• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Analisis Pesaing Nurul Fikri dalam Bimbingan Belajar

4.6.2. Analisis Biplot

Analisis biplot merupakan analisis data statistika deskriptif ganda yang menyajikan pengaruh objek dan peubah dalam peta dua dimensi sehingga data mudah dilihat dan diinterpretasikan. Analisis biplot ini meringkas informasi yang terdapat dalam matriks rataan data atribut produk berdasarkan persepsi responden.

Matriks rataan data merupakan matriks yang berisi rataan setiap peubah pada masing-masing objek. Biplot menggambarkan keragaman peubah, hubungan (korelasi) antar peubah, kemiringan relatif antar objek (kedekatan antar objek) dan nilai peubah pada suatu objek.

Objek penelitian ini adalah lima bimbingan belajar di Bogor, yaitu Nurul Fikri, Bintang Pelajar, Primagama, Ganesha Operation dan BTA 8. Sedangkan peubahnya adalah 13 atribut bimbingan belajar, yaitu kualitas lulusan, fasilitas fisik, metode pengajaran, kedisiplinan, lingkungan bimbingan belajar, pelayanan, evaluasi hasil belajar (Try Out), sistem perhitungan nilai Try Out, pengajar, biaya, lokasi bimbingan belajar, program yang ditawarkan dan cabang bimbingan belajar yang ada.

Matriks rataan dalam analisis biplot akan menjadi input dalam pengolahan data dengan menggunakan program Minitab 15. Output analisis biplot ini berupa 46

nilai singular dan keragamannya, rasio skala garis pada biplot, koordinat biplot dan peta dua dimensi biplot, yaitu sumbu x (objek) dan sumbu y (peubah).

Analisis biplot adalah upaya menggambarkan suatu ruang berdimensi banyak menjadi gambar di ruang dua dimensi. Biplot yang mampu memberikan informasi sebesar 70 persen dari seluruh informasi dianggap cukup. Besarnya informasi yang terkandung dalam biplot dapat dilihat dari nilai keragamannya.

Dua nilai singular pertama pada output biplot menunjukkan keragaman yang diterangkan oleh sumbu x (dimensi 1) dan sumbu y (dimensi 2). Besarnya keragaman yang diterangkan oleh kedua sumbu tersebut dapat dilihat dari persentase keragamannya.

Berdasarkan tampilan biplot Gambar 9, keragaman yang diterangkan oleh sumbu x sebesar 72,6%, sedangkan keragaman yang diterangkan oleh sumbu y sebesar 17,3% sehingga secara keseluruhan keragaman yang diterangkan oleh kedua sumbu ini sebesar 89,9%. Hal ini berarti keragaman yang diterangkan oleh kedua sumbu pembentuk biplot persepsi responden ini dianggap baik dalam memberikan informasi yang ada.

Pada biplot Gambar 9 dapat dilihat posisi setiap bimbingan belajar yang menempati posisinya masing-masing. Pada gambar tersebut terlihat posisi masing-masing bimbingan belajar saling berdekatan, tetapi posisi kelima bimbingan belajar tersebut terbagi menjadi dua kuadran, yaitu Nurul Fikri, BTA 8 dan Ganesha Operation berada di kuadran IV, sedangkan Primagama dan Bintang Pelajar berada di kuadran I. Hal ini menunjukkan BTA 8 dan Ganesha Operation memiliki kemiripan atau karakteristik yang hampir sama dengan Nurul Fikri.

Hubungan (korelasi) antar peubah juga didapat dalam analisis biplot ini. Hubungan (korelasi) antar peubah dijelaskan dengan besarnya sudut yang terbentuk dari dua buah garis atribut. Semakin lancip sudut (< 90o) yang terbentuk dari dua buah garis atribut, maka nilai korelasinya semakin besar (korelasi positif), sedangkan semakin tumpul sudut (> 90o) yang terbentuk dari dua buah garis atribut, maka nilai korelasinya semakin kecil (korelasi negatif).

Dua buah garis atribut yang membentuk sudut siku-siku (90o) maka tidak ada korelasi antara kedua atribut tersebut.

