• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini memuat tentang kajian dan analisis data yang diperoleh saat penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang diteliti.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu dari hasil penelitian yang dilakukan.

BAB II

METODE PENELITIAN

II.1 Bentuk penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menghendaki suatu informan dalam bentuk deskripsi dan lebih menghendaki makna yang berada dibalik deskripsi data tersebut. Menurut Zuriah (2006:47) penelitian dengan menggunakan metode deskripsi adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian - kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis.

II.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai.

II.3. Informan Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:215) dalam sebuah penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi atau sampel. Populasi dalam penelitian kualitatif adalah social situation yang terdiri dari tempat, pelaku dan aktivitas yang saling bersinergis. Dan sampel bukan responden akan tetapi narasumber atau partisipan yang dapat membantu peneliti dalam menjawan permasalahan penelitian.

Hendrarso (dalam Usman 2009:56) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksuksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian inilah yang akan menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian meliputi :

1. Informan kunci (key informant) : yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti.

2. Informan utama : yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interkasi sosial yang sedang diteliti.

3. Informan tambahan : yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menentukan informan dengan menggunakan teknik snowball sampling atau dilakukan secara berantai dengan menanyakan informasi pada orang yang telah diwawancarai atau dihubungi sebelumnya, demikian seterusnya (Poerwandari, 1998). Melalui teknik ini,

snowball subject atau sampel dipilih berdasarkan rekomendasi orang ke orang yang

sesuai dengan penelitian dan memadai untuk diwawancarai (Patton, 2002). Dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan informan yang terdiri dari :

1. Informan Kunci penelitian ini adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai.

2. Informan utama penelitian ini adalah Kepala Seksi Jalan Dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai.

II.4.Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi serta bahan-bahan lain untuk mendukung dan menyelesaikan penelitian, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik pengumpulan data primer. Merupakan data yang langsung dari objek penelitian, terdiri dari :

a. Metode wawancara yaitu cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan informan yang dianggap mengetahui permasalahan penelitian secara mendalam.

b. Metode observasi yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung oleh peneliti ke lokasi objek penelitian.

2. Teknik pengumpulan data sekunder. Merupakan data yang diperoleh untuk mendukung data primer, terdiri dari :

a. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan literatur seperti buku, jurnal, dan sebagainya yang mendukung data.

II.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Menurut Moleong (2006:247), teknik analisis kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu kesatuan yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian. Jadi analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan data dan

melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan di lapangan, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti kemudian menarik kesimpulan.

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III.1. PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TANJUNG BALAI III..1.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai No. 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungbalai. Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungbalai mengemban tugas melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah di Bidang Pekerjaan Umum mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan Kebijaksanaan Teknis di Bidang Pekerjaan Umum. b. Pemberian Perizinan dan Pelaksanaan Pelayanan.

c. Pengelolaan Urusan Ketata Usahaan Dinas.

III.1.2. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai No. 26 Tahun 2004 tentang Organisasi Dinas – dinas Daerah Kota Tanjungbalai. Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungbalai adalah Instansi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota Tanjungbalai.

Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungbalai dipimpin oleh seorang Kepala Dinas ( Eselon II.b ). Kepala dinas dibantu 1 ( Satu ) orang Pejabat Struktural Eselon III.a dan 4 (Empat) orang Pejabat Struktural Eselon III.b dan 1( Satu) orang Pejabat Struktural UPT Eselon IV.a, yaitu :

1. Bagian Sekretaris yang dibawahi 2 ( dua ) sub bagian yaitu : a. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian.

2. Bidang Program menbawahi : a. Seksi Perencanaan.

b. Seksi Evaluasi dan Pelaporan. 3. Bidang Pengairan membawahi ;

a. Seksi Irigasi, Sungai dan Rawa. b. Seksi Operasi dan Pemeliharaan. 4. Bidang Bina Marga membawahi :

a. Seksi Jalan / Jembatan.

b. Seksi Peralatan dan Pemeliharaan. 5. Bidang Cipta Karya membawahi :

a. Seksi Perumahan dan Bangunan Gedung. b. Seksi Prasarana Dasar Permukiman.

