• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis

Data penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Tindakan guru di kelas serta pernyataan guru selama observasi dan wawancara yang termasuk ke dalam kategori aspek-aspek PCK akan dijabarkan dan dideskripsikan dengan lengkap. Kegiatan-kegiatan yang masuk ke dalam aspek-aspek PCK akan di kelompokkan ke dalam tiap-tiap kategori data, setelah itu dilakukan pembahasan pada tiap kategori data. Pembahasan didasarkan pada hasil wawancara dengan guru-guru yang menjadi responden dan teori yang ada, serta pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti. Kategori data didasarkan pada teori-teori yang telah dikumpulkan oleh peneliti menjadi lima kategori data:

1. Pengetahuan guru tentang metode pembelajaran 2. Pengetahuan guru tentang media pembelajaran 3. Pengetahuan guru tentang materi-materi pokok 4. Pengetahuan guru tentang urutan penyajian 5. Pengetahuan guru tentang miskonsepsi

Berikut ini adalah analisis dari kategori-kategori yang merepresentasikan profil PCK seorang guru:

1. Pengetahuan guru tentang metode pembelajaran a. Pengetahuan Guru X tentang metode pembelajaran

1) Pengetahuan Guru X tentang metode pembelajaran yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran materi usaha

Dalam penelitian ini peneliti berhasil mengungkap pengetahuan guru tentang metode pembelajaran. Guru X meyakini bahwa metode pembelajaran yang baik untuk mengajarkan materi usaha adalah metode PBL. Menurut Guru X metode pembelajaran PBL adalah metode dimana siswa mencari dan menemukan sendiri solusi untuk masalah yang ada. PBL dipilih karena menurut guru metode ini dapat membuat siswa aktif. Hal tersebut seperti diungkapkan guru pada wawancara di bawah ini:

Peneliti : Dalam pembelajaran usaha kemarin, metode pembelajaran apa yang digunakan oleh bapak?

Guru : Metode PBL mbak, metode Problem Based Learning Peneliti : Metode PBL itu metode yang seperti apa pak?

Guru : Metode dimana anak mencari dan menemukan sendiri solusi untuk masalah yang ada.

Peneliti : Adakah alasan khusus mengapa metode ini dipilih untuk mengajarkan materi usaha pak?

Guru : Karena menurut saya ya ini metodenya bagus, bisa membuat anak aktif.

2) Pengetahuan Guru X tentang langkah-langkah pembelajaran

Guru X memiliki pengetahuan mengenai langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan. Menurut Guru X langkah-langkah pembelajaran dalam

metode PBL adalah menemukan masalah, kemudian mencari sumber belajar yang berkaitan, lalu sumber belajar tersebut untuk menganalisis masalah yang telah ditemukan.

Guru X juga mengetahui langkah yang sulit dari metode ini sehingga guru juga tahu cara mengatasinya. Menurut Guru X langkah yang sulit dalam metode PBL adalah ketika langkah menemukan masalah dan cara untuk mengatasinya adalah memastikan semua siswa memiliki sumber belajar agar dapat membaca materi dan menemukan masalah atau bisa juga guru yang memberikan masalah dan siwa yang menyelesaikannya. Hal tersebut seperti pernyataan guru dalam wawancara di bawah ini.

Peneliti : Lalu pak, metode PBL ini menurut keyakinan bapak, tahap-tahapnya seperti apa?

Guru : Yang pertama ya menemukan masalah, lalu mencari sumber belajar yang berkaitan, lalu sumber belajar tersebut untuk menganalisis masalah yang telah ditemukan.

Peneliti : Dari langkah-langkah tersebut yang biasanya sulit dilakukan oleh siswa itu yang mana pak?

Guru : Yang pertama, menemukan masalah itu. Bisa menemukan masalah kan karena membaca, lalu bisa tahu yang kurang paham dimana, lalu bisa dicari tapi kalau malas membaca tidak bisa tahu masalahnya dimana lalu ya tidak bisa apa-apa.

