• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Audit

2. Analisis Crosstab

Analisis tabulasi silang atau crrosstab digunakan untuk menguji data dengan bentuk kolom dan baris, untuk menganalisis hubungan antara fee audit, profesionalisme, independensi dengan kualitas audit. Untuk mengetahui lebih lanjut hubungan fee audit, profesionalisme, independensi dengan kualitas audit, maka terlebih dahulu dianalisis masing variabelnya. Berikut ini pemaparan analisis dari masing-masing variabel, dijelaskan di bawah ini:

1) Hubungan Fee Audit dengan Kualitas Audit

Fee audit merupakan besaranya imbalan atas jasanya yang diterima

oleh auditor yang besarnya disesuaikan dari berbagai faktor-faktor, baik faktor eksternal maupun faktor eksternal. Berikut hasil jawaban

konsumen yang berkaitan dengan variabel fee audit disajikan pada tabel 15.

Tabel 15. Hasil Crosstab pada Variabel Fee Audit Kualitas Audit Fee

Audit

Kategori Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Total Sangat Rendah 1 3 3 0 0 7 Rendah 1 1 7 6 1 16 Sedang 0 0 0 4 3 7 Tinggi 1 2 1 0 2 6 Sangat Tinggi 0 0 0 0 1 1 Total 3 6 11 10 7 37

Sumber: Data yang diolah

Hasil yang disajikan dalam tabel 15 menunjukkan hasil bahwa 18,9% menilai fee audit dalam kategori rendah, sedangkan untuk kualitas auditnya pada kategori sedang yakni 7 auditor, hal ini berarti auditor beranggapan bahwa fee audit rendah, kualias audit yang dihasilkan tidak terlalu maksimal. Terdapat auditor yang menilai fee audit dalam kategori yang sangat rendah, kualitas auditnya pada kategori yang rendah yakini 3 auditor. Dengan demikian, auditor menganggap fee audit yang rendah, auditor tidak akan maksimal dalam mengerjakan tugas auditnya sehingga kualitas audit yang dihasilkan tidak terlalu baik.

Sebelum menetapkan fee audit yang akan diterima, auditor dengan manajeman KAP melakukan negoisasi terlebih dahulu. Apabila auditor memperoleh fee audit yang tidak sesuai dengan beban tugas yang dikerjakannya, maka terdapat indikasi bahwa auditor akan mengerjakan

proses audit dengan tidak maksimal. Sehingga besaran fee audit yang akan diterima auditor akan memiliki hubungan terhadap kualitas audit. 2) Hubungan Profesionalisme dengan Kualitas Audit

Profesionalisme adalah sebuah konsep untuk mengukur bagaimana para profesional memandang profesinya yang tercermin melalui sikap dan perilaku sebagai seorang auditor. Berikut hasil dari distribusi variabel profesionalisme terhadap kualitas audit.

Tabel 16. Hasil Crosstab pada Variabel Profesionalisme Kualitas Audit

Profesi-oalisme

Kategori Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Total Sangat Rendah 0 2 3 1 0 6 Rendah 3 2 2 1 0 8 Sedang 0 2 1 3 2 8 Tinggi 0 0 2 2 1 9 Sangat Tinggi 0 0 3 3 4 6 Total 3 6 11 10 7 37

Sumber: Data yang diolah

Hasil yang disajikan pada tabel 16 menunjukkan hasil bahwa dari 10,8% auditor yang menilai profesionalisme dalam kategori sangat tinggi, sedangkan untuk kualitas audit juga masuk kategori sangat tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil crosstab kategori profesionalisme yang masuk dalam kategori sangat tinggi dan kualitas audit yang sangat tinggi sebanyak 4 auditor, berarti dapat dikatakan profesionalisme seorang auditor yang sangat tinggi akan menghasilkan kualitas audit yang sangat baik juga. Meskipun demikian masih ada penilaian yang menyatakan profesionalisme ini rendah namun penilaian terhadap kualitas auditnya pada kategori yang sangat rendah yakini 3

auditor, hal ini berarti auditor yang profesionalnya rendah, akan menghasilkan kualitas audit yang sangat rendah.

Menurut Yendrawati (2008:76) profesionalisme merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dan dimiliki oleh seorang auditor dimana hal ini akan berdampak kepada sikap serta keteguhan didalam menjalankan profesi sebagai auditor independen. Variabel profesionalisme auditor berhubungan signifikan dengan variabel pertimbangan tingkat materialitas, yang ditunjukkan oleh nilai

kendall’s-tau sebesar 0,570 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,05).

