• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepercayaan Diri ( Pada Keterbatasan) Dalam Kehidupan Sehari-hari Sebelum dan Sesudah Mendapat Program

BAB V ANALISIS DATA

9. Kepercayaan Diri ( Pada Keterbatasan) Dalam Kehidupan Sehari-hari Sebelum dan Sesudah Mendapat Program

Tabel 5.34

Distribusi Responden Berdasarkan Kepercayaan Diri ( Pada Keterbatasan) Dalam Kehidupan Sehari-hari Sebelum dan Sesudah Mendapat Program

Sebelum Adanya Program Sesudah Adanya program No Kategori Frekuensi Persentase

(%)

Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 Sangat Percaya Diri - - Sangat Percaya Diri 12 80

2 Percaya Diri - - Percaya

Diri 3 20 3 Cukup Percaya Diri 1 6,7 Cukup Percaya Diri - - 4 Tidak Percaya Diri 12 80 Tidak Percaya Diri - - 5 Sangat Tidak Percaya Diri 2 13,3 Sangat Tidak Percaya Diri - - Jumlah 15 100 15 100

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.34 dapat diketahui bahwa sebelum mengikuti program pelatihan sebanyak 1 orang (6,7%) responden menyatakan cukup percaya diri, sebanyak 12 orang (80%) responden menyatakan tidak percaya diri dan sebayak 2 orang (13,3%) menyatakan sangat tidak percaya diri pada keterbatasan dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini terjadi karena responden kurang optimis dalam menjalani kehidupannya. Responden merasa dengan tidak melihat (tunanetra) tidak mampu berbuat apa-apa dan merasa dikucilkan oleh masyarakat.

Setelah mengikuti pelatihan keterampilan 12 orang (80%) responden menyatakan sangat percaya diri dan sebanyak 6 (20%) responden menyatakan percaya diri. Responden mengalami perubahan ketika didik, dibina dan dilatih didalam yayasan. Suster-suster juga memberikan motivasi kepada responden bahwa dengan keadaan tunanetra responden mampu melakukan aktifitasnya sehari- hari. Responden sudah mempunyai rasa kepercayadirian, responden sudah percaya diri dalam kehidupan sehari-harinya, responden percaya diri dengan keterbatasan yang dimiliki dengan berprestasi dan berkarya dan menerima kondisinya tersebut tanpa memandang kekuranganya dan mensyukuri semua yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya peningkatan kepercayaan diri (pada keterbaatasan setelah mengikuti program pelatihan keterampilan adalah perubahan yang efektif.

Untuk mengetahui hasil pengukuran efektivitas, maka dapat dilihat dengan adanya nilai batasan sebagai berikut:

a. Respon dengan nilai 1 sampai dengan 1,8 = sangat negatif, yang artinya program tesebut sangat tidak efektif

b. Respon dengan nilai 1,8 sampai dengan 2,6 = negatif, yang artinya program tersebut tidak efektif

c. Respon dengan nilai 2,6 sampai dengan 3,4 = netral, yang artinya program tersebut netral

d. Respon dengan nilai 3,4 sampai dengan 4,2 = positif, yang artinya program tersebut efektif

e. Respon dengan nilai 4,2 sampai dengan 5 = sangat positif, yang artinya program tersebut sangat efektif

Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengukuran terhadap efektivitas pelaksanaan program pelatihan keterampilan adalah sebagai berikut:

a. Dilihat dari reaksi responden mengenai program pelatihan keterampilan mendapat nilai 3,82 termasuk dalam kategori efektif.

b. Dilihat dari ke proses pembelajaran responden selama mengikuti program pelatihan keterampilan mendapat nilai 3,78 termasuk dalam kategori efetif. c. Dilihat dari perilaku responden selama mengikuti program pelatihan

keterampilan mendapat nilai 3,71 termasuk dalam indikator efektif.

d. Dilihat dari dampak organisasi terhadap responden selama mngikuti program pelatihan keterampilan mendapat nilai 3,88 termasuk dalam indikator efektif Jika kuantifikasi dilakukan secara menyeluruh menggunakan skala likert, maka dapat dilihat rata-rata efektivitas program pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A)Karya Murni Medan Johor sebagi berikut:

Reaksi Responden + Proses Belajar + Perubahan Perilaku + Dampak Organisasi 4

= 3,82 + 3,78 + 3,71 + 3,88 4

Untuk mengetahui apakah hasil dari efektivitas terhadap pelaksanaan program tersebut maka ditentukan interval sebagai berikut:

Interval (i) = Nilai Atas – Nilai Bawah

Jumlah Kelas i = 5- 1 5 i = 4 5 = 0,8 1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil penelitian. Kesimpulan yang terdapat di bab ini adalah hasil yang dicapai dari analisis data dalam penelitian tentang Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor. Responden dalam penelitian ini adalah 15 responden yang telah mengikuti pelatihan keterampilan di SLB/A Karya Murni Medan Johor.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada bab V yang dilakukan mengenai Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/ A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor, maka dalam penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor, antara lain:

1. Efektivitas Program Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor diukur melalui:

a. Reaksi resonden adalah ukuran mengenai program pelatihan. Reaksi responden terhadap program pelatihan keterampilan bagi penyandandang cacat tunanetra menerima dengan baik program pelatihan keterampilan dengan jumlah rata-rata 3,82 adalah efektif

b. Proses belajar responden adalah untuk mengetahui sebarapa jauh para peserta pelatihan mengetahui konsep-konsep, pengetahuan, dan keterampilan yang diberikan selama pelatihan. Secara keseluruhan proses belajar resonden dalam mengikuti program pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tunanetra berjalan baik dengan jumlah rata-rata 3,78 adalah efektif.

c. Perilaku responden sebelum dan sesudah pelatihan, dapat dibandingkan guna mengetahui tingkat pengaruh pelatihan terhadap perubahan perilaku responden. Perubahan perilaku responden setelah mengikuti program pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tunanetra dengan jumlah rata- rata 3,71 adalah efektif.

d. Dampak program pelatihan untuk melihat sejauh mana dampak yang dihasilkan oleh pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tunanetra dengan jumlah rata-rata 3,88 adalah efektif.

