• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan Perilaku Komunikasi (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Instagram dan Path Terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan Perilaku Komunikasi (Studi Korelasional Mengenai Pengaruh Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Instagram dan Path Terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016)"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KUISIONER PENELITIAN

“TINGKAT KETERGANTUNGAN PENGGUNA MEDIA SOSIAL DAN

PERILAKU KOMUNIKASI”

(Studi Korelasional Mengenai Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial: Instagram dan Path Terhadap Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016).

I. PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh alternatif jawabannya. 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, dengan memilih salah satu

jawaban yang menurut Anda sesuai dan beri tanda silang (X).

3. Mohon untuk tidak mengisi kotak kode yang berada di sebelah kanan pertanyaan.

4. Terima kasih atas partisipasi Anda dalam pengisian kuesioner ini.

No.

Responden

III. KARAKTERISTIK RESPONDEN:

Nama : ... 1. Jenis Kelamin:

1. Laki-laki 2. Perempuan

2. Berapa usia Anda pada saat ini? 1. 18 Tahun

2. 19 Tahun 3. 20 Tahun 4. 21 Tahun

3 2

(3)

3. Departemen:

4. Apakah Anda memiliki akun Instagram dan Path : 1. Ya

2. Tidak (Bila tidak, Anda tidak perlu mengisi pertanyaan selanjutnya. Terima kasih)

III. Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial: Instagram dan Path

5. Kapan waktu yang lebih sering Anda gunakan untuk mengakses

6. Frekuensi Anda dalam mengakses media sosial Instagram: 1. 0 - <4 kali/hari

2. 4 - <8 kali/hari 3. ≥ 8 kali/hari

(4)

8. Apa saja konten yang lebih sering Anda akses melalui Instagram? 1. Berita/Informasi (Kesehatan, Pendidikan, Politik, Ekonomi,

Event, Tutorial, dll) 2. Onlineshop/Kuliner

3. Konten Lucu (Hiburan)/Musik 4. Public Figure/Komunitas

Beri tanda centang () pada salah satu kotak dari setiap pernyataan di bawah ini. Sangat Tidak Setuju : STS

Tidak Setuju : TS

Setuju : S

Sangat Setuju : SS

No. PERNYATAAN STS TS S SS

9. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial

Instagram menarik dan nyaman digunakan

10. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial Instagram dapat memenuhi kebutuhan sosial

Anda

11. Konten dan informasi pada Instagram begitu banyak dan berguna

12. Jika tidak membuka Instagram dalam sehari, Anda merasakan bahwa Anda kurang ter-informasi

(5)

14. Kapan waktu yang lebih sering Anda gunakan untuk mengakses Path:

1. Pagi, Siang, dan Sore 2. Pagi, Siang, dan Malam 3. Pagi, Sore, dan Malam 4. Sore, Siang, dan Malam

15. Frekuensi Anda dalam mengakses media sosial Path: 1. 0 - <4 kali/hari

2. 4 - <8 kali/hari 3. ≥ 8 kali/hari

16. Durasi Anda dalam mengakses media sosial Path: 1. 0 - <1 jam/hari

2. 1 - <5 jam/hari 3. ≥ 5 jam/hari

17. Apakah fitur yang lebih sering Anda akses melalui Path? 1. Musik/Film/Buku

2. Photo/Video 3. Check In Tempat

4. Update Status/Sleep/Wake Up

16 15

17

(6)

Beri tanda centang () pada salah satu kotak dari setiap pernyataan di bawah ini. Sangat Tidak Setuju : STS

Tidak Setuju : TS

Setuju : S

Sangat Setuju : SS

No. PERNYATAAN STS TS S SS

18. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial

Path menarik dan nyaman digunakan

19. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial Path dapat memenuhi kebutuhan sosial Anda

20. Konten dan informasi pada Path begitu banyak dan berguna

21. Jika tidak membuka Path dalam sehari, Anda merasakan bahwa Anda kurang ter-informasi

22. Anda merasa bosan jika tidak mengakses Path dalam sehari

19

20

21

22

(7)

IV. Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016

No. PERNYATAAN STS TS S SS

Perilaku Komunikasi (Kognitif)

23. Anda mendapat referensi tempat wisata baru

24. Anda mendapat informasi tentang kuliner

terbaru (misalnya: café terbaru di kota Anda)

25. Anda mendapat informasi tentang tren

fashion terbaru dari merek yang Anda suka

26. Anda mendapat informasi mengenai event

yang diselenggarakan di kota Anda

27. Informasi yang didapat dari Instagram dan

Path menambah pengetahuan dan berguna

Perilaku Komunikasi (Afektif)

28. Anda dapat melihat foto dan video lucu yang

diunggah oleh pengguna Instagram dan Path

29. Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui foto yang Anda unggah di Instagram

dan Path

(8)

30. Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui video yang Anda unggah di Instagram

dan Path

31. Anda dapat menyalurkan perasaan Anda

melalui musik yang Anda posting di Path

32. Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui buku/film yang akan Anda posting di

Path

Perilaku Komunikasi (Behavioral/Konatif)

33. Anda dapat memberikan dukungan moral terhadap seseorang ataupun komunitas

melalui Instagram dan Path

34. Anda memanfaatkan kolom komentar untuk menjalin interaksi sosial dengan pengguna

Instagram dan Path

35. Anda lebih suka dan nyaman menggunakan direct message/ dibandingkan kolom

komentar karena lebih bersifat private

36. Dengan Instagram dan Path dapat

(9)

37. Apakah menurut Anda dengan menggunakan Instagram dan Path dapat membentuk identitas diri?

1. Sangat Tidak Setuju 2. Tidak Setuju

3. Setuju

4. Sangat Setuju

38. Apakah Anda melakukan “insta lie” / “path lie”(segala postingan yang dishare/bagikan melalui akun Anda merupakan kebohongan atau rekayasa saja)?

1. Tidak Pernah 2. Jarang 3. Sering

4. Sangat Sering

39. Apa saran Anda untuk media sosial Instagram dan Path?

……… ……… ……… ……… ………...

(10)

DATA VIEW SPSS

NAME TYPE WIDTH DECIMALS LABEL VALUES MISSING COLUMNS ALIGN MEASURE

Var1 Numeric 8 2 Jenis Kelamin {1.00, Laki-Laki}... None 8 Right Scale

Var2 Numeric 8 2 Usia {1.00, 18 Tahun}... None 8 Right Scale

Var3 Numeric 8 2 Departemen {1.00, Ilmu Administrasi Negara}... None 8 Right Scale

Var4 Numeric 8 2 Apakah Anda memiliki akun Instagram dan Path {1.00, Ya}... None 8 Right Scale

Var5 Numeric 8 2 Kapan waktu yang lebih sering Anda gunakan untuk mengakses

Instagram {1.00, Pagi, Siang, dan Sore}... None 8 Right Scale

Var6 Numeric 8 2 Frekuensi Anda menggunakan media sosial Instagram {1.00, 0-<4 kali/hari}... None 8 Right Scale

Var7 Numeric 8 2 Durasi Anda mengakses media sosial Intagram {1.00, 0-<1 jam/hari}... None 8 Right Scale

Var8 Numeric 8 2 Apa saja konten yang sering Anda akses dengan menggunakan Instagram?

{1.00, Berita/Informasi

(Kesehatan, Pendidikan, Politik, Ekonomi, Event, Tutorial, dll)}...

