• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOTAL Keseluruhan

3.3 Analisa Konteks Lingkungan

3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi

3.3.1.1 Deskripsi Alternatif Lokasi

Kebijakan Spasial Kabupaten Kendal, Menurut Perda RUTRD (Rencana Umum Tata Ruang Daerah) Kabupaten Kendal 1990/1991 – 1995/1996 menyebutkan sebagai berikut:

a. Sub wilayah dan Potensi Pengembangan

berdasarkan kondisi dan potensi daerah Kabupaten Kendal terdiri dari 4 sub wilayah pengembangan sebagai berikut:

Tabel 3.14: Pembagian Sub Wilayah dan Potensi Pengembangan Kabupaten Kendal

Sumber: RUTRD Kabupaten Kendal tahun 1990/1991 – 1995/1996

SWP Pusat Sub

Wilayah

Pengembangan

Wilayah Kecamatan Potensi

Pengembangan I Kendal Kaliwungu, Brangsong, Patebon, Pegandon, Cepiring dan Kangkung Industri, Perdagangan dan Pertanian

II Weleri Weleri, Rowosari,

Gemuh, dan

Kangkung

Pertanian,

Perikanan dan Industri

III Sukorejo Sukorejo, Patean,

Plantungan dan Pageruyung Perkebunan, Pertanian, Peternakan dan Pariwisata

IV Boja Boja, Limbangan dan

Singorojo. Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Perdagangan dan Pariwisata.

163

Di Kabupaten Kendal memiliki ruang kelautan dengan panjang wilayah pantai/pesisir yang membentang antara Kecamatan Weleri hingga Kecamatan Kaliwungu sekitar kurang lebih 41 km. Sumber daya kelautan ini merupakan salah satu potensi andalan Kabupaten Kendal, baik potensi perikanan darat dan laut, agrobisnis, maupun potensi wisata.

Berdasarkan Perarturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2031.

Gambar 3.61:Peta Jawa Tengah Sumber: google.com

Gambar 3.62: Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Kendal Sumber: Perda Kab. Kendal

164

Berikut adalah alternatif rencana lokasi proyek terbagi atas

alternatif A dan alternatif B, yang akan dijelaskan sebagai berikut: Alternatif A

Kecamatan Brangsong adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kendal. Kecamatan Brangsong termasuk dalam Sub Wilayah Pengembangan terkait potensi perdagangan , industri, dan pertanian. Luas wilayahnya 124.000 km2. Kecamatan Brangsong

terletak pada 6 0 53’ 28” - 7 0 00’ 48” LS Lintang Selatan dan 1100 11’ 06” - 1100 15’ 05” Bujur Timur dengan ketinggian tanah dari ± 0

sampai ± 29 m di atas permukaan laut.

Gambar 3.63: Peta Grafis Kecamatan Brangsong

Sumber: http://desnantara-tamasya.blogspot.co.id/2011/10/peta-kecamatan-kecamatan-di-kabupaten.html

165

Gambar 3.64: Peta Grafis Tapak di Kecamatan Brangsong Sumber: Peta CAD Kabupaten Kendal

Batas-batas wilayah Kecamatan Brangsong: Utara : Laut Jawa

Timur : Kecamatan Kaliwungu

Barat : Kecamatan Kendal, Kecamatan Ngampel

Selatan : Kecamatan Kaliwungu Selatan dan Kecamatan Ngampel

Alternatif B

Kecamatan Cepiring adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal. Kecamatan Cepiring termasuk dalam Sub Wilayah Pengembangan terkait potensi perdagangan , industri, dan pertanian. Jarak dari pusat kota Kendal ke Cepiring adalah 7 km.

166

Wilayahnya merupakan dataran rendah dan sebagian adalah daerah pesisir berbatasan langsung dengan laut jawa. Luas wilayahnya adalah 30,07 km2. Secara geografis Kecamatan Cepiring terletak pada 1 0 08’ 00” LS - 1 0 20’ 00” Lintang Selatan

dan 1090 52’ 24” BT - 1100 09’ 48” Bujur timur. Dengan ketinggian

tanah 11 meter di atas permukaan air laut.

