• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

ANALISIS PENELITIAN 4.1 Analisis Hasil Content Analisis

4.2 Analisa Statistik Deskriptif

Analisis selanjutnya terkait dengan hasil regresi model dalam penelitian ini. Keseluruhan rangkuman data penelitian yang digunakan dalam proses regresi tersebut disajikan dalam lampiran 5. Sedangkan, hasil output SPSS 20 statistik deskriptif disajikan dalam lampiran 6.

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Variabel ISR Tahun Minimum Maksimum Rata-rata Std.Dev

2012 6 35 22,2407 6,49013

2013 8 35 23,5802 6,19329

Total 6 35 22,9105 6,36904

Sumber : Hasil olah penulis

Tabel 4.7 menggambarkan mengenai statistik deskriptif skor indeks ISR. Tabel tersebut menunjukkan bahwa rata-rata skor ISR secara keseluruhan masih kurang dari setengah total pokok pengungkapan indeks ISR. Rata-rata indeks skor ISR secara keseluruhan adalah 22,9. Sedangkan total dari pengungkapan indeks ISR adalah 46. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata perusahaan yang masuk ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia memiliki tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial yang cukup jauh dari kriteria-kriteria ISR. Dan secara keseluruhan, standar deviasi skor indeks ISR bernilai 6,36. Hal ini mengandung arti bahwa skor indeks ISR menyimpang sebesar 6,36 dari rata-rata skor indeks ISR secara keseluruhan.

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan yang Diukur dengan Total Aset

Tahun Minimum (Ribuan Rp) Maksimum (Ribuan Rp) Rata-rata (Ribuan RP) Std. Dev (Ribuan Rp) 2012 2.512.217.343 111.369.000.000.000 5.071.206.707.583,21 11.627.514.951.839,5 2013 696.946.318 127.951.000.000.000 6.062.866.785.646,32 13.710.201.019.438,4 Total 696.946.318 127.951.000.000.000 5.567.036.746.614,76 12.701.602.472.494,7

Sumber: Hasil olah penulis

Tabel 4.8 menampilkan statistik deskriptif dari variabel bebas ukuran perusahaan yang diukur oleh total aset. Secara keseluruhan,

rata-rata total aset yang dimiliki oleh perusahaan yang masuk dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mencapai Rp 5.567.036.746.614,76 dan standar deviasinya sebesar Rp 12.701.602.472.494,7. Dengan kata lain, nilai total aset memiliki variabilitas sebesar Rp 12.701.602.472.494,7 atau menyimpang kurang lebih Rp 12.701.602.472.494,7 dari rata-rata total aset secara keseluruhan. Tidak ada standar yang jelas untuk mengelompokkan sebagai suatu perusahaan yang kecil, sedang ataupun besar. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan yang tercatat di ISSI relatif sangat beragam. Hal ini terlihat dari nilai total aset terendah sebesar Rp 696.946.318 dan nilai total aset tertinggi sebesar Rp 127.951.000.000.000. Ada dua kemungkinan mengapa total aset suatu perusahaan bernilai rendah, yakni bidang bisnis dari perusahaan tersebut tidak membutuhkan kepemilikan aset yang sangat besar atau perusahaan tersebut masih baru.

Tabel 4.9 Statistik Deskriptif Variabel Profitabilitas yang Diukur dengan ROA

Tahun Minimum Maksimum Rata-rata Std. Dev

2012 -18% 54% 7,77% 8,63%

2013 -20% 40% 6,63% 8,23%

Total -20% 60% 7,19% 8,42%

Sumber: Hasil olah penulis

Tabel 4.9 menyajikan tentang statistik deskriptif variabel profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA. Nilai terendah ROA tahun 2012 dimiliki oleh PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) dengan nilai -18%. Dan nilai terendah ROA tahun 2013 dimiliki oleh PT Triwira Insanlestari