Disamping Jabatan Struktural diatas usaha untuk mengoptimalkan kinerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai mempunyai kelompok Jabatan Fungsional yaitu :

1. Bendahara Penerima. 2. Bendahara Gaji. 3. Bendahara Barang.

III.2. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah SDM per 31 Desember 2013 untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungbalai adalah sebanyak 52 orang. Komposisi SDM tersebut berdasarkan fungsional Jabatan yaitu :

● Pejabat Struktural 16 orang

● Bendahara Penerimaan 1 orang

● Pengurus Barang 1 orang

● Penerima Barang 1 orang

● Staf 32 orang

52 orang

Komposisi SDM tersebut berdasarkan Strata Pendidikan Golongan yaitu :

● Menurut Srata Pendidikan :

- Magister ( S-2 ) 3 orang

- Sarjana ( S-1 ) 23 orang

- Sarjana Muda 5 orang

- SLTA 20 orang - SLTP 1 orang - SD - orang 52 orang ● Menurut Golongan : - Golongan IV 3 orang

- Golongan III 26 orang

- Golongan II 22 orang

- Golongan I 1 orang

52 orang

III.3. VISI DAN MISI

Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, dan

menentang tentang keadaan masa depan berisikan cipta dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, visi Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai dijabarkan sebagai berikut :

“ TERSEDIANYA INFRASTRUKSTUR PEKERJAAN UMUM YANG HANDAL, BERMANFAAT DAN BERKELANJUTAN UNTUK MENDUKUNG

TERWUJUDNYA TANJUNGBALAI SEBAGAI KOTA PELABUHAN, PUSAT PERDAGANGAN DAN INDUSTRI REGIONAL DENGAN

MASYARAKATNYA YANG MADANI “

Untuk memberikan kejelasan agar tidak menimbulkan asumsi dan persepsi yang berbeda, perlu dijelaskan hakekat yang terkandung dalam visi dimaksud sebagai berikut :

1. TERSEDIANYA Adalah ada.

2. INFRASTRUKTUR

Adalah segala sesuatu sarana yang merupakan kegiatan fisik sebagai pendukung dalam bidang ke PU-an.

3. HANDAL

Adalah kuat dan kokoh. 4. BERMANFAAT

Adalah berfungsi dan berguna. 5. BERKELANJUTAN

Adalah berkesinambungan terus menerus. 6. KOTA PELABUHAN

Adalah tempat persinggahan alat transportasi air. 7. PUSAT PERDAGANGAN

Adalah wilayah inti pertukaran informasi dan barang. 8. INDUSTRI REGIONAL

Adalah kawasan usaha produksi barang – barang .

9. MASYARAKAT MADANI

Adalah kelompok orang – orang yang beraneka ragam.

MISI PERTAMA : ”Memenuhi kebutuhan infrastruktur ke PU-an berupa

infrastruktur di bidang sumber daya air melalui pengembangan jaringan irigasi, serta mengamankan pusat – pusat produksi dan permukiman dari bahaya daya rusak air “

Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya air Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungbalai dengan sasaran yaitu :

Sasaran Program

1. Terwujudnya kelestarian sumber daya air.

1. Pengembangan dan peningkatan sungai dan irigasi.

MISI KEDUA : “ Memenuhi kebutuhan infrastruktur ke Pu-an bidang ke bina

margaan dalam rangka mendukung pengembangan wilayah dan kelancaran distribusi barang dan jasa “

Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana transportasi dengan sasaran dan program sebagai berikut :

Sasaran Program

1. Terwujudnya jaringan transportasi darat yang aman dan lancar.

1. Pembangunan, peningkatan, pemeliharaan jalan dan jembatan.

MISI KETIGA : “ Mengembangkan infrastruktur PU di bidang perumahan dan

permukiman untuk mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak huni dan produktif “

Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas perumahan dan permukiman dengan sasaran :

Sasaran Program

1. Terciptanya lingkungan permukiman yang sehat dan sejahtera.

1. Penyediaan, perbaikan dan pengembangan lingkungan permukiman.

MISI KEEMPAT : “ Melaksanakan pembinaan bangunan gedung yang

memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan “ Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan prasarana

pendukung kota dengan sasaran program sebagai berikut :

Sasaran Program

1.Tercapainya peningkatan pembangunan prasarana umum yang

refresentatif.

