• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Berdasarkan Bentuk Kubah dan Asal-usul Transformasi

KUIL SIKH DI KOTA MEDAN 4.1 Tentang Sikh

5.1 Analisis Berdasarkan Bentuk Kubah dan Asal-usul Transformasi

Analisis yang digunakan untuk meneliti kuil ini diambil dari definisi kubah yang terbagi menjadi kubah dan candi, dimana akan dianalisis pada 4 kuil Sikh di kota Medan. Untuk menganalisis tentang bentuk kubah yang mengalami perubahan, digunakan teori asal-usul transformasi (Loebis, 2012) yang dilihat melalui adaptasi. Setiap kuil Sikh di kota Medan yang dibangun merupakan sumbangan sosial dari masyarakat untuk membangun rumah ibadah umat Sikh di kota Medan (Wawancara, 2014).

5.1.1 Gurdwara Perbandhak

Gurdwara Perbandhak berada di Jalan Zainul Arifin simpang Jalan Tengku Umar. Gudwara ini dibangun pada tahun 1920. Bentuk dari gurdwara ini seperti halnya bangunan bentang lebar 1 lantai memiliki ruang makan vegetarian, menggunakan bentuk atap perisai tanpa menggunakan kubah (gambar 5.1).

Gambar 5.1 Bentuk atap Gurdwara Perbhandak (Sumber: Peneliti, 2014)

Identitas diri

Gurdwara ini merupakan gurdwara pertama dan tertua di kota Medan, dimana awalnya gurdwara ini dibangun untuk tempat peribadahan masal bagi umat Sikh untuk mengenalkan suku Punjabi di kota Medan (Wawancara, 2014).

Perubahan gaya hidup

Seiring dengan perkembangan waktu umat Sikh di kota Medan terpengaruh oleh masyarakat sekitar, salah satunya yaitu aturan agama hanya diberlakukan pada tempat ibadahnya saja seperti pengaruh penggunaan sorban bagi kaum laki-laki Punjabi, dimana mereka tidak menggunakan sorban ketika berada diluar kuil dan memotong rambut mereka.

5.1.2 Gurdwara Shri Guru Arjun Devji

Gurdwara Shri Guru Arjun Devji dibangun pada tahun 1953 di Jalan Mawar Sari Rejo. Dilihat dari tampak depan gurdwara ini memiliki bentuk atap kubah onion yang menggunakan atap kubah berwarna emas yang megah dengan penggunaan pilar disekeliling gurdwara. Ketika masuk ke gurdwara ini melewati pelataran atau koridor untuk memasuki rumah ibadahnya, bangunan ini dibangun cukup megah. Bagian dalam merupakan bentak lebar untuk tempat beribadah dan juga ruang makan vegetarian.

41 Gambar 5.2 Bentuk atap Gurdwara Shri Guru Arjun Devji

(Sumber: Peneliti, 2014) Identitas Diri

Gurdwara ini merupakan kuil Sikh terbesar di Indonesia. Dulunya gurdwara ini dibangun sangat kecil berupa tepas-tepas oleh kerjasama suku Punjabi di kota Medan. Seiring berjalannya waktu jumlah umat Sikh bertambah banyak, lalu umat Sikh berhasil mengumpulkan tanah dan mengumpulkan uang untuk membangun sebuah gurdwara yang megah (Manurung, 2010).

Perubahan Gaya Hidup

Setiap umat Sikh yang datang ke gurdwara wajib menggunakan tutup kepala, masuk dengan keadaan bersih dan mencuci kakinya sebelum masuk ke gurdwara. Namun gaya hidup ini mengalami perubahan pada penggunaan sorban atau penutup kepala jika berada di luar kuil.

5.1.3 Central Sikh Temple

Kuil ini merupakan kuil yang dibangun pada tahun 1991 terletak di Jalan Karya Murni. Kuil ini menggunakan bentuk atap kubah onion seperti halnya Gurdwara Shri Guru Arjun Devji tetapi memiliki luas bangunan dan bentuk kubah yang kecil. Bangunan ini memiliki 2 tingkat lantai dengan bagian atas bentang lebar sebagai tempat ibadah umat Sikh dan pada bagian bawah merupakan ruang makan vegetarian.

Gambar 5.3 Bentuk atap Central Sikh Temple (Sumber: Peneliti, 2014)

Identitas Diri

Pada kenyataannya kawasan di kuil ini tidak terdapat banyak suku Punjabi, namun dengan membangun sebuah gurdwara di kawasan tersebut secara langsung memperkenalkan diri pada kawasan sekitarnya.

