• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PENGEMBANGAN

Dalam dokumen lampiran laporan akhir ITMP (Halaman 49-70)

6.1.1.Organisasi

6.1.1.1. Fungsional

Chief Information Officer (CIO), jabatan fungsional tingkat strategis perencana, pelaksana, monitoring dan evaluasi pengembangan dan pemanfaatan teknologi Informasi di satu organisasi, untuk Kabupaten Malang, jabatan CIO melekat di WaliKabupaten. Jabatan fungsional ini hanya terdiri dari 3 atau 4 orang saja yang terdiri dari 1 orang ketua dan 3 anggota.

Berikut aktifitas CIO : Personil :

Bupati / wakil bupati sebagai ketua sedangkan anggotanya terdiri dari Sekretaris Daerah, Ketua Bapeda dan satu orang lagi kepala SKPD yang cukup memahami pengetahuan bidang Teknologi Informasi.

Kegiatan :

 Membuat perencanaan strategis pengembangan dan pemanfaatan TI  Menerbitkan regulasi terkait pengembangan dan pemanfaatan TI

 Koordinasi berkala untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan  Membentuk organisasi struktural pelaksana kegiatan rutin

Tujuan :

 Memastikan bahwa pengembangan dan pemanfaatan TI dapat meningkatkan kinerja organisasi menjadi efektif dan efisien

 Membangun tatakelola pemerintahan yang baik dan benar  Memberikan layanan optimal pada masyarakat

 Komitmen Anggota untuk fokus pada tujuan terbentuknya CIO  Jadwal kegiatan yang terkelola dengan baik

Tantangan :

 Tuntutan masyarakat untuk layanan pemerintah yang semakin baik dan modern  Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan luas jangkauannya

 Kegairahan pemerintah daerah lain yang terus berlomba untuk meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi di daerahnya.

 Sistem pengelolaan pemerintah pusat yang semakin banyak menggunakan TI. 6.1.1.2. Struktural

Tugas pokok dari jabatan struktural ini adalah melaksanakan pengelolaan TI di lingkungan pemerintah Kabupaten yang sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten. Kedepan kedudukan organisasi ini adalah setingkat eselon 2 atau 3 sesuai kebutuhan yang bertanggung jawab langsung ke bupati yang merangkum seluruh fungsi kominfo

Adapun Fungsinya adalah sbb :

 Pengembangan dan Pemeliharaan Data dan Sistem Terintegrasi. Fungsi ini melaksanakan kegiatan pemetaan Bisnis Proses seluruh SKPD, Penyusunan dan perawatan prosedur Operasional standar serta Pembangunan Desain Sistem baru yang akan diimplementasikan di setiap SKPD. Adapun tugas rutin dari fungsi ini adalah sebagai database administrator data warehouse pemerintah Kabupaten

 Pengembangan dan Pemeliharaan infrastruktur dan Pengamanan Informasi. Fungsi ini melaksanakan tugas rutin sebagai pemeliharaan seluruh jaringan pemerintah Kabupaten, pemeliharaan datacenter dan data recovery center, pengamanan informasi, helpdesk bagi SKPD lain untuk penanganan insiden masalah infrastruktur TI, pemeliharaan perangkat TI pemerintah Kabupaten serta memberikan pelatihan dan sosialisasi pengembangan infrastruktur TI

 Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi Layanan pemerintah Kabupaten berbasis TI. Fungsi ini adalah pemeliharan dan pengembangan portal resmi pemerintah Kabupaten,

kearsipan, perpustakaan, integrasi data, e-mail, pengelolaan informasi tidak terstruktur, surat dan disposisi serta aplikasi pengelolaan datacenter, aplikasi sistem pelaporan dan analisa.

 Pengelola repository aset informasi digital, membangun sistem repository, perawatan data dan menjamin ketersediaan layanan informasi yang dibutuhkan, melakukan kajian atas data yang sudah terkumpulkan sebagai bagian dari sistem pengambilan keputusan.

