BAB 4
PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
4.1. Pengumpulan Data
Data-data yang diambil berasal dari PT. Astra Honda Motor pada seksi
Machining Cylinder Comp 3 pada Plant 3 di Cikarang, MM2100. Data-data
dikumpulkan berupa data laporan bulanan produksi seksi, data laporan harian produksi seksi, data reject (pada Oracle System dan rekap harian seksi), data pengukuran rutin part Cylinder Comp (ketebalan, ketinggian, flatness dan
roughness). Data-data itu dikumpulkan dalam tiap-tiap bulan dari tahun 2005 sampai
2006.
Informasi
Sebelum melangkah lebih jauh dalam menganalisa, ada baiknya kita mengetahui profil seksi Machining (MC) Cylinder Comp 3. Salah satu komponen
engine yang berfungsi sebagai ruang bakar dinamakan Cylinder Comp. MC. Cylinder Comp 3 memproduksi beberapa Type engine yakni KTMK (Supra X 125), KTLM
(Supra Fit), KTMN (Supra X 125 PGM FI), KVBF (Honda Click / Scutter Bebek) dan Piston KTMK/N (Supra X 125 Series).
MC. Cylinder Comp 3 memiliki 3 buah line yakni line 1 dan line 2 yang dapat
shift tertentu. Sedangkan line piston hanya memproduksi piston Type KTMK/N (Supra X 125 Series) yang tidak bisa ganti model. Untuk Type yang lainnya, masing-masing piston diperoleh dari beberapa subcont / supplier.
Kapasitas produksi MC. Cylinder Comp 3 dari masing – masing line sebanyak 2000 unit. Tentunya didapatnya kapasitas produksi tersebut dari cycle time
(CT) line. Cycle time (CT) line MC. Cylinder Comp yakni 29 detik untuk Type
KTMK (Supra X 125), KTLM (Supra Fit) dan KVBF (Honda Click). Sedangkan untuk Type KTMN (Supra X 125 PGM FI) memiliki cycle time (CT) line 45 detik dan
line piston 34 detik.
Kapasitas produksi tersebut terdistribusi dalam 3 (tiga) shift yang masing – masing shift memiliki target yang berbeda dengan jumlah waktu kerja yang berbeda pula. Waktu kerja shift 1 mulai pk.07.00 – 16.00 dengan waktu yang disediakan (time
available) untuk memproduksi sebesar 27600 detik. Waktu kerja shift 2 mulai
pk.06.00 – 00.00 dengan waktu yang disediakan (time available) untuk memproduksi sebesar 24000 detik. Waktu kerja shift 3 mulai pk.00.00 – 07.00 dengan waktu yang disediakan (time available) untuk memproduksi sebesar 20400 detik. Berikut ini lay
Gambar. 4.1. Line Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra Fit).
Gambar. 4.2. Line Piston KTMK/N (Supra X 125 Series).
Masalah yang diangkat dalam pengatasan penyelesaian masalah (problem
solving) yakni Reject Face Kasar Cylinder Comp. Reject Face Kasar yakni hasil
proses machining yang memiliki area permukaan face milling yang tidak sesuai Tapping Center
Rubber Assy Vertical Lathe Tapping Center
Leak
Tester Fine Boring Honing Washing Final Inspection
KTMK LINE
Vertical Lathe LeakTester Fine Boring Honing WashingFinalInspection RubberAssy
KTLM LINE Washing Final Check Coating Baking M01 Locating Seat M02 Rough Out M03 Grooving M03 Grooving M04 Pin Hole Boring M05 Oil Hole Drill M05 Oil Hole Drill M06 Finish Oval M07 Scrap Removal M08 Marking M09 Washing Auto M11 Ring Assy M10 Coating System
dengan standar kekasaran (roughness). Secara visual reject sangat kentara sekali, karena Reject Face Kasar tersebut membuat suatu ulir lingkaran saat proses turning dan bila diraba dengan tangan sangat terasa sekali kekasarannya. Dampak masalah yang akan terjadi bila terjadi kelolosan proses saat di-assy menjadi engine yakni mengalami kebocoran oli pada area face milling. Bila kebocoran tidak segera diketahui dengan cepat maka oli yang ada pada engine akan habis dan akan merusak komponen-komponen engine karena tidak ada proses pelumasan. Salah satu contoh
Reject Face Kasar Cylinder Comp bisa dilihat dibawah ini:
Gambar. 4.3. Reject Face Kasar Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125)
4.1.1. Data laporan bulanan produksi seksi
Data laporan bulanan produksi seksi yang diambil berasal dari Departemen Produksi 3.3 pada Seksi Machining Cylinder Comp 3 (MC. Cyl Comp 3). Data tersebut merupakan laporan masalah-masalah produksi selama satu bulan yang berkaitan dengan Quality, Cost, Delivery, Safety, Moral dan Man Hour Over Time (Q
C D S M – MHOT) atau biasa dikenal laporan AHMPM (Astra Honda Motor Policy Management). Point-point QCDSM tersebut meliputi Data Reject, Repair, Claim Next Process dan Claim Market adalah yang terkait dengan Quality (Q). Pada Cost (C)
meliputi Data Spoilage dan Material Commumable, yang terkait dengan Delivery (D) yakni Achivement Rate, Product Operation Ratio (POR), Man Hour per Unit (MH/unit), Lost Time, Down Time. Safety (S) meliputi Accident In Plant dan Accident
Out Plant, Moral (M) yang terkait dengan Kehadiran, Idea Proposal (IP), SBP
(Software Best Performance) & NHC (New Honda Circle). Man Hour Over Time merupakan jumlah banyaknya orang yang masuk pada hari lembur terhadap output produksi yang dihasilkan.
Data-data tersebut merupakan rekap dari laporan harian produksi seksi dan laporan reject harian seksi yang dikumpulkan tiap harinya yang format-nya saling
link (berhubungan). Reject harian akan entry ke dalam Oracle System dan akan di-export ke Micro Soft Excel untuk direkap ke laporan harian produksi. Laporan harian
produksi juga memuat absensi karyawan, pencapaian produksi, lost time yang telah terjadi.
4.1.2. Data laporan harian produksi seksi
Data laporan harian produksi seksi yang diambil berasal dari Departemen Produksi 3.3 pada Seksi MC. Cyl Comp 3. Data tersebut merupakan laporan masalah-masalah produksi selama satu hari. Laporan tersebut memuat informasi pencapaian produksi, lost time yang terjadi, jumlah reject dan jumlah kehadiran pada hari
tersebut. Data tersebut telah saling link (berhubungan) dengan data rekap reject yang ada pada oracle system.
4.1.3. Data reject (pada Oracle system dan rekap harian seksi)
Data reject produksi di PT. Astra Honda Motor dapat diperoleh dari oracle
system yang dapat di-access setiap harinya. Tiap kejadian reject saat produksi per
harinya akan di-entry reject tersebut melalui oracle untuk membuat rejection card
system.
Pada rejection memuat informasi tentang jenis reject, kategori reject, jumlah
reject, type part, nama mesin & line penyebab reject, seksi yang terbeban reject, seksi
yang membebankan reject. Bila data tersebut telah di-entry maka akan dapat dilihat secara keseluruhan semua data tersebut kapan pun kita butuhkan. Preview reject dapat di-export ke format MS – Excel sehingga dapat dengan memudah men-sortir
reject yang diinginkan.
4.1.4. Data pengukuran rutin part Cylinder Comp (ketebalan, ketinggian,
flatness dan roughness)
Data pengukuran rutin part Cylinder Comp ada 4 jenis yakni ketebalan part, ketinggian part, flatness dan roughness. Ketebalan part diukur antara face milling
move (face contact Cylinder Head) dengan face milling fix (face contact Crank Case).
Ketinggian part diukur dari face milling mode dengan tepi sleeve. Sleeve adalah bagian dari part Cylinder Comp terbuat dari ferro (besi) berbentuk silinder terletak di
tengah-tengah yang merupakan area ruang bakar dari piston yang disebut pula area kompresi engine. Sedangkan area di luar sleeve yang mengelilinginya terbuat alumunium sehingga terbentuklah Cylinder Comp.
