• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.2 Analisa Deskriptif

4.2.2 Analisa Tingkat Ketergantungan Pengguna Media

Tabel 4.5 Waktu yang Lebih Sering Digunakan Oleh Responden Untuk Mengakses Instagram

No. Waktu Mengakses Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Pagi, Siang, dan Sore 10 11,4

2 Pagi, Siang, dan Malam 20 22,7

3 Pagi, Sore, dan Malam 29 33,0

4 Siang, Sore, dan Malam 29 33,0

Total 88 100

Sumber: P5/FC6

Berdasarkan tabel 4.5, waktu yang lebih sering digunakan oleh responden untuk mengakses Instagram adalah setiap waktunya dimana pada pagi, siang, sore, dan malam sebanyak 58 responden dengan persentase 66,0 % yang terbagi atas 29 mahasiswa pada pagi, sore, dan malam hari dengan persentase sebesar 33,0 % serta 29 mahasiswa lagi pada siang, sore, dan malam hari dengan

persentase yang sama. Sedangkan persentase terkecil terletak pada 11,4 % dengan 10 mahasiswa yang mengakses Instagram pada waktu pagi, siang dan sore hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu yang paling banyak dimanfaatkan para responden dalam mengakses media sosial Instagram yaitu pada sore dan malam hari.

Tabel 4.6 Frekuensi Responden dalam Mengakses Media Sosial Instagram

No. Frekuensi Mengakses Media

Sosial Instagram Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 4 kali/hari 34 38,6

2 4 - < 8 kali/hari 31 35,2

3 ≥ 8 kali/hari 23 26,1

Total 88 100

Sumber: P6/FC7

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa frekuensi responden dalam mengakses media sosial Instagram paling banyak pada kisaran 0 - < 4 kali/hari dengan persentase 38,6 % yaitu sebanyak 34 mahasiswa dari total 88 responden. Kemudian disusul pada kisaran 4 - < 8 kali/hari sebanyak 31 mahasiswa dengan persentase sebesar 35,2 %. Dan frekuensi terendah berada pada kisaran ≥ 8 kali/hari dengan persentase hanya 26,1 % yaitu sebanyak 23 mahasiswa. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa frekuensi rata-rata responden dalam mengakses media sosial kurang dari 8 kali/hari.

Tabel 4.7 Durasi Responden dalam Mengakses Media Sosial Instagram

No. Durasi Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 20 menit/hari 33 37,5

2 20 menit - < 1,5 jam/hari 44 50,0

3 ≥ 1,5 jam/hari 11 12,5

Total 88 100

Sumber: P7/FC8

Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa durasi responden dalam mengakses media sosial Instagram paling banyak pada kisaran 20 menit - < 1,5 jam/hari dengan persentase 50,0 % yaitu sebanyak 44 mahasiswa yang merupakan setengah dari total 88 responden. Dan responden yang mengakses media sosial Instagram yang paling rendah berada pada kisaran ≥ 1,5 jam/hari dengan persentase hanya 12,5 % yaitu sebanyak 11 mahasiswa. Dapat disimpulkan bahwa para responden dalam mengakses media sosial Instagram dalam per hari termasuk kepada light users dan medium users yang hanya mengakses media sosial Instagram antara kurang dari 10-40 jam/bulan (0 - < 1,5 jam/hari).

Tabel 4.8 Konten yang Lebih Sering Responden Akses Melalui Instagram

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Berita/Informasi (Kesehatan, Pendidikan,

Politik, Ekonomi, Event, Tutorial, dll) 48 54,5

2 Onlineshop/Kuliner 8 9,1

3 Konten Lucu (Hiburan)/Musik 21 23,9

4 Public Figure/Komunitas 11 12,5

Total 88 100

Sumber: P8/FC9

Berdasarkan tabel 4.8, konten yang paling sering responden akses dengan menggunakan Instagram yaitu konten berita/informasi baik tentang kesehatan, pendidikan, politik, ekonomi, event, tutorial, dan lain sebagainya yang merupakan kebutuhan informasi bagi kehidupan sehari-hari para responden. Dengan jumlah

