• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.9. Analisa Statistik

5.9.1 Jenis Kista Berdasarkan Umur

Gambar 5.13. Diagram Bar Proporsi Jenis Kista Ovarium Berdasarkan Umur Penderita Kista Ovarium Di Rumah Saki Viata Insani Pematang Siantar

Berdasarkan gambar 5.13 dapat dilihat bahwa dari 93 penderita yang berumur <45 tahun mayoritas mengalami kista ovarium jinak sebanyak 88 penderita (94,6 %) dan 5 penderita (5,4%) yang mengalami kista ovarium ganas.

Dari 31 penderita yang berada pada kelompok umur ≥45 tahun, 14 orang (45,1%)

yang menderita kista ovarium jinak dan 17 orang (54,9%) yang menderita kista ovarium ganas.

Kista ovarium dapat terjadi pada semua umur, seperi kista dermoid dapat terjadi semenjak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya.(Wiknjosastro,2005)dan beberapa hal yang mendorong terjadinya kista ovarium seperti (1) gangguan keseimbangan hormone: Kista ovarium disebabkan oleh 2 gangguan (pembentukan) hormon yaitu pada mekanisme umpanbalik ovarium dan hipotalamus. Estrogen merupakan sekresi yang berperan sebagai

94.6 45.1 5.4 54.9 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 < 45 P rop or si (% ) Umur (Tahun)

Kista Ovarium Jinak

respon hipersekresi folikel stimulasi hormon. Dalam menggunakan obat- obatan yang merangsang pada ovulasi atau misalkan pola hidup yang tidak sehat itu bisa menyebabkan suatu hormone yang pada akhirnya dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormone.(Mansjoer,200)Gangguan keseimbangan hormon dapat berupa peningkatan hormon Luteinizing Hormon (LH) yang menetap sehingga dapat menyebabkan ganguan ovulasi.(Ll3wellyn,2001)(2) Memiliki Riwayat kista ovarium atau keluarga memiliki riwayat kista ovarium.(Wiknjosastro,2005) (3)Gaya hidup yang tidak sehat dapat memicu terjadinya penyakit kista ovarium.Risiko kista ovarium fungsional meningkat dengan merokok ,risiko dari merokok mungkin meningkat lebih lanjut dengan indeks massa tubuh menurun.Selain dikarenakan merokok pola makan yang tidak sehat seperti konsumsi tinggi lemak, rendah serat, konsumsi zat tambahan pada makanan, konsumsi alcohol dapat juga meningkatka risiko penderita kista ovarium. (Bustan, 2007)Pada wanita yang sudah menopause kista fungsional tidak terbentuk karena menurunnya aktivitas indung telur (Manuaba,2010)

Keganasan kista ovarium sering dijumpai adalah pada usia sebelum menarke dan kista pada usia diatas 45 tahun.(Wiknjosastro,2005)Hal ini sejalan dengan penelitian Dionisya sasmita di Poli kandungan RSUD Dr. Soetomo tahun 2010 menunjukkab bahwa ada hubungan antara menopause dengan kanker ovarium.(sasmita,2010)

Berdasarkan hasil uji Exact Fisher diperoleh nilai p<0.05 artinya ada perbedaan yang bermakna antara proporsi jenis kista berdasarkan umur.

5.9.2. Keluhan Berdasarkan Ukuran Diameter Kista

Gambar 5.14. Diagram Bar Proporsi Keluhan Berdasarkan Ukuran Diameter kista Penderita Kista Ovarium Di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar

Berdasarkan gambar 5.14 dapat dilihat bahwa dari 55 orang penderita kista ovarium yang mengalami keluhan nyeri abdomen bawah, proporsi ukuran diameter kista tertinggi adalah >6cm yaitu sebanyak 48 orang (87,3%) dan yang

terendah adalah ≤ 6cm yaitu sebanyak 7 orang (12,7%). Dari 12 orang penderita

yang memiliki keluhan nyeri ketika haid, proporsi ukuran diameter kista tertinggi

adalah >6cm yaitu sebanyak 10 orang (83,3%) dan yang terendah adalah ≤6cm

yaitu sebanyak 2 orang (16,7%). Dari 5 orang penderita yang memiliki keluhan pendarahan, proporsi ukuran diameter kista tertinggi adalah >6cm yaitu sebanyak

3 orang (60%) dan yang terendah adalah ≤6cm yaitu sebanyak 2 orang (40%).