Pengukuran ketebalan dan ketinggian part dilakukan pada meja rata yang terbuat dari batu granit dengan menggunakan dial sebagai alat ukurnya. Flatness merupakan kerataan face miling move dan fix sedangkan roughness adalah tingkat kekasaran face milling move dan fix. Flatness dapat diukur pada meja rata dengan menggunakan dial sedangkan roughness diukur pada ruang khusus pada pada seksi QA (Quality Assurance) yakni bagian CMM. Karena alat ukur tesebut membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Semua pengukuran tersebut dilakukan setelah dilakukan proses machining pada mesin produksi yang pertama yang dinamakan proses turning. Jadi yang diukur merupakan bagian telah terkena proses turning terhadap titik / area yang dibutuhkan.
Pengukuran ketebalan dan ketinggian part serta flatness dilakukan tiap pergantian tool pada mesin turning. Sedangkan untuk pengukuran roughness dilakukan per shift karena pengukuran tersebut cukup lama dan loading bagian CMM cukup tinggi yang mana pengukuran part bukan hanya part Cylinder Comp saja tetapi
part engine yang lainnya misalnya Crank Shaft, Cylinder Head, Crank Case Right / Left , Piston, Cover Right / Left Crank Case, Hub Front / Rear, Plate Oil Separate (POS), Cam Holder, Mission Case.
4.1.5. Data pengukuran konsentrasi coolant
Pada proses machining yang berpengaruh terhadap hasil proses yakni material yang akan diproses, cutting condition, konsentrasi coolant dan jig & fixture. Untuk
point material, hal perlu diperhatikan yakni tingkat kekerasan dari material / part dan
tidak terlalu dibahas disini karena terkait oleh seksi sebelumnya yakni Die Casting.
Coolant adalah larutan pendingin dari proses machining untuk mengurangi
ausnya tool akibat bergesekan terhadap material sehingga life time tool sesuai yang diharapkan. Pada dasarnya coolant ada dua jenis, yakni water base dan oil base. Untuk water base, coolant diberikan beberapa liter saja dan dicampur dengan sedangkan oil base, semua coolant tidak dicampur apa – apa jadi murni coolant semuanya.
Pada Seksi Machining Cylinder Comp pada proses pertama yakni turning pada Mesin Vertical Lathe menggunakan coolant water base yang bernama Eontrim. Eontrim tersebut diberikan sebanyak 10 liter dan sisanya air sebanyak 199 liter.
Data pengukuran konsentrasi coolant dilakukan tiap harinya setiap melakukan produksi yang dilakukan oleh teknisi dari seksi produksi dalam hal ini seksi
Machining Cylinder Comp sendiri. Data tersebut memuat tentang konsentrasi coolant
berupa kadar PH-nya per mesin pada semua line produksi. Bila PH tersebut diluar standar yang telah ditentukan oleh pihak yang berwenang (dalam hal ini bagian Proses Engineering) maka seorang teknisi akan menambahkan coolant atau menambahkan air (bila menggunakan coolant jenis water base). Kondisi dari PH itu sendiri, bila diluar standar yang telah ditentukan dan diproses machining maka hasil
proses tersebut dapat menyimpang dari standarnya sehingga part dapat menjadi reject dan tidak dapat di-repair.
4.1.6. Data pergantian tool
Data pergantian tool merupakan pendataan jumlah pemakaian tool turning terhadap jumlah proses turning per piece-nya. Tiap ganti tool akan dilakukan pengukuran seperti yang telah disebutkan di atas. Tool turning tersebut ada empat buah mata sehingga bila ganti tool cukup membalik saja. Bentuk tool tersebut segi empat yang terbuat dari bahan diamond untuk tool turning fix dan carbide untuk tool
turning move. Dari masing-masing tool tersebut memiliki standard using-nya yang
mana dapat dibandingkan dengan kondisi aktual-nya. Sehingga akan dapat ditarik kesimpulan pada akhirnya, apakah standard using tool akan sama dengan aktual atau tidak.
4.2. Pengolahan Data
Data – data yang diperoleh kemudian dihitung nilai dari Rejection Rate pada point Quality (Q) di laporan bulanan (AHMPM bulanan) seksi Machining Cylinder Comp. Laporan tersebut saling linked terhadap laporan harian seksi dan laporan reject harian seksi. Setelah diperoleh hasil perhitungannya maka dibandingkan dengan targetnya, bila hasilnya di atas target maka tidak mencapai target tersebut, bila hasilnya di bawah target maka target telah tercapai. Setelah diperoleh hasil
perhitungannya maka tahap selanjutnya adalah membuat grafik rejection rate sehingga akan dapat terlihat dengan jelas grafik pencapaian reject.
4.2.1. Perhitungan Rejection Rate
Reject adalah bagian proses produksi / proses menghasilkan barang / jasa yang
mengalami cacat akibat perlakuan di luar standar yang ada. Dari jumlah reject dari masing – masing Type reject yang ada tiap harinya maka akan didapatkan nilai dari
Rejection Rate. Rejection Rate adalah nilai rata – rata reject dalam satu bulan
terhadap produksi aktual yang dilakukan oleh seksi. Produksi aktual seksi adalah angka/nilai yang dicapai oleh seksi dalam memproduksi part dengan melalui proses produksi sehingga menghasilkan output dari produksi tersebut. Selama proses produksi berlangsung diharapkan part yang diproses menghasilkan barang bagus /
finish good semuanya. Hal tersebut tidak akan pernah mungkin karena part yang
diproduksi cukup banyak dan variasi sehingga memungkinkan terjadinya cacat/reject yang tidak diharapkan.
Pada proses produksi machining terdapat dua buah jenis reject yakni reject
Machining (MC) dan reject Die Casting (DC). Pengatasan yang dilakukan oleh seksi
hanya terbatas pada lingkup seksi sendiri karena merupakan performance seksi itu sendiri dalam menurunkan reject yang ada. Mengenai perhitungannya, baik reject
MC atau reject DC memiliki perhitungan / rumus yang sama. Rejection Rate Type
KTMK (Supra X 125) mulai tidak tercapai targetnya pada bulan Juni 2005. Berikut ini perhitungan dari Rejection Rate:
Bulan Juni 2005;
Total quantity reject = 97 pcs, Produksi Aktual mencapai 40905 pcs
% 10000 Pr Re = × al oduksiAktu t Totalrejec ject 100% 40905 97 × = = 0.24 %
Nilai tersebut telah melampaui dari target reject Seksi Machining Cylinder Comp yakni 0.08 %.
Bulan Juli 2005;
Total quantity reject = 126 pcs, Produksi Aktual mencapai 43775 pcs
% 10000 Pr Re = × al oduksiAktu t Totalrejec ject 100% 43775126 × = = 0.29 %
Nilai tersebut telah melampaui dari target reject seksi Machining Cylinder Comp yakni 0.08 %.
Data Rejection Rate untuk bulan berikutnya dengan cara yang sama hasilnya dapat diperoleh pada lampiran 1 (hal L-?).
Sedangkan untuk Type KTLM (Supra Fit) Rejection Rate tidak tercapai targetnya muncul pada bulan Oktober 2005. Berikut ini perhitungan dari Rejection Rate:
Bulan Oktober 2005;
Total quantity reject = 175 pcs, Produksi Aktual mencapai 35676 pcs
% 10000 Pr Re = × al oduksiAktu t Totalrejec ject 100% 35676175 × = = 0.49 %
Nilai tersebut telah melampaui dari target reject Seksi Machining Cylinder Comp yakni 0.08 %.
Bulan Nopember 2005;
Total quantity reject = 45 pcs, Produksi Aktual mencapai 27605 pcs
% 10000 Pr Re = × al oduksiAktu t Totalrejec ject 100% 27605 45 × = = 0.16 %
Nilai tersebut telah melampaui dari target reject Seksi Machining Cylinder Comp yakni 0.08 %.
Data Rejection Rate untuk bulan berikutnya dengan cara yang sama hasilnya dapat diperoleh pada lampiran 1 (hal L-?).
