• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN

B. Analisis Ruang Rawat

2. Analisa Situasi

ANALISA SWOT RUANG BEDAH ANAK KENANGA 1 2012 RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN

A. MAN

Strenght Weakness Opportunity Threatened

 Rumah sakit tipe B sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan

 Ruangan Kenanga 1 memiliki sruktur organisasi dan uraian tugas yang jelas untuk kepala ruangan, ketua Tim, CI dan perawat pelaksana.

 Ruangan Kenanga 1 memiliki tenaga perawat yang terdiri dari S1 Keperawatan 1 orang, D3 keperawatan 10 orang, D4 keperawatan 1 orang dan SPK 2 orang.

 Pegawai baru baik honorer dan pegawai negeri menjalani orientasi selama 1 bulan.

 Masih adanya perawat

sebanyak 2 orang yang memiliki tingkat pendidikan SPK dimana mereka sudah mendekati masa pensiun tiga bulan lagi.

 Penempatan perawat pelaksana di ruangan Kenanga 1 Bedah Anak belum berdasarkan kriteria tertentu.

 Kurangnya jumlah tenaga perawat di ruangan Kenanga 1

 Adanya mahasiswa

kedokteran, akper dan S1 Keperawatan ditempatkan rata-rata 2-3 orang mahasiswa keperawatan yang sedang praktek belajar.

 Rekruitmen perawat

melalui uji pegawai negeri sesuai dengan aturan rumah sakit dan perekrutan tenaga honorer melalui direktorat rumah

 Adanya tuntutan masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional.

 Rumah sakit lain yang mempunyai SDM yang lebih

baik dan berkualitas.

 Kepala ruangan berasal dari jenjang pendidikan S1 keperawatan (Ns).

 Kepala ruangan memiliki catatan pribadi untuk menilai kinerja perawat di ruangan.

 Adanya reward berupa pujian, kepada perawat yang melakukan tugas dengan baik

 Bila terjadi suatu konflik baik, pada pasien atau perawat, kepala ruangan langsung mengatasi konflik tersebut. Apabila tidak dapat diatasi lagi, maka kepala ruangan melaporkan konflik tersebut kepada kepala instalasi.

 Perawat mendampingi dokter visite.

 Berdasarkan hasil kuesioner tingkat kepuasan kerja perawat sebanyaj 51,7% perawatan yang menyatakan puas dan 48,3% menyatakan tidak puas.

 Berdasarkan hasil kuisioner sikap kepemimpinan, diperoleh sebanyak 70%

Bedah Anak, dimana jumlah tenaga perawat, termasuk kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana adalah 15 orang perawat sedangkan dari hasil perhitungan jumlah tenaga perawat menurut Douglas kurang 1 orang perawat.

sakit yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masing-masing ruangan.

 Pihak rumah sakit

memberikan kesempatan pada perawat untuk melanjutkan jenjang pendidikan hingga selesai.

 Perawat diberikan

kesempatan oleh pihak RS untuk memdapatkan melnjutkan pendidikan hingga selesai.

 Perawat diberikan

kesempatan oleh pihak RS

untuk mendapatkan pelatihan dibidang keperawatan maupun non

keperawatan.  Era globalisasi yang menuntut adanya pelayanan keperawatan yang berkualitas dan bermutu.  Anggapan masyarakat bahwa rumah sakit merupakan rumah sakit pendidikan, yang menjadikan pasien sebagai lahan praktek.

perawat menyatakan bahwa kepala ruangan bersikap demokratis.

 Kepala ruangan selalu memotivasi perawat untuk membuat pendokomuntasian asuhan keperawatan.

 Bila kepala ruangan cuti/libur maka pendelegasian tugas diserahakan kepada wakil kepala ruangan dan penanggung jawab operasional pelaksanaannya adalah ketua tim.

B. METHODE

Strenght Weakness Opportunity Threatened

 Kepala ruangan melakukan supervisi terhadap pegawai, logistic dan mahasiswa yang sedang praktek di ruang Kenanga 1 Bedah Anak.

 Ruangan tidak melakukan pemantauan terhadap kepuasan dan harapan-harapan pasien

tentang pelayanan

 Visi rumah sakit umum Pirngadi Medan, yaitu menjadi rumah sakit rujukan dan unggulan di sumatera Utara

 Adanya

persaingan mutu pelayanan antar rumah sakit.

