• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENELITIAN

B. Analisis Data

2. Dampak Prosedur Pembiayaan terhadap Kepuasan Nasabah di BMT TUMANG, BMT ANDA, BMT AL ISHLAH

Nasabah pembiayaan di BMT TUMANG, BMT ANDA, BMT AL-ISHLAH beraneka ragam macamnya. Mulai dari perorangan maupun badan usaha. Kemudian Nasabah tersebut pada dasarnya dapat dikelompokan dengan dua kategori. Yaitu nasabah yang pernah melakukan pembiayaan dan yang belum pernah melakukan pembiayaan. Nasabah yang pernah melakukan pembiayaan, biasanya lebih memahami atau mengerti terlebih dahulu konsekuensi apa aja yang akan diterima ketika akan mengajukan pembiayaan. Dengan konsekuensi tersebut merekapun biasanya juga merhargai kebijakan yang ada pada BMT yang akan diajukan pembiayaan. Sedangkan nasabah yang belum pernah melakukan pembiayaan, sebagian nasabah ada yang memang mau mengikuti apapun kebijakan dari pihak BMT, namun juga terkadang ada yang enggan mengikuti kebijakan yang di tentukan pihak BMT. Hal itu dikarenakan ada juga nasabah yang malu, ketika diketahui orang lain kalau sedang atau akan melakukan pembiayaan, yang familiar dengan sebutan “punya utang” dalam masyarakat.

Tabel 4.2 Kepuasan Nasabah Pembiayaan di BMT TUMANG, BMT ANDA, dan BMT AL ISHLAH

No Kategori Jumlah Nasabah Keterangan 1 Sangat tidak puas - -

2 Tidak puas 2 Nasabah mengungkapkan tidak akan

melakukan pembiayaan lagi di BMT karena nisbah bagi hasil yang tinggi namun prosedur namun prosedurnya cepat.

pembiayaan, namun menyayangkan nisbah bagi hasil yang tinggi.

4 Puas 16 Nasabah mengungkapkan sudah puas karena

faktor kekeluargaan, proses yang cepat dan

kemudahan. Namun tidak pasti akan

melakukan pembiayaan di BMT lagi.

5 Sangat

puas

6 Nasabah mengungkapkan akan tetap

melakukan pembiayaan lagi di BMT. Hal itu dikarenakan personal perform marketing yang baik.

Dengan demikian dalam prosedur pembiayaan terdapat beberapa yang berdampak terhadap kepuasan nasabah, yakni diantara lain:

a) Dampak Prosedur Pengajuan Pembiayaan sampai dengan Pencairan Dana Persyaratan pengajuan pembiayaan di BMT TUMANG menurut Fauzan dan Saepul sebagai karyawan di BMT tersebut mengungkapkan bahwa persyaratan pengajuan pembiayaan BMT TUMANG seperti halnya perbankan yang lain. Kemudian manajer BMT TUMANG Salatiga Sulistiyo, S.Hi (21/1/2015) juga menambahkan kalau untuk persyaratan dalam pembiayaan hampir semua perbankan sama administrasinya yang dibutuhkan. Begitu juga dengan 10 nasabah yang kami wawancarai merasakan kemudahan dalam persyaratan pembiayaan di BMT TUMANG, bahkan 4 diantaranya mengungkapkan biaya administrasinya yang murah. Biaya administrasi di BMT TUMANG dikenakan Rp. 20.000,- ditambah dengan dana tabarru’ sebesar 2,5% dari pencairan dana pembiayaan yang disetujui.

Kemudian menurut Supardi salah seorang pengurus BMT ANDA (31/1/2015) menyatakan bahwa persyaratan pengajuan pembiayaannya sudah standar dengan lembaga keuangan/perbankan yang lain. Bahkan

menurut Bambang seorang karyawan di BMT ANDA mengungkapkan bahwa, bagi nasabah yang memang sudah paham tentang perbankan atau setidaknya pernah melakukan pembiayaan diperbankan, maka akan maklum terhadap prosedur yang ada di BMT ANDA. Adapun administrasi dalam pembiayaan di BMT ANDA ini hanya 2,25 % dari pencairan dana. Begitu juga dengan 9 nasabah dari 10 nasabah, merasakan sederhana atau biasa dalam persyaratan pembiayaan di BMT ANDA. Meskipun menurut salah seorang nasabah yakni Siti Fatonah yang masih merasakan kerumitan dalam memenuhi syarat pengajuan pembiayaan, karena beliau memandang ada koperasi tertentu yang ternyata lebih mudah dari yang beliau rasakan di BMT ini.