6.1.2. SDM

Jumlah SDM yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : 1. Analyst Sistem Informasi: 2 orang

1. Jobdesknya adalah memimpin pembangunan dan pengembangan sistem informasi, 2. kemampuan yang dibutuhkan adalah menguasai proses bisnis, desain, arsitektur dan

spesifikasi sistem

2. Software Development : 10 orang

1. Jobdesknya adalah membuat aplikasi sistem informasi, 2. Kemampuan yang dibutuhkan :

1. menguasai bahasa pemrograman berbasis opensource 2. bisa bekerjasama dalam team pengembangan sistem 3. Networking : 5 orang

1. jobdesknya adalah :

1. membangun dan memelihara semua infrastruktrur TI,

2. membangun dan memelihara networking, security dan instalasi perangkat, 3. bisa bekerjasama dalam team operasional infrastruktur TI,

4. selalu siap melayani permasalah jaringan di lapangan

2. Kemampuan yang dibutuhkan :

2. Menguasai masalah media koneksi : Antena wireless, kabel, dll

3. Menguasai masalah pembangunan dan pemeliharaan datacenter / data recovery center

4. Menguasai tatakelola layanan infrastruktur TI 4. Manajemen data : 5 orang

1. Jobdesknya adalah membangun dan memelihara semua data dan aset informasi milik pemerintah Kabupaten,

2. Kemampuan yang dibutuhkan : mengerti konsep pengelolaan data dan menguasai bahasa pemrograman

5. Pengembangan portal dan pemanfaatan data : 4 orang

1. Jobdesknya adalah :

1. Membangun dan mengembangkan indikator, statistik dan digital dashboard untuk sistem pelaporan eksekutif dan masyarakat.

2. Membangun dan mengembangkan portal informasi layanan pemerintah Kabupaten

2. Kemampuan yang dibutuhkan :

1. Memahami proses bisnis sistem pelaporan, 2. memahami konsep indikator dan statistik,

3. Menguasai pengembangan aplikasi digital dashboard, 4. Menguasai teknis pengembangan portal informasi 5. Menguasai artistik dan desain grafis

6. Menguasai teknis publikasi 7. Memahami bahasa inggris tulisan

6.1.3. Regulasi

6.1.3.2. Daftar Regulasi dan Kebijakan yang diperlukan

kantor. Direkomendasikan untuk level server side harus digunakan opensource sedangkan di sisi user sebaiknya opensource sebisanya dan apabila sangat diperlukan masih diperbolehkan menggunakan propriteary

 Peraturan sentralisasi pengembangan dan pemeliharaan semua sumberdaya TI oleh SKPD yang mempunyai kewenangan pengelolaan di seluruh SKPD.

 Peraturan-peraturan lain terkait implementasi aplikasi tertentu yang akan dibangun kemudian. Semua peraturan implementasi terdiri dari komponen SDM, SOP, jadwal, reward dan punishment serta agenda monev.

 Pembentukan organisasi CIO dan reorganisasi di PDE

 Peraturan terkait pengadaan, perawatan dan pemanfaatan internet untuk kepentingan dinas

6.1.3. Daftar Kegiatan

Kegiatan Output Rincian Output 2012 2013 2014 2015 2016 2017 PIC Penyusunan

dokumen pengelolaan TI

Dokumen ITMP Buku Induk

v v

PDE

Dokumen SOP Pengelolaan datacenter (SS 507)

v v v

PDE Transaksi elektronika

v

PDE Penggunaan Internet

v

PDE Penggunaan intranet

v

PDE Manajemen IP

v

PDE Pengadaan dan pemeliharaan Aset TIK

v v v

PDE Database dan tatakelolanya

v

PDE

Manajemen keamanan informasi

v v

PDE

Recruitment SDM dgn

keahlian TIK

v v v

PDE

Pelatihan Peningkatan mutu SDM pengelola TIK Sertifikat

v v v v v

PDE Sosialisasi implementasi TIK bagi user

v v v v v

PDE Organisasi Pengelola TI Perubahan SOTK dengan pembentukan Unit eselon 2 dgn nomenklatur kominfo

