• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENGELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN

Skema 5. Struktur Organisasi Ruang Kenanga 1 RSUD dr Pirngadi Medan

Setiap organisasi memiliki serangkaian tugas atau kegiatan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian kegiatan yang dilakukan untuk memudahkan pembagian tugas kepada perawat sesuai dengan pengetahuan

Kepala Ruangan Efri Suriati, S.Kep, Ns

Wakil Kepala Ruangan Rismauli Siburian, S.St KaTim I Hotmaria, AmK Anggota: 1. Berliana, AmK 2. Trisnawati, AmK 3. Astuti, AmK 4. Herawati, AmK 5. Afrida, S.Kep 6. Hayatun, AmK KaTim II Malahayati, AmK

Pembantu Rumah Tangga (PRT) 1. Emizar 2. Arnelly Anggota: 1. Kumiah 2. Cermin 3. Nurul, AmK 4. Novi, AmK 5. Resdi, AmK Ahli Gizi Hotni Adm/Keuangan Erli Sigiro

dan keterampilan yang dimiliki. Adapun uraian tugas yang dimilki struktur organisasi ruang Kenanga 1 Bedah Anak adalah sebagai berikut:

a) Kepala Ruangan Uraian Tugas :

1. Mangatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas)

2. Mengobservasi dan memberi masukan kepada PP terkait dengan bimbingan yang diberikan PP kepada PA. Apakah sudah baik.

3. Memberikan masukan pada diskusi kasus yang dilakukan PP dan PA. 4. Mempresentasikan isu-isu baru terkait dengan asuhan keperawatan. 5. Mengidentifikasi fakta dan temuan yang memerlukan pembuktian.

6. Mengidentifikasi masalah penelitian, merancang usulan dan melakukan penelitian.

7. Menerapkan hasil-hasil penelitian dan memberikan asuhan keperawatan . 8. Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam hal melakukan evaluasi

tentang mutu asuhan keperawatan, mengarahkan dan mengevaluasi tentang implementasi MPKP

9. Mengevaluasi pendidikan kesehatan yang dilakukan PP dan memberikan masukan untuk perbaikan.

10.Merancang pertemuan ilmiah untuk membahas hasil evaluasi/penelitian tentang asuhan keperawatan.

b) Ketua Tim Uraian Tugas :

1. Bersama anggota group melaksanakan Askep sesuai standar

2. Bersama anggota group mengadakan serah terima dengan group.tim (group petugas ganti) mengawasi : kondisi klien/anggota keluarga, logistic keperawatan, administrasi rekam medic, pelayanan pemeriksaan penunjang, kolaborasi program pengobatan.

3. Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh group sebelumnnya.

4. Merundingkan pembagian tugas dengan anggota groupnya. 5. Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter.

6. Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program pengobatan dokter.

7. Membantu pelaksanaan rujukan

8. Melakukan orientasi terhadap klien/anggota keluarga baru mengenai : tata tertib ruangan RS, perawat yang bertugas.

9. Menyiapkan orientasi pulang dan memberi penyuluhan kesehatan

10.Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning service, mengatur tugas peserta didik, mengatur tata tertib ruangan yang ditunjukkan kepada semua petugas, peserta didik dan pengunjung ruangan. 11.Membantu karu membimbing peserta didik keperawatan

12.Membantu karu untuk menilai mutu pelayanan askep serta tenaga keperawatan

c. Perawat Pelaksana Uraian tugas :

1. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar

2. Mengadakan serah terima dengan group/tim lain (group petugas ganti) mengenai kondisi klien/anggota keluarga, logistic keperawatan, administrasi rekam medic, pelayanan pemeriksaan penunjang, kolaborasi program pengobatan.

