UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK
CABANG SIMPANG POS MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan oleh:
MUTIARA 112101179
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma lll
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : MUTIARA
NIM : 112101179
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN JUDUL TUGAS AKHIR : ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN
KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG SIMPANG POS MEDAN
Tanggal ………. 2015 DOSEN PEBIMBING
Dra. Friska Sipayung, M.Si NIP. 19620117 198603 2 002
Tanggal ………. 2015 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
Dr. Yeni Absah, SE,M.Si NIP. 19741123 200012 2 001
Tanggal ………. 2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS USU
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis Prosedur
Pemberian kredit Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos Medan” disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan dorongan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan masukan dan pengarahan
kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
4. Bapak/Ibu dosen yang banyak memberi Ilmu Pengetahuan serta seluruh
pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
5. Ayahanda tercinta ( JUNAIDI ) dan Ibunda tersayang ( RUWAIDA ) yang
telah sabar dan tulus mendidik dan membesarkan saya, terima kasih atas doa,
pengertian dan kasih sayang serta dukungan baik moril maupun materil yang
ii
Amanda. Amd, Miftahul Rahmah, Aufa Fikri Razan, dan Alif Wafi Fakri
terimakasih untuk doa dan dukungan yang selalu menyertai.
6. Terima kasih kepada Andry Gunawan Fatahillah calon Sarjana Hukum yang
telah membantu dan memberikan semangat serta memotivasi penulis selama
ini.
7. Teman-teman USU Shop, Eva, Rini, Nopija, Aseng, Arief dan Fella
terimakasih atas dukungannya.
8. Tidak lupa kepada seluruh teman-teman D3 Manajemen Keuangan stambuk
2011 yang saling membantu memberikan informasi dan membantu secara
langsung maupun tidak, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis sadar akan kekurangan-kekurangan karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan demi pengembangan ilmu pengetahuan
dimasa yang akan datang. Akhirnya penulis menyadari semua keberhasilan tidak
terlepas dari petunjuk Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas
Akhir ini bermanfaat terutama bagi penulis sendiri maupun pihak-pihak yang
berkepentingan, Amin.
Medan, Juli 2015
iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Bank Mandiri ... 5
B. Makna Logo ... 6
C. Visi dan Misi ... 8
D. Produk Bank Mandiri ... 8
E. Struktur Organisasi Perusahaan ... 10
F. Job Description/ Uraian Tugas ... 11
1. Branch Manager (Pimpinan Kantor Cabang) ... 11
2. Customer Service Officer (CSO) ... 12
3. Customer Service Reserventative (CSR)... 13
4. Teller... 14
iv BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank... 18
B. Fungsi Bank ... 19
C. Pengertian Kredit Bank ... 21
D. Jenis-jenis Kredit ... 21
E. Syarat-syarat Pemberian Kredit ... 23
F. Bentuk Jaminan dalan Penyaluran Kredit ... 26
G. Prosedur pemberian Kredit ... 28
H. Faktor Terjadinya Kredit Bermasalah ... 35
I. Penyelesaian Kredit Bermasalah ... 36
J. Analisis dan Evaluasi ... 38
1. Jenis-jenis Kredir ... 39
2. Syarat-syarat Pemberian Kredit ... 41
3. Bentuk Jaminan ... 42
4. Prosedur Pemberian Kredit ... 42
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 45
v
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 1.1 : Penilaian Kinerja (Performance Apraisal) Divisi Marketing
PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk cabang Simpang Pos
Periode 2010-2012 ... 15
Tabel 1.2 : Target dan Realisasi Kredit PT. Banka Mandiri (Persero), Tbk
cabang Simpang Pos Januari-Desember 2012 ... 16
Tabel 1.3 : Kredit Macet Pada Bank Mandiri Cabang Simpang Pos
Januari-Juni 2014 ... 33 Tabel 1.2 : Kredit Bermasalah Pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan,
vi
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
Gambar 1.1 : Logo Bank Mandiri ... 6
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk cabang
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan
sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi
kepentingan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian
bahu-membahu mengelola dan menggerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya dan
berhasil guna secara optimal dalam menggerakkan roda perekonomian suatu
bangsa. Sehingga dibutuhkan suatu lembaga keuangan yang disebut bank.
Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir, 2002 : 121). Peranan
bank diantaranya memberikan kredit kepada para nasabah. Pemberian kredit
merupakan suatu proses yang membutuhkan pertimbangan analisis yang baik dari
pimpinan bank agar kemungkinan terjadinya hal-hal yang merugikan pihak bank
dapat dihindari. Pertimbangan tersebut sangat dipengaruhi oleh ketentuan dan
kebijaksanaan dari kantor pusat bank itu sendiri. Beberapa faktor yang menjadi
pertimbangan oleh pihak bank yang berwenang mengambil keputusan di bank
dalam memberikan kredit kepada nasabah, diantaranya kelayakan usaha calon
debitur, jumlah kredit yang diminta, tujuan penggunaan kredit, kelayakan usaha
calon debitur, bentuk dan nilai jaminan yang diberikan serta beberapa
Menurut Mulyono ( 2002 : 12 ) Kredit adalah suatu penyerahan uang atau
tagihan yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan bunga jumlah imbalan atau
pembagian hasil keuntungan.
PT. Bank Mandiri juga merupakan lembaga pembiayaan kredit yang
bergerak dalam usaha pembiayaan kredit. Memberikan pelayanan kredit kepada
nasabah dengan mengharapkan laba yang diperoleh dari bunga kredit. Persaingan
yang ketat didunia pembiayaan kredit ini membuat PT. Bank Mandiri harus lebih
siap didalam memberikan segala fasilitas kredit bagi nasabahnya. Banyak pesaing
yang lebih mudah memberikan kredit dan menawarkan tingkat suku bunga kredit
yang lebih rendah.
Pemberian kredit terkandung unsur kepercayaan, agunan, jangka waktu,
risiko, bunga bank, dan kesepakatan. Kepercayaan artinya berdasarkan analisis
yang dilakukan terhadap permohonan kredit, bank yakin kredit yang akan
diberikan itu dapat dikembalikan sesuai dengan persyaratan yang disepakati
bersama. Agunan yaitu setiap kredit yang akan diberikan selalu disertai barang
yang berfungsi sebagai jaminan bahwa kredit yang akan diterima oleh calon
debitur pasti akan dilunasi dan ini meningkatkan kepercayaan pihak bank. Jangka
waktu adalah pengambilan kredit didasarkan pada jangka waktu tertentu setelah
jangka waktu berakhir kredit dilunasi. Jangka waktu pengambilan kredit
mengandung risiko macetnya pelunasam kredit. Bunga bank setiap pemberian
kredit selalu disertai imbalan jasa berupa bunga yang wajib dibayar oleh calon
3
serta akibat hukumnya adalah hasil kesepakatan dan dituangkan dalam akta
perjanjian yang disebut kontrak kredit (Kasmir, 2002 : 59).
Kredit yang bermasalah memerlukan perhatian khusus dan tindakan
penaganan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan barang jaminan dan
performance usaha, pendekatan ini pada dasarnya juga merupakan penerapan
manajemen kekecualian dalam perkreditan (Djohan, 2000 : 163).