4.2.2. Perhitungan persentase tiap type reject
Persentase tiap type reject merupakan nilai dari masing – masing reject dalam satu bulan terhadap produksi aktual yang dilakukan oleh seksi. Seperti yang telah diutarakan tadi bahwa produksi aktual seksi adalah angka / nilai yang dicapai oleh seksi dalam memproduksi part dengan melalui proses produksi sehingga menghasilkan output dari produksi tersebut. Selama proses produksi berlangsung diharapkan part yang diproses menghasilkan barang bagus / finish good semuanya. Hal tersebut tidak akan pernah mungkin karena part yang diproduksi cukup banyak dan variasi sehingga memungkinkan terjadinya cacat / reject yang tidak diharapkan.
Nilai dari persentase reject dapat ditelusuri pada laporan harian seksi yang saling linked ke laporan harian reject. Sehingga nantinya secara total akan terlihat pada laporan bulan seksi seperti yang telah disebutkan di atas. Sesuai dengan data
Rejection Rate di atas bahwa Rejection Rate yang telah melampaui targetnya terjadi
pada bulan Juni 2005. Penyumbang reject terbesar pada jenis Reject Face Kasar Type KTMK (Supra X 125). Mengenai perhitungannya, sama dengan perhitungan
Bulan Juni 2005;
Quantity Reject Face Kasar = 27 pcs, Produksi Aktual mencapai 40905 pcs. Maka
persentase Reject Face Kasar ;
% 10000 Pr Re Re = × al oduksiAktu ject JumlahTiap ject % 100% 40905 27 RejectFaceKasar = × = 0.07 % Bulan Juli 2005;
Quantity Reject Face Kasar = 32 pcs, Produksi Aktual mencapai 43775 pcs. Maka
persentase Reject Face Kasar ;
% 100%
43775 32
Re jectFaceKasar = ×
= 0.07 %
Sedangkan untuk Type KTLM (Supra Fit) Reject Face Kasar mulai muncul pada bulan Oktober 2005. Mengenai perhitungannya, sama dengan perhitungan di atas. Agar lebih jelas dapat dilihat perhitungan berikut ini;
Bulan Oktober 2005;
Quantity Reject Face Kasar = 57 pcs, Produksi Aktual mencapai 35676 pcs. Maka
% 10000 Pr Re Re = × al oduksiAktu ject JumlahTiap ject % 100% 35676 57 Re jectFaceKasar = × = 0.16 % Bulan Nopember 2005;
Pada bulan ini penyumbang reject terbesar adalah Quantity Reject Reamer Geser sebanyak 20 pcs. Sedangkan untuk Quantity Reject Face Kasar tidak ada / nol (0) karena telah dilakukan improvement / perbaikan. Quantity Reject Reamer Geser = 20 pcs, Produksi Aktual mencapai 27605 pcs. Maka persentase Reject Reamer Geser sebesar: % 100% 27605 20 Re Re ject amerGeser= × = 0.07 % 4.3. Analisa Data
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa reject adalah bagian proses produksi / proses menghasilkan barang / jasa yang mengalami cacat akibat perlakuan di luar standar yang ada. Dari jumlah reject dari masing – masing Type reject yang ada tiap harinya maka akan didapatkan nilai dari Rejection Rate. Rejection Rate adalah nilai rata – rata reject dalam satu bulan terhadap produksi aktual yang dilakukan oleh seksi. Produksi aktual seksi adalah angka/nilai yang dicapai oleh seksi
dalam memproduksi part dengan melalui proses produksi sehingga menghasilkan
output dari produksi tersebut.
Selama proses produksi berlangsung diharapkan part yang diproses menghasilkan barang bagus / finish good semuanya. Hal tersebut tidak akan pernah mungkin karena part yang diproduksi cukup banyak dan variasi sehingga memungkinkan terjadinya cacat/reject yang tidak diharapkan.
4.3.1. Analisa Reject
Pada nilai Rejection Rate, tentunya nilai tersebut merupakan akumulasi dari segala macam jenis reject yang ada di seksi. Sehingga nilai tersebut akan semakin membesar tiap harinya bila dalam proses produksi terjadi reject. Dari nilai Rejection
Rate dapat diambil grafik sehingga akan terlihat jelas naik turunnya Rejection Rate.
Berikut ini adalah grafik dari Reject Rate Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) bulan Juni – Juli 2005:
Tabel. 4.1 Tabel Rejection Rate Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125)
Target 2005 Juni '05 Juli '05
Rejection Rate 0.08 0.24 0.31
Remark X X
Bulan
Grafik. 4.1. Grafik Rejection Rate Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125).
Dari Grafik tersebut maka dapat terlihat bahwa Rejection Rate Cylinder Comp
Type KTMK (Supra X 125) naik (di atas target). Namun bila hanya ditampilkan
grafik tersebut tentunya kita akan bertanya-tanya; sebenarnya jenis reject apakah penyumbang terbesar sehingga Rejection Rate Cylinder Comp naik. Dari pertanyaan tersebut maka kita memerlukan data reject harian seksi agar dapat mengetahui
rangking terbesar dari jenis reject tersebut. Untuk itu dibutuhkan data reject harian Cylinder Comp pada bulan Juni dan Juli 2005 sekaligus grafiknya;
Grafik Reject Cylinder Comp KTMK
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35
Target 2005 Juni '05 Juli '05
Bulan
Persentase Reject (%
Tabel. 4.2. Tabel Reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) bulan Juni – Juli 2005.
Dari data di atas dapat dengan jelas bahwa Reject Face Kasar menempati rangking teratas dari reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125). Selanjutnya kita membutuhkan data pareto 5 (lima) besar yang mana data reject di atas perlu diolah lagi sehingga mendapatkan data reject gabungan dua bulan. Agar lebih jelasnya akan disajikan di bawah ini;
Quantity (pcs) Persen (%) Rank Quantity (pcs) Persen (%) Rank
1 Tinggi 71.5 minus 21 0.051 3 18 0.041 3 2 Face Kasar 27 0.066 1 32 0.073 1 3 Lubang Reamer Blong 3 0.007 6 2 0.005 9 4 Ø Fine Boring Blong 2 0.005 9 5 0.011 6 5 Ø Fine Boring Oval 1 0.002 10 0 0 14 6 Ø Fine Boring Berulir 3 0.007 6 4 0.009 7 7 Ø Honing Kasar 4 0.010 5 11 0.025 5 8 Ø Honing Blong 8 0.020 4 13 0.030 4 9 Ø Honing Gores 3 0.007 6 2 0.005 9 10 Face Gores 25 0.061 2 32 0.073 1 11 Dril Ø 6.5 Patah 0 0 11 1 0.002 12 12 Lubang Reamer Geser 0 0 11 3 0.007 8 13 Ø Honing Oval 0 0 11 1 0.002 12 14 Black Surface 0 0 11 2 0.005 9
97 126
DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTMK
No Jenis Reject
Bulan
Juni '05 Juli '05
Total
Tabel. 4.3. Tabel Pareto Reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125).
Grafik. 4.2. Grafik Pareto 5 besar Reject Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125).
Di samping Type KTMK (Supra X 125 ) yang mengalami Reject Face Kasar,
pada Type KTLM (Supra Fit) juga mengalami Reject Face Kasar. Penyimpangan tersebut terjadi pada bulan September - Oktober 2005, yang tertera pada Rejection
Rate Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) bulan September - Oktober 2005; 0 40 80 120 160 200 0 20 40 60 80 100 Fa ce Ka sa r Fa ce Gor e s T inggi 7 1 ,5 m inus Ø H oning Blong Ø H oning Ka sa r Ju m la h R e je ct (p cs ) P e rs e n Ku m u la ti f R e je c t ( % ) Jenis Reject
Pareto 5 Besar Reject Cyl Comp KTMK
Juni '05 Juli '05 1 Face Kasar 27 32 59 59 30.89 30.89 2 Face Gores 25 32 57 116 29.84 60.73 3 Tinggi 71.5 minus 21 18 39 155 20.42 81.15 4 Ø Honing Blong 8 13 21 176 10.99 92.15 5 Ø Honing Kasar 4 11 15 191 7.85 100.00 Total 85 106 191 Acc (pcs) % Quantity (pcs)
No Jenis Reject Total
(pcs) % Acc
Tabel. 4.4 Tabel Rejection Rate Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit)
Grafik. 4.3. Grafik Rejection Rate Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit).
