• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : Penutup, memuat tentang kesimpulan dan saran

INDONESIA A. Strategi Pengembangan dan Analisis

2. Faktor Eksternal

a. Ketatnya Persaingan Usaha

Kompetitor yang dihadapi oleh KJKS KMI bukan hanya berasal dari koperasi, akan tetapi juga berasal dari bank syariah maupun konvensional, dimana mereka memiliki status yang jelas, jaringan yang luas di seluruh cangkupan wilayah Indonesia, berteknologi tinggi, mempunyai lembaga riset dan pengembangan dan memiliki modal yang besar, seperti:

1). Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sebagaimana diketahui bahwa BRI masih mempunyai komitmen untukmelayani UMKM walaupun bank tersebut sudah menjadi bank umum.ampai saat ini pasar utama BRI adalah UMKM karena UMKM terbuktimampu bertahan pada masa krisis dan terbukti UMKM disiplin mengembalikan kredit. Persyaratan kredit pada BRI tidak berdasarkan sektor, tetapi berdasarkan kemampuan nasabah membayar kembali pinjamannya dan peluang keuntungan bisnis.

67

Pertumbuhan kredit UMKM pada bank ini didominasi oleh sektor pertanian dan industri. Adapun jumlah rencana dan realisasi kredit bagi UMKM tahun 2003 sampai tahun 2004 dijelaskan sebagai berikut:37

(1) Tahun 2003, Rp. 40,609 Triliun atau 85,31% dari total kredit yangyang disalurkan sebesar Rp. 47,599 Triliun.

(2) Tahun 2004, Rp. 50,93 Triliun atau 86,67% dari rencana totalkredit sebesar Rp. 58,763 Triliun. 2). Bank Mandiri. Sampai tanggal 26 Oktober 2007 jumlah

kredit yang direncanakan untuk UMKM sampai triwulan ketiga, mencapai Rp 16 Triliun dan kredit baru untuk UKM mencapai Rp. 3 triliun. Pertumbuhan kredit UMKM didominasi oleh sector perdagangan.

b. Tingkat Kepercayaan Masyarakat Kepada Koperasi Menurun Banyaknya kasus yang melanda lembaga koperasi di Indonesia seperti para pengurus koperasi tertentu yang membawa lari uang anggotanya, banyaknya penipuan yang memanfaatkan lembaga koperasi sebagai sarana untuk melakukan modus

37 Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK Kementerian Negara Koperasi dan UKM,

Kerjasama Bank,Koperasi dan Lembaga keuangan Mikro Mendukung Pemerdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah,

68

penipuan publik dan juga masih banyaknya pandangan masyarakat yang berpendapat bahwa pembiayaan yang disalurkan kepada para anggotannya merupakan uang negara yang tidak perlu dikembalikan kepada koperasi38 .

C. Analisis ANN Terhadap Efektivitas Strategi KJKS Koperasi Mitra Indonesia Tahun 2007 s.d 2010

Penelitian ini juga melakukan pengukuran efektivitas strategi yang digunakan oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia dari tahun 2007 s.d 2010 dengan menggunakan analisis artificial neorun netwok (ANN). Adapun variable yang digunakan penelitian ini ada 6 macam, yaitu diantaranya:

1. Jumlah anggota 2. Jumlah cabang 3. Jumlah asset

4. Jumlah penyaluran pembiayaan 5. Jumlah dana linkage

6. Jumlah laba usaha

Tabel 6

Pertumbuhan jumlah anggota dan cabang KJKS KMI Tahun 2007-2008

Tahun Strategi ∑ Anggota ∑ Cabang

2007 Peningkatan SDI, Inovasi produk, Sistem informasi

manajemen

905 3

2008 1.477 7

38 Asep Saeful Bahri, Kepala.Divisi Pengembangan dan Penelitian KJKS KMI, Wawancara Pribadi,Cileungsi,11 Februari 2011

69

Tabel 7

Penilaian bobot dan skor atas jumlah anggota dan cabang KJKS KMI Tahun 2007- 2008

Variabel Skor (X) Bobot (W) Output = Y

∑ Anggota 2 0,3 0,6

∑ Cabang 3 0,2 0.6

Jumlah Output 1,2

Keterangan : A. Penilain skor 1 adalah rendah, skor 2 adalah sedang, dan skor 3 adalah tinggi B. Penilain bobot 1 adalah rendah, bobot 2 adalah sedang, dan skor 3 adalah tinggi

Tabel 8

Pertumbuhan jumlah anggota, cabang, asset, laba usaha, penyaluran pembiayaan, dan linkage KJKS KMI Tahun 2009-2010

Tahun Strategi Anggota Cabang Asset Dana Linkage Laba usaha Penyaluran pembiayaan 2009 Peningkatan SDI, Inovasi produk, Sistem informasi manajemen, Lokal wisdom, Peningkatan modal 1.758 7 Rp.8.691.776.707 Rp.2.850.000.000 Rp. 93.726.281 Rp.5.028.274.532 2010 2.104 10 Rp.10.299.950.226 Rp.7.336.000.000 Rp.330.261.407 Rp.10.299.950.226 Tabel 9

Penilaian bobot dan skor peningkatan jumlah anggota, cabang asset, laba usaha, penyaluran pembiayaan, dan linkage

KJKS KMI Tahun 2009-2010

Variabel Skor (X) Bobot (W) Output = Y

∑ Anggota 2 0,3 0,6 ∑ Cabang 2 0,2 0.6 ∑ Asset 2 0,2 0,4 ∑ Dana linkage 3 0,1 0,3 ∑ Laba Usaha 3 0,1 0,3 ∑ Penyaluran Pembiayaan 3 0,1 0,3 Jumlah Output 2.5

Keterangan : A. Penilain skor 1 adalah rendah, skor 2 adalah sedang dan skor 3 adalah tinggi B. Penilain bobot 1 adalah rendah, bobot 2 adalah sedang dan skor 3 adalah tinggi

70

Dalam penelitian ini, analisis bersifat kompleks (antara variable saling berpengaruh). Adapun Fungsi transformasi ditunjukan oleh rumus ANN:

YT = 1 / (1+e-Y)

Dimana Y adalah output dari proses hubungan yang saling mempengaruhi perkalihan antara nilai skor dan nilai bobot tiap-tiap variable.

Adapun analisis ANN efektivitas strategi berupa peningkatan SDI, peningkatan sistem informasi manajemen, dan inovasi produk yang dilakukan oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia pada tahun 2007 s.d 2008 Diketahui Y adalah 1,2 atau 12 % (jumlah keseluruhan output)

YT = 1 / (1+e-Y) YT = 1 / (1+e-1,2) YT = 1 / 1+0,301 YT = 0,769 atau 76,9 %

Sedangkan analisis ANN efektivitas strategi berupa peningkatan SDI, peningkatan sistem informasi manajemen, inovasi produk di tambah dengan peningkatan permodalan dan lokal wisdom (kearifan budaya lokal) yang dilakukan oleh KJKS Koperasi Mitra Indoensia pada tahun 2009 s.d 2010.

Diketahui Y adalah 2,5 atau 25 % (jumlah keseluruhan output) YT = 1 / (1+e-Y)

71 YT = 1 / 1+0,082

YT = 0,924 atau 92,4 %

Melihat perbandingan nilai efektivitas strategi dengan mengunakan analsis ANN tahun 2007 s.d 2008 yang menunjukan Y transformasi sebesar 0.769 atau 76.9%. Sedangkan nilai efektivitas strategi tahun 2009 s.d 2010 menghasilkan Y transformasi sebesar 0,924 atau 92,4%. Adapun selisih antara YT = 76.9 % dan YT = 92,4 % sebesar 15,5 %. Hal ini menunjukan bahwa strategi yang digunakan pada KJKS Koperasi Mitra Indonesia pada tahun 2009 s.d 2010 lebih efektif di bandingkan dengan strategi yang digunakan pada tahun 2007 s.d 2008 dalam aspek peningkatan pertumbuhan dan perkembangan KJKS Koperasi Mitra Indonesia.

