• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA

Dalam dokumen lampiran laporan akhir ITMP (Halaman 39-43)

Untuk mengukur tingkat pemanfaatan pengembangan teknologi informasi serta membuat perencanaan yang baik diperlukan berbagai analisa dan evaluasi yang sering digunakan diantaranya :

4.1. Analisa SWOT

KEKUATAN KELEMAHAN

Suprastruktur : Tersedianya anggaran, SDM dan organisasi resmi pengelola TI (PDE) serta program kerja dan kegiatan yang didukung dengan komitmen, disiplin, kreasi dan inovasi team work seluruh personil.

Belum banyak memiliki perencanaan dan tatakelola yg resmi (Peraturan Daerah, Peraturan Bupati) yang mengatur pengembangan dan pemanfaatan TI

Belum memiliki tenaga khusus bidang analisis data dan program yang mendukung kebutuhan seluruh sistem informasi

Terbatasnya tenaga operasional teknis lapangan baik teknisi jaringan maupun aplikasi yang menjangkau seluruh sasaran layanan TI

Terbatasnya biaya operasional pengembangan dan perawatan sistem informasi

Terbatasnya kewenangan untuk mengatur seluruh sistem TI yang ada di pemerintah Kabupaten Malang Belum adanya pemahaman tentang e-Development dan Sistem Inovasi Daerah

Adanya peraturan setingkat UU yang dipahami berbeda antar SKPD dalam kerangka integrasi data dan informasi milik instansi pemerintah

Infrastruktur : Tersedianya sarana kerja utama TI, akses koneksi internet dan intranet maupun infrastruktur pendukung yang dikelola secara mandiri.

Perangkat Datacenter sebagian besar sudah saatnya untuk di-recycle dan diremajakan. Jaringan yang ada masih belum mampu memenuhi kebutuhan layanan TI.

Infostruktur : Tersedianya software / aplikasi di sebagian besar SKPD untuk mendukung kinerja berbasis TI

Belum ada aplikasi yang terintegrasi, belum ditaatinya anjuran pemanfaatan opensource, banyaknya aplikasi topdown yang tidak bisa terintegrasi, aplikasi yang dimiliki SKPD tidak terkoordinasi oleh PDE, banyaknya software office

ilegal

PELUANG ANCAMAN / HAMBATAN

Adanya peraturan perundang-undangan yang mewajibkan penggunaan TI untuk peningkatan kualitas kinerja dan layanan pemerintahan

Pertumbuhan konten negatif di internet membuat kontra produktif pemanfaatan akses internet bagi karyawan

Tuntutan jaman untuk peningkatan kualitas,

efektifitas dan efisiensi kinerja aparatur negara Kurang pahamnya pengambil keputusan atas peran strategis TI Tuntutan masyarakat atas peningkatan kualitas

layanan publik Belum tumbuhnya budaya saling berbagi data dan kepemilikan aset informasi untuk terbangunnya sistem terintegrasi

Meningkatnya pemanfaatan TI di seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Malang

Minimnya sumber daya SDM TI di SKPD akan sangat menghambat pengembangan TI di SKPD Komitmen kuat dari Kepala Daerah untuk

menerapkan e-Government dalam kerangka penyelenggaraan good governance

Minimnya pengetahuan dan kepedulian ttg keamanan informasi sehingga sangat rentan terhadap masalah keamanan informasi

4.2. Analisa Resiko

Masalah Resiko Solusi Residu

Bag. PDE masih belum mampu menciptakan koordinasi dan keterpaduan

pengembangan bidang telematika;

Belum memiliki legalitas formal (Peraturan Daerah, Peraturan Bupati) yang mendukung dan mengatur

penggunaan maupun pemanfaatan TI

Belum ada acuan pengembangan TI Investasi TI tidak fokus dan kurang efisien

Pembentukan CIO Re-organisasi Bag. PDE menjadi SKPD bidang Kominfo, meleburkan semua fungsi dalam SKPD terkait pengelolaan TI menjadi satu SKPD tersendiri