48 orang dan persentase sebesar 54,5 % sudah mewakili kenyataan di lapangan yang mana berita/informasi merupakan konten yang dikonsumsi hampir setiap harinya oleh mahasiswa program studi sarjana (reguler) FISIP USU angkatan 2016. Untuk konten lucu/musik juga merupakan konten yang sering diakses oleh para responden dengan persentase sebesar 23,9 % yaitu sebanyak 21 orang. Sedangkan untuk public figure dan komunitas hanya 11 orang. Dan konten

Onlineshop/Kuliner merupakan konten yang paling sedikit dikonsumsi oleh responden penelitian sebesar 9,1 % dengan frekuensi sebanyak 8 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konten berita/informasi dan konten hiburan/musik merupakan konten yang paling banyak diakses di media sosial Instagram oleh para responden.

Tabel 4.9 Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Instagram Menarik dan Nyaman Digunakan

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 16 18,2

2 Setuju 70 79,5

3 Tidak Setuju 1 1,1

4 Sangat Tidak Setuju 1 1,1

Total 88 100

Sumber: P9/FC10

Berdasarkan tabel 4.9, terlihat jelas bahwa 86 responden dengan persentase sebesar 97,7 % menyukai fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial Instagram. Dan hanya 2,2 % yaitu 2 orang responden yang tidak menyukai fitur-fitur yang terdapat pada media sosial Instagram. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Instagram merupakan media sosial yang memiliki fitur-fitur yang menarik dan nyaman digunakan.

Tabel 4.10 Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Instagram Dapat Memenuhi Kebutuhan Sosial Responden

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 1 1,1

2 Tidak Setuju 23 26,1

3 Setuju 56 63,6

4 Sangat Setuju 8 9,1

Total 88 100

Sumber: P10/FC11

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, data menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang merasa bahwa Instagram dapat memenuhi kebutuhan sosialnya dibandingkan yang tidak merasa terpenuhi. Dimana sebanyak 64 responden dengan persentase sebesar 73 % merasa kebutuhan sosial dirinya dapat terpenuhi dengan beragam konten yang terdapat pada Instagram, dimana pengguna dapat merasakan seni foto, keindahan serta dapat berinteraksi dengan pengguna lain ataupun sanak saudara yang begitu jauh jaraknya dengan pengguna tersebut. Pengguna lebih mudah mendapatkan informasi melalui mesin pencarian yang ada di Instagram. Berbeda halnya dengan responden yang sebanyak 27 % lagi yaitu 24 orang responden tidak merasa Instagram merupakan alternatif yang cocok dalam memenuhi segala kebutuhan sosialnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan salah satu faktor yang dapat memenuhi kebutuhan sosial dari penggunanya.

Tabel 4.11 Konten dan Informasi Pada Instagram Begitu Banyak dan Berguna

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 11 12,5

2 Setuju 70 79,5

3 Tidak Setuju 6 6,8

4 Sangat Tidak Setuju 1 1,1

Total 88 100

Sumber: P11/FC12

Berdasarkan tabel 4.11, data menunjukkan bahwa 81 responden merasa konten dan informasi yang didapat dari media sosial Instagram begitu banyak dan berguna. Hal ini diperkuat dari lapangan bahwa apabila pengguna akun Instagram mengikuti akun-akun yang memberikan informasi yang bermanfaat bagi kehidupan baik dari segi pengetahuan, kesehatan, politik, public figure, dan lain sebagainya. Walaupun pengguna tidak mengikuti akun-akun tersebut, pengguna juga dapat menemukannya pada mesin pencarian atau pada menu explore yang mana segala foto dan video yang diberikan love oleh pengguna yang kita ikuti, akan secara otomatis muncul pada menu explore. Pengguna dapat memilah mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Dan bahkan segala informasi yang menjadi viral di Indonesia maupun dunia secara cepat tersebar di media sosial Instagram. Sebaliknya, jumlah persentase yang sedikit yaitu 7,9 % bagi pengguna yang tidak setuju akan hal tersebut merasa bahwa konten dan informasi pada Instagram tidak banyak dan tidak berguna. Hal ini disebabkan karena konten dan informasi tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna media sosial tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konten dan informasi pada Instagram begitu banyak dan berguna.