None 8 Right Scale

(11)

dan nyaman digunakan

Var10 Numeric 8 2 Fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial Instagram dapat

memenuhi kebutuhan sosial Anda {1.00, Sangat Tidak Setuju}... None 8 Right Scale

Var11 Numeric 8 2 Konten dan informasi pada Instagram begitu banyak dan berguna {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var12 Numeric 8 2 Jika tidak membuka Instagram dalam sehari, Anda merasakan

bahwa Anda kurang ter-informasi {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var13 Numeric 8 2 Anda merasa bosan jika tidak mengakses Instagram dalam sehari {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var14 Numeric 8 2 Kapan waktu yang lebih sering Anda gunakan untuk mengakses

Path {1.00, Pagi, Siang, dan Sore}... None 8 Right Scale

Var15 Numeric 8 2 Frekuensi Anda menggunakan media sosial Path {1.00, 0-<4 kali/hari}... None 8 Right Scale

Var16 Numeric 8 2 Durasi Anda mengakses media sosial Path {1.00, 0-<1 jam/hari}... None 8 Right Scale

Var17 Numeric 8 2 Apakah fitur yang sering Anda akses dengan menggunakan Path? {1.00, Musik/Film/Buku}... None 8 Right Scale

Var18 Numeric 8 2 Fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial Path menarik dan

nyaman digunakan {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var19 Numeric 8 2 Fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial Path dapat memnuhi

kebutuhan sosial Anda {1.00, Sangat Tidak Setuju}... None 8 Right Scale

Var20 Numeric 8 2 Konten dan informasi pada Path begitu banyak dan berguna {1.00, Sangat Tidak Setuju}... None 8 Right Scale

Var21 Numeric 8 2 Jika tidak membuka Path dalam sehari, Anda merasakan bahwa

(12)

Var22 Numeric 8 2 Anda merasa bosan jika tidak mengakses Path dalam sehari {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var23 Numeric 8 2 Anda mendapat referensi tempat wisata baru {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var24 Numeric 8 2 Anda mendapat informasi tentang kuliner terbaru (misalnya: cafe

terbaru di kota Anda) {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var25 Numeric 8 2 Anda mendapat informasi tentang tren fashion terbaru dari merek

yang Anda suka {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var26 Numeric 8 2 Anda mendapat informasi mengenai event yang diselenggarakan

di kota Anda {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var27 Numeric 8 2 Informasi yang didapat dari Instagram dan Path menambah

pengetahuan dan berguna {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var28 Numeric 8 2 Anda dapat melihat foto dan video lucu yang diunggah oleh

pengguna Instagram dan Path {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var29 Numeric 8 2 Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui foto yang Anda

unggah di Instagram dan Path {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var30 Numeric 8 2 Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui video yang Anda

unggah di Instagram dan Path {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var31 Numeric 8 2 Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui musik yang

Anda posting di Path {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var32 Numeric 8 2 Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui buku/film yang

akan Anda posting di Path {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

(13)

ataupun komunitas melalui Instagram dan Path

Var34 Numeric 8 2 Anda memanfaatkan kolom komentar untuk menjalin interaksi

sosial dengan pengguna Instagram dan Path {1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var35 Numeric 8 2

Anda lebih suka dan nyaman menggunakan direct

message/dibandingkan kolom komentar karena lebih bersifat private

{1.00, Sangat Setuju}... None 8 Right Scale

Var36 Numeric 8 2 Dengan Instagram dan Path dapat menimbulkan/menyelesaikan

(14)

F O R T R A N C O B O L

Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial: Instagram dan Path Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016

(15)
(16)
(17)
(18)

TABEL TUNGGAL

Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Laki-Laki 31 35,2

2 Perempuan 57 64,8

Total 88 100

Usia Responden

No. Usia Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

1 18 Tahun 26 29,5

2 19 Tahun 39 44,3

3 20 Tahun 21 23,9

4 21 Tahun 2 2,3

Total 88 100

Program Studi Sarjana Reguler Fisip Usu

No. Program Studi Sarjana FISIP USU Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Ilmu Administrasi Negara 12 13,6

2 Ilmu Politik 15 17,0

3 Antropologi Sosial 10 11,4

4 Ilmu Kesejahteraan Sosial 10 11,4

5 Sosiologi 9 10,2

6 Ilmu Komunikasi 15 17,0

7 Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis 17 19,3

(19)

Responden Memiliki Akun Instagram Dan Path

No. Memiliki Akun Instagram dan Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Ya 88 100

2 Tidak 0 0

Total 88 100

Waktu yang Lebih Sering Digunakan Oleh Responden Untuk Mengakses Instagram

No. Waktu Mengakses Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Pagi, Siang, dan Sore 10 11,4

2 Pagi, Siang, dan Malam .20 22,7

3 Pagi, Sore, dan Malam 29 33,0

4 Siang, Sore, dan Malam 29 33,0

Total 88 100

Frekuensi Responden dalam Mengakses Media Sosial Instagram

No. Frekuensi Mengakses Media

Sosial Instagram Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 4 kali/hari 34 38,6

2 4 - < 8 kali/hari 31 35,2

3 ≥ 8 kali/hari 23 26,1

Total 88 100

Durasi Responden dalam Mengakses Media Sosial Instagram

No. Durasi Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 20 menit/hari 33 37,5

2 20 menit - < 1,5 jam/hari 44 50,0

3 ≥ 1,5 jam/hari 11 12,5

(20)

Konten yang Lebih Sering Responden Akses Melalui Instagram

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Berita/Informasi (Kesehatan, Pendidikan,

Politik, Ekonomi, Event, Tutorial, dll) 48 54,5

2 Onlineshop/Kuliner 8 9,1

3 Konten Lucu (Hiburan)/Musik 21 23,9

4 Public Figure/Komunitas 11 12,5

Total 88 100

Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Instagram Menarik dan Nyaman Digunakan

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 16 18,2

2 Setuju 70 79,5

3 Tidak Setuju 1 1,1

4 Sangat Tidak Setuju 1 1,1

Total 88 100

Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Instagram Dapat Memenuhi Kebutuhan Sosial Responden

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 1 1,1

2 Tidak Setuju 23 26,1

3 Setuju 56 63,6

4 Sangat Setuju 8 9,1

(21)

Konten dan Informasi Pada Instagram Begitu Banyak dan Berguna

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 11 12,5

2 Setuju 70 79,5

3 Tidak Setuju 6 6,8

4 Sangat Tidak Setuju 1 1,1

Total 88 100

Jika Tidak Membuka Instagram Dalam Sehari, Responden Merasakan Bahwa Dirinya Kurang Ter-informasi

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 4 4,5

2 Setuju 40 45,5

3 Tidak Setuju 38 43,2

4 Sangat Tidak Setuju 6 6,8

Total 88 100

Responden Merasa Bosan Jika Tidak Mengakses Instagram Dalam Sehari

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 8 9,1

2 Setuju 52 59,1

3 Tidak Setuju 26 29,5

4 Sangat Tidak Setuju 2 2,3

(22)

Waktu yang Lebih Sering Digunakan Responden Untuk Mengakses Path

No. Waktu Mengakses Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Pagi, Siang, dan Sore 21 23,9

2 Pagi, Siang, dan Malam 10 11,4

3 Pagi, Sore, dan Malam 18 20,5

4 Siang, Sore, dan Malam 39 44,3

Total 88 100

Frekuensi Responden dalam Mengakses Media Sosial Path

No. Frekuensi Mengakses Media

Sosial Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 4 kali/hari 77 87,5

2 4 - < 8 kali/hari 8 9,1

3 ≥ 8 kali/hari 3 3,4

Total 88 100

Durasi Responden dalam Mengakses Media Sosial Path

No. Durasi Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 20 menit/hari 78 88,6

