• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.5. Pengujian hipotesis

5.1.5.2. Analisa Regresi Partial

Tabel 5.14 Uji t (Parsial)

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima sedangkan t hitung > t tabel makaHo ditolak. Jika tingkat signifikansi < 0.05 maka H0

Dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17.00 diperoleh hasil tabel

coefficients nilai t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), dan nilai t

hitung masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

ditolak. Situmorang dkk (2010).

a. Variabel X1

b. Variabel X

: t hitung = 2.418 > t tabel = 2.048 dan tingkat signifikansi

0.024 < 0,05 yang berarti bahwa variabel keterlibatan pengguna dalam

proses pengembangan sistem berpengaruh positif signifikan terhadap

variabel kinerja sistem informasi akuntansi.

2

c. Variabel X

: t hitung = 1.782 < t tabel = 2.048 dan tingkat signifikansi

0.089 > 0,05 yang berarti bahwa variabel kemampuan teknik personal

sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

kinerja sistem informasi akuntansi.

3

d. Variabel X

: t hitung = -0.253 < t tabel = 2.048 dan tingkat signifikansi

0.803 > 0,05 yang berarti bahwa variabel ukuran organisasi tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja sistem informasi

akuntansi.

4 : t hitung = 1.443 < t tabel = 2.048 dan tingkat signifikansi 0.163 > 0,05 yang berarti bahwa variabel dukungan manajemen puncak

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja sistem

e. Variabel X5

f. Variabel X

: t hitung = 0.831 < t tabel = 2.048 dan tingkat signifikansi

0.415 > 0,05 yang berarti bahwa variabel formalisasi pengembangan

sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

kinerja sistem informasi akuntansi.

6

g. Variabel X

: t hitung = -0.961 < t tabel = 2.048 dan tingkat signifikansi

0.347 > 0,05 yang berarti bahwa variabel program pelatihan dan

pendidikan pengguna tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel kinerja sistem informasi akuntansi.

7

Berdasarkan tabel coefficients 5.12 diperoleh persamaan regresinya

sebagai berikut:

: t hitung = -2.409< t tabel = 2.048 dan tingkat signifikansi

0.025 < 0,05 yang berarti bahwa variabel kepuasan pengguna akhir

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja sistem informasi

akuntansi.

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6+ b7X7

Kinerja = 1.650 + 0.313KPDSIA + 0.356KTPSIA - 0.066UOSIA +

0.239DMPSIA + 0.159FPSIA - 0.112PPDPPSIA - 0.364KPSIA +e

+e

1. Konstanta sebesar 1.650 menyatakan bahwa jika variabel independen

dianggap konstan, maka kinerja sistem informasi akuntansi sebesar 1.650

satuan

2. Jika ditingkatkan variabel KPDSIA sebesar satu satuan maka kinerja

3. Jika ditingkatkan variabel KTPSIA sebesar satu satuan maka kinerja

sistem informasi akuntansi tidak akan meningkat sebesar 0.356 .

4. Jika ditingkatkan variabel UOSIA sebesar satu satuan maka kinerja sistem

informasi akuntansi tidak akan berkurang sebesar 0.066

5. Jika ditingkatkan variabel DMPSIA sebesar satu satuan maka kinerja

sistem informasi akuntansi tidak akan meningkat sebesar 0.239 .

6. Jika ditingkatkan vaiabel FPSIA sebesar satu satuan maka kinerja sistem

informasi akuntansi tidak akan meningkat sebesar 0,159

7. Jika ditingkatkan variabel PPDPPSIA sebesar satu satuan maka kinerja

sistem informasi akuntansi tidak akan berkurang sebesar 0,112 satuan

8. Jika ditingkatkan variabel KPSIA sebesar satu satuan maka kinerja sistem

informasi akuntansi akan menurun sebesar 0,364

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas yang telah di uji secara

statistik yang menghasilkan pembahasan sebagai berikut:

a. Uji F (simultan)

Berdasarkan hasil uji F dinyatakan bahwa variabel keterlibatan pengguna

dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem

informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi

pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna,

akuntansi. Hal ini dibuktikan dari hasil spss dengan tingkat signifikansi 0.000 <

0.05, Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto

(2001),dengan variabel independen Keterlibatan pengguna dalam pengembangan

sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran organisasi, Dukungan manajemen

puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan dan pendidikan

pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen SI dan hasilnya

Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem berpengaruh ssignifikan dan

positif terhadap kinerja SIA, sedangkan variabel lain tidak berpengaruh

Komara (2005), dengan variabel independen Keterlibatan pengguna

dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran organisasi,

Dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, Program pelatihan

dan pendidikan pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi departemen

SI dan hasilnya keterlibatan, ukuran organisasi, manajemen puncak dukungan,

dan formalisasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan

Almilia dan Briliantien (2007), dengan variabel independen Keterlibatan

pengguna dalam pengembangan sistem, Kemampuan teknik personal SI, Ukuran

organisasi, Dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, Program

pelatihan dan pendidikan pengguna, Keberadaan dewan pengarah SI dan Lokasi

departemen SI dan hasilnya Hanya 2 (dua) faktor yang mempengaruhi kinerja

SIA, yaitu pelatihan dan pendidikan, keberadaan dewan pengarah sistem

informasi.

pengguna.