 Ruangan Kenanga 1 Bedah Anak memberikan pelayanan umum, ASKES madani,, ASKES, Jamkesmas, dan Medan Sehat.

 Kepala ruangan melakukan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan melalui ketua tim setiap hari dan juga melakukan supervisi terhadap pasien.

 Kepala Instalasi melakukan supervisi setiap hari dan bagian perawatan setiap 2 minggu sekali.

 Adanya kolaborasi dan koordinasi dengan tim kesehatan lain.

keperawatan di ruangan.

 Pembuatan jadwal dinas dibuat oleh karu tidak

berdasarkan tingkat ketergantungan pasien.

 Berdasarkan wawancara

discharge planning telah dilaksanakan secara lisan, tetapi belum ada pendokumnetasiannya.

Tahun 2015.

 Misi RumahSakit Umum Pirngadi yaitu : memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu profesional dan terujangkau oleh seluruh

lapisan masyarakat, meningkatakan pendidikan

penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran serta tenaga kesehatan lain, dan mengembangakan manajemen rumah sakit yang profesional.

 Adanya kebijaksanaan

pemerintah dalam profesionalisme perawat.

.

C. MATERIAL

Strenght Weakness Opportunity Threatened

 Kepala ruangan mengadakan supervisi terhadap keadaan logistic di ruangan Kenanga 1 Bedah Anak.

 Ruangan Kenanga 1 Bedah Anak memiliki tempat pembuangan sampah yang terpisah sampah non medis dan medis..

 Peralatan kesehatan setelah dipakai akan dikembalikan pada tempatnya.

 Ruangan Kenanga 1 Bedah Anak memiliki tempat penyimpana alat tenun.

 Persediaaan obat-obat emergency selalu tersedia.

 Anggota keluarga yang menjaga pasien belum mendapatkan/menggunakan

tanda pengenal.

 Belum tersedianya ruangan diagnostic sebagai tempat penyimpanan peralatan medis yanga dapat mempermudah perawat untuk melihat barang- barang. Sekarang ini ruang diagnostic disatukan dengan ruang perawat.

 Ruangan Kenanga 1 tidak memiliki sterilisator sehingga sulit untuk mensterilkan alat- alat yang sudah dipakai.

 Rumah sakit umum Pirngadi Medan memiliki fasilitas pemeriksaaan yang lengkap dan canggih.

 Adanya alat-alat

pemeriksaaan fisik (tensimeter, stetoskop dan thermometer) yang dibawa oleh mahasiswa pada saat dinas.

.

 Adanya persaingan mutu pelayanan antar rumah sakit.

 Berdasarkan hasil observasi serah terima dengan operan peralatan masih sering didelegasikan kepada mahasiswa, tetapi ditanggungjawabi juga sama

perawat.

 Pendokumentsian asuhan keperawatan di ruangan Kenanga 1 Bedah Anak sering

didelegasikan kepada mahasiswa namun tetap dikontrol oleh penanggung jawab.

D. MONEY

Strenght Weakness Opportunity Threatened

 Pembayaran jasa pelayanan Umum, Askes dan Jamkesmas melalui transaksi di SIRS RSUPM sesuai dengan rincian tindakan yang dikirim dari ruang Kenanga 1 Bedah Anak.

 Sistem keuangan ruang Kenanga 1 Bedah Anak memiliki sistem budgeting yang diatur langsung rumah sakit untuk pelayanan maupun pendanaan kesehatan bagi petugas kesehatan.

 Sistem budgeting dikelola langsung oleh rumah sakit sehingga kepala ruangan Kenaga 1 Bedah Anak mengetahui berapa tarif yang diberlakukan setiap pelayanan yang dilakukan setiap pasien.

 Ruangan Kenanga 1 Bedah Anak tidak terlibat dalam pengelolaan keuangan.

 Kepala ruangan tidak

mengetahui betapa jumlah jasa yang dibayar setiap pasien karena sistem budgeting dikelola oleh rumah sakit.

 Bantuan/jaminan pembayaran oleh PT.ASKES dan Jamkesmas untuk klien yang dirawat. .

 Adanya pasien yang melarikan diri dan tidak melunasi pembiayaan.

Dokumen terkait