3. Melanjutkan tugas-tugas yang belum dapat diselesaikan oleh group sebelumnya.

4. Merundingkan pembagian tugas dalam groupnya.

5. Menyiapkan perlengkapan untuk pelayanan dan visite dokter

6. Mendampingi dokter visite, mencatat dan melaksanakan program pengobatan dokter

7. Membantu pelaksanaaan rujukan

8. Melakukan orientasi terhadap klien/anggota keluarga/keluarga baru mengenai : tata tertib ruangan/RS, perawat yang bertugas

9. Menyiapkan klien/anggota keluarga pulang dan memberikan penyuluhan kesehatan

10.Memelihara kebersihan ruang rawat dengan : mengatur tugas cleaning service dan peserta didik

11.Mengatur tata tertib ruangan yang ditujukan kepada semua petugas, peserta didik dan pengunjung ruangan

13.Membantu kepala ruangan untuk menilai mutu pelayanan asuhan keperawatan serta tenaga keperawatan

14.Menulis laporan tim/group mengenai kondisi klien/anggota keluarga dan lingkungannya.

15.Memberikan penyuluhan kesehatan kepada klien/anggota keluarga.

Ruang Kenanga 1 hanya memiliki uraian tugas kepada ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana. Sedangkan untuk uraian tugas wakil kepala ruangan, administrasi, ahli gizi dan pembantu rumah tangga (PRT) tidak ada tertulis, hanya berupa lisan saja walaupun uraian tugas dari masing-masing sudah jelas. Bila wakil kepala ruangan, adminintrasi, ahli gizi dan pembantu rumah tangga (PRT) melakukan kesalahan, maka kepala ruangan memberikan teguran.

Analisa beban kerja berdasarkan tingkat ketergantungan pasien diruangan Kenanga 1 dinilai dengan menggunakan instrument penilaian menurut orem: Total, Parsial dan Minimal care. Menurut Douglas, tingkat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3 kategori yaitu: perawatan minimal membutuhkan waktu perawatan 1-2 jam, perawatan parsial membutuhkan waktu perawatan 3-4 jam/24 jam dan perawatan untuk pasien yang total care membutuhkan waktu 5-6 jam/24 jam.

1) Penempatan Tenaga Kerja

Pendistribusian tenaga keperwatan yang ada di Ruangan Kenanga1 Bedah Anak berdasarkan dinas pada tanggal 11-16 Juni 2012 sebagai berikut :

a. Pagi : 8 orang b. Sore : 2 orang c. Malam : 2 orang

d. Libur : 2 orang Pembagian jam kerja:

a. Dinas Pagi : 08.00-15.00 WIB b. Dinas Sore : 15.00-21.00 WIB c. Dinas Malkam : 21.00-08.00 WIB

Adapun kriteria pembagian sift kerja sesuai dengan kinerja dan porsi setiap pegawai dimana setiap sift memiliki koordinator. Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan pembagian tenaga perawat di Ruang Kenanga 1 Bedah Anak berdasarkan jumlah ketergantungan pasien. Berdasarkan Di Ruang Kenanga 1 terdapat 2 ruangan yaitu ruangan Bedah Wanita Dewasa dan ruangan Bedah Anak. Berdasarkan pengkajian pada tanggal 11-16 Juni 2012 terdapat 8 orang pasien anak, dimana pasien yamg minimal care 3 orang (37,5 %), pasien parsial care 1 orang (12,5%), dan pasien yang total care 4 orang (50%). Berdasarkan data tersebut maka jumlah tenaga perawat yang diperlukan adalah sebagai berikut :

2) Perhitungan tenaga perawat a. Rumus Douglas

Tablel 1. Jumlah Tenaga Perawat Yang Dibutuhkan berdasarkan Tingkat ketergantungan pasien (Menurut Rumus Douglas) .

Tingkat

Ketergantungan Pasien Pagi Sore Malam

Minimal Care 3x0,17 3x0,14 3x0,10

Partial Care 1x0,27 1x0,15 1x0,07

Total Care 4x 0,36 4x 0,30 4x 0,20

Jumlah 1,5=2 1,8=2 1

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pembagian perawat: Pagi : 2 orang

Siang : 2 orang Malam: 1 orang +

5 orang

Faktor libur dan cuti= 25% x 5 = 1,25= 1 orang

Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan ketergantungan pasien adalah P+S+M+L+ 1 Katim= 7 orang

Berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan menurut rumus Douglas perawat yang dibutuhkan adalah 7 orang, sehingga jika dibandingkan dengan perawat yang di Ruang Kenanga 1 Bedah Anak kurang 1 orang. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap kepala ruangan, jumlah perawat di ruang Kenanga 1 sebanyak 15 orang, karena beban kerja perawat tinggi jadi pada setiap sift perawat mengolah dua ruangan yaitu ruang bedah dewasa wanita dan ruang Bedah Anak.