Hasil hipotesis pertama (H1

Hasil hipotesis kedua (H

) yaitu untuk mengetahui apakah keterlibatan

pengguna dalam proses pengembangan sistem mempengaruhi kinerja sistem

informasi akuntansi. Hasilnya menunjukkan tingkat signifikansi 0.024 < 0.05

yang berarti bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat, hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya Soegiharto (2001)

terdapat pengaruh yang positif antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dalam

penelitian ini adanya pengaruh antara keterlibatan pengguna dalam proses

pengembangan sistem terhadap kinerja SIA disebabkan karena adanya

keterlibatan pengguna sistem yaitu karyawan dalam pengembangan sistem

informasi. Sebaliknya pada penelitian Almilia dan Briliantien (2007) yang

dilakukan pada bank umum pemerintah wilayah Surabaya dan Sidoarjo:

keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem tidak mempengaruhi

kinerja sistem informasi akuntansi karena pengguna SIA kurang dilibatkan dalam

penggunaan sistem itu sendiri sehingga pengguna tidak merasa puas.

2) yaitu untuk mengetahui apakah keterlibatan kemampuan teknik personal sistem informasi mempengaruhi kinerja sistem

informasi akuntansi. Hasilnya menunjukkan tingkat signifikansi 0.089 > 0.05

yang berarti bahwa variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikat. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu, Soegiharto

(2001), Jen (2002) Komara (2005), Almilia dan Briliantien (2007) menunjukkan

bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan Teknik

segi kepuasan pemakai atau pemakaian sistem. Dalam penelitian ini tidak adanya

pengaruh keterlibatan teknik personal disebabkan karena adanya Kemampuan

Teknik Personal Sistem Informasi yang terbatas. Sebaliknya pada penelitian

Septriani (2010) yang melakukan penelitian pada Bank Muamalat Indonesia

mengatakan bahwa keterlibatan kemampuan teknik personal sistem informasi

mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi karena pada faktor teknik

personal sistem dapat diketahui cukup baiknya pengetahuan, kemampuan dan

keahlian yang dimiliki oleh pengguna sistem tersebut.

Hipotesis ketiga (H3

Hipotesis ke empat (H

) menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan

tingkat signifikansi 0.803 > 0.05 yang artinya ukuran organisasi tidak

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini sejalan dengan

peneliti sebelumnya yang dilakukan Jen (2002), Komara (2005), Almilia dan

Briliantien (2007). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ukuran

organisasi dengan kinerja pada perusahaan farmasi disebabkan karena dalam

menilai kinerja sistem informasi tidak berdasarkan pada ukuran suatu organisasi.

Sebaliknya pada penelitian Lee dan Kim dalam Soegiharto (2001) mengatakan

bahwa ukuran organisasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

karena semakin besar organisasi maka perusahaan mampu meningkatkan

pengembangan SI yang lebih baik dan pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja.

4) menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan tingkat signifikansi 0.163> 0.05 yang artinya dukungan manajemen puncak tidak

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini sejalan dengan

Hal ini disebabkan pada perusahaan farmasi yang peneliti teliti di Medan adalah

perusahaan cabang yang memungkinkan kurangnya dukungan manajemen

puncak. Sebaliknya pada penelitian Almilia dan Briliantien (2007) dukungan

manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

karena dukungan manajemen puncak yang tinggi akan mengakibatkan kinerja

sistem informasi yang tinggi juga.

Hipotesis ke lima (H5

Hipotesis ke enam (H

) menyatakan bahwa formalisasi pengembangan

sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja

sistem informasi akuntansi. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat

signifikansinya 0.415 > 0.05. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Soegiharto (2001), Komara (2005), Almilia dan Briliantien (2007)

yang menyatakan adanya formalisasi pengembangan sistem tidak mempengaruhi

kinerja sistem. Formalisasi pengembangan sistem informasi akuntansi pada

perusahaan farmasi di Medan tidak mempengaruhi kinerja sistem informasi

disebabkan karena formalisasi pengembangan belum terlaksana dengan baik.

Sebaliknya pada penelitian Min dalam Adventri (2008) mengatakan bahwa

formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel kinerja sistem informasi akuntansi.

6) menunjukkan tingkat signifikansi 0.347> 0.05 yang artinya program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel kinerja sistem informasi akuntansi. Hal ini

sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Soegiharto (2001),

pengguna sistem mengakibatkan tidak maksimalnya penggunaan sistem informasi

akuntansi. Sedangkan pada penelitian ini program pelatihan dan pendidikan

sistem informasi di perusahaan farmasi sudah diterapkan hanya saja sumber daya

manusianya kurang berkualitas. Sebaliknya pada penelitian Adventri (2008)

mengatakan bahwa pelatihan dan pendidikan mempengaruhi kinerja SIA pada tiga

badan usaha milik negara di Bandung.

Hipotesis ke tujuh (H7

) menyatakan bahwa kepuasan pengguna akhir

sistem informasi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja sistem

informasi akuntansi. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat

signifikansinya 0.025 < 0.05. Hal ini sejalan dengan penelitian utami (2009) yang

menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan pengguna akhir suatu sistem

informasi maka akan semakin tinggi kinerja mereka. Sebaliknya penelitian yang

dilakukan oleh Montazemy (1988) dalam Komara (2005) menyatakan bahwa

kepuasan pengguna akhir sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait