• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Adanya Fasilitas Perpajakan di Kawasan Berikat terhadap Peningkatan Ekspor

Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau

berkembang apabila tingkat kegiatan ekonominya tinggi dengan kata lain jumlah barang yang dihasilkan semakin bertambah dari tahun ke tahun (http:repository.usu.ac.id). Dalam hal ini Kawasan Berikat juga berperan terhadap banyaknya jumlah barang yang dihasilkan karena kegiatan utama yang di lakukan adalah kegiatan pengolahan yaitu kegiatan memproses bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan atau barang jadi sehingga menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya.

Setelah pemerintah memberikan fasilitas perpajakan di Kawasan Berikat banyak pengusaha yang mendirikan Kawasan Berikat dan melakukan ekspor, volume ekspor merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Fasilitas perpajakan yang dimaksud yaitu apabila

commit to user

perusahaan/ importir melakukan impor maka bea masuk, PPN, dan PPh Pasal 22 impor (PDRI) ditangguhkan sementara sehingga pada saat pengambilan Barang Kena Pajak (BKP) yang diimpor, perusahaan belum melakukan pembayaran, impor BKP hanya akan terutang PPN apabila bahan baku yang diperoleh diolah lebih lanjut menjadi barang jadi/ setengah jadi digunakan untuk konsumsi dalam negeri, sedangkan apabila barang jadi tersebut di ekspor kembali maka tidak terutang PDRI. Menurut Peraturan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai No. 57/ BC/ 2011 pengusaha harus mengeluarkan 75% dari hasil produksi untuk di ekspor sedangkan 25%nya boleh dikeluarkan ke tempat lain dalam daerah pabean.

Pengaruh dari adanya fasilitas perpajakan tersebut antara lain: a) Banyak pengusaha se-karisidenan Surakarta yang mendirikan Kawasan Berikat, b) Meningkatnya nilai ekspor dari tahun ke tahun, dengan adanya ekspor pemerintah akan memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diterima Negara, c) Banyak perusahaan yang memiliki Kawasan Berikat dan tentu berakibat pada bertambahnya lapangan pekerjaan. Hal ini sangat menguntungkan masyarakat sekitar karena perusahaan-perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja untuk menghasilkan barang-barang yang nantinya akan di ekspor. Dengan bertambahnya lapangan pekerjaan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka, d) Meningkatkan daya saing produk Indonesia yang berasal dari solo di pasaran Internasional, e) Mendorong penanaman modal dari dalam dan luar negeri

commit to user

untuk merangsang investasi di kota solo dalam bidang industri yang berorientasi ekspor.

Trend nilai ekspor dan nilai impor

Analisis trend merupakan suatu metode analisis yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang (Supranto, 1983). Maka dari itu untuk mengetahui Trend nilai ekspor dan nilai impor di Kawasan Berikat berdasarkan data dari KPPBC Surakarta selama kurun waktu tiga tahun dapat diketahui dengan menggunakan Trend garis lurus yang dihitung dengan metode kuadrat terkecil. Namun penulis tidak melakukan estimasi atau ramalan pada masa yang akan datang, penulis hanya ingin mengetahui bagaimana nilai trend ekspor dan impor tahun 2009-2011 dibandingkan dengan realisasinya.

Untuk mengadakan perhitungan digunakan rumus Y = a + b X, maka diperlukan nilai tertentu pada variabel waktu sehingga jumlah nilai variabel waktu (X=0). Pada umumnya yang diberi nilai 0 adalah variabel waktu yang

letaknya ditengah. Untuk n ganjil (3), maka nilai X1= -1, X2=0, dan

X3=1(Supranto, 1983).

