• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan faktor-faktor penyebab kecelakaan (manusia, kendaraan, lingkungan fisik) dengan kejadian meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor di wilayah hukum Polresta Medan tahun 2008-2010. Oleh karena itu, dilakukan uji analisis menghubungkan faktor penyebab dengan kejadian meninggal dunia pada pengendara sepeda motor akibat kecelakaan lalu lintas yang disajikan pada tabel 4.5. berikut ini: Tabel 4.5. Hubungan Faktor Penyebab dan Akibat Celaka (Luka/Cedera dan

Meninggal Dunia) Pada Pengendara Sepeda Motor di Wilayah Hukum Polresta Medan Tahun 2008-2010

Faktor Penyebab

Meninggal

Dunia Luka/Cedera Total

(p.) OR (CI 95%) N % n % n % Faktor Manusia Lengah Ya 103 25% 309 75% 412 100% 0,003 1,699 Tidak 72 16,4% 367 73,6% 439 100%

Faktor Penyebab

Meninggal

Dunia Luka/Cedera Total

(p.) OR (CI 95%) N % n % n % Mengantuk Ya 1 100% 0 0% 1 100% 0,049 4,885 Tidak 174 20,5% 676 79,4% 850 100% Mabuk Ya 1 14,3% 6 85,7% 7 100% 0,68 0,642 Tidak 174 20,6% 670 79,4% 844 100% Tidak Tertib Ya 84 15,5% 457 84,5% 541 100% 0,001 0,442 Tidak 91 29,4% 219 70,6% 310 100% Tidak Terampil Ya 75 30,5% 171 69,5% 246 100% 0,001 2,215 Tidak 100 16,5% 505 83,5% 605 100% Kecepatan Tinggi Ya 68 23,1% 226 76,9% 294 100% 0,209 1,265 Tidak 107 19,2% 450 80,8% 557 100% Faktor Kendaraan Lampu Kendaraan Ya 1 100% 0 0% 1 100% 0,049 4,885 Tidak 174 20,5% 676 79,5% 850 100%

Faktor Penyebab

Meninggal

Dunia Luka/Cedera Total

(p.) OR (CI 95%) N % n % n % Selip Ya 6 50% 6 50% 12 100% 0,011 3,964 Tidak 169 20,1% 670 79,9% 839 100%

Faktor Lingkungan Fisik Jalan Tanpa Lampu

Ya 2 66,7% 1 33,3% 3 100% 0,048 7,803 Tidak 173 20,4% 675 79,6% 848 100% Jalan Rusak Ya 3 75% 1 25% 4 100% 0,007 11,773 Tidak 172 20,3% 675 79,7% 847 100% Jalan Berlubang Ya 7 30,4% 16 29,6% 23 100% 0,235 1,719 Tidak 168 20,3% 660 79,7% 828 100% Jalan Licin Ya 1 50% 1 50% 2 100% 0,302 3,879 Tidak 174 20,5% 675 79,5% 849 100% Tanpa Marka/Rambu Ya 3 15% 17 85% 20 100% 0,533 0,676 Tidak 172 20,7% 659 79,3% 831 100%

Faktor Penyebab

Meninggal

Dunia Luka/Cedera Total

(p.) OR (CI 95%) N % n % n % Tikungan Tajam Ya 11 28,9% 27 71,1% 38 100% 0,27 1,612 Tidak 164 20,2% 649 79,8% 813 100% Kabut/Mendung Ya 1 20% 4 80% 5 100% 0,975 0,966 Tidak 174 20,6% 672 79,4% 846 100% Hujan Ya 8 28,6% 20 71,4% 28 100% 0,408 1,571 Tidak 167 20,3% 656 79,7% 823 100%

Jika dilihat pada tabel 4.5., maka jumlah kejadian meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor akan lebih dari 175 kejadian. Hal ini dikarenakan kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor yang mengakibatkan meninggal dunia terkadang tidak hanya disebabkan oleh 1 faktor penyebab saja. Namun berupa gabungan dari beberapa faktor, misalkan faktor kendaraan berupa ban selip terjadi karena faktor lingkungan fisik yaitu cuaca hujan dan jalan licin, lalu ditunjang dengan faktor manusia berupa mabuk dan tidak terampil yang pada akhirnya menyebabkan kecelakaan dengan dampak meninggal dunia pada pengendara sepeda motor tersebut. Dari contoh tersebut, dapat kita katakan bahwa kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh interaksi beberapa faktor

penyebab. Berikut adalah rincian hubungan faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas dengan kejadian meninggal dunia pada pengendara sepeda motor:

a. Faktor Manusia 1) . Lengah

Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 103 (25%) pengendara sepeda motor yang lengah dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara lengah yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 309 (75%). Nilai p value = 0,003, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengendara lengah dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 1,699, berarti pengendara lengah tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

