• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Aspek Pasar (Pemasaran)

Dalam dokumen ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PE (Halaman 39-48)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Aspek-Aspek Analisis Kelayakan Usaha

4.4.1. Analisis Aspek Pasar (Pemasaran)

Aspek pasar merupakan aspek yang menempati urutan pertama dalam studi kelayakan. Aspek pasar merupakan aspek yang perlu dianalisis, dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan dapat dijual atau tidak, karena bila dilakukan tanpa memperkirakan atau meneliti permintaan produk, maka dikemudian hari usaha akan terancam dan akan timbulnya banyak sekali kesulitan akibat kekurangan atau kelebihan permintaan. Kekurangan permintaan produk akan mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan biaya operasional yang lebih besar dibandingkan dengan penerimaannya. Pembahasan pada aspek ini meliputi kondisi peluang pengembangan usaha di pasar, kebijakan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi yang direncanakan oleh pemancingan Tirta Salak.

a. Peluang Pasar

Kecamatan Ciomas merupakan wilayah yang memiliki potensi yang besar dalam sektor budidaya perikanan, khususnya ikan konsumsi. Ikan konsumsi yang cocok untuk dibudidayakan di

Kecamatan Ciomas adalah ikan gurami, ikan mas, ikan bawal, ikan mujair, dan ikan lele.

Produk ikan mas terdiri dari ikan mas air tenang, ikan mas air deras, ikan mas sawah, ikan mas jaring apung dan ikan mas karamba. Ikan mas air deras dan karamba merupakan produk ikan mas yang memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk ikan mas lainnya. Hal ini disebabkan ikan mas air deras dan karamba memiliki jumlah produksi yang lebih sedikit dibandingkan ikan mas lainnya. Hal tersebut terjadi, karena proses untuk merubah ikan mas air tenang menjadi ikan mas air deras dan karamba cukup sulit. Tidak hanya itu, ikan mas air deras dan karamba memiliki tekstur daging yang keras dan kenyal. Hal tersebut yang membuat cita rasa dari daging ikan air deras dan karamba lebih enak dibandingkan dengan ikan mas lainnya.

Sama halnya dengan ikan mas, ikan bawal terdiri atas 3 jenis produk. Produk tersebut adalah ikan bawal air tenang, air deras dan yang baru akan dilakukan adalah ikan bawal karamba. Ikan bawal cukup merupakan produk perikanan yang cukup diminati oleh masyarakat di Kecamatan Ciomas. Ikan bawal merupakan produk perikanan yang pamornya hampir sama dengan ikan mas. Ikan bawal air deras dan karamba lebih banyak diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan ikan bawal air tenang. Hal ini disebabkan ikan bawal air tenang dan karamba memiliki tekstur daging yang lebih keras dan kenyal dibandingkan dengan ikan bawal air tenang.

Melalui hasil wawancara, setiap pemancingan lebih memilih untuk memakai bahan baku ikan adalah ikan hasil dari kolam air deras dan karamba. Alasannya, ikan mas atau bawal hasil dari kolam air deras dan karamba lebih agresif dan memiliki bentuk badan yang lebih panjang, serta pergerakannya lebih lincah. hal tersebut membuat para konsumen pemancingan lebih merasa tertantang untuk menaklukannya. Sedangkan dari hasil wawancara

30

dengan pihak pengecer dan rumah tangga, pengecer dan rumah tangga lebih memiliki produk perikanan dari kolam air deras dan karamba. Hal ini disebabkan karena ikan mas atau bawal dari produksi kolam air deras dan karamba lebih banyak diminati oleh masyarakat dan memiliki rasa lebih enak.

Sementara itu, harga jual untuk ikan mas air deras mencapai harga Rp 19.500,00 /kg dari pembudidaya dan produk dari ikan mas karamba mencapai harga Rp 17.500,00/kg. Sedangkan untuk ikan bawal kolam air deras harga jual masih

tergolong murah dibandingkan dengan ikan mas, yaitu Rp 15.000,00/kg dan untuk bawal karamba harga masih tidak ada

(tergantung negosiasi antar penjual dan pembeli). Dengan harga jual yang jauh lebih mahal, mengakibatkan ikan mas dan bawal hasil produksi dari kolam air deras dan karamba menjadi kurang laku. Untuk mengantisipasi hal di atas, pemancingan Tirta Salak dalam menjual produk hasil pengembangan usahanya dengan cara menawarkan harga murah dibandingkan dengan harga pasar. Harga tersebut adalah Rp 13.500,00/kg untuk ikan mas kolam air deras, Rp 12.500,00/kg untuk produk ikan mas karamba, Rp 11.500,00/kg untuk ikan bawal kolam air deras dan Rp 10.500,00/kg untuk ikan bawal karamba.

