• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hasil Akhir Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling untuk Meningkatkan Kepedulian Remaja Kepada Orangtua

BAB IV ANALISIS DATA

B. Analisis Hasil Akhir Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling untuk Meningkatkan Kepedulian Remaja Kepada Orangtua

di Desa Barengkrajan, Krian, Sidoarjo

Untuk lebih jelas tentang analisis data tentang hasil akhir proses pelaksanaan bimbingan konseling islam yang dilakukan dari awal konseling hingga tahap-tahap akhir proses konseling, apakah ada perubahan perilaku

pada diri konseli antara sebelum dan sesudah dilaksanakan Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modeling dalam meningkatkan kepedulian remaja kepada orang tua dapat digambarkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.2

Kondisi Klien Sebelum dan Sesudah Dilakukan Konseling dengan TeknikModelling

Keterangan:

A : Nampak atau dirasakan

B : Kadang-kadang nampak atau kadang-kadang dirasakan

C : Tidak nampak atau tidak dirasakan

Berdasarkan tabel-tabel di atas, maka dapat di analisis bahwa tingkat keberhasilan konseling yang telah dilaksanakan dengan teknik modelling

dalam meningkatkan kepedulian anak kepada orangtua dapat dikatakan telah terjadi perubahan, hal itu jelas dalam tabel bahwa perubahan yang terjadi pada klien yang sebelumnya ada empat gejala kurang peduli terhadap

No. Gejala yang Nampak

Sebelum Konseling

Sesudah Konseling A B C A B C 1. Sering berkata kotor dan kurang sopan

terhadap orangtua

2. Jarang pulang kerumah dan kurang

perhatian terhadap orangtua

3. Kurang disiplin dan bertanggung jawab

dengan tugas yang diberikan orangtuanya

4. Mengabaikan perintah orangtua dalam hal

orangtua yang diantaranya empat nampak atau dirasakan oleh klien, menjadi tiga kadang-kadang nampak atau kadang-kadang dirasakan oleh klien dan satu sudah tidak nampak dan tidak dirasakan oleh klien lagi.

Adapun perubahan tersebut yakni pada sebelum konseling empat yang nampak atau dirasakan klien yang terjadi jarang pulang kerumah dan kurang perhatian kepada orangtuanya, mengabaikan perintah orangtuanya dalam hal sholat 5 waktu, kurang disiplin dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada orangtunya, sering mengucapkan kata-kata kotor dan kurang sopan saat berbicara dengan orangtua.

Kemudian setelah adanya konseling dengan teknik modeling ini, yang nampak atau dirasakan oleh klien sudah tidak ada lagi dan berubah menjadi kadang-kadang nampak atau kadang-kadang dirasakan oleh klien dan tidak nampak atau tidak dirasakan oleh klien. Diantaranya untuk yang kadang-kadang nampak atau kadang-kadang-kadang-kadang dirasakan klien ada tiga yaitu jarang pulang kerumah dan kurang perhatian terhadap orangtuanya, mengabaikan perintah orangtuanya dalam hal sholat 5 waktu serta kurang disiplin dan bertanggung jawab atas tugas yang telah diberikan orangtuanya. Sedangkan satu yang sudah tidak nampak dalam diri konseli yaitu berbicara kotor saat bergaul dan kesopanan dalam berkumpul bersama orang yang lebih tua, hal tersebut sudah tidak nampak dalam diri konseli, sudah tidak terdengar lagi kata-kotor yang keluar dari dalam mulut konseli, saat berkumpul bersama orang yang lebih tua konseli juga sudah bisa mengatur sikap dengan tata bicara yang baik dan sopan.

Berdasarkan penjabaran diatas untuk melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan proses konseling, apabila dituliskan dalam angka maka peneliti dapat mengkategorikan dalam bentuk prosentase perubahan perilaku yakni sebagai berikut:

1. 76 % sampai dengan 100 % dikategorikan naik / berhasil. 2. 56 sampai dengan 75 % dikategorikan cukup berhasil. 3. 40 % sampai dengan 55 % dikategorikan kurang berhasil. 4. < 40 % dikategorikan tidak berhasil.

Ada 4 gejala kurang peduli remaja kepada orangtua di desa Barengkrajan, Krian, Sidoarjo. sebelum proses Bimbingan Konseling Islam yang dilaksanakan akan dianalisis berdasarkan tabel diatas dengan melihat perubahan sesudah proses Bimbingan Konseling Islam untuk itu dapat diketahui bahwa:

Sesudah melakukan konseling menggunakan teknik modeling:

1. Point untuk A = 0 � % = %

(gejala yang nampak atau dirasakan)

2. Point untuk B = 3 � % = 7 %

(gejala yang kadang-kadang nampak atau kadang-kadang dirasakan)

3. Point untuk C = 1 � % = %

(gejala yang tidak nampak atau tidak dirasakan).

Berdasarkan prosentase dari hasil di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil akhir pelaksanaan Teknik Modelling dalam meningkatkan kepedulian remaja kepada orangtua di Ds. Barengkrajan, Kec. Krian, Kab. Sidoarjo. Hal

ini sesuai dengan prosentase yang kadang nampak atau kadang-kadang dirasakan adalah 75 % yaitu tergolong dalam kategori 56 sampai dengan 75 % dikategorikan cukup berhasil.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling untuk

Meningkatkan Kepedulian Remaja Kepada Orangtua di Desa

Barengkrajan, Kec. Krian, Kab. Sidoarjo

Proses bimbingan konseling Islam dilakukan konselor dengan menggunakan langkah-langkah bimbingan konseling islam, yang meliputi tahap identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, treatment, dan evaluasi/follow up.