Batas-batas wilayah Kecamatan Cepiring: Utara : Laut Jawa

Timur : Kecamatan Patebon Selatan : Kecamatan Gemuh

Barat : Kecamatan Gemuh dan Kecamatan Kangkung

Terdapat industri besar dan sedang yaitu PT. Industri Gula Nusantar, PT. Sari Tembakau Harum, PT. Sandang Rakyat, PT. Laut Jaya Abadi dan sebagainya. Pada Kecamatan Cepiring masih ada industri rumah tangga, bergerak dalam bidang perikanan, industri pengeringan ikan teri, terasi dan lainnya.

167

Gambar 3.65: Peta Grafis Kecamatan Cepiring

Sumber: http://desnantara-tamasya.blogspot.co.id/2011/10/peta-kecamatan-kecamatan-di-kabupaten.html

Gambar 3.66: Peta Grafis Tapak di Kecamatan Cepiring Sumber: Peta CAD Kabupaten Cepiring0

168 3.3.1.2 Kriteria Pemilihan Tapak

Kriteria pemilihan tapak disesuaikan menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 519/Menkes/Vi/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat Menkes RI)

 Lokasi sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang setempat (RUTR)

 Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti: bantaran sungai, aliran lahar, rawan longsor, banjir dan sebagainya.

 Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur pendaratan penerbangan , termasuk sempadan jalan.

 Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah atau bekas lokasi pertambangan.

 Mempunyai batas wilayah yang jelas, antara pasar dan lingkungannya.

3.3.1.3 Penilaian Lokasi Kawasan

Jarak pada Pasar Tradisional Cepiring dengan lokasi tapak adalah 2,5 km (lihat gambar 16). Lokasi tapak sudah sesuai dengan rencana Pola Tata Ruang Kabupaten Kendal. Pada lokasi tapak terdapat potensi yaitu terletak di daerah permukiman, dimana permintaan akan barang akan bertambah. Di Kecamatan Cepiring terdapat industri gula nasional, dengan begitu keberadaan industri besar dapat menyerap tenaga kerja.

169

Gambar 3.67: Konstelasi bangunan pasar eksisting dan perencanaan pada Kecamatan Cepiring

Sumber: googleearthpro.com

Jarak antara Pasar Harjosari dan Pasar Cangkring adalah 1,5 km. Pasar Harjosari dan Pasar Cangkring adalah pasar umum dengan pelayanan kecil. Mengenai jarak antara pasar dengan pasar lainnya tidak diberikan batasan. Ekonomi masyarakat kecamatan Brangsong lebih kepada pertanian, perkebunan, holtikultura, perikanan. Pada Kecamatan Brangsong memiliki potensi yaitu terletak pada daerah permukiman dan banyak lahan pertanian. Hasil pertanian yang dominan adalah padi, jagung, palawija. Lokasi tapak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kabupaten Kendal, dimana terletak pada daerah permukiman yang akan menjadi potensi pengembangan daerah dalam bidang ekonomi.

Pasar Wage Cepiring

Pasar Tradisional

170

Gambar 106: Konstelasi pasar eksisting dan perencanaan baru di Kecamatan Brangsong Sumber: googleearthpro.com Lokasi Tapak A Pasar Harjosari dan Pasar Cangkring

171 3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak

3.3.2.1 Deskripsi Alternatif Tapak Alternatif 1

Lokasi : Rencana lokasi berada di Jalan Raya Kaliwungu, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Gambar 3.69: Foto Udara Lokasi Proyek Sumber: googleearthpro.com

Pusat Pelayanan Kesehatan Sumber: Dokumentasi Pribadi

Jalan Raya Kaliwungu - Kendal Sumber: Dokumentasi Pribadi

Jalan Lingkungan Permukiman Sumber: Dokumentasi Pribadi Area Persawahan

172

Tabel 3.15: Konteks Lingkungan Alternatif Tapak 1: Sumber: Analisis Pribadi

Penjelasan Studi

Kekuatan Alami

 Lingkungan sekitar: tapak merupakan area persawahan yang berseberangan langsung dengan jalan raya Kaliwungu – Kendal. Lingkungan sekitar terdapat wilayah permukiman, pemerintahan, pelayanan dan jasa kesehatan, pendidikan.

