• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera merupakan perusahaan asuransi terbaik yang mana penilaian pelayanannya akan sangat menjadi perhatian dan menjadi standar bagi perusahaan asuransi lain pada umumnya. Sistem pembayaran yang diberikan kepada nasabahnya dapat dibiayai dengan provider ataupun reimbursment. Dalam hal ini PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera telah memiliki prosedur pembayaran klaim bagi nasabah yang ingin mengajukan klaim dengan 2 (dua) sistem pembayaran klaim yaitu provider dan reimbursment. Pembayaran ini terlebih dahulu harus dilakukan konfirmasi kepada pihak underwriter atas validitas data-data mengenai riwayat kesehatan tertanggung yang dapat digantikan kerugian finansialnya oleh perusahaan. Tetapi seluruh rangkaian fungsi ini tetap berdasarkan nilai-nilai yang diterapkan perusahaan bahwa kepentingan nasabah adalah prioritas utama.

Kondisi :

Pembuatan pelaporan survei atas klaim yang lama

Untuk melihat klaim valid atau tidak, terkadang perusahaan khususnya di bagian klaim melakukan survei sendiri, untuk melakukan survei kendala yang biasa terjadi adalah lokasi survei jauh, data tertanggung terkadang tidak cocok dengan perusahaan. Dan perusahaan kekurangan sumber daya di bagian underwriter sehingga survei atas klaim akan memakan waktu yang cukup lama jika banyaknya klaim yang masuk di perusahaan.

93 Kriteria:

Seharusnya perusahaan menyadari akan kurangnya personel yang mengurusi klaim, sehingga tidak terjadi keterlambatan dari proses penanganan klaim.

Sebab:

Perusahaan mengharapkan dengan adanya surveyor maka pelaporan survei tidak perlu dilakukan bagian klaim kembali, namun dalam prakteknya, survei pun harus dapat dinyatakan valid sehingga data yang diberikan berdasarkan kejadian yang harusnya terjadi.

Akibat:

Dapat terjadinya ketidakefektifan dan ketidakefisienan operasional jika proses yang seharusnya dapat dilakukan dengan cepat tidak dilakukan dengan maksimal. Maka dari itu, data yang akan didapatkan tidak maksimal dan bisa tidak valid dan hanya karangan dari tertanggung saja yang dapat merugikan perusahaan.

Rekomendasi:

Peneliti memberikan rekomendasi bagi perusahaan untuk memperbanyak karyawan yang ahli dalam bidang underwriter dan claim analyst yang benar-benar memahami prosedur investigasi klaim sehingga jika banyak klaim yang masuk mudah bagi perusahaan untuk mendapat data yang valid dari investigasi klaim yang dilakukan oleh para field underwriter dan claim analyst

94 4.4.2 Analisis atas komponen Penilaian Risiko

Seluruh bagian yang bertanggung jawab atas penyediaan jasa asuransi ini akan mengecek dan mengkonfirmasi ulang dari seluruh tahapan-tahapan siklus klaim yang dimulai dari nasabah yang datang hingga pembayaran klaim kepada nasabah dan terbentuknya laporan keuangan oleh bagian akuntansi. Hal-hal yang dikonfirmasi ulang disini adalah seperti dokumen-dokumen yang dikeluarkan apakah sudah sesuai dengan pencatatan yang dilakukan oleh pihak terkait.

Bagian kasir akan melakukan konfirmasi kepada pihak asuransi terkait validitas pertanggungan atas klaim yang diajukan oleh nasabah. Hal-hal yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :

1. Masa berlaku premi asuransi yang telah habis

Apabila setelah dilakukan konfirmasi kepada pihak asuransi ditemukan bahwa klaim yang diajukan sudah habis masa berlakunya karena penggunaan premi yang sudah dibayarkan oleh nasabah sudah jatuh tempo dan tidak dibayarkan lagi oleh nasabah dan untuk mendapatkan klaim atas biaya rumah sakit akan ditolak oleh perusahaan.