Tabel 4.12 Jika Tidak Membuka Instagram Dalam Sehari, Responden Merasakan Bahwa Dirinya Kurang Ter-informasi

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 4 4,5

2 Setuju 40 45,5

3 Tidak Setuju 38 43,2

4 Sangat Tidak Setuju 6 6,8

Total 88 100

Sumber: P12/FC13

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa antara responden yang mersa kurang terinformasi dan dengan yang tidak berpengaruh jika tidak membuka Instagram dalam sehari menunjukkan jumlah yang sama yaitu masing-masing berjumlah 44 responden dengan persentase sebesar 50 %. Hal ini dikarenakan beragamnya kebutuhan dan aktivitas dari responden. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengguna Instagram dan Path memiliki keberagaman dalam mengakses fitur-fitur kedua media sosial tersebut. Sehingga tergantung akan konten mana yang memberikan kebutuhan informasi bagi responden.

Tabel 4.13 Responden Merasa Bosan Jika Tidak Mengakses Instagram Dalam Sehari

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 8 9,1

2 Setuju 52 59,1

3 Tidak Setuju 26 29,5

4 Sangat Tidak Setuju 2 2,3

Total 88 100

Sumber: P13/FC14

Pada tabel 4.13, data menunjukkan bahwa responden begitu tergantung akan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Instagram dan Path dikarenakan jika tidak mengakses kedua media sosial tersebut responden akan merasa bosan. Sebanyak 60 responden memilih tidak meninggalkan Instagram dan Path dari rutinitas

kesehariannya karena merupakan pelarian mereka untuk menghilangkan kebosanan yang telah dialaminya. Namun, tak jauh lebih banyak dari itu, sebanyak 28 orang tidak merasa bosan jika tidak mengakses kedua media sosial tersebut, hal ini dikarenakan pengguna tak begitu bergantung akan media sosial tersebut dalam pelarian menjalan rutinitas kehidupannya.

4.2.3 Analisa Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial: Path

Tabel 4.14 Waktu yang Lebih Sering Digunakan Responden Untuk Mengakses Path

No. Waktu Mengakses Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Pagi, Siang, dan Sore 21 23,9

2 Pagi, Siang, dan Malam 10 11,4

3 Pagi, Sore, dan Malam 18 20,5

4 Siang, Sore, dan Malam 39 44,3

Total 88 100

Sumber: P14/FC15

Pada tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa 39 mahasiswa/i lebih sering mengakses media sosial Path pada siang, sore, dan malam hari dengan persentase sebesar 44,3 %. Sedangkan 10 mahasiswa yang mengakses Path pada pagi, siang, dan malam hari merupakan yang paling sedikit dengan persentase sebesar 11,4 %. Sejalan dengan yang terjadi di lapangan, dimana mahasiswa/i lebih banyak memiliki jadwal perkuliahan pada pagi hari, sehingga waktu yang digunakan untuk mengakses media sosial Path adalah pada saat rutinitas perkuliahan tidak begitu padat yaitu pada waktu yang senggang seperti saat siang hari, sore hari ataupun malam hari.

