• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

B. Analisis Data

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Ghozali (2013: 52).

Valid Rp. 3.000.100- Rp. 10.000.000 11 11,0 11,0 11,0 Rp. 2.000.100- Rp. 3.000.000 8 8,0 8,0 8,0 Rp. 1.000.100-Rp. 2.000.000 22 22,0 22,0 22,0 Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 59 59,0 59,0 59,0 Total 100 100,0 100,0 100,0

Adapun kriteria penilaian uji validitas menurut Bawono (2006:69) dengan taraf signifikan (α) = 0,05, jika r hitung > r tabel, maka kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Untuk mencari t tabel untuk degree of freedom (df) = (n-k-1) = 100-3-1 = 96, dengan nilai df= 96 dan nilai

alpha= 0.05 atau 5% didapat angka r tabel 0.1946.

Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak, bisa di lihat tampilan tabel di bawah ini, jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Item

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan Pengetahuan (X1) Butir 1 0,660 0, 194 Valid

Butir 2 0,586 Valid Butir 3 0,664 Valid Sikap (X2) Butir 4 0,626 0, 194 Valid Butir 5 0,302 Valid Butir 6 0,566 Valid Butir 7 0,557 Valid Butir 8 0,600 Valid Lingkungan Sosial (X3) Butir 9 0,536 0, 194 Valid Butir 10 0,588 Valid Butir 11 0,471 Valid Butir 12 0,546 Valid

74

Nasabah (Y) Butir 14 0,664 Valid

Butir 15 0,660 Valid

Butir 16 0,566 Valid

Sumber : Data yang dikelola 2018

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel pengetahuan, sikap dan lingkungan sosial yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0.194. Hal ini berarti bahwa semua indikator dan pertanyaan pada setiap variabel dalam penelitian ini adalah valid sehingga layak digunakan sebagai pengumpul data, dapat dianalisis selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali 2013: 47).

Menurut Nunnally dalam Bawono (2006:68) suatu variable dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya.

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas

ariabel rombach Alpha eterangan

engetahuan (X1) 0, 733 Reliable

ikap (X2) 0,732 Reliable

ingkungan Sosial (X3) 0,724 Reliable

eputusan Nasabah (Y) 0,657 Reliable

Sumber: data yang diolah 2018

Hasil pengujian reliabilitas konstruk variabel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 0,60. Hal ini berarti bahwa seluruh instrumen dalam penelitian ini reliable, sehingga semua butir pertanyaan dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortoogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali 2013: 105). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji nilai perhitungan nilai Tolerane dan VIF. Hasil dari uji multikolonieritas dapat dilihat di bawah ini:

76

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolonieritas

S umb

er: Data sekunder yang telah diolah, 2018

Hasil perhitungan dari nilai Tolerance menunjukan tidak adanya variabel yang memilki nilai Tolerance yang kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Varian Inflation Factor (VIF) juga menunjukan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013: 139) Uji heteroskedastisitas menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standar dized Coeffici ents t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 (Constant) .058 1.236 .047 .963 X1 .660 .059 .567 11.221 .000 .550 1.820 X2 .253 .044 .295 5.818 .000 .545 1.835 X3 .203 .047 .209 4.322 .000 .598 1.673 a. Dependent Variable: Y

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedistisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan meihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESIS dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Hasil dari uji dari grafik plot dapat dilihat di bawah ini:

78

Gambar 4.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan.

c. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013: 160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsi bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Adapun uji normalitas dalam penelitian menggunakan grafik normal plot. Grafik normal plot dapat terlihat dari gambar di bawah ini:

Tabel 4.9

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov 0.066 dan signifikansi lebih dari 0.05 yaitu 0.2 sehingga H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi n o r m a l , d a

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.28671410

Most Extreme Differences Absolute .066

Positive .066

Negative -.043

Test Statistic .066

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

80

pat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas dan layak untuk digunakan.

d. Uji Liniearitas

Menurut Ghozali (2013: 166) Uji liniearitas digunakan untuk melihat apakah spesisifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji lenearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik.