2 20 menit - < 1,5 jam/hari 8 9,1

3 ≥ 1,5 jam/hari 2 2,3

(23)

Fitur yang Lebih Sering Responden Akses Melalui Path

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Musik/Film/Buku 28 31,8

2 Photo/Video 10 11,4

3 Check In Tempat 48 54,5

4 Update Status/Sleep/Wake up 2 2,3

Total 88 100

Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Path Menarik dan Nyaman Digunakan

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 4 4,5

2 Setuju 70 79,5

3 Tidak Setuju 11 12,5

4 Sangat Tidak Setuju 3 3,4

Total 88 100

Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Path Dapat Memenuhi Kebutuhan Sosial Responden

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 4 4,5

2 Tidak Setuju 51 58,0

3 Setuju 31 35,2

4 Sangat Setuju 2 2,3

(24)

Konten dan Informasi Pada Path Begitu Banyak dan Berguna

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 2 2,3

2 Tidak Setuju 56 63,6

3 Setuju 26 29,5

4 Sangat Setuju 4 4,5

Total 88 100

Jika Tidak Membuka Path Dalam Sehari, Responden Merasakan Bahwa Dirinya Kurang Ter-informasi

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 4 4,5

2 Setuju 40 45,5

3 Tidak Setuju 38 43,2

4 Sangat Tidak Setuju 6 6,8

Total 88 100

Responden Merasa Bosan Jika Tidak Mengakses Path Dalam Sehari

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 8 9,1

2 Setuju 52 59,1

3 Tidak Setuju 26 29,5

4 Sangat Tidak Setuju 2 2,3

(25)
(26)
(27)
(28)

Apakah Menurut Responden Dengan Menggunakan Instagram dan Path Dapat Membentuk Identitas Diri?

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 3 3,4

2 Tidak Setuju 42 47,7

3 Setuju 40 45,5

4 Sangat Setuju 3 3,4

Total 88 100

Apakah Responden Melakukan “Insta Lie” Di Media Sosial Instagram / “PathLie” Di Media Sosial Path (Segala Postingan yang Dishare / Bagikan

Melalui Akun Responden Merupakan Kebohongan atau Hanya Rekayasa Saja) ?

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tidak Pernah 71 80,7

2 Jarang 15 17,0

3 Sering 2 2,3

4 Sangat Sering 0 0

(29)

TABEL SILANG

Analisis Tabel Silang Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Instagram (dilihat dari durasi penggunaan) Terhadap Perilaku Komunikasi

Mahasiswa FISIP USU (dilihat dari segi afektif)

Analisis Tabel Silang Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Instagram (dilihat dari durasi penggunaan) Terhadap Perilaku Komunikasi

Mahasiswa FISIP USU (dilihat dari segi behavioral/konatif)

Apakah Anda Melakukan “insta lie”

di Instagram dan atau “path lie” di

(30)

UJI HIPOTESIS

Analisis Korelasional Dua Variabel (Bivariate Correlate) Spearman

(31)

B I O D A T A P E N E L I T I

Nama : Dina Hairani Sinaga

Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Tiram, 20 Mei 1995 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Khadi No. 10 Pematangsiantar Telepon/Hp : 0813 7551 9626

Alamat Email : dinahairani20@gmail.com

Pendidikan :

TK Bhayangkari Pematangsiantar SD Negeri 122340 Pematangsiantar SMP Negeri 4 Pematangsiantar SMA Negeri 2 Pematangsiantar

Program Strata 1 (S1) Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Komunikasi

Anak Ke : 4 dari 4 Bersaudara Nama Orangtua

Ayah : Dargawan Sinaga, BA Ibu : Asty Nirwana

(32)

DAFTAR REFERENSI

APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). (2016). Survey Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Halaman: 10. 31 Desember

2016. Pukul 14:39 WIB.

https://apjii.or.id/survei2016/download/3zkcUWB5KLNporYEVFR4A0tIu DZehf

Bayu Nugraha. (2012). “Perilaku Komunikasi Pengguna Aktif Instagram (Studi

Kasus Mengenai Perilaku Komunikasi Antar Sesama Pengguna Aktif

Instagram)”. Jurusan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. 17 Februari 2017. Pukul 23:56. http://repository.unpad.ac.id/17544/1/210110080040_a_6136.pdf.

Bungin, Burhan. (2009). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

_____________. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, Hafied. (2007). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong Uchjana. (2007). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ekky Puspika Sari. (2013). “Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial

Path Di Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Para Pengguna Media Sosial Path di

Kalangan Mahasiswa Unikom Kota Bandung)”. Program Studi Ilmu

Komunikasi, Konsentrasi Jurnalistik, FISIP, Universitas Komputer Indonesia Bandung. 17 Februari 2017. Pukul 23:45 http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/662/jbptunikompp-gdl-ekkypuspik-33092-12-unikom_e-l.pdf

(33)

Hamka. (2015). Pengguna Internet Sebagai Media Pembelajarab Pada Mahasiswa IAIN Palu. Hunafa: Jurnal Studia Islamika Vol. 12, No. 1. IAIN, Palu. Halaman 101. 11 Maret 2017. Pukul 17:59. http://www.jurnalhunafa.org/index.php/hunafa/article/download/383/pdf_4 Ita Musfirowati Hanika. (2015). Fenomena Phubbing Di Era Milena

(Ketergantungan Seseorang Pada Smartphone Terhadap Lingkungannya).

Jurnal Interaksi Vol. 4, No. 1. Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro. Halaman: 43. 19 Oktober

2016. Pukul 19:23.

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/view/9734/7802 Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh

Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

_________________. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Magdalena, Merry. (2010). Public Relations ala Wimar. Jakarta: Grasindo

McQuail, Denis. (2011). Teori Komunikasi Massa. Edisi 6. Jakarta: Salemba

Morissan, M.A. dkk (2010). Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia. ____________. (2013). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Mufid, Muhammad. (2009). Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta : Prenada Media Group.

Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(34)

Halaman: 28. 16 November 2016. Pukul 11:26. http://digilib.unila.ac.id/23161/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMB AHASAN.pdf

Nawawi, Hadari. (2004). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM Pers.

Novi Kurnia. (2005). Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Media Baru: Implikasi terhadap Teori Komunikasi. Jurnal Mediator Vol. 6, No.2. Universitas Islam Bandung. Halaman: 291-292. 4 Februari 2017. Pukul 23:58.

http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/viewFile/1197/751 Nurudin. (2013). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Rakhmat, Jalaluddin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Dengan Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

_________________. (2007). Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Dengan Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

_________________. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saverin, W.J dan Tankard, J.W. (2008). Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terpaan di dalam Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sharen Gifary dan Kurnia , Iis N. (2015). Intensitas Penggunaan Smartphone

Terhadap Perilaku Komunikasi. Jurnal Sosioteknologi Vol. 14, No. 2. Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom. Halaman: 170. 19 Oktober 2016. Pukul 19:23. http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/view/1472/1045

Silvia Fardila Soliha. (2015). Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan Kecemasan Sosial. Jurnal Interaksi Vol. 4, No. 1. Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.

Halaman: 3. 7 November 2016. Pukul 22:53.

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/view/9730/7798 Singarimbum, Masri dan Sofian Effendi. (2011). Metode Penelitian Survey.

Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.

(35)

Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Grasindo.