2. Biaya tanggungan tidak mencukupi

Apabila setelah konfirmasi yang dilakukan menyatakan data yang diberikan oleh nasabah adalah valid, maka proses pembiayaan akan dilanjutkan sesuai dengan biaya pertanggungan. Jika total biaya pertanggungan atas klaim dari catatan Rumah Sakit yang diajukan nasabah melebihi jumlah pertanggungan yang disiapkan oleh Kantor Cabang yaitu melebihi 1 juta maka Kantor Cabang membebankan biaya

95 ini kepada Kantor Pusat untuk melakukan pembayaran klaim kepada nasabah.

Tabel 4.1 Penilaian Risiko untuk Siklus Klaim

Departemen/Divisi Kondisi Saat Ini Risiko

Departemen Pemasaran dan Kantor Penjualan/Pemasaran

Perusahaan belum memiliki

strategi pemasaran yang

bersifat menyeluruh dan

terintegrasi

Target penjulan yang telah ditetapkan di awal tahun belum sepenuhnya tercapai

Departemen Underwriting a. Pedoman yang ada saat

ini belum mengakomodir aktivitas underwriting di

kantor penjualan dan

kantor pusat

b. Kendala administrasi

dalam proses penerbitaan polis

c. Adanya pengisian data

surat pengajuan asuransi

kesehatan yang tidak

benar sehingga

memerlukan proses yang lama bagi departemen

underwriting untuk

melakukan investigasi

a. Kinerja Departemen

Underwriting dan Field

Underwriting masih

belum maksimal

diberdayakan

b. Polis terbit tidak pada

waktunya dan

membutuhkan waktu yang lama

c. Merugikan perusahaan

asuransi dan pemegang

polis, dan dapat

mengakibatkan ditolaknya pertanggungan

Departemen Administratif dan Kepesertaan

a. Data yang dikirimkan

kadang belum valid dan belum akurat

b. Masalah pengembalian

kartu peserta

a. Data peserta

disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang yang

bisa menyebabkan

terjadinya pembayaran

untuk klaim yang fiktif

b. Kartu peserta

disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung

jawab (bukan ahli

warisnya)

Departemen Pelayanan Klaim Masalah proses pembayaran

klaim

a. Penyalagunaan dana untuk

pembayaran klaim b. Klaim fiktif

Departemen IT Sistem informasi masih

berdiri sendiri dan belum terintegrasi ke dalam seluruh departemen a. Penyalahgunaan akses ke dalam sistem b. Pencurian dan pemanipulasian data c. Pencurian dan pengerusakan perangkat keras d. Beredarnya virus

96 4.4.3 Analisis atas komponen Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arah manajemen yaitu tindakan-tindakan untuk mengatasi risiko yang dijalankan dalam konteks pencapaian tujuan entitas berfokus pada pelaporan keuangan.

Dalam hal ini peneliti harus memperoleh suatu pemahaman atas aktivitas pengendalian internal yang relevan untuk melakukan evaluasi sistem pengendalian internal perusahaan. Misalnya, dalam memperoleh pemahaman atas dokumen, catatan, dan tahap pengolahan sistem pelaporan keuangan terkait dengan kas, peneliti harus mempertimbangkan aktivitas-aktivitas yang terkait seperti rekonsiliasi bank dan juga pengendalian atas rekonsiliasi bank tersebut.

Arens (2010) menyebutkan ada lima tipe aktivitas pengendalian internal yang spesifik yang terdiri dari pemisahan tugas, pengendalian fisik, atas aset dan pencatatannya, kecukupan dokumen dan pencatatan, otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas, serta review terhadap kinerja secara independen.