Peneliti : Biasanya apa yang bapak lakukan untuk mengatasi hal itu? Guru : Ya dipastikan semua anak memiliki sumber belajar berupa

buku itu. Lalu saat anak disuruh membaca ya keliling kelas untuk memastikan semuanya benar-benar membaca bukannya melakukan hal yang lain. Kalau nggak ya guru yang memberikan masalah.

Dalam pembelajaran, guru terlihat melaksanakan langkah-langkah pembelajaran tersebut yaitu dengan memberikan masalah kepada siswa kemudian siswa menganalisis menurut pendapat mereka. Salah satu peristiwa yang menunjukkan hal tersebut terjadi pada menit ke 5:13. Guru menampilkan dua video yang berbeda di depan kelas kemudian meminta siswa untuk menelaah perbedaan antara kedua video dan hubungannya dengan pengertian usaha.

Gambar 4.1 Guru sedang menampilkan dua video untuk kemudian dijadikan bahan analisis oleh siswa

3) Pengetahuan Guru X tentang evaluasi pembelajaran

Menurut Guru X evaluasi pembelajaran yang tepat untuk materi usaha adalah dalam bentuk Ulangan Akhir Semester, ulangan harian, PR, tugas dan evaluasi pada akhir pembelajaran. Guru X meyakini bahwa soal konsep adalah soal yang sangat bagus untuk mengukur tingkat pemahaman siswa. Oleh karena itu jika soal untuk evaluasi pembelajaran dibuat sendiri, maka Guru X akan lebih mengutamakan untuk membuat soal-soal konseptual. Hal tersebut seperti pernyataan Guru X dalam wawancara di bawah ini:

Peneliti : Pada metode PBL untuk materi usaha ini, cara evaluasinya seperti apa pak? Bentuk soal-soal yang diberikan seperti apa ya pak?

Guru : Kalau ulangan akhir kan dari Dinas, biasanya pilihan ganda mirip soal UN. Jadi isinya kebanyakan matematis, tapi kalau ulangan harian, PR, tugas itu saya buatkan sendiri saya sengaja perbanyak soal konsep.

Peneliti : Mengapa perlu diperbanyak soal konsep pak?

Guru : Karena kalau anak itu paham konsep pasti bisa mengerjakan soal seperti apapun. Tapi kalau cuma menghafal rumus kalau soalnya bervariasi jadinya bingung nggak bisa ngerjain.

Peneliti : Apakah tidak ada evaluasi pada akhir pelajaran pak?

Guru : Kalau sempat ya ada. Kalau seumpama waktu ditanya mengerti nggak semuanya diem saya yang kasih soal. Untuk ngecek pemahaman materi hari itu.

Pada akhir pembelajaran usaha, peneliti melihat bahwa Guru X melaksanakan salah satu evaluasi pembelajaran yaitu evaluasi akhir pembelajaran. Kegiatan itu dilaksanakan pada menit ke 42:55. Guru X memberikan soal untuk dikerjakan siswa. Soal diambil dari buku pelajaran yang dijadikan acuan pembelajaran di kelas. Kegiatan tersebut ditampilkan pada gambar 4.2.

b. Pengetahuan Guru Y tentang metode pembelajaran

1) Pengetahuan Guru Y tentang metode pembelajaran yang baik untuk digunakan dalam pembelajaran materi usaha

Guru Y meyakini bahwa dengan metode pembelajaran yang mengutamakan siswa aktif akan membuat siswa lebih mengerti dan mudah mengingat. Oleh karena itu metode yang digunakan guru dalam pembelajaran materi usaha adalah metode saintifik.

Menurut Guru Y metode saintifik adalah metode pembelajaran dimana siswa menemukan sendiri pemahamannya melalui diskusi-diskusi. Dalam metode pembelajaran ini Guru Y meyakini bahwa peran guru hanyalah sebagai fasilitator, sedangkan yang memegang peran aktif dalam pembelajaran adalah siswa. Hal itu diungkapkan dalam wawancara di bawah ini:

Peneliti : Metode yang digunakan ini namanya metode apa ya pak? Guru : Saintifik mbak

Peneliti : Metode pembelajaran saintifik itu seperti apa pak sebenarnya? Guru : Ya seperti ini mbak, anak-anak yang menemukan sendiri

pemahamannya melalui diskusi-diskusi.

