• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.4. Analisa Sub-struktur 1

4.4.2. Analisa Jalur

Setelah hasil dari analisa pengaruh menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel, maka baru selanjutnya kita dapat melakukan analisa jalur.

Analisa Jalur / Path Analysis :

• Melakukan uji simultan antara kompetensi pribadi (X1) dan faktor – faktor Individual (X2) dengan role challenges of ethics officer (Y).

• Melakukan uji parsial antara kompetensi pribadi (X1) denganrole challenges of ethics officer (Y).

• Melakukan uji parsial antara faktor – faktor individual (X2) denganrole challenges of ethics officer (Y).

Setelah melakukan tahap analisa pengaruh antar variabel Kompetensi Pribadi (X1), Faktor – Faktor Individual (X2) kemudian

dilakukan analisa sub-struktur 1 dengan menggunakan analisis jalur, dengan tabel dan persamaan struktural sebagai berikut.

Tabel 4.16 Coefficientssub-struktur 1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .554 .249 2.227 .030 X1 .218 .101 .230 2.162 .035 X2 .098 .151 .098 .648 .520 a. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Penelitian, 2012

Struktural: X1YX1 + X2YX2 + yε1

a. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan) antar variabel bebas kompetensi pribadi (X1) dan faktor – faktor individual (X2) dengan variabel terikat role challenges of ethics officers (Y). Uji secara keseluruhan ditunjukan oleh tabel 4.13. Berdasarkantabel 4.13 diperoleh hasil sebagai berikut :

Hipotesis:

Ho :kompetensi pribadi (X1) dan faktor – faktor individual (X2)tidak memiliki kontribusi yang signifikan secara

simultan terhadap role challenges of ethics officers (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa.

Ha : kompetensi pribadi (X1) dan faktor – faktor individual (X2) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap role challenges of ethics officers (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa.

Kesimpulan:

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.000 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka dari itu Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi pribadi (X1) dan faktor – faktor individu (X2) memiliki kontribusi yang signifikan secara simultan terhadap role challenges of ethics officers (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa.

Besarnya pengaruh variabel kompetensi pribadi (X1) dan faktor – faktor individual (X2) secara simultan terhadap variabel role

challenges of ethics officers (Y) dapat diketahui dengan melihat nilai

R square pada tabel Model Summary, dimana diperoleh nilai R2 = 0.674 = 67.4%. Sehingga variabel kompetensi pribadi (X1), faktor – faktor individual (X2) mempengaruhi variabel role challenges of

ethics officers (Y) sebesar 67.4% dan sisanya sebesar 32.6%

dipengaruhi oleh variabel-variabel diluar penelitian ini. Sementara itu besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar penelitian yang

mempengaruhi nilai variabel Y (ρY) = = = 0.571.

b. Pengujian secara parsial antara kompetensi pribadi (X1) dengan role challenges of ethics officers (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa.

Dalam bagian ini, penulis akan menganalisa besarnya kontribusi yang dimiliki antara variabel kompetensi pribadi (X1) dengan variabel role challenges of ethics officer (Y) dengan menggunakan analisa jalur berdasarkan tabel 4.13.

Hipotesis:

Ho : kompetensi pribadi (X1) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap role challenges of ethics officers (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa.

Ha : kompetensi pribadi (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap role challenges of ethics officers (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa.

Kesimpulan:

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.035 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka dari itu Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil tersebut, variabel kompetensi pribadi (X1) berkontribusi secara signifikan terhadap role challenges of ethics officers (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa. Dengan

begitu, dapat kita artikan bahwa ethics officer yang ada di PT. Indomuda Satria Internusa tidak hanya dibekali dengan pengetahuan etika dan keahlian/skill yang tinggi dalam menjadi pengawas etika perusahaan tetapi juga memiliki wawasan yang luas tentang visi, misi, peraturan & kebijakan, dan bisnis yang dijalankan di perusahaan tempat dia bekerja, hal tersebut akan dapat membantu ethics officer dalam menjalankan tugasnya, seperti dengan memahami kebijakan – kebijakan perusahaan dan peran dia sebagai pengawas etika didalam perusahaan akan mengurangi terjadinya ambiguitas peran (role ambiguity) pada diri ethics officer tersebut saat menjalankan tugasnya didalam perusahaan.

c. Pengujian secara parsial antara faktor – faktor individual (X2) dengan role challenges of ethics officers (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa.

Dalam bagian ini, penulis akan menganalisa besarnya kontribusi yang dimiliki antara variabel faktor – faktor individual (X2) dengan variabel role challenges of ethics officer (Y) dengan menggunakan analisa jalur berdasarkan tabel 4.13.

Hipotesis:

Ho : faktor – faktor individual (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap role challenges of ethics officer (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa.

Ha : faktor – faktor individual (X2) berkontribusi secara signifikan terhadap role challenges of ethics officer (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa.

Kesimpulan:

Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.520 yang artinya lebih kecil dari 0.05, maka dari itu Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel faktor – faktor individual (X2) tidak berkontribusi secara signifikan terhadap role challenges of ethics officers (Y) pada PT. Indomuda Satria Internusa. Dapat kita simpulkan bahwa, hasil penelitian yang dilakukan oleh Henry Adobor(2006) dengan penelitian ini berbeda, dimana didalam penelitian miliknya, faktor – faktor individual disebutkan memiliki pengaruh yang kuat terhadap role challenges of ethics officer, tetapi saat diuji di PT. Indomuda Satria Internusa, hal tersebut memiliki hasil yang berbeda, yaitu variabel faktor – faktor individual tidak berpengaruh kepada role challenges of ethics officer. Hal ini mungkin disebabkan karena, ethics officer didalam perusahaan tersebut bertipe external locus of control, yang cenderung pasrah terhadap keadaan dan tidak memiliki inisiatif untuk mengambil keputusan saat terjadinya masalah dan orang yang seperti ini cenderung tidak dapat bekerja di dalam lingkungan

yang penuh dengan ambiguitas, hal tersebut jelas akan membuat ethics officer tersebut mengalami masalah seperti task complexity dan role conflict. Dengan ketidakmampuan untuk menangani masalah yang ada tersebut, akan menghambat ethics officer tersebut untuk bekerja secara efektif.

Kemudian nilai koefisien jalur (beta) dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.17 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur sub-struktur 1

Pengaruh Antar Variabel

Koefisien Jalur

Nilai

Sig. Hasil Pengujian

Koefisien Determinasi Koefisien Variabel lain X1 terhadap Y 0.230 0.035 Ho Ditolak 0.674 = 67.4% 0.571 X2 terhadap Y 0.098 0.520 Ho Tidak Ditolak Sumber : Hasil Penelitian, 2012.

Dengan demikian didapat diagram jalur sub-struktur 1, jika disajikan dengan nilai koefisien jalur yang telah didapat melalui analisa data sehingga model sub-struktur 1 menjadi:

Figure 4.4 Rangkuman Koefisien Jalur sub-struktur 1 Sumber : Hasil Penelitian, 2012.

0.230 0.098 0.571 Kompetensi Pribadi (X1) Faktor – Faktor Individual (X2) Role Challenges of Ethics Officers (Y)

Jadi dapat diperoleh persamaan sub-struktur 1 sebagai berikut:

X1YX1 + X2YX2 + yε1

X1 + X2 + ε1 dimana R2 = 0.674

Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa : 1. Role challenges of ethics officer (Y)pada PT. Indomuda

Satria Internusa dipengaruhi oleh kompetensi pribadi (X1) dan faktor – faktor individual (X2) secara simultan sebesar 67.4%, sisanyasebesar 32.6% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini.

2. Setiap peningkatan nilai kompetensi pribadi(X1)sebesar satu satuan, maka role challenges of ethics officer (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.230. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan nilai kompetensi pribadi(X1)sebesar satu satuan, maka role challenges of ethics officer (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.230 3. Setiap peningkatan nilai faktor – faktor Individual

(X2)sebesar satu satuan, maka role challenges of ethics officer (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.098. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan nilai faktor – faktor individual (X2)sebesar satu satuan, maka role challenges of ethics officer (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0.09

Setelah mendapatkan tahapan penelitian pertama atau substruktur 1 yang memuat tentang analisa pengaruh dan analisa jalur antara variabel kompetensi pribadi(X1), faktor – faktor individual (X2), dan role challenges of ethics officer (Y), selanjutnya adalah menyusun substruktur 2 yang terdiri dari analisa pengaruh dan analisa jalur yang didalamnya memuat tentang seluruh variabel tersebut ditambah dengan kehadiran 1 variabel baru, yaitu kinerja Ethics Officer (Z).

Dokumen terkait