Data berikut adalah jumlah nilai ekspor dan jumlah nilai impor yang terjadi di Kawasan Berikat dari tahun 2009 sampai tahun 2011.

commit to user Tabel 2.1

Nilai Ekspor dan Nilai Impor Tahun 2009 ($ US)

Nilai Ekspor Nilai Impor

Tahun 2009 85.381.300,36 47.928.418,63

Jumlah 85.381.300,36 47.928.418,63

Sumber : Data dari KPPBC Surakarta Tabel 2.2

Nilai Ekspor dan Nilai Impor Tahun 2010 ($ US)

Bulan Nilai Ekspor Nilai Impor

Januari 28.197.231,48 18.465.259,91 Februari 28.331.465,31 14.270.050,18 Maret 28.852.603,75 15.193.108,54 April 30.438.302,23 20.833.648,37 Mei 30.357.104,14 22.751.720,63 Juni 33.075.947,80 21.135.672,07 Juli 37.029.727,90 279.670.513,34 Agustus 9.163.962,56 6.395.469,89 September 26.432.708,23 20.258.910,11 Oktober 26.432.708,23 20.258.910,11 November 35.670.000,58 19.310.461,96 Desember 26.432.708,23 20.258.910,11 Jumlah 340.414.470,26 478.802.635,22

commit to user Tabel 2.3

Nilai Ekspor dan Nilai Impor Tahun 2011 ($ US)

Bulan Nilai Ekspor Nilai Impor

Januari 38.258.433 18.305.320 Februari 33.894.706 11.131.781 Maret 40.624.017 27.913.184 April 95.692.134 20.258.910,11 Mei 45.142.117 34.077.033 Juni 33.477.530,53 20.958.778,30 Juli 36.711.118,82 35.572.104,81 Agustus 36.964.939,15 17.775.404,91 September 31.397.511,18 26.222.058,05 Oktober 31.499.585,09 46.521.626,04 November 39.773.221,43 25.884.881,48 Desember 283.727.345,87 17.876.940,21 Jumlah 747.162.659,07 302.498.021.91

Sumber : Data dari KPPBC Surakarta.

Dari ketiga tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2009 nilai

ekspornya sebesar 85.381.300,36 dan nilai impornya sebesar

47.928.418,63. Di tahun 2010, nilai ekspor mengalami peningkatan sekitar 400% atau empat kali lipatnya yaitu menjadi 340.414.470,26 dan nilai impor 478.802.635,22. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan lagi sebesar 200%, dan nilai ekspor menjadi 747.162.659,07 sedangkan nilai impornya menurun sekitar 63% dari tahun sebelumnya menjadi 302.498.021.91.

commit to user

Trend Garis Lurus Nilai Ekspor dengan Metode Kuadrat Terkecil Tabel 2.4

Menghitung Trend Garis Lurus Dengan Metode Kuadrat Terkecil

Tahun Nilai ekspor ($ US)

Y X Xy X 2 Trend 2009 85.381.300,36 -1 -85.381.300,36 1 60.095.463,88 2010 340.414.470,26 0 0 0 390.986.143,23 2011 747.162.659,07 1 747.162.659,07 1 721.876.822,59 Jumlah 1.172.958.429,7 0 661.781.358,71 2 1.172.958.429,7

Besarnya trend dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan = Y : Data berkala

X : Waktu (tahun)

a =

=

= 390.986.143,23 Rumus : Y = a + b X

commit to user b = = = 330.890.679,36 Trend tahun 2009 = 390.986.143,23 + 330.890.679,36 (-1) = 60.095.463,88 Trend tahun 2010 = 390.986.143,23 + 330.890.679,36 (0) = 390.986.143,23 Trend tahun 2011 = 390.986.143,23 + 330.890.679,36 (1) = 721.876.822,59

commit to user Gambar II.1

Garis trend dengan Metode Kuadrat Terkecil

Nilai ekspor ($ US) 750.000.000 - 700.000.000 - Trend 650.000.000 - 600.000.000 - 550.000.000 - 500.000.000 - 450.000.000 - 400.000.000 - 350.000.000 - 300.000.000 - Actual 250.000.000 - 200.000.000 - 150.000.000 - 100.000.000 - 50.000.000 - Tahun 2009 2010 2011