Menurut Rusdiana, S.Ag. (21-1-2015) yakni manajer di BMT AL-ISHLAH dan dua karyawan yang sebagai marketingnya, menyatakan bahwa persyaratan pengajuan pembiayaan sama juga dengan persyaratan pada umumnya. Dari 10 nasabah yang peneliti wawancara, mengungkapkan bahwa untuk persyaratan pengajuan pembiayaan di BMT AL-ISHLAH cukup sederhana atau juga biasa dengan yang lainnya. Bahkan salah seorang nasabah, yang sudah lama dan sering melakukan transaksi di BMT ini yakni Rutiyah (20-1-2015), jika mau melakukan pembiayaan hanya tinggal bilang butuh berapa dan kapannya bisa langsung disetujui. Karena kecenderungan calon nasabah maupun yang sudah menjadi nasabah pembiayaan tersebut, nominal

pembiayaannya kecil (tidak lebih dari 20 juta) dan sudah dipahami karakter oleh pihak BMT, tambah manajer BMT AL-ISHLAH.

Selanjutnya, lama waktu pengajuan sampai disurvei di BMT TUMANG. Pihak BMT mengungkapkan itu tergantung dari banyak sedikitnya pembiayaan yang terjadi (minimal 1 hari dan maksimal 1 minggu). Sedangkan dari pihak nasabah mengakui rata-rata 1-3 hari. Bagi nasabah lama tidak disurvei lagi ketika mengajukan pembiayaan. Sedangkan lama waktu pengajuan sampai pencairan dana yaitu 1-10 hari tergantung pada hasil survei. Dari 10 nasabah yang diwawancarai juga mengakui rata-rata 1-7 hari (dengan catatan yang 1 hari sudah dicairkan itu adalah nasabah lama dan yang mengambilnya tidak terlalu banyak nilai nominalnya). Rata-rata untuk nasabah baru 2-4 hari.

Menurut pihak BMT ANDA, waktu pengajuan sampai disurvei di BMT ANDA tergantung pada kelengkapan dokumen pengajuan pembiayaan dan bisa tidaknya petugas mensurveinya. Perkiraan lamanaya minimal 1 hari dan maksimal 1 minggu. Sedangkan dari pihak nasabah mengakui rata-rata 1-3 hari. Namun demikian, bagi nasabah lama ketika mengajukan pembiayaan yang lebih besar nominalnya daripada pengajuan awal akan tetap disurvei. Tapi menurut Siti Fatonah mengatakan bahwa pengajuan pembiayaan di bawah 5 juta tidak disurvei. Lama waktu pengajuan sampai pencairan dana yaitu ketika berkas lengkap dan layak diberi maksimal 3 hari. Namun ketika ada beberapa persyaratan yang kurang maka maksimal 1 minggu. Secara umum

nasabah yang mengajukan pembiayaan 1 hari sampai 1 minggu. Dengan catatan yang 1 minggu itu karena tempat yang disurvei jauh dan yang 1 hari adalah nasabah lama. Menurut Siti Fatonah bagi nasabah yang mengajukan pembiayaan lebih dari 5 juta, lama waktu pencairan dan pembiayaan bisa sampai 1 bulan.

Selanjutnya di BMT AL ISLAH. Di BMT ini lama waktu pengajuan pembiayaan sampai disurvei menurut pihak BMT tergantung dari banyak sedikitnya pembiayaan yang terjadi. Yakni rata-rata satu hari hingga tujuh hari bisa disurvei. Sedangkan dari sepuluh nasabah mengakui rata-rata 1 sampai 3 hari langsung bisa disurvei. Lama waktu pengajuan pembiayaan sampai pencairan dana, dari pihak BMT mengungkapkan rata-rata 2 sampai 3 hari, tergantung pada hasil survei dan juga besaran nominal pengajuannya. Kemudian sepuluh nasabah rata-rata mengalami hingga satu sampai empat hari. Terkhusus untuk nasabah lama bisa langsung diberikan butuhnya kapan.

