingan yang telah dilakukan didapatkan rerata intensitas kebisingan shift pagi yaitu 98, 56 ± 3,24, rerata intensitas kebisingan shift sore 98,89 ± 1,04, dan rerata intensitas kebisingan shift malam adalah 98,44 ± 0,726. Hal ini tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 51 Tahun 1999 tentang NAB faktor fisika di tempat kerja yang menyatakan bahwa intensitas kebisingan 100 dB mengharuskan tenaga kerja bekerja 15 menit per hari di tempat tersebut. Namun demikian tenaga kerja telah beraklimatisasi dengan keadaan sehingga tidak merasa terganggu dengan keadaan tersebut. Intensitas kebisingan dalam penelitian ini termasuk dalam variabel yang tidak terkendali karena memberikan pengaruh yang sama terhadap responden pada saat pengambilan data.

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji ANOVA, untuk

Test of Homogenity of Variances diketahui bahwa nilai signifikansi =

commit to user

homogen. Sehingga asumsi untuk menggunakan uji ANOVA telah terpenuhi yaitu varians dalam kelompok yang sama.

Nilai signifikansi yang didapat dari hasil uji ANOVA adalah 0,961, dimana signifikansi > 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan kebisingan yang signifikan antara ketiga shift kerja (shift pagi, shift sore, dan shift malam).

Berdasarkan hasil uji ANOVA (Pos Hoc Tests) diketahui bahwa nilai signifikansi perbedaan kebisingan pada shift pagi dan shift sore adalah 0,958 (> 0,05), nilai signifikansi perbedaan kebisingan pada shift pagi dan shift malam adalah 0,995 (> 0,05), dan signifikansi perbedaan kebisingan pada shift sore dan shift malam adalah 0,981 (> 0,05). Tidak terdapat perbedaan kebisingan yang signifikan antara shift pagi dengan sore, shift pagi dengan shift malam dan shift sore dengan shift malam. Jadi kebisingan memberikan pengaruh yang sama dalam penelitian, meskipun demikian kebisingan termasuk dalam variabel tidak terkendali.

3. Iklim Kerja

Rata-rata denyut nadi tenaga kerja shift pagi = 76,58 denyut/menit,

shift sore = 77,16 denyut/menit, dan shift malam 76,24 denyut/menit.

Menurut tabel kategori beban kerja berdasarkan denyut jantung, rata-rata denyut jantung tenaga kerja per menit termasuk dalam kategori beban kerja ringan. Menurut tabel tingkat kegiatan dan kalori yang dihasilkan dalam Suma’mur (2009), tenaga kerja di bagian winding termasuk dalam

commit to user

tingkat kegiatan kategori ringan yaitu berdiri dan kerja ringan pada mesin yang terkadang disertai dengan duduk.

Berdasarkan pengukuran iklim kerja yang telah dilakukan didapatkan rerata iklim kerja shift pagi yaitu 31,64 ± 0,39, rerata iklim kerja shift sore 31,63 ± 0,38, dan rerata iklim kerja shift malam adalah 31,12 ± 0,03. Hal ini tidak sesuai dengan tabel waktu kerja dan istirahat menurut tingkat beban kerja dalam Suma’mur (2009), yang menyatakan bahwa dengan waktu kerja 75% dan waktu istirahat 25% dengan beban kerja ringan ISBB yang diperkenankan adalah 30,60C.

Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji ANOVA, untuk

Test of Homogenity of Variances diketahui bahwa nilai signifikansi =

0,197, sehingga signifikansi > 0,05, artinya varian dalam kelompok homogen. Sehingga asumsi untuk menggunakan uji ANOVA telah terpenuhi yaitu varians dalam kelompok yang sama.

Nilai signifikansi yang didapat dari hasil uji ANOVA adalah 0,152, dimana signifikansi > 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan iklim kerja yang signifikan antara ketiga shift kerja (shift pagi, shift sore, dan shift malam).

Berdasarkan hasil uji ANOVA (Pos Hoc Tests) diketahui bahwa nilai signifikansi perbedaan iklim kerja pada shift pagi dan shift sore adalah 1,0 (> 0,05), nilai signifikansi perbedaan iklim kerja pada shift pagi

dan shift malam adalah 0,193 (> 0,05), dan signifikansi perbedaan iklim

commit to user

perbedaan iklim kerja yang signifikan antara shift pagi dengan sore, shift pagi dengan shift malam dan shift sore dengan shift malam. Dalam penelitian ini iklim kerja termasuk dalam variabel yang tidak terkendali karena memberikan pengaruh yang sama terhadap responden pada saat pengambilan data.

Dokumen terkait