• Tidak ada hasil yang ditemukan

Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018-2023

3.1. Capaian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

3.1.2. Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018-2023

Selanjutnya untuk mengetahui pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang berikutnya adalah melakukan perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Tahun 2019 dengan realisasi dan capaian kinerja tahun-tahun pada Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018-2023. Adapun Pengukuran Realisasi dan Capaian Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Tahun 2019, 2020, 2021, 2022, dan 2023 sebagaimana tabel berikut:

Tabel. 3.1.2

Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2018-2023

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Data

Awal Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 Meningkatnya

aksesbilitas dan kualitas layanan pendidikan jenjang SD, SMP, PAUD dan PNF

Angka Lulusan

SD/MI 100,00% 100,00% 100,00%

Angka Lulusan

SMP/MTs 100,00% 100,00% 100,00%

Angka melanjutkan dari SD ke SMP/MTs

96,64% 96,19% 100,30%

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

Awal Realisasi Kinerja Capaian Kinerja

2018 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023

Tabel di atas menunjukkan peningkatan/penurunan kinerja dari tahun 2018-2023. Namun, karena 2019 merupakan tahun awal dimulainya kinerja rencana strategis yang baru, sehingga belum dapat dilihat peningkatan dan penurunan kinerja Dinas Pendidikan. Tetapi, jika dibandingkan dengan tahun 2018

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

pencapaian kinerja Dinas Pendidikan secara umum mengalami kenaikan realisasi kinerja.

Adapun perbandingan untuk setiap sasaran strategis dan indikator kinerjanya adalah sebagai berikut :

a) Sasaran strategis : Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas layanan pendidikan jenjang SD, SMP, PAUD dan PNF.

1) Indikator kinerja 1 : Angka Lulusan SD/MI

Capaian kinerja untuk indikator angka lulusan SMP/MTs pada tahun 2019 tidak mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2018. Artinya semua siswa SD/MI sukses lulus 100% dari sekolah. Capaian angka lulus SD/MI tidak dapat melebihi 100% untuk mendapat predikat sangat berhasil seperti yang dijelaskan pada bab II, karena capaian maksimal pada indikator ini adalah 100%.

2) Indikator kinerja 2 : Angka Lulusan SMP/MTs

Capaian kinerja untuk indikator angka lulusan SMP/MTs pada tahun 2019 tidak mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2018 dan

99.00%

99.20%

99.40%

99.60%

99.80%

100.00%

100.20%

2017 2018 2019

Angka Lulusan SD/MI

Angka Lulusan SD/MI

99.60%

99.70%

99.80%

99.90%

100.00%

100.10%

2017 2018 2019

Angka Lulusan SMP/MTs

Angka Lulusan SMP/MTs

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

dapat mempertahankan capain pada tahun sebelumnya. Hal ini karena dapat dikatakan bahwa semua siswa SMP/MTs sukses lulus 100% dari sekolah. Capaian angka lulus SMP/MTs tidak dapat melebihi 100% untuk mendapat predikat sangat berhasil seperti yang dijelaskan pada bab II, karena capaian maksimal pada indikator ini adalah 100%.

3) Indikator kinerja 3 : Angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs

Capaian kinerja angka melanjutkan siwa dari SD/MI ke SMP/MTs pada tahun 2019 mengalami penurunan capaian kinerja jika dibandingkan pada tahun 2018 dan tahun 2017. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa peserta didik lulusan SD/MI memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren dan datanya ada yang tidak terekam di sekolah asal.

4) Indikator kinerja 4 : Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK

Capaian kinerja angka melanjutkan siwa dari SMP/MTs ke SMA/SMK di tahun 2019 mengalami penurunan capaian kinerja daripada tahun 2018.

112%

96.64% 96.19%

2017 2018 2019

Angka melanjutkan dari SD ke SMP/MTs

103.48%

99.98% 99.98%

2017 2018 2019

Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

disebabkan karena beberapa peserta didik lulusan SMP/MTs memilih untuk melanjutkan pendidikan di pesantren, masuk pendidikan kesetaraan dan datanya tidak terekam di sekolah asal.

