• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.3 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan uji t berpasangan pada tingkat kepercayaan 95%.

4.3.1 Pengaruh Penggunaan Screen terhadap Waktu Pemulihan Mata (RT). Hasil pengukuran kelelahan mata dengan Photostress Recovery Test terhadap 30 orang pekerja Call Centre yang menjadi responden menunjukkan bahwa seluruh responden mengalami penurunan Recovery Time (RT) setelah dilakukan intervensi. Gambaran waktu pemulihan mata (RT) baik mata kanan maupun mata kiri setelah responden bekerja selama 9 jam tanpa screen dan dengan screen, dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Rata-Rata Recovery Time (RT) Mata Kanan dan Mata Kiri Sebelum dan Sesudah Intervensi

Recovery Time (detik) Mean SD SE p n

Mata Kanan Sebelum Intervensi 28,80 12,49 2,28 0,000 30 Mata Kanan Sesudah Intervensi 13,07 4,36 0,79 0,000 30 Mata Kiri Sebelum Intervensi 24,92 11,04 2,02 0,000 30 Mata Kiri Sesudah Intervensi 13,40 4,56 0,83 0,000 30

Hasil analisis statistik terhadap Recovery Time sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan bahwa RT mata kanan rata-rata sebelum intervensi adalah 28,80 detik, sedangkan RT mata kanan rata-rata sesudah intervensi adalah 13,07 detik, yang berarti terjadi penurunan RT rata-rata pada mata kanan sebesar 15,73 detik (54,62%) sesudah dilakukan intervensi penggunaan screen pada monitor CRT yang digunakan responden selama 9 jam. RT mata kiri rata-rata sebelum intervensi

sebesar 24,92 detik, sedangkan RT mata kiri rata-rata sesudah intervensi adalah 13,40 detik, yang berarti terjadi penurunan RT rata-rata pada mata kiri sebesar 11,52 detik (46,23%) sesudah dilakukan intervensi penggunaan screen pada monitor CRT yang digunakan responden selama 9 jam.

Analisis statistik dengan uji t berpasangan terhadap nilai RT sebelum dan sesudah intervensi baik pada mata kanan maupun mata kiri, menunjukkan bahwa intervensi penggunaan screen pada monitor komputer yang digunakan pekerja, berpengaruh secara bermakna terhadap terjadinya penurunan RT (p = 0,000).

Hubungan antara RT mata kanan dengan RT mata kiri sebelum dan sesudah intervensi yang dianalisis dengan uji korelasi Pearson, dapat dilihat pada pada tabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 Analisis Korelasi RT Mata Kanan dan RT Mata Kiri Sebelum dan Sesudah Intervensi

RT Mata Kanan - RT Mata Kiri R p

Sebelum intervensi 0,82 0,000

Sesudah intervensi 0,48 0,008

Hasil analisis korelasi antara RT mata kanan dengan RT mata kiri sebelum intervensi menunjukkan adanya hubungan kuat yang bermakna (r = 0.82; p = 0,000). Sesudah intervensi, korelasi antara RT mata kanan dengan RT mata kiri juga menunjukkan hubungan bermakna meskipun tidak cukup kuat (r =0,48; p = 0,008).

Koefisien korelasi positif menggambarkan bahwa jika terjadi kelelahan pada mata kanan, maka mata kiri juga akan mengalami kelelahan.

Analisis hubungan antara RT dan VFI sebelum dan sesudah intervensi terlihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Analisis Korelasi RT dan VFI Sebelum Intervensi

Variabel R p

Sebelum Intervensi

h. RT Mata Kanan - VFI i. RT Mata Kiri – VFI

0,24 0,33

0,196 0,074

Hasil analisis korelasi antara RT mata kanan dengan VFI sebelum intervensi menunjukkan korelasi positif yang lemah dan tidak bermakna (r = 0,24; p = 0,196), dan korelasi antara RT mata kiri dengan VFI sebelum intervensi juga memberi hasil korelasi positif lemah dan tidak bermakna (r = 0,33; p = 0,074).

Korelasi antara RT dengan VFI sesudah intervensi tidak dilakukan karena pemberian kuesioner VFI hanya dilakukan sebelum intervensi.