Dari segi hasil produksi, ikan mas dan bawal air deras dan karamba cenderung lebih kecil dibandingkan dengan produk ikan mas dan bawal tenang. Hal ini dikarenakan untuk melakukan usaha budidaya kolam air deras dan karamba membutuhkan modal dan lahan yang cukup besar. Tidak hanya itu, banyaknya pembudidaya kolam air deras yang gulung tikar ikut mempengaruhi jumlah produksi ikan mas dan bawal kolam air deras dan karamba. Banyaknya pembudidaya kolam air deras dan karamba yang berhenti (gulung tikar) disebabkan tidak adanya modal yang cukup untuk melakukan produksi, sehingga mengakibatkan pembudidaya untuk melakukan penjualan.

Tabel 4. Perkembangan produksi perikanan Kabupaten Bogor tahun 2006 – 2007

PERKEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN DI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2006 -2007

NO JENIS USAHA PRODUKSI r (%) (a – b) x 100% a (a) 2006 (ton) (b) 2007 (ton)

1 Kolam Air Tenang 15.098 15.570 3,031

2 Kolam Air Deras 7.150 7.225 1,03

3 Perikanan Sawah 522 531 1,7

4 Jaring Apung 220 221 0,45

5 Karamba 30,50 31 1,61

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor, 2007

Minat konsumen di Kecamatan Ciomas akan produk ikan mas dan bawal air deras dan karamba sangat tinggi. Tetapi dengan harga jual yang tinggi, konsumen jadi beralih ke produk kolam air tenang. Berdasarkan hasil wawancara dari pembudidaya di Kecamatan Ciomas, diketahui bahwa pembudidaya beralih ke budidaya kolam air tenang dikarenakan kurangnya modal untuk memproduksi ikan mas dan bawal dari kolam air deras dan karamba, serta harganya yang tinggi telah mengakibatkan jarangnya konsumen yang membeli.

Melalui wawancara dengan pihak pemancingan Tirta Salak, diketahui bahwa selama ini banyak tempat pemancingan (termasuk Tirta Salak) berkeinginan untuk menggunakan ikan mas dan bawal kolam air deras karamba. Tetapi menurut pihak pemancingan Tirta Salak hal tersebut belum dapat dipenuhi, karena harganya yang tinggi dan jumlah produksi masih tergolong kecil. Atas alasan tersebut banyak permintaan dari tempat pemancingan yang sudah

32

memiliki modal yang cukup pun masih tidak terpenuhi. Berdasarkan informasi dari pemancingan Tirta Salak, ada tempat budidaya kolam air deras dan karamba di Kabupaten Bogor yang sampai saat ini masih belum dapat melakukan penambahan jumlah produksinya dan memenuhi permintaan pasar. Padahal pembudidaya tersebut hanya menjual produknya ke pemancingan saja.

Berdasarkan dari informasi yang diberikan oleh pihak pemancingan Tirta Salak. Tiap tempat pemancingan per minggunya membutuhkan ikan mas air deras dan karamba sebanyak 3 - 5 ton. Untuk ikan bawal air deras tiap tempat pemancingan membutuhkan 1 - 3 ton/minggu. Berdasarkan dari

permintaan tersebut, penawaran yang dapat terpenuhi hanyalah 1 - 2 ton/minggu untuk ikan mas dan 500 kg - 1 ton/minggu untuk

ikan bawal. Permintaan tersebut adalah permintaan dari pemancingan-pemancingan yang berada di Kecamatan Ciomas.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peluang pasar untuk usaha budidaya ikan mas dan bawal air deras dan karamba cukup tinggi dan masih terbuka lebar, sehingga pemancingan Tirta Salak yang akan melakukan pengembangan ke arah budidaya ikan mas dan bawal kolam air deras dan karamba masih berpeluang besar, ditambah dengan banyak relasi tempat-tempat pemancingan yang berada di Kecamatan Ciomas. Hal perlu diperhatikan oleh pemancingan Tirta Salak untuk melakukan pengembangan usahanya dengan memperhatikan bagaimana caranya meningkatkan penawaran guna memenuhi permintaan pasar yang tinggi.

b. Kebijakan Bauran Pemasaran

Menurut Umar (2003), manajemen pemasaran produk barang dibagi atas empat kebijakan pemasaran yang disebut bauran pemasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat komponen, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Berikut ini dijelaskan

mengenai kebijakan masing-masing komponen yang disesuaikan dengan kebutuhan pemancingan Tirta Salak dalam perencanaan pengembangan usaha budidaya kolam air deras dan karamba.

