• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. Metodologi Penelitian

4.8. Analisa Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah belum memberikan informasi apa- apa dan belum siap untuk disajikan. Pengolahan data yang dilakukan membuat data mentah berubah menjadi informasi dan kesimpulan dari hasil penelitian. Agar penelitian menghasilkan informasi yang benar ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilakukan (Notoatmodjo, 2010). 4.8.1. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner yang diberikan pada responden. Peneliti memeriksa kelengkapan isi pertanyaan, kejelasan tulisan, relevansi jawaban dengan pertanyaan dan konsistensi jawaban dengan jawaban lainnya.

4.8.2. Coding

Hasil Editing yang telah didapat selanjutnya dilakukan pengkodean atau

coding. Coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2010). Pertama, peneliti membuat

kode pada kuesioner sebagai pengganti identitas responden. Selanjutnya peneliti memberikan kode pada masing-masing variabel dalam kuesioner sebagai berikut.

1. Nama diberi kode 01,02, dan seterusnya.

2. Usia: < 20 tahun diberi kode”1” , 20-35 tahun diberi kode “2”, dan > 35 tahun diberi kode “3”.

3. Pendidikan: tidak sekolah diberi kode “1”, SD diberi kode “2”, SMP diberi kode “3”, SMA diberi kode “4”, dan Akademi/PT diberi kode “5”

4. Pekerjaan: PNS, Wiraswasta, pedagang, dan lain-lain diberi kode “1” dan diberi label bekerja, tidak bekerja dan IRT diberi kode “2” dan diberi label tidak bekerja.

5. Tempat bersalin: RS umum/swasta diberi kode “1”, Puskesmas diberi kode “2”, Rumah Bersalin/Praktek bidan diberi kode “3”, Dukun beranak diberi kode “4”, dan Lain-lain diberi kode “5”.

6. Usia bayi: usia 6-12 bulan diberi kode “1”, dan usia 13-24 bulan diberi kode “2”.

7. Jenis minuman/makanan tambahan: Bubur tim diberi kode “1”, Pisang diberi kode “2”, Susu formula diberi kode “3”, Air putih diberi kode “4”, dan Lain-lain diberi kode “5”.

8. Awal pemberian minuman/makanan tambahan: usia 0-2 bulan diberi kode “1”, usia 3-4 bulan diberi kode “2”, dan usia 5-6 bulan diberi kode “3”.

9. Variabel tingkat pengetahuan tentang ASI Eksklusif diukur menggunakan kuesioner B no 1-6. Setiap jawaban benar diberi nilai “2”, jawaban salah diberi nilai “1”, dan jawaban tidak tahu diberi nilai “0”. Total skor tertinggi yang diperoleh adalah 12 dan skor terendah adalah 0. Semakin tinggi skor yang diperoleh oleh responden, maka semakin baik pengetahuan ibu. Pengetahuan dinilai melalui rumus:

Rentang P =

Banyak Kelas

P merupakan panjang kelas dengan 12 rentang kelas dan 3 kategori kelas untuk menilai pengetahuan ibu terkait ASI Eksklusif. Maka didapatlah panjang kelasnya adalah 4. Menggunakan nilai P= 4 dengan nilai terendah adalah 0, maka pengetahuan ibu dapat dikategorikan dengan interval sebagai berikut:

- Pengetahuan baik, apabila skornya 8 – 12 dari 6 pertanyaan.

- Pengetahuan cukup, apabila skornya 4 – 7 dari 6 pertanyaan - Pengetahuan kurang, apabila skornya 0 – 3 dari 6

pertanyaan

Pengetahuan baik diberi kode “1”, pengetahuan cukup diberi kode “2” dan pengetahuan kurang diberi kode “3”.

10. Variabel kondisi kesehatan terdiri dari kondisi kesehatan ibu dan bayi diukur melalui kuesioner B yang terdiri dari 8 pertanyaan. Pada pernyataan 10, 11, 14, 15,16, 18 dan 19 diberi kode “1” jika sangat setuju, kode “2” jika setuju, kode “3” jika tidak setuju, dan kode “4” jika sangat tidak setuju dan untuk pernyataan no 17 diberi kode “1” jika sangat tidak setuju, kode “2” jika tidak setuju, kode “3” jika setuju dan kode “4” jika sangat setuju. Hasil pengukuran variabel kondisi kesehatan dikelompokkan dalam dua kelompok yakni baik diberi kode “1” dan tidak baik diberi kode “2”. Variabel persepsi diukur melalui kuesioner B terdiri dari 5 pertanyaan. Pada pernyataan 12 dan 13 diberi kode “1” jika sangat tidak setuju , kode “2” jika tidak setuju, kode “3” jika setuju, dan kode “4” jika sangat setuju. Pertanyaan 7-9 diberi kode “1” jika sangat setuju, kode “2” jika setuju, kode “3” jika tidak setuju, dan kode “4” jika sangat tidak setuju. Hasil pengukuran persepsi dikelompokkan menjadi dua yakni persepsi positif diberi kode “1” dan persepsi negatif diberi kode “2”.

11. Variabel dukungan petugas kesehatan diukur melalui kuesioner C no 1 dan 2. Diberi kode “1” jika sangat tidak setuju, kode “2” jika tidak setuju, kode “3” jika setuju dan kode “4” jika sangat setuju. Hasil pengukuran variabel dukungan petugas kesehatan dikelompokkan menjadi dua yakni mendukung diberi kode “1” dan tidak mendukung diberi kode “2”.

12. Variabel dukungan orang terdekat diukur melalui kuesioner C no 9-11. Diberi kode “1” jika didukung suami, kode “2” jika didukung orang tua, kode “3” jika didukung mertua, kode “4” jika didukung saudara kandung, kode “5” jika didukung teman, kode “6” jika didukung tetangga, dan “7” jika didukung lain-lain.

13. Variabel promosi susu formula diukur melalui kuesioner C terdiri dari empat pertanyaan. Pertanyaan 3-6 diberi kode “1” jika sangat setuju, kode “2” jika setuju, kode ‘3” jika tidak setuju, dan “4” jika sangat tidak setuju. Hasil dari pengukuran variabel promosi susu formula dikelompokkan menjadi dua yakni terpajan diberi kode “1” dan tidak terpajan diberi kode “2”.

14. Variabel budaya diukur melalui kuesioner C terdiri dari dua pertanyaan. Pernyataan 7 dan 8 diberi kode “1” jika sangat tidak setuju, kode “2” jika tidak setuju, kode “3” jika setuju, dan “4” jika sangat setuju. Hasil pengukuran variabel budaya dikelompokkan menjadi dua yakni memberi makanan tambahan karena kebiasaan keluarga diberi kode “1” dan memberi ASI karena kebiasaan keluarga diberi kode “2”.

4.8.3. Processing

Peneliti memasukkan (entry) data kuesioner yang telah diisi oleh responden ke paket computer. Data berupa jawaban-jawaban dari masing- masing responden yang berbentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau perangkat lunak komputer.

4.8.4. Cleaning

Hal yang dilakukan tahap ini adalah pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan ke paket komputer. Peneliti melihat kembali kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan lain-lain. Dari data yang telah dimasukkan sebelumnya tidak ada missing (data yang hilang).

Pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer berbasis statistik. Pengolahan data tersebut menggunakan analisis univariat untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Hasilnya akan menggambarkan frekuensi dan persentase dari seluruh variabel yang diteliti yaitu karekteristik responden, variabel yang termasuk variabel internal dan eksternal serta faktor paling mempengaruhi rendahnya cakupan ASI Eksklusif. Hasil analisis akan ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.

Dokumen terkait