Peneliti : Berarti diskusi itu masuk dalam langkah-langkah pembelajaran saintifik ya pak?

Guru : Iya mbak benar. Jadi siswa harus lebih aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator saja.

Peneliti : Lalu, apakah berdasarkan pengalaman metode ini cocok untuk mengajarkan materi ini?

Guru : Cocok-cocok saja mbak, metode ini kan fleksible bisa diterapkan di materi apa saja. Malahan menurut saya dengan metode seperti ini dimana anak diskusi terlebih dahulu akan

membuat siswa lebih ingat tentang materi karena mereka yang mencari sendiri.

2) Pengetahuan Guru Y tentang langkah-langkah pembelajaran

Guru Y memiliki pengetahuan mengenai langkah-langkah pembelajaran sesuai metode yang dilakukan. Menurut keyakinan guru langkah-langkah pembelajaran dalam metode saintifik ini adalah terlebih dulu ada materi yang akan dibahas, kemudian siswa membahas materi tersebut dengan cara berdiskusi kelompok dan langkah terakhir adalah membahas hasil diskusi dengan teman-teman lainnya dan didampingi guru.

Peneliti : Metode saintifik ini langkah-langkahnya seperti apa ya pak? Guru : Ada materi, anak berdiskusi menemukan jawabannya sampai

ketemu kalau sudah nanti dibahas bersama-sama. Pendapat yang salah bisa dibenarkan saat pembahasan.

Peneliti : Dari langkah-langkah tersebut yang biasanya sulit dilakukan oleh siswa itu yang mana Pak?

Guru : Nggak ada yang sulit ini semuanya bisa dilakukan kok.

Pada pembelajaran, peneliti melihat aktivitas yang menunjukkan bagaimana guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran. Kegiatan tersebut berlangsung pada menit ke 3:12 -46:08. Pada saat itu guru mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok dengan teman yang duduk di bangku terdekat. Setelah membuat berkelompok guru membagikan soal diskusi kepada siswa yang dilaksanakan selama satu jam pelajaran, seperti ditunjukkan pada gambar 4.3. Setelah itu pada menit ke 46:08 Guru Y dan siswa mulai membahas hasil diskusi seperti ditampilkan pada gambar 4.4.

Gambar 4.3 Siswa melakukan diskusi kelompok membahas soal yang diberikan guru.

Gambar 4.4 Guru Y bersama sama siswa membahas hasil diskusi

3) Pengetahuan Guru Y tentang evaluasi pembelajaran

Menurut Guru Y, evaluasi yang tepat dalam pembelajaran materi usaha ini adalah ulangan harian, mid semester, dan ulangan akhir semester, serta PR. Guru juga memiliki keyakinan bahwa dalam acuan dalam pembuatan soal ataupun acuan dalam penyampaian materi Ujian Nasional. Sehingga dalam menyampaikan materi, menyampaikan persamaan, jenis soal adalah agar kelak dapat mengerjakan soal UN. Hal tersebut seperti terungkap dalam wawancara di bawah ini:

Peneliti : Dalam metode saintifik ini, evaluasi pembelajaran dilakukan dengan cara apa saja ya pak?

Guru : Ulangan harian, mid, dan ulangan akhir. Kadang juga ada PR. Peneliti : Soal-soal evaluasi tadi dalam bentuk apa ya pak?

Guru : Pilihan ganda biasanya.

Peneliti : Apakah semuanya pilihan ganda pak? Alasannya?

Guru : Ya mbak. Alasannya karena kan kalau nanti UN pilihan ganda juga, biar anak semakin terbiasa.

Peneliti : Pilihan gandanya berisi hitung-hitungan atau bagaimana pak? Guru : Ya hitung-hitungan kebanyakan, konsep juga ada.

Peneliti : Perbandingan antara hitung-hitungan dan konsep berapa-berapa pak?

Guru : Ya kayak UN itu. Soalnya kan nanti proyeksinya untuk UN.

2. Pengetahuan guru tentang media pembelajaran a. Pengetahuan Guru X tentang media pembelajaran

1) Pengetahuan guru tentang media pembelajaran yang baik untuk materi usaha

Guru X meyakini bahwa media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang membantu siswa membentuk pemahaman, bukannya justru menimbulkan kebingungan. Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Hal tersebut seperti pada wawancara di bawah ini.