Sumber Lain:

http://www.usu.ac.id/fakultas-isip.html diakses pada tanggal 17 Januari 2017, pukul 23:05.

http://www.apple.com/itunes/charts/free-apps/ diakses pada tanggal 7 November 2016, pukul 09:25.

https://iao.usu.ac.id diakses pada tanggal 17 Januari 2017 pukul 23:45.

https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial diakses pada tanggal 4 Februari 2017, pukul 21:20.

https://id.wikipedia.org/wiki/Instagram diakses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul 21:05.

https://play.google.com/store/apps/collection/topselling_free diakses pada tanggal 7 November 2016, pukul 22:03

https://www.google.com diakses pada tanggal 17 Januari 2017, pukul 09:05. https://www.instagram.com diakses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul 21:05. https://www.instagram.com/about/faq/ diakses pada tanggal 19 Oktober 2016,

pukul 21:15.

https://www.Instagram.com/about/us/ diakses pada tanggal 19 Oktober 2016, pukul 21:15.

(36)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang berada di Jalan Dr. A. Sofyan Nomor 1 Kampus USU Padang Bulan, Medan 20155.

3.1.2 Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi menjadi Fakultas pada tahun 1982 berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982. Berdasarkan SK Presiden R.I tersebut FISIP merupakan fakultas ke 9 (Sembilan) pada Universitas Sumatera Utara. Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor : 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas – fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara (http://www.usu.ac.id/fakultas-isip.html).

Berdasarkan SK Mendikbud R.I tersebut, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (enam) jurusan dengan urutan berikut:

 Jurusan Sosiologi;

 Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial;  Jurusan Antropologi;

 Jurusan MKDU;

 Jurusan Ilmu Administrasi;

(37)

Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor : 0535 / 0 / 83 itu. Berdasarkan proses pembukaan jurusan, maka urutannya adalah:

 Jurusan Ilmu Administrasi; Diploma-3, dan tiga Program Pascasarjana yaitu sebagai berikut : Departemen Sosiologi terdiri dari Program Studi S1 Sosiologi dan Program Studi S2 Magister Sosiologi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Ilmu Administrasi terdiri dari dua program studi yaitu Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Departemen Ilmu Komunikasi terdiri dari Program Studi S1 Ilmu Komunikasi dan Program S2 Magister Ilmu Komunikasi, Departemen Antropologi Sosial, Departemen Ilmu Politik. Program Studi S2 Magister Studi Pembangunan, Program Studi S3 Doktor Studi Pembangunan, Program Studi Diploma-3 Administrasi Perpajakan (http://www.usu.ac.id/fakultas-isip.html).

Tabel 3.1

Jurusan/Program Studi

Diploma Sarjana Magister Doktor

Adm. Perpajakan Ilmu Adm. Negara Studi Pembangunan Studi Pembangunan

(38)

3.1.3 Struktur Organisasi

Adapun Struktur Organisasi di dalam FISIP USU, yaitu sebagai berikut:

a. Dekanat

Dekan : Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si Wakil Dekan I : Husni Thamrin, S.Sos, MSP Wakil Dekan II : M. Arifin Nasution, S.Sos, MSP Wakil Dekan III : Dra. Rosmiani, MA

b. Departemen / Program Studi

Administrasi Negara

Ketua : Drs. Rasudyn Ginting, M.Si Sekretaris : Dra. Elita Dewi, MSP

Ilmu Komunikasi

Ketua : Dra. Dewi Kurniawati Sekretaris : Emilia Ramadhani

Ilmu Kesejahteraan Sosial

Ketua : Hairani Siregar, S.Sos, MSP Sekretaris : Mastauli Siregar, S.Sos, M.Si

Sosiologi

Ketua : Dr. Harmona Daulay, M.Si Sekretaris : Ilham Syaladin, M.S

Antropologi

(39)

Ilmu Politik

Ketua : Dr. Warjio, MA

Sekretaris : Husnul Isa Harahap, M.Si

Administrasi Perpajakan

Ketua : Drs. Alwi Hashim Batubara, M.Si Sekretaris : Arlina, SH, M.Hum

Administrasi Niaga / Bisnis

Ketua : Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA Sekretaris : Dr. Beti Nasution, M.Si

3.1.4 Visi Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik Universitas Sumatera Utara

Adapun Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas Sumatera Utara, yaitu:

Visi :

“Menjadi Pusat Pendidikan dan Rujukan Bidang-Bidang Ilmu Sosial

dan Politik di Wilayah Barat”.

Misi :

a. Menghasilkan Alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset, kajian dalam studi ilmu sosial dan politik.

(40)

Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.

c. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azas profesionalitas dalam menjalankan pekerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh sivitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip Profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing.

d. Menjadi Institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sendiri.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional merupakan pendekatan yang mencari keterkaitan antara variabel-variabel yang terkait di dalamnya. Dalam hal ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh tingkat ketergantungan pengguna Instagram dan Path terhadap perilaku komunikasi di kalangan mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016.

Secara umum riset kuantitatif mempunyai ciri-ciri (dalam Kriyantono, 2006:56) :

(41)

2. Riset bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Data hanya sebagai sarana konfirmasi teori atau teori dibuktikan dengan data. Bila dalam analisis ditemukan penolakan terhadap hipotesis atau teori, biasanya periset tidak langsung menolak hipotesis dan teori tersebut melainkan diuji terlebih dahulu.

3. Riset harus dapat digeneralisasikan, karena menuntut sampel yang representatif dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur yang valid dan reliable.

4. Prosedur riset nasional–empiris, artinya riset berangkat dari konsep-konsep atau teori-teori yang melandasinya. Konsep atau teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di lapangan.

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

(42)

Berikut daftar mahasiswa program studi sarjana FISIP USU angkatan 2016:

Tabel 3.2

Daftar Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2016

Program Studi Sarjana Jumlah

Ilmu Administrasi Negara 96 orang

Ilmu Politik 116 orang

Antropologi Sosial 78 orang

Ilmu Kesejahteraan Sosial 80 orang

Sosiologi 75 orang

Ilmu Komunikasi 117 orang

Ilmu Administrasi Bisnis/Niaga 139 orang

Total 701 orang

Sumber: https://iao.usu.ac.id/ (telah diolah kembali)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah kelompok yang terseleksi dari populasi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai pada generasi yang baik, maka selain cara penarikan yang diperhatikan, bobot sampel juga harus dapat dipertanggungjawabkan (Bungin, 2011: 11). Oleh karena itu, sampel yang terseleksi tersebut harus mampu mewakili seluruh populasi.

Berdasarkan data populasi yang ada, peneliti menggunakan rumus Slovin dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90%, yakni sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

(43)

Sehingga:

Jadi, sampel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah berjumlah 88 orang.

3.4 Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel yang dipilih adalah teknik pengambilan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun teknik pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

Proportional Stratified Sampling

(44)

Keterangan :

n1 = Jumlah responden tiap angkatan

n2 = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi berdasarkan rumus tersebut, maka:

Berdasarkan rumus diatas maka dapat dihitung sampel yang dipilih di setiap departemen, yaitu:

Tabel 3.3

Jumlah Responden Tiap Departemen Program Studi Sarjana di FISIP USU

Program Studi Sarjana Populasi Penarikan Sampel Jumlah

Ilmu Administrasi Negara 96 orang

(45)

Adapun kriteria dari responden penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Responden merupakan mahasiswa Program Studi Sarjana FISIP USU yang

aktif berkuliah.

