• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan

Dalam dokumen KATA PENGANTAR DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG (Halaman 30-36)

3.1. Capaian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

3.1.5. Analisa Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan

Pengukuran Pencapaian Kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa dalam Pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja selama tahun 2019 terdapat keberhasilan dan kegagalan yang harus dievaluasi untuk bahan pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya.

Adapun Keberhasilan/Kegagalan pencapaian kinerja yang telah diperjanjikan adalah sebagai berikut :

32.53 103.54 90.32 100.86 77.02 91.94 81.14 75.57 56.99

53.69 102.77 76.43 103.65 69.98 93.81 70.89 80.48 55.562.42 110.47 110.48 83.21 98.08 99.48 99.5 83.05 83.19

0 20 40 60 80 100 120

A P K P A U D

2 0 1 8

A P K P A U D

2 0 1 9

A P K S D 2 0 1 8

A P K S D 2 0 1 9

A P K S M P 2 0 1 8

A P K S M P 2 0 1 9

A P M S D 2 0 1 8

A P M S D 2 0 1 9

A P M S M P 2 0 1 8

NASIONAL PROVINSI JATIM KOTA MALANG

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

a) Sasaran strategis : Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas layanan pendidikan jenjang SD, SMP, PAUD dan PNF.

1) Indikator kinerja 1 : Angka Lulusan SD/MI (berhasil) telah tercapai sebesar 100% sesuai dengan realisasi 100% dari target 100%. Indikator ini menunjukkan angka lulusan siswa dengan cara membandingkan jumlah siswa yang lulus dengan jumlah siswa kelas tertinggi yang mengikuti ujian pada jenjang SD/MI. Program yang mengampu indikator kinerja ini adalah Program Pendidikan Sekolah Dasar dengan kegiatan Penyelenggaraan Ujian Sekolah Dasar (SD) dan Penyelenggaraan Try Out Sekolah Dasar.

Pada tahun 2019 kota Malang membuat terobosan dengan melaksanakan US SD/MI berbasis komputer bagi seluruh siswa SD/MI di kota Malang.

Hal ini selaras dengan visi pembangunan kota malang “Malang 4.0” yang menempatkan Literasi Teknologi Informasi di segala Bidang.

2) Indikator kinerja 2 : Angka Lulusan SMP/MTs (berhasil) telah tercapai sebesar 100% sesuai dengan realisasi 100% dari target 100%. Indikator ini menunjukkan angka lulusan siswa dengan cara membandingkan jumlah siswa yang lulus dengan jumlah siswa kelas tertinggi pada jenjang SMP/MTs. Program yang mengampu indikator kinerja ini adalah Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan kegiatan Penyelenggaraan Ujian Sekolah Menengah Pertama (SMP), Pembinaan dan Pencegahan Kenakalan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Penyelenggaraan Try Out Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Workshop Penyusunan Kisi-Kisi dan Soal USBN. Kegiatan-kegiatan ini sangat berhasil mengangkat ketercapaian angka lulusan SMP/MTs. Sama halnya dengan SD, pelaksanaan ujian SMP juga sudah berbasis komputer.

3) Indikator kinerja 3 : Angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs (berhasil) telah tercapai 100,30% sesuai dengan realisasi 96,19% dari target 95,90%. Walaupun sudah melebihi dari target akan tetapi perhitungan indikator ini dihitung berdasarkan jumlah siswa yang melanjutkan pada jenjang SMP/MTs dibagi dengan jumlah lulusan pada jenjang sebelumnya. Sementara data jumlah siswa yang melanjutkan tidak dapat

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

dipisahkan antara siswa yang berasal dari Kota Malang dengan siswa yang berasal dari luar Kota Malang. Sehingga realisasi kinerja dapat melebihi dari target. Namun, secara garis besar bahwa siswa yang melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs semakin meningkat tiap tahun dan dapat diprediksi jumlah siswa SD yang melanjutkan ke jenjang berikutnya semakin banyak.

4) Indikator kinerja 4 : Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK (berhasil) telah tercapai 99,99% sesuai dengan realisasi 99,98% dari target 99,99%. Walaupun capaian ini berhasil/tercapai, namun indikator mengalami penurunan yang tidak begitu signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Artinya jumlah siswa di tahun 2019 yang tidak melanjutkan bertambah, hal ini disebabkan karena siswa yang melanjutkan ke pesantren atau ke pendidikan kesetaraan tidak melaporkan ke sekolah asal.