5) Indikator kinerja 5 : Angka Partisipasi Kasar SD/MI

Capaian kinerja untuk indikator angka partisipasi kasar (APK) SD/MI di tahun 2019 lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 2018. Peningkatan ini dapat disebabkan karena masih banyaknya siswa di luar kota Malang yang bersekolah di Kota Malang. Dan dengan pemberlakuan sistem zonasi ke depannya dapat diprediksi APK untuk dua tahun mendatang justru akan lebih turun.

6) Indikator kinerja 6 : Angka Partisipasi Murni SD/MI

Capaian kinerja untuk indikator angka partisipasi murni (APM) SD/MI pada tahun 2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun

100.00%

110.00%

120.00%

2017

2018

2019

Angka Partisipasi Kasar SD

Angka Partisipasi Kasar SD

90.00%

100.00%

2017

2018

2019

Angka Partisipasi Murni SD/MI

Angka Partisipasi Murni SD/MI

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

2018. Peningkatan ini banyak disebabkan oleh peminat para pelajar dari luar kota Malang untuk bersekolah di Kota Malang masih dapat dikatakan masih tinggi. Selain itu juga, masih ada pengaruh pada usia sekolah di jenjang pendidikan sebelumnya.

7) Indikator kinerja 7 : Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs

Capaian kinerja untuk indikator angka partisipasi kasar (APK) SMP/MTs pada tahun 2019 lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 2018. Artinya masih banyak siswa luar kota yang masih sekolah di kota Malang, dengan sistem zonasi diprediksi APK 2 tahun mendatang akan turun untuk mendakati nilai ideal. Selain itu juga, masih ada pengaruh pada usia sekolah di jenjang pendidikan sebelumnya.

8) Indikator kinerja 8 : Angka Partisipasi Murni SMP/MTs

100.22%

83.21%

98.09%

2017 2018 2019

Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs

Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs

81.51%

83.05% 83.19%

2017 2018 2019

Angka Partisipasi Murni SMP/MTs

Angka Partisipasi Murni SMP/MTs

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

Capaian kinerja untuk indikator angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs pada tahun 2019 lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 2018. Artinya masih banyak siswa luar kota yang masih sekolah di kota Malang, dengan sistem zonasi diprediksi APK untuk dua tahun mendatang akan turun dan mendakati nilai ideal. Selain itu juga, masih ada pengaruh pada usia sekolah di jenjang pendidikan sebelumnya.

9) Indikator kinerja 9 : Angka Putus Sekolah SD

Capaian kinerja untuk indikator angka putus sekolah SD di tahun 2019 turun jika dibanding tahun 2018 artinya jumlah siswa yang putus sekolah di tahun 2019 lebih banyak, ada beberapa faktor yang memengaruhi, antara lain: (1) ada beberapa siswa yang tiba-tiba tidak masuk ternyata mondok tidak lapor ke sekolah, (2) ada beberapa siswa karena alasan tertentu pindah ke pendidikan kesetaraan dan tidak lapor sekolah.

10) Indikator kinerja 10 : Angka Putus sekolah SMP

0.00% 0.01% 0.01% 0.02% 0.02% 0.03% 0.03% 0.04% 0.04% 0.05%

2017 2018 2019

Angka Putus Sekolah SD

Angka Putus Sekolah SD

0.00% 0.05% 0.10% 0.15% 0.20% 0.25% 0.30% 0.35%

2017 2018 2019

Angka Putus sekolah SMP

Angka Putus sekolah SMP

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

Capaian kinerja untuk indikator angak putus sekolah SMP di tahun 2019 turun dibanding tahun 2018 artinya jumlah siswa yang putus sekolah di tahun 2019 lebih banyak, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, anatara lain : (1) ada beberapa siswa yang tiba-tiba tidak masuk ternyata mondok tidak lapor ke sekolah, (2) ada beberapa siswa karena alasan tertentu pindah ke pendidikan kesetaraan dan tidak lapor sekolah.