Tabel 4.15 Frekuensi Responden dalam Mengakses Media Sosial Path

No. Frekuensi Mengakses Media

Sosial Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 4 kali/hari 77 87,5

2 4 - < 8 kali/hari 8 9,1

3 ≥ 8 kali/hari 3 3,4

Total 88 100

Sumber: P15/FC16

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa frekuensi responden dalam mengakses media sosial Path paling dominan pada kisaran 0 - < 4 kali/hari dengan persentase 87,5 % yaitu sebanyak 77 mahasiswa dari total 88 responden. Hal tersebut berbanding jauh pada kisaran ≥ 8 kali/hari dengan persentase hanya 3,4 % yaitu sebanyak 3 mahasiswa. Dapat disimpulkan bahwa para responden hanya memiliki porsi frekuensi yang sedikit dalam menggunakan Path.

Tabel 4.16 Durasi Responden dalam Mengakses Media Sosial Path

No. Durasi Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 20 menit/hari 78 88,6

2 20 menit - < 1,5 jam/hari 8 9,1

3 ≥ 1,5 jam/hari 2 2,3

Total 88 100

Sumber: P16/FC17

Tabel 4.16 menunjukkan bahwa durasi responden dalam mengakses media sosial Path paling dominan pada kisaran 0 - < 20 menit/hari sebanyak 78 orang dengan persentase 88,6 %. Pada kisaran 20 menit - < 1,5 jam/hari, memiliki frekuensi sebanyak 8 orang dengan persentase 9,1 %. Hal tersebut berbanding jauh pada kisaran ≥ 1,5 jam/hari dengan persentase hanya 2,3 % yaitu sebanyak 2 orang. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa para responden termasuk dalam kategori light users yaitu hanya menggunakan media sosial kurang dari 10

jam/bulan (0 - < 20 menit/hari). Terlihat bahwa para responden mengakses media sosial Path hanya sebentar saja.

Tabel 4.17 Fitur yang Lebih Sering Responden Akses Melalui Path

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Musik/Film/Buku 28 31,8 2 Photo/Video 10 11,4 3 Check In Tempat 48 54,5 4 Update Status/Sleep/Wake up 2 2,3 Total 88 100 Sumber: P17/FC18

Pada tabel 4.17, fitur yang paling sering responden akses dengan menggunakan Path yaitu “check in tempat” dengan jumlah frekuensi sebanyak 48 orang dan persentase sebesar 54,5 %. Sedangkan fitur “update status/sleep/wake

up” merupakan fitur yang paling sedikit dikonsumsi oleh responden penelitian dikarenakan fitur ini terlihat begitu berlebihan jika membagikan momen di mana pengguna akun akan tidur pada malam hari dan di mana pengguna akun akan bangun di pagi hari. Hal tersebutlah yang menyebabkan fitur ini merupakan fitur terendah yang dikonsumsi oleh responden yaitu hanya sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 2,3 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “check in tempat” merupakan fitur yang paling sering diakses oleh para responden, yang mana hal ini sejalan dengan kenyataan di lapangan bahwa “check in tempat” merupakan ciri khas dari media sosial Path.

Tabel 4.18 Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Path Menarik dan Nyaman Digunakan

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 4 4,5

2 Setuju 70 79,5

3 Tidak Setuju 11 12,5

4 Sangat Tidak Setuju 3 3,4

Total 88 100

Sumber: P18/FC19

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa 74 responden dengan persentase sebesar 84 % menyukai fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial Path. Hal ini dikarenakan fitur Path lebih kepada jurnal bagi rutinitas pengguna Path. Yang dimana segala aktivitas yang kita lakukan dalam sehari-hari dapat kita bagikan melalui media sosial tersebut. Sedangkan 16 % lagi yaitu 14 orang responden tidak menyukai fitur-fitur yang terdapat pada media sosial Path. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur pada media sosial Path menarik dan nyaman digunakan oleh para responden.