commit to user

Berdasarkan Tabel 2.4 dan Gambar II.1 diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2009-2011 nilai ekpor meningkat dengan pesat. Pada tahun 2009 nilai ekspor sebesar 85.381.300,36 dan melebihi nilai trendnya, namun pada tahun 2010 menunjukkan nilai ekspor lebih kecil dari yang diramalkan karena ekspornya hanya mencapai 87% atau kurang 50.571.403 dari yang di targetkan nilai trend sebesar 390.986.143,23 dan hanya mengekspor 340.414.470,26. Tetapi tahun 2011 terjadi peningkatan dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar 747.162.659,07 dan melebihi nilai trendnya yang hanya sebesar 721.876.822,59. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun terkadang nilai ekspor di Kawasan Berikat tidak selalu memenuhi target, namun nilai ekspor selalu naik tiap tahunnya yang menunjukkan bahwa komoditas barang yang diekspor bertambah dan permintaan di pasaran internasional cukup tinggi. Permintaan yang tinggi ini mungkin disebabkan oleh harga barang yang di ekspor terjangkau dengan kualitas yang cukup baik, selera konsumen, dan tingginya pendapatan masyarakat yang mendorong menjadi konsumtif.

commit to user

Trend Garis Lurus Nilai Impor dengan Metode Kuadrat Terkecil Tabel 2.5

Menghitung Trend Garis Lurus Dengan Metode Kuadrat Terkecil

Tahun Nilai Impor ($ US)

Y X Xy X 2 Trend 2009 47.928.418,63 -1 -47.928.418,63 1 149.124.890,28 2010 478.802.635,22 0 0 0 276.409.691,92 2011 302.498.021.91 1 302.498.021,91 1 403.694.493,56 Jumlah 829. 229.075,8 0 254.569.603,28 2 829.229.075,8

Besarnya trend dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan = Y : Data berkala

X : Waktu (tahun) a = = = 276.409.691,92 b = = = 127.284.801,64 Trend tahun 2009 = 276.409.691,92 + 127.284.801,64 (-1) Rumus : Y = a + b X

commit to user = 149.124.890,28 Trend tahun 2010 = 276.409.691,92 + 127.284.801,64 (0) = 276.409.691,92 Trend tahun 2011 = 276.409.691,92 + 127.284.801,64 (1) = 403.694.493,56 Gambar II.2

Garis Trend dengan Metode Kuadrat Terkecil

Nilai Impor ($ US) 500.000.000 - 450.000.000 - 400.000.000 - Trend 350.000.000 - 300.000.000 - Actual 250.000.000 - 200.000.000 - 150.000.000 - 100.000.000 - 50.000.000 - Tahun 2009 2010 2011

Berdasarkan Tabel 2.5 dan Gambar II.2 diatas menunjukkan bahwa nilai impor dari tahun ke tahun selalu naik. Tetapi dilihat dari analisis trendnya, pada tahun 2009 nilai trend sebesar 149.124.890,28 pada realisasinya

commit to user

hanya mengimpor sekitar 32%nya saja atau sekitar 47.928.418,63. Kemudian pada tahun 2010, terjadi peningkatan nilai impor hampir dua kali lipat dari nilai trendnya. Sedangkan pada tahun 2011, nilai impor cenderung turun dari tahun sebelumnya. Namun demikian nilai impor selalu mengikuti nilai ekspornya yang artinya apabila nilai ekspornya naik nilai impornya pun juga akan naik. Impor digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang berupa bahan baku yang tidak tersedia di dalam negeri atau kualitas bahan baku yang tersedia di dalam negeri kurang.

Peranan KPPBC di Kawasan Berikat

Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai melakukan pengawasan yaitu dengan menugaskan Kasubsi Hanggar Kepabeanan dan Cukai bersama dua orang pelaksananya selama satu bulan yang tugasnya adalah mengawasi jumlah barang mentah sampai barang jadi, memeriksa barang ke dan dari Kawasan Berikat dengan melakukan penelitian dokumen yaitu mencocokkan jumlah barang, jenis barang, dan tipe barang yang berada peti kemas/ kemasan barang serta memeriksa keutuhan segel.

Dalam hal terdapat indikasi pelanggaran yang berupa penyelundupan ataupun pemalsuan dokumen atas pemasukan/ pengeluaran barang ke dan/ atau dari Kawasan Berikat, Kepala Kantor Pabean akan melakukan penelitian secara mendalam. Apabila ditemukan pelanggaran harus segera ditindak lanjuti dengan pengenaan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

commit to user

44 BAB III TEMUAN

A. KELEBIHAN

Adanya fasilitas perpajakan di Kawasan Berikat membuat Pengusaha di Kawasan Berikat terpacu untuk meningkatkan daya saing ekspor, perusahaanpun semakin produktif yang ditunjukkan dengan bertambahnya hasil produksi dan meningkatnya nilai ekspor tahun 2009-2011 yang begitu pesat, ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 747.162.659,07. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas perpajakan yang diberikan kepada Pengusaha di Kawasan Berikat berpengaruh terhadap peningkatan nilai ekspor. Selain itu, dengan bertambahnya Kawasan Berikat dapat menambah lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena sebuah perusahaan membutuhkan banyak karyawan yang akan memproduksi barang yang nantinya akan di ekspor.