Pengakuan nilai agunan atau jaminan di BMT TUMANG dari pihak BMT diakui 70%-75%. Namun demikian kecenderungan nasabah daerah pegunungan atau pinggiran kota, yakni Tengaran dan Getasan yang sudah melakukan pembiayaan itu hanya mengambil tidak lebih dari 50% nilai agunannya karena sebagian dari mereka kebutuhannya memang tidak besar. Pengakuan nilai agunan di BMT ANDA, dari pihak BMT baik pengurus maupun karyawan dan juga 9 nasabah mengakui 60%. Namun demikian, menurut Siti Fatonah yang mengakui

persyaratannya rumit tadi, mengungkapkan kalau pengakuan nilai jaminannya 70-80%. Meskipun di BMT ANDA terdapat juga fenomena yang sama dengan yang ada di BMT TUMANG, yakni hanya mengambil tidak lebih dari 50% nilai agunan.

Pengakuan nilai agunan di BMT AL ISLAH, pihak BMT diakui 75% uuntuk dapat dicairkanya pembiayaan. Namun demikian seperti yang disampaikan manajer diatas bahwa kecenderungan calon nasabah maupun yang sudah menjadi nasabah pembiayaan tersebut, nominal pembiayaannya kecil (tidak lebih dari 20 juta). sehingga banyak nasabah yang mengambil tidak lebih 50% dari nilai agunan.

Dari keterangan tersebut terdapat kesamaan yang mendasar yakni untuk syarat pengajuan pembiayaan dan juga prosedurnya di BMT yang berasetkan 50 milyaran yakni BMT TUMANG, kemudian BMT ANDA yang berasetkan 17 milyaran dan BMT AL ISLAH yang hanya asetnya 3 milyaran. Secara administrasi nasabah tidak begitu mempermasalahkan dalam persyaratan maupun biaya yang timbul dari akad pembiayaan tersebut dan juga prosedur sampai dengan pencairan dana. Baik dari sudut pandang nasabah yang sudah pernah melakukan pembiayaan dan yang belum pernah melakukan pembiayaan. Walaupun sebenarnya admistrasi yang lebih mendekati syar’i adalah BMT TUMANG. Hal itu, karena dalam biaya administrasi yakni hanya 20.000 sama halnya dengan yang lain. Sedangkan biaya yang selebihnya yakni 2,5 % dari pencairan dana pembiayaan adalah dana tabaru’. Namun demikian prakteknya

nasabah wajib membayarnya, yang seharusnya sukarela dari nasabah. Kemudian di BMT ANDA menentukan untuk biaya adminitrasi sebesar 2,25% dan BMT AL ISLAH juga menerapkan besaran biaya administrasi sebesar 2,5% dari pencairan dana pembiayaan.

b) Dampak Prosedur Bagi Hasil

Prosedur Bagi Hasil terjadi apabila pembiayaan telah disetujui oleh pihak yang berwenang, maka selanjutnya BMT melakukan akad/kontrak perjanjian mulai dari nominal pembiayaan, bagi hasil, angsuran, dan juga jangka waktu angsuran dengan pihak nasabah yang juga disertai pengikatan jaminan kemudian pencairan dana.

Menurut Sulistiyowati (22-1-2015) nasabah pembiayaan di BMT TUMANG mengungkapkan menyayangkan bagi hasilnya masih tinggi yakni 1,7%. Begitu pun Nur Hayati (20-1-2015) salah seorang nasabah BMT AL ISHLAH yang menyayangkan bagi hasil yang tinggi di banding dengan koperasi desa.

Menurut Harmuzi dan Imam Mas Arum nasabah terkait bagi hasil meyayangkan di BMT ANDA yang masih tinggi. Menurut mereka di Perbankan Syariah seharusnya bagi hasilnya harus lebih murah. Kemudian yang namanya bagi hasil yakni membagi hasilnya ketika mengalami keuntungan. Akan tetapi pihak BMT tidak mau tahu ketika nasabah mengalami kolaps/kerugian. Yang pada konsekuensinya harus tetap bayar pokok, ditambah dengan denda dan juga bagi hasilnya.

Lain halnya dengan nasabah yang sudah lama dalam pembiayaan di BMT ini, juga menyayangkan bagi hasil tidak ada perbedaan dengan nasabah baru. Padahal mereka menjadi nasabah BMT ANDA sejak BMT ANDA masih belum punya kantor sendiri. Sekarang perkembangan sudah punya kantor sendiri bahkan memiliki cabang hingga 5 dan beberapa kantor kas. Dengan perkembangan yang pesat tersebut, nasabah yang lama mengharapkan ada perbedaan juga tingkat bagi hasilnya dengan yang nasabah baru.