43 Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup yang terjadi pada kuil ini yaitu boleh menggunakan kuil ini dengan izin pemilik karna merupakan kuil pribadi. Kuil ini dibuka untuk kegiatan tertentu dan dengan izin oleh pemilik kuil (Wawancara, 2014). 5.1.4 Gurdwara Shri Guru Tegh Bahadur

Menurut survey yang dilakukan kuil ini adalah kuil termuda dari semua kuil di kota Medan yang dibangun pada tahun 1994, namun yang terlihat pada atap bangunannya kuil ini tidak menggunakan kubah onion. Kuil ini berbentuk seperti halnya rumah 1 lantai dengan ruang ibadah bentang lebar dan tersedia juga ruang makan vegetarian. Dimana jika diperhatikan pada bagian depannya terdapat sebuah bentuk 2 dimensi yang menyerupai kubah.

Gambar 5.4 Bentuk pada gurdwara Shri Tegh Bahadur (Sumber: Peneliti, 2014)

Gambar 5.5 Bagian bentuk gurdwara di Amritsar, India. (sumber: facebookcovers.piz18.com)

Hal ini dapat dilihat pada sebuah gurdwara di India yang memiliki kubah dan pada bagian bawah kubah terdapat sebuah bentuk yang menyerupai pada gurdwara Shri Tegh Bahadur, namun gurdwara Shri Tegh Bahadur tidak memiliki bentuk atap kubah pada bagian atas bangunan yang diganti menggunakan atap prisai.

Bentuk yang ada pada kuil dipengaruhi juga oleh kondisi lahan yang tidak memiliki wadah yang cukup besar dan juga dipengaruhi oleh sumbangan masyarakat Sikh yang dikumpulkan untuk membangun kuil (Wawancara, 2014).

Identitas Diri

Kuil yang dibangun di Jalan Polonia merupakan kuil sederhana. Hal ini secara langsung memperkenalkan umat Sikh di kawasan tersebut karna adanya kuil ini. Walaupun kondisi kuil ini tidak menggunakan kubah megah namun kuil ini tetap digunakan untuk ibadah umat Sikh. Karna pada dasarnya umat Sikh bisa beribadah dimana saja.

45 Perubahan Gaya Hidup

Perkembangan umat Sikh di kota Medan terpengaruh oleh waktu salah satunya yaitu aturan agama hanya diberlakukan pada tempat ibadahnya saja. Mereka juga menggunakan kuil ketika berlangsung kegiatan-kegiatan (Wawancara, 2014).

BAB 6 KESIMPULAN

Struktur kubah yang kekuatannya justru karna bentuk, mulanya untuk memenuhi kebutuhan ruang lebar tanpa kolom, karena keindahannya kemudian banyak diambil hanya bentuknya saja. Bentuk atap kubah yang digunakan pada kuil umat Sikh di kota Medan menggunakan bentuk kubah seperti halnya yang digunakan pada rumah ibadah umat Islam dimana bentuk kubah yang dipakai adalah bentuk onion atau biasa disebut kubah bawang, Hal ini dipengaruhi oleh pembentukan agama Sikh pada masa pemerintahan Mughal. Pada masa pemerintahan Mughal, Arsitektur Islam mencapai kemegahannya dan menyebabkan kekaisaran Mughal membangun kota-kota dan istana yang banyak mengunakan bentuk kubah megah dengan material yang dianggap mewah.

Perubahan penggunaan kubah dari asal-usul transformasi berpengaruh pada identitas diri umat Sikh yang mana pembangunan kuil merupakan cara untuk memperkenalkan agama Sikh di kota Medan yang merupakan lingkungan baru bagi umat Sikh, karna dasarnya umat Sikh berasal dari Punjab, India. Perubahan gaya hidup juga berpengaruh pada penggunaan kubah dengan membangun sebuah kuil yang megah namun membangun gurdwara dengan menggunakan kubah tidak termasuk aturan bagi pembangunan gurdwara karna pada dasarnya cara beribadah umat Sikh bisa dilakukan dimana saja menurut keyakinannya. Kemegahan akan tempat ibadah umat Sikh menimbulkan dampak bagi umat Sikh untuk dikenal di kota Medan.

47 Perubahan yang menyebabkan transformasi pada penggunaan kubah kuil Sikh dapa dilihat pada sebuah bentuk gurdwara yang tetap megikuti bentuk ukiran yang sama dengan gurdwara yang ada di India, namun penggunaan atap kubah diubah menggunakan prisai. Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi lahan yang tidak memadai untuk membangun sebuah kuil dengan menggunakan kubah megah. Selain itu faktor sumbangan sosial untuk pembangunan kuil dengan atap kubah oleh penganut agama Sikh juga menjadi alasan karena umat Sikh di kota Medan merupakan agama minoritas.

Dokumen terkait