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian di Koperasi Jasa Keuangan Syariah Koperasi Mitra Indonesia Kota Cileungsi Kabupaten Bogor. Penulis menyimpulkan hal-hal sebagi berikut:

1. Strategi pengembangan usaha yang diilakukan oleh KJKS KMI sebagai berikut :

a. Peningkatan Aspek Permodalan dan Sumber Pendanaan

b. Peningkatan Kemampuan dan Pengetahuan Sumber Daya Insani c. Peningkatan Sistem Informasi Manajemen

d. Membangun Semangat Emosional Lembaga dan Seluruh Anggota. e. Menciptakan Inovasi Produk yang Disesuaikan Dengan Kebutuhan

Masyarakat.

2. Kendala pengembangan usaha yang dihadapi KJKS Koperasi Mitra Indonesia sebagai berikut:

a. Keterbatasan Permodalan dan Sumber Pendanaan.

b. Rendahnya Kemampuan dan pengetahuan Sumber Daya Insani. c. Kurang Memadainya Sistem Informasi Manajemen.

d. Ketatnya Persaingan Usaha.

73

3. Strategi yang dilakukan oleh KJKS Koperasi Mitra Indonesia pada tahun 2009 s.d 2010 lebih efektif jika dibandingkan strategi yang dilakukan pada tahun 2007 s.d 2008.

B. Saran

1. Pada tahun 2010 KJKS Koperasi Mitra Indonesia melakukan linkage program kepada 3 BUS dengan total Rp. 7.336.000.000. Untuk kedepannya penulis sarankan kepada KJKS Koperasi Mitra Indoensia harus lebih intensif dan maksimal dalam melakukan linkage program atau program kemitraan dengan bank umum syariah yang berjumlah 11 BUS pada tahun 2011 sebagai salah satu solusi pegembangan usaha dalam bentuk bantuan dana. Data Bank Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan penyaluran dana perbankan syariah dari sebelumnya (2009) Rp. 92. 965 Trilliun menjadi Rp. 93. 286 T. pembiyaan pun naik menjadi Rp.71.449 Trilliun dari sebelumnnya Rp. 69. 724 Trilliun dengan dominasi pembiayaan rupiah hingga Rp. 68. 134 Trilliun dengan totasl asset perbankan syariah per 31 Februari 2011 sebesar Rp. 95. 987 Trilliun39. Peluang ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk peningkatan penyaluran pembiayaan kepada seluruh anggota, pelaku usaha kecil dan mikro yang lebih luas.

39Sapti Oktarianisa, “Asset Perbankan Syariah Naik 0,2 Persen”, Republika (Jakarta), 05 Mei 2011, h . 15

74

2. Pada tahun 2010 KJKS Koperasi Mitra Indonesia menyalurkan pembiayaan murabahah sebesar Rp.7.280.592.409 kepada 1928 nasabah, sedangkan pembiayaan mudharabah yang tersalurkan sebesar 587.359.263 kepada 176 nasabah. Hal ini membuktikan bahwa produk pembiayaan mudharabah KJKS Koperasi Mitra Indonesia belum banyak dirasakan manfaatnya oleh para anggotanya. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk tahun 2011 KJKS Koperasi Mitra harus menambah porsi penyaluran produk pembiayaan mudharabah sehingga akan banyak anggota yang merasakan manfaat produk tersebut.

3. Sesuai hasil analisis ANN terhadap efektivitas startegi KJKS Koperasi Mitra Indoensia antara tahun 2007 s.d 2008 dan tahun 2009 s.d 2010 terjadi peningkatan efektivitas dari 76,9% menjadi 92,4%. Oleh karena itu penulis menyarakan bahwa strategi yang dilakukan KJKS Koperasi Mitra Indonesia pada tahun 2009 s.d 2010 bisa digunakan kembali untuk strategi tahun 2011 s.d 2012 dengan menambahkan tambahan strategi baru diantaranya:

a. Service Excellent (pelayanan sistem jemput bola)

b. Kemudahan persyaratan pengajuan produk pembiayan seperti rendahnya biaya administrasi dan aspek jaminan. 4. Penelitian ini belum terlalu sempurna, hal ini disebabkan kurang

lengkapnya data-data yang diperoleh penulis tentang data kegiatan sehari-hari KJKS Koperasi Mitra Indonesia yang dimasukkan dalam

75

penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini bisa dilanjutkan oleh peneliti lain dengan objek penelitian yang sama.

76

Dokumen terkait