Tabel 4.10 Hasil Uji Liniearitas

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .930a .865 .861 1.307 1.884 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y S

umber: Data yang diolah 2018

Berdasarkan nilai dw pada tabel dan setelah dibandingkan dengan nilai statistik, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .932a .869 .860 1.311 1.892 a. Predictors: (Constant), X3, X12, X2, X1, X32, X22 b. Dependent Variable: Y

terjadi autokorelasi. Sehingga spesifikasi model persamaan regresi diterima.

4. Uji Statistik

a. Analisis regresi berganda

Regresi berganda digunakan untuk menganalisa data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen yang lebih dari satu (Bawono, 2006: 85).

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan (X1), sikap (X2), lingkungan sosial(X3) terhadap keputusan nasabah menggunakan produk bank BRI Syariah Magelang (Y).

Persamaan regresi linear berganda dicari dengan rumus: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Tabel 4.11

82 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1(Constant ) .058 1.236 .047 .963 X1 .660 .059 .567 11.221 .000 X2 .253 .044 .295 5.818 .000 X3 .203 .047 .209 4.322 .000 a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan output SPSS diatas, maka diperoleh persamaan regresi adalah sebagai berikut:

Y= 0,058 + 0,660 X1 + 0,253 X2 + 0,203 + 0,05

Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

1) Konstanta sebesar 0,058 menyatakan bahwa jika ada pengetahuan (X1), sikap (X2) dan lingkungan sosial (X3) konstan atau tidak ada atau 0, maka keputusan nasabah akan bernilai sebesar 0,058.

2) Koefisien regresi pengetahuan (X1) sebesar 0,660 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point pengetahuan (X1) akan meningkatkan keputusan nasabah 0,660 dengan sikap(X2) dan lingkungan sosial (X3) tetap.

3) Koefisien regresi sikap (X2) sebesar 0,253 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point sikap (X2) akan meningkatkan keputusan

nasabah sebesar 0,253 dengan anggapan pengetahuan (X1) dan lingkungan sosial (X3) tetap.

4) Koefisien regresi lingkungan sosial (X3) sebesar 0,203 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point lingkugan sosial (X3) akan meningkatkan keputusan nasabah sebesar 0,203 dengan anggapan lingkungan (X1) dan sikap (X2) tetap.

b. Uji Ttes (Uji secara Individu atau Parsial)

Uji Ttes adalah pengujian koefisien regresi parsial individu yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel (X) secara individual mempengaruhi variabel dependen (Y) (Sujarweni,2015: 160. Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independent mempengaruhi variabel dependen secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara persial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89). Hasil uji ttest dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 4.12 Hasil Uji Ttes

84 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficient s t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constan t) .058 1.236 .047 .963 X1 .660 .059 .567 11.221 .000 X2 .253 .044 .295 5.818 .000 X3 .203 .047 .209 4.322 .000 a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data yang diolah 2018

Uji signifikansi individual dilakukan terhadap variabel independen X dengan hipotesis sebagai berikut:

Ha: variabel independen (pengetahuan, sikap dan lingkungan sosial) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen (keputusan nasabah).

Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa 0,05 maka variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai t hitung masing-masing untuk pengetahuan(X1), sikap (X2) dan lingkungan sosial (X3), yaitu:

1) Variabel pengetahuan (X1) dengan t hitung 11,221 dan nilai signifikansi jumlah pengetahuan (X1) 0,000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pengetahuan (X1) secara statistik berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan nasabah (Y). Dengan demikian secara empiris menolak Ho dan menerima H1, yang menyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah(Y). Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan nasabah maka semakin tinggi juga keputusan nasabah menggunakan produk bank syariah.

Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan Inayah (2017) bahwa pengetahuan dapat meningkatkan keputusan nasabah, semakin tinggi pengetahuan nasabah tentang produk bank syariah yaitu dengan mengetahui dan memahami produk bank syariah maka dapat mempengaruhi perilaku nasabah dalam membeli produk dan dukungan dari informasi yang tersedia dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu keputusan termasuk dalam hal pembelian produk.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yuliawan (2011), dan Kamarni (2012) pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Artinya ketika pengetahuan meningkat maka keputusan nasabah juga akan mengalami peningkatan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sulistyono (2012) menunjukkan hasil yang berbeda, hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa pengetahuan berpengaruh negatif terhadap keputusan nasabah. Artinya ketika

86

pengetahuan meningkat, maka keputusan nasabah mengalami penurunan.