Siklus klaim yang dimiliki PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera sudah cukup memadai untuk menunjang aktivitas pembayaran klaim yang baik. Hal ini dapat terlihat dari kesesuian prosedur yang dilakukan berikut ini :

1. Pemisahan Tugas

Fungsi penjualan yang dimiliki PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera terpisah secara keseluruhan oleh bagian akuntansi dan verifikasi. Fungsi penjualan atau pelayanan adalah segala proses yang terkait dengan konsumen dimana fungsi terjauh dari bagian ini kepada manajemen adalah kasir atau mobilisasi dana. Dengan pemisahan fungsi ini tentunya akan membuat

97 setiap divisi dapat bekerja secara profesional sesuai fungsinya tanpa harus dicampuri tugas lain yang bukan merupakan wewenangnya.

2. Terdapat otorisasi pada dokumen-dokumen yang digunakan

Dalam sekali menjalankan prosedur pelayanan kesehatan, PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera menggunakan 4 dokumen yang saling terkait satu sama lain dan memiliki fungsinya masing-masing. Setiap dokumen yang ada ini harus melalui tahap otorisasi oleh bagian-bagian terkait sebagai bukti keabsahan dari isi dokumen tersebut, dan berikut ini adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam menjalankan prosedur pelayanan : a. Surat Pernyataan Kesehatan.

Pada dokumen ini berisikan data-data pribadi tertanggung seperti nama, pekerjaan, tempat tinggal dan sebagainya. Pada dokumen ini juga terdapat informasi mengenai kesehatan tertanggung yang apabila ternyata jawaban atas data yang diberikan tertanggung terbukti tidak benar maka PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera berhak menolak klaim atas pertanggungan yang diterbitkan berdasarkan Surat Pernyataan Kesehatan ini tanpa membayar kompensasi apapun.

b. Rincian Biaya Kesehatan.

Dalam dokumen ini terdapat seluruh rincian biaya yang dibuat oleh pihak Rumah Sakit atau Klinik atas biaya pengobatan yang dilakukan oleh nasabah asuransi PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera. Transaksi yang dicatat pada dokumen ini dikelompokkan atas beberapa kejadian antara lain :

1. Jasa tindakan 2. Konsultasi Dokter

98 3. Resep Obat

4. Laboratorium 5. Tindakan lanjutan.

Semua transaksi ini dicatat dan dikumpulkan dalam dokumen rincian biaya pelayanan sampai mendapatkan jumlah total biaya yang tertagih.

c. Kuitansi.

Kuitansi adalah dokumen yang digunakan sebagai bukti bahwa pihak pasien telah menyelesaikan seluruh tanggungan biaya administrasinya di Rumah Sakit atau Klinik yang diberikan nasabah kepada bagian klaim Bringin Life untuk segera dibayarkan. Dokumen ini adalah dokumen rangkap 3 dengan format sama tetapi memiliki warna yang berbeda dan fungsi yang berbeda juga.

Penentuan dari penempatan dokumen ini ditentukan berdasarkan pelayanan yang diberikan yaitu :

Klaim Asuransi Kesehatan.

- Putih : diberikan kepada nasabah

- Merah : diberikan kepada bagian klaim yang terkait - Hijau : diberikan kepada bagian keuangan sebagai arsip Dengan pemisahan dan rangkap tiga dari kuitansi yang ada, dapat dijadikan bukti jika suatu saat diperlukan oleh nasabah maupun manajemen perusahaan.

3. Perusahaan telah menetapkan dua prosedur pembayaran klaim kepada nasabah dan memberikan pemisahan atas pelayanan yang diberikan.

99 Prosedur pelayanan kesehatan tentunya diawali dengan kegiatan pendaftaran oleh calon tertanggung, atau prosedur penerimaan tertanggung oleh perusahaan. Setelah itu akan dilanjutkan dengan tindakan kerja yang diminta oleh tertanggung hingga pelunasan pembayaran pada saat tertanggung mengajukan klaim atas kerugian. Pada PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera sendiri prosedur penerimaan pasien telah dipisahkan menjadi dua jenis :