1) Produk

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan pihak pemancingan Tirta Salak bahwa ikan mas dan ikan bawal terbagi atas beberapa jenis produksi, yaitu kolam air tenang, kolam air deras, jaring apung, perikanan sawah dan karamba. Tetapi untuk ikan bawal hanya ada produksi kolam air deras dan kolam air tenang. Ukuran ikan mas dan bawal yang akan digunakan dalam proses budidaya kolam air deras dan karamba oleh pemancingan Tirta Salak adalah ukuran 1 kg/6 ekor untuk ikan mas dan 1 kg/8 ekor untuk ikan bawal.

Ukuran 1 kg/6 ekor yang digunakan oleh pemancingan Tirta Salak didapat dari salah satu pembudidaya di Cirata dengan harga cukup murah dibandingan dengan pembudidaya

lain, yaitu Rp 10.200,00/kg. Untuk ikan bawal ukuran 1 kg/8 ekor yang didapat dari pembudidaya di Sukabumi

dengan harga Rp 7.000,00/kg. Alasan pemancingan Tirta Salak menggunakan ikan mas dan bawal dengan ukuran tersebut adalah ikan mas dengan ukuran 1 kg/6 ekor memiliki risiko kematian yang kecil untuk dipelihara di kolam air deras, ukuran tersebut juga memiliki tingkat ketahanan yang kuat terhadap penyakit, khususnya penyakit whitespot. Tidak hanya itu, ukuran tersebut hanya perlu kurang dari satu bulan untuk dilakukan pemanenan oleh pemancingan Tirta Salak.

Untuk ikan bawal digunakannya ukuran 1 kg/8 ekor, karena ikan bawal lebih cepat dalam pertumbuhan sehingga pemancingan Tirta Salak dapat melakukan proses pemanenan bersamaan dengan ikan mas. Pemilihan ukuran bahan baku ikan untuk proses produksi ini telah dilakukan proses pengujian

34

oleh pihak pemancingan Tirta Salak, sehingga proses pemanenan dapat ditentukan.

Standar minimum ukuran ikan mas dan ikan bawal di pasar adalah ukuran I kg/3 ekor. Ukuran ini adalah ukuran panen yang ditargetkan dalam pengembangan usaha pemancingan Tirta Salak setelah satu bulan dilakukan pemeliharaan. Menurut pihak pemancingan Tirta Salak, dalam waktu satu bulan dilakukan pemeliharaan, ikan mas dan bawal dapat mencapai ukuran 1 kg/3 ekor. Namun, hal tersebut tergantung seberapa intensif kegiatan pemeliharaan dilakukan, termasuk pola pemberian pakannya.

Selain ukuran, mutu dari ikan mas dan bawal ukuran pasar perlu diperhatikan, seperti bentuk fisik ikan, sisik lengkap, kelincahan pergerakan, warna tidak terlalu hitam dan tidak ada cacat lainnya (Badan Riset Kelautan dan Perikanan, 2003). Kualitas ikan sangat dipengaruhi oleh faktor teknik budidaya

yang dilakukan, mulai dari pemilihan benih (bahan baku), pemberian pakan, proses pemeliharaan, proses

sortasi sampai dengan pemanenan.

Tidak hanya itu, pemancingan Tirta Salak memiliki produk sampingan selain hasil produksi dari ikan mas dan bawal air deras. Produk sampingan tersebut adalah ikan jaru, ikan jaru adalah ikan hasil pancingan yang dijual oleh pemancing ke tempat pemancingan. Ikan jaru memiliki kondisi kesehatan yang sangat lemah, sehingga rentan mengalami kematian dan biasanya dibeli dengan harga Rp 6.000,00/kg.