Menurut Kasmir (2002 : 120) Dapat dilihat bahwa permasalahan kredit
macet mengalami peningkatan setiap tahun, Hal ini disebabkan oleh dua faktor,
yaitu:
1. Dari pihak perbankan
Dalam hal ini pihak analisis kredit kurang teliti baik dalam mengecek
kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah dalam melakukan
perhitungan dengan rasio-rasio yang ada. Kemacetan suatu kredit
dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analisis kredit dengan pihak
debitur sehingga dalam analisnya dilakukan secara tidak objektif.
2. Dari pihak nasabah
Kemacetan kredit yang disebabkan oleh nasabah disebabkan adanya
unsur kesenjangan. Artinya nasabah sengaja tidak mau membayar
kewajibannya kepada bank sehingga kredit yang diberikan dengan
sendiri macet. Adanya unsur tidak sengaja. Artinya nasabah memiliki
kemauan untuk membayar, tetapi tidak mampu dikarenakan usaha
dibiayai terkena musibah misalnya kebanjiran atau kebakaran.
Dengan latar belakang tersebut ditambah dengan keinginan penulis untuk
untuk memilih judul “Analisis Prosedur Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri
(Persero), tbk Cabang Simpang Pos Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dalam penelitian ini
masalah dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri
(persero), Cabang Simpang Pos Medan?
2. Bagaimanakah cara penyelesaian kredit bermasalah pada PT. Bank
Mandiri (persero), Cabang Simpang Pos Medan?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit yang diterapkan pada PT.
Bank Mandiri (persero), Cabang Simpang Pos Medan.
2. Untuk mengetahui cara penyelesaian kredit bermasalah pada PT. Bank
Mandiri (persero), Cabang Simpang Pos Medan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi, sebagai bahan masukan atau pertimbangan yang berupa
saran-saran terhadap perusahaan dimasa yang akan datang.
2. Bagi Penulis, menambah pengetahuan penulis khususnya didalam
mengelola kredit.
3. Bagi Pembaca, menambah pengetahuan dan menambah bahan masukan
5 BAB II
PROFIL PT. BANK MANDIRI (PERSERO), CABANG SIMPANG POS MEDAN
A. Sejarah Singkat PT. Bank Mandiri
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998
sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Indonesia. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk merupakan
penggabungan dari empat bank pemerintah yaitu PT. Bank Bumi Daya, PT. Bank
Dagang Negara, PT. Bank Ekspor Impor Indonesia dan PT. Bank Pembangunan
Indonesia. Masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak terpisahkan
dalam pembagunan ekonomi Indonesia. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dalam
perkembangannya memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan
perekonomian Indonesia.
Tahun 2007 Total asset Bank Mandiri telah mencapai Rp 551,9 Triliun,
dimana jumlah ini berlipat ganda dari total asset di tahun 2006 (sebesar Rp 267
Triliun), atau tumbuh 15,6% (Bank Mandiri, 2014). Mengukuhkan posisi Bank
Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia. Kredit Bank Mandiri juga tumbuh
menjadi Rp 314,4 Triliun, yang diperuntukkan untuk Usaha kecil menengah atau
Kredit Mikro, meningkat 22% dari kredit tahun 2006 yang sebesar Rp 118 Triliun.
Sedangkan net profit Bank Mandiri tumbuh menjadi Rp 12,2 Triliun, meningkat
28,3% dari tahun 2006 yang besar Rp 2,4 Triliun.
Selain menjadi bank pemberi pinjaman terbesar di Indonesia (secara
Indonesia dengan dana pihak ke tiga sebesar Rp 422,3 Triliun (Bank Mandiri,
2014). Bank Mandiri juga telah berhasil mempertahankan kualitas asset yang
kuat, dibuktikan dengan nilai Gross dan Net NPL Ratio yang masing-masing
sebesar 2,21% dan 0,52%. Salah satu momen penting dalam proses transformasi
tahap 2 adalah suksesnya rights issue pada Februari 2011 untuk memperkuat
permodalan bank. Dengan demikian, modal Bank Mandiri telah mencapai Rp 62,7
Triliun, meningkatkan dari 48,9% tahun ke tahun dan menjadi bank pertama di
Indonesia yang meraih gelar Bank Internasional, Sesuai dengan Banking
Architecture atau Arsitektur Perbankan Indonesia (API).
Bank Mandiri memiliki beberapa cabang, baik di dalam negeri maupun di
luar negeri. PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan merupakan salah satu
cabang kantor pembantu di medan yang melayani masyarakat kota Medan di
daerah Simpang Pos Medan dalam jasa Perbankan pada Umumnya, Kredit Mikro
bagi para pengusaha kecil dan menengah pada khususnya.
B. Makna Logo
BENTUK LOGO BANK MANDIRI Gambar 1.1 : Logo Bank Mandiri
Bentuk Logo dengan huruf kecil : Melambangkan sikap ramah dan rendah hati
Warna Huruf Biru Tua :
a. Biru melambangkan rasa nyaman, tenang, menyejukkan, warna ini
7
b. Warisan luhur, stabilitas (Command, memimpin) dan serius (Respect) serta
tahan uji (Reliable).
c. Dasar pondasi yang kuat, berhubungan dengan kesetiaan, hal yang dapat
dipercaya, kehormatan yang tinggi (Trust, Integrity).
d. Simbol dari spesialis (Profesisionalism).
Bentuk Gelombang Emas Cair :
a. Gelombang emas cair sebagai simbol dari kekayaan financial di Asia.
b. Lengkungan emas sebagai metamorphosa dari sifat Agile, Progresif,
Pandangan ke depan (Excellence), fleksibilitas serta ketangguhan atas
segala kemungkinan yang akan dating.
Warna Kuning Emas (kuning ke arah orange) :
a. Warna logam mulia (emas) menunjukkan keagungan, kemuliaan,
kemakmuran dan kekayaan.
b. Menjadikan kita merasa tajam perhatiaanya (warna yang menarik
perhatian orang), aktif, kreatif dan meriah, warna spiritual dan
melambangkan hal yang luar biasa.
c. Warna ini juga ramah, menyenangkan dan nyaman.
d. Pergantian logo Bank Mandiri selain karena untuk mengubah citra
perusahaan ternyata juga karena alasan feng shui, mulai Januari 2008
Mandiri mengganti logo lama yang sudah 10 tahun lebih digunakan.
Penggantian logo itu merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri
C. Visi dan Misi Visi Bank MANDIRI:
“Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu
progresif”
Misi Bank MANDIRI:
1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
2. Mengembangkan sumber daya manusia professional
3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
4. Melaksanakan manajemen terbuka
5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan.