Peneliti : Menurut bapak, media pembelajaran yang baik yang dapat digunakan dalam pembelajaran itu media yang seperti apa pak? Guru : Media pembelajaran yang dapat membantu siswa membentuk pemahaman, bukannya justru menimbulkan kebingungan, media yang juga dapat memotivasi siswa untuk belajar.

Selain itu, guru juga berpendapat bahwa daripada media pembelajaran yang disediakan guru, media akan lebih baik jika dibuat sendiri oleh siswa karena siswa akan lebih memahami materi tersebut. Hal ini seperti dalam pernyataan guru di bawah ini.

Peneliti : Pernahkah siswa membuat media pembelajaran sendiri pak? Guru : Pernah tapi sangat sederhana sekali. Tapi bukan angkatan ini,

saya lupa sekitar 2 tahun lalu.

Peneliti : Media yang sederhana tersebut dalam bentuk apa ya pak? Guru : Media berbentuk mobil-mobilan

Peneliti : Bahan yang digunakan apa ya pak? Apakah disediakan sekolah atau anak membawa sendiri?

Guru : Dari balok kayu yag disusun, iya mbak anak membawa sendiri dari rumah namun ini pekerjaannya kelompok.

Peneliti : Baiklah pak, menurut bapak dalam penggunaan media lebih efektif mana siswa membuat sendiri atau siswa tinggal memanfaatkan media yang disediakan?

Guru : Lebih efektif yang membuat sendiri mbak, kan kalo begitu mereka akan lebih banyak belajar hasilnya lebih paham.

2) Pengetahuan guru tentang tujuan penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi usaha

Dalam pembelajaran yang telah dilakukan, Guru X menggunakan beberapa video sebagai media pembelajaran. Guru X meyakini bahwa tujuan penggunaan video tersebut adalah agar membuat siswa lebih tertarik dan

lebih mengingat apa yang telah disampaikan. Pengetahuan tersebut terungkap dalam wawancara di bawah ini.

Peneliti : Dalam pembelajaran kemarin bapak menggunakan beberapa video sebagai media pembelajaran untuk menjelaskan. Alasan dan tujuannya apa pak?

Guru : Tujuannya ya agar anak-anak lebih paham dan lebih tertarik. Biasanya anak akan lebih mengingat apa yang divisualkan.

Selain itu, guru juga meyakini bahwa menggunakan power point yang ditampilkan di depan kelas akan mempermudah berjalannya pembelajaran dalam hal presentasi hasil belajar dan sharing antar siswa. Hal tersebut seperti diungkapkan guru pada wawancara di bawah ini.

Guru : Media yang sering digunakan kayak kemarin itu, power point yang kadang diisi video, gambar lalu ditampilkan di depan kelas.

Peneliti : Tujuan penggunaan LCD tersebut apa pak?

Guru : Agar mempermudah siswa dalam presentasi hasil belajar dan bisa sharing dengan teman-temannya juga.

Peneliti : Apakah kegiatan sharing menggunakan media tersebut efektif dalam pembelajaran pak?

Guru : Tentu saja, kan kalau ditampilkan di depan semua bisa mudah lihat jadi lebih mudah mengerti.

b. Pengetahuan Guru Y tentang media pembelajaran

1) Pengetahuan guru tentang media pembelajaran yang baik untuk materi usaha

Media pembelajaran yang baik sesuai pengetahuan guru adalah media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam membentuk pemahaman materi. Penggunaan media akan membuat maksud dari pembelajaran

mudah tersampaikan dan dipahami sehingga akan membuat siswa mudah mengingatnya. Pemilihan media pembelajaran juga harus sesuai dengan konteks materi. Seperti yang diungkapkan oleh guru dalam wawancara di bawah ini.

Peneliti : Media pembelajaran kan banyak jenisnya ya pak. Pemilihan media pembelajaran yang tepat itu berdasarkan apa pak?

Guru : Ya berdasarkan materi yang diajarkan mbak.