1. Provider System 2. Reimbursment System

Untuk Provider System dimana perusahaan asuransi bekerjasama dengan provider yang telah ditunjuk untuk membantu peserta dalam memberikan layanan rawat jalan dan rawat inap tanpa harus membayar terlebih dahulu (cashless). Sedangkan untuk Reimbursment System, sistem penggantian biaya dimana peserta diberi kebebasan provider yang dikehendaki. Dengan ketentuan membayar terlebih dulu semua biaya pemeriksaan dan perawatan kesehatannya. Selanjutnya peserta dapat menyerahkan seluruh bukti tersebut kepada Bringin Life untuk diverifikasi. Penggantian biaya diberikan sesuai batasan dan manfaat yang dimiliki peserta.

Dengan adanya pemisahan tersebut, maka manajemen akan dapat menilai seberapa besar perbandingan kuantitas pembayaran dengan provider system dan reimbursment system. Dengan begitu informasi ini akan dapat membantu perusahaan dalam menunjang pengambilan keputusan. Perbedaan jenis pembayaran ini juga didasarkan pada pilihan yang digunakan nasabah dalam menentukan sistem pembayaran seperti apa yang akan dilakukan, apakah nasabah akan melakukan pembayaran

100 dengan provider system ataupun reimbursment system yang telah mendapatkan otorisasi sebelumnya.

Kondisi :

Meski demikian sistem dan prosedur yang telah dirancang sedemikian rupa untuk menjaga jalannya operasional perusahaan dengan baik dalam siklus klaim, terdapat juga kelemahan-kelemahan yang mengakibatkan keterlambatan atau kesalahan prosedur yang seharusnya tidak dilakukan oleh manajemen perusahaan. Antara lain adalah sebagai berikut :

Keterlambatan pembayaran klaim.

Keterlambatan ini disebabkan karena bagian klaim dalam memutuskan dan menyetorkan pengeluaran uang kas kepada tertanggung sudah melewati batas yang ditentukan. Sehingga, pengklasifikasian data untuk pembukuan yang akan dilakukan oleh bagian keuangan dan akuntansi mengalami keterlambatan pencatatan. Hal ini terjadi karena kurangnya atau tidak adanya penjadwalan atau deadline dari penyerahan laporan klaim yang sudah dibayarkan.

Kriteria :

Pencatatan transaksi keuangan hendaknya tidak ditunda ataupun dilepas tanggung jawab, maka dari itu harus ada jadwal atau ketentuan khusus yang membatasi kebebasan dari pelaporan transaksi harian yang dilakukan oleh manajemen.

Rekomendasi :

Bagian akuntansi dan verifikasi harus membuat ketentuan khusus seperti pembatasan waktu penyerahan laporan pembayaran klaim yang sudah disetujui dengan konsekuensi tertentu kepada bagian keuangan sehingga

101 laporan transaksi pembayaran klaim dapat dilaporkan secara tepat waktu guna mencapai efektivitas dan efisiensi kerja. Bagian keuangan akan selalu melakukan pengecekan ulang transaksi pembayaran klaim yang telah terjadi. Kemudian akan dibuat sebagai laporan rekapitulasi transaksi klaim yang akan dikirim ke bagian instalasi piutang. Apabila laporan ini telah dibuat, bagian instalasi piutang sudah berhak untuk menyerahkan laporan ini ke bagian akuntansi untuk dibuatkan pencatatan ke dalam jurnal.

4. Pengukuran Efektivitas Siklus Klaim

Kunci aktivitas pengendalian internal (Arens, 2010) atas pelaporan keuangan untuk aktivitas meliputi :

1. Otorisasi terhadap penjualan polis

2. Pemisahan tanggung jawab atas penjagaan aset dari fungsi akhir 3. Pencatatan dan review independen atas transaksi secara berkala 4. Otorisasi terhadap pembayaran

Secara detail, alat pengukuran untuk menilai efektivitas pengendalian internal atas siklus klaim tergambar dalam tabel. Peneliti memperoleh informasi sebagai dasar penilaian dari hasil wawancara, flowchart, dan dokumen terkait.