2. Responden merupakan mahasiswa Angkatan 2016.

3. Responden merupakan pengguna akun Instagram dan Path.

Tabel 3.4 Sampel

Nomor

Responden NIM Nama Departemen Jumlah

01 160903003 Karunia Man Halawa

Ilmu

Administrasi Negara

12 02 160903005 Daniel Parluhutan Panjaitan

03 160903025 Fatma Zahra 04 160903038 Radita Paradila

05 160903068 Julius Calpary Gregonius Sigalingging 06 160903074 Hellen Kuraesin Aritonang

07 160903081 Agnes Maria Sabrina Sinaga 08 160903082 Raina Safina

09 160903084 M Kelvin Prayoga 10 160903086 Figlia Forlana Sigit 11 160903092 Dinda Ainayah 12 160903094 Kania Safitri Dewi 13 160906026 Chindy Teresya Br Sitepu

Ilmu Politik 15 14 160906036 Tita Maharani Lumbantobing

15 160906037 Ahmad Wahyudi Pratama Sitanggang 16 160906043 Syalsa Azbila Fahira

17 160906048 Celine Martarani Br.Purba 18 160906053 Elsa Yolanda Simanjuntak 19 160906054 M.Sandi Hakim

20 160906057 M. Fachri Rifqi 21 160906074 Salwah Habibah

(46)

*Sambungan

28 160905003 Ismi Dara Hasibuan

Antropologi

Sosial 10

29 160905006 Yuliana Pratiwi

30 160905009 Djapar Aldes Akbar Hrp 31 160905011 Ratna Sari Rezeki Br Harahap 32 160905029 Nurul Ain

33 160905039 Melisa Ester Caroline 34 160905042 Cut Qonita Gusmar 35 160905045 Syifak Afief Khirzi 36 160905066 Audrey Stephany 37 160905072 Friska Sinaga 38 160902006 Mhd. Ardiansyah

Ilmu

Kesejahteraan Sosial

10 39 160902008 Muhammad Rinaldy Pratama Halim

40 160902019 Shafira Aidilia 41 160902032 Dikky Ramadhan 42 160902039 Fikri Harnas

43 160902047 Anggi Agustina Sibuea 44 160902052 Sauly Debby Pardede 45 160902056 Dirga Masaid

46 160902061 Safira Ainurrahma 47 160902067 Meidi Rizka Utami Lubis 48 160901008 Nurul Permata Sari

Sosiologi 9

49 160901019 Harisa Putri 50 160901037 Mitha Angelia Afy 51 160901039 Dinda Widi Artanti 52 160901043 Yulia Pransiska 53 160901053 Ananda

54 160901055 Wiranda Dwiarsandy 55 160901065 Muhammad Al Dary

56 160901074 Intan Metha Sari Sitanggang 57 160904001 Cici Alhamdaina

Ilmu

Komunikasi 15 58 160904010 Esther Febrina Ritonga

59 160904014 Hafizh Mahmud Hrp 60 160904025 Tesayunidia Tebe 61 160904038 Widya Syafira Ningsih 62 160904042 Mona Sianturi

63 160904049 Fatin Faiza Siregar 64 160904053 Wira Atmaja Purba 65 160904054 Nadya Anatasya

66 160904059 Christoper Aprilio Herdimas Siregar 67 160904082 Sofie Carlariva Effendy

68 160904084 Anisyah Ardianty Harahap 69 160904095 Rifa Alya

(47)

*sambungan

72 160907003 Tia Jerni Pripelsion Nahampun

Ilmu

Administrasi Bisnis/Niaga

17 73 160907009 Rizky Amanda

74 160907020 Dio Ahmad Fuadi 75 160907021 Ali Imran

76 160907027 Gadis Ayu Safitri 77 160907037 Gloria Virginta Limbong 78 160907062 Mhd. Reza Firdaus Gultom 79 160907063 Aditya Chandra

80 160907082 Shahnaz Alina Putri Nst 81 160907095 Mei Sika Br Sembiring 82 160907096 Suciana Putri Zulmaini 83 160907106 Fitri Annisa Batubara 84 160907110 M Rafly Novaldo Rangkuti 85 160907119 Fatihah Dinda Zahra 86 160907123 Jerremy Mathias Hutahaean 87 160907128 Vivi Yunda Sari

88 160907136 Oneal David Marasi Sinaga

T O T A L 88

Sumber: Hasil Observasi

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang kemudian menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Apabila teknik pengumpulan data tersebut tidak digunakan secara semestinya, maka akan berakibat terhadap hasil-hasil penelitian yang dilakukan. Adapun teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data di dalam penelitian adalah :

(48)

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu suatu penelitian yangdilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung dengan membaca buku-buku, surat kabar, internet, literatur, serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

Adapun waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2017 hingga waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah penyerderhanaan data kedalam bentuk yang lebihmudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2011:263). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan di analisis dengan menggunakan :

a. Analisis Tabel tunggal

Analisis tabel tunggal adalah suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel penelitian kedalam katagori-katagori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap katagori (Singarimbun, 2011: 266). b. Analisis Tabel Silang

Analisis tabel silang merupakan teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya. Sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif (Singarimbun, 2011: 273).

c. Uji Hipotesis

(49)

menggunakan rumus koefisien tata jenjang oleh Spearman / Spearman‟s Rho Rank-Order Correlation (Kriyantono, 2006:174) melalui bantuan perangkat lunak Statistik SPSS 17.0. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistika cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse. Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat memperbaiki output sesuai dengan kebutuhan.

Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Berdasarkan penggunaan perangkat lunak SPSS Statistik SPSS 17.0 maka dapat dibuat uji hipotesis sebagai berikut:

- Jika H0 memiliki nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis ditolak. Yang artinya data menunjukkan bahwa adanya hubungan antara tingkat ketergantungan pengguna media sosial Instagram dan Path terhadap perilaku komunikasi mahasiswa FISIP USU angkatan 2016. - Jika H0 memiliki nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis diterima.

(50)

Selanjutnya untuk melihat derajat hubungan digunakan skala Guilford atau koefisien asosiasi (Kriyantono, 2006: 168-169) sebagai berikut: < 0,20 = hubungan rendah sekali, lemah sekali

0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup pasti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi, kuat

(51)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Penulis menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut meliputi:

4.1.1 Tahapan Awal

Tahap awal dalam penelitian ini, penulis melakukan pra survey berupa pengamatan di lingkungan kampus FISIP USU yang bertujuan untuk melihat bagaimana media sosial Instagram dan Path dapat menyedot perhatian mahasiswa dalam penggunaanya yaitu seberapa besar ketergantungan mahasiswa terhadap Instagram dan Path. Penulis ingin melihat apakah mahasiswa angkatan 2016 yang sedang mengalami masa transisi remaja akhir menuju dewasa muda yang mengikuti perkembangan teknologi memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi akan media sosial yang begitu populer di kehidupannya, serta adakah pengaruhnya terhadap perilaku komunikasi mahasiswa FISIP USU angkatan 2016.

4.1.2 Penelitian Kepustakaan

(52)

4.1.3 Penelitian Lapangan

Selanjutnya, penulis mendapatkan ijin dari dosen pembimbing untuk melakukan penelitian lapangan yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian. Dimana, penulis langsung mempersiapkan kuesioner sesuai dengan jumlah responden dan melakukan penyebaran kuesioner. Penelitian ini memilih stambuk 2016 sebagai populasinya, yaitu berjumlah 701 orang. Penulis menggunakan rumus Slovin dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% sebagai teknik penarikan sampel. Dari rumus tersebut didapatkan bahwa jumlah sampel adalah 88 orang yaitu mereka yang menjadi responden harus sesuai dengan kriteria penelitian.