D. Produk Bank Mandiri a. Mandiri Tabungan
1) Mandiri Tabungan Bisnis
2) Mandiri Taabungan Rencana
3) Mandiri Tabungan Haji
4) Mandiri Tabungan Valas
b. Mandiri Rekening Giro
1) Mandiri Giro
c. Mandiri Deposito
1) Mandiri Deposito
2) Mandiri Deposito Valas
d. Mandiri Debit
1) Mandiri Debit
9
1) Mandiri Prabayar
2) Gaz Card
3) Indomaret Card
4) E-Toll Card
f. Mandiri Kartu Kredit
1) Mandiri Visa
2) Mandiri Master Card
3) SKYZ Card
4) Mandiri Hypermart Card
g. Mandiri Kredit Konsumer
1) Mandiri KPR
2) Mandiri KPR Multiguna
3) Mandiri Kredit Tanpa Agunan
4) Mandiri Mitra Karya
E. Struktur Organisasi Perusahaan
Adapun struktur organisasi PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Unit Simpang
Pos Medan adalah sebagai berikut :
Sumber : Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos Medan Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang
Simpang Pos Medan Business Unit
Branch Manager
Sales Executive Financial advisor
Customer Service Officer (CSO)
Customer Service Representative
(CSR)
Teller -Security -Pramubakti
-Driver
MICRO MANDIRI MANAGER
MKS MMC
11
F. Job Description/ Uraian Tugas
Adapun uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan
dalam struktur organisasi pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk cabang simpang
pos dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Branch Manager (pimpinan kantor cabang)
a. Memberikan kebijakan atas kurs transaksi kepada nasabah tertentu
sesuai dengan kewenangan yang ditentukan oleh Kantor Pusat.
b. Mengusulkan rencana pengembangan jaringan cabang berupa cash
outlet atas dasar studi kelayakan.
c. Mewakili Bank Mandiri dalam berhubungan dengan pihak ketiga.
d. Mengusulkan kepada Direksi dalam hal penerimaan, pengangkatan,
penempatan, pemberian penghargaan/hukuman, pemberhentian
pegawai sesuai pedoman, Surat Edaran dan ketentuan lainnya yang
berlaku.
e. Memutuskan kebijaksanaan terhadap SDM untuk mencapai tujuan
organisasi sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Mendayagunakan seluruh asset Spoke untuk tercapainya target yang
telah ditentukan.
g. Menandatangani/mengesahkan nota jurnal atau pembukuan lainnya
yang berhubungan dengan transaksi di Spoke.
h. Menindaklanjuti hasil audit dari auditor intern/ekstern.
i. Terlaksananya Service Standard sesuai standar yang telah ditentukan
j. Terlaksananya kegiatan operasi Spoke sesuai ketentuan yang berlaku
untuk mencapai target yang telah ditentukan bersama antara Sub
Manager dengan Spoke Manager.
k. Tercapainya kegiatan funding dan pemasaran jasa perbankan.
l. Mengusulkan officer atau pejabat di Spoke sebagai pengganti apabila
Spoke Manager berhalangan/cuti dengan wewenang dan tanggung
jawab yang terbatas atau penuh sebagai Spoke Manager Pejabat/officer
yang diusulkan adalah 2 (dua) orang yang menjabat secara kolektif.
m. Mempertahankan dan mengembangkan posisi volume transaksi,
keuntungan dan nama baik Spoken
n. Pembinaan sumber daya manusia, pengelolaan dan pendayagunaan
sarana organisasi secara efisien dan efektif.
o. Keamanan dan keutuhan asset Spoke
p. Terlaksananya kontinuitas kerja dan operasi Spoke
q. Kerahasiaan password.
2. Customer Service Officer (CSO)
a. Melaksanakan standar pelayanan di front office sesuai dengan standar
yang ditentukan Bank Mandiri.
b. Melaksanakan fungsi pemasaran/promosi produk dana dan jasa Bank
Mandiri antara lain produk tabungan, giro, deposito, payment point
dan produk/jasa lainnya).
c. Melaksanakan fungsi pemasaran Consumer Loan.
d. Melaksanakan fungsi Money Changer yakni memelihara dan
membangunan jaringan dengan pelaku pasar dan melaksanakan
13
e. Memberikan penjelasan kepada nasabah dan menyelesaikan keluhan
nasabah. Melaksanakan pelayanan rekening dana.
f. Melaksanakan tugas-tugas administrasi customer service.
3. Customer Service Reserventative (CSR)
a. Menerima permohonan pembukaan dan penutupan rekening
Tabungan, Deposito, Giro Mandiri, ATM Mandiri, serta jasa-jasa Bank
Mandiri lainnya .
b. Memberikan informasi dan penjelasan kepada nasabah sesuai dengan
kewenangan dan ketentuan yang berlaku
c. Meneruskan permohonan nasabah ke CSO.
d. Kebenaran membuat dan memasukkan data ke dalam komputer.
e. Menjaga kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan
sharing password dengan pegawai lainnya.
f. Menjaga nama baik dan reputasi Bank Mandiri.
g. Mengadministrasikan dan mengelola surat-surat berharga dengan baik
dan sesuai ketentuan
h. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan oleh CSO.
i. Melakukan hubungan baik dengan Bills Processing Center dan Kantor
Pusat.
j. Terlaksananya layanan prima dan advis bidang trade finance and
services kepada nasabah.
k. Dilakukannya proses dokumen ekspor dan impor nasabah sesuai
l. Melaksanakan transaksi trade services sesuai standar prosedur dan
kualitas yang ditetapkan.
m. Mengadministrasikan/membukukan seluruh transaksi trade services
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4. Teller
a. Memberikan pelayanan yang baik, cepat dan tepat kepada nasabah sesuai “Standar Pelayanan Teller”.
b. Memproses transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan batas
kewenangannya.
c. Meyakini kebenaran dan keaslian uang tunai/bank notes dan warkat berharga.
d. Meyakini kesesuaian jumlah fisik uang dengan warkat transaksi. e. Meyakini kebenaran pembukuan dan validasi.
f. Memberikan informasi kepada nasabah.
g. Menjamin kerahasiaan password milik sendiri dan tidak melakukan sharing password dengan pegawai lainnya.
h. Menjaga keamanan, kebersihan dan ketertiban pemakaian terminal komputer.
i. Menjaga kerapihan dan kebersihan counter Teller.
j. Menjamin keamanan boks Teller dan kewenangan memegang kunci boks.
k. Melaksanakan transaksi pembayaran tunai dan non tunai, termasuk warkat-warkat sesuai batas wewenangnya.
15
G. Kinerja Usaha Terkini Bank Mandiri (Persero), Tbk Unit Simpang Pos Medan
Kinerja terkini Bank Mandiri unit Simpang Pos dapat dilihat seperti tabel
berikut:
Tabel 1.1
Penilaian Kinerja (Performance Apraisal) Divisi Marketing PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Unit Simpang Pos Periode 2010-2012
Sumber : Bagian Personalia/ SDM PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Unit Simpang Pos
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa kinerja karyawan selama tiga
tahun terakhir cenderung menurun setiap tahunnya. Jumlah karyawan yang
memiliki kinerja dengan nilai yang istimewa terus menurun dari tahun ke tahun,
Pada tahun 2010 karyawan yang memiliki kinerja istimewa berjumlah 16 orang.
Pada tahun 2011 jumlah tersebut berkurang dan begitu pula pada tahun 2012
jumlahnya berkurang menjadi 13 orang. Begitu juga kinerja karyawan yang
memiliki nilai baik, setiap tahunnya jumlah karyawan yang memiliki kinerja baik
semakin berkurang yang tadinya berjumlah 26 orang menjadi 23 orang.