Dengan demikian, profesionalisme yang dimiliki seorang auditor memiliki hubungan positif terhadap kualitas audit.

3) Hubungan Independensi dengan Kualitas Audit

Independensi dalam kenyataan, akan ada apabila auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak dalam pelaksanaan proses auditnya, atau sebagai kejujuran yang tidak memihak dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya, sedangkan independen dalam penampilan adalah auditor akan dianggap tidak independen apabila auditor memiliki hubungan dengan klien yang menyebabkan kecurigaan bahwa auditor akan memihak klien atau tidak independen. Berikut hasil dari distribusi independensi terhadap kualitas audit.

Tabel 17. Hasil Crosstab pada variabel Independensi Kualitas Audit Indepe-ndensi Kategori Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Total Sangat Rendah 2 3 4 3 0 12 Rendah 0 1 4 2 1 8 Sedang 0 2 1 1 2 6 Tinggi 1 0 1 3 2 7 Sangat Tinggi 0 0 1 1 2 4 Total 3 6 11 10 7 37

Sumber: Data yang diolah

Hasil yang disajikan pada tabel 17 menunjukkan hasil bahwa independensi tertinggi auditor menempati kategori sangat rendah, sedangkan penilaian kualitas auditnya menempati nilai tertinggi pada kategori sedang yaitu sebanyak 4 auditor. Begitu juga untuk penilaian terhadap independensi auditor pada kategori rendah, penilaian kualitas auditnya menempati nilai pada kategori sedang yaini 4 auditor. Hal ini berarti independensi yaang rendah pada diri seorang auditor, kualitas audit yang dihasilkan tidak cukup baik. Namun demikian, masih ada auditor yang menilai independensi pada kategori sangat rendah, sedangkan penilaian terhadap kualitas audit pada kategori tinggi yaitu 3 auditor. Berarti, masih ada auditor yang merespon independensi yang bukan hal utama dari kualitas audit yang dihasilkannya.

Independensi auditor berperan dalam mengungkapkan temuan penyimpangan yang terjadi, dimana auditor mendapatkan temuan tersebut dari proses pengauditan laporan keuangan. Jika independensi auditor tinggi, maka auditor akan melaporkan semua temuan penyimpangaan yang didapatkan dalam proses pengauditan, meskipun

auditor mendapatkan tekanan dari pihak klien. Akan tetapi, apabila independensi auditor rendah maka auditor tidak akan melaporkan semua penyimpangan yang auditor temukan dalam proses auditnya. Dengan demikian semakin tinggi independensi auditor maka kualitas audit yang dihasilkan semakin baik.

4) Bivariate

Uji bivariate yang digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel fee audit, profesionalisme, independensi, dan kualitas audit dengan melakukan uji Kendall’s tau dan Spearman.

a. Uji Kendall’s tau dan Spearman Fee Audit dengan Kualitas Audit

Berdasarkan hasil tabulasi silang antara fee audit dengan kualitas audit dengan uji kendall’s tau dan uji spearman menunjukkan ada hubungan antara kedua variabel dan hubungan tersebut adalah erat, karena rs > 0,5 yakni 0,388 > 0,5. Nilai rs adalah positif, berarti semakin besar fee

audit seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik. Uji korelasi dengan metode spearman, besaran korelasi relatif tidak jauh berbeda yakni r spearman adalah 0,415 > 0,5.

Jika dilihat dari angka probabilitas, angka pada bagian Sig. (2-Tailed) adalah 0,005 < 0,05 maka Ho ditolak, berarti fee audit seorang auditor mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan auditor.

b. Uji Kendall’s tau dan Spearman Profesionalisme dengan Kualitas Audit

Berdasarkan hasil tabulasi silang antara profesionalisme dengan kualitas audit dengan uji kendall’s

tau dan uji spearman menunjukkan ada hubungan antara

kedua variabel dan hubungan tersebut adalah erat, karena rs > 0,5 yakni 0,426 > 0,5. Nilai rs adalah positif, berarti semakin besar profesionalisme seorang auditor maka

kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik. Uji korelasi dengan metode spearman besaran korelasi relatif tidak jauh berbeda yakni r spearman adalah 0,538 > 0,5, berarti hubungan profesionalisme dengan kualitas audit adalah erat.