2) Harga

Dari kebijakan produk yang telah disebutkan harga dari masing-masing ukuran bahan baku ikan. Ukuran 1 kg (6 ekor) untuk ikan mas yang dipilih adalah rataan harga yang ada di

pasar, yaitu Rp 10.200,00/kg. Sedangkan harga ukuran 1 kg/8 ekor untuk ikan bawal yang dipilih adalah harga

termahal, yaitu Rp 7.000,00/kg. Pada pengembangan usaha yang dilakukan oleh pemancingan Tirta Salak akan menjual ikan ikan mas dan bawal kolam air deras yang telah siap dipanen dengan harga Rp 13.500,00/kg dan Rp 11.500,00/kg. Harga ini merupakan harga yang lebih murah dibandingan dengan harga pasar, yaitu Rp 19.500,00/kg untuk ikan mas dan Rp 15.000,00/kg untuk ikan bawal. Sedangkan untuk produk karamba Rp 12.500,00/kg untuk ikan mas dan Rp 10.500,00/kg untuk ikan bawal. Meskipun demikian, harga yang diberikan oleh pemancingan Tirta Salak sudah menutupi biaya yang dikeluarkan dan memberikan keuntungan untuk pemancingan Tirta Salak. Harga tersebut berlaku kepada semua jenis konsumen, tetapi kedepannya pemancingan Tirta Salak akan melakukan perbedaan harga untuk konsumen yang membeli dalam partai besar, yaitu pemesanan di atas 500 kg.

Penetapan harga jual di atas dilandasi oleh harga pasar yang berkembang saat ini dan kondisi pemasaran di sekitar pemancingan Tirta Salak. Tidak hanya itu, dalam pengembangan usaha yang dilakukan pemancingan Tirta Salak pun akan menghasilkan by product atau hasil sampingan berupa ikan jaru. Ikan jaru adalah ikan hasil memancing yang dijual oleh pemancing ke tempat pemancingan. Ikan jaru tersebut djual dengan harga cukup murah, yaitu Rp 8.000,00 – Rp 10.000/kg ke rumah makan dan rumah tangga. Dalam penelitian ini, produk ikan jaru tidak dibahas dalam penelitian ini, karena pemancingan Tirta Salak sebagai pendatang baru ingin memberikan citra bahwa pemancingan ini merupakan salah satu pembudidaya ikan kolam air deras dan karamba yang memiliki produk terjangkau oleh setiap konsumen dan juga pemancingan Tirta Salak berkeinginan untuk mengambil pangsa pasar yang ada. Oleh karena itu, target harga jual yang

36 Pemancingan Tirta Salak Pemancingan Rumah makan Rumah tangga

ditetapkan oleh pemancingan Tirta Salak di atas merupakan kebijakan yang terbaik hingga beberapa waktu ke depan.

3) Distribusi

Saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan fungsi-fungsi yang menghubungkan produsen kepada konsumen akhir Pemancingan Tirta Salak dalam mendistribusikan produknya secara terbuka, yaitu konsumen mana pun.

Gambar 2. Alur proses distribusi pemancingan Tirta Salak

Sumber : Data Primer Diolah, 2008

Pemancingan Tirta Salak menjual produk ke tempat pemancingan, rumah makan dan konsumen rumah tangga yang berada di sekitar Kecamatan Ciomas. Sementara itu, sistem penjualan yang dilakukan oleh pemancingan Tirta Salak melalui beberapa tahap sebagai berikut. Tahap pertama, pemancingan Tirta Salak melakukan penawaran kepada calon pembeli terhadap produk yang telah siap dipanen. Tahap kedua, membuat suatu perjanjian jual beli, dimana harga diperoleh berdasarkan kesepakatan di dalam lingkup standar harga yang ditetapkan oleh calon pembeli. Tahap ketiga, pembayaran dilakukan secara tunai.

4) Promosi

Pemancingan Tirta Salak dalam melakukan promosi hampir tidak melakukan biaya, hal ini disebabkan promosi yang dilakukan bersifat sederhana. Pemancingan Tirta Salak mempromosikan produknya secara langsung ke para pemancing yang sedang memancing di pemancingan Tirta Salak. Tetapi untuk mempromosikan produknya ke tempat-tempat pemancingan, pemancingan Tirta Salak melakukan promosinya dengan cara memberi informasi melalui via-telepon kepada pemancingan-pemancingan yang berada di Kecamatan Ciomas.

Pemancingan Tirta Salak sebagai tempat pemancingan golongan menengah sering kali mengadakan acara atau event memancing besar yang disponsori oleh Galatama. Hal itu akan memberikan kemudahan kepada pemancingan Tirta Salak dalam mempromosikan produk yang dihasilkan. Untuk mempromosikan produknya ke rumah makan, biasanya pemancingan Tirta Salak selalu dikunjungi oleh pemilik rumah makan yang akan membeli ikan. Biasanya rumah makan mencari produk ikan jaru ke tempat-tempat pemancingan, ssehingga untuk mempromosikan produknya ke rumah makan merupakan hal yang tidak perlu mengeluarkan biaya.

Dalam dokumen ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PE (Halaman 39-48)

Dokumen terkait