Sebaliknya yang memiliki kinerja dengan nilai cukup selalu bertambah jumlahnya
hingga mencapai 60 orang ternyata tidak berbarengan dengan peningkatan jumlah
karyawan yang memiliki kinerja istimewa.
Selain indikasi penurunan kinerja melalui tingkat absen dan penilaian
kinerja (performance appraisal) tersebut, ternyata penurunan kinerja karyawan
juga dapat dilihat pada divisi marketing seperti yang dijabarkan pada Tabel 1.2
berikut:
Tabel 1.2
Target dan Realisasi Kredit PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos Januari-Desember 2012
Bulan Target (Milliar) Realisasi (Milliar)
Januari 14.000 13.725
Februari 14.000 13.700
Maret 14.000 12.632
September 14.000 13.642
Oktober 14.000 13.781
November 14.000 14.122
Desember 14.000 13.419
Sumber: Data bagian Business Unit PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Simpang Pos
Berdasarkan Tabel 1.2 terlihat bahwa target pemberian kredit yang
ditetapkan oleh PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos untuk
tahun 2012 adalah sebesar Rp. 14 Milliar yang dibagi kepada 10 unit kantor
cabang sehingga setiap kantor cabang memiliki target pemberian kredit sebesar
Rp. 14 Milliar. Dari Tabel 1.2 terlihat bahwa target yang ditetapkan sebesar Rp.
14 Milliar ternyata tidak setiap bulan dapat tercapai. Bahkan, realisasi pemberian
kredit cenderung mengalami penurunan setiap bulannya. Tidak tercapainya target
17
yang ditetapkan oleh unit tersebut dan ini merupakan penurunan kinerja karyawan
18 BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank
Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi
keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima
simpanan uang dan meminjamkan uang.
Beberapa Pengertian Bank Menurut Para Ahli :
1. Pengertian Bank menurut Kasmir (2002 : 23) dalam bukunya Manajemen
Perbankan, secara sederhana bank dapat diartikan sebagai “lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa bank lainnya”.
2. Pengertian Bank menurut Suyatno (1997 : 1) dalam bukunya Bank
Politik, Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang
bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri,
dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, dengan jalan mengedarkan
alat-alat pembayaran baru berupa uang giral.
3. Pengertian Bank menurut Malayu H (2005 : 2) “Bank adalah badan usaha
yang kekayaan terutama dalam bentuk aset keuangan (Financial Assets)
serta bermotivasi profit dan juga sosial, jadi bukan mencari keuntungan
saja.”
Menurut Megarita (2012 : 49) dalam UU No. 10 tahun 1998 tentang
19
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Maka secara garis besar dapat disimpulkan pengertian bank ialah
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang
pertama adalah menghimpun atau mengumpulkan dana dari masyarakat luas
dalam bentuk simpanan, kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam
bentuk pinjaman atau kredit.
B. Fungsi Bank
Menurut Triandaru (2008 : 9) secara umum fungsi bank adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat untuk berbagai tujuan sebagai financial intermediacy. Secara lebih
spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, dan
agent of services.
1. Agent Of Trust (Lembaga Kepercayaan)
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam
hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau
menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.
Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalah gunakan oleh bank,
uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada
saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari
bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan
kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan
menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman
dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan untuk membayar pada
saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan
pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.
2. Agent Of Development (Lembaga Untuk Pembangunan Ekonomi)
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan disektor rill
tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan
saling memengaruhi. Sektor rill tidak akan berkinerja dengan baik apabila
sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa
penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian di sektor rill. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan
distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa
kegiatan investasi, distribusi, konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya
penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, konsumsi ini
tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
3. Agent Of Services (Menawarkan Jasa Perbankan Lainnya)
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyalur dana, bank
juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat.
jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan
perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa
jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan
21
Ketiga fungsi bank di atas diharapkan dapat memberikan gambaran yang
menyeluruh dan lengkap mengenai fungsi bank dalam perekonomian, sehingga
bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan.
C. Pengertian Kredit Bank
Menurut Kasmir (2002 : 101) Kata kredit berasal dari bahasa latin
“credere” yang berarti percaya. Maksudnya pemberi kredit percaya menerima
kredit, bahwa kredit yang disalurkanna pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian.
Sedangkan bagi penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga
mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan
jangka waktunya.
Bila dikaitkan dengan kata usaha, kredit berarti suatu kegiatan usaha, yang
memberikan nilai ekonomi kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan
kepercayaan, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada kreditur
setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang sudah disetujui
antara kreditur dan debitur.
Menurut Kasmir (2002 : 102) Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun
1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau bagi
hasil.
D. Jenis-jenis Kredit
Berdasarkan pengertiannya pada buku Bank & Lembaga Keuangan
a. Menurut sifat penggunaan kredit
1. Kredit konsumtif
Kredit ini dapat membantu seorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
karena kredit digunakan peminjam untuk memenuhi kebutuhan misalnya :
makanan, pakaian dan sebagainya.
2. Kredit Produktif
Kredit ini digunakan peminjam kredit untuk peningkatan usaha produksi,
perdagangan maupun investasi. Melalui kredit produktif ini suatu utility dari
uang dan barang dapat terlihat dengan nyata, misalnya membeli
mesin-mesin, perlengkapan produksi, bahan baku dan lainnya.
b. Menurut Kepercayaan Kredit
1. Kredit Eksploitas
Kredit ini merupakan modal kerja untuk kualitas dan kuantitas perusahaan.
Kredit ini dipergunakan biasanya untuk membeli bahan-bahan baku dan
biaya distribusi dan lainnya.
2. Kredit Investasi
Yaitu kredit yang dipergunakan untuk penanaman modal misalnya, untuk
membeli mesin dan peralatan.
c. Menurut sektor penggunaan kredit
1. Sektor Pertanian dan Peternakan
2. Sektor Perkebunan
3. Sektor Industri
4. Sektor Perdagangan
23
d. Menurut jangka waktu kredit
1. Kredit Jangka Pendek
Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun dan dalam kredit
ini termasuk untuk tanaman musiman berjangka waktu lebih dari satu tahun.
2. Kredit tanpa jaminan
Yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit
jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas
calon debitur selama berhubungan dengan bank yang bersangkutan.
Adapun jenis-jenis kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri Cabang Simpang
Pos Medan adalah :
a. Kredit Usaha Mikro
b. Kredit Modal Kerja
c. Kredit Investasi
d. Kredit Usaha Rakyat
e. Kredit Multiguna Usaha
f. Mandiri Kredit Waralaba
g. Kredit Koperasi
h. Program Kemitraan
E. Syarat-syarat Pemberian Kredit
Dalam pemberian kredit pada nasabah, pihak bank senantiasa melakukan
pertimbangan-pertimbangan dalam pemberian kredit sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku. Untuk menimbulkan suatu kepercayaan kepada nasabah,
setelah dilakukan pendekatan antara pihak pemberi dan penerima kredit maka
apa dan bagaimana serta siapa calon penerima kredit tersebut. Dalam hal ini
dikenal formulasi yang lazim digunakan dalam menentukan penilaian kredit yaitu
berpedoman pada formulasi 5 “C” yang antara lain adalah :
a. Character (Watak/Kepribadian)
Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan
kredit benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang si
nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi
seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobby dan
sosial standingnya. Ini semua merupakan ukuran “kemauan” membayar.
b. Capacity (Kemampuan)
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis yang
dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga diukur dengan
kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.