Jika dilihat dari angka probabilitas, angka pada bagian Sig. (2-Tailed) adalah 0,002 < 0,05 maka Ho ditolak, berarti profesionalisme seorang auditor mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan auditor.

c. Uji Kendall’s tau dan Spearman Independensi dengan Kualitas Audit

Berdasarkan hasil tabulasi silang antara independensi dengan kualitas audit dengan uji kendall’s tau dan uji

spearman menunjukkan ada hubungan antara kedua variabel

dan hubungan tersebut adalah erat, karena rs > 0,5 yakni 0,356 > 0,5. Nilai rs adalah positif, berarti semakin besar

independensi seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik. Uji korelasi dengan metode

spearman besaran korelasi relatif tidak jauh berbeda yakni r

spearman adalah 0,436 > 0,5, berarti hubungan independensi dengan kualitas audit adalah erat.

Jika dilihat dari angka probabilitas uji kendall’s tau, angka pada bagian Sig. (2-Tailed) adalah 0,009 < 0,05 maka Ho ditolak, berarti independensi seorang auditor mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan auditor.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis crosstab atau tabulasi silang, didapat hasil auditor sebagai responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP Yogyakarta. Berdasarkan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh variabel fee audit, profesionalisme, independensi dengan variabel kualitas audit berdasarkan data yang diperoleh dilapangan. Berdasarkan analisis deskriptif variabel untuk fee audit pada kategori sangat rendah sebanyak 7 auditor dengan presentase 18,92%, sedangkan pada kategori sangat tinggi hanya 1 auditor dengan presentase 2,70%. Kecenderungan frekuensi variabel fee audit berada dalam kategori sangat rendah. Frekuensi variabel profesionalisme pada kategori sangat rendah sebanyak 2 auditor dengan presentase 5,4%, sedangkan pada kategori sangat tinggi sebanyak 10 auditor dengan presantese 27%.

Kecenderungan frekuensi variabel independensi pada kategori sangat rendah sebanyak 8 auditor dengan presentese 21,6%, sedangkan pada kategori sangat tinggi sebanyak 6 auditor dengan presentase 16,2%. Kecenderungan frekuensi variabel kualitas audit pada kategori sangat rendah sebanyak 3 auditor dengan persentase 8,1%, sedangkan kategori sangat tinggi sebanyak 5 auditor dengan presentase 13,5%.

Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yakini variabel fee audit, profesionalisme, independensi sebagai variabel independen dan kualitas audit sebagai variabel dependen diliat dari hasil analisis crosstab dan uji kendall’s tau. Analisis crosstab untuk variabel fee audit menunjukkan hasil bahwa banyak yang menilai fee audit dalam kategori rendah, sedangkan untuk kualitas auditnya pada kategori sedang yakini 7 auditor, berarti auditor menilai bahwa fee audit rendah, kualitas audit yang dihasilkan tidak terlalu maksimal atau tidak kualitas auditnya rendah. Hasil antara variabel fee audit dengan kualitas audit dengan

kendall’s tau didapatkan hasil nilai rs > 0,5 yakni 0,388 > 0,5. Nilai rs adalah positif, berarti semakin besar fee audit seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik. Hasil dari nilai probabilitas, angka pada bagian Sig. (2-Tailed) adalah 0,005 < 0,5 maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antara fee audit seorang auditor dengan kualitas audit yang dihasilkan auditor.

Menurut Sukrisno Agoes (2012:46) dalam penerimaan klien, anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat memberikan dampak pada kualitas yang akan dihasilkan. Hasil penelitian ini didukung dalam pernyataan diSPAP Seksi 240.1 (2011:33) yang menyatakan bahwa: “Dalam melakukan negoissi mengenai jasa profesional yang diberikan praktisi dapat mengusulkan jumlah imbalan jasa yang diusulkan oleh praktisi yang satu lebih rendah dari praktisi yang lain bukan merupakan pelanggaran terhadap kode etik profesi, namun demikian, ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi dapat saja terjadi dari besaran imbalan jasa profesional yang diusulkan”. Sebagai contoh ancaman kepentingan pribadi terhadapt kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional dapat terjadi ketika besaran imbalan jasa profesional yang diusulkan sedemikian rendahnya maka berdampak pada kualitas audit yang dihasikan.

Analisis crosstab untuk variabel profesionlisme ditunjukkan dari hasil profesionalisme yang masuk dalam kategori tinggi dan kualitas audit yang tinggi sebanyak 4 auditor, berarti dapat dikatakan profesionalisme seorang auditor yang tinggi akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi juga. Hasil antara variabel profesionalisme dengan kualitas audit untuk uji

kendall’s tau dan uji spearman diketahui nilai rs > 0,5 yakni 0,426 > 0,5.

