commit to user g
PENGGUNA PROSTHETIC
3. Fase 3: Mid Stance dengan Fase 7: Mid Swing
5.2.2 Analisis Biomekanik pada Komponen Alignment Adapter tanpa mengalami Pensejajaran
Hasil komparasi nilai gaya dan momenyang terjadi di ankle joint kaki normal maupun kaki prosthetic pada komponen alignment adapter for prosthetic foot tanpa mengalami pensejajaran sebagai perbandingan sejauh mana kontribusi komponen alignment adapter for prosthetic foot dengan mengalami pensejajaran dalam menunjang aktifitas berjalan. komponenalignment adapter for prosthetic foot tanpa mengalami pensejajaran di asumsikan mewakili prosthetic konventional
yang tidak memiliki komponen alignment.Komparasi nilai gaya dan momen antar fase berjalan, sebagai berikut:
1. Fase 1: Initial Contact dengan Fase 4: Terminal stance pada komponen alignment adapter mengalami pensejajaran
Berdasarkan hasil perhitungan kajian biomekanika static equilibrium pada aktivitas berjalan pengguna prosthetic diperoleh nilai gaya dan momen pada ankle joint kaki normal maupun prosthetic di setiap fase gerakan berjalan. Komparasi nilai gaya dan momen pada ankle joint digunakan untuk mengetahui keseimbangan antara kaki normal dengan kaki prosthetic. Adapun komparasi nilai gaya dan momen pada ankle joint antara fase initial contact dan terminal stance, terdapat dalam gambar 5.7.
Gambar 5.7 Komparasi nilai gaya dan momen antara fase initial contact dan terminal stance pada komponen alignment adapter tanpa mengalami pensejajaran
Gaya yang terjadi pada bagian ankle joint merupakan gaya reaksi akibat aksi pembebanan pada ankle joint yang berasal dari gaya berat segmen tubuh.. Dari hasil komparasi pada gambar 5.7 dapat dilihat bahwa gaya yang terjadi pada
ankle joint kaki prosthetic di fase initial contact lebih besar dibandingkan ankle joint kaki normal di fase terminal stance. Gaya yang ditopang oleh ankle joint
kaki prosthetic sebesar 324 N sedangkan pada ankle joint kaki normal sebesar 284 N. Gaya yang ditopang ankle joint kaki prosthetic lebih besar dikarenakan sudut yang terbentuk antara kaki normal dan prosthetic pada fase initial contact lebih besar dibanding sudut yang terbentuk pada fase terminal stance. Sudut gerakan kaki tersebut menyebabkan nilai lengan momen gaya berat segmen tubuh menjadi lebih besar yang akhirnya mempengaruhi besarnya gaya yang terjadi pada ankle joint.
Selanjutnya untuk gerakan kaki normal pada fase initial contact yang memiliki kesamaan gerak dengan kaki prosthetic fase terminal stance, besar gaya yang terjadi pada ankle joint kaki prosthetic jauh lebih besar dibandingkan gaya pada kaki normal. Gaya yang ditopang oleh ankle joint kaki prosthetic sebesar 301N sedangkan pada ankle joint kaki normal sebesar 263N. Pada fase terminal stance, gaya yang harus ditopang ankle joint lebih besar dikarenakan gerakan kaki
prosthetic lebih menjauhi sumbu tubuh dibandingkan kaki normal sehingga sudut gerakan kaki yang dihasilkan juga besar. Besar sudut mempengaruhi panjang
commit to user
V-14
Pada gambar 5.7 terlihat pula komparasi nilai momen pada ankle joint. Pada kaki prosthetic fase initial contact nilai momen yang dihasilkan ankle joint hampir sama dengan nilai momen yang dihasilkan ankle joint pada kaki normal fase terminal stance. Nilai momen pada ankle joint kaki prosthetic sebesar -0.031 N.m sedangkan nilai momen pada ankle joint kaki normal sebesar -0.313 N.m. Nilai momen sebesar -0,031 N.m pada ankle joint kaki prosthetic
mengindikasikan bahwa pada fase initial contact, ankle joint tidak melakukan pergerakan untuk mendukung gerakan tumit kaki yang menjadi tumpuan tubuh untuk mulai melangkah pada permukaan landasan. Hal serupa juga terjadi pada kaki normal fase terminal stance, nilai momen tidak berbeda jauh dengan ankle joint kaki prosthetic karena pada fase tersebut gerak ankle joint dibatasi untuk mendukung tumit yang menjadi tumpuan kaki sekaligus sebagai peredam guncangan (shock absorption).