Begitu pula dengan kemampuannya dalam menjalankan usahanya selama ini.
Pada akhirnya akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan kredit yang
disalurkan.
c. Capital (Modal)
Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan
(neraca dan laporan rugi laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat
dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini.
d. Collateral (Jaminan)
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
25
Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah,
maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
e. Condition of Economic (Kondisi Ekonomi)
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan politik
sekarang dan dimasa yang akan datang sesuai sektor masing-masing, serta
prospek usaha dari sektor yang ia jalankan. Penilaian prospek bidang usaha yang
dibiayai hendaknya benar-benar memiliki prospek yang baik, sehingga
kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
Sumber: Buku Bank & Lembaga Keuangan Lainnya (Kasmir, 2007 : 104).
Adapun syarat-syarat kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri cabang
Simpang Pos Medan adalah sebagai berikut :
1. Form aplikasi kredit dilengkapi dengan pasfoto terbaru pemohon dan
pasangan.
2. Fotocopy KTP pemohon dan pasngan, fotocopy Kartu Keluarga,
fotocopy Surat Nikah/Cerai.
3. Slip Gaji terakhir/ Surat Keterangan Penghasilan, Fotocopy SK
Pengangkatan Pegawai Tetap/ Surat Keterangan Kerja.
4. Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan berikut Perubahan Terakhir, SIUP,
TDP & Surat Keterangan domisili serta laporan pembukuan/ catatan
hasil usaha (minimal 3 bulan terakhir).
5. Fotocopy ijin praktek dan catatan hasil usaha (minimal 3 bulan
terakhir).
6. Fotocopy NPWP bagi setiap kredit >Rp. 50 Juta.
8. Fotocopy sertifikat tanah (SHM/SHGB) dan IMB.
Keuntungan dan kemudahan yang didapatkan :
1. Proses cepat (sesuai dengan standart pelayanan 151 yaitu, 1 hari
pemberkasan, 5 hari proses, 1 hari cair).
2. Persyaratan mudah.
3. Jangka waktu kredit s/d 10 tahun.
4. Penggunaan bebas sepanjang tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku.
5. Kredit di-cover dengan asuransi.
F. Bentuk Jaminan dalam Penyaluran Kredit
Pada dasarnya yang memberikan kredit tentu menghendaki suatu jaminan
berada ditangannya yang mudah dijadikan uang untuk menutupi pinjaman bila
tidak dapat dilunasi oleh peminjam kredit untuk dijadikan jaminan tidak
senantiasa dapat memenuhi kehendak pemberi kredit, baik karena bentuk atau
sifat keyakinan itu maupun jumlah nominal nilai dari jaminan yang tidak
mencukupi, maka timbul lah beberapa macam jaminan yang dipakai untuk
memenuhi syarat pemberian kredit.
Selanjutnya pihak bank pemberi perlu kiranya untuk melakukan
peningkatan atas barang jaminan itu. Dimana maksud untuk mengikat jaminan itu
adalah kekuatan hukum bagi bank sebagai pemberi kredit untuk dapat membuat
(menjual jaminan) sesuatu yang mudah dijalankan dengan dasar legalitas hukum
yang sah.
Bentuk-bentuk jaminan yang dapat diterima oleh Bank sebagai jaminan
27
jaminan yang bersifat :
1. Materil, misalnya bangunan, tanah, kendaraan, perhiasan, surat berharga;
2. Immateril, misalnya jaminan perorangan (borgtocht);
3. Berwujud, artinya sifatnya sendiri menggolongkannya kedalam golongan
itu yaitu segala barang yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat
lain, misalnya barang-barang inventaris kantor, kendaraan bermotor dan
sebagainya;
4. Tidak Berwujud adalah karena Undang-Undang menggolongkannya
kedalam golongan itu, misalnya cek, wesel, saham, obligasi dan tagihan;
5. Benda tetap atau barang tidak bergerak adalah suatu benda atau barang
yang tidak dapat bergerak atau tidak dapat dipindahkan secara fisik, yaitu
misalnya tanah dan bangunan, pekarangan dan apa yang didirikan
diatasnya, pohon dan tanaman ladang, mesin yang melekat pada tanah
dimana mesin tersebut berada, kapal laut serta kapal terbang.
Benda bergerak atau barang bergerak adalah barang yang karena sifatnya
dapat berpindah atau dipindahkan, yaitu misalnya kendaraan bermotor, deposito,
barang-persediaan (inventory), barang-barang inventaris kantor, mesin, hewan
ternak, tagihan, hak tagih atas klaim asuransi, dan sebagainya.
Adapun bentuk-bentuk jaminan dapat diterima oleh bank Mandiri sebagai
jaminan kredit yang disalurkannya, yaitu :
1. Jaminan barang-barang yang tidak bergerak
Peningkatan jaminan yang dilakukan untuk barang-barang tidak bergerak
hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, semuanya ini diikat dengan
hipotik.
2. Jaminan barang-barang bergerak
Untuk jaminan yang terdiri dari barang bergerak didalam mengadakan
ikatan dengan cara gadai sesuai dengan KUHP atau berdasarkan hak milik
atau penyerahan hak milik (FEO yaitu Fiducere Eigendomz Overdracht).
Yang dimaksud dengan FEO adalah suatu ikatan berdasarkan kepercayaan.
Penyerahan hak milik misalnya untuk mobil, kendaraan lain yang
legalitasnya dibuktikan dengan surat-surat yang dikeluarkan oleh instansi
kepolisian yang dapat dijadikan jaminan yaitu dengan menahan
surat-suratnya.
3. Jaminan Orang (borgiocht)
Jaminan yang dilakukan dengan orang, orang tersebut haruslah orang
dipercaya sebagai jaminan. Jaminan tersebut berdasarkan faktor
kepercayaan, baik dari pihak peminjam maupun dari pihak terjamin, dan
faktor-faktor bonafiditas.
G. Prosedur Pemberian Kredit
Nasabah yang datang ke bank untuk memperoleh kredit, tentu bank tidak
langsung memberikan kreditnya begitu saja. Bank memerlukan informasi tentang
data yang dimiliki calon penerima kredit. Daya yang dimaksud bagi bank untuk
menilai keadaan dan kemampuan nasabah, sehingga menumbuhkan kepercayaan
bank untuk memberikan kredit.