5) Indikator kinerja 5 : Angka Partisipasi Kasar SD (berhasil) telah tercapai 110,89% sesuai dengan realisasi 110,48% dari target 99,63%.

Keberhasilan indikator kinerja ini disebakan karena kesadaran masyarakat Kota Malang untuk menyekolahkan anaknya sesuai dengan dengan jenjang pendidikannya. Karena perhitungan indikator ini merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Selain itu, keberhasilan indikator ini juga karena terdapat sumbangsih dari siswa yang berasal dari luar Kota Malang. Artinya masih banyak siswa SD yang berasal dari luar kota Malang atau siswa SD yang berusia kurang dari 7 tahun sudah masuk SD. Dan untuk tahun selanjutnya diprediksi akan terus menurun mendekati angka 100% (ideal) karena pemberlakuan sistem zonasi.

6) Indikator kinerja 6 : Angka Partisipasi Murni SD/MI (berhasil) telah tercapai 111,67% sesuai dengan realisasi 99,50% dari target 89,10%. Angka Partisipasi Murni (APM) SD ini didapat dari hasil pembagian jumlah siswa usia 7-12 tahun dibagi dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun. Oleh karena itu, penyebab keberhasilan indikator ini jumlah penduduk usia 6 –

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

12 tahun di Kota Malang sudah semakin banyak sekolah SD/MI di Kota Malang. Namun, terdapat hal menarik yang perlu diperhatikan karena masih banyak siswa yang berasal dari Kota Malang sehingga dapat memberikan dampak terhadap ketercapaian indikator ini. Dan untuk tahun selanjutnya diprediksi akan terus menurun mendekati angka 100% (ideal) karena pemberlakuan sistem zonasi.

7) Indikator kinerja 7 : Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs (berhasil) telah tercapai 103,24% sesuai dengan realisasi 98,08% dari target 95,01%.

Keberhasilan indikator ini tidak lepas dari peran serta masyarakat Kota Malang yang memiliki kemauan untuk menyekolah anaknya hingga SMP/MTs (sekolah wajib 9 tahun). Dan dapat diartikan bahwa jumlah lulusan SD/MI Kota Malang sudah semakin banyak sekolah di SMP/MTs di kota Malang. Karena kegunaan indikator ini untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang. Selain itu, keberhasilan indikator ini juga karena terdapat sumbangsih dari siswa yang berasal dari luar Kota Malang.

8) Indikator kinerja 8 : Angka Partisipasi Murni SMP/MTs (berhasil) telah tercapai sebesar 114,27% sesuai dengan realisasi 83,19% dari target 72,80%. Tercapainya Angka partisipasi Murni (APM) SMP/MTs karena kesadaran masyarakat Kota Malang untuk menyekolahkan anaknya sesuai dengan dengan jenjang pendidikannya (SMP/MTs). Selain itu dapat diartikan artinya jumlah penduduk usia 12 – 15 tahun Kota Malang sudah semakin banyak sekolah SMP/MTs di Kota Malang. Selain itu, keberhasilan indikator ini juga karena terdapat sumbangsih dari siswa yang berasal dari luar Kota Malang. Artinya masih banyak siswa SMP/MTs yang berasal dari luar kota Malang atau siswa SMP/MTs yang berusia kurang dari 12 tahun sudah masuk SMP/MTs. Dan untuk tahun selanjutnya diprediksi akan terus menurun mendekati angka 100% (ideal) karena pemberlakuan sistem zonasi.

9) Indikator kinerja 9 : Angka Putus Sekolah SD (cukup berhasil) telah tercapai sebesar 99,96% sesuai dengan realisasi 0,04% dari target 0,00%.

Meskipun indikator ini cukup berhasil, namun hal ini merupakan angka

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

merah untuk pendidikan Kota Malang, karena di Kota Pendidikan masih ada siswa yang putus sekolah. Hal ini disebakan beberapa faktor, seperti (1) kurangnya dukungan dari orang tua, (2) kemauan/motivasi siswa untuk bersekolah sudah tidak ada, dan (3) pengaruh dari gawai (gadget) atau pun permainan (game).

10) Indikator kinerja 10 : Angka Putus sekolah SMP (cukup berhasil) telah tercapai sebesar 99,71% sesuai dengan realisasi 0,29% dari target 0,00%.