Adanya kerjasama yang terkoordinasi antara seksi Kepabenan dan Cukai dengan perusahaan membuat pengawasan terhadap jumlah dan barang yang keluar dan masuk di Kawasan Berikat berjalan dengan lancar sehingga sangat kecil terjadi pelanggaran.

commit to user B. KELEMAHAN

Banyaknya perusahaan yang belum mengetahui adanya fasilitas perpajakan di Kawasan Berikat karena kurangnya informasi dan sosialisasi terhadap para pengusaha, padahal adanya fasilitas perpajakan ini menguntungkan para pengusaha yang nantinya bisa meningkatkan ekspor dan tentunya menambah pendapatan perusahaan itu sendiri.

Semua perusahaan di Kawasan Berikat telah diawasi oleh petugas Bea dan Cukai, namun jumlah petugas yang mengawasi masih sedikit sehingga dalam pelaksanaan pengawasannya kurang optimal.

commit to user

46 BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN

Setelah penulis melakukan analisa data maka dapat ditarik kesimpulan Setelah mendirikan Kawasan Berikat, Pengusaha di Kawasan Berikat memperoleh keuntungan berupa fasilitas pembebasan tarif bea masuk, penangguhan PPN dan PPnBM, prosedur ekspor dan impor bisa berjalan dengan baik karena tanpa harus dilakukan pemeriksaan fisik, penyelesaian dokumen ekspor dan impor bisa dilakukan di Kantor Pelayanan Bea dan Cukai setempat.

Sejak diberikannya fasilitas perpajakan di Kawasan Berikat, banyak pengusaha yang mendirikan Kawasan Berikat dan melakukan ekspor. Meningkatnya nilai ekspor dari tahun ke tahun akan menambah pendapatan pemerintah berupa devisa. Semakin banyak ekspor yang dilakukan semakin besar pula devisa yang diterima oleh negara. Hal ini juga berpengaruh terhadap masyarakat sekitar karena perusahaan-perusahaan tersebut membutuhkan tenaga kerja untuk menghasilkan barang-barang yang nantinya akan di ekspor, bertambahnya lapangan pekerjaan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Nilai ekspor pada tahun 2009-2011 meningkat dengan pesat, ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2011 sebesar 747.162.659,07. Nilai ekspor pada

commit to user

tahun 2009 semula 85.381.300,36, pada tahun 2010 meningkat 400% atau empat kali lipatnya menjadi 340.414.635,22, dan tahun 2011 mengalami peningkatan lagi 200% atau dua kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi 747.162.659,07. Tingginya nilai ekspor dikarenakan bertambahnya komoditas barang yang di ekspor dan banyaknya permintaan dari luar negeri, selain itu nilai impor dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan, namun pada tahun 2011 nilai impor menurun sekitar 63% dari tahun sebelumnya menjadi 302.498.021.91, impor bahan baku digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang nantinya setelah menjadi barang jadi harus di ekspor kembali.

B. SARAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan atas penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran, masih banyaknya perusahaan yang belum mengetahui adanya fasilitas perpajakan di Kawasan Berikat perlu diperhatikan yaitu dengan memperluas informasi tentang adanya fasilitas perpajakan agar pengusaha lain tertarik untuk mendirikan Kawasan Berikat, selain penyuluhan petugas juga harus rutin dalam penyebaran informasi agar pengusaha tahu dan tidak ketinggalan terhadap adanya perubahan dalam informasi. Informasi dapat diberikan melalui brosur, media cetak, dan media elektronik.

Kurangnya petugas yang melakukan pengawasan di Kawasan Berikat bisa dilakukan dengan menambah jumlah petugas Bea dan Cukai supaya pengawasan bisa optimal.

Dokumen terkait