Langkah-langkah penyusunan kredit sejak permohonan diajukan sampai
29
kredit untuk dapat menjadi debitur. Adapun proses dan langkah yang dimaksud
adalah :
1. Pengajuan berkas-berkas.
Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang
dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan
berkas-berkas lainnya yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya
yang berisi antara lain:
a. Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat perusahaan,
jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama pengurus berikut
pengetahuan dan pendidikannya, perkembangan perusahaan serta
realisasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan swasta.
b. Maksud dan tujuan apakah untuk memperbesar omset penjualan atau
meningkatkan kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru
(perluasan) serta tujuan lainnya.
c. Besarnya kredit dan jangka waktu. Dalam hal ini pemohon menetukan
besarnya jumlah kredit yang diperoleh dan jangka waktu kreditnya.
Penilaian kelayakan besarnya kredit dan jangka waktu dapat kita lihat
dari cash flow serta laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) 3
tahun terakhir. Jika analisis tidak sesuai permohonan, maka pihak
bank tetap berpedoman terhadap analisis mereka dalam menentukan
jumlah kredit dan jangka waktu kredit yang layak diberikan kepada si
d. Cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci
cara-cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil
penjualan atau cara lainnya.
e. Jaminan kredit. Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segal
resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada
unsure kesengajaan atau tidak. Penilaian jaminan kredit haruslah teliti
jangan sampai terjadi sengketa, palsu dan sebagainya.
2. Penyelidikan berkas pinjaman
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan
sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut, pihak
perbankan belum lengkap atau cukup maka nasabah diminta untuk segera
melengkapinya dan apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak
sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya pemohon kredit
dibatalkan saja.
3. Wawancara I
Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung
berhadapan dengan calon peminjam untuk meyakinkan apakah
berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti yang bank inginkan.
4. On the spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan kelapangan dengan meninjau
berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil
on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara I.
5. Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada
31
dilapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara
I dicocokkan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan
mengandung suatu kebenaran.
6. Keputusan Kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan
diberikan atau ditolak, jika diterima maka, dipersiapkan adminitrasinya,
biasanya keputusan kredit yang akan mencakup :
a. Jumlah uang yang diterima
b. Jangka waktu kredit
c. Dan biaya-biaya yang akan harus dibayar
7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka
sebelum kredit di cairkan maka terlebih dahulu calon nasabah
menandatangani akad kredit, mengingat jaminan dengan hipotik dan surat
perjanjian atau penandatanganan dilaksanakan :
a. Antara bank dengan debitur secara langsung
b. Dengan melalui notaris
8. Realisasi Kredit
Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat
yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan yang
bersangkutan.
Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi
dari pemberian dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu bisa
diambil secara sekaligus atau secara bertahap.
SUMBER: Buku Bank & Lembaga Keuangan Lainnya (Kasmir, 2007 : 110).
Sedangkan pada Bank Mandiri Persero, Prosedur Pemberian Kredit
sebagaimana normal credit process dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Initiation (inisiasi)
2. Verification (pemeriksaan)
3. Analysis / Scoring (analisis / penilaian)
4. Credit Approval (persetujuan kredit)
5. Legal Documentations (dokumen yang sah)
6. Disbursement (pencairan)
7. Monitoring (pemantauan)
Proses pemberian kredit wajib menggunakan Loan Origination System
(LOS). Dimana Loan Origination System adalah sistem yang dikembangkan
secara khusus untuk mendukung pemrosesan aplikasi kredit yang dibutuhkan oleh
bank. Teknologi yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah
teknologi electronic workflow, yang dimanfaatkan dalam kaitannya dengan proses
monitoring dan pengendalian berbagai macam langkah kerja, termasuk
didalamnya penggunaan teknologi digital imaging, untuk mengurangi delay dan
inefisiensi yang terjadi akibat alur kerja yang masih berbasis kertas (paper-based
workflow).
33
Di dalam penyaluran kredit kepada calon nasabah PT. Bank Mandiri
Cabang Simpang Pos Medan menetapkan target kepada tim marketingnya. Hal ini
digunakan oleh PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan untuk
meningkatkan penyaluran kredit perusahaan dan juga untuk meningkatkan
efektifitas tim marketing agar serius dalam memprospek calon nasabahnya.
Berikut ini adalah jumlah nasabah PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan
Pada Juni tahun 2014 jumlah debitur pada bank Mandiri Cabang Simpang Pos
Medan sebanyak 2347 dengan jumlah nominal Rp. 245.536.855.
Tabel 2.1
Kredit Macet Pada Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Januari-Juni 2014
1. Lancar 92357 9.737.284.000
2. Dalam Perhatian Khusus 2330 225.653.500
3. Kurang lancar 340 23.322.000
4. Diragukan 367 24.572.322
5. Macet 563 35.879.021
Sumber. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos , 2014
Pada Tabel 2.1 PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan
membagi-bagi golongan penyaluran kredit ke dalam 5 golongan :
1. Lancar
Merupakan tipe penyaluran kredit yang dibayar secara lancar oleh para
nasabah PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan. Terjadi kredit lancar
mulai Januari – Juni 2014 sejumlah Rp. 9.737.284.000 dengan jumlah rekening
sebanyak 92.357.
2. Perhatian Khusus
Yaitu tipe kredit yang mendapat perhatian khusus oleh PT. Bank Mandiri
selama 90 hari. Terjadi kredit dalam perhatian khusus pada bulan Januari-Juni
2014 sebesar Rp. 225.653.500 dengan jumlah rekening sebanyak 2330.
3. Kurang Lancar
Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga artinya bisa jumlah
pokok pinjaman kredit itu sendiri, bunganya saja atau kedua-duanya selama lebih
dari 90 hari sampai dengan 180 hari. Terjadi kredit kurang lancar pada bulan
Januari – Juni sebesar Rp. 23.322.000 dengan jumlah rekening sebanyak 340.
4. Diragukan
Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga selama lebih dari
180 hari sampai dengan 270 hari. Pada bulan Januari – Juni 2014 terdapat 367
rekening yang diragukan oleh PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan
dengan jumlah nominal sebesar Rp. 24.572.322.
5. Macet
Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga lebih dari 270 hari.
Terjadi kredit macet pada PT. Bank Mandiri Cabang Simpang Pos Medan di
bulan Januari – Juni 2014 sebesar Rp.35.879.021 dengan jumlah rekening
sebanyak 563.
Tabel 3.1
Kredit Bermasalah Pada PT. Bank Mandiri Cabang Medan, Tahun 2011 - 2014
Tahun Penyaluran Kredit (Rp)
Kredit Bermasalah (Rp)
2011 10.000.000.000,00 345.000.000,00
2012 13.000.000.000,00 425.000.000,00
2013 16.000.000.000,00 566.000.000,00
2014 18.000.000.000,00 627.000.000,00
35
Berdasarkan Tabel 3.1, dapat dilihat bahwa permasalahan kredit macet
mengalami peningkatan setiap tahun, hal ini disebabkan para nasabah sering
ditemui kepribadian mereka adalah bersifat konsumtif, Kredit yang diajukan
kepada pihak perbankan cenderung digunakan untuk keperluan sehari-hari, bukan
untuk mengembangkan usaha. Kemudian kondisi ekonomi yang tidak stabil
terkadang menjadi pemicu munculnya kredit macet.