 Vegetasi:

Pohon Glodokan Tiang

Pohon Mahoni

173

Studi Kekuatan Buatan

 Regulasi:

Perarturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Kendal Nomor: 16 Tahun 1995 Tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) dengan kedalaman materi Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Ibukota Kecamatan Brangsong dan sekitarnya tahun 1994/1995 sampai dengan tahun 2014/2015.

Ketinggian bangunan: pada jalan arteri primer adalah 3 lantai.

Studi Amenitas Alami

 Utilitas air: berasal dari PDAM

 Topografi: Memiliki ketinggian 0 – 10 mdpl.

 Jenis tanah adalah tanah alluvial (bersifat hidromorf dan warna kelabu, coklat dan hitam)

 Kebisingan: cukup tinggi dengan rata-rata 85-90 dB, dan kelembaban 53-65%.

 Temperature rata-rata 26-32 derajat Celcius.

Studi Amenitas Buatan

 Lalu lintas: tingkat kepadatan lalu lintas di Jalan Raya Kaliwungu – Kendal memiliki frekuensi kepadatan transportasi yang cukup tinggi, karena jalan ini merupakan jalan arteri yang sering dilewati untuk melewati perjalanan ke arah Barat seperti Jakarta, Bandung, dll. Kecepatan rata-rata adalah 35 – 50 km / jam.

 Jaringan transportasi: angkutan umum

 Citra arsitektur sekitar: bangunan di sekitar tapak adalah bangunan sederhana dan tradisional. Untuk gaya bangunan permukiman menggunakan gaya joglo dengan ornamentasi Jawa dan material yang digunakan berasal dari setempat.

174

Analisis SWOT (Strength – Weakness – Opportunity – Threat) 1. Strength

 Lokasi berada di jalan yang memiliki pergerakan orang dan transportasi. Sehingga memudahkan dari segi pencapaian.

 Lokasi berada pada wilayah industri dan permukiman, dimana Permintaan akan kebutuhan barang akan bertambah.

 Relatif Dekat dengan terminal mangkang semarang.

 Wilayah lokasi tapak memiliki potensi yaitu terletak pada daerah yang melimpah akan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan holtikultura.

 Terdapat potensi wisata: Rawa Bladon, Kedung Pengilon.

 Terdapat Home Industri: produk olahan bandeng desa Purwokerto, produk minuman jahe merah desa Penjalin.

2. Weakness

Terletak pada kawasan pesisir, rawan bencana banjir, abrasi, longsor, gelombang pasang.

3. Opportunity

Pengembangan terhadap daerah Hinterland sebagai upaya pemerataan pembangunan dari segi ekonomi. Pengembangan ekonomi masyarakat setempat sebagai salah satu langkah pemecahan tenaga kerja informal baik sebagai pekerja, pedagang kecil maupun jasa untuk memberdayakan potensi ekonomi rakyat dengan cara menghimpun mitra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

175 4. Threat

Mengurangi proses migrasi daerah hinterland ke pusat kota, karena dapat munculnya sektor informal kota seperti Pedagang Kaki Lima yang tidak diakui keberadaanya. Adanya PKL membuat kemacetan dan kesemrawutan pada pusat kota.

176 Alternatif 2

Lokasi : Jalan Raya Karangsono, Kecamatan Cepiring.