Berdasarkan hasil dari Keempat kategori (reaksi, belajar, perilaku dan dampak organisasi) tersebut dapat dilihat dengan nilai rata-rata pelaksanaan program pelatihan keterampilan adalah efektif. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor adalah efektif dengan nilai 3,79.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran peneliti adalah sebagai berikut:

a. Semakin meningkatkan kerjasama dari pihak sekolah seperti menjalin hubungan dengan sekolah yang lain dan beberapa mitra kerja, pengusaha, perusahaan sehingga lulusan dari sekolah ini dapat terbantu dalam mendapatkan pendidikan yang berkesinambungan dan membantu dalam mendapatkan pekerjaan atau merekomendasikan anak warga binaan yang memperoleh program keterampilan agar mendapatkan kesempatan kerja dan menerapkan keterampilan yang diperolehnya.

b. Adanya peningkatan fasilitas dari manual menjadi lebih modern dalam melaksanakan rogram keterampilan sehingga hasil yang capai lebih maksimal.

c. Agar kedepannya program keterampilan ini dapat dinikmati oleh semua penyandang cacat tunanetra, perlu dilakukan sosialisasi program oleh pihak Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni ataupun Dinas Sosial.

d. Kepada pemerintah, agar kiranya tidak hanya memberikan dana operasional untuk peningkatan keterampilan hidup saja tetapi juga memberikan bantuan dana yang dapat digunakan untuk membuka usaha, sehingga setelah warga binaan yang melaksanakan pelatihan keterampilan, mereka langsung dapat menerapkan keterampilannya dengan berwirausaha.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukmianto.2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis). Depok. Lembaga Ekonomi Universitas Indonesia

Efendi, Muhammad. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: CV Andi Offset.

Marsono, 2003. Susunan dalam Satu Naskah UUD 1945 dengan perubahan- perubahannya 1992- 2003. Jakarta: CV.Eko Jaya.

Muhidin, Syarif. 1992. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial : Bandung.

Nurdin, Fadhil. 19890. Pengantar Study Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT Angkasa

Oos, Anwas.2013. Pemberdayaan Masyarakat di Era Global. Bandung: Alfabeta Siagian, Matias. 2011. Metode Penelitian Sosial. Medan: Grafindo Monoratama Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Refika Aditama. Soetarso. 1993. Kesejahteraan Sosial: Pelayanan Sosial dan Kesejahteraan Sosial.

Bandung: PT Angkasa.

Somantri, Sutjihati. 2007. Psikologi Anak Luar Biasa. Refika Aditama : Bandung Suharto, Edi, Ph.D. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat.

Bandung: Refika Aditma.

Sunarti, Euis. 2004. Mengasuh dengan Hati Tantangan yang Menyenangkan, Jakarta : PT. Elex Media

Suparlan, Y.B. 1983. Kamus Istilah Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pengarang

Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Thoha, Miftah. (2007). Kepemimpinan dalam Manajemen. Edisi 12, Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada

Sumber- sumber lain :

Analisa ( 2014, maret 10). Anak Berkebutuhan Khusus Harus Diberi Kesempatan yang Sama. Hal. 6

Ibnu Mukhlisin. 2009. J Definisi atau Pengertian Efektivitas

Save The Cildren, 2010. Laporan Tinjaun pelaksanaan konvensi Hak Anak di Indonesia 1997- 2009

Undang-undang RI.No.43 tentang Kesejahteraan Sosial Peyandang Cacat Tahun 1997

http://berkas.dpr.go.id/pengkajian. Diakses tanggal 23 April 2014, Pukul 10.00 Wib

http://rehsos.kemsos.go.id. Diakses pada tanggal 01 Maret 2014, Pukul 9.19 Wib

http://pengukuran+efektivitas. Diakses pada tanggal 13 Maret, Pukul 16.00 Wib

Kuesioner Penelitan

Efektivitas Pelaksanaan Program Keterampilan Bagi Penyandang Cacat Tunanetra di Sekolah Luar Biasa/A (SLB/A) Karya Murni Medan Johor

Petunjuk Pengisian:

1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x) pada point yang sesuai menurut Anda.

2. Pada pertanyaan, isilah jawaban sebagaimana adanya. 3. Jawablah seluruh pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan.

No.Responden: A.Karakteristik Umum Responden

1. Nama : 2. Usia : 3. Jenis Kelamin : 4. Kelas : 5. Agama : a. Islam b. Kristen Protestan c. Katholik d. Hindu e. Budha 6. Suku Bangsa : a. Batak b. Jawa c. Melayu d. Nias e. Minang Lainnya, sebutkan……… 7.Daerah Asal :

8. Jenis Keterampilan yang Diikuti: a. Musik

b. Masage (pijat) c. Meronce

B. Efektivitas Pelaksanaan Program

Dokumen terkait