Ruang Kenanga 1 Bedah Anak merupakan ruang rawat yag memberikan pelayanan terhadap pasien-pasien Jamkesmas, Medan sehat, Askes Madani, Umum dan Pempropsu dengan kategori penyakit-penyakit yang memerlukan perawat.

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 10 kategori penyakit yang sering muncul di ruang Kenanga 1 Bedah Anak yaitu :

1. Head Injury 2. Hipospadia 3. Atresi Ani

4. Hisprung 5. Fraktur 6. Hidrosefalus 7. Tumor Abdomen 8. Osteomiolitis 9. Pneumotorax 10.Corpus alineum. 3) Lingkungan kerja

Jumlah kamar rawatan di ruangan Kenanga 1 Bedah Anak sebanyak 1 kamar dengan kapasitas tempat tidur 9 buah dengan lama hari rawat pasien ± 10 hari dan tergantung keparahan penyakit. Rumah Sakit memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan dan peningkatan SDM stafnya yaitu memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (D3, S1, dan S2) dan mengenai pengaturan jadwal dinas disesuaikan oleh kepala ruangan. Perawat juga diberikan kebebasan untuk mengikuti pelatihan yang terkait dengan keperawatan yang diadakan oleh pihak rumah sakit maupun di luar rumah sakit Dr. Pirngadi Medan. Perawat pelaksana ruangan Kenanga 1 sudah pernah mengikuti seminar keperawatan, pelatihan perawatan kanker, dan pelatihan perawatan luka.

Kepala ruangan juga melakukan penilaian terhadap kinerja perawat dengan menggunakan DP3 setiap sekali dalam setahun, selain itu kepala ruangan juga memberikan teguran/punishment langsung kepada staf yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam bekerja dan apabila staf yang kinerjanya bagus

kepala ruangan juga memberikan pujian/reward secara langsung dan menjadikan staf tersebut sebagai role model terhadap staf yang lain.

Data dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 10 orang keluarga pasien yang di rawat di ruang Kenanga 1 Bedah Anak RSUD Dr. Pirngadi Medan dengan kriteria sampel yaitu pasien yang minimal telah 3 hari mendapat perawatan di ruang Kenanga 1 Bedah Anak didapatkan hasil bahwa 70 % keluarga pasien sudah cukup puas dengan variabel perawat memanggil nama pasien dengan benar, perawat menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, perawat meminta persetujuan pada setiap tindakan yang akan dilakukan, perawat menjaga lingkungan kamar pasien agar tetap bersih dan tenang. Sedangkan ketidakpuasan pasien terhadap variabel perawat memperkenalkan diri saat bertemu dengan pasien. Pemberian penkes juga telah dilakukan secara lisan namun belum terstruktur dan tidak menggunakan media oleh karena waktu yang dimiliki perawat terbatas, untuk itu perlu diberikan penkes mengenai penyakit yang diderita oleh pasien secara terstruktur. Selain itu juga memiliki slogan-slogan atau poster di dalam ruangan seperti: jagalah kebersihan, dilarang merokok yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana informasi kesehatan bagi pasien dan keluarga sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan pasien dan/ atau keluarga.

4) Kepemimpinan Kepala Ruangan

Dari hasil kuesioner yang diberikan oleh kelompok kepada 12 orang perawat di ruang Kenanga 1 didapatkan gaya kepemimpinan kepala ruang adalah demokratis sebesar 70 % (9 orang).