2) Variabel sikap (X2) dengan t hitung 5,818 dan nilai signifikansi jumlah sikap (X2) 0,000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa sikap (X2) secara statistik berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah (Y). Dengan demikian secara empiris menolak Ho dan menerima H2, yang menyatakan bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah (Y). Hal ini berarti semakin tinggi sikap maka semakin tinggi juga keputusan nasabah tersebut.

Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan Sujarwo (2017) bahwa sikap masyarakat terhadap sistem dan produk perbankan syariah menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memahami sistem dan produk perbankan syariah. Pada akhirnya hal ini dapat mempengaruhi keputusan nasabah.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rohmad (2016) dan Mamduh (2015). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Adawiyah (2017) menunjukkan hasil yang berbeda yakni sikap berpengaruh negatif terhadap keputusan nasabah.

Artinya ketika sikap meningkat, maka keputusan nasabah mengalami penurunan.

3) Variabel lingkungan sosial (X3) dengan t hitung 4,322 dan nilai signifikansi lingkungan sosial (X3) 0,000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa lingkungan sosial (X2) secara statistik berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan nasabah (Y). Dengan demikian secara empiris menolak Ho dan menerima H3, yang menyatakan bahwa lingkungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah(Y). Hal ini berarti semakin tinggi lingkungan sosial maka semakin tinggi juga keputusan nasabah tersebut.

Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan Puspitarini (2016) Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi antara konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak orang. Lingkungan sosial masyarakat mempengaruhi seseorang dalam setiap menentukan keputusan terhadap sesuatu, sehingga keputusan nasabah juga dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat tersebut.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hanik (2014) dan Khanifah(2015). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa lingkungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Artinya ketika

88

lingkungan sosial meningkat maka keputusan nasabah juga akan mengalami peningkatan. Hubungan variabel lingkungan sosial dalam mempengaruhi keputusan nasabah itu saling terkait. Lingkungan sosial dapat menciptakan sikap atau perilaku yang mempengaruhi nasabah sehingga keputusan nasabah meningkat. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kartikasari (2016) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa lingkungan sosial itu berpengaruh negatif terhadap keputusan nasabah. Artinya ketika lingkungan sosialmeningkat, maka keputusan nasabah mengalami penurunan. c. Uji Ftes (Uji Secara Serempak)

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91).

Tabel 4.13 Uji Ftes s S ANNOVA Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regressi on 1052.842 3 350.947 205.54 8 .000b Residual 163.908 96 1.707 Total 1216.750 99 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

umber:Data yang diolah 2018

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa F hitung 350,947 dengan nilai signifikasi 0.000.Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 0.05.Hal ini menunjukkan bahwa yaitu pengetahuan, sikap dan lingkungan sosial secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah.

d. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi) Tabel 4.14 Hasil Uji R2

S

u

S

umber : Data yang diolah 2018

Dari tabel di atas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar 0.930 ini artinya ada hubungan sebesar 0.930 antara variabel dependen (keputusan nasabah) dengan variabel independen (pengetahuan, sikap dan lingkungan sosial). Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara pengetahuan, sikap dan lingkungan sosial terhadap keputusan nasabah mempunyai hubungan yang kuat. Koefisien determinasi (Adjusted R) sebesar 0,865 ini berarti pengetahuan, sikap dan lingkungan sosial mempengaruhi variabel

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .930a .865 .861 1.307 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y

90

dependen (keputusan nasabah) sebesar 86,5% sedangkan sisanya sebesar 13,5% dipengaruhi variabel lain di luar model.

91 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh pengetahuan, sikap dan lingkungan sosial terhadap keputusan nasabah menggunakan produk bank syariah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengetahuan (X1) terhadap

keputusan nasabah (Y) BRIS KCP Magelang dengan kontribusi 56,7%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan maka keputusan nasabah akan meningkat.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan sikap (X2) terhadap keputusan nasabah (Y) BRI Syariah KCP Magelang dengan kontribusi 29,5%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi sikap maka keputusan nasabah akan meningkat.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan sosial (X3) terhadap keputusan nasabah (Y) BRI Syariah KCP Magelang dengan kontribusi 20,9%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi lingkungan sosial maka keputusan nasabah akan meningkat.