Peneliti : Menurut bapak, media pembelajaran yang baik yang dapat digunakan dalam pembelajaran itu media yang seperti apa pak? Guru : Ya media yang dapat membantu siswa lebih memahami materi. Peneliti : Kemudian, menurut bapak, apakah penggunaan media dalam

pembelajaran ini cukup efektif pak?

Guru : Iya, tentu saja. Karena kalau menggunakan media, maksud dari pembelajaran mudah tersampaikan dan juga anak jadi lebih mudah memahami dan akan diingat oleh siswa.

2) Pengetahuan guru tentang tujuan penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi usaha

Dalam pembelajaran yang telah berlangsung, Guru Y menggunakan beberapa media pembelajaran. Media-media pembelajaran yang digunakan adalah materi yang disajikan dalam power point, dan beberapa video yang ditampilkan oleh guru di depan kelas seperti dilihat dalam gambar 10. Menurut keyakinan Guru Y, penggunaan power point adalah dengan tujuan mempermudah penyampaian materi oleh guru. Dan penggunaan video-video adalah bertujuan untuk membuat siswa tertarik untuk mempelajari materi yang diajarkan. Hal-hal tersebut sesuai dengan pernyataan Guru Y dalam wawancara di bawah ini:

Peneliti : Media pembelajaran yang sering digunakan bapak dalam pembelajaran apa saja ya pak?

Guru : Ya LCD itu setiap pembelajaran digunakan. Peneliti : Tujuan penggunaannya pak?

Guru : Ya agar lebih mudah dalam penyampaian materi. Peneliti : Penyampaian materi dari guru pak?

Guru : Iya dari guru.

Peneliti : Bapak, dalam pembelajaran ini, bapak menggunakan beberapa video sebagai media pembelajaran. Maksud dan tujuannya apa ya pak?

Guru : Ya tujuannya jelas untuk membuat anak lebih tertarik mbak, kalau anak tertarik dengan pembelajarannya anak akan menyerap banyak informasi dari materi yang diajarkan, kan anak sekarang lebih mudah memahami apapun dalam bentuk visual mbak.

Gambar 4.5 Guru menampilkan video pertandingan tarik tambang.

3. Pengetahuan guru tentang materi-materi pokok a. Pengetahuan Guru X tentang materi-materi pokok

Menurut pengetahuan Guru X, materi-materi pokok dalam materi usaha adalah pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya, usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah dan terakhir usaha total. Hal itu didasari bahwa materi-materi

tersebutlah yang disampaikan secara mendetail di dalam kelas. Hal itu juga diperkuat oleh hasil wawancara peneliti dengan guru di bawah ini.

Peneliti : Selanjutnya dalam pembelajaran materi usaha, sebenarnya materi apa saja yang menjadi materi utama atau pokok pak?

Guru : Ya yang di buku itu mbak tentang pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha total.

Peneliti : Menurut hasil pengamatan saya dalam pembelajaran kemarin, materi yang bapak sampaikan itu, mulai dari pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya, usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah ubah dan terakhir usaha total. Apakah berarti materi-materi itu memang yang penting pak?

Guru : Iya mbak benar, seperti yang di buku. Itu kan sudah seperti di silabus.

b. Pengetahuan Guru Y tentang materi-materi pokok

Menurut pengetahuan Guru Y, materi-materi pokok dalam materi usaha adalah mengenai pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha oleh gaya yang berubah-ubah dan usaha oleh gaya konstan serta usaha total. Hal itu dapat dilihat dari rekaman video yang menampilkan guru menyampaikan tiga materi tersebut di kelas. Menurut pengetahuan guru, materi usaha total termasuk materi yang sangat mudah dipelajari sendiri oleh siswa tanpa harus dijelaskan oleh guru. Oleh sebab itu materi tersebut tidak disampaikan walaupun termasuk materi pokok. Hal itu sesuai dengan pernyataan guru dalam wawancara yang di bawah ini.

Peneliti : Dalam pembelajaran materi usaha, sebenarnya materi apa saja yang menjadi materi utama pak?

Guru : Persamaan umum, pengertian, lalu usaha oleh macam-macam gaya itu terus usaha total.