Dengan demikian dampak prosedur bagi hasil terhadap kepuasan nasabah ialah bagi hasil yang tinggi mengurangi tingkat kepuasan, sistem bagi hasil yang tanpa memperhatikan keadaan ekonomi nasabah saat telat pembayaran angsuran. Dan pemberian bagi hasil khusus atau fasilitas berbeda bagi nasabah lama juga berdampak kepuasan nasabah.

c) Dampak Prosedur Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Tindakan BMT TUMANG ketika nasabah tidak memenuhi kewajibannya atau terjadi pembiayaan bermasalah yaitu kategori nasabah kurang lancar dan macet yakni dengan kekeluargaan jika lebih dari 1 bulan dilaksanakan pelelangan dan dari pihak nasabah pun juga menyatakan kekeluargaan. Bahkan tidak jarang bagi nasabah yang macet, terlebih dahulu menghubungi marketingnya kalau akan membayar tanggungan dalam waktu tertentu dan marketing atau BMT pun menyadari akan hal itu. Orang yang melakukan seperti itu rata-rata orang daerah pegunungan yang jarang atau belum pernah melakukan

pembiayaan, yang pada dasarnya takut dengan hutang-piutang. Mereka yang seperti itu berpandangan bahwa dia sudah dibantu yakni dipinjami uang maka ia akan berterima kasih dengan cara membayar tagihan tepat waktu.

Tindakan BMT ANDA ketika nasabah tidak memenuhi kewajibannya yaitu kategori nasabah kurang lancar dan macet menurut Supardi yang sebagai pengurus BMT yakni dengan denda. Jika keterlambatan pemenuhan kewajiban 1-2 bulan, maka cukup diperingatkan via sms dan juga pendekatan marketing dan dikenakan denda juga. Namun jika kategori macet yakni 3 bulan lebih maka diberi surat peringatan jarang menyita barang jaminan kecuali dari pihak nasabah sendiri yang memintanya.

Kemudian yang dialami 9 nasabah di BMT ANDA ketika sedang mengalami kurang lancar dalam pemenuhan kewajiban pembiayaan ialah selain mengenakan sanksi denda. Kemudian disms terlebih dahulu yang diikuti dengan didatangi marketingnya melakukan pendekatan. Namun jika sampai 2 bulan keterlambatan pemenuhan kewajiban pembiayaan, maka diberi surat peringatan.

Selain yang demikian, Siti Fatonah yang juga nasabah BMT ANDA menyayangkan ketika sedang mengalami keterlambatan dalam pemenuhan kewajibannya, yakni ketika melakukan telat hanya beberapa hari. Pihak BMT langsung memberikan surat peringatan, yang sebenarnya dia juga sadar akan keterlambatanya dan ingin diperingatkaan

melalui sms terlebih dahulu. Dan yang membuat dia tersinggung karena cuma pinjam 2 juta, suami dan anaknya juga mengetahui kalau ia hutang di BMT.

Tindakan BMT AL ISHLAH ketika nasabah tidak memenuhi kewajibannya, yaitu kategori nasabah kurang lancar dan macet ialah dengan pendekatan kekeluargaan. Yaitu dengan cara marketingnya mendatangi ke rumahnya, kemudian disms apabila belum juga membayarkan tanggunggannya. Selanjutnya yang terakhir diberi surat peringatan dan denda karena sudah keterlaluan.

Dari itu ada dua kecenderungan nasabah dalam melakukan pembiayaan. Yakni nasabah yang takut dalam hutang-piutang dan berani atau sudah biasa dalam melakukan hutang-piutang. Nasabah yang cenderung takut dalam melakukan pembiayaan akan cenderung tepat waktu dalam melakukan pembayaran angsuran. Sedangkan nasabah yang berani atau sudah biasa melakukan utang piutang, akan cenderung berani telat dalam melakukan pembayaran angsuran. Namun demikian, nasabah yang takut dalam hutang-piutang dan berani atau sudah biasa dalam hutang-piutang merasakan kenyamanan dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan cara kekeluargaan.

d) Dampak Personal Perform dalam Marketing

Dampak Personal perform dalam marketing terhadap kepuasan nasabah disini juga sangat berpengaruh pada nasabah. Terutama di BMT TUMANG yang secara prosedur marketing dalam pembiayaan ialah

khusus marketing pembiayaan. Beda halnya dengan BMT ANDA dan BMT AL ISHLAH yang mana marketing melayani kedua produk sekaligus.