Grafik Reject Cylinder Comp KTLM
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Target 2005 Sep '05 Okt '05
Bulan
Persentase Reject (%)
Target 2005 Sep '05 Okt '05
Rejection Rate KTMK 0.08 0.10 0.08
Remark X
Rejection Rate KTLM 0.08 0.31 0.21
Remark X X
Rejection Rate Cyl Comp 0.08 0.205 0.145
Remark X X
Bulan
Berikut ini data Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) bulan September – Oktober 2005;
Tabel. 4.5. Tabel Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) bulan September – Oktober 2005.
Dari data di atas dapat dengan jelas bahwa Reject Face Kasar menempati rangking kedua dari Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) yang memiliki sumbangan terbesar dalam claim next process untuk seksi MC. Cylinder Comp 3. Selanjutnya kita membutuhkan data pareto 5 (lima) besar yang mana data reject di atas perlu diolah lagi sehingga mendapatkan data reject gabungan dua bulan. Agar lebih jelasnya akan disajikan di bawah ini;
Quantity (pcs) Persen (%) Rank Quantity (pcs) Persen (%) Rank 1 Tinggi 72.5 minus 3 0.008 8 2 Face Gores 4 0.011 7 3 Face Kasar 57 0.160 2 4 Setting Kasar 15 0.042 3 5 Reamer Geser 14 1.302 1 63 0.177 1 6 Lubang PGR Geser 10 0.028 5 7 Setting Berulir 3 0.008 8 8 Ø Fine Boring Berulir 6 0.017 6 9 Ø Honing Blong 6 0.558 2 2 0.006 10 10 Setting Dowl 1 0.093 3 12 0.034 4 11 Ø Fine Boring Oval 1 0.093 3
12 Ø Honing Oval 1 0.093 3
23 175
Total
Produksi Aktual 1075 35676
DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTLM
No Jenis Reject
Bulan
Tabel. 4.6. Tabel Pareto Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit).
Grafik. 4.4. Grafik Pareto 5 besar Reject Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit).
4.3.2. Analisa X – R Control Chart
Di PT. Astra Honda Motor (AHM), pada bagian produksi yakni machining dan
assembling engine yang memproduksi engine menggunakan peta kontrol yakni X-R Control Chart. X-R Control Chart tersebut dibuat oleh seksi yang bersangkutan
Pareto 5 Besar Reject Cyl Comp KTLM
0 43 86 129 172 Ju m la h R e je ct (p c s) Re a m e r Ge se r Fa ce Gor e s Se t t ing Ka sa r Se t t ing Dow l P GR Ge se r Jenis Reject P e rs e n Ku m u la ti f R e je c t ( % ) 0 25 50 75 100 Sep '05 Okt '05 1 Reamer Geser 14 63 77 77 44.77 44.77 2 Face Kasar 0 57 57 134 33.14 77.91 3 Setting Kasar 0 15 15 149 8.72 86.63 4 Setting Dowl 1 12 13 162 7.56 94.19 5 PGR Geser 0 10 10 172 5.81 100.00 Total 15 157 172
DATA REJECT MACHINING CYLINDER COMP KTLM
No Jenis Reject Quantity (pcs) Total (pcs)
Acc
(pcs) % % Acc
dengan spesifikasi per type (model sepeda motor) per shift sesuai dengan critical
point dari part/komponen yang diproduksi oleh seksi tersebut. Peta kontrol tersebut
berfungsi sebagai pengontrol kualitas produksi pada masing-masing seksi. Bila ada kelainan karakteristik dan sifat dari produk yang dihasilkan yang berkaitan langsung dengan kualitas akan mudah terlihat. Kelainan karakteristik dan sifat tersebut bisa berasal dari mesin, tool, material handling, delivery, alat ukur, inspection dan lain-lain.
Pada peta X-R Control Chart akan dapat diketahui secara langsung bila ada
kelainan dengan melihat nilai/data ukur yang telah di-entry. Peta X-R Control Chart memiliki batas atas (Upper Center Line/UCL), batas tengah (Center Line/CL) dan batas bawah (Lower Center Line). Jadi, bila nilai/data ukur dari suatu part telah melampaui batas UCL atau LCL maka dapat dipastikan bahwa data ukur tersebut ada sedikit masalah yang perlu dianalisa lebih lanjut. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa masalah tersebut bisa berasal dari mesin, tool, material handling, delivery, alat ukur, pengecekan atau yang lainnya yang masih perlu dipelajari terlebih dahulu.
Bila telah melakukan pengukuran part/komponen lalu dari mana mendapatkan
UCL dan LCL-nya ? Pada setiap part/komponen pasti memiliki dimensi standar yang
diperbolehkan sesuai drawing-nya yang merupakan standar kualitas part/kompenen. Dimensi part/kompenen tentunya ada ukuran teknisnya yakni memiliki toleransi atas dan bawah. Toleransi atas part/komponen dijadikan nilai dari UCL dan toleransi bawah part/komponen dijadikan nilai dari LCL sedangkan nilai dari CL diperoleh dari jarak antara LCL dengan UCL dibagi dua saja.
Bila masalahnya, nilai/data ukurnya hanya terletak di atas UCL atau di bawah
LCL maka sangat mutlak bahwa part/komponen tersebut ada masalah. Apakah
ketentuan dari peta X-R Control Chart hanya itu saja? Lalu bagaimana bila ada seseorang ada yang melakukan kecurangan memasukkan data terletak pada UCL dan
LCL? Berarti part/komponen yang diproduksi tersebut menjadi OK?
Ternyata ketentuan dari peta X-R Control Chart tidak terbatas hanya itu saja. Ketentuan tersebut diantaranya yakni; terdapat 7 (tujuh) titik berturut yang naik/turun, terdapat 7 (tujuh) titik berturut-turut yang selalu berada di atas/bawah center line
(CL), terdapat siklus yang selalu berulang. Bila menenukan kondisi yang telah
disebutkan di atas maka dapat dijadikan kasus yang perlu mendapat perhatian dari seksi yang memiliki masalah tersebut.
Namun bila suatu kondisi nilai/data ukur diperoleh selalu berada pada di atas/bawah center line (CL) yang memang diharuskan demikian dikarenakan sangat berpengaruh pada station kerja berikutnya misalnya berkaitan dengan cylce time line maka pada peta X-R Control Chart tersebut diberikan komentar tentang proses kerja pada seksi tersebut. Mungkin kejadian tersebut hanya sedikit sekali karena pada setiap proses/ perlakuan part/komponen tidak bergantung dari proses sebelumnya karena dari masing-masing mesin memiliki cycle time mesin tertentu.
Setelah mengetahui ketentuan-ketentuan dari peta X-R Control Chart seperti yang telah dijelaskan di atas maka akan dilanjutkan dengan analisa peta X-R Control
Chart terhadap part Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan KTLM (Supra
4.3.2.1. Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125)
Pada Seksi Machining Cylinder Comp 3 (MC. Cyl Comp 3) di PT. Astra Honda
Motor (PT. AHM). Seperti yang telah disebutkan di atas bawah di PT. AHM menjalankan peta kontrol berupa X-R Control Chart dilakukan per type (model sepeda motor) per shift-nya sesuai dengan critical point dari part/ komponen yang akan diproduksi. Pada part/kompenen Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) memiliki critical point yakni roughness face move dan fix, flatness face move dan fix, posisi koordinat lubang dowl, perpendicular (ketegaklurusan) proses fine boring,
roughness proses honing dan kebulatan proses honing. Untuk kasus Reject Face
Kasar yang berkaitan dengan critical point-nya yakni roughness dan flatness face
move dan fix.
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa face move Cylinder Comp adalah bagian dari Cylinder Comp yang telah terproses pada turning yang nantinya akan di-assy dengan Cylinder Head. Bagian tersebut juga dinamakan face contact
Cylinder Head. Sedangkan face fix Cylinder Comp adalah bagian dari Cylinder Comp
yang telah terproses pada turning yang nantinya akan di-assy dengan Crank Case. Bagian tersebut juga dinamakan face contact Crank Case. Agar lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini;
Gambar. 4.4. Face Move Cylinder Comp (Face Contact Cylinder Head) Type KTMK (Supra X 125).