11) Indikator kinerja 11 : Persentase satuan pendidikan yang memenuhi SNP

Capaian kinerja untuk persentase satuan pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) di tahun 2019 naik dibanding tahun 2018 artinya sudah semakin banyak di tahun 2019, sekolah yang memenuhi pemenuhan 8 standart yang dipersyaratkan uandang-undang pendidikan.

12) Indikator kinerja 12 : Rata-rata lama sekolah SD/MI

Capaian kinerja untuk indikator rata-rata lama sekolah SD/MI pada tahun 2019 mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun 2018 itu artinya kesadaran masyarakat Kota Malang untuk menyekolahkan putra putrinya minimal lulus SD sudah semakin banyak.

13) Indikator kinerja 13 : Rata-rata lama sekolah SMP

Capaian kinerja untuk indikator rata-rata lama sekolah SMP pada tahun 2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2018 itu artinya kesadaran masyarakat Kota Malang untuk menyekolahkan putra putrinya minimal lulus SMP sudah semakin banyak.

14) Indikator kinerja 14 : Angka Partisipasi Kasar PAUD

Capaian kinerja untuk indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD

86.09%

61.15%

62.42%

2017 2018 2019

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

realisasi tahun 2018. Hal ini berarti kesadaran Masyarakat Kota Malang untuk menyekolahkan putra putrinys sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) semakin banyak dan meningkat daripada tahun lalu.

15) Indikator kinerja 15 : Angka Melek Huruf

Capaian kinerja untuk indikator angka melek huruf pada tahun 2019 tidak mengalami penurunan atau sama seperti tahun 2018. Ini menandakan bahwa masyarakat Kota Malang terbebas dari buta aksara. Dan setiap tahun dapat mempertahankan capaian kinerja sebesar 100% untuk pementasan masyarakat buta huruf.

b) Sasaran strategis : Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

1) Indikator kinerja : Persentase guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

Capaian kinerja untuk persentase guru yang telah memiliki sertifikat pendidik pada tahun 2019 mengalami peningkatan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2018. Ini menandakan bahwa para pendidik di Kota Malang telah memiliki sertifikat pendidik semakin banyak dan meningkat. Namun, belum semua pendidik di Kota Malang memiliki sertifikat pendidik yang sesuai dengan standar nasional pendidikan.

86.59%

75.00%

86.60%

65.00%

70.00%

75.00%

80.00%

85.00%

90.00%

2017 2018 2019

Persentase guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

Persentase guru yang telah memiliki sertifikat pendidik

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

c) Sasaran strategis : Meningkatnya kualitas layanan pendidikan

1) Indikator kinerja : Persentase kenaikan Indeks Kepuasan Masyarkat (IKM)

Capaian kinerja untuk persentase kenaikan indeks kepuasan masyarakat (IKM) pada tahun 2019 sebesar 236,49%.Hal ini menunjukkan bahwa program-program yang telah dilaksanakan sangat berhasil dalam meningkatkan kualitas layanan Pendidikan yang diberikan kepada masyarakat, pendidik, dan siswa di Kota Malang. Perhitungan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) ini dilakukan oleh pihak indepen yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Malang. Untuk meningkatkan pencapaian target ke depannya. Sasaran strategis ini dengan indikator persentase kenaikan indeks kepuasan masyarakat (IKM) akan berubah menjadi indikator program.