H. Faktor Terjadinya Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah adalah suatu keadaan debitur sudah tidak sanggup
membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada kreditur seperti yang telah
diperjanjikan dalam perjanjian kredit. Pemberian pinjaman memiliki resiko
kemacetan walaupun telah dilakukan analisis secara seksama. Karena banyak
faktor yang menyebabkan kesalahan dalam pengelolaan pinjaman baik dari
internal lembaga yang menyalurkan pinjaman ataupun kondisi dari peminjam.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan menjadi macet, secara garis besar
dapat dibedakan berikut ini
1. faktor internal (officer)
a. Etikad yang kurang baik dari pihak officer
b. Kurang selektif dalam memilih nasabah
c. Tidak menjalani prosedur yang ditetapkan
d. Kebijakan perkreditan yang kurang selektif
e. Kurangnya sistem pengawasan kredit
2. faktor dari luar (eksternal)
Kredit macat biasa terjadi karena faktor debitur maupun kreditur. Terdapat
usaha debitur. Pada faktor eksternal debitur terdapat satu indikator yang tereduksi,
yaitu indikator terkena musibah, dengan ekstraksi pada indikator alokasi kredit
tidak tepat dan karakter kurang baik, Suhardjono (1987 : 76).
I. Penyelesaian Kredit Bermasalah
Kemungkinan terjadinya kredit macet pada permohonan kredit pasti akan
selalu ada, hal ini disebabkan oleh 2 unsur sebagai berikut:
1. Dari pihak perbankan
Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak analisis kurang teliti,
sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya. Dapat
pula terjadi akibat kolusi dari pihak analis kredit dengan pihak debitur
sehingga dalam analisisnya dilakukan secara subjektif.
2. Dari pihak nasabah
Dari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat 2 hal yaitu:
a. Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk
tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada bank sehingga
kredit yang diberikan macet. Dapat dikatakan tidak adanya unsur
kemauan untuk membayar.
b. Adanya unsur tidak sengaja. Artinya debitur mau membayar akan
tetapi tidak mampu. Sebagai contoh kredit yang di biayai
mengalami musibah seperti kebakaran, kena hama, kebanjiran dan
sebagainya. Sehingga kemampuan untuk membayar kredit tidak
ada.
37
Adapun penyelesaian Kredit Bermasalah dari pihak Bank Mandiri cabang
Simpang Pos ialah:
a. Rescheduling (Penjadwalan Ulang)
Yaitu perubahan syarat kredit hanya menyangkut jadwal
pembayaran dan atau jangka waktu termasuk masa tenggang (grace
period) dan perubahan besarnya angsuran kredit. Tentu tidak kepada
semua debitur dapat diberikan kebijakan ini oleh bank, melainkan hanya
kepada debitur yang menunjukkan itikad dan karakter yang jujur dan
memiliki kemauan untuk membayar atau melunasi kredit (willingness to
pay). Di samping itu, usaha debitur juga tidak memerlukan tambahan
dana atau likuiditas.
b. Reconditioning (Persyaratan Ulang)
Yaitu perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit yang
tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu, tingkat
suku bunga, penundaan pembayaran sebagian atau seluruh bunga dan
persyaratan lainnya. Perubahan syarat kredit tersebut tidak termasuk
penambahan dana atau injeksi dan konversi sebagian atau seluruh kredit
menjadi ‘equity’ perusahaan. Debitur yang bersifat jujur, terbuka dan
‘cooperative’ yang usahanya sedang mengalami kesulitan keuangan dan
diperkirakan masih dapat beroperasi dengan menguntungkan, kreditnya
dapat dipertimbangkan untuk dilakukan persyaratan ulang.
c. Restructuring (Penataan Ulang)
1. Penambahan dana bank, atau
2. Konversi seluruh atau sebagian tunggakan bunga menjadi pokok kredit
baru, dan atau
3. Konversi seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan bank
atau mengambil partner yang lain untuk menambah penyertaan.
d. Liquidation (Liquidasi)
Yaitu penjualan barang-barang yang dijadikan jaminan dalam rangka
pelunasan utang. Pelaksanaan likuidasi ini dilakukan terhadap kategori
kredit yang memang benar-benar menurut bank sudah tidak dapat lagi
dibantu untuk disehatkan kembali atau usaha nasabah yang sudah tidak
memiliki prospek untuk dikembangkan. Proses likuidasi ini dapat
dilakukan dengan menyerahkan penjualan barang tersebut kepada
nasabah yang bersangkutan. Sedang bagi bank-bank umum milik negara,
proses penjualan barang jaminan dan aset bank dapat diserahkan kepada
BPPN, untuk selanjutnya dilakukan eksekusi atau pelelangan.
J. Analisis dan Evaluasi
Pada bagian ini penulis akan melakukan analisis dan evaluasi terhadap
hasil-hasil penelitian yang diperoleh pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk
Cabang Simpang Pos Medan. Dalam melakukan analisis dan evaluasi, akan
dilakukan perbandingan antara teori-teori yang telah dipelajari dengan
kenyataan yang ada dilapangan. Sehingga dengan analisa dan evaluasi ini dapat
diketahui sejauh mana PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos
39
Data yang digunakan dalam analisis prosedur pemberian kredit pada PT.
Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos Medan meliputi data kredit
macet dan kredit bermasalah pada tahun 2011-2014, untuk mengetahui
perbandingan setiap tahunnya. Sehingga akan tampak apakah Bank Mandiri
Cabang Simpang Pos mengalami peningkatan atau penurunan dalam kredit
bermasalah.
1. Jenis-jenis Kredit a.Kredit Usaha Mikro
Bank Mandiri menyediakan Kredit Usaha Mikro bagi nasabah yang
membutuhkan Kredit investasi (KI) untuk pengembangan usaha produktif
maupun konsumtif skala mikro. Fasilitas pembiayaan ini dapat diberikan
kepada semua pemilik usaha mikro dan usaha rumah tangga baik berbentuk
perusahaan, kelompok usaha dan perorangan (seperti pedagang, peternak
dan nelayan). Kredit usaha mikro sendiri diberikan kepada usaha mikro
dengan maksimum limit kredit sebesar 100 juta rupiah. Khusus fasilitas Top
Up diperkenankan sampai dengan 200 juta rupiah.
b. Kredit Modal Kerja
Dalam Kredit Modal kerja Bank Mandiri juga memfasilitasi nasabahnya
dengan memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis dalam satu siklus
usaha atau kebutuhan modal kerja yang bersifat khusus seperti untuk
pembiayaan investasi/ piutang/ proyek atau kebutuhan khusus lainnya. Limit
kredit yang diberikan diatas Rp 100 juta sampai dengan Rp 10 Milyar.