Berdasarkan perbandingan antara teori dan lapangan pada saat proses Bimbingan Konseling Islam diperoleh kesesuaian dan persamaan yang mengarah pada bimbingan konseling Islam, meskipun dalam pemberian treatment tidak dilakukan sama persis dengan teori, tetapi hal itu tidak merubah esensi dari teori pada proses bimbingan konseling Islam yang ada

2. Hasil akhir bimbingan dan konseling Islam dengan Teknik Modelling untuk Meningkatkan Kepedulian Remaja Kepada Orangtua di Ds. Barengkrajan, Kec. Krian, Kab. Sidoarjo

Berdasarkan prosentase dari hasil di atas, maka dapat diketahui bahwa hasil akhir pelaksanaan Teknik Modelling dalam meningkatkan kepedulian remaja kepada orangtua di Ds. Barengkrajan, Kec. Krian, Kab. Sidoarjo. Hal ini sesuai dengan prosentase yang kadang-kadang nampak atau kadang-kadang dirasakan adalah 75 % yaitu tergolong dalam kategori 56 sampai dengan 75 % dikategorikan cukup berhasil.

B. Saran

1. Kepada konselor

Kepada konselor, untuk selalu mengamalkan ilmunya kepada setiap orang, agar ilmunya bermanfaat bagi sesama. Dengan banyak mengamalkan ilmu itu, maka banyak pengalaman yang akan diperoleh, karena sebaik-baik guru bagi kita adalah sebuah pengalaman.

Permasalahan yang di hadapi seorang konselor tentu akan terus mengalami perubahan sesuai dengan fenomena yang terjadi di masyarakan sehinggah di butuhkan banyak bekal bagi konselor untuk bisa membantu klien dalam menyelesaikan masalanya salah satunya dengan banyak mengamalkan ilmu bagi orang yang membutuhkan.

2. Kepada klien

Tetaplah sabar dan berusaha untuk lebih baik untuk kedepan, karena ini semua merupakan sebuah ujian kehidupan, dan Allah tidak akan pernah menguji hamba-Nya diluar batas kemampuan hamba itu sendiri.

Percayalah bahwa Allah senantiasa bersama kita. Dan pasti akan selalu ada hikmah dibalik suatu kejadian.

Selalu mengingat Allah merupakan salah satu cara untuk menenangkan hati dan pikiran. Jika kita sudah mampu tenang dalam hati dan pikiran, niscaya kita akan dapat berfikir lebih positif, karena dengan berfikir positif, dengan mudah kita akan segera menemukan penyelesaian masalah tersebut.

3. Kepada Masyarakat

Dengan adanya permasalahan ini, penulis berpesan kepada masyarakat khususnya bagi seseorang anak untuk lebih peduli dan perhatian kepada orangtua. Karena tanpa orangtua, kita tidak akan pernah terlahir didunia ini.

4. Kepada Mahasiswa

Untuk para mahasiswa, khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam agar melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi mengenai pelaksanaan Teknik Modelling untuk meningkatkan kepedulian remaja kepada orangtua.

DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaki, Hamdani Bakran. 2001. Psikoterapi dan Konseling Islam.

Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif Dan Kualitatif. Surabaya: Universitas Airlangga.

Corey, Gerald. 2003. Teori dan Peraktek Konseling & Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.

Faqih, Aunur Rahim. 1983. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta: UII Press.

Gulo, W. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta: PT. Gramedia.

Gunarsa D Singgih. 2012. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Gunarsa D Singgih. 2007. Psikologi Remaja, Jakarta: Gunung Mulia hal.

Herdiansyah, Haris. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Juwariyah. 2008. Pendidikan Moral Dalam Puisi Imam Syafi’I dan Ahmad Syauqi. Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga.

Komalasari, Gantina. dkk. 2011. Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT. Indeks. Munir, Samsul. 2010. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah.

Moleong J Lexy. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mubarok, Ahmad, Al-Irsyad an Nafsy. 2002. Konseling Agama Teori dan Kasus. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzaki. Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Musnamar, Tohari. 1992. Dasar- dasar Konseptual Bimbingan Konseling Islam.

Yogyakarta: UII Press.

Narwati, Sri. 2011. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia. Nazir, Moh. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Poerwadarminta, WJS. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Prianto, Rose Mini A. 2003. Perilaku anak Usia Dini Kasus dan Pemecahannya.

Yogyakarta: Kanisius.

Rahmawati, Pudji. 2009. Bimbingan Penyuluhan Islam. Surabaya: Dakwah Digital Press.

Suprayogo, Imam. 2013. Pengembangan Pendidikan Karakter. Malang: UIN-Maliki.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Salleh, Aziz. 1993. Konseling Islam. Kuala Lumpur: Utusan Publicatio & Distributors SDN.BHD.

Salim, Muhammad Nur. 2005. Strategi Konseling. Surabaya: Unesa University Press.

Winkel, Ws. 1989. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia.

Wiramihardja, Sutarjo A.2004. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung: PT Refika Aditama.

Yusuf, Syamsu. 2009. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi.

Zulkifli L, 2003. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

http://nasional.sindonews.com/read/979555/149/dua-anak-berniat-penjarakan-ibu-kandung-1426909260,