47

3

Gambar 9. Biplot persepsi responden terhadap atribut bimbingan belajar Keterangan:

A1 : Kualitas Lulusan A8 : Sistem Perhitungan Nilai Try Out A2 : Fasilitas Fisik A9 : Pengajar

A3 : Metode Pengajaran A10 : Biaya

A4 : Kedisiplinan A11 : Lokasi Bimbingan Belajar A5 : Lingkungan Bimbingan Belajar A12 : Program yang Ditawarkan

A6 : Pelayanan A13 : Cabang Bimbingan Belajar yang ada A7 : Evaluasi Hasil Belajar (Try Out)

Pada Gambar 10 terlihat atribut kualitas lulusan (A1) berkorelasi positif dengan atribut metode pengajaran (A3) dan atribut fasilitas fisik (A2) berkorelasi positif dengan atribut sistem perhitungan nilai Try Out (A8). Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik metode pengajaran yang diajarkan, maka semakin baik kualitas lulusan yang dihasilkan dan semakin baik fasilitas fisik yang dimiliki, maka semakin baik sistem perhitungan nilai Try Out yang dihasilkan. Korelasi negatif dicirikan dengan atribut yang memiliki vektor yang berlawanan arah, hal ini terlihat di antara atribut pelayanan (A9) dan cabang

bimbingan belajar yang ada (A13), pelayanan (A6) dan program yang ditawarkan

Gambar 10. Analisis biplot untuk atribut bimbingan belajar Keterangan:

1 : Kualitas Lulusan 8 : Sistem Perhitungan Nilai Try Out 2 : Fasilitas Fisik 9 : Pengajar

3 : Metode Pengajaran 10 : Biaya

4 : Kedisiplinan 11 : Lokasi Bimbingan Belajar 5 : Lingkungan Bimbingan Belajar 12 : Program yang Ditawarkan

6 : Pelayanan 13 : Cabang Bimbingan Belajar yang ada 7 : Evaluasi Hasil Belajar (Try Out)

Informasi lain yang didapat pada analisis biplot ini adalah keragaman peubah (atribut) yang digambarkan dari panjang vektor masing-masing atribut.

Semakin panjang vektor suatu atribut, maka keragaman atribut tersebut semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Semakin pendek vektor suatu atribut, maka keragaman atribut tersebut semakin kecil. Pada Gambar 10 terlihat atribut biaya (A10) dan atribut cabang bimbingan belajar yang ada (A13) memiliki vektor yang 49

lebih panjang dibandingkan vektor atribut-atribut lainnya. Hal ini berarti dua atribut tersebut memiliki keragaman yang lebih besar dibandingkan atribut-atribut lainnya. Nilai keragaman ini menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap dua atribut tersebut lebih beragam dibandingkan persepsi responden terhadap atribut-atribut yang lainnya.

Analisis biplot juga menghasilkan nilai peubah pada suatu objek. Hal ini untuk mengetahui suatu objek memiliki keunggulan diatribut apa saja. Suatu objek yang terletak searah atau dekat dengan arah vektor suatu atribut menunjukkan besarnya nilai atribut untuk objek tersebut. Sebaliknya, suatu objek yang terletak berlawanan atau jauh dengan arah vektor suatu atribut menunjukkan rendahnya nilai atribut untuk objek tersebut. Pada Gambar 9 terlihat bimbingan belajar Nurul Fikri posisinya berdekatan dengan atribut lingkungan bimbingan belajar (A5), pelayanan (A6) dan pengajar (A9). Hal ini menunjukkan bimbingan belajar Nurul Fikri mempunyai karakteristik sebagai bimbingan belajar yang memiliki lingkungan bimbingan belajar dan pelayanan yang baik serta pengajar yang berkualitas.

Posisi bimbingan belajar Bintang Pelajar berdekatan dengan atribut evaluasi hasil belajar (Try Out) (A7) dan sistem perhitungan nilai Try Out (A8).

Hal ini menunjukkan bimbingan belajar Bintang Pelajar mempunyai karakteristik sebagai bimbingan belajar yang memiliki evaluasi hasil belajar (Try Out) yang baik dan sistem perhitungan nilai Try Out yang baik. Posisi bimbingan belajar Primagama berdekatan atribut fasilitas fisik (A2), hal ini menunjukkan bimbingan belajar Primagama mempunyai karakteristik sebagai bimbingan belajar yang memiliki fasilitas fisik yang baik. Posisi bimbingan belajar Ganesha Operation berdekatan atribut metode pengajaran (A3), hal ini menunjukkan bimbingan belajar Ganesha Operation mempunyai karakteristik sebagai bimbingan belajar yang memiliki metode pengajaran yang baik.

Posisi bimbingan belajar BTA 8 berdekatan atribut kualitas lulusan (A1), hal ini menunjukkan bimbingan belajar BTA 8 mempunyai karakteristik sebagai bimbingan belajar yang memiliki kualitas lulusan yang baik. Untuk atribut-atribut seperti kedisiplinan (A4), biaya (A10), lokasi bimbingan belajar (A11), program yang ditawarkan (A12) dan cabang bimbingan belajar yang ada (A13) tidak 50

dimiliki oleh kelima bimbingan belajar karena vektor kelima atribut tersebut berlawanan dengan posisi kelima bimbingan belajar.

Dokumen terkait