Gambar. 4.5. Face Fix Cylinder Comp (Face Contact Crank Case) Type KTMK (Supra X 125). Face Fix Cylinder Comp Face Move Cylinder Comp Face Fix Cylinder Comp Face Move Cylinder Comp
Pada area Face Move dan Fix Cylinder Comp yang merupakan critical point-nya pengukuran roughness (kekasaran) dan flatness (kerataan). Pengukuran pada point
roughness, diambil pada permukaan face yang menunjukkan nilai/ angka paling kasar
(titik tertingginya) pada mesin alat ukur. Sedangkan pungukuran pada point flatness, diambil pada permukaan face terendah dan tertingginya dengan mengambil nilai rata-rata antara kedua puncak tersebut (terendah dengan tertinggi) pada mesin alat ukur.
Berikut nilai peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) pada bulan Juni – Juli 2005;
X-R Control Chart Bulan Juni 2005, shift 1;
- 1 1 3 5 7 9 11 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 X
x UCL C L Dat a LCL CL Spe c
0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R R CL UCL
X-R Control Chart Shift 2;
X-R Control Chart Shift 3;
0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R R CL UCL -1 1 3 5 7 9 11 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 X
x UCL CL Data LCL CL Spec
-1 1 3 5 7 9 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 X
Grafik. 4.5. Peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) per shift Bulan Juni 2005.
X-R Control Chart Bulan Juli 2005, shift 1;
0 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R R CL UCL -1 1 3 5 7 9 11 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 X
x UCL CL Data LCL CL Spec
0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R R CL UCL
X-R Control Chart Shift 2;
X-R Control Chart Shift 3;
-1 1 3 5 7 9 11 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 X
x UCL CL Data LCL CL Spec
0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R R CL UCL -1 1 3 5 7 9 11 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 X
Gambar. 4.6. Peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) per shift Bulan Juli 2005.
Seperti yang terlihat pada grafik peta X-R Control Chart bulan Juni – Juli 2005 bahwa per shiftnya, data ukur part Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) telah melampaui batas atasnya (UCL) yang merupakan telah di luar kontrol kualitas part. Telah disebutkan di atas bahwa critical point dari Cylinder Comp di antaranya
roughness dan flatness face move dan fix. Toleransi dari roughness tersebut yakni
maksimal 8 mikron, jadi batas bawahnya (UCL) = 0 sedangkan batas atasnya (UCL) = 8. Sehingga dapat dipastikan bahwa peta kendali di atas telah di luar kontrol yakni di atas UCL dan tentunya nilai dari roughness Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) di atas 8. Bila data ukur roughness telah di atas 8 maka face move Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) dinyatakan cacat atau dinamakan Reject Face Kasar.
Data pengambilan X-R Control Chart tersebut dilakukan sampling sebanyak 5
pcs per shiftnya tiap kali produksi. Nilai yang terpetakan pada X-R Control Chart tersebut merupakan nilai rata-rata dari pengukuran sebanyak 5 pcs tersebut. X-R
0 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R R CL UCL
Control Chart tersebut yang memiliki data out control dengan perhitungan sebagai
berikut:
Bulan Juni 2005:
Banyaknya data out control shift 1 = 16 pcs Banyaknya data out control shift 2 = 16 pcs Banyaknya data out control shift 3 = 16 pcs
Total data out control dalam satu hari = 16 + 16 +16 = 48 pcs
Banyaknya sampling =5pcs dan produksi aktual = 40905 pcs, maka persentase reject:
Bulan Juli 2005:
Banyaknya data out control shift 1 = 13 pcs Banyaknya data out control shift 2 = 13 pcs Banyaknya data out control shift 3 = 13 pcs
Total data out control dalam satu hari = 13 + 13 +13 = 39 pcs
Banyaknya sampling =5pcs dan produksi aktual = 43775 pcs, maka persentase reject: Total data out control x Banyaknya sampling
% Reject = x 100 % Produksi Aktual 48 x 5 = x 100 % 40905 = 0,59 %
Total data out control x Banyaknya sampling
% Reject = x 100 % Produksi Aktual 39 x 5 = x 100 % 43775 = 0,45 %
Dari data bulan Juni dan Juli 2005 per shiftnya bahwa nilai dari persentase
reject telah melewati dari batas target yakni 0,59% pada bulan Juni 2005 dan 0,45%
pada bulan Juli 2005 dimana targetnya 0,08%. Peta X-R Control Chart tersebut merupakan peta quality critical point Cylinder Comp pada proses turning yakni kekasaran (roughness). Bila data pada X-R Control Chart telah out control maka kekasaran (roughness)-nya telah diluar standar sehingga Cylinder Comp dinyatakan
Reject Face Kasar.
Toleransi face move Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) lebih kecil (lebih)
halus dibandingkan dengan toleransi face fix Cylinder Comp KTMK (Supra X 125) dikarenakan saat di-assy untuk face move (face contact Cylinder Head) akan bertemu dengan Cylinder Head yang sebelumnya diberi gasket yang bahannya terbuat dari plat. Bahan yang terbuat dari plat, tidak akan mudah menyatu dengan permukaan face
move Cylinder Comp sehingga dibutuhkan kekasaran yang sangat halus agar tidak
bocor yakni maksimal 8 mikron. Sedangkan untuk face fix (face contact Crank Case) akan bertemu dengan Crank Case yang sebelumnya diberi gasket yang bahannya terbuat dari karton. Bahan yang terbuat dari karton, mudah menyatu dengan permukaan face fix Cylinder Comp sehingga tidak dibutuhkan kekasaran yang sangat halus agar tidak bocor yakni maksimal 12 mikron.
4.3.2.2. Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit)
Selain Type KTMK (Supra X 125), pada Seksi Machining Cylinder Comp 3 (MC. Cyl Comp 3) di PT. Astra Honda Motor (PT. AHM) juga memproduksi
Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit). Seperti halnya Cylinder Comp KTMK
(Supra X 125), pada Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) juga menjalankan peta kontrol berupa X-R Control Chart per shift-nya sesuai dengan critical point dari
part/komponen yang akan diproduksi. Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) juga
memiliki critical point yang sama dengan Type KTMK (Supra X 125) yakni
roughness face move dan fix, flatness face move dan fix, posisi koordinat lubang
dowl, perpendicular (ketegaklurusan) proses fine boring, roughness proses honing dan kebulatan proses honing. Untuk kasus Reject proses Face Kasar yang berkaitan dengan critical point-nya yakni roughness dan flatness face move dan fix.
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya bahwa face move Cylinder Comp adalah bagian dari Cylinder Comp yang telah terproses pada turning yang nantinya akan di-assy dengan Cylinder Head. Bagian tersebut juga dinamakan face contact Cylinder Head. Sedangkan face fix Cylinder Comp adalah bagian dari Cylinder Comp yang telah terproses pada turning yang nantinya akan di-assy dengan Crank Case. Bagian tersebut juga dinamakan face contact Crank Case. Agar lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini;
Gambar. 4.6. Face Move Cylinder Comp (Face Contact Cylinder Head) Type KTLM (Supra Fit).
Gambar. 4.7. Face Fix Cylinder Comp (Face Contact Crank Case) Type KTLM (Supra Fit). Face Move Cylinder Comp Face Fix Cylinder Comp Face Move Cylinder Comp Face Fix Cylinder Comp
Pada area Face Move dan Fix Cylinder Comp yang merupakan critical
point-nya pengukuran roughness (kekasaran) dan flatness (kerataan). Pengukuran pada
point roughness, diambil pada permukaan face yang menunjukkan nilai/ angka paling
kasar (titik tertingginya) pada mesin alat ukur. Sedangkan pungukuran pada point
flatness, diambil pada permukaan face terendah dan tertingginya dengan mengambil
nilai rata-rata antara kedua puncak tersebut (terendah dengan tertinggi) pada mesin alat ukur.
Berikut nilai peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) pada bulan Oktober 2005;
X-R Control Chart Bulan Oktober 2005, Shift 1;
-1 1 3 5 7 9 11 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 X
x UCL CL Data LCL CL Spec
0 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R R CL UCL
X-R Control Chart, Shift 2;
X-R Control Chart, Shift 3;
-1 1 3 5 7 9 11 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 X
x UCL CL Data LCL CL Spec
0 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R R CL UCL -1 1 3 5 7 9 11 13 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 X
Grafik. 4.7. Peta X-R Control Chart Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) per shift Bulan Oktober 2005.