Penyusunan rencana induk pengembangan TI yang di masukkan dalam perencanaan induk pembangunan kabupaten

Banyaknya pengambil keputusan yang belum memahami peran strategis TI

Usia efektif perangkat TI sekitar 5 tahun

Apabila terjadi

kelambatan peremajaan perangkat TI, akan beresiko pada turunnya kualitas layanan infrastruktur TI yang mengakibatkan

terganggunya layanan TI

Jadwal peremajaan dan penyiapan anggaran pemeliharaan dan peremajaan untuk peningkatan layanan infrastruktur

Sangat tergantung pada situasi politik internal kabupaten

khusus bidang analisis data dan program skala enterprise yang

mendukung kinerja seluruh proses bisnis pemkab

pengembangan TI Sdm yang ada

Terbatasnya tenaga operasional teknis lapangan baik teknisi jaringan maupun aplikasi yang menjangkau seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kecamatan, Kelurahan hingga Desa

Tidak optimalnya layanan infrastruktur yang

mengakibatkan gangguan pada pengguna tidak cepat teratasi, apabila ini berkelanjutan maka akan mengakibatkan kurang percayanya pengguna thd layanan TI

Perlunya di latih secara terus menerus tenaga lapangan di setiap titik untuk memudahkan layanan operasional untuk insiden kecil

Terjadinya rotasi penugasan akan menjadikan pelatihan ini untuk terus dilaksanakan secara berkelanjutan

Belum idealnya

ketersediaan pusat data (data center) dan data recovery center

Tidak ada cadangan ketersediaan layanan TI apabila DC yang ada mengalami gangguan

Perlunya dibangun dC /DRC yang komprehensif

Ketersediaan dana

Pertumbuhan konten

negatif di internet Terjadinya kontraproduktif atas pemanfaatan akses internet

Pembatasan dan pengawasan yang ketat untuk pemanfaatan akses internet

Perubahan kultur akan sangat lambat untuk mengikuti semua kebijakan yang ada Kurang pahamnya

pengambil keputusan atas peran strategis TI

Kedudukan peran TI tidak optimal yang sejalan dengan misi

pembangunan daerah

Perlunya diseminasi yang memadai untuk seluruh pimpinan SKPD

Keengganan pimpinan yang sudah lanjut usia dan sangat sibuk Belum ada regulasi

internal untuk pengadaan TI

Tidak ada acuan

kepantasan harga untuk pengadaan TI yang dikelola oleh SKPD

Regulasi dan koordinasi pengadaan TI antara SKPD dan Bag. PDE Belum tumbuhnya

budaya saling berbagi data dan kepemilikan aset informasi untuk terbangunnya sistem terintegrasi

Program integrasi data dan informasi terancam gagal yang mengakibatkan borosnya sumberdaya TI dan inefisiensi pemanfaatan TI untuk semua layanannya

Infrastruktur yang telah disediakan oleh Bag. PDE menjadi kurang optimal pemanfaatannya

Sosialisasi perubahan budaya tentang kepemilikan data pemerintah, kebijakan master data, kebijakan sistem pelaporan real time, repository aset informasi

Selama belum ada kebijakan yang kuat tentang koordinasi pemanfaatan dan penyelenggaraan TI, maka masalah ini akan sangat lambat teratasi

dan kepedulian ttg keamanan informasi

terhadap masalah keamanan informasi

kuat dari keamanan Minimnya SDM TI di

SKPD terhambatnya pengembangan TI di SKPD

Kursus, rekrutmen,

insentif yang menarik Putaran penugasan, adanya tenaga ahli TI pemkab yang ditugaskan diluar kompetensi TI karena mengejar karir dan penghasilan

Dalam dokumen lampiran laporan akhir ITMP (Halaman 39-43)

Dokumen terkait