Tabel 4.2 Aktivitas Pengendalian Internal terhadap Siklus Klaim

No Kriteria Ya/Tidak Keterangan

1 Fungsi klaim dilakukan oleh bagian

yang terpisah dari fungsi akuntansi, underwriting, dan fungsi keuangan

Ya Fungsi ini dilakukan oleh

Departemen Pelayanan dan

Klaim.

Sesuai dengan teori pemisahan

fungsi dalam pengendalian

internal bahwa fungsi klaim di PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera merupakan fungsi yang berperan sebagai bagian custody.

102

2 Ada pejabat tertentu yang

mengesahkan pengeluaran klaim

Ya Dilakukan secara berjenjang

mulai dari verifikator dari kantor

penjualan (cabang), bagian

pelayanan klaim, dan bagian

keuangan baik dari kantor

penjualan(cabang) maupun pusat.

Pengeluaran kas untuk

pembayaran klaim perlu

diotorisasi oleh pejabat yang berwenang supaya ada pihak yang

bertanggung jawab atas

pengeluaran uang kas tersebut.

3 Klaim disetujui sesuai dengan data

polis seperti nama, nomor, tanggal polis, jangka waktu pertanggungan, dan objek pertanggungan

Ya Dilakukan secara berjenjang

mulai dari verifikator kantor

penjualan(cabang), bagian

pelayanan klaim, dan bagian

keuangan baik dari kantor

penjualan(cabang) maupun pusat.

Pemeriksaan validasi sebuah

pengajuan klaim dilakukan untuk memutuskan klaim mana saja yang dapat ditanggung dan klaim mana saja yang bukan merupakan tanggungan perusahaan.

Untuk itu perlu dilakukan

verifikasi atas klaim yang

diterima oleh perusahaan dengan cara cross check dengan data polis dan premi peserta.

4 Dilakukan pengecekan pembayaran

klaim terhadap permohon

pembayaran klaim

Ya Dilakukan secara berjenjang

mulai dari verifikator kantor

penjualan(cabang), bagian

pelayanan klaim, dan bagian

keuangan baik dari kantor

penjualan(cabang) maupun pusat.

Atas klaim yang diterima

perusahaan, pihak kantor

penjualan (cabang) wajib untuk

melakukan pemeriksaan atas

premi yang telah dibayarkan oleh

pemohon pembayaran klaim

untuk mengetahui apakah premi yang dibayarkan telah memenuhi persyaratan atau belum.

5 Nomor claim statement diurut dan

disimpan secara baik

Ya Dokumentasi atas claim statement

perlu dilakukan sebagai catatan perusahaan apabila suatu saat nanti dibutuhkan lagi.

6 Dilakukan pemeriksaan terhadap

laporan kerugian tertanggung seperti tanggal laporan, sebab, dan tempat

Ya Dilakukan secara berjenjang

mulai dari verifikator kantor

103

pelaporan pelayanan klaim, dan bagian

keuangan baik dari kantor

penjualan(cabang) maupun pusat.

Pemeriksaan atas laporan

kerugian dilakukan dengan

memeriksa dokumen-dokumen

dan laporan terkait dengan klaim yang datang dari tertanggung.

7 Dilakukan survei terhadap klaim yang

terjadi dan didukung dengan laporan survei klaim

Tidak Survei atas klaim hanya dilakukan

terhadap dokumen

dokumen-dokumen yang terkait dengan pengajuan klaim dari tertanggung. Dokumen tersebut bersumber dari provider, formulir pengajuan

klaim, dan data-data/laporan

pendukung. Petugas di kantor

penjualan (cabang) tidak

melakukan pengecekan secara fisik. Data-data tersebut akan di cross check dengan data premi dan polis dari pelanggan yang bersangkutan.

8 Adanya laporan kerugian sementara

sebelum kerugian pasti dapat

ditemukan.