1. Pembangunan dan peningkatan fasilitas kota.

MISI KELIMA : “ Mendorong berkembangnya industri konstruksi yang

kompetitif “

Tujuan 1 : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan infrastruktur dengan sasaran :

Sasaran Program

1. Peningkatan kualitas kemitraan Dengan stakeholder

1. Pembinaan dan peningkatan Kemitraan.

MISI KEENAM : “ Mengembangkan teknologi ke PU-an yang tepat guna dan

Tujuan 1 : Mewujudkan perencanaan pembangunan infrastruktur yang efektif dan efesien dengan sasaran dan program sebagai berikut :

Sasaran Program

1. Terciptanya kualitas perencanaan yang aktual dan akurat

1. Perencanaan pembangunan kota

MISI KETUJUH : “ Menerapkan organisasi yang efesien, tata laksana yang

efektif dan terpadu dengan prinsip good governance serta mengembangkan SDM yang propesional “

Tujuan 1 : Meningkatkan professional sumber daya manusia apartur Dinas Pekerjaan Umum dengan sasaran da program sebagai berikut

Sasaran Program

1. Terselenggaranya kesempatan mengikuti diklat

2. Terciptanya pasilitas pendukung kerja aparat.

1. Peningkatan kualitas SDM aparat

2. Pengembangan kinerja SDM aparat.

Tujuan 2 : Meningkatkan penyusunan, penyempurnaan prosedur dan penyelenggaraan pelayanan umum dengan sasaran dan program sebagai berikut :

Sasaran Program

1. Mewujdkan sistem akuntabilitas Kinerja dan peningkatan pelayanan.

2. Meningkatkan sistem waskat

1. Pengembangan LAKIP

2.Peningkatan waskat dan fungsional.

MISI KEDELAPAN : “ Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat

setempat (OMS) ,partisifasi dan peran serta masyarakat dalam pembangunan infrastruktur ke PU-an “

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan deskripsi dari data yang diperoleh melalui penelitian dilapangan melalui metode-metode pengumpulan data yang telah disebutkan pada bab terdahulu. Demikian juga halnya permasalahan yang hendak dijawab dalam bab ini adalah Bagaimanakah Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan.

Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis, yaitu; pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen Kantor Dinas Pekerjaan Umum seperti Susunan Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Dinas Pekerjaan Umum dan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin dijawab. Kedua, penulis melakukan sejumlah wawancara dengan pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi informannya adalah informan kunci yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan informan utama yaitu Kepala Seksi Jalan dan Jembatan.

Data-data tersebut berupa pernyataan dari para informan mengenai permasalahan penelitian skripsi ini. Sedangkan data-data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan dan karya-karya ilmiah yang ada serta dokumen-dokumen yang didapat dari lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih dua minggu di lokasi penelitian, tepatnya di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai.

IV.1. Penyajian Data Primer

Berikut ini adalah penyajian data-data yang diperoleh melalui metode wawancara dengan berbagai informan baik dari informan kunci yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum maupun informan utama yaitu Kepala Seksi Jalan dan Jembatan. Adapun daftar pertanyaan dalam wawancara ini disesuaikan dengan permasalahan di dalam penelitian, yang juga merupakan tujuan dari penelitian ini.

1. Wawancara dengan Bapak Ir. H. Ramadhani Purba selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kota Tanjung Balai.

a. Pertanyaan terkait upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dalam meningkatkan peran masyarakat dalam proses pembangunan infrastruktur jalan.

“Upaya-upaya yang dilakukan lebih kepada mensosialisasikan program-program pembangunan kepada Kecamatan, Kelurahan atau bahkan ke masyarakatnya langsung dengan harapa hal ini dapat memberikan rasa kepada masyarakat bahwa masyarakat dipandang penting dalam proses pembangunan, memang pada kenyataannya peningkatan partisipasi masyarakat belum sesuai dengan yang diharapkan dan belum memberikan dampak yang signifikan pada proses pembangunan tersebut”.

b. Pertanyaan terkait siapa-siapa saja yang dilibatkan dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan.

dapat berkontribusi bagi pembangunan di daerahnya secara khusus. Hal ini juga tentunya akan menimbulkan peran serta masyarakat secara maksimal”.

c. Pertanyaan terkait seberapa baikkah tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur selama ini.

“Tingkat partisipasi masyarakat yang ada sebenernya masih rendah tetapi tentunya peran tersebut harus terus dimaksimalkan agar menjadi lebih baik ke depannya. Usaha-usaha peningkatan partisipasi masyarakat tentunya akan berdampak sangat baik bagi daerah ataupun bagi masyarakat itu sendiri karena dapat memicu kemandirian dalam masyarakat tersebut”.

d. Pertanyaan terkait peran Kepala Dinas Pekerjaan Umum secara khusus dalam peningkatan partipasi masyarakat terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan.