Untuk mempermudah penelitian, penulis membuat beberapa daftar kontak mahasiswa angkatan 2016, yang mana nantinya mereka akan menjadi tali penyambung antara penulis dengan responden yang satu dan dengan responden lainnya yang berada dalam departemen yang sama. Penulis mencoba mencari beberapa kontak responden melalui akun Instagram, dan dari teman-teman penulis. Setelah mendapatkan kontak responden, penulis mencoba melakukan percakapan melalui media sosial Instagram dan Line untuk mendapatkan informasi jadwal kuliah dan kesediaan responden untuk membantu penulis dalam mengisi kuesioner penelitian. Kemudian penulis mengatur jadwal untuk bertemu dengan para responden penelitian. Penulis menyebarkan kuesioner selama 7 hari yakni dari tanggal 28 Februari 2017 hingga 8 Maret 2017 dan dibagikan kepada 88 responden yang merupakan mahasiswa program studi sarjana reguler FISIP USU stambuk 2016 yang terbagi atas 7 departemen. Penulis menyebarkan kuesioner secara bertahap setiap harinya di lingkungan kampus FISIP USU, yang mana per harinya kuesioner harus dapat terisi oleh 20 responden.

(53)

dipilih dibatasi dengan karakteristik-karakteristik tertentu. Dalam pelaksanaannya, tidak lupa juga penulis menanyakan kesediaan responden untuk mengisi kuesioner yang diajukan, begitu seterusnya dari kuesioner 01 sampai dengan kuesioner 88. Penulis juga membimbing responden dalam mengisi kuesioner dan menjawab pertanyaan yang ditanyakan responden mengenai hal-hal yang kurang dipahaminya di dalam kuesioner penulis.

Sejak hari pertama menyebarkan kuesioner, penulis banyak menemui penolakan dari responden dengan alasan yang berbeda-beda, seperti tidak memiliki waktu karena akan mengikuti kelas mata kuliah berikutnya, sudah tidak menggunakan path, sampai penolakan langsung yang tidak ingin mengisi kuesioner tersebut. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat penulis, sehingga penulis menambah pendekatan terhadap calon responden. Dan sepanjang waktu yang telah penulis tetapkan, penulis berkeliling di lingkungan FISIP USU untuk menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa sampai pada kuesioner terakhir.

4.1.4 Tahapan Pengolahan Data

Tahap ini dilakukan setelah penulis selesai mengumpulkan data dari semua responden. Selanjutnya, ada beberapa tahapan lagi yang penulis lakukan, yaitu:

a. Penomoran Kuesioner

Penulis memberikan nomor urut pada setiap kuesioner yang telah diisi sejumlah dengan banyaknya responden, di mana pada penelitian ini responden sebanyak 88 orang diberi nomor 01-88.

b. Coding

(54)

c. Inventarisasi Variabel

Data mentah yang telah penulis peroleh, diolah ke dalam dua lembaran kerja yaitu: lembaran tabel variable view yaitu data tentang pertanyaan yang ada pada kuesioner beserta pilihan jawabannya dan pada lembaran kerja data view dimana seluruh jawaban responden pada lembaran ini akan menghasilkan tabel formula translation cobol (FC) yang telah diinput pada software SPSS Statistics 17.0 sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan.

d. Tabulasi Data

Penulis melakukan analisis variabel responden dari lembaran fortran cobol ke dalam kerangka tabel tunggal. Penyebaran data dalam tabel secara rinci kemudian dianalisis melalui menu descriptive statistics frequence yang menghasilkan Frequence Table (tabel tunggal) yang hasilnya terdiri atas variabel responden, frekuensi dan persentase pada software SPSS Statistic 17.0.

e. Membuat Tabel Silang

(55)

4.2 Analisa Deskriptif

4.2.1 Karakteristik Responden

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Laki-Laki 31 35,2

2 Perempuan 57 64,8

Total 88 100

Sumber: P1/FC2

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa responden yang terpilih untuk mengisi kuesioner penelitian lebih banyak dari jenis kelamin perempuan. Jumlah responden perempuan memiliki frekuensi sebanyak 57 orang dengan besar persentase 64,8 % diikuti dengan jumlah responden laki-laki sebanyak 31 orang dengan persentase sebesar 35,2 %. Hal tersebut bukan ditentukan atau dibatasi oleh peneliti, namun responden perempuan yang peneliti dapatkan berdasarkan kenyataan di lapangan lebih mudah dijumpai dan lebih bersedia untuk menjadi responden penelitian dibandingkan responden laki-laki. Responden laki-laki yang peneliti jumpai di lapangan kebanyakan tidak menggunakan Path.

Tabel 4.2 Usia Responden

No. Usia Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

1 18 Tahun 26 29,5

2 19 Tahun 39 44,3

3 20 Tahun 21 23,9

4 21 Tahun 2 2,3

Total 88 100

Sumber: P2/FC3

(56)

Selanjutnya diposisi kedua dengan jumlah frekuensi 26 orang dan persentase sebesar 29,5 % berada pada usia 18 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna media sosial yang paling banyak merupakan mahasiswa yang sedang berada pada fase emerging adulthood, yaitu fase transisi remaja akhir menuju ke dewasa muda dan sedang mengalami dinamika psikologis. Pada fase ini, mahasiswa sedang berproses membentuk identitas diri, mencari makna hidup dan hubungan

interpersonal yang intim secara emosional serta mengikuti perkembangan teknologi.

Tabel 4.3 Program Studi Sarjana Reguler FISIP USU

No. Program Studi Sarjana FISIP USU Frekuensi (F) Persentase (%)

7 Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis 17 19,3

Total 88 100

Sumber: P3/FC4

(57)

responden mewakili departemennya karena telah dibagi secara proporsional. Dimana walaupun departemen yang memiliki populasi dengan jumlah lebih sedikit tetap dapat mewakili departemennya untuk menjadi responden penelitian.

Tabel 4.4 Responden Memiliki Akun Instagram dan Path

No. Memiliki Akun Instagram dan Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Ya 88 100

2 Tidak 0 0

Total 88 100

Sumber: P4/FC5

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 88 orang mahasiswa angkatan 2016 merupakan responden yang memiliki akun Instagram dan Path. Yang mana hal tersebut merupakan salah satu kriteria bagi calon responden penelitian.

4.2.2 Analisa Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial: Instagram

Tabel 4.5 Waktu yang Lebih Sering Digunakan Oleh Responden Untuk Mengakses Instagram

No. Waktu Mengakses Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Pagi, Siang, dan Sore 10 11,4

2 Pagi, Siang, dan Malam 20 22,7

3 Pagi, Sore, dan Malam 29 33,0

4 Siang, Sore, dan Malam 29 33,0

Total 88 100

Sumber: P5/FC6

(58)

persentase yang sama. Sedangkan persentase terkecil terletak pada 11,4 % dengan 10 mahasiswa yang mengakses Instagram pada waktu pagi, siang dan sore hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu yang paling banyak dimanfaatkan para responden dalam mengakses media sosial Instagram yaitu pada sore dan malam hari.

Tabel 4.6 Frekuensi Responden dalam Mengakses Media Sosial Instagram

No. Frekuensi Mengakses Media

Sosial Instagram Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 4 kali/hari 34 38,6

2 4 - < 8 kali/hari 31 35,2

3 ≥ 8 kali/hari 23 26,1

Total 88 100

Sumber: P6/FC7

(59)

Tabel 4.7 Durasi Responden dalam Mengakses Media Sosial Instagram

No. Durasi Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 20 menit/hari 33 37,5

2 20 menit - < 1,5 jam/hari 44 50,0

3 ≥ 1,5 jam/hari 11 12,5

Total 88 100

Sumber: P7/FC8

Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa durasi responden dalam mengakses media sosial Instagram paling banyak pada kisaran 20 menit - < 1,5 jam/hari dengan persentase 50,0 % yaitu sebanyak 44 mahasiswa yang merupakan setengah dari total 88 responden. Dan responden yang mengakses media sosial Instagram yang paling rendah berada pada kisaran ≥ 1,5 jam/hari dengan persentase hanya 12,5 % yaitu sebanyak 11 mahasiswa. Dapat disimpulkan bahwa para responden dalam mengakses media sosial Instagram dalam per hari termasuk kepada light users dan medium users yang hanya mengakses media sosial Instagram antara kurang dari 10-40 jam/bulan (0 - < 1,5 jam/hari).

Tabel 4.8 Konten yang Lebih Sering Responden Akses Melalui Instagram

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Berita/Informasi (Kesehatan, Pendidikan,

Politik, Ekonomi, Event, Tutorial, dll) 48 54,5

2 Onlineshop/Kuliner 8 9,1

3 Konten Lucu (Hiburan)/Musik 21 23,9

4 Public Figure/Komunitas 11 12,5

Total 88 100

Sumber: P8/FC9

(60)

48 orang dan persentase sebesar 54,5 % sudah mewakili kenyataan di lapangan yang mana berita/informasi merupakan konten yang dikonsumsi hampir setiap harinya oleh mahasiswa program studi sarjana (reguler) FISIP USU angkatan 2016. Untuk konten lucu/musik juga merupakan konten yang sering diakses oleh para responden dengan persentase sebesar 23,9 % yaitu sebanyak 21 orang. Sedangkan untuk public figure dan komunitas hanya 11 orang. Dan konten

Onlineshop/Kuliner merupakan konten yang paling sedikit dikonsumsi oleh responden penelitian sebesar 9,1 % dengan frekuensi sebanyak 8 orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konten berita/informasi dan konten hiburan/musik merupakan konten yang paling banyak diakses di media sosial Instagram oleh para responden.

Tabel 4.9 Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Instagram Menarik dan Nyaman Digunakan

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 16 18,2

2 Setuju 70 79,5

3 Tidak Setuju 1 1,1

4 Sangat Tidak Setuju 1 1,1

Total 88 100

Sumber: P9/FC10

(61)

Tabel 4.10 Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Instagram Dapat Memenuhi Kebutuhan Sosial Responden

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 1 1,1

2 Tidak Setuju 23 26,1

3 Setuju 56 63,6

4 Sangat Setuju 8 9,1

Total 88 100

Sumber: P10/FC11

(62)

Tabel 4.11 Konten dan Informasi Pada Instagram Begitu Banyak dan Berguna

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 11 12,5

2 Setuju 70 79,5

3 Tidak Setuju 6 6,8

4 Sangat Tidak Setuju 1 1,1

Total 88 100

Sumber: P11/FC12

(63)

Tabel 4.12 Jika Tidak Membuka Instagram Dalam Sehari, Responden Merasakan Bahwa Dirinya Kurang Ter-informasi

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 4 4,5 kurang terinformasi dan dengan yang tidak berpengaruh jika tidak membuka Instagram dalam sehari menunjukkan jumlah yang sama yaitu masing-masing berjumlah 44 responden dengan persentase sebesar 50 %. Hal ini dikarenakan beragamnya kebutuhan dan aktivitas dari responden. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengguna Instagram dan Path memiliki keberagaman dalam mengakses fitur-fitur kedua media sosial tersebut. Sehingga tergantung akan konten mana yang memberikan kebutuhan informasi bagi responden.

Tabel 4.13 Responden Merasa Bosan Jika Tidak Mengakses Instagram Dalam Sehari

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 8 9,1

(64)

kesehariannya karena merupakan pelarian mereka untuk menghilangkan kebosanan yang telah dialaminya. Namun, tak jauh lebih banyak dari itu, sebanyak 28 orang tidak merasa bosan jika tidak mengakses kedua media sosial tersebut, hal ini dikarenakan pengguna tak begitu bergantung akan media sosial tersebut dalam pelarian menjalan rutinitas kehidupannya.

4.2.3 Analisa Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial: Path

Tabel 4.14 Waktu yang Lebih Sering Digunakan Responden Untuk Mengakses Path

No. Waktu Mengakses Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Pagi, Siang, dan Sore 21 23,9

2 Pagi, Siang, dan Malam 10 11,4

3 Pagi, Sore, dan Malam 18 20,5

4 Siang, Sore, dan Malam 39 44,3

Total 88 100

Sumber: P14/FC15

(65)

Tabel 4.15 Frekuensi Responden dalam Mengakses Media Sosial Path

No. Frekuensi Mengakses Media

Sosial Path Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 4 kali/hari 77 87,5

2 4 - < 8 kali/hari 8 9,1

3 ≥ 8 kali/hari 3 3,4

Total 88 100

Sumber: P15/FC16

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa frekuensi responden dalam mengakses media sosial Path paling dominan pada kisaran 0 - < 4 kali/hari dengan persentase 87,5 % yaitu sebanyak 77 mahasiswa dari total 88 responden. Hal tersebut berbanding jauh pada kisaran ≥ 8 kali/hari dengan persentase hanya 3,4 % yaitu sebanyak 3 mahasiswa. Dapat disimpulkan bahwa para responden hanya memiliki porsi frekuensi yang sedikit dalam menggunakan Path.

Tabel 4.16 Durasi Responden dalam Mengakses Media Sosial Path

No. Durasi Frekuensi (F) Persentase (%)

1 0 - < 20 menit/hari 78 88,6

2 20 menit - < 1,5 jam/hari 8 9,1

3 ≥ 1,5 jam/hari 2 2,3

Total 88 100

Sumber: P16/FC17

(66)

jam/bulan (0 - < 20 menit/hari). Terlihat bahwa para responden mengakses media sosial Path hanya sebentar saja.

Tabel 4.17 Fitur yang Lebih Sering Responden Akses Melalui Path

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Musik/Film/Buku 28 31,8

2 Photo/Video 10 11,4

3 Check In Tempat 48 54,5

4 Update Status/Sleep/Wake up 2 2,3

Total 88 100

Sumber: P17/FC18

Pada tabel 4.17, fitur yang paling sering responden akses dengan menggunakan Path yaitu “check in tempat” dengan jumlah frekuensi sebanyak 48

orang dan persentase sebesar 54,5 %. Sedangkan fitur “update status/sleep/wake

(67)

Tabel 4.18 Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Path Menarik dan Nyaman Digunakan

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 4 4,5

Tabel 4.18 menunjukkan bahwa 74 responden dengan persentase sebesar 84 % menyukai fitur-fitur yang ditawarkan oleh media sosial Path. Hal ini dikarenakan fitur Path lebih kepada jurnal bagi rutinitas pengguna Path. Yang dimana segala aktivitas yang kita lakukan dalam sehari-hari dapat kita bagikan melalui media sosial tersebut. Sedangkan 16 % lagi yaitu 14 orang responden tidak menyukai fitur-fitur yang terdapat pada media sosial Path. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur pada media sosial Path menarik dan nyaman digunakan oleh para responden.