4.3.2 Pengaruh Karakteristik Individu terhadap Kelelahan Mata.

Karakteristik individu yang dianalisis adalah umur, masa kerja, dan jenis kelamin pekerja yang menjadi responden dalam penelitian. Uji statistik korelasi

Pearson dan regresi dilakukan untuk melihat hubungan antara umur dan masa kerja pekerja yang menjadi responden, dengan Visual Fatigue Index dan Recovery Time. Untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin pekerja terhadap VFI dan RT, dilakukan uji t independen.

4.3.2.1 Pengaruh Karakteristik Individu terhadap VFI

Analisis korelasi dan regresi antara VFI dengan umur dan masa kerja pekerja dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut :

Tabel 4.7 Analisis Korelasi dan Regresi VFI dengan Umur dan Masa Kerja

Variabel r R2 Persamaan Garis p

Umur 0,06 0,004 VFI= 0,34 + 0,03(umur) 0,747 Masa Kerja 0,28 0,078 VFI= 0,37 + 0,02(masa kerja) 0,134

Hasil analisis hubungan antara umur dengan VFI menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi, tidak memperlihatkan adanya hubungan bermakna (r = 0,06; p = 0,747). Koefisien determinasi yang rendah (R2 = 0,004) menunjukkan bahwa umur bukan merupakan penduga yang baik untuk timbulnya keluhan kelelahan mata pada pekerja komputer.

Korelasi antara VFI dengan masa kerja tidak memperlihatkan hubungan yang bermakna (r = 0,28; p = 0,134), sedangkan koefisien determinasi yang rendah (R2 =

0,078) menunjukkan bahwa masa kerja bukan merupakan penduga yang baik bagi timbulnya keluhan kelelahan mata pada pekerja komputer.

Pengaruh jenis kelamin pekerja terhadap VFI yang dianalisis menggunakan uji t independen dapat dilihat pada tabel distribusi rata-rata di bawah ini :

Tabel 4.8 Distribusi Rata-Rata VFI Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Mean SD SE p n

Perempuan 0,42 0,07 0,02 0,304 13

Laki-laki 0,39 0,08 0,02 0,304 17

Analisis pengaruh jenis kelamin pekerja dengan VFI memperlihatkan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh secara bermakna terhadap timbulnya keluhan kelelahan mata pada pekerja komputer (p = 0,304), meskipun pekerja perempuan memiliki nilai rata-rata VFI sebesar 0,42 dan pekerja laki-laki memiliki nilai rata-rata VFI sebesar 0,39.

4.3.2.2 Pengaruh Karakteristik Individu terhadap RT

Hubungan antara umur dan masa kerja dengan RT mata kanan sebelum dan sesudah intervensi yang dianalisis dengan uji korelasi dan regresi dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Analisis Korelasi dan Regresi RT Mata Kanan dengan Umur dan Masa Kerja

Variabel r R2 Persamaan Regresi p

Umur:

Sebelum Intervensi 0,39 0,15 RT= -40,8 + 2,66(umur) 0,035 Sesudah Intervensi 0,14 0,02 RT= 4,19 + 0,34(umur) 0,451 Masa Kerja:

Sebelum Intervensi 0,28 0,08 RT= 23,54 + 2,86(masa kerja) 0,141 Sesudah Intervensi 0,08 0,01 RT= 12,57 + 0,27(masa kerja) 0,694

Hasil korelasi antara umur dengan RT mata kanan sebelum intervensi penggunaan screen memperlihatkan adanya hubungan lemah yang bermakna (r = 0,39; p = 0,035), sedangkan sesudah intervensi, korelasi antara umur dengan RT mata kanan menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna (r = 0,14; p = 0,451). Koefisien determinasi (R2) yang rendah sebelum dan sesudah intervensi menujukkan bahwa umur bukan merupakan penduga yang baik bagi terjadinya kelelahan pada mata kanan pekerja yang bekerja dengan komputer.