Ya Kerugian sementara dibuat

berdasarkan formulir pengajuan klaim yang diisi oleh tertanggung.

Dokumen tersebut akan

diverifikasi ulang oleh pihak perusahaan untuk menentukan

kerugian akhir dengan cara

melihat kerugian mana yang dapat ditanggung dan kerugian mana yang tidak dapat ditanggung.

9 Dilakukan analisa klaim atas klaim

yang terjadi

Ya Dilakukan oleh verifikator Kantor

Penjualan(Cabang).

Analisa atas klaim yang terjadi

perlu dilakukan untuk

menentukan kerugian mana yang dapat ditanggung dan kerugian

mana yang tidak dapat

ditanggung.

10 Setiap klaim yang dilaporakan

didukung oleh aplikasi pertanggungan

Ya Klaim yang diajukan oleh

pelanggan telah dilengkapi

dengan aplikasi pertanggungan. 11 Adanya bukti-bukti kuat atas klaim

yang terjadi

Ya Bukti yang diperoleh PT. AJ

Bringin Jiwa Sejahtera atas

tagihan klaim dari pelanggan berasal dari data-data provider, pelanggan, dan pihak-pihak yang terkait dengan klaim seperti laporan kepolisian.

12 Setiap permintaan pembayaran klaim disetujui oleh Kantor Pusat

Tidak Tidak semua pembayaran klaim

104

ada data-data yang belum

terpenuhi kantor pusat tidak akan menyetujui pembayaran klaim. Ada dua kondisi pembayaran

klaim, jika kantor

penjualan(cabang) memiliki dana yang cukup untuk membayar tagihan klaim yang nilainya dibawah 1 juta, pembayaran dapat

dilakukan melalui kantor

penjualan(cabang) dengan

otorisasi dari Kepala Kantor Penjualan(Cabang).

Kebijakan yang dirancang oleh PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera

mengenai pembayaran klaim

secara jelas ditulis dalam

kebijakan perusahaan. Dalam hal ini, PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera memilikin desain yang cukup mengatur pembayaran klaim. Namun, dalam desain yang ada dalam kebijakan belum cukup

mengatur proses pembayaran

klaim. Harus ada sistem prosedur yang mengatur secara spesifik proses ini sehingga kebijakan

pembayaran klaim dapat

diimplementasikan dengan baik. 13 Setiap pembayaran klaim dilakukan

oleh pejabat yang berwenang

Ya Dilakukan oleh Kepala Cabang

atau Bagian Keuangan Pusat. Pembayaran atas tagihan klaim diotorisasi oleh pejabat yang

berwenang sesuai dengan

kebijakan perusahaan. Namun, kebijakan tersebut belum dapat

mengendalikan aktivitas

pembayaran seperti yang

diinginkan oleh perusahaan. 5. Evaluasi Terhadap Divisi Pelayanan Klaim

Kondisi :

Arsip dokumen pendukung dilakukan oleh bagian pelayanan (kantor pemasaran).

105 Kriteria :

Arsip dokumen pendukung untuk pembayaran klaim berada di dua tempat:

1. Untuk klaim yang dibayarkan di kantor pemasaran, dokumen pendukung diarsip oleh bagian keuangan kantor pemasaran.

2. Untuk klaim yang yang dibayarkan oleh kantor pusat, dokumen diarsip oleh bagian pelayanan kantor pemasaran.

Hal ini mengakibatkan ketidakjelasan tanggung jawab pada masing-masing bagian.

Kondisi Seharusnya :

Dokumen pendukung klaim diarsip oleh bagian pelayanan (SCO) kantor pemasaran, sementara bukti pembayaran klaim yang dilakukan dikantor pemasaran diarsip oleh bagian keuangan kantor pemasaran.

Efektivitas Pengendalian :

Operasional pengarsipan belum berjalan dengan seharusnya. Rekomendasi :

Manajemen perusahaan membuat kebijakan terkait dengan pengarsipan dokumen pendukung klaim.

Dokumen terkait