• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa sebab akibat terjadinya Reject Face Kasar

Dalam dokumen BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA (Halaman 53-60)

DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTLM

DATA GANTI TOOL TURNING MC.CYLINDER COMP 3

4.3.6. Analisa sebab akibat terjadinya Reject Face Kasar

= sin α

Bila nilai sudut buang = 1 maka nilai α dapat diperoleh; 1 = sin α

α = arc sin 1 = 900

Dari perhitungan di atas, nilai alfanya berharga maksimal yakni satu (1) dengan sudut buang tool terbesar yakni 90 derajat maka dapat dipastikan bahwa scrap dari hasil feeding tool saat proses machining akan mudah terbuang dan tool akan selalu bersih dari sisa scrap yang menempel saat feeding. Sehingga Reject Face Kasar

Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan Type KTLM (Supra Fit) dapat

ditekan.

4.3.6. Analisa sebab akibat terjadinya Reject Face Kasar

Dilihat dari hasil analisa di atas maka dapat kita ambil sebab akibat terjadinya

Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit)

yang nanti akan menjadi tulang utama dalam diagram fish bone. Analisa dari diagram

fishbone tersebut dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yakni Man, Machine, Methode, Material dan Environment (4M1E). Berikut ini adalah beberapa faktor

penyebab terjadi Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit);

1. Methode – Penggunaan pemakaian tool turning yang tidak sesuai dengan life

time-nya.

2. Material – Konsentrasi coolant yang tidak sesuai dengan standar.

3. Machine – Sudut buang tool terlalu kecil sehingga scrap sisa hasil proses turning melukai face milling.

Dari sebab akibat di atas maka kita dapat membuat diagram fish bone untuk dapat mencari akar penyebab masalah dengan menggunakan metode Five-Why (5-W), di mana akar – akar penyebab masalah tersebut terletak pada tulang – tulang kecil yakni dengan menanyakan sebanyak 5 kali mengapa untuk memperoleh akar penyebab. Namun tidak harus sebanyak 5 kali menanyakan mengapa bila telah menemukan akar penyebabnya. Berikut ini adalah diagram.4.1. Diagram Fish Bone.

Diagram. 4.12. Diagram Fishbone.

Berikut ini adalah penjelasan sebab – akibat dari digram fish bone:

1. Penggunaan pemakaian tool turning yang tidak sesuai dengan life time-nya.

Pada setiap tool machining tentunya memiliki life time penggunaan yang telah disesuaikan dengan standar proses machining. Bila pemakaian tersebut tidak sesuai dengan standar yang diberikan maka akan berakibat pada hasil proses

machining. Hasil proses tersebut akan berdampak terhadap cacat suatu proses machining sehingga parat yang terproses menjadi reject. Hal tersebut menjadi

Sudut buang tool terlalu kecil sehingga scrap sisa hasil proses turning melukai face milling cylinder comp

Konsentrasi coolant yang tidak sesuai dengan standar

Tool turning (insert) memiliki sudut buang yang kecil karena dimensinya Dimensi tool turning (insert) yang disesuaikan spesifikasinya tidak optimal pada proses turning cylinder comp Loading pengukuran

coolant tiap - tiap machining cukup tinggi Alat ukurnya hanya ada satu untuk seluruh machining (lima seksi) karena Plant 3 Cikarang dalam proses pembangunan

Operator salah hitung life time tool sehingga lupa untuk mengganti tool turning (insert)

Counter life time tool pada mesin tidak di-reset oleh operator

METHODE

Penggunaan pemakaian tool turning (insert) yang tidak sesuai dengan life time-nya

MATERIAL

kerugian bagi seksi yang terbeban reject proses tersebut. Kategori reject tersebut termasuk reject machining yang dinamakan Reject Face Kasar. Reject tersebut disebabkan karena ketidak konsistenan dalam mengganti tool turning yang sesuai dengan life time-nya. Ketika tool yang seharusnya diganti tetapi tidak diganti, proses turning akan menyisakan scrap dari sisa pemakanan (feeding) part sebelumnya. Scrap yang menempel pada tool tersebut akan membuat luka pada

face milling proses turning Cylinder Comp, di samping tool turning yang telah

tumpul. Sehingga hasil proses turning pada face milling Cylinder Comp menjadi kasar. Atau tidak sesuai dengan standar roughness face milling Cylinder Comp. Secara visual, Reject Face Kasar Cylinder Comp tersebut terlihat dengan jelas karena pada face milling terlihat alur pemakanan (feeding) turning yang kasar yang akhirnya dinamakan Reject Face Kasar Cylinder Comp.