Seperti yang terlihat pada grafik peta X-R Control Chart bulan Oktober 2005 bahwa per shiftnya, data ukur part Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit) telah melampaui batas atasnya (UCL) yang merupakan telah di luar kontrol kualitas part. Telah disebutkan di atas bahwa critical point dari Cylinder Comp di antaranya
roughness dan flatness face move dan fix. Toleransi dari roughness tersebut yakni
maksimal 8 mikron, jadi batas bawahnya (UCL) = 0 sedangkan batas atasnya (UCL) = 8. Sehingga dapat dipastikan bahwa peta kendali yakni di atas UCL dan tentunya nilai dari roughness Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) di atas 8. Bila data ukur
roughness telah di atas 8 maka face move Cylinder Comp KTLM (Supra Fit)
dinyatakan cacat atau dinamakan Reject Face Kasar.
Data pengambilan X-R Control Chart tersebut dilakukan sampling sebanyak 5
pcs per shiftnya tiap kali produksi. Nilai yang terpetakan pada X-R Control Chart tersebut merupakan nilai rata-rata dari pengukuran sebanyak 5 pcs tersebut. X-R
0 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 R R CL UCL
Control Chart tersebut yang memiliki data out control dengan perhitungan sebagai
berikut:
Bulan Oktober 2005:
Banyaknya data out control shift 1 = 14 pcs Banyaknya data out control shift 2 = 14 pcs Banyaknya data out control shift 3 = 13 pcs
Total data out control dalam satu hari = 14 + 14 +13 = 41 pcs
Banyaknya sampling= 5pcs dan produksi aktual = 35676 pcs, maka persentase reject:
Dari data bulan Oktober 2005 per shiftnya bahwa nilai dari persentase reject telah melewati dari batas target yakni 0,57% pada bulan Oktober 2005 dimana targetnya 0,08%. Peta X-R Control Chart tersebut merupakan peta quality critical
point Cylinder Comp pada proses turning yakni kekasaran (roughness). Bila data
pada X-R Control Chart telah out control maka kekasaran (roughness)-nya telah diluar standar sehingga Cylinder Comp dinyatakan Reject Face Kasar.
Toleransi face move Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) lebih kecil (lebih
halus) dibandingkan dengan toleransi face fix Cylinder Comp KTLM (Supra Fit) dikarenakan saat di-assy untuk face move (face contact Cylinder Head) akan bertemu dengan Cylinder Head yang sebelumnya diberi gasket yang bahannya terbuat dari
Total data out control x Banyaknya sampling
% Reject = x 100 % Produksi Aktual 41 x 5 = x 100 % 35676 = 0,57 %
plat. Bahan yang terbuat dari plat, tidak akan mudah menyatu dengan permukaan face
move Cylinder Comp sehingga dibutuhkan kekasaran yang sangat halus agar tidak
bocor yakni maksimal 8 mikron. Sedangkan untuk face fix (face contact Crank Case) akan bertemu dengan Crank Case yang sebelumnya diberi gasket yang bahannya terbuat dari karton. Bahan yang terbuat dari karton, mudah menyatu dengan permukaan face fix Cylinder Comp sehingga tidak dibutuhkan kekasaran yang sangat halus agar tidak bocor yakni maksimal 12 mikron.
4.3.3. Analisa Konsentrasi Coolant
Pengecekan konsentrasi coolant dilakukan setiap hari yang dilakukan oleh seorang teknisi dari seksi Machining Cylinder Comp. Konsentrasi tersebut diukur oleh sebuah alah yakni Refraktormeter. Refraktometer akan menunjukkan kadar konsentrasi dalam nilai PH. Standard PH untuk machining berkisar dari 5 – 8 dan 8 – 12 standar tersebut diperoleh dari Proses Engineering. Bila PH tersebut di bawah nilai 5 maka seorang teknisi akan menambah coolant ke dalam mesin guna menaikkan PH sedangkan bila nilai PH di atas 8 maka seorang teknisi akan menambahkan air ke dalam mesin guna menurunkan PH.
Dari data pengukuran konsentrasi coolant yang dilakukan setiap harinya terlihat jelas bahwa konsentrasi coolant pada mesin turning (Vertical Lathe) ada yang keluar dari standard yang ada pada tanggal yang terjadi Reject Face Kasar Cylinder Comp. Berikut ini adalah data konsentrasi coolant pada mesin turning (Vertical Lathe) bulan
Juni – Juli 2005 untuk Cylinder Comp Type KTMK (Supra X 125) dan bulan September – Oktober 2005 untuk Cylinder Comp Type KTLM (Supra Fit);
CUT CONSEN OIL TRASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 TONG TAI M 01 A TONG TAI M 01 B FANUC A M 02 A FANUC B M 02 B FANUC C M 02 C FANUC D M 02 D FINE BORING M 04 A BULAN : JULI 2005 CUT CONSEN OIL TRASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TONG TAI M 01 A TONG TAI M 01 B FANUC A M 02 A FANUC B M 02 B FANUC C M 02 C FANUC D M 02 D FINE BORING M 04 A
Tabel. 4.7. Kontrol Konsentrasi Coolant MC. Cylinder Comp 3 bulan Juni - Juli 2005 Line 1 (KTMK)
8 7 7 7 7 6 6 7 9 7 TANGGAL OFF 6 6 8 8 8 7 7 8 6 6
NO NAMA MESIN TANGGAL
1 5 - 8 7 OFF 7 8 8 8 8 OFF 8 8 8 8 8 7 7 8 8 8 8 8 OFF 7 8 8 6 8 8 7 8 5 10 8 6 OFF 7 5 8 5 5 7 9 8 7 6 7 6 OFF 6 7 5 6 6 6 2 5 - 8 8 7 8 8 8 7 8 7 6 10 9 7 3 5 - 8 7 8 8 7 7 7 8 7 8 8 9 8 4 5 - 8 7 8 8 7 8 8 8 8 7 7 6 7 6 7 7 8 8 8 8 8 6 5 5 5 5 5 - 8 7 8 8 7 8 8 8 8 7 8 7 8 7 6 6 8 8 8 8 8 7 6 6 6 6 5 - 8 7 7 8 7 8 8 7 7 7 7 7 7 6 6 7 7 8 8 7 7 6 6 6 6 7 8 - 12 10 10 7 11 9 9 8 8 8 9 8 8 12 10 12 7 12 10 7 9 9 10 8 10 7 9 11 9 11 11 9 11 10 10 11 11 11 11 10 10 12 12 11 11 7 8 - 12 11 10 10 9 9 12 6 6 6 8 8 8 8 6 7 7 7 8 6 6 8 8 7 7 7 6 5 - 8 6 6 7 7 7 7 7 7 8 OFF 7 6 8 8 7 7 7 7 7 8 8 8 6 6 5 5 - 8 7 7 7 6 6 8 8 8 7 6 7 7 7 7 8 8 8 7 6 6 6 8 8 8 7 7 7 7 8 4 5 - 8 6 6 7 6 6 7 6 6 6 7 7 7 7 6 6 8 8 8 7 7 7 3 5 - 8 7 7 6 6 8 8 6 5 8 8 8 6 6 6 7 8 8 8 6 7 7 7 8 7 6 6 6 2 5 - 8 8 8 6 6 7 7 7 7 6 6 8 8 7 7 6 8 8 8 7 6 6 8 8 7 7 7 6 NO NAMA MESIN 1 5 - 8 8 6 6 7
CUT CONSEN OIL TRASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TONG TAI M 01 A TONG TAI M 01 B FANUC A M 02 A FANUC B M 02 B FANUC C M 02 C FANUC D M 02 D FINE BORING M 04 A BULAN : SEPTEMBER 2005 CUT CONSEN OIL TRASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 TONG TAI M 01 A TONG TAI M 01 B FANUC A M 02 A FANUC B M 02 B FANUC C M 02 C FANUC D M 02 D FINE BORING M 04 A