3.1.3. Perbandingan Realisasi Kinerja sampai tahun ini dengan target jangka menengah pada Rencana Strategis.

Analisa berikutnya untuk melakukan pengukuran capaian kinerja adalah dengan membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2019 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Hal ini bertujuan agar dapat melihat proses pemenuhan target kinerja yang telah ditetapkan pada target jangka menengah pada Rencana Strategis, jika dalam perjalanan terdapat realisasi yang melebihi atau bahkan jauh dari target dapat dilakukan beberapa kebijakan baru atau percepatan untuk dapat mencapai realisasi kinerja yang diharapkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Pada tahun 2019 merupakan tahun awal pada dokumen rencana strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018-2023. Selain itu, pada tahun 2019 dapat dikatakan tahun transisi untuk menyiapkan/menyusun dokumen rencana strategis yang baru. Oleh karena itu, target jangka menengah yang dimunculkan dalam tabel 3.1.3 Realisasi Kinerja yang mengacu pada Target Jangka Menengah Renstra menggunakan target pada perjanjian kinerja tahun

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

2019. Pengukuran Realisasi Kinerja dengan mengacu Tabulasi Target Jangka Menengah sebagaimana dalam Rencana Strategis Tahun 2018-2023, sebagaimana dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.1.3

Realisasi Kinerja yang mengacu pada Target Jangka Menengah Renstra Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Target pendidikan jenjang SD, SMP, PAUD dan PNF menggunakan target pada perjanjian kinerja tahun 2019. Hal ini seperti yang dijelaskan di awal bahwa terdapat perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang disusun pada awal perencanaan dengan penyusunan rencana strategis yang dilakukan pada pertengahan tahun 2019 berjalan. Dan dalam rencana

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

strategis, beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut telah berubah menjadi indikator program.

3.1.4. Realisasi Kinerja dengan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM)/Standar Nasional lainnya

Pada subbab selanjutnya membandingkan realisasi kinerja dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)/Standar Nasional lainnya untuk melihat kinerja perangkat daerah dengan standar nasional. Pengukuran Realisasi Kinerja dengan mengacu Standar Pelayanan Minimal (SPM)/Standar Nasional lainnya, sebagaimana dalam tabel dibawah ini.

Tabel 3.1.4

Realisasi kinerja dan Standart Pelayanan Minimal/Standar Nasional lainnya

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Realisasi Kinerja

Standar Nasional Target Realisasi

2019 2019 2019

Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas layanan pendidikan jenjang SD, SMP, PAUD dan PNF

Angka Lulusan SD/MI 100,00% - -

Angka Lulusan SMP/MTs 100,00% - -

Angka melanjutkan dari SD ke

SMP/MTs 96,19% 87,67% -

Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke

SMA/MA/SMK 99,98% 88,00% -

Angka Partisipasi Kasar SD 110,48 90 90,32 Angka Partisipasi Murni SD/MI 99,50 80 81,14 Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs 98,09 75 77,02 Angka Partisipasi Murni SMP/MTs 83,19 60 56,99

Angka Putus Sekolah SD 0,04 0,57 -

Angka Putus sekolah SMP 0,29 1,01 -

Persentase satuan pendidikan yang

memenuhi SNP 58,65% - -

Rata-rata lama sekolah SD/MI 10,62 - - Rata-rata lama sekolah SMP 10,61 - - Angka Partisipasi Kasar PAUD 62,42 30 32,53

Angka Melek Huruf 100% 97,51% -

Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Persentase guru yang telah memiliki

sertifikat pendidik 86,60% 77,20% -

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak semua Indikator Kinerja Utama (IKU) yang diampu oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang pada tahun anggaran 2019 memiliki standar nasional. Namun, terdapat beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tidak memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM)/Standar Nasional lainnya, dan jika dibandingkan secara umum realisasi kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang telah melebihi dari Standar Pelayanan Minimal (SPM)/Standar Nasional lainnya. Dari data tersebut Capaian APK dan APM Kota Malang tahun 2018 – 2019 lebih tinggi dibanding capaian Provinsi dan Nasional.

3.1.5. Analisa Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan.

Pengukuran Pencapaian Kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa dalam Pencapaian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja selama tahun 2019 terdapat keberhasilan dan kegagalan yang harus dievaluasi untuk bahan pelaksanaan kegiatan di tahun berikutnya.

Adapun Keberhasilan/Kegagalan pencapaian kinerja yang telah diperjanjikan adalah sebagai berikut :

32.53 103.54 90.32 100.86 77.02 91.94 81.14 75.57 56.99

53.69 102.77 76.43 103.65 69.98 93.81 70.89 80.48 55.562.42 110.47 110.48 83.21 98.08 99.48 99.5 83.05 83.19

0 20 40 60 80 100 120

A P K P A U D

2 0 1 8

A P K P A U D

2 0 1 9

A P K S D 2 0 1 8

A P K S D 2 0 1 9

A P K S M P 2 0 1 8

A P K S M P 2 0 1 9

A P M S D 2 0 1 8

A P M S D 2 0 1 9

A P M S M P 2 0 1 8

NASIONAL PROVINSI JATIM KOTA MALANG

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

a) Sasaran strategis : Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas layanan pendidikan jenjang SD, SMP, PAUD dan PNF.

1) Indikator kinerja 1 : Angka Lulusan SD/MI (berhasil) telah tercapai sebesar 100% sesuai dengan realisasi 100% dari target 100%. Indikator ini menunjukkan angka lulusan siswa dengan cara membandingkan jumlah siswa yang lulus dengan jumlah siswa kelas tertinggi yang mengikuti ujian pada jenjang SD/MI. Program yang mengampu indikator kinerja ini adalah Program Pendidikan Sekolah Dasar dengan kegiatan Penyelenggaraan Ujian Sekolah Dasar (SD) dan Penyelenggaraan Try Out Sekolah Dasar.

Pada tahun 2019 kota Malang membuat terobosan dengan melaksanakan US SD/MI berbasis komputer bagi seluruh siswa SD/MI di kota Malang.

Hal ini selaras dengan visi pembangunan kota malang “Malang 4.0” yang menempatkan Literasi Teknologi Informasi di segala Bidang.

2) Indikator kinerja 2 : Angka Lulusan SMP/MTs (berhasil) telah tercapai sebesar 100% sesuai dengan realisasi 100% dari target 100%. Indikator ini menunjukkan angka lulusan siswa dengan cara membandingkan jumlah siswa yang lulus dengan jumlah siswa kelas tertinggi pada jenjang SMP/MTs. Program yang mengampu indikator kinerja ini adalah Program Pendidikan Sekolah Menengah Pertama dengan kegiatan Penyelenggaraan Ujian Sekolah Menengah Pertama (SMP), Pembinaan dan Pencegahan Kenakalan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Penyelenggaraan Try Out Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Workshop Penyusunan Kisi-Kisi dan Soal USBN. Kegiatan-kegiatan ini sangat berhasil mengangkat ketercapaian angka lulusan SMP/MTs. Sama halnya dengan SD, pelaksanaan ujian SMP juga sudah berbasis komputer.

3) Indikator kinerja 3 : Angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs (berhasil) telah tercapai 100,30% sesuai dengan realisasi 96,19% dari target 95,90%. Walaupun sudah melebihi dari target akan tetapi perhitungan indikator ini dihitung berdasarkan jumlah siswa yang melanjutkan pada jenjang SMP/MTs dibagi dengan jumlah lulusan pada jenjang sebelumnya. Sementara data jumlah siswa yang melanjutkan tidak dapat

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

dipisahkan antara siswa yang berasal dari Kota Malang dengan siswa yang berasal dari luar Kota Malang. Sehingga realisasi kinerja dapat melebihi dari target. Namun, secara garis besar bahwa siswa yang melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs semakin meningkat tiap tahun dan dapat diprediksi jumlah siswa SD yang melanjutkan ke jenjang berikutnya semakin banyak.

4) Indikator kinerja 4 : Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK (berhasil) telah tercapai 99,99% sesuai dengan realisasi 99,98% dari target 99,99%. Walaupun capaian ini berhasil/tercapai, namun indikator mengalami penurunan yang tidak begitu signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Artinya jumlah siswa di tahun 2019 yang tidak melanjutkan bertambah, hal ini disebabkan karena siswa yang melanjutkan ke pesantren atau ke pendidikan kesetaraan tidak melaporkan ke sekolah asal.