2. Konsentrasi coolant yang tidak stabil / tidak sesuai standar

Selain tool, yang menyebabkan hasil proses machining salah satunya yakni

coolant. Coolant merupakan cairan pendingin pada proses machining untuk

mengurangi keausan tool saat bergesekan (feeding) dengan part. Bila proses machining tidak diberikan coolant maka tool machining dalam hal ini tool turning akan cepat tumpul bahkan bisa patah akibat susut saat feeding dengan part. Untuk menjaga keausan tool tersebut maka diberikan coolant yang konsentrasinya telah disesuaikan dengan standar sesuai dengan masing-masing proses machining. Pada proses machining turning, konsentrasi coolant memiliki 5 – 8. Konsentrasi

coolant tersebut diharapkan dalam batas kontrol machining agar memudahkan

dalam memantau proses produksi berlangsung. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya yakni pada bulan Juli dan Oktober 2005 telah tejadi penyimpangan konsentrasi coolant sehingga mengakibatkan Reject Face Kasar Cylinder Comp. Bila konsentraasi di bawah 5 maka ketika proses turning berlangsung, tool

turning akan melakukan feeding part dan proses tersebut menjadi sangat berat

untuk tool turning karena kadar konsentrasi di atas standar atau coolant tersebut terlampau pekat. Selain itu, konsentrasi yang di bawah 5 memiliki kadar keasaman yang sangat tinggi sehingga akan mengganggu dalam proses turning berlangsung karena tool terbuat dari logam campuran sedangkan part terbuat dari alumunium dan ferro. Kadar asam tersebut akan mengikis sedikit demi sedikit tiap proses turning berlangsung sehingga proses turning tidak akan memperoleh hasil yang maksimal (OK). Yang ada hanyalah Reject Face Kasar bila konsentrasi dibiarkan terus menerus. Sedangkan saat konsentrasi di atas 8 maka ketika proses

turning berlangsung, tool turning akan melakukan feeding part sedangkan tool turning tersebut mengalami keausan karena kadar konsentrasi di bawah standar

atau coolant terlalu encer. Sehingga untuk mengurangi Reject Face Kasar

Cylinder Comp diperlukan kontrol dalam konsentrasi coolant dalam Mesin Turning. Bila kadar konsentrasi di bawah 5 maka pada Mesin Turning

ditambahkan air secukupnya untuk menaikkan konsentrasi tersebut. Karena

coolant di Mesin Turning merupakan Coolant Water Base maka dalam proses

ditentukan. Bila kadar konsentrasi di atas 8 maka pada Mesin Turning ditambahkan coolant sehingga konsentrasi coolant menjadi standar dalam range yang diijinkan yakni 5 – 8.

3. Sudut buang tool terlalu kecil sehingga scrap sisa hasil proses turning melukai

face milling

Setelah tool dan coolant yang sangat berpengaruh dalam proses machining, ada satu lagi yang menjadi faktor utama dalam menghasilkan proses machining yang baik yakni cutting condition. Cutting condition machining sangat beraneka ragam diantaranya kecepatan feeding tool (feed rate tool), jenis mata tool dan posisi tool dan holder saat feeding part. Pada proses turning Cylinder Comp, sudut buang

tool sangat kecil. Sudut buang yang kecil tersebut menyulitkan scrap untuk jatuh

saat tool turning melakukkan feeding part. Akibatnya scrap hasil proses feeding

part menempel pada sudut tool turning tersebut. Dan saat dilakukan proses turning lagi maka scrap akan mempengaruhi hasil proses machining karena scrap

yang menempel pada tool turning berusaha untuk terbuang/keluar dari tool tersebut sehingga scrap terbawa oleh tool turning dan melukai face milling

Cylinder Comp yang berdampak pada Reject Face Kasar Cylinder Comp.

Sehingga untuk mengatasi reject tersebut maka haruslah dilakukan perubahan pada sudut buang tool turning sehingga saat proses turning, scrap akan langsung jatuh saat tool turning melakukan feeding part. Dengan mengubah sudut buang

memodifikasi tool yang telah jadi cukup sulit melakukannya sehingga haruslah mengubah spesifikasi tool yang lama dengan yang baru berikut holder tool-nya. Pada tool sebelumnya yang memiliki sudut buang yang kecil menggunakan tool

diamond yang akan diganti dengan tool yang memiliki sudut buang yang besar

yakni tool carbide. Selain melakukan improvement proses machining, pergantian jenis tool tersebut juga tercakup penghematan biaya produksi karena harga tool

carbide sangat jauh lebih murah dibandingkan dengan tool diamond tanpa

mengurangi hasil kualitas proses machining. Bila dihitung secara matematis, harga tool diamond bisa 4 kali dari harga tool carbide.

Setelah kita mendapatkan akar-akar penyebab melalui diagram fishbone melalui hubungan sebab-akibat maka kita menyederhanakan dalam bentuk faktor-faktor penyebab dominan terhadap timbulnya masalah Reject Face Kasar Cylinder Comp. Berikut ini penyajian faktor-faktor penyebab dominan dalam bentuk matriks;

Tabel. 4.13. Matriks Faktor – faktor Penyebab Dominan

Dalam dokumen BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA (Halaman 53-60)

Dokumen terkait