dengan nilai -20%. Faktor utama yang menyebabkan rendahnya nilai ROA perusahaan tersebut adalah masalah nilai tukar rupiah terhadap dollar yang semakin melemah. Walaupun dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada seluruh perusahaan, akan tetapi terdapat perusahaan yang memiliki nilai ROA yang cukup baik. PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) membukukan ROA tertinggi di tahun 2012 dengan nilai sebesar 54%. Di tahun 2013, ROA tertinggi berhasil dicapai oleh PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 40%. Rata-rata ROA seluruh perusahaan sampel dalam kurun waktu 2012-2013 adalah 7,19%. Nilai tersebut mengandung arti bahwa rata-rata kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari setiap satu rupiah aset yang digunakan adalah sebesar 7,19%. Nilai standar deviasi ROA sebesar 8,42% menunjukkan bahwa nilai ROA mengalami penyimpangan sebesar kurang lebih 8,42% dari rata-rata nilai ROA secara keseluruhan. ROA memberikan ukuran yang lebih baik dalam mengukur profitabilitas

perusahaan karena menunjukkan efektifitas perusahaan dalam

menggunakan aset untuk memperoleh laba bersih.

Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel Umur Perusahaan Tahun Minimum Maksimum Rata-rata Std. Dev

2012 1 31 13,84 7,58

2013 2 32 14,84 7,57

Total 1 32 14,34 7,58

Tabel 4.10 merupakan gambaran mengenai statistik deskriptif pada variabel bebas umur perusahaan. Data tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata umur perusahaan yang tercatat di ISSI adalah 14,34 tahun dengan tingkat variabilitas sebesar 7,58 tahun. Dalam penelitian ini, umur perusahaan-perusahaan yang tercatat di ISSI berada pada kisaran 1 sampai 32 tahun. Jumlah perusahaan dengan umur tertua adalah satu perusahaan dan termuda sebanyak 8 perusahaan. Satu-satunya perusahaan dengan umur tertua yang tercatat di ISSI dalam penelitian ini adalah PT Merck Tbk (MERK).

Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Variabel Ukuran Dewan Komisaris Tahun Minimum Maksimum Rata-rata Std. Dev

2012 2 10 4,15 1,64

2013 2 11 4,26 1,69

Total 2 11 4,20 1,66

Sumber : Hasil olah penulis

Tabel 4.11 adalah statistik deskriptif variabel ukuran dewan komisaris. Data tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata ukuran dewan komisaris perusahaan yang terdaftar di ISSI adalah 4,20 dengan tingkat variabilitas 1,66. Dalam penelitian ini, ukuran dewan komisaris yang paling kecil adalah dua orang. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan yang masuk dalam ISSI telah mengikuti peraturan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 Pasal 108 ayat (5) yang menjelaskan bahwa bagi perusahaan berbentuk

Perseroan Terbatas wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) anggota Dewan Komisaris.

Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Variabel Proporsi Komisaris Independen

Tahun Minimum Maksimum Rata-rata Std. Dev

2012 0 1 0,38 0,15

2013 0 0,8 0,39 0,12

Total 0 1 0,38 0,13

Sumber: Hasil olah penulis

Tabel 4.12 merupakan gambaran mengenai statistik deskriptif pada variabel bebas proporsi komisaris independen. Data tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata proporsi komisaris independen pada perusahaan yang terdaftar di ISSI adalah 0,38 dengan tingkat variabilitas 0,13. Pada penelitian ini, masih terdapat perusahaan yang belum mempunyai komisaris independen pada tahun 2012 dan 2013. Jumlah perusahaan yang tidak mempunyai dewan komisaris pada perusahaan yang terdaftar dalam ISSI adalah sebanyak 10 perusahaan pada tahun 2012 dan 5 perusahaan pada tahun 2013. PT Alakasa Industrindo Tbk (ALKA), (HOME), (INCI), (LION), (TRST) adalah perusahaan yang tidak mempunyai dewan komisaris pada tahun 2012-2013.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Dokumen terkait