5) Indikator kinerja 5 : Angka Partisipasi Kasar SD (berhasil) telah tercapai 110,89% sesuai dengan realisasi 110,48% dari target 99,63%.

Keberhasilan indikator kinerja ini disebakan karena kesadaran masyarakat Kota Malang untuk menyekolahkan anaknya sesuai dengan dengan jenjang pendidikannya. Karena perhitungan indikator ini merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut. Selain itu, keberhasilan indikator ini juga karena terdapat sumbangsih dari siswa yang berasal dari luar Kota Malang. Artinya masih banyak siswa SD yang berasal dari luar kota Malang atau siswa SD yang berusia kurang dari 7 tahun sudah masuk SD. Dan untuk tahun selanjutnya diprediksi akan terus menurun mendekati angka 100% (ideal) karena pemberlakuan sistem zonasi.

6) Indikator kinerja 6 : Angka Partisipasi Murni SD/MI (berhasil) telah tercapai 111,67% sesuai dengan realisasi 99,50% dari target 89,10%. Angka Partisipasi Murni (APM) SD ini didapat dari hasil pembagian jumlah siswa usia 7-12 tahun dibagi dengan jumlah penduduk usia 7-12 tahun. Oleh karena itu, penyebab keberhasilan indikator ini jumlah penduduk usia 6 –

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

12 tahun di Kota Malang sudah semakin banyak sekolah SD/MI di Kota Malang. Namun, terdapat hal menarik yang perlu diperhatikan karena masih banyak siswa yang berasal dari Kota Malang sehingga dapat memberikan dampak terhadap ketercapaian indikator ini. Dan untuk tahun selanjutnya diprediksi akan terus menurun mendekati angka 100% (ideal) karena pemberlakuan sistem zonasi.

7) Indikator kinerja 7 : Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs (berhasil) telah tercapai 103,24% sesuai dengan realisasi 98,08% dari target 95,01%.

Keberhasilan indikator ini tidak lepas dari peran serta masyarakat Kota Malang yang memiliki kemauan untuk menyekolah anaknya hingga SMP/MTs (sekolah wajib 9 tahun). Dan dapat diartikan bahwa jumlah lulusan SD/MI Kota Malang sudah semakin banyak sekolah di SMP/MTs di kota Malang. Karena kegunaan indikator ini untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang. Selain itu, keberhasilan indikator ini juga karena terdapat sumbangsih dari siswa yang berasal dari luar Kota Malang.

8) Indikator kinerja 8 : Angka Partisipasi Murni SMP/MTs (berhasil) telah tercapai sebesar 114,27% sesuai dengan realisasi 83,19% dari target 72,80%. Tercapainya Angka partisipasi Murni (APM) SMP/MTs karena kesadaran masyarakat Kota Malang untuk menyekolahkan anaknya sesuai dengan dengan jenjang pendidikannya (SMP/MTs). Selain itu dapat diartikan artinya jumlah penduduk usia 12 – 15 tahun Kota Malang sudah semakin banyak sekolah SMP/MTs di Kota Malang. Selain itu, keberhasilan indikator ini juga karena terdapat sumbangsih dari siswa yang berasal dari luar Kota Malang. Artinya masih banyak siswa SMP/MTs yang berasal dari luar kota Malang atau siswa SMP/MTs yang berusia kurang dari 12 tahun sudah masuk SMP/MTs. Dan untuk tahun selanjutnya diprediksi akan terus menurun mendekati angka 100% (ideal) karena pemberlakuan sistem zonasi.

9) Indikator kinerja 9 : Angka Putus Sekolah SD (cukup berhasil) telah tercapai sebesar 99,96% sesuai dengan realisasi 0,04% dari target 0,00%.