Komparasi nilai momen pada kaki normal fase initial contact dengan kaki
prosthetic fase terminal stance menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Nilai momen pada ankle joint kaki prosthetic sebesar 0,049 N.m sedangkan nilai momen pada ankle joint kaki normal sebesar 0.239 N.m. Berdasarkan nilai momen ankle joint kaki normal fase initial contact dapat diindikasikan bahwa ankle joint pada fase tersebut melakukan pergerakan dan membantu menopang berat tubuh. Sementara itu pada kaki prosthetic fase
terminal stance, pergerakan dari tubuh pengguna yang sedikit condong ke depan mengakibatkan ankle joint melakukan sedikit gerak dorsiflexion dengan nilai momen sebesar 0,049 N.m.
2. Fase 2: Loading Respone dengan Fase 5: Pre Swing
Berdasarkan hasil perhitungan kajian biomekanika static equilibrium pada aktivitas berjalan pengguna prosthetic diperoleh nilai gaya dan momen pada ankle joint kaki normal maupun prosthetic di setiap fase gerakan berjalan. Komparasi nilai gaya dan momen pada ankle joint digunakan untuk mengetahui keseimbangan antara kaki normal dengan kaki prosthetic. Adapun komparasi nilai gaya dan momen pada ankle joint antara faseloading respone dan pre swing, terdapat dalam gambar 5.8.
Gambar 5.8 Komparasi nilai gaya dan momen antara fase loading respone dan pre swing
Gaya yang terjadi pada bagian ankle joint merupakan gaya reaksi akibat aksi pembebanan pada ankle joint yang berasal dari gaya berat segmen tubuh.. Dari hasil komparasi pada gambar 5.8 dapat dilihat bahwa gaya yang terjadi pada
ankle joint kaki prosthetic di fase loading respone tidak jauh berbeda dengan nilai gaya pada ankle joint kaki normal di fase pre swing. Gaya yang ditopang oleh ankle joint kaki prosthetic sebesar 412N sedangkan pada ankle joint kaki normal sebesar 369N.Gayapada kaki prosthetic fase loading respone besar dikarenakan kaki prosthetic mendorong sebagian berat tubuhnya pada kaki
prosthetic. Sementara itu yang ditopang ankle joint kaki normal pada fase pre swing lebih kecil dikarenakan pada fase tersebut kaki normal memberikan peran menjadi tumpuan akibat tubuh yang akan bergerak ke depan. Selain itu, kaki
prosthetic pada fase pre swing dalam posisi memberikan dorongan sehingga beban kaki dipindahkan ke kaki normal sebagai tumpuan gerak.
Selanjutnya untuk gerakan kaki normal pada fase loading respone yang memiliki kesamaan gerak dengan kaki prosthetic fase pre swing, besar gaya yang terjadi pada ankle joint kaki prosthetic jauh lebih besar dibandingkan gaya pada kaki normal. Gaya yang ditopang oleh ankle joint kaki prosthetic sebesar 214 N sedangkan pada ankle joint kaki normal sebesar 174 N. Pada fase loading respone, gaya yang harus ditopang ankle joint kaki prosthetic lebih besar dikarenakan gerakan kaki prosthetic lebih menjauhi sumbu tubuh dibandingkan
commit to user
V-16
Pada gambar 5.8 terlihat pula komparasi nilai momen pada ankle joint. Pada kaki prosthetic fase loading responet nilai momen yang dihasilkan ankle joint hampir sama dengan nilai momen yang dihasilkan ankle joint pada kaki normal fase pre swing. Nilai momen pada ankle joint kaki prosthetic sebesar -0,018 N.m sedangkan nilai momen pada ankle joint kaki normal sebesar - 0,554N.m. Nilai momen sebesar -0,018 N.m pada ankle joint kaki prosthetic
mengindikasikan bahwa pada fase loading respon, ankle joint tidak melakukan pergerakan untuk mendukung gerakan tumit kaki yang menjadi tumpuan tubuh untuk mulai melangkah pada permukaan landasan. Hal serupa juga terjadi pada kaki normal fase pre swing, nilai momen tidak berbeda jauh dengan ankle joint
kaki prosthetic karena pada fase tersebut gerak ankle joint dibatasi untuk mendukung tumit yang menjadi tumpuan kaki sekaligus sebagai peredam guncangan (shock absorption).
Komparasi nilai momen pada kaki normal fase loading respon dengan kaki
prosthetic fase pre swing menunjukkan perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Nilai momen pada ankle joint kaki prosthetic sebesar 0,099 N.m sedangkan nilai momen pada ankle joint kaki normal sebesar 0,236 N.m. Berdasarkan nilai momen ankle joint kaki normal fase loading respon dapat diindikasikan bahwa
ankle joint pada fase tersebut tidak melakukan pergerakan untuk membantu menopang berat tubuh akibat pengguna prosthetic yang belum mampu beradaptasi secara baik dengan prosthetic kaki yang digunakannya. Sementara itu pada kaki
prosthetic fase pre swing, pergerakan dari tubuh pengguna yang sedikit condong ke depan mengakibatkan ankle joint melakukan sedikit gerak dorsiflexion dengan nilai momen sebesar 0,099N.m untuk mengimbangi berat tubuh pengguna
prosthetic.