Tabel 4.19 Fitur-Fitur yang Ditawarkan Oleh Media Sosial Path Dapat Memenuhi Kebutuhan Sosial Responden

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 4 4,5

(68)

hanya memberikan informasi/konten yang mana diposting oleh orang-orang yang menjadi teman dalam akun pengguna Path tersebut. Namun berbanding terbalik dengan 37 % responden yaitu 33 orang merasa Path merupakan alternatif yang cocok dalam memenuhi kebutuhan sosialnya. Karena Path lebih bersifat intim karena batasan pertemanan yang ditawarkan. Sehingga pengguna media sosial Path dapat menyeleksi siapa saja yang menjadi temannya di Path tersebut. Pengguna pun dapat membagikan momen kehidupannya bersama orang-orang yang tersayang.

Tabel 4.20 Konten dan Informasi Pada Path Begitu Banyak dan Berguna

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 2 2,3

2 Tidak Setuju 56 63,6

3 Setuju 26 29,5

4 Sangat Setuju 4 4,5

Total 88 100

Sumber: P20/FC21

(69)

Tabel 4.21 Jika Tidak Membuka Path Dalam Sehari, Responden Merasakan Bahwa Dirinya Kurang Ter-informasi

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 4 4,5

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa antara responden yang merasa kurang terinformasi dan dengan yang tidak berpengaruh jika tidak membuka Instagram dalam sehari menunjukkan jumlah yang sama yaitu masing-masing berjumlah 44 responden dengan persentase sebesar 50 %. Hal ini dikarenakan beragamnya kebutuhan dan aktivitas dari responden. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengguna Instagram dan Path memiliki keberagaman dalam mengakses fitur-fitur kedua media sosial tersebut. Sehingga tergantung akan konten mana yang memberikan kebutuhan informasi bagi responden.

Tabel 4.22 Responden Merasa Bosan Jika Tidak Mengakses Path Dalam Sehari

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Setuju 8 9,1

(70)

kesehariannya karena merupakan pelarian mereka untuk menghilangkan kebosanan yang telah dialaminya. Namun, tak jauh lebih banyak dari itu, sebanyak 28 orang tidak merasa bosan jika tidak mengakses kedua media sosial tersebut, hal ini dikarenakan pengguna tak begitu bergantung akan media sosial tersebut dalam pelarian menjalan rutinitas kehidupannya.

4.2.4 Analisa Perilaku Komunikasi Mahasiswa FISIP USU

Tabel 4.23 Perilaku Komunikasi dari Segi Kognitif

No. Pernyataan

(71)

tempat wisata baru, kuliner terbaru, tren fashion, dan beberapa event yang akan diselenggarakan di kota pengguna media sosial tersebut. Hanya 2-6 orang atau sebesar 10 % saja yang tidak setuju atas efek kognitif dari media sosial tersebut, hal itu dikarenakan pengguna akun hanya mengikuti akun-akun Instagram dan Path yang tidak mengandung unsur informasi dan pengetahuan yang berguna. Misalnya, pengguna tidak mengikuti suatu akun tentang tempat wisata atau

official account yang membahas khusus tentang event dan lain sebagainya, namun pengguna hanya mengikuti akun teman-temannya saja. Dari kedua hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Instagram memberikan peran kognitif bagi perilaku komunikasi para responden.

Tabel 4.24 Perilaku Komunikasi dari Segi Afektif

No. Pernyataan

STS TS S SS

F % F % F % F %

1 Anda dapat melihat foto dan video lucu yang diunggah oleh pengguna Instagram dan Path

1 1,1 2 2,3 67 76,1 18 20,5

2 Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui foto yang Anda unggah di Instagram dan Path

1 1,1 26 29,5 50 56,8 11 12,5

3 Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui video yang Anda unggah di Instagram dan Path

2 2,3 26 29,5 52 59,1 8 9,1

4 Anda dapat menyalurkan perasaan Anda melalui musik yang Anda posting di Path

3 3,4 20 22,7 59 67,0 6 6,8 5 Anda dapat menyalurkan perasaan Anda

melalui buku/film yang akan Anda posting di Path

2 2,3 35 39,8 47 53,4 4 4,5

Sumber: P28-P32/FC29-FC33

(72)

emosional yang dirasakannya belum tentu dapat disalurkan melalui media sosial Instagram dan Path. Beberapa diantaranya hanya merasa terhibur akan video-video lucu dari beberapa akun yang berisikan konten humor/yang bersifat mengundang tawa. Tetapi sebaliknya mereka yang merasa tidak terhibur dikarenakan beberapa responden tidak mengakses/mengkonsumsi konten humor

tersebut. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa Instagram memberikan ruang bagi para responden untuk menyalurkan perilaku komunikasi para responden dari segi afektif.

Tabel 4.25 Perilaku Komunikasi dari Segi Konatif/Behavioral

(73)

Sementara itu, dalam hal melakukan interaksi komunikasi dengan pengguna akun lainnya, para responden memanfaatkan kolom komentar yang disediakan media sosial Instagram dan Path, namun jika dibandingkan dengan kolom komentar, para responden lebih menyukai penggunaan direct message dibandingkan kolom komentar. Hal tersebut dikarenakan direct message lebih bersifat private. Sehingga dapat disimpulkan Instagram juga mempengaruhi perilaku komunikasi mahasiswa program studi sarjana (reguler) FISIP USU.

Tabel 4.26 Apakah Menurut Responden Dengan Menggunakan Instagram dan Path Dapat Membentuk Identitas Diri?

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Sangat Tidak Setuju 3 3,4

2 Tidak Setuju 42 47,7

3 Setuju 40 45,5

4 Sangat Setuju 3 3,4

Total 88 100

Sumber: P37/FC38

(74)

Tabel 4.27 Apakah Responden Melakukan “Insta Lie” Di Media Sosial

Instagram / “Path Lie” Di Media Sosial Path (Segala Postingan yang Di-share

/ Bagikan Melalui Akun Responden Merupakan Kebohongan atau Hanya Rekayasa Saja) ?

No. Jenis Konten Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Tidak Pernah 71 80,7

2 Jarang 15 17,0

3 Sering 2 2,3

4 Sangat Sering 0 0

Total 88 100

Sumber: P38/FC39

(75)

4.3 Analisi Tabel Silang dan Uji Hipotesis

4.3.1 Analisa Tabel Silang

Tabel 4.28 Analisa Tabel Silang Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Instagram (dilihat dari durasi penggunaan) Terhadap Perilaku

Komunikasi Mahasiswa FISIP USU (dilihat dari segi afektif)

Gambar

Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Sampel
Tabel 4.2 Usia Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Era penulisan berawal sejak tahun 4000 SM yang dimulai saat orang-orang Sumeria menulis di atas papan batu. 2) Era percetakan berawal pada tahun 1456 pada saat terciptanya

Berdasarkan nilai signifikansi yang kurang dari 0,05 dan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel, maka Ho ditolak sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media sosial Instagram dan materialisme pada remaja2. Hal ini

Bentuk perilaku komunikasi yang baik dari murid-murid SDN 113 Banjarsari kota Bandung seharusnya tidak terpengaruh dari apa yang telah mereka lihat di Instagram yang

2187 Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai dari F hitung sebesar 82,697 dengan nilai signifikansi 0,000 (kurang dari 0,05), maka berarti terdapat pengaruh yang signifikan

Dimana nilai t sebesar 1,662 dengan signifikan 0,000 < α 0,05, hal itu berarti Ho ditolak H1 diterima dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat perbedaan atau adanya

Hal ini menunjukkan variabel tersebut memiliki nilai signifikansi < taraf signifikansi 0,05, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel pengetahuan pajak, pelayanan

Berdasarkan nilai statistic uji F yang diperoleh menunjukkan nilai signifikan yaitu 0,000 < alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan Ha diterima Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh