• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.3. Hasil Analisis

5.3.1. Model Analisis Data

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh penerapan GCG terhadap kepuasan pasien RSCM di Jakarta baik secara simultan maupun parsial. Sesuai dengan rumusan masalah pada Bab I, pengaruh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jenis penelitian yang dilakukan adalah permasalahan asosiatif dengan

bentuk hubungan kausal (causal effect), sehingga untuk melihat kualitas maupun kuantitas pengaruh digunakan model regresi linier berganda. Untuk mengetahui model analisis data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.8. Hasil Coefficients Regresi

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) -1.395 .606 -2.301 .022

Transparansi .339 .056 .238 6.008 .000

Akuntabilitas -.004 .064 -.002 -.055 .956

Responsibilitas .356 .056 .305 6.316 .000

Fairness .623 .059 .451 10.559 .000

a Predictors (Constant): Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Fairness b Dependent Variable: Kepuasan Pasien

Sumber: Hasil pengolahan SPSS (Model Summaryb dan Coefficentsa) (lampiran 5)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.8. maka model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini diformulasikan sebagai berikut :

Y = -1.395 + 0.339X1 – 0.004X2 + 0.356X3 + 0.623X4+ 1.6999 Dimana : Y = Kepuasan Pasien X1 = Transparansi X2 = akuntabilitas X3 = Responsibilitas X4 = Fairness

Berdasarkan persamaan regresi linier berganda tersebut, dapat diinterpretasikan:

a. Koefisien regresi dari variabel bebas menunjukkan nilai yang positif dan negatif. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan beberapa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikatnya, sedangkan nilai koefisien regresi

negatif menunjukkan adanya variabel bebas yang tidak berpengaruh terhadap variabel terikatnya.

b. Konstanta -1.395 menyatakan bahwa jika variabel transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan fairness tidak ada maka tingkat kepuasan pasien adalah sebesar 1.395.

c. Koefisien regresi 0.339 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 transparansi akan menaikkan tingkat kepuasan pasien rumah sakit sebesar 0.339.

d. Koefisien regresi -0.004 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 akuntabilitas tidak akan berpengaruh terhadap penerapan GCG. Hal ini berarti akuntabilitas yang belum optimal dilaksanakan tidak disebabkan langsung oleh akuntabilitas yang rendah tetapi ada faktor lain yang berpengaruh langsung seperti frekuensi penanganan dokter yang sama atas kasus dan pasien yang sama (medical record) dan tarif yang murah dibandingkan rumah sakit lain. e. Koefisien regresi 0.356 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1

responsibilitas akan menaikkan tingkat kepuasan pasien rumah sakit sebesar 0.356.

f. Koefisien regresi 0.623 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 fairness akan menaikkan tingkat kepuasan pasien rumah sakit sebesar 0.623.

g. Angka Std Error Of The Estimate (SEE) angka 1.69989 (tabel 5.7) merupakan angka yang menunjukkan tingkat ketepatan memprediksi variabel dependen, dimana semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat didalam memprediksi tingkat kepuasan pasien.

5.3.2. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa penerapan GCG terhadap kepuasan pasien RSCM di Jakarta berpengaruh secara simultan maupun parsial. Kriteria keputusan untuk menolak atau mendukung hipotesis dengan keyakinan 95% dilakukan dengan pendekatan uji F dan uji t.

5.3.2.1. Uji F

Pengaruh secara serempak/simultan variabel transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness terhadap kepuasan pasien dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 5.9. Hasil Uji F

Change Statistics Std. Error of the

Estimate F tabel F hitung df1 df2 Sig. F 5%

1.69989 2.89 195.224 4 345 .000 0.05

Sumber : Hasil pengolahan (lampiran) (Coefficienta)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa variabel bebas (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness) memiliki pengaruh yang signifikan/berarti secara serempak/simultan terhadap variabel terikatnya (kepuasan pasien rumah sakit), hal ini ditandai dengan nilai F hitung lebih besar dari F tabel (195.224 > 2.89) dan Sig F < 5% (0.000 < 0.05. Hasil analisis di atas menjelaskan bahwa terdapat pengaruh penerapan GCG terhadap kepuasan pasien RSCM di Jakarta secara simultan, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima.

5.3.2.2. Uji t

Pengaruh secara parsial variabel transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness terhadap kepuasan pasien, yaitu:

Tabel 5.10. Hasil Uji t Unstandardized

Coefficients

B Std. Error t tabel t hitung Sig. t 5%

Transparansi .339 .056 1.960 6.008 .000 0.05

Akuntabilitas -.004 .064 1.960 -.055 .956 0.05

Responsibilitas .356 .056 1.960 6.316 .000 0.05

Fairness .623 .059 1.960 10.559 .000 0.05

Sumber :Hasilpengolahan SPSS 16 Coefficient (lampiran 5)

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara parsial transparansi, responsibilitas, dan fairness pada RSCM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepuasan pasien hal ini ditandai dengan nilai t hitung > t tabel dengan sig t < 5%, sedangkan akuntabilitas tidak memiliki pengaruh dengan kepuasan pasien hal ini ditandai dengan nilai t hitung < t tabel dengan sig t > 5% diuraikan sebagai berikut:

a. Nilai t hitung variabel transparansi adalah 6.008 > nilai t tabel 1.960 dengan Sig t 0.000 < 0.05 berarti variabel transparansi mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel kepuasan pasien yang menggunakan jasa pelayanan rumah sakit.

b. Nilai t hitung variabel akuntabilitas adalah -0.055 < nilai t tabel 1.960 dengan Sig t 0.956 > 0.05 berarti variabel akuntabilitas yang diterapkan pada rumah

sakit tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel kepuasan pasien yang menggunakan jasa pelayanan rumah sakit.

c. Nilai t hitung variabel responsibilitas adalah 6.316 > nilai t tabel 1.960 dengan Sig t 0.00 < 0.05 berarti variabel responsibilitas yang diterapkan pada rumah sakit mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel kepuasan pasien yang menggunakan jasa pelayanan rumah sakit.

d. Nilai t hitung variabel fairness adalah 10.559 > nilai t tabel 1.960 dengan Sig t 0.00 < 0.05 berarti variabel responsibilitas yang diterapkan pada rumah sakit mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel kepuasan pasien yang menggunakan jasa pelayanan rumah sakit.

e. Variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kepuasan pasien adalah variabel fairness dengan nilai koefisien regresinya sebesar 0.623 (62.30%). Hal ini berarti bahwa tingkat kepuasan pasien dipengaruhi oleh instrumen kepedulian pihak rumah sakit melayani pasien, mengutamakan kepentingan pasien, profesionalnya pegawai dalam menangani kasus dan keterbukaan lowongan penerimaan pegawai.yang dilakukan oleh RSU Dr. Cipto Mangunkusumo.

5.4. Pembahasan

GCG merupakan konsep yang saat ini lebih dekat dipergunakan dalam reformasi sektor pulik, Konsep ini dipandang sebagai suatu aspek dalam paradigma baru yang lebih menekankan manajemen publik untuk memberikan

pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Praktek-praktek KKN sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip GCG dan sangat potensial dalam menghancurkan tata kepemerintahan, untuk itu rumah sakit sebagai milik pemerintah harus memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG antara lain adalah transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan fairness yang mengatur hubungan antara pemerintah, corporate dan masyarakat dapat diimplementasikan pada setiap aspek untuk mencapai kesinambungan usaha.

Berdasarkan analisis uji F pada tabel 5.9 menunjukkan bahwa variabel transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan fairnes secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien RSCM di Jakarta.

Variabel transparansi yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Hal ini dapat terlihat dengan keterbukaan rumah sakit dalam memberikan informasi mengenai harga layanannya, penyediaan sistem pelayanan dan fasilitas nomor telepon rumah sakit yang online, website dan media informasi lainnya yang mudah diakses pasien, prosedur berobat bagi pasien askes dan umum serta tata cara pengaduan yang disediakan rumah sakit apabila informasi tidak sampai kepada masyarakat. Berdasarkan analisis uji t pada tabel 5.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari variabel transparansi mempunyai nilai yang positif. Hal ini berarti bahwa variabel transparansi berpengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan.

Variabel akuntabilitas yaitu kemampuan untuk mempertanggungjawabkan semua tindakan dan kebijakan yang telah ditempuh. Variabel akuntabilitas

merupakan instrumen variabel pertanyaan yang diajukan kepada pasien bagaimana kedatangan petugas rumah sakit telah tepat waktu, bagaimana pemberian diagnosa/SOP rumah sakit dan jangka waktu menginap, ketersediaan berbagai jenis layanan kesehatan serta publikasi atas kelalaian petugas rumah sakit yang melakukan malpraktek apakah sudah dilaksanakan secara optimal atau memadai. Berdasarkan uji t pada tabel 5.10. menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari variabel akuntabilitas mempunyai nilai yang negatif. Hal ini berarti variabel akuntabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien. Kondisi ini memperlihatkan bahwa keberhasilan penerapan prinsip-prinsip GCG tidak seluruhnya ditentukan oleh variabel akuntabilitas tetapi ada faktor lain yang berpengaruh langsung seperti frekuensi penanganan dokter yang sama atas kasus dan pasien yang sama (medical record) dan tarif yang murah dibandingkan rumah sakit lain.

Variabel responsibilitas yaitu mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Hal ini dapat terlihat dengan instrumen variabel melalui pengobatan gratis rumah sakit terhadap masyarakat yang kurang mampu, fasilitas sarana dan prasarana yang higienis dan memadai, ketersediaan obat-obatan di apotik rumah sakit dan terhindar dari kadaluarsa, serta pembuangan limbah medis dan nonmedis yang sudah memadai. Berdasarkan uji t pada tabel 5.10. menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari variabel responsibilitas mempunyai nilai yang positif. Hal ini berarti variabel

responsibilitas berpengaruh terhadap variabel kepuasan pasien. Kondisi ini memperlihatkan bahwa semakin baik responsibilitas akan mendorong keberhasilan penerapan GCG.

Variabel fairness yaitu perlakuan yang sama kepada semua unsur tanpa memandang atribut yang menempel pada subjek tersebut. Hal ini dapat terlihat dengan instrumen variabel melalui kepedulian rumah sakit melayani pasien, pasien orientid, kecepatan atau keprofesionalan pegawai melayani pasien, informasi dan penerimaan pegawai. Berdasarkan uji t pada tabel 5.10. menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari variabel fairness mempunyai nilai yang positif/signifikan. Hal ini berarti variabel fairness berpengaruh terhadap variabel kepuasan pasien. Kondisi ini memperlihatkan bahwa semakin baik fairness akan mendorong keberhasilan penerapan GCG.

Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan GCG secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien sedangkan secara parsial hanya variabel transparansi, akuntabilitas dan fairness berpengaruh signifikan sedangkan variabel akuntabilitas tidak berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan pasien. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Regina (2002), Ratri (2006), Kompyurini (2007) dan Iman Sujudi (2008).

Dokumen terkait