Gambar 3.70: Foto Udara Lokasi Projek Sumber: googleearthpro.com

Jalan Raya Karangsono Sumber: Google Earth

Permukiman Penduduk Sumber: Google Earth

Permukiman Penduduk Sumber: Google Earth

Permukiman Penduduk Sumber: Google Earth

177

Tabel 25: Konteks Lingkungan Alternatif Tapak 2: Sumber: Analisis Pribadi

Penjelasan Studi

Kekuatan Alami

 Lingkungan sekitar: tapak merupakan area persawahan yang berseberangan langsung

dengan jalan raya Karangsono. Lingkungan sekitar terdapat wilayah industri, permukiman,

pemerintahan, perdagangan dan jasa, pendidikan, pelayanan kesehatan.

Studi Kekuatan Buatan

 Regulasi: Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Kendal.

Studi Amenitas Alami

 Topografi: memiliki ketinggian 0 – 10 mdpl.  Jenis tanah yang ada di Kecamatan Cepiring

adalah tanah Alluvial bersifat hidromorf.  Temperatur rata-rata 26-32 derajat Celcius.

Studi Amenitas Buatan

Data Infrastruktur:

 Jaringan jalan termasuk dalam Kolektor Sekunder dan Arteri Primer.

 Rumah sakit : tidak ada  Rumah bersalin: 1 unit  Puskesmas: 1 unit  Pasar Induk: 1 unit  Pasar Tradisional: 1 unit  Jaringan Listrik: 100%  Jaringan Telepon: terlayani  PDAM: terlayani

178 Analisis SWOT

1. Strength

 Terdapat Pabrik Gula Cepiring, yang dapat menjadi sumber pemasok bagi sektor formal perdagangan di daerah sekitar.

 Lokasi tapak terletak pada daerah permukiman sesuai dengan rencana tata ruang Kabupaten Kendal.

2. Weakness

Terletak pada kawasan pesisir, rawan bencana banjir, abrasi, longsor, gelombang pasang.

3. Opportunity

Rencana pengembangan sektor formal perdagangan pada batas barat wilayah kecamatan Cepiring. Pada batas timur wilayah kecamatan Cepiring sudah ada pasar eksisting yaitu Pasar Cepiring.

4. Threat

Mengurangi proses migrasi daerah hinterland ke pusat kota, karena dapat munculnya sektor informal kota seperti Pedagang Kaki Lima yang tidak diakui keberadaanya. Adanya PKL membuat kemacetan dan kesemrawutan pada pusat kota.

179

3.3.2.2 Kriteria Penilaian Alternatif Tapak

Berikut adalah kriteria penilaian tapak menurut Perarturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Penataan, Pembinaan, dan Perlindkungan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern di Kabupaten Kendal.

 Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern serta usaha kecil, termasuk koperasi, yang ada di wilayah bersangkutan

 Menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu) buah kendaraan roda empat untuk setiap 100 m2 (seratus meter per segi) luas lantai penjualan pasar tradisional.  Menyediakan fasilitas yang menjamin pasar tradisional yang

bersih, sehat, aman, tertib, dan ruang publik yang nyaman. Jarak lokasi pendirian pasar tradisional dengan pasar tradisional lainnya, dengan pusat perbelanjaan dan/atau dengan toko modern, tidak dibatasi.

Tabel 3.17: Penentuan Nilai Bobot Alternatif Tapak Sumber: Analisis Pribadi

Kriteria Bobot Alternati 1 (bobot x skor) Alternatif 2 (bobot x skor) Pencapaian mudah 30 60 50 Fasilitas Umum 30 50 40 Lahan parkir mencukupi 20 30 30

180 Kondisi ekonomi masyarakat mikro 30 60 40 Jarak antara pasar dengan pasar lain 30 60 50 Terdapat utilitas kota yang memenuhi 20 60 50 Terletak di daerah keramaian 20 30 20 Lahan tidak terlalu curam 10 20 20 Daerah yang tidak rawan banjir 10 10 10 Tingkat kemacetan 20 30 20 Total 410 330

Berdasarkan perhitungan penilaian terhadap kriteria tapak, hasil menunjukkan bahwa lokasi yang akan dibangun proyek Pasar Tradisional – Modern di Kabupaten Kendal adalah lokasi tapak alternatif 1 yaitu di Kecamatan Brangsong.

Dokumen terkait