Peneliti : Menurut hasil pengamatan saya dalam pembelajaran kemarin, materi yang bapak sampaikan itu, mulai dari pengertian usaha, persamaan umum usaha, usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah. Apakah berarti materi-materi itu memang yang penting pak?

Guru : Ya jelas mbak, kan itu yang memang jadi inti dari materi usaha. Peneliti : Kemudian saya juga mengamati selama pembelajaran mengenai

usaha kemarin, bapak tidak menyampaikan mengenai usaha total. Adakah alasannya pak kenapa seperti itu?

Guru : Kan itu paling mudah, nggak usah dibahas anak pasti bisa baca sendiri pahami sendiri. Yang perlu dibahas itu kalau anak baca sendiri masih ada kemungkinan nggak ngerti. Itu kan materi paling terakhir dari materi usaha dan memang paling mudah.

4. Pengetahuan guru tentang urutan penyajian yang baik a. Pengetahuan Guru X tentang urutan penyajian

Guru X meyakini bahwa urutan penyajian yang baik dalam penyampaian materi usaha adalah:

1) Pengertian usaha

2) Persamaan umum usaha

3) Usaha yang diakibatkan oleh beberapa arah gaya

4) Usaha yang disebabkan gaya konstan dan gaya yang berubah-ubah 5) Usaha total

Penyampaian tersebut dikarenakan menurut pengetahuan guru, urutan penyajian seperti itu akan membantu siswa lebih mudah penyampaian materi selanjutnya. Hal ini seperti dengan pernyataan guru dalam wawancara di bawah ini.

Guru : Itu urutannya sudah seperti di buku seperti silabus. Karena yang awal itu akan menjadi dasar yang selanjutnya jadi harus seperti itu.

Dalam pembelajaran, urutan penyajian tersebut dibuktikan oleh kegiatan guru di bawah ini:

1) Pengertian usaha disampaikan Guru X pada 9 November 2016 menit ke 6:22. Dalam penyampaiannya guru membandingkan dua video yang ditampilkan. Dari perbedaan tersebut guru mengajak siswa menyimpulkan apa pengertian usaha. Kegiatan tersebut ditunjukkan oleh Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Guru menampilkan dua video yang berbeda.

2) Persamaan umum usaha disampaikan oleh Guru X pada 9 November 2016 menit ke 10:30. Kegiatan tersebut nampak pada gambar 4.7 di bawah ini.

Gambar 4.7 Guru menampilkan slide berisi materi persamaan umum usaha

3) Guru menyampaikan mengenai usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya pada 9 November 2016 menit ke 15:15.

Gambar 4.8 Guru X menyampaikan materi mengenai usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya.

Dalam rekaman video pembelajaran Guru X menyampaikan materi mengenai usaha yang disebabkan oleh beberapa arah gaya. Guru mengandaikan beberapa nilai sudut antara gaya dan perpindahan dan siswa menjawab hasilnya. Interaksi antara Guru X dan siswa dapat dilihat dalam percakapan di bawah ini.

Guru : Seumpama dengan persamaan umum usaha tersebut gaya membentuk sudut 45º terhadap perpindahan berarti cos θ nya berapa?

Siswa : Sepertiga akar 2 pak.

Guru : Kalau seumpama sudut antara gaya dan perpindahan adalah 180º bagaimana nilai usahanya?

(Kelas hening, siswa sibuk menghitung) Siswa : Negatif nggak sih pak?

Guru : Kenapa bisa negatif? Siswa : Kan cos 180 min 1 pak.

4) Usaha oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah disampaikan oleh Guru X pada menit ke 30:25 tanggal 9 November 2016. Guru X menyampaikan materi mengenai usaha oleh gaya yang berubah-ubah dan usaha oleh gaya konstan. Guru X menyampaikan materi ini dengan metode analisis grafik. Guru X menampilkan dua grafik yang berbeda seperti ditampilkan pada gambar 4.9 di bawah ini.

Gambar 4.9. Guru X menampilkan dua grafik yang berbeda untuk menyampaikan materi usaha yang disebabkan oleh gaya konstan dan usaha oleh gaya yang berubah-ubah.

5) Penyampaian materi usaha total oleh Guru X dilakukan pada 9 November

Dokumen terkait