Meskipun indikator ini cukup berhasil, namun hal ini merupakan angka

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

merah untuk pendidikan Kota Malang, karena di Kota Pendidikan masih ada siswa yang putus sekolah. Hal ini disebakan beberapa faktor, seperti (1) kurangnya dukungan dari orang tua, (2) kemauan/motivasi siswa untuk bersekolah sudah tidak ada, dan (3) pengaruh dari gawai (gadget) atau pun permainan (game).

10) Indikator kinerja 10 : Angka Putus sekolah SMP (cukup berhasil) telah tercapai sebesar 99,71% sesuai dengan realisasi 0,29% dari target 0,00%.

Meskipun indikator ini cukup berhasil, namun hal ini merupakan angka merah untuk pendidikan Kota Malang, karena di Kota Pendidikan masih ada siswa yang putus sekolah. Hal ini disebakan beberapa faktor, seperti (1) siswa yang pindah mondok atau pindah ke pendidikan kesetaraan tidak lapor ke sekolah asal sehingga dianggap putus sekolah, dan (2) kemauan/motivasi siswa untuk bersekolah sudah tidak ada.

Dinas Pendidikan melalui pihak sekolah sudah melakukan berbagai penanganan kepada siswa supaya mau tetap bersekolah, mulai dari mengajak orang tua dan siswa untuk berdiskusi juga melakukan home visite. Namum cara tersebut ternyata masih belum maksimal. Ke depan kita akan melakukan kerjasama dengan Universitas pendampingan untuk anak putus sekolah dan rawan putus sekolah.

11) Indikator kinerja 11 : Persentase satuan pendidikan yang memenuhi SNP (berhasil) tercapai sebesar 112,79% sesuai dengan realisasi 58,65% dari target 52%. Penyebab keberhasilan indikator ini karena semakin bertambah sekolah-sekolah di Kota Malang yang memenuhi 8 standar pendidikan seperti yang di amanatkan undang-undang pendidikan.

12) Indikator kinerja 12 : Rata-rata lama sekolah SD/MI (berhasil) tercapai sebesar 112,98% sesuai dengan realisasi 10,62 dari target 9,4. Ini artinya masyarakat kota Malang sudah banyak yang berpendidikan lulusan minimal SD/MI.

13) Indikator kinerja 13 : Rata-rata lama sekolah SMP (berhasil) tercapai sebesar 112,87% sesuai dengan realisasi 10,61 dari target 9,4. Ini artinya masyarakat kota Malang sudah banyak yang berpendidikan lulusan minimal SMP/MTs.

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

14) Indikator kinerja 14 : Angka Partisipasi Kasar PAUD (cukup berhasil) hanya tercapai 73,44% dari target 85% hanya terealisasi sebesar 62,42%.

Hal ini dikarenakan perhitungan APK PAUD adalah jumlah usia anak sekolah PAUD usia 0-6 tahun dibagi jumlah penduduk usia 0-6 tahun, dan kondisi di lapangan angka anak usia 0- 2 tahun yang bersekolah masih rendah yaitu baru sekitar 1 %. Mayoritas masyarakat baru mengakses pembelajaran PAUD di atas usia 2 tahun, sehingga jumlah anak yang berusia 0-2 tahun serta belum bersekolah PAUD menjadi penyumbang terbesar rendahnya Angka Partisipasi Kasar PAUD. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan hanya mampu mengangkat

Hal ini dikarenakan perhitungan APK PAUD adalah jumlah usia anak sekolah PAUD usia 0-6 tahun dibagi jumlah penduduk usia 0-6 tahun, dan kondisi di lapangan angka anak usia 0- 2 tahun yang bersekolah masih rendah yaitu baru sekitar 1 %. Mayoritas masyarakat baru mengakses pembelajaran PAUD di atas usia 2 tahun, sehingga jumlah anak yang berusia 0-2 tahun serta belum bersekolah PAUD menjadi penyumbang terbesar rendahnya Angka Partisipasi Kasar PAUD. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan hanya mampu mengangkat

Dokumen terkait