2) . Mengantuk

Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 1 (100%) pengendara sepeda motor yang mengantuk dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara mengantuk yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 0 (0%). Nilai p value = 0,049, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengendara mengantuk dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) 4,885 berarti pengendara mengantuk

berisiko 4,885 kali menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

3) . Mabuk

Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 1 (14,3%) pengendara sepeda motor yang mabuk dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara mabuk yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 6 (85,7%). Nilai p value = 0,68, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengendara mabuk dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 0,642, berarti pengendara mabuk tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

4) . Tidak Tertib

Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 84 (15,5%) pengendara sepeda motor yang tidak tertib dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara tidak tertib yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 457 (84,5%). Nilai p value = 0,001, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengendara tidak tertib dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 0,442, berarti pengendara tidak tertib tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

5) . Tidak Terampil

Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 75 (30,5%) pengendara sepeda motor yang tidak terampil dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara tidak terampil yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 171 (69,5%). Nilai p value = 0,001, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengendara tidak terampil dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 2,215, berarti pengendara tidak terampil berisiko 2,215 kali menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

6) . Kecepatan Tinggi

Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 68 (23,1%) pengendara sepeda motor yang kecepatan tinggi dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara kecepatan tinggi yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 226 (76,9%). Nilai p value = 0,209, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kecepatan tinggi dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 1,265, berarti pengendara kecepatan tinggi tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

b. Faktor Kendaraan 1) . Lampu Kendaraan

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan lampu kendaraan mati mengakibatkan 1 (100%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 0 (0%). Nilai p value = 0,049, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara lampu kendaraan dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 4,885, berarti lampu kendaraan mati berisiko 4,885 kali menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

2) . Selip

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan ban selip mengakibatkan 6 (50%%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 6 (50%). Nilai p value = 0,011, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara selip dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 3,964, berarti ban selip berisiko 4,885 kali menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

c. Faktor Lingkungan Fisik 1) . Jalan Tanpa Lampu

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan jalan tanpa lampu mengakibatkan 2 (66,7%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang

mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 1 (33,3%). Nilai p value = 0,048, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jalan tanpa lampu dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera.. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 7,803, berarti jalan tanpa lampu berisiko 7,803 kali menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

2) . Jalan Rusak

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan jalan rusak mengakibatkan 3 (75%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 1 (25%). Nilai p value = 0,007, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jalan rusak dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 11,773, berarti jalan rusak berisiko 11,773 kali menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

3) . Jalan Berlubang

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan jalan berlubang mengakibatkan 7 (30,4%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 16 (69,6%). Nilai p value = 0,235, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jalan berlubang dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 1,719, berarti jalan

berlubang tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

4) . Jalan Licin

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan jalan licin mengakibatkan 1 (50%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 1 (50%). Nilai p value = 0,302, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jalan licin dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 3,879, berarti jalan licin berisiko 3,879 kali menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

5) . Tanpa Marka/Rambu

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan jalan tanpa marka/rambu mengakibatkan 3 (15%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 17 (85%). Nilai p value = 0,533, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tanpa marka/rambu dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera.Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 0,676, berarti jalan tanpa marka/rambu tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya. 6) . Tikungan Tajam

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan tikungan tajam 11 (28,9%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang mengakibatkan

luka/cedera ada sebanyak 27 (71,1%). Nilai p value = 0,270, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tikungan tajam dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 1,612, berarti tikungan tajam tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

7) . Kabut/Mendung

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan kabut/mendung mengakibatkan 1 (20%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 4 (80%). Nilai p value = 0,975, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kabut/mendung dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) = 0,966, berarti kabut/mendung tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya. 8) . Hujan

Hasil uji statistik diperoleh bahwa kecelakaan yang disebabkan cuaca hujan mengakibatkan 8 (28,6%) pengendara meninggal dunia, sedangkan yang mengakibatkan luka/cedera ada sebanyak 20 (71,4%). Nilai p value = 0,408, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara hujan dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau luka/cedera. Dilihat dari nilai OR (CI 95%) =1,571, berarti cuaca hujan

tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau luka/cedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen terkait