Tabel. 4.8. Kontrol Konsentrasi Coolant MC. Cylinder Comp 3 bulan Agustus - September 2005 Line 1 (KTMK)
8 9 6 8 8 9 9 8 9 9 8 6 8 7 13 10 10 7 7 8 - 12 5 11 9 6 10 8 7 6 5 4 6 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 6 6 4 5 5 4 4 6 6 5 - 8 6 5 5 5 5 6 3 5 6 6 6 5 5 6 5 5 6 6 5 5 4 5 5 - 8 8 5 5 5 5 5 4 5 6 5 5 6 6 6 6 5 5 6 5 6 5 5 4 5 5 4 5 - 8 6 5 5 5 5 7 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 5 6 5 3 5 - 8 5 5 5 5 5 5 9 8 7 7 5 5 7 7 7 4 7 2 5 - 8 6 12 9 9 7 9 7 7 8
OFF OFF OFF OFF OFF
7 6 7 6 6 7 7 6 6 8 4 8 6 7
NO NAMA MESIN TANGGAL
5 8 7 6 5 5 8 7 7 6 6 7 5 6 9 8 8 8 8 1 5 - 8 5 12 OFF 8 7 7 6 8 9 9 8 9 11 10 10 6 7 7 OFF 8 8 5 5 5 6 9 9 8 8 8 10 11 7 8 - 12 12 11 11 11 6 8 8 6 6 7 7 8 5 9 6 8 5 8 8 6 4 6 5 - 8 8 9 8 8 8 9 8 8 7 8 8 8 7 7 7 8 8 7 OFF 6 9 9 7 6 6 8 8 8 7 8 8 8 5 5 - 8 8 8 8 8 7 7 6 8 8 7 8 8 8 8 5 5 6 8 4 5 - 8 8 9 7 8 7 7 8 6 6 7 5 5 7 5 8 5 5 7 9 8 9 10 5 3 5 - 8 9 8 3 5 5 7 6 5 5 6 5 5 6 8 8 5 8 8 OFF 10 9 6 5 8 8 7 5 6 8 5 8 8 7 7 10 5 5 8 5 6 8 8 8 5 5 8 7 TANGGAL 7 5 6 7 7 6 7 5 6 NO NAMA MESIN 1 5 - 8 2 5 - 8 6 6 8 7 8 6 5 7
CUT CONSEN OIL TRASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TONG TAI M 01 A TONG TAI M 01 B FANUC A M 02 A FANUC B M 02 B FANUC C M 02 C FANUC D M 02 D FINE BORING M 04 A CUT CONSEN OIL TRASI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 TONG TAI M 01 A TONG TAI M 01 B FANUC A M 02 A FANUC B M 02 B FANUC C M 02 C FANUC D M 02 D FINE BORING M 04 A
Tabel. 4.9. Kontrol Konsentrasi Coolant MC. Cylinder Comp 3 bulan Oktober 2005 Line 1 (KTMK) dan Line 2 (KTLM)
TANGGAL TANGGAL 10 9 11 9 9 9 8 6 10 8 8 6 9 9 8 12 8 8 11 10 7 8 - 12 10 8 7 6 10 10 5 6 5 5 5 5 6 5 5 4 5 6 8 7 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 6 5 - 8 3 5 5 6 8 6 6 5 5 6 5 6 5 5 5 4 5 6 4 5 5 5 5 - 8 3 4 5 4 5 5 5 6 5 4 5 4 6 5 5 5 5 5 6 5 5 6 5 6 6 5 6 5 5 5 5 4 5 - 8 4 5 5 5 5 6 5 6 5 6 6 7 6 5 5 6 5 5 5 5 5 3 5 - 8 4 5 6 5 5 5 5 6 6 6 7 7 7 6 8 8 9 8 8 7 8 8 8 8 8 5 7 2 5 - 8 10 10 8 9 8 7 6 7 8 6 5 7 7 6 6 8 8 8 8 8 7 10 8 7 5 6 7 NO NAMA MESIN 1 5 - 8 7 7 5 7 7 8 8 7 6 7 8 8 8 7 5 4 5 5 6 6 4 4 6 5 6 6 5 6 7 10 9 7 8 7 8 8 8 8 8 8 6 8 9 8 8 8 8 7 8 - 12 10 8 8 6 7 6 5 6 5 6 5 5 5 8 7 4 5 4 5 6 5 - 8 5 5 6 5 8 7 7 6 6 7 5 6 6 7 6 6 5 6 5 6 5 5 5 5 - 8 6 5 5 5 6 6 6 5 6 5 7 6 6 5 6 6 5 7 5 5 4 5 4 5 - 8 5 6 6 6 5 5 5 7 6 5 6 6 6 7 7 5 5 6 5 3 5 - 8 5 8 6 4 7 6 6 6 8 8 8 8 8 9 9 9 7 8 6 8 8 7 8 6 8 5 8 7 10 9 8 NO NAMA MESIN 1 5 - 8 8 10 7 8 8 2 5 - 8 7 7 8 5 6 10 5 6 5 8 11 9 8 8
Dari data tersebut bahwa mulai bulan Juli – Oktober 2005 pada mesin vertical
turning telah keluar dari standar yang telah ditentukan. Maka dari itu langkah yang
dilakukan dengan mengembalikan PH tersebut ke standarnya sesuai pada masing-masing mesin dengan menaikkan atau menurunkan PH tersebut. Caranya seperti yang telah disebutkan di atas bahwa bila ingin menaikkan konsentrasi PH coolant dengan menambahkan coolant pada mesin dan bila ingin menurunkan konsentrasi coolant PH dengan menambahkan air pada mesin.
4.3.4. Analisa Pergantian Tool
Pada proses machining yang inti prosesnya yakni turning, milling, drilling,
boring, tapping, honing dan grinding tentunya membutuhkan alat pemotong yang
dinamakan cutting tool. Tool tersebut berfungsi sebagai cutter (pemotong) dalam proses machining. Macam cutter itu sendiri ada yang berupa insert, blade stone, drill,
tap, reamer, milling dan grinda sedangkan jika dari jenis material cutter itu sendiri insert terbagi atas diamond dan carbide.
Kedua jenis bahan tool tersebut memiliki material yang sama yakni karbon hanya saja dalam proses pembuatan / perlakuan tool tersebut berbeda sehingga memiliki standard using (pemakaian) yang berbeda. Insert yang terbuat dari diamond memiliki standard using yang lebih lama dibanding yang terbuat dari carbide.
Standard using itu sendiri merupakan standard pemakaian tool terhadap banyaknya
proses machining yang telah dikerjakan. Jadi, perhitungan standard using dibagi dengan berapa kali tool itu dapat bertahan dengan hasil yang optimal tiap kali proses.
Life time tool yang terbuat dari diamond memiliki standard using tool 200
penggunaan/proses sedangkan untuk lifetime tool yang terbuat dari carbide memiliki
standar using 100 penggunaan/proses. Arti dari 200 penggunaan/proses yakni tool
tersebut memiliki kemampuan sampai 200 kali proses machining maka tool tersebut harus diganti. Pada tool turning tersebut ada 4 buah mata sehingga cukup memutar saja bagian tool tersebut.
Sedangkan untuk komposisi produksi Machining Cylinder Comp terdiri atas 3 shift yang memiliki komposisi produksinya pada shift 1 = 809 pcs, shift 2 = 703 dan shift 3 = 598 dengan cycle time = 29 detik. Sehingga secara kapasitas total produksi
Machining Cylinder Comp = 2110. Kapasitas tersebut baru untuk Type KTLM (Supra
Fit) sedangkan untuk Type KTMK (Supra X 125) memiliki kapasitas yang sama yakni = 2110 dengan komposisi yang sama pada kapasitas per shiftnya. Jadi bila dihitung secara matematis tool turning akan ganti tool sebanyak 2 kali per harinya (13 kali tiap minggunya dan 58 kali tiap bulannya) untuk satu Type (KTLM) sedangkan
Type KTMK juga sama. Agar lebih jelas dapat dilihat perhitungan sebagai berikut:
Untuk tool Type diamond untuk tool dapat digunakan sebanyak 4 kali sehingga
lifetime ganti tool;
Life time = 200 penggunaan/proses x 4 = 800 penggunaan/proses
Produksi sehari = 809 + 703 + 598 = 2110 pcs LifeTime oduksi Kapasitas lperHari LamanyaToo = Pr
Lamanya Tool per hari 800 2110 =
= 2,6375
Jadi, ganti tool terjadi di shift 1 pada proses ke 801 dan di shift 3 pada proses 1601. Bila produksi tersebut berlangsung continue (terus menerus maka ganti tool tersebut juga akan dapat terjadi di shift 2.