Hal yang terjadi di BMT ANDA, nasabah yang hanya akan melakukan pembiayaan dengan marketing tertentu. Jika diganti marketingnya maka akan pindah lembaga keuangan yang lain. Yakni Sarijah (19-1-2015) yang sudah merasa nyaman dengan marketingnya saat ini. Karena kalau diganti dengan marketing yag baru, marketingnya belum kenal dan belum percaya dengan dia. Maka nanti ketika mengajukan pembiayaan harus disurvei dengan lebih sulit. Begitu juga dengan Rukini (20-1-2015) nasabah pembiayaan di BMT AL ISHLAH mengungkapakan merasa puas karena marketingnya sudah kenal dan saling memahami.

Dari paparan diatas dapat dimpulkan bahwa selain prosedur dalam pembiayaan terdapak juga personal perform yang baik dapat berdampak terhadap kepuasan nasabah meningkat. Oleh karenanya pada masa mendatang perlu adanya pembinaan yang intensif terhadap marketing terutama dalam bidang pembiayaan.

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan dalam bab IV, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur pembiayaan secara umum di BMT TUMANG, BMT ANDA, BMT AL ISHLAH.

a. Nasabah ke-BMT mengajukan permohonan pembiayaan

b. Nasabah melengkapi dan menyerahkan semua administrasi yang dibutuhkan.

c. Apabila telah lengkap adminisrasinya, pihak BMT melakukan analisis secara administratif dan dilanjutkan survei lapangan.

d. Setelah administratif dan survei, kemudian dirapatkan oleh staf pembiayaan.

e. Apabila hasil rapat dari staf pembiayaan disetujui, maka BMT melakukan akad/kontrak perjanjian dengan pihak nasabah yang juga disertai pengikatan jaminan kemudian pencairan dana.

f. Ketika akad telah ditandatangani, maka kewajiban membayar angsuran nasabah dimulai.

g. Kemudian penyelesaian pembiayaan bermasalah, apabila terjadi pembiayaan bermasalah.

2. Pengaruh prosedur dan kepuasan nasabah di BMT TUMANG, BMT ANDA, BMT AL ISLAH

a. Dampak Prosedur Pengajuan Pembiayaan sampai dengan Pencairan Dana terhadap kepuasan nasabah. Secara administrasi nasabah tidak begitu mempermasalahkan dalam persyaratan maupun biaya yang timbul dari akad pembiayaan tersebut. Baik dari sudut pandang nasabah yang sudah pernah melakukan pembiayaan dan yang belum pernah melakukan pembiayaan.

b. Prosedur Bagi Hasil ketika bagi hasilnya tinggi maka berdampak pada tingkat kepuasan menurun. Kemudian praktik bagi hasil yang tidak mau meperhatikan kondisi ekonomi nasabah ketika pembiayaan bermasalah jugajuga berdampak disayangkannya hal itu. Begitu juga dengan pemberian bagi hasil yang sama antara nasabah lama dan nasabah baru berdampak kurangnya antusias nasabah lama.

c. Prosedur Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah dengan kekeluargaan berdampak pada kepuasan nasabah yang baik.

d. Personal Perform dalam Marketing yang baik terhadap nasabah akan berdampak baik dengan kepuasan nasabah, yakni akan tetap melakukan pembiayaan dengan marketing tersebut.

B.Saran

Dari deskripsi kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba untuk memberikan saran sebagai berikut:

1. Meskipun para nasabah dalam biaya administrasi selain 20.000, tidak begitu mempermasalahkannya, namun seyogyanya di BMT TUMANG, BMT ANDA dan BMT AL ISLAH, tidak memprosentasekan biaya atau untuk dana tabarru’ pun seharusnya tidak diwajibkan. Karena nasabah sangat membutuhkan uang tersebut.

2. Dalam prosedur bagi hasil bisa dikurangi nilai bagi hasilnya atau ditingkatkan dalam pelayanaanya. Untuk nasabah yang sudah lama seeharusnya mendapatkan fasilitas yang berbeda dengan nasabah baru terutama dalam bagi hasilnya.

3. Dan dalam prosedur penyelesaian masalaah, meskipun sudah dengan cara kekeluargan untuk nasabah yang sedang mengalami kerugian bisa diberi keringanan pembayaran bagi hasilnya atau perpanjangan waktu pembayaranya.

4. Dan marketing yang sudah mendapatkan kepercayaan yang baik dari nasabah maupun pihak BMT, bisa memberikan trik-trik pada marketing yang lain dalam hal pendekatan dengan nasabah.

Dokumen terkait