Dengan jangka waktu sampai dengan setahun dan dapat diperpanjang. Maka
c. Kredit Investasi
Pada kredit infestasi fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri
adalah untuk membiayai kebutuhan barang modal dalam rangka rehabilitasi,
moderenisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan dana kebutuhan khusus
terkait investasi. Limit kredit adalah Rp 100 juta – Rp 10 Milyar.
d. Kredit Usaha Rakyat
Bank Mandiri menyediakan pembiayaan usaha produktif segmen mikro,
kecil menengah, dan koperasi yang layak/ feasible namun belum bankable
untuk modal kerja atau kredit infestasi melalui pola pembiayaan secara
langsung, maupun tidak langsung (linkage) yang dijamin oleh lembaga
penjamin kredit akan tetapi melalui kriteria tertentu yang telah ditetapkan
oleh Bank Mandiri.
e. Kredit Multiguna Usaha
Fasilitas kredit kepada pedagang retail atas dasar agunan yang berupa fixed
aset atau kontrak sewa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal
kerja yang sudah berjalan di sektor perdagangan retail, pembelian/
pengadaan (sewa) tempat usaha dan refinancing, pembelian/ pengadaan
tempat usaha yang telah dibeli nasabah di lokasi tertentu.
f. Mandiri Kredit Waralaba
Untuk produk Kredit Waralaba fasilitas kredit yang diberikan kepada
penerima waralaba baik orang, perseorang atau badan usaha yang diberikan
hak oleh pemberi Waralaba untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan
41
yang diberikan adalah maksimal 5 tahun dan disesuaikan dengan cash flow.
Sifat kredit limit nya juga menurun.
g. Kredit Koperasi
Adalah kredit untuk tujuan produktif (investasi dan modal kerja) yang
diberikan kepada koperasi dengan pola executing dan kredit dengan tujuan
multiguna yang diberikan kepada anggota koperasi sevara kolektif (massal)
melalui koperasi.
h. Program Kemitraan BUMN
Program kemitraan BUMN dengan usaha kecil adalah program untuk
meningkatkan kompetensi usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri
melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Pinjaman program
kemitraan mandiri adalah fasilitas pinjaman baru untuk kebutuhan modal
kerja atau investasi yang diberikan kepada calon mitra binaan mandiri yang
feasible namun belum bankable. Limit pinjaman Rp 30 juta untuk
perorangan / Rp 100 juta untuk koperasi. Dengan jangka aktu yang
ditetapkan selama 3 tahun. suku bunga tidak bertingkat (6%) serta bebas
provisi dan administrasi.
2. Syarat-syarat Pemberian Kredit
Ketika Bank memberikan pinjaman uang kepada nasabah, Bank tentu
saja mengharapkan uangnya kembali. karenanya, untuk memperkecil risiko
(uangnya tidak kembali, sebagai contoh), dalam memberikan kredit bank
harus mempertimbangkan beberapa hal yang terkait dengan itikad baik
(willingness to pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah
dari Character (kepribadian), Capacity (Kapasitas), Capital (modal),
Colateral (jaminan), dan Condition of Economy (keadaan perekonomian),
atau sering disebut sebagai 5C. Dalam penerapannya Bank Mandiri telah
menjalankan peraturan dan syarat-syarat yang sesuai dengan UU yang
berlaku. Dengan menetapkan prinsip kehati-hatian, dan penyaringan, untuk
menghindari besarnya kemungkinan terjadinya kredit bermasalah.
3. Bentuk Jaminan
Bank mandiri telah memiliki program Kredit Tanpa Agunan (KTA) yang
sangat memudahkan nasabah untuk mengurus pinjaman kredit tanpa agunan.
Akan tetapi nasabah harus melengkapi berkas berkas kelengkapan untuk
peminjaman kredit tanpa agunan. Pihak bank juga sangat mempertimbangkan
nassabah yang mengajukan kredit tanpa agunan dengan usia nasabah produktit 21
tahun- maksimum 55 tahun. dengan jumlah pinjaman maksimal 5 kali gaji (Rp
5juta- Rp 200juta).
4. Prosedur Pemberian Kredit
Bagi calon nasabah yang membutuhkan kredit umum dari bank Mandiri
(persero) tbk, cabang Simpang Pos, terlebih dulu diharuskan mengajukan
permohonan. Pengajuan permohonan kredit dilakukan secara tertulis dengan
mengisi formulir permohonan kredit sesuai dengan arahan Customer Service.
Dengan demikian, pada tahapan ini Customer Service berfungsi melayani atau
memberikan pengarahan secara baik dan benar agar memudahkan proses
pemberian kredit pada nasabah. Dalam hal Approving pihak bank Mandiri juga
telah mengamati calon nasabah yang mengajukan kredit dengan sistem
43
membayar kredit (mengalami kemacetan). Proses pencairan juga berjalan
sangatlah cepat hanya dibutuhkan 1-2 hari bila seluruh berkas telah diajukan dan
44 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
Berdasarkan prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri (persero),
Cabang Simpang Pos Medan yang telah diuraikan pada Bab III, dapat ditarik
kesimpulan yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan
perusahaan yang bersangkutan.
1. Prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Mandiri (persero), Cabang
Simpang Pos Medan sudah sesuai dengan prosedur yang seharusnya
karena inti dari pemberian kredit itu adalah prinsip kehati-hatian dalam
menganalisis calon debitur dan sudah diterapkan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah berlaku, sebagaimana normal credit process yaitu
a. Initiation (inisiasi)
b. Verification (pemeriksaan)
c. Analysis / Scoring (analisis / penilaian)
d. Credit Approval (persetujuan kredit)
e. Legal Documentations (dokumen yang sah)
f. Disbursement (pencairan)
g. Monitoring (pemantauan)
Proses pemberian kredit wajib menggunakan Loan Origination System
(LOS).
2. Dalam hal penyelesaian kredit macet pihak bank perlu melakukan
penyelamatan, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan
45
angsuran terutama bagi kredit yang terkena musibah atau melakukan
penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. Atau dengan
cara antara lain:
a. Memperpanjang jangka waktu kredit
b. Penurunan suku bunga, hingga pembebasan bunga.
c. Serta melakukan penyitaan jaminan.
Sumber: Buku Bank & Lembaga Keuangan Lainnya (Kasmir, 2007).
B. SARAN
Setelah dikemukakan beberapa kesimpulan, maka akan diberikan beberapa
saran yang dianggap perlu sebagai masukan kepada pada PT. Bank Mandiri
(persero) Tbk Cabang Simpang Pos Medan. Adapun saran-saran tersebut antara
lain :
1. Peningkatan pelayanan kepada nasabah perlu ditingkatkan lagi dengan
cara memberikan kemudahan-kemudahan dalam prosedur pemberian
kredit.
2. Hendaknya PT. Bank Mandiri (persero) Tbk Cabang Simpang Pos
Medan melakukan pengawasan baik secara langsung maupun tidak
langsung yang dilakukan secara aktif dan berkesinambungan, agar kredit
yang diberikan kepada masyarakat dapat terkendali dengan baik,
DAFTAR PUSTKA
Djohan dan Taswan. 2000. Kredit Bank. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Hasibuan H. Malayu, 2005. Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Joyosumarto, 2000. Upaya-upaya Bank Indonesia dan Perbankan Dalam Menyelesaikan Kredit Bermasalah. Jakarta: Grafindo
Kasmir, 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Intermedia.
Megarita, SH, M.hum, 2012. Hukum Bisnis. Medan : USU Press.
Mulyono, Teguh Pudjo. 2002. Manajemen Perkreditan Komersil. Yogyakarta: BPFE
Sumber data PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk Cabang Simpang Pos Medan.
Suyatno, Thomas. 1997. Dasar-dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.