Sedangkan untuk perhitungan per minggunya dan bulannya adalah sebagai berikut; 1 minggu = 5 hari kerja dan 1 bulan = 22 hari kerja
LifeTime oduksi Kapasitas lperMinggu LamanyaToo = Pr 800 5 2110× = = 13,1875 LifeTime oduksi Kapasitas lperBulan LamanyaToo = Pr 800 22 2110× = = 58,025
Perhitungan di atas berlaku untuk kedua Type (KTMK dan KTLM) karena untuk kedua Type tersebut memiliki cycle time line yang sama yakni 29 detik.
Tabel. 4.10. Tabel Data Ganti Tool Turning Type KTMK (Supra X 125) bulan Juni 2005. Bulan : Juni 2005 Type : KTMK TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin 1 1 809 200 448 3 598 138 441 2 703 41 641 400 7 1 809 50 338 641 241 3 598 138 600 250 538 3 598 138 441 338 800 450 12 1 809 50 338 641 538 2 703 191 650 250 538 3 598 138 28 1 809 140 391 2 703 41 450 17 1 809 50 338 340 591 241 650 250 538 540 3 598 88 441 2 703 41 450 22 1 809 50 740 288 641 241 650 250 2 703 131 488 3 598 138 441 2 703 41 450 331 2 1 809 90 338 641 241 650 531 290 538 3 598 138 441 2 703 41 3 598 28 490 8 1 809 140 338 641 241 228 690 340 538 3 598 138 441 448 2 703 81 540 13 1 809 140 338 641 29 1 809 50 281 740 340 538 3 598 138 250 481 2 703 131 540 18 1 809 140 338 450 681 331 740 340 538 650 3 598 178 531 2 703 131 540 23 1 809 140 2 703 41 378 3 598 28 331 740 340 241 578 228 531 2 703 131 540 441 3 1 809 180 448 3 598 28 331 740 641 380 9 1 809 50 228 531 2 703 131 3 598 138 580 250 448 3 598 28 331 338 780 450 14 1 809 50 228 531 538 2 703 171 650 250 448 3 598 28 30 1 809 140 371 2 703 41 450 19 1 809 50 228 340 571 241 650 250 448 540 3 598 68 441 2 703 41 450 24 1 809 50 740 268 641 241 650 250 2 703 131 468 3 598 138 441 2 703 41 450 331 4 1 809 70 338 641 241 650 531 270 538 3 598 138 441 2 703 41 3 598 28 470 10 1 809 140 338 641 241 228 670 340 538 3 598 138 441 448 2 703 61 540 15 1 809 140 338 641 261 740 340 538 3 598 138 461 2 703 131 540 20 1 809 140 338 661 231 740 340 538 3 598 158 531 2 703 131 540 25 1 809 140 358 3 598 28 331 740 340 558 228 531 2 703 131 540 6 1 809 160 448 3 598 28 331 740 360 11 1 809 50 228 531 2 703 131 560 250 448 3 598 28 331 760 450 16 1 809 50 228 531 2 703 151 650 250 448 3 598 28 351 2 703 41 450 21 1 809 50 228 551 241 650 250 448 3 598 48 441 2 703 41 450 27 1 809 50 248 641 241 650 250
Tabel. 4.11. Tabel Data Ganti Tool Turning Type KTMK (Supra X 125) bulan Juli 2005.
Bulan : Juli 2005 Type : KTMK TglShift Prod Akt
Count er Mesin
TglShift Prod Akt Count
er Mesin
TglShift Prod Akt Count
er Mesin
TglShift Prod Akt Count
er Mesin
TglShift Prod Akt Count
er Mesin
TglShift Prod Akt Count er Mesin 1 1 809 50 538 448 338 228 250 9 1 809 140 15 1 809 50 538 448 450 340 250 21 1 809 135 27 1 809 50 650 540 450 340 250 2 703 41 740 650 550 450 241 2 703 131 2 703 41 757 650 441 331 241 2 703 150 2 703 41 641 531 441 351 241 3 598 138 3 598 28 641 554 441 338 228 3 598 138 3 598 45 641 538 448 338 250 3 598 138 5 1 809 140 11 1 809 50 538 451 338 340 250 16 1 809 140 22 1 809 50 538 540 450 340 255 28 1 809 140 740 650 540 460 340 2 703 131 2 703 41 740 665 540 331 241 2 703 131 2 703 55 740 531 441 231 257 2 703 131 3 598 28 641 531 459 231 228 3 598 138 3 598 28 661 531 448 338 228 3 598 150 3 598 28 6 1 809 50 538 448 353 228 250 12 1 809 140 18 1 809 50 554 448 450 340 250 23 1 809 140 29 1 809 50 650 540 450 340 250 2 703 41 740 650 540 450 241 2 703 131 2 703 41 740 650 441 231 241 2 703 131 2 703 41 641 531 441 231 241 3 598 138 3 598 28 641 531 441 338 228 3 598 138 3 598 28 641 538 448 338 228 3 598 138 7 1 809 140 13 1 809 50 538 448 338 340 250 19 1 809 140 25 1 809 50 538 540 450 340 250 30 1 809 140 740 650 540 450 340 2 703 131 2 703 41 740 650 540 231 241 2 703 131 2 703 41 740 531 441 331 241 2 703 131 3 598 28 641 531 441 331 228 3 598 138 3 598 28 641 531 448 338 228 3 598 138 3 598 28 8 1 809 50 538 448 338 228 250 14 1 809 140 20 1 809 50 538 448 450 340 250 26 1 809 140 650 540 450 340 2 703 41 740 650 540 241 2 703 131 2 703 41 740 441 331 241 2 703 131 641 531 441 331 3 598 138 3 598 28 641 531 338 228 3 598 138 3 598 28
Tabel. 4.12. Tabel Data Ganti Tool Turning Type KTLM (Supra Fit) bulan Oktober 2005. Bulan : Oktober 2005 Type : KTLM TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin TglSh ift Prod Akt Count er Mesin 2 1 809 205 216 579 331 2 703 41 540 410 416 3 598 76 531 241 740 615 7 1 809 18 278 3 598 28 441 2 703 131 2 703 5 218 480 228 641 331 210 418 13 1 809 82 448 3 598 138 531 415 618 282 18 1 809 50 338 3 598 28 620 2 703 9 482 250 538 228 3 598 115 209 682 450 23 1 809 140 448 320 409 2 703 73 650 340 28 1 809 50 525 609 273 2 703 41 540 250 3 1 809 125 3 598 106 473 241 740 450 330 306 673 441 2 703 131 650 535 506 3 598 170 641 331 2 703 41 740 8 1 809 108 370 3 598 138 531 241 2 703 65 308 570 338 3 598 28 441 270 508 14 1 809 172 538 228 641 475 708 372 19 1 809 140 448 3 598 138 680 2 703 99 572 340 24 1 809 50 338 3 598 20 299 772 540 250 538 225 499 2 703 163 740 450 430 699 363 2 703 131 650 4 1 809 32 3 598 196 563 331 2 703 41 232 396 3 598 60 531 241 432 596 260 3 598 28 441 632 9 1 809 198 460 228 641 2 703 23 398 15 1 809 62 448 3 598 138 223 598 266 20 1 809 50 338 423 798 470 250 538 623 2 703 189 674 450 25 1 809 140 3 598 120 389 2 703 135 650 340 220 589 339 2 703 41 540 420 3 598 86 543 241 740 5 1 809 22 286 3 598 40 441 2 703 131 224 486 244 641 331 426 11 1 809 88 448 3 598 138 531 628 288 16 1 809 50 338 3 598 28 2 703 19 488 250 538 228 221 688 450 21 1 809 140 448 423 2 703 79 650 340 26 1 809 50 625 279 2 703 41 540 250 3 598 122 479 241 740 450 324 679 441 2 703 131 650 526 3 598 176 641 331 2 703 41 6 1 809 128 376 3 598 138 531 241 328 576 338 3 598 28 441 528 12 1 809 178 538 228 641 728 380 17 1 809 140 448 3 598 138 2 703 119 582 340 22 1 809 50 338 319 784 540 250 538 519 2 703 175 740 450 27 1 809 140 3 598 16 377 2 703 131 650 340