5) Pelayanan Asuhan Keperawatan

Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan yang di ruang Kenanga 1 Bedah Anak, jam bertemu telah ditetapkan yaitu pada pukul 12.00-13.00 WIB dan pada pukul 17.00-21.00 WIB, namun masih ada ditemukan adanya pelanggaran jam bertamu. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dari keluarga pasien dalam mematuhi jam berkunjung. Bed nama pengunjung tidak ada, begitu juga dengan bed nama penjaga pasien untuk malam hari yang didapat dari rumah sakit tidak tersedia, sedangkan untuk pengunjung hanya diperbolehkan berkunjung pada saat jam bertamu saja. Perawat di ruang Kenanga 1 selalu mengorientasikan jam bertamu, kamar mandi, peraturan ruangan, tempat meletakkan pakaian.

Untuk pencegahan infeksi nasokomial ruangan Kenanga 1 Bedah Anak, telah menerapkan tindakan berupa mengecek setiap hari infus pasien, pemisahan sampah medis dan non medis, serta benda tajam. Alat/instrumen yang digunakan untuk setiap tindakan keperawatan terlebih dahulu disterilkan dan jumlah alat yang dibutuhkan sudah mencukupi.

2. METHODE

Metode asuhan keperawatan yang diterapkan ruang Kenanga 1 Bedah Anak adalah metode tim. Prosedur timbang terima (overan) dilakukan pada setiap pergantian shift. Tetapi pada saat bekerja metode tim belum dilaksanakan secara optimal karena tenaga perawat pelaksana harus membagi kerja pada ruang Kenanga 1 bedah dewasa, masih terdapat tugas secara fungsional yaitu pembagian tugas diagnostik dan tugas dari luar kondisi tersebut sehingga

menggunakan metode modular yaitu gabungan metode tim dan metode fungsional.

Dari hasil observasi yang dilakukan, ruang Kenanga 1 Bedah Anak sudah memiliki SAK (Standar Asuhan Keperawatan) tetapi hanya 2 jenis penyakit sedangkan penyakit yang lainnya belum ada di ruangan dan pelaksanaannya cukup optimal yang diberikan kepada pasien sesuai dengan standar yang ada/tertulis. Dokumentasi keperawatan juga sudah dijalankan dengan cukup optimal, tetapi pengisian asuhan keperawatan terhadap pasien di ruangan belum optimal karena sering dilimpahkan kepada mahasiswa yang sedang dinas di ruangan tersebut kemudian diperiksa kembali oleh penanggung jawab asuhan keperawatan.

Ruang Kenanga 1 Bedah Anak merupakan ruang rawat yang memberikan pelayanan terhadap anak-anak. Di ruang Kenanga 1 memiliki struktur organisasi bentuk lini dan ada bagan struktur organisasi Kenanga 1 yang terdapat di ruangan perawat. Dalam pendelegasian tugas, berdasarkan hasil pengkajian melalui wawancara dengan kepala ruang Kenanga 1 didapatkan bahwa sistem pendelegasian tugas keperawatan di ruang Kenanga 1 dilaksanakan sesuai dengan metode penugasan modular, dimana pendelegasian dilakukan dari kepala ruangan, kepada ketua tim dan selanjutnya ketua tim mendelegasikan kepada perawat pelaksana.

Untuk mencapai kedesiplinan kerja ruang Kenanga 1 memiliki suatu kebijakan yang telah disepakati bersama yaitu teguran lisan dan sanksi berupa denda bagi staf yang terlambat dan membuat surat pernyataan. Selain itu adanya supervisi yang dilakukan oleh kapokja setiap hari keruangan dalam hal pemberian

pelayanan perawatan seperti keadaan ruangan, keadaan pasien, ketenagaan dan logistik.

3. MATERIAL

Perawatan untuk alat-alat rumah tangga seperti tempat tidur dilakukan dengan perbaikan bila terjadi kerusakan, sedangkan untuk bantal, tilam dan lainnya disimpan di gudang. Alat pencatatan dan pelaporan seperti buku rawatan, buku visite, buku ekspedisi, buku pemeriksaan penunjang, buku injeksi, buku operan alat dan oksigen, jadwal dinas, buku denah ruangan telah dikelola dengan baik.

a. Pengelolaan Obat

Untuk pengamprahan obat ke depo farmasi dilakukan oleh perawat ruangan. Dan pelaksanaannya yaitu untuk obat oral sekali dalam 3 hari sedangkan untuk cairan infus dan obat injeksi dilakukan setiap hari. Pembagian obat berdasarkan kebutukan pasien setiap hari dan dilakukan pengecekan ulang terhadap kelengkapan obat dengan mengikuti kartu kendali.

Pengelolaan obat sudah dilakukan dari depo farmasi langsung keperawat ruangan dan perawat ruangan membagian obat kepada pasien setiap hari.

Obat-obat Emergency

Tabel 2. Obat-obat Emergency di ruang Kenanga 1

Nama Obat Jumlah

RL 8 Dextrose 2 Glukosa 5 % + NaCl 1 Cefotaxim 5 Cimetidine 5 Transamin 5 Gentamycin 5 Ketorolac 5 b. Pengelolaan Logistik

Pengadaan logistik di ruang Kenanga 1 Bedah Anak dikelola secara sentralisasi, dimana ruangan melakukan permohonan diajukan oleh penganggung jawab alat kepada Kapokja (Kepala Kelompok Kerja) berdasarkan amprahan. Ruangan telah menunjuk perawat pelaksana untuk menjadi penanggung jawab khusus alat-alat, obat, askep dan status, tugas luar, kartu obat dan kebersihan. Penyimpanan alat-alat tenun dilakukan dengan baik yaitu di simpan dilemari alat tenun. Perawatan dan pensterilan untuk alat/instrumen seperti pinset, gunting, klem, dal lain-lain dilakukan setiap kali alat selesai digunakan.

Untuk bahan yang habis seperti alkohol, betadine, plester dan obat- obatan yang lainnya ruangan membuat permohonan amprahan ke depo. Penggunaan alat seperti laken, selimut, sarung dan bantal disediakan oleh rumah sakit. Penggantian alat-alat tenun bervariasi tergantung pada kebutuhan pasien yang biasanya dilakukan 2x/ minggu dan tergantung kondisi kebersihan klien. Pencucian alat tenun dilakukan secara

sentralisasi di laundry rumah sakit, ruangan hanya akan mengantarkan alat tenun yang kotor dengan membuat bon.

c. Pengelolaan Alat

Pengelolaan alat diruang IX Bedah Anak RSPM sebagai berikut:

1. Penggunaan alat tenun seperti laken, selimut, sarung bantal, dan bantal disediakan oleh rumah sakit.

2. Penggunaan alat-alat tenun bervariasi tergantung pada kebutuhan pasien yang biasanya setiap hari dan tergantung kondisi kebersihan klien.

3. Pencucian alat tenun dilakukan secara sentralisasi diruang laundry, ruangan hanya mengantarkan alat tenun yang kotor dengan membuat bon.

4. Perawatan untuk alat/instrumen seperti pinset, gunting, klem, dan lain- lain dicuci dan disterilkan.

5. Perawatan untuk alat rumah tangga seperti tempat tidur dilakukan dengan perbaikan bila terjadi kerusakan.

6. Penyimpanan alat tenun dilakukan secara baik yaitu disimpan dalam lemari alat tenun.

7. Alat pencatatan dan pelaporan seperti buku rawatan, buku visite, buku ekspedisi, buku pemeriksaan penunjang, buku injeksi, buku operan alat dan operan oksigen, jadwal dinas, buku denah ruangan dan pasien telah dikelolah dengan baik.

Tabel 3. Alat Medis di ruang Kenanga 1

Nama Alat Jumlah

Gunting Verband 1 Korentang 1 Kom kecil 4 Kom besar 1 Nierbeken 2 Timbangan besar 1 Thermometer 1 Stetoskop 1

Tensi meter lama 1

Brankar 1 Rostur 3 Meteran Oksigen 3 Tang Spatel 1 Vinsen Anatomis 3 Vinset Cirugis 1 Gunting Runcing 1 Klen Arteri 2 Kursi Lipat 5 Torniquet 2 Standar Infus 16

Baskom Mandi pasien 3

4. MONEY

Ruang Kenanga 1 Bedah Anak memiliki sistem budgetting yang diatur langsung oleh rumah sakit baik untuk pelayanan maupun untuk penggajian pegawai ruangan. Setiap pegawai ruang Kenanga 1 mendapat gaji bulanan sesuai golongan, jasa pelayanan medis, jasa pelayanan umum dan uang makan perbulan.

