Untuk mengukur tingkat pemanfaatan pengembangan teknologi informasi serta membuat perencanaan yang baik diperlukan berbagai analisa dan evaluasi yang sering digunakan diantaranya :
4.1. Analisa SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
Suprastruktur : Tersedianya anggaran, SDM dan organisasi resmi pengelola TI (PDE) serta program kerja dan kegiatan yang didukung dengan komitmen, disiplin, kreasi dan inovasi team work seluruh personil.
Belum banyak memiliki perencanaan dan tatakelola yg resmi (Peraturan Daerah, Peraturan Bupati) yang mengatur pengembangan dan pemanfaatan TI
Belum memiliki tenaga khusus bidang analisis data dan program yang mendukung kebutuhan seluruh sistem informasi
Terbatasnya tenaga operasional teknis lapangan baik teknisi jaringan maupun aplikasi yang menjangkau seluruh sasaran layanan TI
Terbatasnya biaya operasional pengembangan dan perawatan sistem informasi
Terbatasnya kewenangan untuk mengatur seluruh sistem TI yang ada di pemerintah Kabupaten Malang Belum adanya pemahaman tentang e-Development dan Sistem Inovasi Daerah
Adanya peraturan setingkat UU yang dipahami berbeda antar SKPD dalam kerangka integrasi data dan informasi milik instansi pemerintah
Infrastruktur : Tersedianya sarana kerja utama TI, akses koneksi internet dan intranet maupun infrastruktur pendukung yang dikelola secara mandiri.
Perangkat Datacenter sebagian besar sudah saatnya untuk di-recycle dan diremajakan. Jaringan yang ada masih belum mampu memenuhi kebutuhan layanan TI.
Infostruktur : Tersedianya software / aplikasi di sebagian besar SKPD untuk mendukung kinerja berbasis TI
Belum ada aplikasi yang terintegrasi, belum ditaatinya anjuran pemanfaatan opensource, banyaknya aplikasi topdown yang tidak bisa terintegrasi, aplikasi yang dimiliki SKPD tidak terkoordinasi oleh PDE, banyaknya software office
ilegal
PELUANG ANCAMAN / HAMBATAN
Adanya peraturan perundang-undangan yang mewajibkan penggunaan TI untuk peningkatan kualitas kinerja dan layanan pemerintahan
Pertumbuhan konten negatif di internet membuat kontra produktif pemanfaatan akses internet bagi karyawan
Tuntutan jaman untuk peningkatan kualitas,
efektifitas dan efisiensi kinerja aparatur negara Kurang pahamnya pengambil keputusan atas peran strategis TI Tuntutan masyarakat atas peningkatan kualitas
layanan publik Belum tumbuhnya budaya saling berbagi data dan kepemilikan aset informasi untuk terbangunnya sistem terintegrasi
Meningkatnya pemanfaatan TI di seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Malang
Minimnya sumber daya SDM TI di SKPD akan sangat menghambat pengembangan TI di SKPD Komitmen kuat dari Kepala Daerah untuk
menerapkan e-Government dalam kerangka penyelenggaraan good governance
Minimnya pengetahuan dan kepedulian ttg keamanan informasi sehingga sangat rentan terhadap masalah keamanan informasi
4.2. Analisa Resiko
Masalah Resiko Solusi Residu
Bag. PDE masih belum mampu menciptakan koordinasi dan keterpaduan
pengembangan bidang telematika;
Belum memiliki legalitas formal (Peraturan Daerah, Peraturan Bupati) yang mendukung dan mengatur
penggunaan maupun pemanfaatan TI
Belum ada acuan pengembangan TI Investasi TI tidak fokus dan kurang efisien
Pembentukan CIO Re-organisasi Bag. PDE menjadi SKPD bidang Kominfo, meleburkan semua fungsi dalam SKPD terkait pengelolaan TI menjadi satu SKPD tersendiri
Penyusunan rencana induk pengembangan TI yang di masukkan dalam perencanaan induk pembangunan kabupaten
Banyaknya pengambil keputusan yang belum memahami peran strategis TI
Usia efektif perangkat TI sekitar 5 tahun
Apabila terjadi
kelambatan peremajaan perangkat TI, akan beresiko pada turunnya kualitas layanan infrastruktur TI yang mengakibatkan
terganggunya layanan TI
Jadwal peremajaan dan penyiapan anggaran pemeliharaan dan peremajaan untuk peningkatan layanan infrastruktur
Sangat tergantung pada situasi politik internal kabupaten
khusus bidang analisis data dan program skala enterprise yang
mendukung kinerja seluruh proses bisnis pemkab
pengembangan TI Sdm yang ada
Terbatasnya tenaga operasional teknis lapangan baik teknisi jaringan maupun aplikasi yang menjangkau seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kecamatan, Kelurahan hingga Desa
Tidak optimalnya layanan infrastruktur yang
mengakibatkan gangguan pada pengguna tidak cepat teratasi, apabila ini berkelanjutan maka akan mengakibatkan kurang percayanya pengguna thd layanan TI
Perlunya di latih secara terus menerus tenaga lapangan di setiap titik untuk memudahkan layanan operasional untuk insiden kecil
Terjadinya rotasi penugasan akan menjadikan pelatihan ini untuk terus dilaksanakan secara berkelanjutan
Belum idealnya
ketersediaan pusat data (data center) dan data recovery center
Tidak ada cadangan ketersediaan layanan TI apabila DC yang ada mengalami gangguan
Perlunya dibangun dC /DRC yang komprehensif
Ketersediaan dana
Pertumbuhan konten
negatif di internet Terjadinya kontraproduktif atas pemanfaatan akses internet
Pembatasan dan pengawasan yang ketat untuk pemanfaatan akses internet
Perubahan kultur akan sangat lambat untuk mengikuti semua kebijakan yang ada Kurang pahamnya
pengambil keputusan atas peran strategis TI
Kedudukan peran TI tidak optimal yang sejalan dengan misi
pembangunan daerah
Perlunya diseminasi yang memadai untuk seluruh pimpinan SKPD
Keengganan pimpinan yang sudah lanjut usia dan sangat sibuk Belum ada regulasi
internal untuk pengadaan TI
Tidak ada acuan
kepantasan harga untuk pengadaan TI yang dikelola oleh SKPD
Regulasi dan koordinasi pengadaan TI antara SKPD dan Bag. PDE Belum tumbuhnya
budaya saling berbagi data dan kepemilikan aset informasi untuk terbangunnya sistem terintegrasi
Program integrasi data dan informasi terancam gagal yang mengakibatkan borosnya sumberdaya TI dan inefisiensi pemanfaatan TI untuk semua layanannya
Infrastruktur yang telah disediakan oleh Bag. PDE menjadi kurang optimal pemanfaatannya
Sosialisasi perubahan budaya tentang kepemilikan data pemerintah, kebijakan master data, kebijakan sistem pelaporan real time, repository aset informasi
Selama belum ada kebijakan yang kuat tentang koordinasi pemanfaatan dan penyelenggaraan TI, maka masalah ini akan sangat lambat teratasi
dan kepedulian ttg keamanan informasi
terhadap masalah keamanan informasi
kuat dari keamanan Minimnya SDM TI di
SKPD terhambatnya pengembangan TI di SKPD
Kursus, rekrutmen,
insentif yang menarik Putaran penugasan, adanya tenaga ahli TI pemkab yang ditugaskan diluar kompetensi TI karena mengejar karir dan penghasilan