4. Pengetahuan (X1), sikap (X2) dan lingkungan sosial (X3) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah (Y)

xi

xi

5. dari hasil koefisien determinasi (Adjusted R) 0.865 atau sebesar 87% sedangkan sisanya 13,5% dipengaruhi variabel lain di luar model. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan nasabah BRI Syariah KCP Magelang dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap dan lingkungan sosial

B. Saran

1. Lebih mensosialisasikan bank syariah kepada masyarakat agar pengetahuan masyarakat tentang bank syariah dapat ditingkatkan. Sehingga masyarakat berminat untuk menggukan produk bank syariah. 2. Agar keputusan nasabah pada BRI Syariah tetap tinggi. Perusahaan harus lebih spesifik memperhatikan nasabah dalam pengambilan keputusan menggunakan produk bank syariah karena setiap individu memiliki perilaku yang berbeda dalam melakukan keputusan.

3. Diharapkan penelitian yang akan datang dapat memperluas penelitian dengan menambah variabel independen atau indikator baru agar memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan nasabah dalam bertransaksi di bank syariah.

xii 4.

5. DAFTAR PUSTAKA 6.

7. Adawiyah, Wiwiek Hidayatul. 2010. “Pertimbangan, Pengetahuan, dan Sikap Konsumen Individu Terhadap Bank Syaiah.” Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 11. No. 2. hlm. 191-201

8.

9.Annisa, Umi Wahyu. 2016. “Analisis Pengaruh Persepsi, Preferensi Dan Sikap Masyarakat Muslim Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Perbankan Syariah (Studi Kasus Di Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang)”. Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. IAIN Salatiga.

10.

11.Antonio dan Muhammad Syafi’i. 2007. Bank Syariah dan Teori Praktek. Jakarta: Gema Insani.

12.

13.Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: Stain Salatiga Press.

14.

15.Ghozali, Imam. 2013. Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21. Semarang: Universitas Diponegoro.

16.

17.Hanik, Siti Umi dan Jati Handayani. 2014. Keputusan Nasabah Dalam Memilih Perbankan Syariah.Vol. 22. No. 2.

18.

19.Hendra, AW. 2008. Diambil Tanggal 27 Mei 2017. Dari http://ajangberkarya.wordpress.com/2008/06/07/konsep pengetahuan. 20.

21.Inayah, Nurul dan Sri Sudiarti. 2017. “Analisis Keputusan Nasabah Menabung di Bank Syariah. Vol. 2. No. 1.

22.

23.James F, Engel, Roger D. Blackwell & Paul W. Miniard. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.

24.

25.Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keprilakuan. Yogyakarta: Andi Offset.

26.

27.Junaedi. 2008. “Pengaruh Kesadaran Konsumen, Konsekuensi Individual Dan Lingkungan Terhadap Niat Produk Pangan Organik”. MODUS Vol. 20.

28.

29.Kamarni, Neng. 2012. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat dalam Berhubungan dengan Bank Syariah di Kota Padang.” Jurnal manajemen dan kewirausahaan. Vol.3 No. 1 Januari 2012.

xiii

xiii

31.Kartikasari, Nita Despri. 2016. “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menyimpan Dana Pada Bank Syariah. “Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol, XVI. No.2.

32.

33. Kasmir. 2006. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo. 34.

35.Khanifah. 2015. “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah di BMT Amal Mulia Suruh. “ Skripsi. Jurusan Syariah. Program Studi Perbankan Syariah S1. STAIN Salatiga.

36.

37.Kotler, Philip, diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Rommy A. Rusli. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium. Jakarta: PT. Prenhalindo.

38.

39.Mamduh. 2015 . “Persepsi, Preferensi, Sikap Dan Perilaku Takmir Masjid Terhadap Bank Syari‟ah (Studi Kasus Di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. UIN Walisongo Semarang.

40.

41.Martin dan Oxman. 1988. Diambil dari buku Kusrini yang berjudul Sistem Pakar Teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

42.