Korelasi antara masa kerja dengan RT mata kanan sebelum intervensi memperlihatkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna (r = 0,28; p = 0,141), dan sesudah intervensi, antara masa kerja dan RT mata kanan juga tidak menunjukkan hubungan yang bermakna (r = 0,08; p = 0,694). Koefisien determinasi (R2) yang rendah baik sebelum maupun sesudah intervensi menunjukan bahwa masa kerja

bukan merupakan penduga yang baik bagi terjadinya kelelahan pada mata kanan pekerja yang bekerja dengan komputer.

Hubungan antara umur dan masa kerja dengan RT mata kiri sebelum dan sesudah intervensi yang dianalisis dengan uji korelasi dan regresi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10 Analisis Korelasi dan Regresi RT Mata Kiri dengan Umur dan Masa Kerja

Variabel r R2 Persamaan Regresi p

Umur:

Sebelum Intervensi 0,32 0,10 RT= -25,12 + 1,93(umur) 0,087 Sesudah Intervensi 0,25 0,06 RT= -3,02 + 0,64(umur) 0,178 Masa Kerja:

Sebelum Intervensi 0,29 0,08 RT= 20,07 + 2,63(masa kerja) 0,124 Sesudah Intervensi 0,13 0,02 RT= 14,31 – 0,49(masa kerja) 0,492

Korelasi antara umur dengan RT mata kiri sebelum intervensi menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna (r = 0,32; p = 0,087), dan sesudah intervensi, hubungan antara umur dan RT mata kiri juga lemah dan tidak bermakna (r = 0,25; p = 0,178). Koefisien determinasi yang rendah baik sebelum maupun sesudah inervensi menggambarkan bahwa umur bukan merupakan penduga yang baik untuk terjadinya kelelahan mata pada mata kiri pekerja komputer.

Analisis korelasi antara masa kerja dengan RT mata kiri sebelum intervensi memperlihatkan hubungan lemah dan tidak bermakna (r = 0,29; p = 0,124), sedangkan korelasi antara masa kerja dengan RT mata kiri sesudah intervensi juga menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna (r = 0,13; p = 0,492). Koefisien determinasi yang rendah baik sebelum maupun sesudah intervensi menggambarkan bahwa masa kerja bukan merupakan penduga yang baik bagi terjadinya kelelahan mata pada mata kiri pekerja komputer.

Analisis pengaruh jenis kelamin terhadap RT mata kanan menggunakan uji t independen diperlihatkan dalam tabel distribusi berikut :

Tabel 4.11 Distribusi Rata-Rata RT Mata Kanan Menurut Jenis Kelamin Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi Jenis

Kelamin Mean SD SE p n Mean SD SE p N

Perempuan 34,77 13,73 3,81 0,019 13 14,00 5,00 1,39 0,313 13 Laki-laki 24,24 9,52 2,31 0,019 17 12,35 3,79 0,92 0,313 17

Pengaruh jenis kelamin pekerja terhadap RT mata kanan sebelum intervensi pada uji t independen menunjukkan bahwa jenis kelamin memiliki pengaruh bermakna (p = 0,019) terhadap terjadinya perbedaan RT pada mata kanan antara pekerja perempuan dengan pekerja laki-laki yang bekerja dengan komputer dalam waktu lama dan terus-menerus tanpa menggunakan screen. Sesudah penggunaan

screen pada monitor komputer yang digunakan oleh pekerja, perbedaan kelelahan mata antara mata kanan pekerja perempuan dengan mata kanan pekerja laki-laki menjadi tidak bermakna (p = 0,313).

Pengaruh jenis kelamin terhadap RT mata kiri menggunakan uji t independen dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.12 Distribusi Rata-Rata RT Mata Kiri Menurut Jenis Kelamin Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi Jenis

Kelamin Mean SD SE p n Mean SD SE p N

Perempuan 28,85 10,59 2,94 0,088 13 13,46 4,61 1,28 0,950 13 Laki-laki 21,91 10,71 2,59 0,088 17 13,35 4,65 1,13 0,950 17

Perbedaan kelelahan mata kiri antara pekerja perempuan dengan pekerja laki- laki yang bekerja dengan komputer dalam waktu lama baik tanpa menggunakan screen maupun dengan screen tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p > 0,05).

BAB 5

Dokumen terkait