BAB II PROFIL PERUSAHAAN
J. Analisis dan Evaluasi
Pada bagian ini penulis akan melakukan analisis dan evaluasi terhadap hasil-hasil penelitian yang diperoleh pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos Medan. Dalam melakukan analisis dan evaluasi, akan dilakukan perbandingan antara teori-teori yang telah dipelajari dengan kenyataan yang ada dilapangan. Sehingga dengan analisa dan evaluasi ini dapat diketahui sejauh mana PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos Medan menerapkan teori-teori yang ada dalam perbankan.
39
Data yang digunakan dalam analisis prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos Medan meliputi data kredit macet dan kredit bermasalah pada tahun 2011-2014, untuk mengetahui perbandingan setiap tahunnya. Sehingga akan tampak apakah Bank Mandiri Cabang Simpang Pos mengalami peningkatan atau penurunan dalam kredit bermasalah.
1. Jenis-jenis Kredit a.Kredit Usaha Mikro
Bank Mandiri menyediakan Kredit Usaha Mikro bagi nasabah yang membutuhkan Kredit investasi (KI) untuk pengembangan usaha produktif maupun konsumtif skala mikro. Fasilitas pembiayaan ini dapat diberikan kepada semua pemilik usaha mikro dan usaha rumah tangga baik berbentuk perusahaan, kelompok usaha dan perorangan (seperti pedagang, peternak dan nelayan). Kredit usaha mikro sendiri diberikan kepada usaha mikro dengan maksimum limit kredit sebesar 100 juta rupiah. Khusus fasilitas Top Up diperkenankan sampai dengan 200 juta rupiah.
b. Kredit Modal Kerja
Dalam Kredit Modal kerja Bank Mandiri juga memfasilitasi nasabahnya dengan memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis dalam satu siklus usaha atau kebutuhan modal kerja yang bersifat khusus seperti untuk pembiayaan investasi/ piutang/ proyek atau kebutuhan khusus lainnya. Limit kredit yang diberikan diatas Rp 100 juta sampai dengan Rp 10 Milyar. Dengan jangka waktu sampai dengan setahun dan dapat diperpanjang. Maka cukup memudahkan nasabah.
c. Kredit Investasi
Pada kredit infestasi fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri adalah untuk membiayai kebutuhan barang modal dalam rangka rehabilitasi, moderenisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan dana kebutuhan khusus terkait investasi. Limit kredit adalah Rp 100 juta – Rp 10 Milyar.
d. Kredit Usaha Rakyat
Bank Mandiri menyediakan pembiayaan usaha produktif segmen mikro, kecil menengah, dan koperasi yang layak/ feasible namun belum bankable untuk modal kerja atau kredit infestasi melalui pola pembiayaan secara langsung, maupun tidak langsung (linkage) yang dijamin oleh lembaga penjamin kredit akan tetapi melalui kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh Bank Mandiri.
e. Kredit Multiguna Usaha
Fasilitas kredit kepada pedagang retail atas dasar agunan yang berupa fixed aset atau kontrak sewa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal
kerja yang sudah berjalan di sektor perdagangan retail, pembelian/ pengadaan (sewa) tempat usaha dan refinancing, pembelian/ pengadaan tempat usaha yang telah dibeli nasabah di lokasi tertentu.
f. Mandiri Kredit Waralaba
Untuk produk Kredit Waralaba fasilitas kredit yang diberikan kepada penerima waralaba baik orang, perseorang atau badan usaha yang diberikan hak oleh pemberi Waralaba untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan jasa waralaba yang dimiliki pemberi waralaba. Dengan catatan jangka aktu
41
yang diberikan adalah maksimal 5 tahun dan disesuaikan dengan cash flow. Sifat kredit limit nya juga menurun.
g. Kredit Koperasi
Adalah kredit untuk tujuan produktif (investasi dan modal kerja) yang diberikan kepada koperasi dengan pola executing dan kredit dengan tujuan multiguna yang diberikan kepada anggota koperasi sevara kolektif (massal) melalui koperasi.
h. Program Kemitraan BUMN
Program kemitraan BUMN dengan usaha kecil adalah program untuk meningkatkan kompetensi usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Pinjaman program kemitraan mandiri adalah fasilitas pinjaman baru untuk kebutuhan modal kerja atau investasi yang diberikan kepada calon mitra binaan mandiri yang feasible namun belum bankable. Limit pinjaman Rp 30 juta untuk
perorangan / Rp 100 juta untuk koperasi. Dengan jangka aktu yang ditetapkan selama 3 tahun. suku bunga tidak bertingkat (6%) serta bebas provisi dan administrasi.
2. Syarat-syarat Pemberian Kredit
Ketika Bank memberikan pinjaman uang kepada nasabah, Bank tentu saja mengharapkan uangnya kembali. karenanya, untuk memperkecil risiko (uangnya tidak kembali, sebagai contoh), dalam memberikan kredit bank harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan itikad baik (willingness to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Hal-hal tersebut terdiri
dari Character (kepribadian), Capacity (Kapasitas), Capital (modal), Colateral (jaminan), dan Condition of Economy (keadaan perekonomian),
atau sering disebut sebagai 5C. Dalam penerapannya Bank Mandiri telah menjalankan peraturan dan syarat-syarat yang sesuai dengan UU yang berlaku. Dengan menetapkan prinsip kehati-hatian, dan penyaringan, untuk menghindari besarnya kemungkinan terjadinya kredit bermasalah.
3. Bentuk Jaminan
Bank mandiri telah memiliki program Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang sangat memudahkan nasabah untuk mengurus pinjaman kredit tanpa agunan. Akan tetapi nasabah harus melengkapi berkas berkas kelengkapan untuk peminjaman kredit tanpa agunan. Pihak bank juga sangat mempertimbangkan nassabah yang mengajukan kredit tanpa agunan dengan usia nasabah produktit 21 tahun- maksimum 55 tahun. dengan jumlah pinjaman maksimal 5 kali gaji (Rp 5juta- Rp 200juta).
4. Prosedur Pemberian Kredit
Bagi calon nasabah yang membutuhkan kredit umum dari bank Mandiri (persero) tbk, cabang Simpang Pos, terlebih dulu diharuskan mengajukan permohonan. Pengajuan permohonan kredit dilakukan secara tertulis dengan mengisi formulir permohonan kredit sesuai dengan arahan Customer Service. Dengan demikian, pada tahapan ini Customer Service berfungsi melayani atau memberikan pengarahan secara baik dan benar agar memudahkan proses pemberian kredit pada nasabah. Dalam hal Approving pihak bank Mandiri juga telah mengamati calon nasabah yang mengajukan kredit dengan sistem kehati-hatian, sehingga tidak menimbulkan banyaknya nasabah yang tidak dapat
43
membayar kredit (mengalami kemacetan). Proses pencairan juga berjalan sangatlah cepat hanya dibutuhkan 1-2 hari bila seluruh berkas telah diajukan dan tidak ada masalah administrasi.
44