43.Maski, Ghozali. 2010. “ Analisis Keputusan Nasabah Menabung Pendekatan Komponen dan Model Logistik Pada Bank Syariah. “ Journal Of Indonesian Applied Ecomomics. Vol. 4. No. 1.

44.

45.Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

46.

47.Munajim, Ahmad dan Saeful Anwar. 2016. “ Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah. “ Jurnal Ilmiah Indonesia. Vol.1. No. 2.

48.

49.Najah. 2016. “Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Asuransi Syariah (Studi Bancassurance Pada Nasabah Axa Mandiri Dan Bank Syariah Mandiri Cabang Yogyakarta)”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. UIN Sunan Kalijaga.

50.

51.Nitisusastro. 2013. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

52.

53.Notoatmodjo,S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

xiv

55.Notoatmojo.2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

56.

57.Otoritas Jasa Keuangan. 2017. Statistika Perbankan Syariah. Jakarta (https//www.kompasianacom/, diakses 21 Mei 2018).

58.

59.Prasetijo, Ristiyanti dan John J.I.O Ihalauw. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi.

60.

61.Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking: Sistem Bank Islam Bukan Hanya Solusi Menghadapi Krisis Namun Solusi dalam Menghadapi Berbagai Persoalan Perbankan & Ekonomi Global. Jakarta: BumiAksara.

62.

63.Rohmadi, Nurbaiti, Junaidi. 2016. “ Analisis Faktor Penentu Keputusan Nasabah Dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional. Vol. 4. No.3.

64.

65.Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Cetakan Pertama. Bandung: Alfabeta.

66.

67.Sarwono, Sarlito Wirawan. 2004. Teori-teori Psikologi Sosial. Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada.

68.

69.Schiffman, Leon dan Leslie Kazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang.

70.

71.Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku konsumen. Jakarta: Prenada Media. 72.

73.Soewito, Yudhi. 2013. “Kualitas Produk, Merk dan Desain Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio. “Jurnal Ekonomi. Vol. 1. No. 3.

74.

75.Sofyandi, Herman dan Garniwa Iwa. 2007. Perilaku Organisasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu. 76.

77.Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

78.

79.Sujarweni. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

80.

81.Sujarwo, Makmur dan Adi Inayah Sari. 2017. “ Perkembangan Nasabah Dalam Menggunakan Produk Perbankan Syariah. “ Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 2. No. 1.

xv

xv

83.Sulistyono, Muhamad Aris. 2012. Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, Promosi dan Tingkat Pendapatan Konsumen Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah. Vol. 2. No.1.

84.

85.Sumarwan. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

86.

87.Sunanto. 2015. “Analisis Faktor Individu, Lingkungan Konsumen dan Strategi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pada Apotik Sunfarma.” Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang. Vol. 3 No. 1.

88.

89.Tampubolon, Manahan P. 2012. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

90.

91.Utami, Sorayanti & Miftahuddin. 2003. “Gaya Hidup dan Keputusan Membeli Produk Elektronika Di Kalangan Wanita Pekerja Di Kota Banda Aceh. “Jurnal Manajemen & Bisnis. Vol. 5. No.2.

92.

93.Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis, Teory dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

94.

95.Yuliawan, Eko. 2011. “Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah. “ Jurnal wira Ekonomi Mikroskil. Vo. 1 No. 1.

xvi

KUESIONER PENELITIAN KepadaYth

Bapak/Ibu/Sdr/i, Nasabah Bank BRI SyariahKcpMagelang Di Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama : Hikmah Ramadani

NIM : 213-14-036

Saat ini sedang menyelesaikan karya ilmiah (skripsi) pada jurusan Perbankan Syariah S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga dengan judul “Analisis Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Lingkungan Sosial Terhadap Keputusan Nsabah Menggunakan Produk Bank Syariah (Studi Kasus Nasabah Bank BRI Syariah Kcp Magelang).

Untukmembantukelancaranpenelitiantersebut,saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner ini. Peran serta Bapak/Ibu/Sdr/I akan sangat membantu keberhasilan penelitian tersebut.

Berdasarkan kode etik penelitian ilmiah,saya akan menjamin kerahasiaan informasi yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan. Atas kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.

Dokumen terkait