v v

PDE Pembentukan CIO

v v

PDE Pembuatan Regulasi Kebijakan sentralisasi pengelolaan TI

v v

PDE Kebijakan integrasi data dan informasi

v v

PDE Kebijakan peran TI dalam pengembangan inovasi daerah

v v

PDE Kebijakan asas legalitas pengadaan software

v v

PDE Sosialisasi Pengetahuan TI untuk Top Level manajemen

v v

PDE Pengetahuan TI untuk anggota Dewan

v v

PDE

Pemanfaatan TI untuk keperluan dinas

v v

PDE Pengetahuan opensource untuk karyawan

v v

PDE

6.2. Infrastruktur

6.2.1. Koneksi

 Backbone pemkab Malang adalah jalur komunikasi yang terdiri dari Kantor Sekretariat daerah, kompleks perkantoran kepanjen, sepanjang jalur utama kepanjen, kepanjen – Malang dan kantor Kabupaten Malang di Kota Malang. Kecepatan transmisi data di backbone minimal harus mencapai 10 Mbps yang terdiri dari 5 Mbps untuk intranet dan 5 Mbps untuk internet (penggunaan jejaring sosial sangat dibatasi), materialnya harus mampu mentransmisikan data minimal 100 Mbps

 WAN Pemerintah Kabupaten Malang akan mengkoneksikan seluruh instansi di lingkungan pemerintah Kabupaten Malang.

 LAN melingkupi seluruh ruang pada kantor SKPD yang digunakan untuk aktifitas transaksi data / informasi.

 Untuk mempercepat terselenggaranya jaringan komunikasi WAN Pemerintah Kabupaten Malang maka akan di gunakan media Wireless 2.5 Ghz dan 5,8 Ghz sebagai system sambungan media komunikasi, media ini mampu mentransmisikan data dengan kecepatan minimal 10 Mbps

 Topologi jaringan yang digunakan akan mempertimbangkan jalur alternatif dimana adanya redudancy antar node.

6.2.3. Bandwidt

 Rasio kecukupan bandwidth adalah 128 Kbps/user(terminal)

 Dalam pelaksanaan penyediaan Bandwidth alangkah baiknya untuk dibuat pengadaan rutin seperti halnya saluran telepon atau listrik.

6.2.4. Data center

6.2.4.1. Ruang Datacenter di Pemerintah Kabupaten

 Pengembangan Green Datacenter yang akan dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Malang mengikuti standar IEEE.

 Datacenter menyediakan multi-server yang mencukupi untuk kebutuhan seluruh sistem yang dibutuhkan oleh Pemerintah Kabupaten, sehingga inisiasi pembangunan aplikasi di setiap SKPD tidak membutuhkan perangkat server.

 Secara administratif, seluruh server dan storage yang dikelola PDE akan dikelola pemanfaatannya oleh PDE meskipun pengadaannya melalui SKPD lain. Seluruh sistem di instal dengan menggunakan sistem virtualisasi untuk efisiensi.

 Pengadaan perangkat TI untuk datacenter, mempunyai spesifikasi untuk konfigurasi optimal dengan teknologi terkini.

 Data center dan backup dibangun redudance diletakkan di di gedung sekretariat daerah Kabupaten Malang di

Kepanjen dan di kantor pemkab Malang di Kota Malang. 6.2.4.2. Cloud System

 Dalam melayani kebutuhan informasi bagi masyarakat Indonesia maka penayangan informasi akan menggunakan pihak ke tiga yang sudah menerapkan Cloud System dan sebaiknya penyelenggara adalah badan pemerintah.

 Untuk memenuhi kebutuhan backup system dan DR maka, untuk lokal dilakukan dengan menggunakan CD atau tape dan untuk remote backup disarankan untuk kerjasama dengan pihak ke tiga yang memiliki DRC.

 Untuk alasan keamanan informasi negara, disarankan untuk menggunakan DRC yang dipercayakan dan dikelola oleh instansi pemerintah.

6.2.5.1. Kebijakan pengelolaan IP

 Perlu pengadaan IP Public khusus milik Pemerintah Kabupaten Malang, hal ini diperlukan guna tidak selalu berubah IP Address dari perangkat yang akan berhadapan langsung dengan jaringan internet.

 IP Public akan digunakan untuk perangkat jaringan dan server yang harus berhubungan langsung dengan jaringan global, dan untuk user akan digunakan IP Private yang diatur oleh pengelola jaringan Pemerintah Kabupaten Malang.

6.2.5.2. Kebijakan akses internet

 Selama jam kerja, Internet hanya digunakan untuk kepentingan urusan kantor.

 Seluruh aktifitas penggunaan internet akan dimonitor pada Network Operation Center (NOC) di PDE.

6.2.5.3. Kebijakan pengelolaan pihak ketiga,

 Semua pengadaan perangkat TI baik hardware maupun software sebaiknya menggunakan perangkat yang legal.

 Pengembangan aplikasi oleh pihak ketiga ataupun membangun sendiri, selain harus dilengkapi dengan dokumentasi yang jelas, juga harus dilengkapi dengan source code nya.

6.2.6. Sistem Keamanan

No 100% security mechanism in this world, di dunia tidak ada sistem yang mampu membuat obyek 100% aman. Pasti ada celah keamanan (kelemahan) dalam sebuah sistem, kasus paling sering terjadi adalah dengan social engineering atau kerawanan non teknis yang diakibatkan oleh kelemahan pengelola sistem keamanan. Lebih dari 60% kasus masalah keamanan berasal dari dalam (internal personil), sehingga kepedulian keamanan (security awarness) sangat perlu diterapkan dengan reward and punishment untuk pengelola sistem jaringan pemerintah Kabupaten Malang.

Pengelolaan keamanan informasi meliputi 2 komponen yaitu pengamanan fisik dan pengamanan logic dengan ditambah sistem backup dan recovery system.

Macam-macam penyebab kerusakan sistem : 1. Kerusakan statement

2. Kerusakan user process 3. Kerusakan Jaringan 4. Kesalahan user 5. kerusakan komputer 6. Kerusakan media

Setiap penyebab kerusakan seharusnya sudah diantisipasi dengan segala peraturan (SOP) kinerja, kalaupun masih juga terjadi kesalahan / kerusakan maka perlu dilakukan Backup dan recoverynya. 6.2.6.2. Pengamanan fisik data center

Pengamanan fisik data center adalah mencegah terjadi perusakan data center yang disebabkan oleh lingkungan diantaranya kebakaran, banjir, embun, suhu, listrik, gempa bumi, binatang perusak dan lainnya yang memberikan pengaruh negatif untuk peralatan yang ada dalam data center, selain itu melindungi dari akses manusia yang tidak mempunyai kepentingan berada di lingkungan data center yang akan beresiko perusakan tidak sengaja, sabotase ataupun kebodohan tindakan. Idealnya, data Center sebaiknya dibangun terpisah dari kantor pusat. Cukup jauh dari jalan raya utama. Tidak bertetangga dengan bandar udara, pabrik kimia, jalur pipa gas, pusat keramaian (pasar, stadium olahraga) dan pusat pembangkit listrik. Dan juga lokasi memiliki fasilitas yang memadai, seperti kecukupan tenaga listrik.

Data center sebaiknya memiliki genset tersendiri sebagai cadangan apabila terjadi pemadaman listrik dari PLN, mempunyai sistem pendingin dan sistem pemadam kebakaran yang khusus (FM200 fire detection and suppression system), serta mempunyai sistem pelokalisir kebakaran. Monitoring akses dengan menggunakan CCTV, smart card + PIN access selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu untuk memastikan terjaganya keamanan fisik.

6.2.6.3. Pengamanan logic sistem

Sistem pengamanan berlapis dengan perangkat firewall, anti-malware, IDS/IPS, anti-DDoS, password access, dll

:

6.2.5. Pengadaan dan Pemeliharaan Terminal

Pengadaan dan pemeliharaan setiap perangkat terminal perlu koordinasi antara unit pengguna dengan PDE untuk inventarisasi dan manajemen pemanfaatannya

6.2.6. Daftar Kegiatan

No Kegiatan 2013 2014 2015 2016 2017

1 Pembangunan DC/DRC di gedung pusat pemerintahan Kabupaten Malang di Kepanjen

v

2 Pengembangan DC / DRC di gedung pemerintah

kabupaten Malang di Kota Malang

v

3 Pembangunan jaringan utama (Backbone) 10 Mbps di

gedung pusat pemerintahan Kabupaten Malang di kepanjen

4 Pembangunan backbone 10 Mbps dari Gedung pusat pemerintahan ke area perkantoran SKPD di Kepanjen

v

5 Optimalisasi jaringan antar unit di perkantoran Kabupaten Malang di kota Malang

6 Optimalisasi jaringan antar SKPD dari gedung pusat pemerintah Kabupaten Malang ke SKPD diluar area perkantoran pemkab Malang di Kepanjen

v

7 Pembangunan backbone Kabupaten Malang dari kantor Kabupaten Malang di kota Malang sampai dengan gedung pusat Kabupaten Malang di Kepanjen dengan troughput kecepatan akses minimal 10 Mbps

8 Optimalisasi seluruh backbone Kabupaten Malang hingga ke seluruh layanan tekecil (Kelurahan, Sekolah,

Puskesmas, Hotspot dll)

6.3. Infostruktur

6.3.1. Arsitektur Informasi :

Konsep Integrasi Data yang akan dibangun, Secara Umum desain sistem Integrasi Data Pemkab Malang adl sbb:

Aplikasi untuk mengolah data transaksi perlu dibangun terlebih dahulu agar tersedia data yang dapat diolah menjadi informasi yang dibutuhkan oleh manajemen menengah maupun puncak (strategis). Sistem informasi yang menunjang kegiatan manajemen tingkat menengah (Kabag/Kasi) memerlukan data dari aplikasi transaksional untuk disarikan agar sesuai dengan konsumsi manajemen menengah. Sistem informasi untuk manajemen menengah atau yang sering disebut Sistim Informasi Manajemen (SIM) akan berfokus kepada kegiatan internal dengan sistem pelaporan yang baku.

Bagan Keterkaitan Sistem Informasi

Data dan informasi dari manajemen menengah kemudian dapat diolah untuk kebutuhan pengambilan keputusan pada level menengah dan puncak. Dukungan sistem informasi dalam pengambilan keputusan adalah Decision Support System (DSS). DSS selanjutnya memberikan input data dan informasi kepada Sistem informasi bagi pimpinan (Excecutive Information System). Rancangan arsitektur sistem informasi tersebut terdiri dari aplikasi transaksional meliputi semua pengolahan data di SKPD dan bagian-bagian di sekretariat daerah. Aplikasi transaksional tersebut kemudian mendukung sistem informasi manajemen. Selanjutnya aplikasi tersebut mendukung pemasukan data pada Datawarehouse. Terbentuknya data warehouse akan mendukung Decision Support System (DSS), Business Intelegence (BI) dan Executive Information System (EIS)

6.3.2. Kebijakan pengadaan Software

6.3.2.1. Ketentuan umum :

terminalnya bisa menggunakan Proprietary legal

 Bahasa pemrograman dari aplikasi yang dibangun mandiri diusahakan menggunakan opensource

 Software office menggunakan opensource

 Aplikasi pengolah data yang dibangun sendiri ataupun topdown berbasis web

 Setiap aplikasi pengolah data harus dilengkapi dengan sourcecode dan dokumentasinya. 6.3.2.2. Aplikasi TopDown

 Aplikasi yang diterima dari pusat atau propinsi apabila tidak melanggar regulasi yang berlaku, maka harus bisa di komunikasikan dengan sistem integrasi yang ada, atau di kostum sesuai platform yang telah ditetapkan.

 Apabila aplikasi topdown tersebut lebih dari satu dengan tema yang sama, maka perlu dibuat aplikasi yang bisa secara otomatis mengisi semua form aplikasi topdown tersebut agar karyawan mengerjakannya cukup sekali saja untuk semua kebutuhan.

 Data yang didapatkan dari aplikasi tersebut bisa dibackup di datawarehouse PDE

 Berdasarkan UU Otonomi daerah, maka setiap data yang diolah oleh daerah adalah sepenuhnya milik daerah yang boleh diakses oleh pemerintah ditingkat yang lebih tinggi. 6.3.2.3. Aplikasi Pengembangan Mandiri

 Aplikasi yang dibangun harus bisa di komunikasikan dengan sistem integrasi yang ada.  Data yang didapatkan dari aplikasi tersebut bisa dibackup di datawarehouse PDE 6.3.2. Aplikasi Layanan Masyarakat

Aplikasi layanan masyarakat adalah aplikasi berbasis web yang dibangun untuk memberikan layanan online sesuai kebutuhan warga kabupaten Malang.

 Pengembangan Ekonomi

◦ Perijinan : pemudahan proses perijinan berbasis web

Malang dan pemudahan layanan pemerintah kepada warga kabupaten untuk membangun industri.

◦ Sistem Inovasi daerah : aplikasi untuk terbangunnya komunikasi online antar komponen dalam SIDa dalam bentuk knowledge management ataupun forum komunitas

◦ Kesempatan kerja : pemudahan warga kabupaten malang untuk mendapatkan akses pekerjaan di daerahnya, pemudahan untuk membangun

 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat : ◦ kesehatan,

◦ pendidikan, ◦ ketertiban,

◦ kenyamanan hidup ◦ berbudaya luhur.

6.3.3. Aplikasi Layanan Internal Pemerintah Kabupaten

Berikut daftar usulan 8 (delapan) program unggulan pengembangan sistem informasi terintegrasi pemerintah Kabupaten Malang:

1. Aplikasi otomatisasi proses bisnis terintegrasi di Sekretariat Daerah dan SKPD terkait layanan internal pemerintah Kabupaten. Pengembangan aplikasi terintegrasi ini harus didukung pula dengan pembangunan berbagai aplikasi otomatisasi sektoral disetiap bagian dan seks-seksinya (setiap proses bisnis yang memungkinkan di otomatisasi).

2. Aplikasi sistem pelaporan untuk Pimpinan Daerah (Digital Dashboard) berbasis web pada perangkat bergerak (mobile device) yang memonitor kinerja semua SKPD.

3. Pengembangan portal informasi layanan pemerintah, portal yang lebih diarahkan pada informasi regulasi, budaya, layanan online, penataan lingkungan dan laporan pembangunan kabupaten sesuai perencanaannya dalam berbagai bentuk indikator yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

masih diperlukan dari versi pemerintah kabupaten, portal ini dan juga portal lain milik pemerintah kabupaten untuk tidak diarahkan sebagai portal berita kegiatan pejabat, akan tetapi lebih ke informasi komunikasi layanan pemerintah kabupaten kepada masyarakat. 5. Forum komunikasi pengembangan sistem inovasi daerah

6. Sistem informasi terintegrasi monitoring tenaga kerja warga kabupaten malang antara dinas kependudukan, dinas ketenaga kerjaan dan dinas perindustrian untuk monitoring dan kebijakan investasi, inovasi, pengembangan SDM daerah, pengurangan pengangguran, peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengembangan ekonomi daerah.

7. Sistem integrasi kesehatan masyarakat : Rumah sakit daerah, puskesmas, Dinas kependudukan (Simduk), Dinas kesehatan, dll untuk monitoring peningkatan kesejahteraan masyarakat, penanggulangan wabah penyakit dan peningkatan mutu layanan kesehatan. 8. Sistem integrasi peningkatan mutu dan aksesabiltas pendidikan : Dinas pendidikan,

perpustakaan, kelompok swadaya masyarakat, kantor pemberdayaan masyarakat, dinas kependudukan (simduk) dll.

6.3.4. Daftar kegiatan pengembangan portal dan aplikasi sbb:

No Kegiatan Pemilik Pengguna 2013 2014 2015 2016 2017

1 Pembangunan Digital dashboard untuk sistem pelaporan dan bantuan pengambilan keputusan

PDE Top Level

Manajemen V V V V V

2 Pembangunan datawarehouse PDE Seluruh SKPD V V V V

3 Pembangunan aplikasi indikator pembangunan Kabupaten

PDE Mayarakat V V V

4 Pengembangan portal

Kabupaten SKPD Masyarakat V V V V V

5 Pengembangan portal dan aplikasi komunikasi untuk pengembangan Sistem Inovasi daerah (SIDA) PDE SKPD dan masyarakat bid. pengembangan SIDA V V

6 Pengembangan portal pariwisata SKPD Masyarakat V V 7 Pengembangan portal dan

aplikasi layanan pemerintah

SKPD Masyarakat V V V V V

8 Pengembangan e-office terintegrasi

9 Penggerak pemberdayaan komunitas pemanfaatan TI untuk pendidikan : Digital Library, penerimaan murid, indikator pendidkan PDE SKPD dan Masyarakat bid. edukasi V V V V V 10 Penggerak pemberdayaan komunitas pemanfaatan TI untuk bisnis : forum UKM / IKM / SIDa, pemasaran online, potensi

ekonomi daerah, forum komunitas bisnis tematik PDE SKPD dan masyarakat bid. bisnis V V V V V 11 Penggerak pemberdayaan komunitas Opensource dan keamanan informasi

PDE Komunitas TI V V V V V

12 Penggerak pemberdayaan komunitas pemanfaatan TI untuk kesehatan masyarakat PDE SKPD dan masyarakat bid. kesehatan V V V V V 13 Penggerak pemberdayaan komunitas pemanfaatan TI untuk sosial, kebudayaan dan

kemasyarakatan PDE SKPD dan Masyarakat bid. Sosial dan budaya V V V V V

14 Pemanfaatan TI untuk pendidikan politik dan e-voting

PDE SKPD bidang politik dan KPU

V V V

Pemanfaatan TI pemberdayaan komunitas tidak harus membangun website, akan tetapi bisa menggunakan forum diskusi berbasis cloud yang dibangun masyarakat dunia : Blog, Twitter, facebook dll akan tetapi infrastrukturnya bisa di fasilitasi oleh pemerintah kabupaten sebagai proyek percontohan, dikemudian hari komunitas ini harus berkembang dan bisa membiayai sendiri operasionalnya. Akan tetapi akan lebih baik apabila dibangun aplikasi dan database berbasis web yang bisa mengkomunikasikan antar komponen dalam komunitas, dikemudian hari akan saling terhubung jejaring vertikal horisontal hingga semakin meluas pemanfaatannya

6.4. Rencana Tindak Penguatan Sistem Inovasi Daerah berbasis e-Development

Rencana tindak (program) yang dilaksanakan dalam rangka pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SID) Kabupaten Malang adalah :

1. Pengembangan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis.

2. Pengembangan kelembagaan dan daya dukung Iptek/Litbang dan kemampuan absorpsi teknologi dunia usaha khususnya UMKM dan Koperasi.

3. Pengembangan kolaborasi dan keterlibatan kelembagaan Iptek dalam peningkatan inovasi dan difusi inovasi, pengembangan dan perekayasaan Iptek.

4. Pengembangan budaya inovasi dan difusi teknologi.

5. Pengembangan dan penguatan keterpaduan kemajuan sistem inovasi pada klaster industri daerah dan nasional.

6. Penyelarasan dengan perkembangan global.

REFERENSI

1. COBIT 5 2008

2. Panduan pembangunan infrastruktur portal pemerintah, Kemenkominfo 3. Panduan manajemen sistem dokumen elektronik, Kemenkominfo

4. Kepmen Komunikasi dan Informasi Nomor 57/Kep/M.Kominfo/12/2003, Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government.

5. Panduan penyelenggaraan situs web pemerintah daerah, Kemenkominfo

6. Panduan tentang pendidikan dan pelatihan SDM e-Government, Kemenkominfo

7. Inpres RI Nomor 3 Tahun 2003, Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government.

8. TOGAF TM

9 dan ITIL V3 Two Framework White Paper, Tom Van Sante and Jeroen Ermers, September 2009

Dalam dokumen lampiran laporan akhir ITMP (Halaman 49-70)

Dokumen terkait