Meskipun indikator ini cukup berhasil, namun hal ini merupakan angka merah untuk pendidikan Kota Malang, karena di Kota Pendidikan masih ada siswa yang putus sekolah. Hal ini disebakan beberapa faktor, seperti (1) siswa yang pindah mondok atau pindah ke pendidikan kesetaraan tidak lapor ke sekolah asal sehingga dianggap putus sekolah, dan (2) kemauan/motivasi siswa untuk bersekolah sudah tidak ada.

Dinas Pendidikan melalui pihak sekolah sudah melakukan berbagai penanganan kepada siswa supaya mau tetap bersekolah, mulai dari mengajak orang tua dan siswa untuk berdiskusi juga melakukan home visite. Namum cara tersebut ternyata masih belum maksimal. Ke depan kita akan melakukan kerjasama dengan Universitas pendampingan untuk anak putus sekolah dan rawan putus sekolah.

11) Indikator kinerja 11 : Persentase satuan pendidikan yang memenuhi SNP (berhasil) tercapai sebesar 112,79% sesuai dengan realisasi 58,65% dari target 52%. Penyebab keberhasilan indikator ini karena semakin bertambah sekolah-sekolah di Kota Malang yang memenuhi 8 standar pendidikan seperti yang di amanatkan undang-undang pendidikan.

12) Indikator kinerja 12 : Rata-rata lama sekolah SD/MI (berhasil) tercapai sebesar 112,98% sesuai dengan realisasi 10,62 dari target 9,4. Ini artinya masyarakat kota Malang sudah banyak yang berpendidikan lulusan minimal SD/MI.

13) Indikator kinerja 13 : Rata-rata lama sekolah SMP (berhasil) tercapai sebesar 112,87% sesuai dengan realisasi 10,61 dari target 9,4. Ini artinya masyarakat kota Malang sudah banyak yang berpendidikan lulusan minimal SMP/MTs.

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

14) Indikator kinerja 14 : Angka Partisipasi Kasar PAUD (cukup berhasil) hanya tercapai 73,44% dari target 85% hanya terealisasi sebesar 62,42%.

Hal ini dikarenakan perhitungan APK PAUD adalah jumlah usia anak sekolah PAUD usia 0-6 tahun dibagi jumlah penduduk usia 0-6 tahun, dan kondisi di lapangan angka anak usia 0- 2 tahun yang bersekolah masih rendah yaitu baru sekitar 1 %. Mayoritas masyarakat baru mengakses pembelajaran PAUD di atas usia 2 tahun, sehingga jumlah anak yang berusia 0-2 tahun serta belum bersekolah PAUD menjadi penyumbang terbesar rendahnya Angka Partisipasi Kasar PAUD. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan hanya mampu mengangkat sebesar 1,27 % dari tahun 2018 untuk indikator yang sama.

15) Indikator kinerja 15 : Angka Melek Huruf (berhasil) telah tercapai 100%

sesuai dengan realisasi 100% dari target 100%. Keberhasilan pencapaian angka melak huruf ini disebabkan adanya program Wajib Belajar 12 tahun dan Program-program kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C ditambah dukungan dana BOSDA maka tidak ada alasan bagi penduduk yang kurang mampu sekalipun untuk tidak menempuh pendidikan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kota Malang telah terbebas dari buta aksara untuk penduduk usia 15-24 tahun.

b) Sasaran strategis : Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

1) Indikator kinerja : Persentase guru yang telah memiliki sertifikat pendidik (sangat berhasil) telah tercapai 114,92% sesuai dengan realisasi 86,60%

dari target 75,36%. Keberhasilan ini disebabkan oleh peran aktif guru-guru di Kota Malang untuk terus meningkatkan mutu melalui sertifikasi guru. Di tahun 2019 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang melalui program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan berupaya aktif agar para pendidik di Kota Malang memiliki sertifikat pendidikan (sertifikasi guru).

c) Sasaran strategis : Meningkatnya kualitas layanan pendidikan

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

1) Indikator kinerja : Persentase kenaikan Indeks Kepuasan Masyarkat (IKM) (sangat berhasil) telah tercapai sebesar 236,49% sesuai dengan realisasi 2,36% dari target 1%. Walaupun sudah sesuai dengan target atau bahkan melebih target yang telah ditetapkan, akan tetapi perhitungan survei indeks kepuasan masyarakat (IKM) akan diubah menjadi indikator program. Dan pada tahun 2020 indikator ini telah diubah menjadi Nilai SAKIP, karena dirasa sesuai dengan kaidah-kaidah penentuan indikator yang baik dan benar.

Dalam dokumen KATA PENGANTAR DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG (Halaman 30-36)

Dokumen terkait