Nilai rs adalah positif, berarti semakin besar profesionalisme seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik. Pada uji

Sperman’s rho tidak jauh berbeda yaitu 0,001 < 0,05, berarti ada hubungan

antara profesionalisme dengan kualitas audit.

Berdasarkan hasil uji kendall’s-tau profesionalisme memiliki hubungan yang signifikan, berdasarkan tabulasi silang profesionalisme dengan kualitas audit memiliki hubungan bila nilai profesionalisme auditor rendah maka nilai dari kualitas audit juga rendah atau hanya pada nilai yang sedang, sedangan apabila nilai dari profesionalisme itu tinggi maka nilai kualitas audit itu pada kategori yang timggi atau sangat tinggi.

Seorang akuntan publik yang profesional, akan mempertimbangkan material atau tidaknya informasi dengan tepat, karena berkaitan dengan keputusan yang akan diambil, sehingga akan menghasilkan audit yang berkualitas. Profesionalisme auditor merupakan salah satu faktor yang penting untuk menghasilkan audit yang berkualitas, karena jika seorang akuntan publik tidak profesioanl dalam menjalankan profesinya, maka laporan audit yang dihasilkan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga tidak dapat menjadi dasar sebagai pengambilan keputusan.

Analisis crosstab variabel independensi menunjukkan hasil bahwa independensi tertinggi auditor menempati kategori sangat rendah, sedangkan penilaian kualitas auditnya menempati nilai tertinggi pada kategori sedang yaitu sebanyak 4 auditor. Begitu juga untuk penilaian terhadap independensi auditor pada kategori rendah, penilaian kualitas auditnya menempati nilai pada kategori sedang yaini 4 auditor.

Hasil antara variabel independensi dengan kualitas audit untuk uji

kendall’s tau dan uji spearman diketahui nilai rs > 0,5 yakni 0,356 > 0,05,

nilai rs adalah positif berarti semakin besar independensi seorang auditor maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik. Pengujian dengan

kendall’s-tau menunjukan nilai signifikansi p-value 0,009 < 0,05,

sedangkan pada uji Sperman’s rho tidak jauh berbeda yaitu 0,007 < 0,05, berarti ada hubungan antara independensi dengan kualitas audit.

Namun berdasarkan tabulasi silang independensi dengan kualitas audit memiliki hubungan, apabila nilai independensi auditor rendah maka nilai dari kualitas audit juga rendah atau hanya pada nilai yang sedang, sedangan apabila nilai dari independensi itu tinggi maka nilai kualitas audit itu pada kategori yang timggi atau sangat tinggi.

Independensi auditor sangat dibutuhkan pada pelaksanaan audit, hal ini bertujuan agar hasil audit bersifat independen.Seorang auditor perlu menerapkan independensi yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan agar kualitas audit tidak terpengaruh oleh pihak lain. Semakin tinggi independensi seorang auditor yang jauh dari tekanan klien dalam melaksanakan pekerjaannya menghasilkan kualitas audit terhadap keuangan sesuai keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan SPAP, dimana standar ini mengharuskan auditor untuk bersikap independensi, artinya sikap yang tidak dapat dipengaruhi ataupun tidak ada tekanan dari pihak lain karena akuntan publik melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum.

Seorang auditor yang bekerja dengan sikap profesionalisme yang tinggi dan berperilaku yang baik dalam menyelesaikan tugas auditnya akan menghasilkan suatu laporan audit yang berkualitas. Fee audit mempengaruhi auditor dalam menjalankan pekerjaannya, karena juga akan mempengaruhi sikap profesionalismenya sebagai auditor. Auditor yang baik dan profesional tidak terpengaruh terhadap besar kecilnya fee yang ditawarkan oleh klien. Apabila auditor menyelesaikan auditnya dengan melihat balas jasanya berupa fee maka laporan audit yang dihasilkan tidak berkualitas. Independensi yang berupa tekanan dari klien dan adanya konflik kepentingan membuat auditor dapat kehilangan independensinya, sehingga menyebabkan sikap yang disfungsional auditor yang menjadi indikasi menurunnya kualitas audit. Untuk itu diharapkan dalam penerapannya, auditor harus melaksanakan seluruh prosedur audit yang telah dibuat dan mematuhi kode etik profesi akuntan publik sehingga laporan audit yang telah dibuat sesuai keadaan yang sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi perusahaan tanpa ada rekayasa dan segala bentuk kecurangan dalam bentuk apapun.

66

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Dokumen terkait