“Mengenai peran Kepala Dinas secara khusus itu tentunya bersifat kepada hal-hal yang berhubungan dengan formulasi dan evaluasi dari kebijakan pembangunan infrastruktur tersebut dalam artian Kepala Dinas bertanggung jawab terhadap penuh dalam proses pembangunan infrastruktur jalan baik itu dalam tahapan formulasi, implementasi bahkan sampai kepada evaluasi dari proses pembangunan tersebut”.

e. Pertanyaan terkait sudah baikkah pembangunan infrastruktur jalan di Kota Tanjung Balai secara umum.

“Secara umum pembangunan infrastruktur jalan tergolong cukup baik walaupun masih terdapat beberapa kekurangan yang ada di beberapa daerah tetapi hal itulah yang menjadi PR kami ke depannya agar mampu menutupi permasalahan infrastruktur jalan. Ketersediaan jalan yang baik memang belum menyentuh ke pelosok- pelosok desa di Kota Tanjung Balai hal inilah yang kami rasa perlu digalakkan agar masyarakat desa pun dapat merasakan dampak pembangunan di daerahnya”.

2. Wawancara dengan Bapak Basuki Daulay ST selaku Kepala Seksi Jalan Dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum, Kota Tanjung Balai.

a. Pertanyaan terkait sosialisasi yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan.

“Sosialisasi program terus dilakukan agar peran serta masyarakat dapat meningkat tetapi mungkin masih ada beberapa kekurangan dalam proses sosialisasi tersebut yang tentunya akan mempengaruhi minat dari masyarakat dalam memberikan sumbangsih tenaga maupun pikirannya. Kekurangan tersebut kebanyakan berkutat kepada kurang meratanya sosialisasi yang dilakukan inilah yang ke depannya akan terus diperbaiki sampai benar-benar informasi dapat diterima seluruh kalangan masyarakat”.

b. Pertanyaan terkait sikap masyarakat secara umum dalam menyikapi adanya pembangunan infrastruktur jalan.

“Mengenai sikap masyarakat dalam menyikapi pembangunan infrastruktur jalan tergolong baik dan antusias dikarenakan masyarakat mengharapkan betul ketersediaan jalan yang layak guna mendukung proses interaksi mereka dengan daerah sekitar ataupun guna mempermudah aktifitas pekerjaan yang mereka lakukan. Jalan yang baik tentunya akan membuat masyarakat dapat menghemat waktu dan tenaga dalam menjalankan aktifitas mereka sehari-hari. Selama pembangunan itu memberikan dampak yang baik pastinya masyarakat akan mendukungnya”.

c. Pertanyaan terkait hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses pembangunan infrastruktur jalan.

“Hambatan-hambatan yang dihadapi misalnya kurang meratanya proses sosialisasi sehingga masyarakat kurang antusias dalam memberikan sumbangsih tenaga ataupun pikiran dalam proses pembangunan. Lalu masih ada beberapa daerah yang kesadaran masyarakatnya belum baik sehingga hal ini cukup mempengaruhi proses pembangunan di daerah tersebut. Namun apapun hambatannya Pemerintah Kota terus melakukan perbaikan agar hambatan-hambatan yang ada dapat diminimalisir ke depannya”.

BAB V ANALISA DATA

V.1 Analisa

Dalam bab ini akan dianalisa semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang sudah disajikan dalam bab terdahulu. Adapun analisa yang dilakukan adalah dengan analisa deskriptif kualitatif dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informan data tersebut sesuai dengan fokus kegiatan penelitian.

Dari seluruh data dan informasi yang telah dikumpulkan, baik melalui studi pustaka, wawancara mendalam (depth interview) dengan informan, studi dokumentasi maupun catatan-catatan penulis sewaktu melakukan penelitian selama di lapangan, maka dapat diberikan suatu analisa tentang peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan

Berkaitan dengan hasil penelitian ini dapat dijelaskan secara keseluruhan beberapa indikasi mengenai keberadaan dampak pembangunan di lokasi penelitian. Adapun hasil penelitian tersebut terbagi dalam sub bagian analisis berikut ini.

V.1.1. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembangunan Infrastruktur Jalan.

Partisipasi masyarakat merupakan hal penting dalam proses pembangunan oleh karena itu dirasa perlu untuk meningkatkan peran serta masyarakat sampai ke titik paling maksimal agar pembangunan daerah dapat

berjalan dengan sangat baik. Keberhasilan pembangunan tentunya diharapkan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat secara umum.

Partisipasi dalam pembangunan dipandang sebagai sebuah metodelogi yang mengantarkan pelaku-pelakunya untuk dapat memahami masalah-masalah yang dihadapi, sehingga dapat menganalisa dan mencari selusi dari masalah yang dihadapi tersebut, sehingga memberikan kerangka untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan.

Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat tersebut tentunya dibutuhkan upaya-upaya agar peran serta masyarakat dapat maksimal sehingga ke depannya segala sesuatu berjalan dengan baik. Upaya yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum ialah mensosialisasikan program pembangunan infrastruktur ke Kecamatan, Kelurahan, dan kepada masyarakat itu sendiri agar masyarakat merasa bahwa mereka juga diharapkan keterlibatannya dalam setiap proses pembangunan.

Masyarakat pastinya paham jika upaya yang dilakukan itu bertujuan untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam segala proses pembangunan terutama pembangunan infrastruktur jalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna menunjang segala bentuk aktifitas masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan wawancara yang saya lakukan dilapangan dapat disimpulkan bahwa ke depannya peran serta masyarakat harus diupayakan sampai ke titik maksimal selain untuk memperlancar proses pembangunan tetapi juga untuk memperlancar kinerja dari Pemerintah Daerah tersebut.

V.1.2. Siapa Saja Yang Dilibatkan Untuk Meningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembangunan Infrastruktur Jalan.

Dalam setiap proses pembangunan tentunya ada beberapa pihak yang dilibatkan agar pembangunan tersebut berjalan dengan baik. Keterlibatan itu diharapkan dapat mempermudah setiap proses pembangunan yang telah direncanakan. Tentunya keterlibatan ini harus disesuaikan dengan porsinya masing-masing agar tidak ada tumpang tindih peran antar satu pihak yang ada.

Dalam hal meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan infrastruktur jalan tentunya pihak-pihak yang dilibatkan oleh Dinas Pekerjaan Umum sebagai penanggung jawab ialah Kecamatan, Keluarahan serta masyarakat itu sendiri. Yang sudah pasti akan menunjang keberlangsungan proses pembangunan infrastruktur tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dilapangan dapat disimpulkan bahwa Dinas Pekerjaan Umum selaku penanggung jawab berusaha menggerakkan masyarakat untuk memperlancar proses pembangunan yang bertujuan untuk masyarakat itu sendiri sehingga ke depannya masyarakat dapat merasakan dampak positif dari pembangunan yang telah direncanakan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum. Tetapi ke depannya diharapkan keterlibatan Kecamatan, Kelurahan dan terutama masyarakat dapat berjalan maksimal sehingga hal ini dapat mempermudah bagi pembangunan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat itu sendiri.

V.1.3. Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Selama Ini.

Partisipasi masyarakat tersebut adalah peran serta yang diberikan masyarakat dalam melancarkan setiap program kerja yang direncanakan oleh Kelurahan sebagai perwujudan tujuan Kelurahan agar masyarakat di daerah tersebut sejahtera dan menikmati pembangunan. Karena masyarakat sebagai subjek dan objek dari pembangunan dirasa perlu memberikan peran aktif baik itu dari segi perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan jalannya proses pembangunan tersebut.

Hasil wawancara yang diperoleh menggambarkan bahwa sebenarnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur tergolong rendah oleh karena itu diperlukan beberapa peningkatan pelayanan ataupun pemberitahuan tentang apa–apa saja yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri, sehingga masyarakat menjadi paham tentang apa–apa saja yang menjadi kewajiban dari masyarakat itu sendiri.

Dalam hal pembangunan infrastruktur jalan rasanya peran masyarakat sangat penting dikarenakan pembangunan infrastruktur jalan ini harus dimulai dari masyarakat sebagai pihak yang diharapkan berperan aktif dalam proses pembangunan infrastruktur jalan di daerahnya.

Dinas Pekerjaan Umum juga memberikan ruang luas bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan infrastruktur jalan di daerahnya sehingga jika segala hal yang berhubungan dengan infrastruktur jalan sudah berjalan dengan baik makan masyarakat akan terkena dampak yang positif dari proses pembangunan yang ada.

V.1.4. Peran Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat Terutama Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan.

Tak dapat dipungkiri bahwa peran dari pimpinan dalam keberhasilan suatu program pembangunan sangat besar hal ini dikarenakan pimpinan sebagai pucuk tertinggi dihadapkan pada tanggung jawab sebagai penyusun serta pengevaluasi dari program tadi apakah berhasil atau tidak. Dalam hal ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung Balai paham betul mengenai tugas dan fungsinya sehingga program-program yang telah direncanakan dapat

Dokumen terkait