Dari 3 orang penderita yang mengalami keluhan perut membesar, proporsi ukuran

diameter kista tertinggi adalah ≤6cm yaitu sebanyak 2 orang (66,7%) dan yang terendah >6cm sebanyak 1 orang (33,3%).

12.7 16.7 40 66.7 87.3 83.3 60 33.3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nyeri Abdomen Bawah

Nyeri ketika Haid Pendarahan Perut Membesar

P rop or si (%) Keluhan cm >6cm

Ukuran kista ovarium bervariasi, kista ovarium seringkali tanpa gejala dan hal ini terjadi apabila kistanya masih kecil, bahkan kadang-kadang tidak menunjukkan gejala-gejala apapun. Kista baru memberikan rasa tidak nyaman apabila kista sudah semakin membesar.(Saradi, 1995) Misalnya Kista Korpus Luteum biasanya berukuran sekita 2cm-6cm, dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus albikans. Kadang-kadang korpus luteum mempertahankan diri (korpus luteum persistens), perdarahan yang sering terjadi di dalamnya menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan yang berwarna merah coklat karena darah tua..Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan haid, berupa amenorea diikuti oleh perdarahan tidak teratur. Adanya kista dapat pula menyebabkan rasa berat di perut bagian bawah dan perdarahan yang berulang dalam kista dapat menyebabkan rupture. (Prawirohardjo,2002)

Berdasarkan uji chi-square terdapat 5 sel (62.5%) yang mempunyai epected count < 5sehingga analisa statistik tidak dapat dilakukan

5.9.3. Jenis Kista Berdasarkan Ukuran Diameter Kista

Gambar 5.15. Diagram Bar Proporsi Jenis kista Berdasarkan Ukuran Diameter Kista di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar 2011-2013

Dari gambar 5.15 dapat dilihat bahwa penderita yang menderita kista ovarium jinak, proporsi ukuran diameter tertinggi yaitu >6cm (88,2%) dan

terendah yaitu ≤ 6cm (11,8%). Penderita yang mengalai kista ovarium ganas,

proporsi ukuran diameter tertinggi adalah >6cm (68,2%) dan terendah yaitu >6cm (31,8%).

Ukuran diameter kista tidak dapat menunjukkan tingkat keganasan dari stadium kista. Tingkat keganasan dari kista ovarium dapat diketahui hanya karena proses pemeriksaan patologi anatomi dari kista tersebut. Ukuran kista ovarium bervariasi, kista ovarium seringkali tanpa gejala dan hal ini terjadi apabila kistanya masih kecil, bahkan kadang-kadang tidak menunjukkan gejala-gejala apapun. Kista baru memberikan rasa tidak nyaman apabila kista sudah semakin membesar.(Llewellyn,2001) 11.8 31.8 88.2 68.2 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kista Ovarium Jinak Kista Ovarium Ganas

P ro po rsi (%) Jenis Kista ≤ 6 cm >6cm

Berdasarkan hasil uji Exact fisher diperoleh nilai p<0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi ukurn diameter kista berdasarkan jenis kista.

5.9.4. Umur Berdasarkan Status Haid

Gambar 5.16. Diagram Bar Proporsi umur berdasarkan status haid di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar 2011-2013

Berdasarkan gambar 5.16 dapat dilihat dari 22 penderita kista ovarium haid tidak teratur, proporsi umur tertinggi adalah <45 tahun yaitu sebanyak 19 orang (86.4%) dan proporsi terendah adalah ≥ 45 yaitu sebanyak 3 orang (13,6%). Dari 87 penderita kista ovarium haid teratur, proporsi umur tertinggi adalah <45 tahun yaitu sebanyak 73 orang (83.9%) dan proporsi terendah adalah ≥ 45 yaitu sebanyak 14 orang (16.1%). Dari 15 penderita kista ovarium yang telah menopouse, proporsi umur tertinggi adalah ≥ 45 tahun yaitu sebanyak 14 orang (93.3%) dan proporsi terendah adalah < 45 yaitu sebanyak 1 orang (6.7%). 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Haid tidak teratur Haid teratur menopouse

P rop or si (% ) Status Haid < 45

Gangguan siklus haid yang sangat pendek atau lebih panjang harus diwaspadai. Menstruasi di usia dini merupakan faktor risiko berkembangnya kista ovarium, dan juga pada wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur merupakan faktor resiko terkena kista ovarium.(Manuaba, 2010)Pada wanita yang sudah mensturasi biasanya sudah bukan terkena kista ovarium tapi sudah berubah menjadi ganas menjadi kanker ovarium.

Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p <0,001 , artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur berdasarkan status haid.

5.9.5. Status Perkawinan Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Gambar 5.17. Diagram Bar Proporsi Status Perkawinan berdasarkan Penatalaksanaan Medis Penderita Kista Ovarium Di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun 2011- 2013

Berdasarkan gambar 5.17 dapat dilihat bahwa tidak ada penderita yang melakukan penatalaksannan medis dengan terapi hormonal. Dari 114 penderita kista ovarium yang mendapatkan penatalaksanaan medis terapi pembedahan, proporsi status perkawinan tertinggi adalah kawin yaitu sebanyak 102 orang

0 89.5 100 0 10.5 0 0 20 40 60 80 100 120

Terapi Hormonal Terapi Pembedahan Terapi Pembedahan + Hormonal P rop or si (% ) Penatalaksanaan Medis kawin belum kawin

(62,2%) dan terendah adalah belum kawin yaitu sebanyak 12 orang (10,5%). Dari 10 orang penderita kista ovarium yang mendapatkan penatalaksanaan medis terapi pembedahan + hormonal, proporsi status perkawinan tertinggi adalah kawin yaitu sebanyak 10 orang dan tidak ditemukan penderita yang memiliki status perkawinan belum kawin.

Pada penelitian ini dapat dilihat penatalaksanaan medis dengan terapi pembedahan dan terapi hormonal+pembedahan lebih banyak pada status perkawinan yaitu sudah kawin.Tindakan operasi pada kista ovarium neoplastik

yang tidak ganas ialah pengangkatan kista dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung kista.Akan tetapi, jika kistanya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salpingo-ooforektomi). Pada saat operasi kedua ovarium

harus diperiksa untuk mengetahui apakah ditemukan pada satu atau pada dua

ovarium.(Prawirohardjo,2002) Kista yang terdapat pada wanita hamil, yang berukuran >80 mm dengan dinding tebal atau semisolid memerlukan pembedahan, setelah kehamilan minggu ke 12. Kista yang dideteksi setelah kehamilan minggu ke 30 mungkin sulit dikeluarkan lewat pembedahan dan dapat terjadi persalinan prematur. Keputusan untuk melakukan operasi hanya dapat dibuat setelah mendapatkan pertimbangan yang cermat dengan melibatkan pasien dan pasangannya.(Moore,2001) kisa ovarium yang terjadi pada wanita yang belum menikah seharusnya diberi tindakan terapi hormonal.

Berdasarkan hasil uji Exact Fisher diperoleh nilai p >0,05, artinya Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara status perkawinan berdasarkan penatalaksanaan medis.

5.9.6. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya

Gambar 5.18. Digram Bar Distribusi Lama Rawatan Rata-rata (hari) Berdasarkan Sumber Biaya Penderita Kista Ovarium Di Rumah Sakit Vita Insani Pematabf Siantar

Berdasarkan gambar 5.18 dapat dilihat bahwa terdapat 11 penderita kista ovarium dengan biaya melalui askes yang mempunyai lama rawatan rata-rata 4,55 hari (5 hari) dan nilai SD=0,820.Terdapat 3 penderita kista ovarium dengan biaya melalui Jamkesmas yang mempunyai lama rawatan rata-rata 4,33 hari (4 hari) dan nilai SD=0,577.Terdapat 11 penderita kista ovarium dengan biaya melalui jamsostek yang mempunyai lama rawatan rata-rata 4,73 hari (5 hari) dan nilai SD=1,163. Terdapat 95 penderita kista ovarium dengan menggunakan biaya sendiri yang mempunyai lama rawatan rata-rata 4,46 hari (4 hari) dan nilai SD=1,183. 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 Jamkesmas Biaya Sendiri Askes Jamsostek

Berdasarkan hasil uji Anova diperoleh nilai p >0,05, artinya Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya.

Dokumen terkait