2. Analisa Situasi

ANALISA SWOT RUANG BEDAH ANAK KENANGA 1 2012 RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN

A. MAN

Strenght Weakness Opportunity Threatened

 Rumah sakit tipe B sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan

 Ruangan Kenanga 1 memiliki sruktur organisasi dan uraian tugas yang jelas untuk kepala ruangan, ketua Tim, CI dan perawat pelaksana.

 Ruangan Kenanga 1 memiliki tenaga perawat yang terdiri dari S1 Keperawatan 1 orang, D3 keperawatan 10 orang, D4 keperawatan 1 orang dan SPK 2 orang.

 Pegawai baru baik honorer dan pegawai negeri menjalani orientasi selama 1 bulan.

 Masih adanya perawat

sebanyak 2 orang yang memiliki tingkat pendidikan SPK dimana mereka sudah mendekati masa pensiun tiga bulan lagi.

 Penempatan perawat pelaksana di ruangan Kenanga 1 Bedah Anak belum berdasarkan kriteria tertentu.

 Kurangnya jumlah tenaga perawat di ruangan Kenanga 1

 Adanya mahasiswa

kedokteran, akper dan S1 Keperawatan ditempatkan rata-rata 2-3 orang mahasiswa keperawatan yang sedang praktek belajar.

 Rekruitmen perawat

melalui uji pegawai negeri sesuai dengan aturan rumah sakit dan perekrutan tenaga honorer melalui direktorat rumah

 Adanya tuntutan masyarakat yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan yang lebih professional.

 Rumah sakit lain yang mempunyai SDM yang lebih

baik dan berkualitas.

 Kepala ruangan berasal dari jenjang pendidikan S1 keperawatan (Ns).

 Kepala ruangan memiliki catatan pribadi untuk menilai kinerja perawat di ruangan.

 Adanya reward berupa pujian, kepada perawat yang melakukan tugas dengan baik

 Bila terjadi suatu konflik baik, pada pasien atau perawat, kepala ruangan langsung mengatasi konflik tersebut. Apabila tidak dapat diatasi lagi, maka kepala ruangan melaporkan konflik tersebut kepada kepala instalasi.

 Perawat mendampingi dokter visite.

 Berdasarkan hasil kuesioner tingkat kepuasan kerja perawat sebanyaj 51,7% perawatan yang menyatakan puas dan 48,3% menyatakan tidak puas.

 Berdasarkan hasil kuisioner sikap kepemimpinan, diperoleh sebanyak 70%

Bedah Anak, dimana jumlah tenaga perawat, termasuk kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana adalah 15 orang perawat sedangkan dari hasil perhitungan jumlah tenaga perawat menurut Douglas kurang 1 orang perawat.

sakit yang disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masing-masing ruangan.

 Pihak rumah sakit

memberikan kesempatan pada perawat untuk melanjutkan jenjang pendidikan hingga selesai.

 Perawat diberikan

kesempatan oleh pihak RS untuk memdapatkan melnjutkan pendidikan hingga selesai.

 Perawat diberikan

kesempatan oleh pihak RS

untuk mendapatkan pelatihan dibidang keperawatan maupun non

keperawatan.  Era globalisasi yang menuntut adanya pelayanan keperawatan yang berkualitas dan bermutu.  Anggapan masyarakat bahwa rumah sakit merupakan rumah sakit pendidikan, yang menjadikan pasien sebagai lahan praktek.

perawat menyatakan bahwa kepala ruangan bersikap demokratis.

 Kepala ruangan selalu memotivasi perawat untuk membuat pendokomuntasian asuhan keperawatan.

 Bila kepala ruangan cuti/libur maka pendelegasian tugas diserahakan kepada wakil kepala ruangan dan penanggung jawab operasional pelaksanaannya adalah ketua tim.

B. METHODE

Strenght Weakness Opportunity Threatened

 Kepala ruangan melakukan supervisi terhadap pegawai, logistic dan mahasiswa yang sedang praktek di ruang Kenanga 1 Bedah Anak.

 Ruangan tidak melakukan pemantauan terhadap kepuasan dan harapan-harapan pasien

tentang pelayanan

 Visi rumah sakit umum Pirngadi Medan, yaitu menjadi rumah sakit rujukan dan unggulan di sumatera Utara

 Adanya

persaingan mutu pelayanan antar rumah sakit.

 Ruangan Kenanga 1 Bedah Anak memberikan pelayanan umum, ASKES madani,, ASKES, Jamkesmas, dan Medan Sehat.

 Kepala ruangan melakukan supervisi pendokumentasian asuhan keperawatan melalui ketua tim setiap hari dan juga melakukan supervisi terhadap pasien.

 Kepala Instalasi melakukan supervisi setiap hari dan bagian perawatan setiap 2 minggu sekali.

 Adanya kolaborasi dan koordinasi dengan tim kesehatan lain.

keperawatan di ruangan.

 Pembuatan jadwal dinas dibuat oleh karu tidak

berdasarkan tingkat ketergantungan pasien.

 Berdasarkan wawancara

discharge planning telah dilaksanakan secara lisan, tetapi belum ada pendokumnetasiannya.

Tahun 2015.

 Misi RumahSakit Umum Pirngadi yaitu : memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu profesional dan terujangkau oleh seluruh

lapisan masyarakat, meningkatakan pendidikan

penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran serta tenaga kesehatan lain, dan mengembangakan manajemen rumah sakit yang profesional.

 Adanya kebijaksanaan

pemerintah dalam profesionalisme perawat.

.

C. MATERIAL

Strenght Weakness Opportunity Threatened

 Kepala ruangan mengadakan supervisi terhadap keadaan logistic di ruangan Kenanga 1 Bedah Anak.

 Ruangan Kenanga 1 Bedah Anak memiliki tempat pembuangan sampah yang terpisah sampah non medis dan medis..

 Peralatan kesehatan setelah dipakai akan dikembalikan pada tempatnya.

 Ruangan Kenanga 1 Bedah Anak memiliki tempat penyimpana alat tenun.

 Persediaaan obat-obat emergency selalu tersedia.

 Anggota keluarga yang menjaga pasien belum mendapatkan/menggunakan

tanda pengenal.

 Belum tersedianya ruangan diagnostic sebagai tempat penyimpanan peralatan medis yanga dapat mempermudah perawat untuk melihat barang- barang. Sekarang ini ruang diagnostic disatukan dengan ruang perawat.

 Ruangan Kenanga 1 tidak memiliki sterilisator sehingga sulit untuk mensterilkan alat- alat yang sudah dipakai.

 Rumah sakit umum Pirngadi Medan memiliki fasilitas pemeriksaaan yang lengkap dan canggih.

 Adanya alat-alat

pemeriksaaan fisik (tensimeter, stetoskop dan thermometer) yang dibawa oleh mahasiswa pada saat dinas.

.

 Adanya persaingan mutu pelayanan antar rumah sakit.

 Berdasarkan hasil observasi serah terima dengan operan peralatan masih sering didelegasikan kepada mahasiswa, tetapi ditanggungjawabi juga sama

perawat.

 Pendokumentsian asuhan keperawatan di ruangan Kenanga 1 Bedah Anak sering

didelegasikan kepada mahasiswa namun tetap dikontrol oleh penanggung jawab.

D. MONEY

Strenght Weakness Opportunity Threatened

 Pembayaran jasa pelayanan Umum, Askes dan Jamkesmas melalui transaksi di SIRS RSUPM sesuai dengan rincian tindakan yang dikirim dari ruang Kenanga 1 Bedah Anak.

 Sistem keuangan ruang Kenanga 1 Bedah Anak memiliki sistem budgeting yang diatur langsung rumah sakit untuk pelayanan maupun pendanaan kesehatan bagi petugas kesehatan.

 Sistem budgeting dikelola langsung oleh rumah sakit

Dokumen terkait