BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.4. Analisa Statistik
5.4.1. Umur Berdasarkan Jenis Appendicitis
Proporsi umur berdasarkan jenis appendicitis penderita appendicitis rawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.12. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Jenis Appendicitis Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009
Jenis Appendicitis Umur Jumlah <29tahun >29 tahun f % f % f % Appendicitis akut 66 68,8 30 31,2 96 100,0 Appendicitis kronis 21 26,9 57 73,1 78 100,0 χ2 =30,115 df=1 p=0,000
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai p<0,05, artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur berdasarkan jenis appendicitis. Proporsi appendicitis akut secara bermakna lebih tinggi pada umur <29 tahun sedangkan appendictis kronis secara bermakna lebih tinggi pada umur >29 tahun.
5.4.2. Umur Berdasarkan Status Komplikasi
Proporsi umur berdasarkan status komplikasi penderita appendicitis rawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.13. Distribusi Proporsi Umur Berdasarkan Status Komplikasi Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009
Status Komplikasi Umur Jumlah <29 tahun >29 tahun f % f % f % Ada komplikasi 16 57,1 12 42,9 28 100,0
Tidak ada komplikasi 71 48,6 75 51,4 146 100,0
χ2
=0,681 df=1 p=0,409
Dari tabel 5.13. dapat dilihat bahwa proporsi ada komplikasi tertinggi umur <29 tahun 57,1%. Proporsi tidak ada komplikasi tertinggi umur >29 tahun 51,4%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai p>0,05, artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur berdasarkan status komplikasi.
5.4.3. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Jenis Appendicitis
Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan jenis appendicitis penderita appendicitis rawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.14. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Jenis Appendicitis Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009
Jenis Appendicitis Penatalaksanaan Medis Jumlah Konservatif Operasi f % f % f % Appendicitis akut 10 10,4 86 89,6 96 100,0 Appendicitis kronis 9 11,5 69 88,5 78 100,0 χ2 =0,056 df=1 p=0,813
Dari tabel 5.14. dapat dilihat bahwa proporsi appendicitis akut tertinggi penatalaksanaan operasi 89,6%. Proporsi appendicitis kronis tertinggi penatalaksanaan operasi 88,5%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai p>0,05, artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penatalaksanaan medis berdasarkan jenis appendicitis.
5.4.4. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Status Komplikasi
Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan status komplikasi penderita appendicitis rawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.15. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Status Komplikasi Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009
Status Komplikasi Penatalaksanaan Medis Jumlah Konservatif Operasi f % f % f % Ada komplikasi Tidak ada komplikasi
1 18 3,6 12,3 27 128 96,4 87,7 28 146 100,0 100,0 χ2 =1,061 df=1 p=0,303
Dari tabel 5.15. dapat dilihat bahwa proporsi ada komplikasi tertinggi penatalaksanaan operasi 96,4%. Proporsi tidak ada komplikasi tertinggi penatalaksanaan operasi 87,7%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square dengan koreksi Yates didapat nilai p>0,05, artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penatalaksanaan medis berdasarkan status komplikasi.
5.4.5. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Status Komplikasi
Lama rawatan rata-rata berdasarkan status komplikasi penderita appendicitis rawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.16. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Status Komplikasi Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009
Status Komplikasi Lama Rawatan Rata-rata (Hari)
n Mean SD
Ada komplikasi 28 8,89 4,140
Tidak ada komplikasi 146 6,75 3,618
t=2,808 df=172 p=0,006
Hasil analisa statistik menggunakan t-test didapat nilai p<0,05 yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan status komplikasi. Penderita appendicitis yang ada komplikasi secara bermakna memiliki lama rawatan yang lebih lama dibandingkan dengan tidak ada komplikasi.
5.4.6. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penatalaksanaan Medis
Lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis penderita apspendicitis rawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.17. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009
Penatalaksanaan Medis Lama Rawatan Rata-rata (Hari)
n Mean SD
Konservatif 19 2,58 1,539
Operasi 155 7,65 3,594
Hasil analisa statistik menggunakan t-test didapat nilai p<0,05 yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan penatalaksanaan medis. Penderita appendicitis dengan penatalaksanaan medis operasi secara bermakna memiliki lama rawatan yang lebih lama dibandingkan dengan konservatif.
5.4.7. Status Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi status komplikasi berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita appendicitis rawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.18. Distribusi Proporsi Status Komplikasi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009 Keadaan Sewaktu
Pulang
Status Komplikasi
Jumlah
Ada Tidak ada
f % f % f %
Sembuh 27 17,4 128 82,6 155 100,0
Tidak sembuh 1 5,3 18 94,7 19 100,0
χ2
=1,061 df=1 p=0,303
Dari tabel 5.18. dapat dilihat bahwa proporsi keadaan sewaktu pulang sembuh tertinggi tidak ada komplikasi 82,6%. Proporsi tidak sembuh tertinggi tidak ada komplikasi 94,7%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square dengan koreksi Yates didapat nilai p>0,05, artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara status komplikasi berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
5.4.8. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita appendicitis rawat inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan tahun 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.19. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Appendicitis Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2005-2009 Keadaan Sewaktu Pulang Penatalaksanaan Medis Jumlah Konservatif Operasi f % f % f % Sembuh 0 0,0 155 100,0 58 100,0 Tidak sembuh 19 100,0 0 0,0 19 100,0 χ2 =163,871 df=1 p=0,000
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square dengan koreksi Yates didapat nilai p<0,05, artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Pulang sembuh semuanya dilakukan penatalaksanaan operasi.
BAB 6