Tabel 4.19 Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Path Dapat Memenuhi Kebutuhan Sosial Responden

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 4 4,5

2 Tidak Setuju 51 58,0

3 Setuju 31 35,2

4 Sangat Setuju 2 2,3

Total 88 100

Sumber: P19/FC20

Pada tabel 4.19 diatas, terlihat bahwa lebih banyak responden yang merasa bahwa Path tidak dapat memenuhi kebutuhan sosialnya. Dimana sebanyak 55 responden dengan persentase sebesar 63 % merasa kebutuhan sosial dirinya tidak dapat terpenuhi hanya dengan menggunakan media sosial Path. Karena Path

hanya memberikan informasi/konten yang mana diposting oleh orang-orang yang menjadi teman dalam akun pengguna Path tersebut. Namun berbanding terbalik dengan 37 % responden yaitu 33 orang merasa Path merupakan alternatif yang cocok dalam memenuhi kebutuhan sosialnya. Karena Path lebih bersifat intim karena batasan pertemanan yang ditawarkan. Sehingga pengguna media sosial Path dapat menyeleksi siapa saja yang menjadi temannya di Path tersebut. Pengguna pun dapat membagikan momen kehidupannya bersama orang-orang yang tersayang.

Tabel 4.20 Konten dan Informasi Pada Path Begitu Banyak dan Berguna

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 2 2,3

2 Tidak Setuju 56 63,6

3 Setuju 26 29,5

4 Sangat Setuju 4 4,5

Total 88 100

Sumber: P20/FC21

Tabel 4.20 menunjukkan bahwa 58 responden merasa konten dan informasi yang didapat dari media sosial Path tidak begitu banyak dan kurang berguna. Hal ini dikarenakan postingan dari pengguna yang terlihat hanya informasi aktivitas keseharian berupa status, foto, video, musik, tempat dan lain sebagainya yang merupakan postingan dari teman-teman terdekat dari pengguna akun tersebut. Sehingga hal tersebut kurang berguna bagi yang melihatnya. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa 30 responden merasa Path memiliki konten dan informasi yang banyak dan berguna bagi pengguna Path tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konten dan informasi pada Path kurang banyak dan kurang berguna bagi responden.

Tabel 4.21 Jika Tidak Membuka Path Dalam Sehari, Responden Merasakan Bahwa Dirinya Kurang Ter-informasi

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 4 4,5

2 Setuju 40 45,5

3 Tidak Setuju 38 43,2

4 Sangat Tidak Setuju 6 6,8

Total 88 100

Sumber: P21/FC22

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa antara responden yang merasa kurang terinformasi dan dengan yang tidak berpengaruh jika tidak membuka Instagram dalam sehari menunjukkan jumlah yang sama yaitu masing-masing berjumlah 44 responden dengan persentase sebesar 50 %. Hal ini dikarenakan beragamnya kebutuhan dan aktivitas dari responden. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengguna Instagram dan Path memiliki keberagaman dalam mengakses fitur-fitur kedua media sosial tersebut. Sehingga tergantung akan konten mana yang memberikan kebutuhan informasi bagi responden.

Tabel 4.22 Responden Merasa Bosan Jika Tidak Mengakses Path Dalam Sehari

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 8 9,1

2 Setuju 52 59,1

3 Tidak Setuju 26 29,5

4 Sangat Tidak Setuju 2 2,3

Total 88 100

Sumber: P22/FC23

Pada tabel 4.22, data menunjukkan bahwa responden begitu tergantung akan fitur-fitur yang ditawarkan oleh Instagram dan Path dikarenakan jika tidak mengakses kedua media sosial tersebut responden akan merasa bosan. Sebanyak 60 responden memilih tidak meninggalkan Instagram dan Path dari rutinitas

kesehariannya karena merupakan pelarian mereka untuk menghilangkan kebosanan yang telah dialaminya. Namun, tak jauh lebih banyak dari itu, sebanyak 28 orang tidak merasa bosan jika tidak mengakses kedua media sosial tersebut, hal ini dikarenakan pengguna tak begitu bergantung akan media sosial tersebut dalam pelarian menjalan rutinitas kehidupannya.

Dokumen terkait